102
Novi Novita Akmarina, 2016
ANALISIS MODEL EVALUASI PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di bab 1-4, diperoleh
kesimpulan dari evaluasi pembelajaran seni tari di SMK 45 Lembang dalam
kurikulkum 2013. Model evaluasi yang digunakan merupakan model evaluasi
kurikulum yaitu model evaluasi Congruence, model ini yang merupakan hasil
analisis dari pembelajaran seni tari yang melakukan penilaian terhadap aspek
ketiga aspek penilaian diantaranya aspek apektif (sikap), kognitif (pengetahuan),
dan psikomotor (keterampilan). Ketiga aspek tersebut merupakan aspek yang
diguakan dalam penilaian autentik dalam kurikulum 2013. Penilaian terhadap
aspek apektif, kognitif , dan psikomotor yang digunakan yaitu dengan penilaian
yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran berlangsung. Tes pengetahuan
diberikan kepada siswa menghasilkan nilai yang menjadi hasil dari proses
pembelajaran seni tari di SMK 45 Lembang, model Congruenceini mempunyai
ciri yaitu pada saat guru melakukan penilaian terhadap siswa, ketiga aspek
penilaian apektif, kognitif dan psikomotor menjadi tolok ukur keberhasilan
pembelajaran seni tari di SMK 45 Lembang.
Pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran penilaian yang dilakukan adalah
dengan menggunakan penilaian autentik. Penilaian autentikyang dilakukan oleh
guru terhadap ketiga aspek yaitu aspek apektif yang dilakukan dengan cara
melakukan penilaian sikap, penilaian jurnal yang menghailkan penilaian yang
berupa keseriusan peserta didik mengikuti pembelajaran seni tari, keseriusan
peserta didik dalam mengerjakan tugas yang berkaitan dengan pembelajaran seni
tari baik tugas yang dilakukan secara indvidu maupun tugas yang dilakukan
secara kelompok. Penilaian kognitif yang dilakukan adalah dengan cara
melakukan penialian secara tulisan mengenai materi pembelaran jenis tari
nusatara, dan dengan tes lisan melalui tes yang diberikan langsung terhadap
peserta didik dengan cara tatap muka langsung ketika melakukan tes (guru dan
murid), selain tes tulisan dan tes lisan penilaian kognitif dilakukan oleh guru
103
Novi Novita Akmarina, 2016
ANALISIS MODEL EVALUASI PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru adalah dengan cara melakukan tes keterampilan mempresentasikan gerak
dasar tari saman, selanjutnya adalah penilaian portofolio terhadap tugas
pembelajaran materi jenis tari nusantara yang dipresentasikan oleh peserta didik,
setelah melakukan presentasi , tahapan selanjutnya adalah berdiskusi mengenai
portofolio yang di presentasikan oleh masing-masing anggota kelompoknya.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan evaluasi
pembelajaran seni tari di SMK 45 Lembangapabila guru lebih kretaif dalam
memberikan metode pembelajaran, suasana kelas yang nyaman dan kondusif
selama proses kegiatan belajar mengajar. Guru bertindak sebagai mentor, model
yang patut ditiru oleh siswa dan memberikan motivasi kepadapeserta didik, selain
itu juga peserta didik berperan sangat aktif dalam kelancaran kegiatan belajar
mengajarsampai kepada proses evaluasi pembelajaran.
Model evaluasi pada pembelajaran seni tari dalam pelaksanaan kurikulum
2013 tidak akan terwujud jika tidak ada kerja sama dari pihak-pihak yang terkait.
Evaluasi pembelajaran seni tari tidak hanya menjadi tanggung jawab seorang guru
saja, namun pihak-pihak yang erkait seperti pihak sekolah, lingkungan sekolah,
keluarga dan lingkungan keluarga tidak mampu bekerja sama dengan baik maka
pelaksanaan evaluasi pembelajaran seni tari tidak akan berjalan lancar.
Dari pembelajaran seni tari evaluasi pembelajaran dapat terwujud karena
pembelajaran seni tari memuat segala aspek penilaian yang didalamnya terdapat
tiga usur yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta
didik yang menjdai tolok ukur dalam penilaian yang terdapat dalam kurikulum
2013. Begitupula dengan SMK 45 Lembang, evaluasi pembelajaran seni tari dapat
terselenggara dengan lancar apabila terjalin kerjasama diantara pihak-pihak yang
terlibat.
B.Implikasi
Hasil penelitian ini berupa deskripsi tentang proses pelaksanaan dan
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap evaluasi pembelajaran seni tari di SMK
45 Lembang. Penelitian ini mendukung bahwa evaluasi pembelajaran seni tari
yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 untuk tingkat SMK tidak
104
Novi Novita Akmarina, 2016
ANALISIS MODEL EVALUASI PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alam atau Matematika saja. Penelitiann ini juga membuktikan bahwa
pembelajaran seni tari merupakan pembelajaran yang sangat kompleks, terbukti
dapat berkesinambungan dengan mata pelajaran Sejarah, Kewarganegaraan,
Agama mampu berkiatan dengan mata pelajaran lain sehingga pendidikan moral
dapat terbangun, dan sifat religius dapat dibentuk. Pembelajaran seni tari tidak
mengharuskan peserta didik mampu menari, tetapi mampu mengembangkan
kreativitas dan kemampuan dalam intelektualnya dapat dibentuk dengan baik,
siswa mampu bekerja sama dengan anggota kelompoknya, saling mengormati
antar sesama umat manusia, dan memiliki sifat bertanggung jawab.
C. Rekomendasi
Sejalan dengan kesimpulan diatas bahwa, evaluasi pembelajaran seni tari
yang dilaksanakan di SMK 45 Lembang dilakukan setiap pertemuan
pembelajaran. Maka penulisan ini dapat bermanfaat untuk pedoman para guru
seni tari untuk memperbaiki sistem pembelarajan, penggunaan media
pembelajaran demi tercapainya evaluasi yang sesuai dengan harapan. Berikut ada
beberapa saran yang dapat ditujukan peneliti kepada penyelenggara pendidikan,
diantaranya adalah lembaga pendidikan dengan adanya penelitian ini maka
diharapkan proses evaluasi pembelajaran akan terselenggara dengan baik apabila
semua pihak yang terlibat mampu bekerja sama dengan baik demi terciptanya
evaluasi yang diharapkan, dan guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menghadapi
berbagai tantangan zaman, selain itu juga guru dituntut mampu menciptakan insan
yang lebih produktif, kreatif, inovatif dalam menyelesaikan segala permaslahan
yang dihadapi. Sehubungan dengan pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang
dilakukan ini maka diharapkan tercipta penyelanggaraan pendidikan yang lebih
baik lagi. Selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi bahan rujukan untuk
pengembangan pembelajaran seni tari di sekolah serta pengembangan model
evaluasi yang tepat dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dan memberikan masukan
bahwa pembelajaran seni tari tidak hanya menjadikan peserta didik mampu
menari saja tetapi banyak karakter dan keterampilan yang dapat digali selama
proses pembelajaran seni tari berlangsung di sekolah. Penelitian mengenai
105
Novi Novita Akmarina, 2016
ANALISIS MODEL EVALUASI PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selanjutnya pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran seni tari dalam pelaksanaan
kurikulum 2013.
Hasil penelitian evaluasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai
pedoman untuk guru seni budaya khusunya dalam melakukan penilaian
pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi lebih baik, karena dengan pelaksanaan
evaluasi pembelajaran ini banyak sekali manfaat yang dihasilkan diantaranya
meingkatkan kemampuan guru dalam menyiapkan materi pembelajaran,
pemilihan media pembelajaran bisa lebih bervariasi , guru lebih dituntut memiliki
kreativitas yang lebih tinggi lagi dalam menghadapi permasalahan selama proses
KBM berlangsung.
Selain memberikan masukan positifdan manfaat dalam penyelenggaraan
pendidikan, pelaksanaan evaluasi menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi
sekolah dalam melaksanakan evaluasi pada seluruh pembelajaran khususnya