• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BACA AL-QUR’AN SISWA KELAS VII DI SMPN 1 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BACA AL-QUR’AN SISWA KELAS VII DI SMPN 1 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

60

A.Paparan Data

Dalam hal yang berkaitan dengan Kompetensi guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa kelas VII, maka penulis berusaha untuk mendapatkan data secara langsung dan sumber data yang ada di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung, Sumber data tersebut meliputi data-data hasil wawancara dengan Kepala sekolah, waka kurikulum, siswa kelas VII serta guru Agama lainnya. Wawancara yang bersifat santai dan berlangsung dalam kegiatan sehari-hari, tanpa mengganggu aktivitas subyek. Selain data hasil wawancara peneliti juga menggunakan data, hasil observasi dan dokumentasi, baik dokumentasi dari lembaga yang berkaitan dengan upaya pembelajaran baca Al-Qur‟an maupun dokumentasi yang diperoleh sendiri oleh peneliti pada saat

pengumpulan data.

Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah peneliti lakukan di SMPN 1 Sumbergempol, terlihat bahwa semua guru PAI telah mempunyai kompetensi yang cukup bagus dalam meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an pada siswa.

(2)

1. Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Meningkatkan Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1

Sumbergempol Tulungagung.

Masalah kompetensi kepribadian ini, guru PAI tidak hanya dituntut memiliki atau berbudi yang berkaitan dengan siswa saja, melainkan lebih dari itu, dia haruslah orang yang mempunyai keimanan terhadap Tuhan YME

Hal ini sesuai dengan yang dituturkan oleh Ibu Dra. Nur Aini selaku Guru PAI kelas VII bahwa:

“Seorang guru PAI harus dengan sepenuh hati dalam melakukan pekerjaanya. Selalu datang ke kelas tepat waktu juga merupakan kewajiban guru PAI. Guru PAI diharuskan untuk disiplin waktu, disiplin disini mengandung arti bahwa seorang guru PAI harus bertanggungjawab terhadap kehadirannya mengajar membaca Al-Qur‟an siswa di kelas. Tidak boleh sering terlambat datang ke kelas atau bahkan tidak mengajar. Maka dari itu Professional guru PAI harus ditingkatkan apalagi sekolah sudah memiliki status Negeri. jadi semaksimal mungkin guru PAI harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya”.76

Paparan di atas diperjelas oleh Ibu Hj Lilik Suenti M.MPd selaku kepala SMPN 1 Sumbergempol :

Disiplin waktu sangat penting untuk seorang guru PAI, sisi kepribadian guru PAI dapat dilihat melalui kebiasaan yang nampak. Seperti telat datang ke kelas atau sering terlambat datang ke sekolah. Guru PAI harus memberikan contoh yang baik kepada para siswanya, tidak hanya memberikan hukuman-hukuman kepada para siswa karena siswa tersebut sering melakukan keterlambatan. Kebiasaan guru PAI yang baik akan selalu dicontoh oleh murid-muridnya, dan begitupun sebaliknya. Kebiasaan yang agak buruk akan digunakan siswa untuk kelemahan gurunya”.77

76

Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 09.25 WIB

77

(3)

Ketika penulis sedang melakuan observasi di SMPN 1 Sumbergempol, penulis berhasil mengamati salah satu seorang guru PAI yang sedang mengajar di kelas VII E, beliau sangat disiplin, tepat waktu dan memiliki kepribadian yang baik buktinya beliau sangat tlaten dan sabar dalam kegiatan pembelajaran baca Al-Qur‟an, dan siswa yang lainnya memperhatikan guru PAI saat guru PAI menyimak salah satu siswa untuk membaca Al-Qur‟an.78

Gambar 4.1 Guru PAI disiplin datang ke kelas dan menemani siswa untuk membaca Al-Qur‟an sebelum pembelajaran PAI.79 Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian guru PAI ada, yakni disiplin waktu, tanggungjawab, kesadaran akan kewajibannya sebagai guru PAI sangat berpengaruh terhadap peningkatan pembelajaran baca Al-Qur‟an.

Tidak hanya disiplin waktu dan tanggungjawab saja, guru PAI juga harus memberikan suritauladan yang baik kepada siswa melalui tindakan. Guru PAI semaksimal mungkin memberikan perilaku yang baik yang dapat dicontoh oleh siswanya. Salah satu bukti keteladanan guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol

78

Observasi Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 09.00 WIB

79

(4)

adalah bapak dan Ibu guru PAI senantiasa mengikuti dan membimbing siswanya untuk belajar membaca Al-Qur‟an.

Memberi contoh yang baik kepada siswa memang perlu dilakukan oleh guru PAI, Bima selaku salah satu pengurus OSIS dan siswa kelas VII G SMPN 1 Sumbergempol mengatakan bahwa:

“Guru PAI akan memberikan contoh yang baik kepada siswa, di sini apabila siswa melakukan kesalahan dan mendapat hukuman, maka guru PAI yang terlambat juga akan mendapat hukuman. Tapi guru PAI di sini sudah menunjukkan ketertiban kepada para siswa dengan selalu disiplin waktu, hal itu dicontohkan oleh bapak Djaelani guru PAI.”80

Setelah melaksanakan wawancara dengan siswa, penulis melakukan observasi, ketika berada di Mushola guru PAI memang sangat antusias sekali dalam membimbing siswanya untuk pembelajaran baca Al-Qur‟an. Guru PAI selalu datang selalu tepat waktu dan memberikan materi Al-Qur‟an dengan sangat luar biasa kepada siswanya.81

Hal ini diperkuat dengan dokumentasi yang peneliti ambil pada saat pembelajaran baca Al-Qur‟an berlangsung :

Gambar 4.2 Guru PAI disiplin memberikan materi Al Qur‟an.82

80

Wawancara dengan Bima, Siswa kelas VII, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.45 WIB

81

Observasi Guru PAI, Jum‟at 03-03-2017, Pukul 07.22 WIB

82Dokumentasi, Jum‟at, 20

(5)

Apabila guru PAI tidak memberikan contoh yang baik maka guru PAI tersebut akan mendapatkan peringatan dari kepala sekolah dari aturan yang berlaku di sekolah. Jadi tidak hanya siswa yang mendapat peringatan, guru PAI pun juga akan mendapatkan hal yang sama apabila dia melakukan pelanggaran. Hal itu sesuai dengan yang dituturkan oleh Pak Djaelani bahwa:

“Guru PAI di sini harus tertib mbak, apalagi sekolah kita negeri. kita sangat tertib dengan aturan yang sudah dibuat dari sekolah. Murid yang terlambat akan dihukum begitupun dengan guru PAI yang terlambat, meraka akan juga mendapat hukuman yang sama.”83

Sejalan dengan pendapat di atas, bapak Abri selaku waka kurikulum menuturkan bahwa :

“Pemberian hukuman tidak hanya siswa saja, melainkan guru PAI yang membuat kesalahan akan diberi peringatan dari teman kerjanya, jika masih tetap melakuakan pelanggaran yang sama maka Guru PAI akan mendapat peringatan langsung dari kepala sekolah.”84

Ketika peneliti datang ke SMPN 1 Sumbergempol untuk melakukan observasi pada saat itu ada beberapa siswa yang datang terlambat dan mereka melakukan hukuman langsung dari guru PAI yang berupa menghafal surat-surat pendek dan do‟a-do‟a sehari hari di lapangan.”85

Hal di atas di perjelas oleh Ibu Dra. Nur‟aini, bahwa :

“Setiap Instasi sekolah mempunyai aturan dan kebijakan masing-masing. Guru wajib mentaati semua peraturan yang telah ditetapkan . dan apabila melanggar berarti harus siap dengan konsekuensinya, apabila guru PAI tidak dapat mengajar di kelas maka harus minta izin langsung keguru piket. Dan apabila guru tersebut tidak bisa menjalankan tugasnya dengan

83

Wawancara dengan Bapak Djaelani, Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.15 WIB

84

Wawancara dengan Bapak Abri, Waka Kurikulum, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.40 WIB

85Observasi Guru PAI, jum‟at, 03

(6)

baik maka diaharus mendapatkan peringatan langsung dari kepala sekolah.”86

Setiap bubyek mempunya pribadi yang unik, masing-masing mempunyai ciri dan sifat bawaan serta latar belakang kehidupan yang berbeda-beda.banyak masalah psikologis yang dihadapi peserta didik, banyak pula minat, kemampuan, motivasi dan kebutuhannya. Semuanya memerlukan bimbingan guru PAI yang berkepribadian dapat bertindak sebagai pembimbing, penyuluh dan dapat menolong peserta didik agar mampu menolong dirinya sendiri untuk meningkatkan belajar baca Al-Qur‟an. Di sinilah Guru PAI adalah sebagai panutan yang harus digugu dan ditiru.

Untuk meningkatkan kompetensi guru PAI dalam rangka meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an maka yang pertama, perlu adanya tata tertib yang diberlakukan oleh lembaga. Sehingga ada pedoman bagi guru PAI khususnya dalam menjalankan kewajibannya. Yang ke dua, adanya sanksi yang diberlakukan sesuai yang sudah disepakati. Hal ini bertujuan agar guru PAI mampu mawas diri terhadap tanggungjawabnya. Yang ketiga, adalah pemberian reward baik itu dalam bentuk materi pembelajaran Al-Qur‟an atau lainnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan motivasi bagi guru PAI yang sudah menjalankan kewajibannya dengan baik sehinga kedepannya mampu meningkatkan tanggungjawab. Dalam ketiga cara tersebut, akhirnya menjadi suri teladan bagi siswa-siswanya untuk meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an.

86

(7)

Seorang guru PAI dituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan dirinya sebagaia panutan orang-orang yang dipimpinnya. Semua kompetensi itu tidak terlepas dari evaluasi untuk selalu meningkatkan etos kerjanya. Hal ini dituturkan oleh Ibu Siti Masroh, bahwa “Bentuk evaluasi untuk guru agama islam supaya meningkat dalam etos kerjanya itu bisa dilakukan melalui monitoring dan evaluasi serta supervise khusus untuk setiap KD”.87

Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi yang dilakukan lembaga kepada guru PAI yaitu dengan cara monitoring, adanya supervise. Hal ini bertujuan untuk memudahkan lembaga mengevaluasi. Berkaitan dengan evaluasi tersebut memberikan gambaran kepada guru PAI, sejauh mana kewajiban dan tanggungjawab yang sudah dilaksanakan sehingga mampu menjadikan bekal guru PAI untuk mewujudkan pembelajaran baca Al-Qur‟an menjadi efektif dan efisien.

2. Kompetensi Profesional Guru Agama Islam dalam Meningkatkan

Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol

Tulungagung.

Di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung, para guru PAI sangat berkompeten dalam bidangnya. Dimulai dari menggunakan berbagai metode dalam menyampaikan materi pelajaran Al-Qur‟an sampai dalam peningkatan kompetensi guru PAI nya. Seorang guru PAI menyampaikan konsep pelajaran

87

(8)

kepada siswa secara professional agar peserta didiknya lebih memahami terkait pelajaran Al-Qur‟an yang akan diajarkan oleh guru PAI tersebut.

Seorang guru PAI bisa dikatakan berbakat dalam profesinya manakala guru PAI itu memiliki cara dalam mengatasi hambatan-hambatan yang ada ketika kegiatan pembelajaran baca Al-Qur‟an berlangsung. Selain itu guru PAI mampu memberikan kemudahan kepada siswa untuk memahami materi Al-Qur‟an yang diajarkan. Sejalan dengan hal tersebut sesuai dengan pemaparan

Ibu Hj Lilik Suenti, M. M.Pd bahwa :

“Seorang guru PAI di katakan berbakat apabila dia bisa menyampaikan pembelajaran Al-Qur‟an di kelas dan para siswanya bisa menangkap apa yang telah disampaikan oleh guru PAI tersebut dengan maksimal. Penyampaian konsep pembelajaran Al-Qur‟an dilakukan oleh guru PAI sesuai dengan rancangan yang telah dibuat oleh guru PAI tersebut. Sehingga itu semua mempermudah guru PAI untuk menyampaikan materi Al-Qur‟an kepada siswanya di kelas.”88

Ketika peneliti memasuki ruang kelas VII G, peneliti melakukan observasi ketika guru PAI sedang menerangkan pelajaran Al-Qur‟an, siswa sangat memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang telah diterangkan guru PAI di depan kelas. Banyak siswa yang merespon materi Al-Qur‟an tersebut dengan sangat antusias, bahkan dari mereka ada yang bertanya berulangkali dalam penjelasan yang telah diberikan oleh guru PAI, dan guru PAI tidak melarang semua siswa untuk bertanya sebanyak-banyaknya

88

(9)

mengenai materi Al-Qur‟an agar mereka semua paham dengan materi baca Al -Qur‟an yang sudah disampaikan oleh guru PAI.89

Berikut dokumentasi yang peneliti ambil ketika berlangsungnya proses pembelajaran Al-Qur‟an di dalam kelas :

Gambar 4.3 Guru PAI menyampaikan konsep materi Al-Qur‟an di dalam kelas.90

Sebagai guru PAI yang professional dalam penyampaian materi Al-Qur‟an terlebih dahulu guru PAI juga harus bisa menguasai materi

pembelajaran Al-Qur‟an, karena hal tersebut sangat mempengaruhi guru PAI dalam menyampaikan materi Al-Qur‟an kepada siswa. Hal senada juga dipaparkan oleh Bu Siti Masroh, bahwa :

“Jadi sebelum pembelajaran dimulai Agar guru terlihat professional dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an maka guru terlebih dahulu harus mengahafalkan surat-surat dan ayat-ayat pilihan yang akan di ajarkan kepada siswa. Jadi guru tidak harus melihat buku. Masak guru mau nyimak dan membenarkan bacaan AlQur‟an siswanya harus pegang buku, harus lihat buku kan nggak professional banget.”91

89

Observasi Guru, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.15

90

Dokumentasi, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.15

91

(10)

Hal senada juga dipaparkan oleh Ibu Nur Aini, bahwa :

“Dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa sebaiknya sebelum mengajar guru terlebih dahulu harus hafal ayat-ayat Al-Qur‟an dan hadits-hadits lainnya terutama ayat dan hadits tentang pendidikan, tanpa melihat buku dan guru harus menunjukkan bahwa seorang guru memang mampu dalam menguasai materi sebelum mengajar dan harus dipersiapkan betul materi yang akan diajarkan.”92

Ketika peneliti melakukan observasi di SMPN 1 Sumbergempol, peneliti mengamati langsung di dalam kelas. Saat itu guru PAI sedang menyampaikan materi terkait dengan pembelajaran Al-Qur‟an, di situ guru PAI sangat mudah dalam penyampaian materi Al-Qur‟an dan bisa tersusun secara rapi karena sebelum mengajar beliau sudah menyiapkan dan menguasai betul materi AL-Qur‟an yang akan disampaikan kepada siswanya.93

Hal ini dibuktikan dengan adanya banyak siswa yang merespon ketika guru PAI sedang menyampaikan materi pembelajara Al-Qur‟an, siswa banyak bertanya mengenai materi Al-Qur‟an dan guru PAI pun bisa menjelaskan materi Al-Qur‟an yang belum dipahami siswanya dengan secara gamblang dan memahamkan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru PAI itu harus menguasai materi Al-Qur‟an terlebih dahulu sebelum pembelajaran Al-Qur‟an dimulai, jadi di depan siswa kita harus bisa menunjukkan bahwa kita itu benar-benar mampu dan benar-benar menguasai materi tersebut, contohnya bila di tanya siswa tentang materi yang belum dia pahami, maka guru PAI harus bisa menjawab dengan baik bahkan guru PAI harus mampu menunjukkan dalil-dalilnya dan hadits bila ada kaitannya dengan materi yang ditanyakan oleh siswa dan itupun tanpa melihat buku.

92

Wawancara dengan Ibu Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.25 WIB

93

(11)

Untuk memahamkan siswa terkait materi Al-Qur‟an yang diajar, maka guru PAI harus mampu menggunakan berbagai variasi media pembelajaran Al-Qur‟an. Karena di dalam proses pembelajaran baca Al-Qur‟an diperlukan adanya sebuah media yang dapat membantu guru PAI dalam menyampaikan materi Al-Qur‟an yang akan disampaian. Media pembelajaran Al-Qur‟an sendiri dapa dikatakan penting penggunaannya. Dengan menggunakan media dalam proses pembelajaran materi Al-Qur‟an yang disampaikan guru PAI akan menjadi lebih menarik dan siswa pun lebih mudah menangkap materi Al-Qur‟an.

Dalam membuat media pembelajaran Al-Qur‟an, guru PAI harus cermat dan berbagai pertimbangan agar dapat efektif ketika digunakan dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an. Kriteria media pembelajaran baca Al-Qur‟an yang diperlu diperhatikan guru PAI dalam memilih media diantaranya harus jelas, rapi, menarik, praktis dan relevan dengan topik pembelajaran Al-Qur‟an. Seperti yang di tuturkan oleh Ibu Siti Masroh Guru PAI, beliau menuturkan bahwa:

“Dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an saya menggunakan media cetak seperti buku panduan praktik ubudiyah, juz „ama, Al-Qur‟an. Tidak cukup itu saja mbk, terkadang saya juga menggunakan media audio visual, seperti video. Jadi saya menyalakan video murotal agar siswa bisa mendengar dan dapat melihaat langsung seperti apa membaca Al-Qur‟an yang baik dan benar itu.”94

Hal senada juga dituturkan oleh Ibu Nur Aini, sebagai berikut:

“Saya tidak hanya menggunakan satu media saja mbak, agar anak-anak tidak meras jenuh, selain dari buku terkadang anak-anak juga saya

94

(12)

nyalakan video murotal yang bagus, jadi anak-anak menyimak dan memperhatikan video yang saya putarkan. ”95

Setelah peneliti melakukan wawancara, peneliti mengamati langsung ketika pemebelajaran Al-Qur‟an di mushola. Seorang guru PAI menggunakan media audio visual, beliau menyalakan video anak yang membaca Al-Qur‟an dengan suara dan tajwid yang bagus. Disitu terlihat bahwa siswa lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Al-Qur‟an.96

Selain guru PAI dituntut untuk menguasai media pembelajaran Al-Qur‟an masih ada salah satu bentuk professional guru PAI yang harus dimilikinya yaitu guru PAI mampu mengorganisasikan materi Al-Qur‟an. Di mana guru PAI Di SMPN 1 Sumbergempol melakukan ketetapan materi Al-Qur‟an yang akan di ajarkan dengan mengumpulkan beberapa sumber belajar yang berkaitan dengan materi baca Al-Qur‟an dan mengklarifikasikannya untuk disesuaikan dengan kebutuhan siswa baik sesuai dengan karakter siswa, atau tingkat kepahamannya. Penjelasan di atas yang berkaitan dengan sumber belajar Al-Qur‟an. Ibu Siti Masroh menuturkan bahwa:

“Dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an saya menggunakan sebuah buku risalah ubudiyah, juz „ama, dan Al-Qur‟an untuk sumber belajar siswa. Dan sebelum mengajar tentunya saya sudah mempunya taktik keahlian sendiri dalam menyiapkan sebuah materi dengan menggunakan referensi bisa didapat lewat internet, LKS, dan dari buku tunjangan lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran baca Al-Qur‟an.”97

95

Wawancara dengan Ibu Nuraini, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 10.25 WIB

96

Observasi Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.25 WIB

97

(13)

Penjelasan diatas juga diperjelas oleh Bapak H Drs. Djaelani bahwa : “Kalau untuk meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa selain dari buku LKS saya menggunakan buku tuntuan praktek ubudiyah yang disusun oleh Tim Guru Agama UPTD SMPN 1 Sumbergempol, di dalamnya terdapat surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan, buku itu dicetak memang untuk menstandarkan kompetensi Sekolah.”98

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan guru PAI, penulis mengamati bahwa memang semua guru PAI ketika kegiatan pembelajaran Al-Qur‟an menggunakan buku praktik ubudiyah yang dibuat oleh Tim guru agama

UPTD SMPN 1 Sumbergempol. Guna untuk menunjang pembelajaran baca AL-Qur‟an. Dengan adanya buku praktek ubudiyah memberikan tambahan pengetahuan untuk siswa. Selain buku praktik ubudiyah guru PAI juga menggunakan buku acuan lain yang bisa menunjang pembelajaran baca Al-Qur‟an, seperti Juz‟ama dan Al-Qur‟an .99

Gambar 4.4 buku tuntunan praktek ubudiyah.100

98

Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 10.25 WIB

99Observasi Guru PAI, Jum‟at, 03

-03-2017, Pukul 11.25 WIB

100

(14)

Begitupun dengan Ibu Drs Nur Aini juga mengutarakan bahwa : “Kalau untuk pencarian referensi yang bervariasi saya bisa menggunakan LKS, dan media internet dengan berbagai design pembelajaran. Dari berbagai sumber itu tadi, saya mengumpulkan terkait materi yang akan saya sampaikan. pastinya sesua dengan SK, KD dalam pembelajaran. Dari SK, dan KD tersebut untuk mempermudah siswa dalam memahaminya, saya menggunakan berbagai media. Ketepatan saya mengajar PAI mbak, nah dari mata pelajaran tersebut dari satu materi yang akan saya sampaikan misalnya materi sub babnya bacaan mad, saya bawakan semacam rekaman murotal. Di situ saya menyuruh anak-anak untuk mendengarkan dan menyalin di buku catatan masing-masing.”101 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru PAI tidak hanya mampu menguasai berbagai media pembelajaran Al-Qur‟an saja, namun seorang guru PAI juga harus memiliki ketrampilan terkait dengan pengorganisasian materi Al-Qur‟an dan memilih sumber belajar Al-Qur‟an. Dan hahan ajar pun tidak hanya dari satu sumber buku saja yang digunakan. Namun guru PAI juga mengambil sumber belajar Al-Qur‟an dari buku-buku lain yang berkaitan dengan materi pembelajaran Al-Qur‟an seperti, juz‟ama, Al-Qur‟an, buku panduan praktik ubudiyah dan dari internet. Karena pemilihan sumber belajara juga tersebut mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran baca Al-Qur‟an.

Dalam kompetensi professional terhadap guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol peningkatan dalam kompetensi guru PAI juga diperhatikan. Di sini tidak hanya menggunakan satu metode dan media dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an. Dalam menjalankan profesinya seorang guru haruslah dapat

101

(15)

bersikap professional. Dalam artian dari sisi pengetahuan, ketrampilan, dan sejenisnya harus sesuai dengan pengetahuan khusus yang dimilikinya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan bahan dan tanggungjawab kepada guru PAI terhadap profesi yang dimilikinya. Kaitannya dengan hal tersebut di SMPN 1 Sumbergempol profesionalitas guru PAI yang ada sudah terkualifikasi dengan sempurna sehingga guru PAI bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Uraian tersebut dikuatkan oleh pemaparan dari Ibu Hj Lilik Suenti M. M.Pd, bahwa “ Peningkatan kompetensi guru Agama Islam 100% sesuai dengan kualifikasi tenaga pendidik.”102

Dengan menindak lanjuti keprofesionalan guru PAI, maka perlu adanya kegiatan yang nantinya dapat mengembangkan, mendukung dan memberikan arahan. Dimana kegiatan tersebut berguna untuk meningkatkan keprofesionalannya.

Sejalan dengan pernyataan di atas, Bapak Abri, menuturkan bahwa: “Dalam pengembangan kompetensi, guru PAI sudah pernah mengikuti diklat pelatihan dari seperti mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar, diklat dan sebagainya yang berkaitan dengan meningkatkan kompetensi guru PAI.”103

102

Wawancara dengan Ibu Hj Lilik Suenti, M.M.Pd, Kepala Sekolah, Senin, 20-02-2017, Pukul 09.25 WIB

103

(16)

Gambar 4.5 sertifikat salah satu guru PAI dalam rangka mengikuti diklat pembelajaran PAI.104 Bapak Dra Ibu Nur Aini, juga menjelaskan bahwa :

“Guru PAI harus meningkatkan kompetensinya agar selalu ada peningkatan. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin sehingga siswa pun juga berkualitas. Peningkatannya bisa dengan mengikuti berbagai pelatihan, workshop dan selalu ada inovasi agar pembelajaran PAI khususnya pembelajaran baca Al-Qur‟an menyenangkan.”105

Gambar 4.6 salah satu Guru PAI pernah mengikuti Training Center Learning Al-Qur‟an di Surabaya.106

104

Dokumentasi, Senin, 06-13-2017, Pukul 08.30

105

Wawancara dengan Ibu Drs. Nur Aini, Guru PAI, Senin, 28-02-2017, Pukul 09.25 WIB

106

(17)

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa guru sudah pernah mengikuti kegiatan workshop, diklat, dan pelatihan-pelatihan guna untuk meningkatkan profesionalitas guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an.

3. Kompetensi Pedagogik Guru Agama Islam dalam Meningkatkan

Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol

Tulungagung.

Kompetensi pedagogik guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca Al Qur‟an siswa di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung bisa ditinjau dalam

penerapan pembelajaran Al-Qur‟an dengan menggunakan rancangan pembelajaran. Meskipun pembelajaran Al-qur‟an tidak ada dalam kurikulum tapi guru PAI tetap harus membuat rancangan pembelajaran, karena digunakan untuk titik acuan guru PAI dalam pembelajaran baca Al Qur‟an di kelas. Tanpa

adanya suatu rancangan pembelajaran Al-Qur‟an seorang guru PAI tidak bisa melaksanakan pembelajaran di kelas. Bapak Abri mengatakan bahwa :

“RPP digunakan para guru PAI untuk mempermudahkan proses pembelajaran baca Al-qur‟an atau bisa dikatakan panduan dalam melaksanakan pembelajaran baca Al-Qur‟an. Dan di SMPN 1 sini para guru PAI sudah membuat RPP jauh-jauh hari sebelum KBM akan dimulai mbak, dan yang menjadi acuan kami para guru PAI untuk sekarang ini menggunakan Kurikulum 2013 khusus untuk kelas VII dan mata pelajaran PAI saja untuk yang lainnya menggunakan KTSP.”107

Hal tersebut diperjelas oleh Ibu Siti Masroh bahwa:

107

(18)

“Terkait dengan meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an kalu saya yaa, harus tetap membuat rancangan pembelajaran, meskipun ketrampilan baca Al-Qur‟an tidak masuk dalam kurikulum, saya selipkan ke dalam RPP karena untuk menyempatkan siswa belajar baca Al-Qur‟an. Kalau tidak begitu tidak ada waktu untuk siswa belajar baca Al-.Qur‟an.” Setelah peneliti melakukan wawancara dengan guru PAI, peneliti melakukan observasi di dalam kelas. Ketika guru PAI sedang mengajar Al-Qur‟an di kelas Guru PAI membawa sebuah RPP yang di dalamnya RPP

terdapat langkah-langkah pembelajaran disitu guru PAI menyelipkan pembelajaran baca Al-Qur‟an di awal pembelajaran. Jadi ketika pembelajaran PAI dimulai guru PAI menggunakan waktu 15 menit pertama untuk siswa belajar membaca Al-Qur‟an.108

Hal senada juga diutarakan oleh Bapak Drs H Djaelani selaku guru PAI kelas VII SMPN 1 Sumbergempol, bahwa:

“Seorang guru PAI harus membuat dan mempunyai Rancangan Pembelajaran yang biasa disebut dengan RPP. RPP dijadikan patokan guru PAI untuk mengajar Al-Qur‟an di dalam kelas. Tanpa adanya RPP maka guru PAI tersebut tidak bisa melaksanakan pembelajaran baca Al-Qur‟an di kelas.”109

Adanya RPP memberikan kemudahan pada guru PAI untuk menyampaikan materi Al-Qur‟an, karena di awal pembuatan RPP di dalamnya juga mengkaji tentang materi apa yang sesuai untuk disampaikan dengan mengkaji dari aspek bahasan, bahasa dan sebagainya. Sehingga dari sini bisa ditarik kesimpulan, kompetensi pedagogik pada guru PAI dalam pembelajaran

108

Observasi Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.00 WIB

109

Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI , Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.24

(19)

baca Al-Qur‟an bisa dilihat dari pemaparan tersebut. Ibu Hj Lilik Suenti M.M.Pd selaku kepala sekolah menuturkan bahwa:

“RPP untuk seorang guru PAI itu dijadikan patokan dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an di kelas, seorang guru PAI yang akan mengajar di kelas harus siap dengan RPP nya. Apabila guru PAI tersebut tidak mempunyai RPP, maka guru PAI tersebut sudah melanggar tatatertib seorang guru PAI. Jadi RPP merupakan suatu landasan dasar oleh para guru PAI.”110

Hal di atas dibenarkan oleh bapak Drs. H Djaelani, yang menyatakan bahwa “di awal tahun sudah ada anjuran dari kepala sekolah harus membuat RPP, dan yang memberikan pengarahan langsung oleh waka kurikulum. Jadi guru PAI berkumpul jadi satu dan mengerjakan RPP masing-masing.”111

Pentingnya RPP ini membuktikan adanya kemampuan atau kompetensi pedagogik guru PAI. Dilihat dari Penyusunan RPP selalu dilakukan sebelum memasuki tahun ajaran baru. Guru PAI berkumpul bersama dengan waka kurikulum dan menyesuaikan dengan kurikulum yang akan diterapkan dalam instansi sekolah. Guru PAI membuat RPP masing-masing dengan studi yang akan diajarkan.

Untuk menunjang kompetensi pedagogik guru PAI dalam membentuk RPP, dilaksanakan musyawarah atau perkumpulan untuk membuat RPP. Selain itu ada beberapa guru PAI yang pernah mengikuti diklat pengembangan

110

Wawancara dengan Ibu Hj Lilik Suenti, M.M.Pd, Kepala Sekolah, Senin, 20-02-2017, Pukul 09.25 WIB

111

Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI , Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.24

(20)

kompetensi pedagogik guru untuk menunjang pembelajaran siswa yang tujuannya untuk meningkatkan pembelajaran baca Al Qur‟an siswa.

Dituturkan juga oleh Ibu Siti Masroh, bahwa :“Dalam pengembangan

RPP terlebih dahulu diawali dengan adanya workshop untuk memberikan wawasan untuk guru.”112

Dari hasil wawancara yang ada, pembuatan RPP di SMPN 1 Sumbergempol mengacu pada 2 kurikulum pembelajaran yakni KTSP dan K-13. Akan tetapi yang lebih ditekankan adalah KTSP. Namun dalam langkah selanjutnya untuk memperdalam kompetensi pedagogic guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol, guru tetap dianjurkan untuk mengembangkan Kurikulum RPP, KTSP berlanjut ke K-13. Dalam hal ini maka adanya kegiatan yang diikuti oleh guru PAI seperti halnya workshop dan sebagainya.

Gambar 4.7 Sertifikat salah satu guru PAI yang pernah mengikuti workshop dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogic guru PAI.113

112

Wawancara dengan Ibu Siti Masroh, Guru PAI, Rabu, 01-03-2017, Pukul 09.22 WIB

113

(21)

Selain membuat rancangan Pembelajaran seorang guru PAI juga harus bisa memahami karakter dan mengetahui latar belakang siswa. Karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar membaca Al-Qur‟an siswa. Dan untuk mengetahui itu, guru PAI melakukan tes baca Al-Qur‟an kepada siswa satu persatu. Hal ini dijelaskan oleh Ibu Dra Nur Aini, bahwa :

“Melihat karakter siswa saya biasanya melakukannya dengan menggunakan tes. Tes disini saya lakukan melalui pembelajaran. Dengan melakukan tanya jawab dan melalui kegiatan yang ada di sekolah, dengan begitu kita bisa tahu bagaimana karakter para siswa.”114

Penjelasan tersebut diperkuat oleh Ibu Siti Masroh bahwa :

“Sebelum guru PAI melaksanakan kegiatan pembelajaran baca Al-Qur‟an guru harus tahu terlebih dahulu yang pertama, latar belakang siswa, orang tua, karena latar belakang siswa sangat berpengaruh dalam pembelajaran. ke dua, lingkungan dimana siswa tinggal. ke tiga, Teman bergaul. dan ke empat Guru harus memberi motivasi jangan malah mencela siswa yang belum bisa. Mengetahui kompetensi siswa, dan guru hraus mengetahu perkembangan anak-anak, dan harus tahu karekter anak karena setiap siswa memiliki karakter yang berbe-beda.”115

Pemaparan di atas dikuatkan dengan hasil observasi peneliti dengan Ibu Dra Nur Aini. Ketika di dalam kelas VII Ibu Nur Aini sedang mengamati karakter dan latar belakang siswa satu persatu, beliau menanya siswanya satu persatu mengenai latar belakang siswa, orang tua dan dan mengamati langsung teman bergaulnya. untuk mengetahui latar belakang siswa Bu Nur Aini menanyai siswanya satu persatu ditanya pernah ngaji apa tidak ketika di luar sekolah, jika pernah ngajinya sampai mana? Kemudian dan lain sebagainya.

114

Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.15 WIB

115

(22)

Selain itu Bu Nur Aini juga mengetes langsung kemampuan siswa dalam kelancaran membaca Al-Qur‟annya. Jika siswa sudah lancar maka guru PAI akan mudah untuk memberikan materi pembelajaran Al-Qur‟an kepada siswanya. Tapi jika sebaliknya apabila kemampuan siswa dalam baca Al-Qu‟annya masih rendah maka Bu Nur Aini akan membimbingnya dan terus

selalu memberi motivasi kepada siswa tersebut.”116

Ketika karakter dan latar belakang siswa sudah diketahui oleh guru PAI, maka tindakan selanjutnya adalah menentukan metode yang akan digunakan dalam penyampaian materi Al-Qur‟an. Hal tersebut salah satu upaya yang dilakukan guru PAI untuk memudahkan penyampaian materi Al-Qur‟an.

Setelah peneliti melakukan observasi langsung di lapangan ternyata guru PAI disana memiliki beberapa metode yang digunakan untuk pembelajaran Al-Qur‟an.117

Adapun metode pembelajaran Al-Qur‟an yang digunakan oleh guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol diantaranya seperti yang di tuturkan oleh Bapak Djaelani sebagai berikut:

“Dalam penyampaian materi Al-Qur‟an di kelas, saya menggunakan metode ceramah. Tapi ya tidak terus menerus menggunakan metode ceramah, kadang-kadang juga menggunakan metode diskusi, pemberian tugas, maka anak akan lebih aktif dan fokus dalam menerima pelajaran. Tapi kalau kaitannya dengan pembelajaran Al-Qur‟an kadang saya menggunakan metode pemberian tugas, jadi saya nyalakan monitor kemudian saya mengihidupkan murotal atau saya tunjukkan ayat-ayat Al-Qur‟an yang berkaitan dengan materi Sub Bab yang dipelajari hari itu,

116

Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.15 WIB

117

(23)

kemudian siswa saya suruh membaca, menghafal, kemudian saya suruh menyalin kedalam buku catatan masing-masing.”118

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Siti Masroh peneliti melakukan observasi langsung saat pembelajaran baca Al-Qur‟an berlangsung. Ketika Ibu Siti Masroh mengajar kelas VII E, saat itu waktu menunjukkan jam 11.40 WIB, ketika itu siswa segera bersiap-siap untuk menerima materi Al-Qur‟an dari Bu Siti Masroh, kemudian Bu Siti Masroh memberi salam dan

menyuruh para siswa untuk membaca Al-Qur‟an bersama-sama, mereka bersemangat membaca Al-Qur‟an dengan perlahan-lahan, dan Ibu Siti Masroh menyimak.119

Begitu pun dengan Ibu Nuraini, beliau menuturkan bahwa:

“Di kelas saya sering menggunakan metode ceramah dalam mengajar mbak, karena pelajaran PAI ini memerlukan banyak ceramah agar sisw lebih memahami. Tapi juga tidak dipungkiri kalau hanya menggunakan satu metode tidak efektif. Saya juga menggunakan metode diskusi dan juga metode tanya jawab, tapi kalu pembelajaran Al-Qur‟annya itu sendiri saya lebih sering menggunakan metode tutor sebaya dan pemberian tugas.”120

Ketika Ibu Nur‟aini mengajar di kelas VII E saat itu waktu menunjukkan

pukul 11.15 WIB, dan semua siswa bersiap-siap untuk menerima materi Al-qur‟an dari Ibu Nuraini, kemudian beliau mengawali pembelajarannya dengan

salam, kemudian menyuruh siswanya membentuk kelompok dimana di dalam kelompok tersebut sudah diatur sedemikian rupa yakni ada beberapa siswa yang

118

Wawancara dengan Bapak Drs H Djaelani, Guru PAI , Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 09.24

WIB

119

Observasi Guru PAI, rabu 08-02-2017, Pukul 11.40 WIB

120

(24)

sudah mampu membaca Al-qur‟an dan siswa belum lancar membaca Al-Qur‟an, kemudian Bu Nur‟aini menyuruh siswa yang sudah lancar membaca

AL-Qur‟an menyimak temannya yang belum lancar membaca Al-Qur‟an. Dan guru hanya mengawasi tiap-tiap kelompok.121

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Siti Masroh dan Ibu Nuraini, penulis melakukan wawancara dengan bapak Djaelani yang juga termasuk guru PAI kelas VII. Terkait dengan penggunaan metode pembelajaran Al-Qur‟an, Bapak Djaelani juga menuturkan bahwa:

“ yaa kalu meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an saya biasanya mencarikan ayat-ayat khususnya surat-surat Al-Qur‟an pilihan yang disesuaikan dengan materi yang akan dibahas, misalnya pada Bab bacaan mad, guru mencarikan surat-surat yang disitu banya bacaan mad nya, kemudian siswa diberi tugas untuk mencari bacaan yang terdapat madnya sekalian siswa disuruh menyalin ke dalam buku masing-masing dan disuruh untuk menghafal.yaaa.. Minimal anak dapat tambahan koleksi menghafal surat-surat lainnya agar tidak tetap itu-itu aja yang dihafal dan ketika praktik sholat biar ganti gak hanya al ihlas, al falaq dan an nas, dan selain itu juga mencari do‟a sehari-hari agar bisa diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari.”122

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan bapak Djaelani, peneliti melakukan observasi ke dalam kelas saat pembelajaran Al-Qur‟an berlangsung. Di sana guru PAI menggunakan metode pemberian tugas. Dimana guru PAI memutarkan video murotal, kemudian guru PAI menyuruh siswanya untuk

121

Observasi Guru PAI, Senin, 13-02-2017, pukul 11.15

122

Wawancara dengan Bapak Drs. H Djaelani, Guru PAI, Jum‟at, 03-03-2017, Pukul 10.10

(25)

mendengarkan dan mengamati dengan cermat, setelah itu siswa di beri tugas untuk menyalin ayat-ayat Al-Qur‟an dan menghafalkannya.123

Hal tersebut di kuatkan dengan hasil dokumentasi yang diambil pada saat pembelajaran berlangsung :

Gambar 4.8 Guru PAI menggunakan metode pemberian Tugas di kelas.124 Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode ceramah, diskusi, tanyajawab, tutor sebaya dan pemberian tugas merupakan metode yang diterapkan oleh guru PAI yang ada di SMPN 1 Sumbergempol. Tapi jika kaitannya dengan pembelajaran Baca Al-Qur‟an hampir semua guru mengguanakan metode menyimak, tutor sebaya dan pemberian tugas. Hal tersebut sebagai upaya guru PAI dalam memudahkan siswanya untuk memahami materi AL-Qur‟an dan memudahkan siswa dalam belajar membaca Al-Qur‟an. Dari sini memberikan gambaran bahwa guru PAI memiliki kemampuan menguasai metode pembelajaran baca Al-Qur‟an.

123

Observasi Guru PAI, Selasa 28-02-2017, Pukul 11.40 WIB

124

(26)

Tetapi dalam menjalankan beberapa metode penyampaian tersebut, belum tentu anak-anak itu bisa mengikutinya, karena setiap anak tida sama kemampuannya. Seperti halnya ditemukan siswa yang belum bisa membaca Al-Qur‟an. Cara mengatasi anak tersebut yaitu dengan memberikan bimbingan

atau pengajaran dengan penuh kesabaran, ketelatenan dan penuh kasih sayang, tetapi bukan secara berlebih-lebihan. Dan jangan sampai jika ada anak yang belum bisa membaca Al-Qur‟an, anak dimarahi, dihukum, dibenci, dibedakan dengan anak-anak yang lain. Justru itu akan membuat anak tambah menjadi tertekan, terbebani terhadap sikap guru PAI, sehingga anak menjadi tambah sulit untuk mencerna apa yang guru PAI sampaikan. Selain itu, untuk mengatasi siswa yang belum bisa membaca Al-qur‟an dengan menyuruh anak tersebut membaca secara berulang-ulang serta disuruh untuk latihan dan belajar dirumah.

Untuk mengetahui keberhasilan suatu metode yang digunakan guru PAI, maka diperlukan adanya evaluasi dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an. Evaluasi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini di utarakan oleh Ibu Dra Nur Aini, bahwa :

(27)

motivasi, selain itu guru menghubungi orang tuanya langsung untuk memasukkan anaknya ke TPQ atau madrsah diniyah.”125

Data di atas diperkuat dengan hasil observasi ketika berada di dalam kelas pada proses pembelajaran. Pada saat guru PAI memberikan pelajaran Al-Qur‟an kepada semua siswa di kelas, guru PAI wajib mengadakan evaluasi

terhadap semua siswanya. Pada saat itu pelajaran PAI dengan materi bacaan Mad. Guru PAI melakukan evaluasi dengan tes secara langsung kepada siswa. Jadi guru PAI melakukan tanya jawab agar guru PAI tersebut mengetahui berhasil atau tidaknya dalam penyampaian materi di dalam kelas.”126

Bapak Ibu Siti Masroh, juga menjelaskan bahwa :

“Evaluasi pembelajaran setelah KBM dengan cara memberikan tugas yaitu membaca dan menulis ayat-ayat Al-Qur‟an yang berkaitan dengan materi yang diajarkan ke dalam buku catatan siswa masing-masing kemudian dihafalkan. Setelah selesai buku dikumpulakn dan saya beri nilai, nilai ini saya gunakan untuk nilai tambahan bagi siswa yang nilai nya masih kurang.”127

Dalam hal ini dikuatkan dengan hasil dokumentasi yang peneliti lakukan di sekolah pada saat pelajaran PAI dengan Sub Bab bacaan mad.

125

Wawancara dengan Ibu Dra. Nur Aini, Guru PAI, Selasa, 28-02-2017, Pukul 10.15 WIB

126

Observasi Guru, Selasa, 28-02-2017, Pukul 11.20 WIB

127

(28)

Gambar 4.9 Ketika guru mengevaluasi siswa dengan teknik tes langsung pada siswa.128

Dari pemaparan yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa tehnik evaluasi yang dilakukan oleh guru berupa tes langsung yakni siswa membaca Al-Qur‟an yang disimak oleh guru PAI nya langsung. Supaya guru PAI bisa melihat keberhasilan proses KBM yang sudah berlangsung, sehingga guru PAI memiliki gambaran dalam meningkatkan proses pembelajaran Al-Qur‟an. Selain itu guru PAI juga bisa memperbaiki kegiatan belajar mengajar Al-Qur‟an yang sudah dijalankan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui cara meningkatkan potensi anak dari aspek psikomotorik, afektif dan kognitif. Selain daripada itu juga dapat dijadikan bahan evaluasi dalam pembelajaran Baca Al-Qur‟an.

B.Temuan Hasil Penelitian

Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan baik diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, maka peneliti akan menganalisa temuan yang ada dari penelitian tentang kompetensi guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an siswa kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung. Adapun data-datanya sebagai berikut:

128

(29)

1. Kompetensi Kepribadian Guru Agama Islam dalam Meningkatkan

Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol

Tulungagung.

Sebagai guru PAI yang berkecimpung dalam pendidikan Islam. Tuntutan akan kepribadian yang mencerminkan seorang guru PAI kadang-kadang dirasakan lebih berat daripada profesi lainnya. ungkapan yang sering dikemukakan adalah bahwa “Guru PAI bisa digugu dan ditiru”. Digugu

maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru PAI bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani oleh siswanya.

Hasil temuan peneliti di SMPN 1 Sumbergempol tentang kepribadian guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dalam sosok guru PAI yang penuh tanggugjawab dengan apa yang telah dijalani sebagai seorang guru PAI yang dijadikan suri tauladan untuk semua siswanya. Hal itu seperti yang dipaparkan di bawah ini:

a. Guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol dalam kegiatan pembelajaran baca Al-Qur‟an sudah disiplin waktu, mulai dari disiplin pada saat datang ke kelas

maupun disiplin pada saat tidak mengajar.

(30)

c. Memberikan suri tauladan yang baik kepada siswanya. Guru PAI semaksimal mungkin memberikan perilaku yang baik yang dapat contoh oleh siswanya. Salah satu bukti keteladanan guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol adalah bapak dan ibu guru PAI senantiasa mengikuti dan membimbing siswanya untuk belajar membaca Al-Qur‟an.

d. Untuk meningkatkan kompetensi guru PAI dalam rangka meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an maka yang pertama, perlu adanya tata tertib yang diberlakukan oleh lembaga. Yang ke dua, adanya sanksi yang diberlakukan sesuai yang sudah disepakati. Yang ketiga, adalah pemberian reward baik itu dalam bentuk materi pembelajaran Al-Qur‟an atau lainnya.

2. Kompetensi Profesional Guru Agama Islam dalam Meningkatkan

Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1 Sumbergempol

Tulungagung.

Kompetensi professional guru PAI dalam rangka meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur‟an di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung sudah cukup baik. Hal ini terlihat adanya usaha yang sungguh-sungguh dari pihak guru PAI untuk mendampingi siswanya agar pembelajaran baca Al-Qur‟an bisa efektif dan efisie yang semuanya ditunjukkan dalam usahanya

yaitu:

(31)

sudah menyiapkan dan menguasai betul materi AL-Qur‟an yang akan disampaikan kepada siswanya.

b. Mampu dalam menyampaikan materi Al-Qur‟an. Melihat dari hasil peneitian guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol dalam menyampaikan materi Al-Qur‟an sudah cukup bagus. hal ini bisa dibuktikan bahwa guru PAI di SMPN 1 Sumbergempol menyampaikan materi Al-Qur‟an dengan melihat materi apa dan kepada siapa yang akan disampaikan. Melihat dari hasil penelitian guru PAI SMPN 1 Sumbergempol memiliki ketrampilan dalam menggunakan matode, media, dan strategi pembelajaran Al-Qur‟an. Sehingga dapat diketahui kompetensi profesonal yang dimiliki

guru PAI dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran membaca Al Qur‟an terhadap siswa.

(32)

d. Guna meningkatkan profesionalisme guru PAI, pihak sekoalah mengadakan beberapa kegiatan yakni seperti workshop, diklat dan pelatihan-pelatihan untuk meningkatan profesionalisme guru PAI dalam pembelajaran baca Al-Qur‟an.

3. Kompetensi Pedagogik Guru Agama Islam dalam Meningkatkan

Pembelajaran Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di SMPN 1

Sumbergempol Tulungagung.

Temuan penelitian, kompetensi merupakan hal yang harus dimiliki oleh guru PAI, sebagai salah satunya yaitu kompetensi pedagogic. Kemampuan ini meliputi kemampuan guru PAI dalam mempersiapkan perencanaan pembelajaran, menyiapkan strategi pembelajaran, menciptakan suasana kelas yang menarik dan mengadakan evaluasi pembelajaran. Di SMPN 1 Sumbergempol, kebanyakan telah mempunyai kompetensi ini dengan baik. Hasil temuan yang peneliti dapatkan ketika melakukan penelitian yang meliputi:

a. Pembuatan RPP untuk semua guru PAI

(33)

b. Pemahaman karakter siswa

Pemahaman karakter siswa dilakukan guru PAI dengan cara mengamati maupun penilaian tingkah laku secara langsung. Semua guru PAI harus bisa mengenali karakter masing-masing siswa supaya dapat memudahkan guru PAI dalam penyampaian materi Al-Qur‟an.

c. Ketrampilan menguasai berbagai metode pembelajaran baca Al-Qur‟an Guru PAI tidak hanya menggunakan satu metode pembelajaran Al-Qur‟an saja, namun guru PAI juga menggunakan beberapa metode

pembelajaran Al-Qur‟an seperti metode penugasan, metode menyimak dan metode tutor sebaya dan lain sebagainya. Pada intinya guru PAI harus menguasai beberapa metode pembalajaran Al-Qur‟an agar siswa mudah dalam memahami materi Al-Qur‟an yang disampaikan oleh guru PAI. d. Evaluasi pembelajaran Al-Qur‟an

Gambar

Gambar 4.1 Guru PAI disiplin datang ke kelas dan menemani siswa          untuk membaca Al-Qur‟an sebelum pembelajaran PAI.79
Gambar 4.2 Guru PAI disiplin  memberikan materi Al Qur‟an.82
Gambar 4.3 Guru PAI menyampaikan konsep materi   Al-Qur‟an di dalam kelas.90
Gambar 4.5 sertifikat salah satu guru PAI dalam rangka         mengikuti diklat pembelajaran PAI.104
+3

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah nol-an pada kolom Keluaran dari tabel kebenaran akan sama dengan jumlah satuan pada peta.  Gambarkan lingkaran-lingkaran

Kelompok Kerja/ Panitia Pengadaan (C) Pengadaan Barang Teknologi Informasi dan Jasa Lainnya di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara TA. 2015

Jika kita memiliki jaringan besar (200 komputer), kita tidak perlu membuat semua komputer tersebut harus berkomunikasi secara langsung dengan setiap komputer lainnya di dalam

Polda Bali ­ Memastikan Optimalisasi Pelaksanaan Operasi Ramadniya Agung 2017 di Polda Bali,

Rasio merupakan salah satu metode untuk menilai kondisi keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan-perhitungan rasio atas dasar analisis kuantitatif,

Kepala Tim Supervisi Mabes Polri menyampaikan bahwasanya setelah mengecek sarana dan

 Dan untuk bagian pecahan , kelompokkan setiap tiga bit biner dari paling kiri, kemudian konversikan setiap kelompok ke satu digit oktal..

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara