• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menggerakkan aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama perusahaan yang memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan SDM, yaitu pegawai berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai. Sumber daya manusia harus selalu diperhatikan, dijaga, dipertahankan dan dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah melalui penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir.

Menurut Bernandin dan Russel dalam Gomes (2003:135), penilaian prestasi kerja adalah suatu cara mengukur kontribusi-kontribusi dari individu-individu anggota organisasi kepada organisasinya. Sedangkan menurut Malthis dan Jackson (2006:387), penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan. Penilaian kinerja juga disebut pemeringkatan karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, evaluasi kinerja dan penilaian hasil. Sehingga dengan adanya penilaian prestasi kerja baik organisasi maupun pegawai yang dinilai mengetahui sejauh mana keberhasilannya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

(2)

bekerja dengan baik dalam mencapai posisi yang diinginkan selama kariernya. Hasibuan, (2001:34) menyatakan bahwa pengembangan karier meliputi pendidikan, pelatihan dan mutasi. Pengembangan karier merupakan tahap atau bagian dari proses perencanaan sumber daya manusia secara keseluruhan. Dijelaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk pengembangan individu. Pelatihan bertujuan untuk merespon apa yang dikehendaki organisasi, sedangkan mutasi dalam hal ini membuat karyawan dapat bertindak sesuai dengan keinginan berdasarkan cara/prosedur yang telah ditetapkan.

Menurut Rivai (2004:309), kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Sedangkan menurut Wibowo (2007:7), kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.

Biro Rektor Universitas Sumatera Utara adalah suatu unit organisasi dalam lingkup Universitas Sumatera Utara sebagai unsur pelaksana yang membantu Rektor di bidang keuangan (Biro Keuangan), SDM (Biro SDM), Akademik (Biro Akademik), Kemahasiswaan dan Alumni (Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian), serta bidang perencanaan dan kerja sama (Biro Perencanaan dan Kerjasama).

Peran strategis Biro Rektor sebagai pusat administrasi dan pengambilan keputusan oleh unsur pimpinan Universitas Sumatera Utara tentunya sangat membutuhkan para pegawai yang kompeten dibidangnya agar kegiatan Universitas secara umum tidak terhambat. Dalam upaya tersebut, Biro Rektor USU senantiasa mendorong pegawainya agar memiliki kinerja yang optimal dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan melakukan penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir.

(3)

Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Kinerja Pegawai Biro Rektor USU Tahun 2014

No. Faktor-Faktor Yang Dinilai

Jumlah Pegawai Yang Dinilai (Orang) Jumlah (Orang) bahwa faktor yang dinilai yang tertinggi dalam kategori baik adalah kesetiaan yaitu 78 orang dengan persentase sebesar 72,22 %. Faktor yang dinilai yang tertinggi dalam kategori cukup adalah kejujuran yaitu 39 orang dengan persentase sebesar 36,11%. Faktor yang dinilai yang tertinggi dalam kategori kurang adalah prestasi kerja dan kerjasama sebanyak 15 orang dengan persentase masing-masing sebesar 13,89%. Data diatas menunjukkan bahwa masih banyak pegawai yang dinilai berprestasi cukup dan kurang. Hal ini disebabkan kurangnya pemanfaatan waktu dan disiplin kerja tidak baik dari segi kehadiran maupun penyelesaian tugas, kurangnya dorongan untuk berprestasi, serta belum maksimalnya kerja sama dalam tim dan kurang optimalnya fungsi pengawasan sehingga kinerja pegawai menjadi kurang optimal.

Kondisi ini tentunya dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir yang dilakukan di Biro Rektor Universitas Sumatera Utara. Semakin bagus sistem penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir yang dilakukan akan mendorong kinerja yang lebih optimal.

(4)

menunjukkan masih kurang optimalnya pelaksanaan penilaian prestasi kerja sehingga meskipun ada penilaian prestasi kerja, namun tidak mendorong meningkatnya kinerja secara signifikan. Beberapa pegawai menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja yang dilakukan terkadang kurang objektif sehingga hasil kerja pegawai kurang terukur secara keseluruhan, hal lainnya pelaksanaan penilaian prestasi kerja masih kurang transparan. Beberapa pegawai menyatakan kurang mengetahui secara pasti bagaimana proses penilaian tersebut dilakukan karena hanya berdasarkan pada laporan bulanan yang dibuat oleh atasan. Kondisi ini menyebabkan perbedaan antara pegawai yang berprestasi dengan pegawai yang kurang berprestasi menjadi kurang terlihat serta sulit mengukur secara jelas antara pekerjaan yang berhasil dengan baik dengan pekerjaan yang kurang maksimal.

Selanjutnya, pengembangan karir yang dilaksanakan dan dikembangkan di lingkungan Biro Rekor USU melalui pembinaan karir dan penilaian sistem prestasi kerja dan sistem karir pada umumnya melalui kenaikan pangkat, mutasi jabatan serta pengangkatan dalam jabatan. Oleh sebab itu setiap pegawai dalam meniti karirnya, diperlukan adanya perencanan karir untuk menggunakan kesempatan karir yang ada. Selanjutnya pengembangan karir adalah suatu pendekatan atau kegiatan yang tersusun secara formal untuk meningkatkan pertumbuhan, kepuasan kerja, pengetahuan dan kemampuan pegawai agar organisasi dapat memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang cocok tersedia dalam organisasi.

(5)

Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa pengembangan karir harus dilalui dengan penyusunan prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang pegwai guna mendukung peningkatan karirnya. Prasyarat-prasyarat itu sifatnya saling mendukung, dalam arti setiap peningkatan karir seorang pegawai harus melalui beberapa kriteria yang sudah ditentukan seperti prestasi, bobot tugas/pekerjaan, adanya lowongan jabatan, efisiensi dan lainnya.

Dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai, salah satu upaya yang dilakukan Biro Rektor USU adalah melalui pengembangan karir pegawai. Pengembangan karir pada Biro Rektor USU umumnya berjalan secara formal seiring dengan tuntutan tugas-tugas pada Biro Rektor. Namun, dari wawancara yang dilakukan dengan beberapa pegawai Biro Rektor USU, menyatakan bahwa masih ada kekurangan dalam pengembangan karir pegawai seperti pengembangan karir khususnya promosi jabatan yang mengedepankan senioritas, kurang maksimalnya pelaksanaan pelatihan pegawai dan tidak dilakukan secara berkesinambungan, serta kurang dipersiapkannya pegawai untuk menghadapi tugas-tugas dan tanggung jawab yang lebih besar dimasa mendatang.

(6)

dengan bidang masing-masing namun juga perlu melihat program pengembangan karir seperti apa yang paling tepat untuk setiap pegawai.

Pengembangan karir yang dilakukan Biro Rektor USU masih juga masih kurang memperhatikan prestasi kerja khususnya dalam pengembangan karir berupa promosi jabatan. Umumnya pengembangan karir dalam bentuk promosi jabatan lebih memperhatikan faktor senioritas dan kebutuhan organisasi, sehingga pegawai yang berprestasi namun belum memiliki masa kerja yang cukup kurang mendapat perhatian untuk dipromosikan.

Dengan demikian, secara umum penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir yang dilakukan di Biro Rektor Universitas Sumatera Utara belum maksimal dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai. Berdasarkan uraian diatas, Penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih lanjut fenomena yang ada. Adapun judul penelitian yang dilakukan Adalah ”Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Pengembangan Karir Pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara” .

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah Penilaian Prestasi Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara ?

2. Apakah Pengembangan Karir secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara ?

(7)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja pegawai pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Biro Rektor Universitas Sumatera Utara.

Untuk memberikan sumbangan pemikiran dan masukan yang bermanfaat pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara, dalam meningkatkan kinerja pegawai melalui penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir.

2. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan Peneliti yang berkaitan dengan pelaksanaan penilaian prestasi kerja dan pengembangan karir terhadap kinerja pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara, serta dapat memperdalam pengetahuan Peneliti dalam bidang sumber daya manusia.

3. Bagi Peneliti Lanjutan

Gambar

Tabel 1.1 Kinerja Pegawai  Biro Rektor USU Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

menggambarkan konsep diri korban bullying: 1) Subjek MR menunjukkan kesesuaian diri perilaku terhadap diri identitasnya. Bullying yang dialami MR tidak berpengaruh

Berdasarkan Tabel 5.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diatas terlihat bahwa model regresi untuk variabel Kualitas Produk adalah sebesar 0,227, sedangkan untuk

unit kearsipan dan unit pengolah yang belum memiliki arsiparis, untuk sementara tugas, fungsi, dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan kearsipan dilaksanakan oleh petugas

Shalat wajib (fardhu) merupakan ibadah paling utama bagi umat Islam, yang dikerjakan dalam lima waktu, mulai dari Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib hingga âIsya. Namun kenyataannya

Menyampaikan surat yang telah diolah oleh sekdis ke Kepala Dinas melalui ajudan kadis.. Surat Masuk yang telah

7 menit Hewan yang akan diperiksakan dan buku daftar tamu / pasien yang telah diisi oleh petugas.. Memeriksa Hewan yang diperiksakan, menganalisa, melakukan

• BAB II :Tinjauan pustaka, dalam bab ini menguraikan tentang pengertian dasar akan kapal tongkang, penggunaan metode dalam proses unloading, perencanaan terhadap konstruksi yang

Tesis Pemahaman Akuntabilitas Dan Sistem Pengendalian Intern … Nurul Hasanah U... ADLN Perpustakaan