BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Foramen mentale adalah suatu foramen kecil yang terletak di sisi anterolateral dari mandibula. Biasanya foramen mentale terletak di bawah jarak antara gigi premolar. Lokalisasi foramen mentale secara radiografi sulit yang disebabkan kurangnya anatomi landmark yang tetap sebagai referensi dan foramen mentale tidak dapat secara klinis divisualisasi atau dipalpasi.1-3
Bentuk dari foramen mentale dapat bulat atau oval. Gershenson dkk (1986) dalam penelitiannya menemukan bahwa bentuk foramen mentale bulat dalam 34,48% kasus dan foramen mentale oval dalam 65,52% kasus. Mbajiorgu dkk (1998) menemukan berbagai bentuk dari foramen mentale di rahang bawah pada penduduk Zimbabwe, yaitu bentuk bulat pada 14 dari 32 (43,8%) rahang dan oval pada 18 dari
32 (56,3%) rahang. Igbigbi dan Lebona (2005) menyimpulkan dari hasil penelitiannya
terhadap 70 orang kebangsaan Malawi bahwa mayoritas dari bentuk foramen mentale
adalah oval. Pada individu hitam Tanzania, hasil penelitian dari Fabian FM (2007)
mendapatkan bentuk foramen mentale adalah oval 54% dan bulat 46%. Pada populasi Yordania, mayoritas bentuk foramen mentale adalah berbentuk bulat. Singh dan Srivastav dkk (2010) melaporkan dari hasil penelitiannya bahwa bentuk paling umum
dari foramen mentale adalah yang bulat yang terdapat di 94% rahang.4
Lokasi foramen mentale berbeda dalam hal horizontal dan vertikal. Posisi horizontal dari foramen mentale tersebut tercatat sejalan dengan sepanjang sumbu gigi atau yang terletak di antara dua gigi. Fishel dkk (1976) menyelidiki posisi vertikal
foramen mentale dan melaporkan bahwa pada 936 pasien berada di daerah premolar pertama, foramen mentale terletak koronal ke apeks dalam 38,6% kasus, berada di apeks dalam 15,4% kasus, dan berada pada apikal ke apeks 46,0% kasus.4
Lokasi foramen mentale dalam kaitannya dengan premolar kedua, yaitu berada pada koronal ke apeks dalam 24,5% kasus, berada pada apeks dalam 13,9% kasus, dan
berada pada apikal ke apeks dalam 61,6% kasus. Wang dkk (1986) menyebutkan
bahwa foramen mentale pada masyarakat di Cina 58,98% terletak di bawah apeks premolar kedua. Santini dan Land dkk (1990) melaporkan bahwa pada rahang
mandibula di Inggris 52,90% foramen mentale terletak di bawah apeks premolar kedua.1,4
Oguz dkk (2002) menunjukkan posisi foramen mentale terbanyak dari 34 mandibula penduduk dewasa Turki, terletak segaris dengan premolar kedua sebanyak
61,7% pada regio kanan dan 50% di regio kiri. Wei Cheong Ngeow dan Yusof
Yuzawati (2003) melaporkan hasil penelitiannya bahwa foramen mentale berada di posisi di antara sumbu panjang kaninus ke akar mesiobukal molar pertama. Menurut
Olasoji dkk (2004) foramen mentale terletak antara premolar pertama dan kedua pada orang Nigeria. Amer dkk (2004) melaporkan bahwa posisi foramen mentale terletak segaris dengan premolar kedua sebanyak 47,06% di regio kanan dan 64,71% di regio
kiri, di antara premolar pertama dan premolar kedua sebanyak 41,18% regio kanan dan
29,41% regio kiri, segaris dengan premolar pertama sebanyak 11,76% di regio kanan
dan 11,76% di regio kiri, di antara premolar kedua dan molar pertama sebanyak 5,88%
di regio kanan dan 0,00% di regio kiri. Apinhasmit dkk (2006) mengamati bahwa
foramen mentale berada di bawah puncak premolar pertama pada masyarakat Thailand.5
Singh dan Srivastav dkk (2010) mengamati posisi foramen mentale dan mendapatkan 68,8% berada di bawah apeks premolar kedua pada rahang orang India.
Menurut penelitian Deepa RA dan Sandeep BG (2011) di Gujarat Selatan, didapatkan
bahwa posisi foramen mentale yang paling banyak yaitu 81,55% regio kanan dan 81,50% regio kiri mempunyai foramen mentale yang terletak segaris dengan akar premolar kedua. Posisi yang terbanyak kedua yaitu pada regio kanan 7,9% dan regio
kiri 7,8% terletak segaris dengan akar molar pertama, 7,8% regio kanan dan 7,6% regio
kiri terletak di antara inferior akar premolar pertama dan premolar kedua, sedangkan
yang terletak di antara inferior premolar kedua dan molar pertama sebanyak 2,75%
regio kanan dan kiri 3,1%.Namun, posisi yang paling umum adalah segaris dengan
sumbu longitudinal dan apeks premolar kedua (n= 223, 69.2%). Osunwoke dkk (2012)
menunjukkan bahwa posisi foramenmentale pada 59 mandibula pria di Nigeria Selatan
yang terletak segaris dengan premolar kedua sebanyak 54,24%, di antara premolar
pertama dan premolar kedua sebanyak 25,42%, di antara premolar kedua dan molar
pertama sebanyak 15,25% dan molar pertama sebanyak 5,08%. 1,6,7
Cek Dara Manja (2006) melaporkan bahwa 63,64% mempunyai foramen mentale berada pada posisi segaris dengan inferior akar premolar kedua bawah, sedangkan 36,36% berada pada posisi di antara inferior akar premolar pertama dan
inferior akar premolar kedua.8
Beberapa penelitian telah memaparkan bahwa foramen mentale dapat lebih mudah dilihat dengan radiografi panoramik. Dalam hal ini radiografi panoramik
mempunyai keuntungan melebihi radiografi periapikal. Hal ini meliputi daerah yang
lebih luas dari jaringan keras dan lunak juga kemampuan untuk memvisualisasikan
daerah sekitarnya, sehingga lebih akurat untuk lokalisasi foramen mentale di kedua dimensi horizontal dan vertikal dan hubungannya dengan jaringan sekitarnya bisa
diamati dengan jelas. Penilaian radiografi foramen mentale harus ditafsirkan dengan hati-hati. Jacob dkk (2004) melaporkan foramen mentale terdeteksi pada 94% dari radiografi panoramik (N = 545), tetapi visibilitas yang jelas hanya mencapai 49%.
Yosue dan Brooks melihat foramen mentale pada 87,5% (N = 297) dari radiografi panoramik, dan itu 64% berbeda dari sebelumnya. Di penyelidikan yang lain di mana
empat tengkorak diradiografi, Yosue dan Brooks menyimpulkan bahwa film
panoramik dan periapikal mencerminkan posisi sebenarnya dari foramen mentale
dalam tengkorak <50%. 7,8,9
Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa posisi foramen mentale memiliki banyak variasi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui posisi foramen mentale pada masyarakat Kota Medan, khususnya masyarakat Kecamatan Medan Selayang.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana posisi dan bentuk foramen mentale regio kiri mandibula ditinjau secara radiografi panoramik pada masyarakat di Kecamatan Medan Selayang.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui posisi dan bentuk dari foramen mentale pada regio kiri mandibula pada masyarakat Kecamatan Medan Selayang melalui gambaran
radigrafi panoramik.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Dapat memberikan informasi mengenai variasi posisi serta bentuk dari
foramen mentale regio kiri mandibula pada masyarakat di Kecamatan Medan Selayang.
1.4.2 Manfaat Aplikatif
Dapat memberikan data mengenai variasi posisi dari foramen mentale pada mandibula regio kiri melalui gambaran radiografi yang berguna bagi para dokter gigi
untuk lebih teliti dalam hal pemberian anestesi lokal untuk pembedahan dan perawatan
endodontik, pemasangan implan serta pencegahan komplikasi neurovaskular setelah
prosedur invasif pada rahang bawah.