• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis dan Magnet dari Mill Scale dengan Aditif FeMo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis dan Magnet dari Mill Scale dengan Aditif FeMo"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Magnet permanen merupakan komponen yang sangat penting untuk beragam

aplikasi teknologi canggih, seperti: otomotif, elektronik dan energi. Aplikasi

sistem otomatisasi elektronik, otomatisasi industri dan sejenisnya memerlukan

magnet permanen yang spesifik.Saat ini di Indonesia masih mengimpor produk

magnet permanen, terutama dari Jepang dan China.Sedangkan kebutuhan magnet

permanen di Indonesia sangat tinggi dan menempatkan Indonesia menjadi pasar

nomor 2 dunia.Oleh karena itu, perlu dibangun industri magnet lokal untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.Melalui pembentukan Konsorsium magnet yang

anggotanya terdiri dari para akademisi, bisnis, dan pemerintah.(Priyono. 2010).

Magnet permanen yang kuat tersusun dari partikel-partikel magnetik yang

membentuk magnet menjadi besar. Namun, apabila partikel magnet penyusunnya

terlalu besar, maka secara alami magnet dari partikel tersebut akan membentuk

multidomain.Limbah baja (mill scale)merupakan sisa dari proses pembuatan baja, masuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Tahun 2010

produksi limbah baja di Indonesia sekitar 800 ribu ton per tahun, jika

dibandingkan dengan Jepang yang mencapai 20 juta ton.Setiap ton produksi baja

menghasilkan 20 persen limbah baja Oksida baja ditemukan dalam bentuk mineral

oksida besi berupa magnetit (Fe3O4), maghemit (ɤ-Fe2O3) dan hematit (α

-Fe2O3).Berdasarkan keunggulan sifat kemagnetannya,bahan oksida besi telah

dimanfaatkan secara luas untuk berbagai produk seperti sensor, tinta, katalis, film

tipis dan beberapa produk berteknologi nano partikel.Perkembangan teknologi

nanopartikel didasarkan pada beberapa sifat optimum yang diperoleh melalui

reduksi ukuran menjadi skala nanometer.Limbah baja sebagai salah satu penyedia

oksida besi melimpah dan tersebar di Indonesia. Sisa-sisa dari hasil pengolahan

baja tersebut dalam bentuk lempengan-lempengan kecil dan memiliki kandungan

besi yang tinggi.Dengan pengolahan limbah baja menjadi magnet maka akan

mengurangi pencemaran oleh limbah berat yang (Gunawan, 2011).

(2)

Ferro molybdenum terdiri dari unsur Fe dan Mo. Dimana logam Fe (ferro) sangat

dibutuhkan dalam pembuatan magnet.Dan molibdenum merupakan tambahan

yang digunakan dalam paduan.Karena meningkatkan ketahanan dan kekuatan

pada suhu tinggi.Molybdenum biasanya digunakan untuk menjadi campuran

dengan logam lain. Campuran sendiri akan memiliki sifat berbeda dari unsur

logam yang pertama, Molybdenum biasanya sering dicampur dengan baja untuk

meningkatkan kekuatan, ketahanan terhadap korosi, dan kemampuan untuk

mengeraskan baja.

Komposisi bahan baku mill scale dan aditif FeMo mencirikan keadaan

yang original sehingga dapat dibedakan terhadap faktor penyusutan dan beberapa

sifat fisisnya setelah dicampur dengan variasi penambahan aditifnya ( 3%; 5% ;

dan 7% wt), yang meliputi perubahan porositas, densitas, kekerasan dan

perubahan mikrostrukturnya. Kekuatan magnet sangat ditentukan oleh ukuran

butir, jenis dan fasa butir, temperatur pembakaran, pembentukan dan

sebagainya.Maka dari permasalahan yang telah di uraikan di atas tersebut,

sehingga perlunya diketahui bagaimana pembuatan magnet dari mill scale

dengan aditif FeMo untuk mengurangi pencemaran lingkungan serta menambah

perkembangan khasanah ilmu pemanfaatan teknologi dalam kehidupan manusia.

1.2 Perumusan Masalah

1. Pengaruh temperatursintering terhadap sifat fisis dari mill scale dengan

aditif FeMo.

2. Pengaruh temperatursintering terhadap sifatmagnetdari mill scale dengan

aditif FeMo.

1.3 Batasan Masalah

1. Sampel yang digunakan mill scale dan FeMo

2. Variasi komposisi mill scale : FeMo 93:7;95:5;97:3 (%wt)

3. Waktu milling 24 jam

4. Variasi temperatursintering : 1100 oC; 1150 oC; dan 1200 oC

5. Pengujian: true density, bulk density, porosity, MO, XRD,VSM

(3)

1.4 Tujuan Penelitian

1. Pengaruh temperatursintering terhadap sifat fisis dari mill scale dengan

aditif FeMo.

2. Pengaruh temperatursintering terhadap sifat magnet dari mill scale

dengan aditif FeMo.

1.5 Mamfaat Penelitian

1. Mengurangi pencemaran lingkungan dengan memamfaatkan mill scale

menjadi magnet.

2. Memberikan imformasi pembuatan magnet campuran mill scale

denganFeMo.

3. Menjadi referensi bagi peneliti lainya.

1.6Sistematika Penulisan

Penulisan laporan tugas akhir ini terdiri 5 BAB, dengan sistematika sebagai

berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN,

Bab ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian

dan sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori yang menjadi acuan untuk proses

pengambilan data, analisa data serta pembahasan.

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini merupakan pembahasan tentang prosedur penelitian yaitu peralatan,

bahan dan cara kerja.

4. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan pengolahan hasil pengamatan dan analisa data

penelitian.

5. BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan hasil penelitian dan saran – saran.

Referensi

Dokumen terkait

sifat yang khas tersebut diperoleh dari analisa korelasi temperatur sintering terhadap. sifat fisisnya pada

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul Pengaruh

Sampel yang telah disintering kemudian dikarakterisasi sifat fisis (bulk density, porositas, Linear Shrinkage), dianalisis struktur kristalnya dengan XRD dan Optical

Tahapan proses dalam pembuatan magnet permanen ferrite yang dapat memberikan pengaruh terhadap sifat-sifat dari magnet permanen adalah: proses preparasi serbuk

Namun material tersebut sangat rentan terhadap proses perlakuan panas sehingga mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dan memiliki dampak negatif terhadap sifat

Untuk mengetahui pengaruh penambahan aditif FeMo terhadap sifat fisis. serbuk BaFe 12

Analisa struktur kristal dari penelitian pengaruh temperatur sinter terhadap sifat fisis dan sifat magnet pada magnet permanen Stronsium Heksaferit ini dilakukan dengan

PENGARUH ADITIF Nd 2 O 3 TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA PEMBUATAN.. MAGNET