• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis ekosistem digital pada Repository Institusional USU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis ekosistem digital pada Repository Institusional USU."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lingkungan perpustakaan terdiri dari pustakawan, teknologi, infrastruktur,

informasi, pengguna dan bahan pustaka (koleksi). Setiap bagian dalam lingkungan

perpustakaan saling berinteraksi satu sama lain dalam pemenuhan kebutuhan

maupun penyebaran informasi. Dengan demikian perpustakaan dapat dilihat dari

sudut pandang ekologi.Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara

organisme dan lingkungannya maupun sesama organisme.

Dalam ekologi, perpustakaan dapat dipandang sebagai sebuah “organisasi

biologis” di mana beberapa spesies harus berinteraksi, baik dengan satu sama lain

dan dengan lingkungannya. Spesies adalah istilah kolektif untuk suatu jenis

entitas.Entitas adalah hal yang keberadaannya nyata dalam sebuah

ekosistem.Layanan maupun sumberdaya dianggap sebagai partisipan yang

“hidup” dalam ekosistem.Dalam penerapan sistem dengan pemilihan perangkat

lunak, penyesuaian, ketertarikan pengguna, dan komitmen organisasi telah

mewakili sebagai mahluk hidup. Entitas adalah user, serta objek sedangkan

spesies dapat berupa repository institusional, katalog perpustakaan, blog,

mahasiswa, dosen maupun administrator.

Metafora dari perpustakaan sebagai ekosistem cukup fleksibel untuk

diterapkan, tidak hanya untuk interaksi antara perpustakaan, tetapi juga

pustakawandengan perpustakaan, pengguna dengan perpustakaan, interaksi antara

sesama profesional perpustakaan (pustakawan), dan interaksi antara pengguna

perpustakaan. Perpustakaan adalah rumah bagi beberapa spesies, dan berkembang

lebih kompleks setiap hari. Sehingga

Hadirnya internet sebagai jaringan komunikasi elektronik yang popular

dalam kehidupan masyarakat global mendukung terbentuknya Digital Library.

Perpustakaan digital tidak hanya merujuk pada perubahan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK), ataupun perubahan teknis melainkan juga perubahan cara interaksi dalam perpustakaan sebagai

ekosistem juga merupakan salah satu faktor yang dapat dipandang dalam

membahas masa depan perpustakaan akademik.

(2)

berpikir, pergeseran paradigma, perubahan tingkah laku, penataan kembali tata

nilai hingga pada pergantian sistem dan ruang kerja. Perubahan ini juga

berdampak bagi perkembangan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

(USU).Perpustakaan USU telah menjadi perpustakaan digital.Perkembangan ini

menjadikan Perpustakaan USU tidak hanya dipandang sebagai ekosistem saja,

namun sebagai wujud ekosistem digital (digital ecosystem).

Ekosistem digital lebih kompleks, dinamis dan sinergis dari spesies digital

yang saling berhubungan, terkait dan saling bergantung berada di lingkungan

digital dan berinteraksi sebagai unit fungsional dan dihubungkan bersama - sama

melalui tindakan dan penyebaran informasi. Spesies dalam ekosistem digital tidak

hanya terdiri terdiri dari individu (manusia), organisasi dan perangkat

infrastruktur, aplikasi, layanan pengetahuan, hukum, tetapi juga pemberdayaan

jaringan secara keseluruhan dan apapun yang dibutuhkan sebagai pendukung

dalam lingkungan ekosistem secara keseluruhan.

Konsep perpustakaan digital menekankan pada lingkungan suatu

perpustakaan dimana berbagai dokumen tersimpan dalam format elektronik

diakses secara bebas dalam format elekstronik. Perpustakaan USU memiliki

sumber daya format elektronik yang dapat diakses melalui situs web Perpustakaan

USU <library.usu.ac.id>.

Sumber daya adalah sesuatu yang disalurkan dari satu spesies kepada

spesies lain sebagai salah satu bentuk interaksi diantara keduanya. Sumber daya

merupakan hal yang penting untuk kesejahteraan dari entitas maupun spesies yang

menerima.Sumber daya dapat dimodelkan sebagai atribut ataupun sebagai nutrisi.

Situs web Perpustakaan USU juga menyediakan media untuk berinteraksi

dan keterhubungan antar spesies dalam ekosistem digital diantaranya aplikasi

untuk layanan akses informasi yaitu openDOAR (direktori repository), Wordcat

(direktori perpustakaan berbasis web), DOAJ (direktori e-journal), IESR (katalog

informasi sumber elektronik dan koleksi penelitian akademis), ROAR (aplikasi

akses informasi repostitory institusional Universitas), dan Driver (jaringan

kerjasama dalam repository), dan D-Space (aplikasi sistem temu balik repository).

(3)

Tidak terkecuali aplikasi jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Flirck.

Jejaring sosial ini merupakan pendukung ekosistem digital, memiliki kegunaan

yang pada umumnya agar dikenal secara luas, menambah relasi pengguna internet

di seluruh dunia, mendukung suatu kegiatan, dan sebagai layanan media

interaktifitas yang diterapkan dalam menyampaikan informasi secara

online,dengan demikian besar kemungkinan pengguna internet yang tertarik

mengunjungi situs web Perpustakaan USU akan berdampak pada peningkatan

pengguna sebagai spesies dalam ekosistem digital.

Spesies dan entitas dapat ditentukan sebagai “keystone” yang

menunjukkan suatu jenis dari spesies atau entitas tertentu yang penting untuk

pertumbuhan ataupun kelangsungan hidup suatu komunitas atau ekosistem.

Pengenalan konsep yang mendukung pertimbangan dari spesies dan interaksi apa

dalam ekosistem sangat penting untuk pencapaian keberhasilan sebuah ekosistem.

Dalam sebuah ekosistem digital, perilaku spesies dipengaruhi secara

global tanpa batas, ruang dan waktu, sehingga lingkungan digital tidak dapat

dikatakan tidak terbatas. Sementara suatu ekosistem tidak boleh terdapat interaksi

yang terputus, maka muncul masalah baru, dapatkah Perpustakaan USU bertahan

dalam ekosistem digital yang tidak terbatas?Untuk menjawab pertanyaan ini maka

dapat dilihat dari tujuan interaksi dalam ekosistem digital. Interaksi dan

keterlibatan antara spesies akan mempertahankan kelangsungan hidup ekosistem

dan generasi di dalamnya sebab sebuah perpustakaan merupakan ekosistem

terintegrasi (saling berkaitan satu sama lain).

Ekosistem digital bertujuan untuk keberlanjutan hidup serta menghidupi

spesies yang terdapat di dalamnya, sehingga muncul keinginan penulis untuk

mengetahui lebih jauh bagaimana ekosistem digital pada Perpustakaan USU

ditinjau dari interaksi.Maka dalam hal ini penulis memilih judul “Analisis

Ekosistem Digital pada Repository Institsusional USU”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah ekosistem digital

pada Repository Institsusional USU?

(4)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekosistem digital pada

Repository Institsusional USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Bagi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sebagai masukan bagi

institusi perpustakaan dalam pengembangan perpustakaan digital.

2. Bagi praktisi Ilmu Perpustakaan dan Informasi sebagai bahan penambah

wacana dan pengetahuan.

3. Sebagai bahan rujukan untuk peneliti lebih lanjut, terutama yang berkaitan

dengan ekosistem digital.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini, pembahasan topik dikhususkan pada perpustakaan

digital. Lebih khusus lagi, ekosistem digital dengan ruang lingkup bahasan adalah

openDOAR, Driver, IESR, ROAR, Wordcat, DOAJ, D-space, Facebook, Twitter

dan Flirck yang tersedia pada situs web perpustakaan USU.

Referensi

Dokumen terkait

Panitia pengadaan barang/Jasa pada Kanreg III Badan Kepegawaian Negara akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan Jasa

[r]

[r]

• Bahwa berdasarkan pada keseluruhan pertimbangan hukum tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Tergugat dalam menerbitkan obyektum litis secara

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KANTOR.. LOKASI : DI DESA

Melalui pendidikan seorang siswa tidak hanya diajarkan mengenai mata pelajaran dan melahirkan lulusan-lulusan manusia dengan tingkat intelektual yang memadai akan tetapi,

Tepat kiranya jika penulis memilih CV Deras Cipta Media Advertising sebagai tempat KKM dengan harapan penulis dapat menyerap banyak ilmu baik dari segi kreatif