• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi pedagogi reflektif untuk menumbuhkan competence, conscience, compassion mahasiswa Pendidikan Ekonomi melalui pembelajaran Ekonomi Lingkungan Sumber Daya Alam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi pedagogi reflektif untuk menumbuhkan competence, conscience, compassion mahasiswa Pendidikan Ekonomi melalui pembelajaran Ekonomi Lingkungan Sumber Daya Alam"

Copied!
210
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. IMPLEMENTASI PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK MENUMBUHKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, COMPASSION MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN EKONOMI LINGKUNGAN SUMBER DAYA ALAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi. Oleh : AYU SUPRIHATIN NIM: 14 1324 044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. IMPLEMENTASI PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK MENUMBUHKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, COMPASSION MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN EKONOMI LINGKUNGAN SUMBER DAYA ALAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi. Oleh : AYU SUPRIHATIN NIM: 14 1324 044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI. IMPLEMENTASI PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK MENUMBUHKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, COMPASSION MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN EKONOMI LINGKUNGAN SUMBER DAYA ALAM. Oleh: Ayu Suprihatin NIM: 141324044. Telah disetujui oleh:. Pembimbing. Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed.. ii. Tanggal, 10 Juli 2018.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI. IMPLEMENTASI PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK MENUMBUHKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, COMPASSION MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN EKONOMI LINGKUNGAN SUMBER DAYA ALAM. Dipersiapkan dan ditulis oleh: Ayu Suprihatin NIM: 141324044 Telah dipertahankan di depan Panita Penguji pada tanggal 26 Juli 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap. Tanda Tangan. Ketua. : Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.. ........................ Sekretaris. : Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed.. ........................ Anggota. : Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed.. ......................... Anggota. : Dr. C. Teguh Dalyono, M.S.. ......................... Anggota. : Kurnia Martikasari, S.Pd., M.Sc.. ......................... Yogyakarta, 26 Juli 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN Atas Anugerah dan kebaikan-Nya karya sederhana ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus Its only by Your Grace, and now Lord Jesus I want to thank You for all that I’ve been through. Thank You that Your love is never giving up on me, and I know that You’re always still in control. I’m NOTHING WITHOUT YOU JESUS. Yang terkasih, Bapak Sudiyono, Babe terima kasih banyak untuk didikan, kerja keras, serta ketulusan, karena punya Babe sepertimu membentuk Ayu untuk hidup mengandalkan Tuhan. Terima kasih untuk doa-doa terbaik. I’m so blessed that I’m your daughter. Ibu Tukinah, mom you’re my role model to be a good girl, terima kasih untuk motivasi, doa, dukungan, kasih, dan didikannya, karena mendapat Ibu sepertimu membentukku menjadi Ayu yang hidup bergantung penuh kepada Tuhan. So blessed to have mother like you. Adik-adik yang begitu ajaib dan luarbiasa, terima kasih sayang Mei Nur Fitriana dan Samuel Tegar Prasetyo. So grateful to have you as my sister and brother. Yang tersayang, Komsel Ahava, Star Generation FP, GAT 746, Gen-X, GPdI Fajar Pengharapan dan pribadi-pribadi ajaib yang Tuhan taruh dalam hidup Ayu untuk menopang; berdiri; dan berdoa untuk Ayu. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku, “Universitas Sanata Dharma tercinta”. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Karena Masa Depan Sungguh Ada dan Harapanmu Tidak Akan Hilang” (Amsal 23:18). “I know that You can do everything, And that no purpose of Yours can be withheld from You”. (Job 42:2 NKJV). “This Temple is going to end up far better than it started out, a GLORIOUS BEGINNING but an even more GLORIOUS FINISH: a place in which I will hand out wholeness and holiness. Decree of God-of the-Angel-Armies”. (Haggai 2:9 MSG). “Sekolah adalah sebuah kesempatan dari Tuhan. Dan wujud syukur atas kesempatan sekolah yang sudah Tuhan berikan adalah dengan berproses sebaik mungkin” (penulis). Zeal for more ... Sebab Tuhan yang besar ingin Ayu mengalami hal-hal yang besar untuk kemuliaanNya “ONLY BY HIS GRACE”. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 26 Juli 2018 Penulis. Ayu Suprihatin. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Ayu Suprihatin. Nomor Mahasiswa. : 141324044. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. IMPLEMENTASI PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK MENUMBUHKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, COMPASSION MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN EKONOMI LINGKUNGAN SUMBER DAYA ALAM. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikan pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 26 Juli 2018 Yang menyatakan. Ayu Suprihatin. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. IMPLEMENTASI PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK MENUMBUHKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, COMPASSION MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN EKONOMI LINGKUNGAN SUMBER DAYA ALAM. Ayu Suprihatin Universitas Sanata Dharma 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta mendeskripsikan implementasi Pendekatan Pedagogi Reflektif sebagai upaya menumbuhkan 3C (competence, conscience, compassion) mahasiswa dalam pembelajaran Ekonomi Lingkungan dan Sumber Daya Alam (ELSDA). Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi desain concurent triangulation. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret–April 2018 dengan subyek penelitian yaitu mahasiswa peserta kuliah ELSDA yang berjumlah 50 orang serta dosen pengampu mata kuliah ELSDA. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, kuesioner, observasi serta wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis teks dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi Pendekatan Pedagogi Reflektif di kelas ELSDA sudah berjalan lancar dan sesuai rencana pembelajaran. Hal tersebut dipengaruhi beberapa hal antara lain ketepatan pemilihan model pembelajaran seperti model pembelajaran kontekstual dan problem based learning, penyiapan RPP dan perancangan tugas sesuai nilai 3C, serta keutuhan dosen dalam menerapkan siklus PPR yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi; dan (2) pertumbuhan aspek competence, conscience, compassion telah tercapai dengan rata-rata tingkat pencapaian sangat tinggi dan tinggi. Aspek competence tercapai dengan tingkat sangat tinggi yaitu sejumlah 51% mahasiswa telah menguasai materi ELSDA dengan baik, aspek conscience tercapai dengan tingkat sangat tinggi yaitu sejumlah 66% mahasiswa telah mampu bersikap kritis terhadap kondisi lingkungan dan SDA, aspek compassion tercapai dengan tingkat tinggi yaitu sejumlah 56% mahasiswa telah memiliki kepedulian untuk melestarikan lingkungan dan kepedulian kepada sesama. Kata kunci: pedagogi reflektif, competence, conscience, compassion, pembelajaran ELSDA. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. THE IMPLEMENTATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY AS AN EFFORTS TO CULTIVATE COMPETENCE, CONSCIENCE, AND COMPASSION OF THE STUDENTS OF ECONOMIC EDUCATION ON NATURAL RESOURCES AND ENVIRONMENTAL ECONOMIC CLASS. Ayu Suprihatin Sanata Dharma University 2018 This study aims to analyze and describe the implementation of the Reflective Pedagogy Approach as an effort to cultivate 3C (competence, conscience, compassion) of the students on Natural Resources and Economic class (NREE). This research is a combination of concurent triangulation design. This research was conducted in March-April 2018 with 50 NREE's students and lecturer as participant. The data collection techniques are documentation, questionnaires, observations and interviews. The data analysis techniques of this study are text analysis and descriptive analysis. The results of data analysis showed that: (1) the implementation of Reflective Pedagogy Approach in NREE class has been run well and smoothly as planned. It is influenced the accuracy of learning models was choose such as contextual learning model and problem based learning, design lesson plan and tasks with addressed 3C values, and integrity of lecturer in applying Reflective Pedagogy cycle i.e. context, experience, reflection, action, and evaluation; (2) the growth of competence, conscience, compassion has been achieved and categorized as very high and high achievement. The competence aspect is achieved with very high level: 51% of students have mastered NREE material well, the conscience aspect is achieved with very high level: 66% of students have been able to be critical to environmental condition and human resource, the compassion aspect is achieved with high level that is 56 % of students have a concern for preserving the environment and caring for others. Keywords: reflective pedagogy, competence, conscience, compassion, NREE learning. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas semua anugerah, berkat, penyertaan, serta kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul Implementasi Pedagogi Reflektif untuk Menumbuhkan Competence, Conscience, Compassion Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Melalui Pembelajaran Ekonomi Lingkungan Sumber Daya Alam (Elsda) dengan baik serta selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Tuhan Yesus. Lord, its only by Your Grace. Terima kasih Tuhan Yesus, You are always beside me, terima kasih karena Tuhan tidak pernah menyerah untuk Ayu; 2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; 3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; 4. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; 5. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku dosen pembimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini. Ibu terima kasih untuk bayar harga dan. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. didikannya. Jangan pernah lelah untuk terus mendidik dengan hati dan passion, terima kasih juga karena sudah menjadi tempat bercurah hati selama berproses di Sanata Dharma, terima kasih selalu meluangkan waktu untuk membaca surat-surat saya. I love you buk! Mohon sungguh maafkan saya jika selama proses belajar banyak hal yang menjengkelkan yang saya buat, terima kasih untuk dedikasi, kesabaran, ketulusan; 6. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc dengan tulus saya mengucapkan terima kasih, karena sudah bersedia dengan rela hati membimbing saya untuk memahami. materi-materi. ELSDA. guna. keperluan. penelitian,. selalu. mensupport saya, terima kasih selama proses penelitian observasi bapak bersedia membantu dengan tulus hati; 7. Ibu Kurnia Martikasari, S.Pd., M.Sc. Ibu terima kasih untuk pelukan hangat dan support saat saya sudah mulai ingin menangis dan menyerah. Love you; 8. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang sudah membagikan ilmu dan pengetahuan serta membimbing dengan tulus selama proses perkuliahan saya; 9. Staff administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi, Pak Sunu. Terima kasih karena sudah bekerja keras untuk membantu kelancaran proses perkuliahan dan penyusunan skripsi; 10. Bapak Sudiyono dan Ibu Tukinah, kedua orang tua yang sangat saya kasihi. Terima kasih Babe dan Ibu, terima kasih bahkan di setiap keterbatasan yang ada dalam keluarga kita itu semua tidak membuat Babe dan Ibu menyerah untuk mendukung Ayu mencapai mimpi. Terima kasih untuk Iman luarbiasa. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kalian kepada Tuhan, Ayu so grateful to have parents like you. Terima kasih karena tidak pernah mengeluh, terima kasih untuk ketulusan, kesungguhan, dukungan, doa yang ajaib setiap pagi. Terima kasih karena sudah menjadi tempat bercurah hati selama ini dalam berbagai hal, untuk Ayu menemukan orang tua seperti kalian adalah hal yang ajaib karena mendapat orang tua seperti kalian membentuk Ayu untuk hidup mengandalkan Tuhan termasuk hari ini mampu selesaikan studi dan mencapai Sarjana Pendidikan adalah karena Tuhan tempatkan Ayu untuk punya orang tua seperti kalian; 11. Mei Nur Fitriana dan Samuel Tegar Prasetyo, adik-adik yang hebat. Terima kasih karena selalu mendukung dan membuat saya bersyukur karena saya adalah kakak kalian. Terima kasih sudah menjadi bagian dari motivasi saya untuk menyelesaikan skripsi ini, serta Mbah Kakung tercinta, Simbah Adhi. Mbah Kung, terima kasih untuk support uang saku selama kuliah di saat uang saku dari Bapak Ibu tidak cukup. Sehat terus ya Kung sampai Ayu kerja; 12. Ibu Astrid Christianingrum, S.Pd., M.Pd. selaku Ibu kedua saya. You are my role model to be a good teacher. Banyak terima kasih untuk doa dan dukungannya. Terima kasih untuk renungan firman yang dikirim setiap pagi, terima kasih karena selalu memaksa Ayu untuk bangun pagi dan berdoa; 13. Bapak Peter dan Ibu Pandan selaku orang tua rohani saya ketika di Gereja. Terima kasih sudah berdiri untuk Ayu. Terima kasih sudah meyakinkan Ayu untuk bisa sekolah tinggi. Jangan pernah lelah doain Ayu; 14. Bapak Markus Sukmono, S.Pd., M.M. Kabag PPSDM Biro Personalia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Bapak terima kasih untuk awal. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. perjalanan kuliah yang banyak air mata. Terima kasih karena sudah meresponi suara Tuhan; 15. LKM USD, Br. Yohanes Sarju dan Bapak Tri Haryono. Terima kasih sebesarbesarnya untuk kerja keras dan ketulusannya, terima kasih untuk setiap saat selalu memonitoring saya untuk berproses dengan sungguh-sungguh. Terus melayani mahasiswa dengan passion yang dari Tuhan; 16. BIDIKMISI SCHOLAR, selalu merasa bersyukur menjadi bagian di dalamnya. Terima kasih selalu menjadi pendorong untuk menyelesaikan tanggung jawab dengan baik. Thank you untuk kesempatannya bisa bergabung dan berjuang bersama; 17. Sahabatku Rosa Wiyasa Septin dan Monika Dwi Verlina. Terima kasih sudah menjadi apapun untuk Ayu. Terima kasih untuk pelukan, tarikan, masukan, doa, motivasi untuk terus berjuang dan mengandalkan Tuhan; 18. My sister Mbak Titis. Terima kasih sudah setia mendoakanku, terima kasih sudah menjadi apapun untuk Ayu. Terima kasih untuk waktu yang selalu disediakan untukku bercurah hati. Terima kasih karena selalu mendukung dan menguatkanku. Terima kasih untuk lagu-lagu rohani yang selalu dikirim untuk mengingatkan Ayu, bahwa Ayu punya Tuhan yang hebat; 19. Komunitas saya “Star Generation” dan “PPA GAT 746” serta GPdI Fajar Pengaharapan Canan Klaten. Terima kasih untuk semua perjalanan yang ajaib; 20. Felisita Banandry C.C, Mas Eusebius Angling, Euveniati, dan Andes Sugiarto thank you untuk pundaknya. Love you;. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 21. Teman-teman satu angkatan saya Pendidikan Ekonomi 2014 Universitas Sanata Dharma. Terima kasih untuk dinamika yang luarbiasa selama belajar; 22. Semua pihak yang sudah mendukung, mendoakan, berdiri, menopang, memberi masukan, menyemangati, dan memeluk untuk bisa menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Gbu. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.. Yogyakarta, 26 Juli 2018 Penulis,. Ayu Suprihatin. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi MOTTO ............................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii ABSTRAK .....................................................................................................viii ABSTRACT ...................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ...................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xv DAFTAR TABEL ......................................................................................... xix DAFTAR SKEMA ........................................................................................ xxi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xxii. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 5 C. Batasan Masalah...................................................................................... 6 D. Rumusan Masalah .................................................................................. 6 E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6 F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6 G. Definisi Operasional ............................................................................... 8. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pedagogi Reflektif ................................................................ 10 1. Sejarah Pedagogi Reflektif ............................................................. 10 2. Pengertian Pedagogi Reflektif......................................................... 12 3. Dinamika Pedagogi Reflektif ......................................................... 14 4. Ciri-ciri Pedagogi Reflektif ............................................................ 24 5. Tujuan Pedagogi Reflektif ............................................................. 26 6. Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Reflektif ......................... 28 7. Evaluasi dan Model Penilaian Pedagogi Reflektif ......................... 29 B. Tinjauan 3C (Competence, Conscience, Compassion) ......................... 31 1. Competence .................................................................................... 31 2. Conscience ..................................................................................... 32 3. Compassion .................................................................................... 33. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Tinjauan Pembelajaran ELSDA ........................................................... 34 1. Pengertian / Deskripsi Pembelajaran ELSDA ................................ 34 2. Manfaat Pembelajaran ELSDA ...................................................... 35 3. Capaian Pembelajaran Akhir Mata Kuliah .................................... 35 4. Cakupan Pembelajaran ELSDA ..................................................... 36 5. Rancangan Tugas Mahasiswa Kelas ELSDA ................................ 37. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 38 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 38 C. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................. 39 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................................ 39 E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran .......................................... 40 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 43 G. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 46 H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 54. BAB IV GAMBARAN UMUM A. Deskripsi Universitas Sanata Dharma .................................................. 62 1. Sejarah Universitas Sanata Dharma ............................................... 62 2. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma .................................... 64 3. Tujuan Pendidikan di Universitas Sanata Dharma ......................... 67 4. Lokasi Kampus Universitas Sanata Dharma .................................. 67 xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B. Deskripsi Pendidikan Ekonomi ............................................................ 69 1. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi ................................. 69 2. Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Ekonomi ....................... 71 3. Tujuan Pendidikan di Prodi Pendidikan Ekonomi ......................... 72 4. Peraturan Akademik Prodi Pendidikan Ekonomi .......................... 73. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ....................................................................................... 77 1. Deskripsi Data Responden Penelitian ............................................ 77 2. Analisis dan Pembahasan ............................................................... 80 a. Implementasi PPR di Kelas ELSDA ........................................ 80 b. Tingkat 3C Mahasiswa Kelas ELSDA ..................................... 96. BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 106 B. Keterbatasan ....................................................................................... 108 C. Saran ................................................................................................... 108 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 111 LAMPIRAN .................................................................................................. 114 DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... 188. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 ........................................................................................................... 40 Tabel 3.2 ........................................................................................................... 41 Tabel 3.3 ........................................................................................................... 42 Tabel 3.4 ........................................................................................................... 43 Tabel 3.5 ........................................................................................................... 44 Tabel 3.6 ........................................................................................................... 45 Tabel 3.7 ........................................................................................................... 47 Tabel 3.8 ........................................................................................................... 48 Tabel 3.9 ........................................................................................................... 49 Tabel 3.10 ......................................................................................................... 50 Tabel 3.11 ......................................................................................................... 51 Tabel 3.12 ......................................................................................................... 53 Tabel 3.13 ......................................................................................................... 53 Tabel 3.14 ......................................................................................................... 55 Tabel 3.15 ......................................................................................................... 57. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.16 ......................................................................................................... 58 Tabel 3.17 ......................................................................................................... 60 Tabel 5.1 ........................................................................................................... 79 Tabel 5.2 ........................................................................................................... 79 Tabel 5.3 ........................................................................................................... 80 Tabel 5.4 ........................................................................................................... 82 Tabel 5.5 ........................................................................................................... 96 Tabel 5.6 ........................................................................................................... 97 Tabel 5.7 ........................................................................................................... 98. xx.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR SKEMA Halaman Gambar 2.1 ....................................................................................................... 12 Gambar 2.2 ....................................................................................................... 15. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .................................................................... 114 Lampiran 2 Data Induk ................................................................................... 123 Lampiran 3 Uji Validitas ................................................................................. 125 Lampiran 4 Uji Reliabilitas ............................................................................. 135 Lampiran 5 Deskripsi Data ............................................................................ 136 Lampiran 6 Wawancara .................................................................................. 140 Lampiran 7 Observasi dan Lembar Refleksi .................................................. 157 Lampiran 8 Silabus, Surat Ijin Penelitian, Kutipan Refleksi Mahasiswa ...... 171 Lampiran 9 Dokumentasi Pembelajaran ......................................................... 186 Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 188. xxi.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal senantiasa hadir dengan mengemban visi dan misi yang menjadi pedoman dan atau penunjuk arah dalam melaksanakan setiap kegiatan. Demikian pula Universitas Sanata Dharma, USD hadir dengan mengemban misi untuk memberikan pencerahan dan menjadi hati nurani kritis masyarakat serta memberikan pelayanan dalam bidang pendidikan kepada masyarakat baik lokal, nasional maupun global. Universitas Sanata Dharma yang dikenal sebagai universitas Yesuit, terpanggil untuk berkontribusi pada pemeliharaan dan peningkatan martabat manusia. Sebagai universitas Yesuit tentu saja pelayanan kepada manusia menjadi fokus utama. Universitas menunjukkan perannya melalui orientasi pemikiran, selain itu Universitas juga mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan masyarakat, serta yang tidak kalah penting adalah turut dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan untuk keutuhan negara. Keterlibatan Universitas Sanata Dharma dalam mewujudkan visi misi tersebut senantiasa terinspirasi oleh nilai-nilai universal kemanusiaan dan semangat Ignasian atau Spiritualitas Ignasian. Spiritualitas Ignasian tersebutlah yang kemudian dirumuskan menjadi 4 nilai dasar yaitu mencintai kebenaran,. 1.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. memperjuangkan keadilan, menghargai keberagaman, dan menjunjung tinggi keluhuran martabat manusia. Salah satu cara untuk mewujudkan semua visi dan misi serta cita-cita luhur Universitas yang tertulis di atas adalah melalui “pendidikan” kaum muda. Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha sadar untuk melakukan segala bentuk tindakan berkualitas dan tulus dalam mendidik yang dilandasi cinta kasih dan kemurahan hati (Rohandi, 2015: 6). Hal ini menjadi salah satu alasan untuk senantiasa mengusahakan cara-cara membantu mahasiswa agar berkembang menjadi pribadi yang utuh. Salah satu cara yang dipandang dapat membantu mahasiswa adalah Paradigma Pedagogi Reflektif. Paradigma Pedagogi Reflektif dalam buku yang diterjemahkan oleh Rm. Subagya, SJ. (Ignatian Pedagogy, A Practical Approach) adalah suatu pendekatan yang dilakukan pengajar untuk mendampingi siswanya dalam perkembangannya baik dalam segi berpikir dan bertindak dalam menerapkan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga siswa memiliki pribadi yang utuh dan manusiawi. Pribadi yang utuh menurut Pater Peter-Hans Kolvenbach, SJ. (Subagya, SJ. 2012: 23) berarti bahwa mahasiswa berkembang menjadi pribadi yang kompeten (competence) dalam bidangnya, memiliki hati nurani (conscience) yang benar, dan memiliki kepedulian (compassion) yang tumbuh dari kasih kepada sesama. Lain halnya dengan Pater Pedro Arrupe, SJ. seorang pimpinan tertinggi Jesuit, mengungkapkan bahwa “Pribadi yang utuh terjadi bila mahasiswa mau hidup bagi dan bersama sesama” (people for and with others) (Subagya, SJ., dkk. 2012: 22). Mahasiswa yang hanya pandai dan.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. mendapatkan nilai IPK yang tinggi kalau egois dan tidak rela membantu orang lain dan tidak mau hidup bersama temannya, dianggap belum menjadi manusia penuh dan utuh. Oleh karena itu proses pembelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga mahasiswa yang menjadi pusat proses belajar mampu menemukan diri dalam kesadarannya untuk menggali pengetahuan serta membangun hati nurani yang benar dan kepedulian dengan penuh tanggungjawab. Secara praktis, pembelajaran dengan pendekatan Pedagogi Reflektif dirumuskan dalam sebuah sistem yang memiliki unsur-unsur pokok yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Sanata Dharma memilih Pedagogi Ignasian atau yang lebih dikenal dengan Pedagogi Reflektif sebagai sebuah pedagogi yang menginspirasi seluruh proses pendidikan yang ada di dalamnya. Secara khusus, Universitas Sanata Dharma menyadari bahwa kegiatan pembelajaran menjadi ujung tombak untuk menyiapkan generasi muda yang akan memikul tanggung jawabnya di masa depan (P3MP, 2012) untuk itulah dalam setiap kegiatan pembelajaran di Universitas Sanata Dharma selalu diupayakan menggunakan pendekatan Pedagogi Reflektif. Pedagogi tersebut perlu dikontekstualisasikan ke dalam realitas pembelajaran dalam berbagai bidang ilmu dan sesuai dengan konteks mahasiswa dewasa ini. Oleh karena itu, upaya “membumikan” Pedagogi Reflektif bukan hanya mempelajarinya secara pasif melainkan termasuk upaya mewujudkannya di dalam pembelajaran (Sarkim, 2016: iii).

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Banyak dosen telah menerapkan pendekatan Pedagogi Reflektif dalam kegiatan perkuliahan yang diampunya. Setiap dosen diberi kebebasan untuk merancang proses pembelajaran berbasis Pedagogi Reflektif sekreatif mungkin sesuai dengan kebutuhan pada proses perkuliahan yang dijalankannya baik di dalam maupun di luar kelas. Salah satu mata kuliah yang telah menerapkan pendekatan Pedagogi Reflektif dalam proses pembelajarannya adalah mata kuliah Ekonomi Lingkungan dan Sumber Daya Alam (ELSDA), mata kuliah ini dipelajari oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi semester 6. Pembelajaran ELSDA adalah suatu pembelajaran yang membekali mahasiswa mengenai konsep-konsep ekonomi lingkungan dan sumber daya alam serta dampaknya terhadap kehidupan ekonomi masyarakat sekitar. Secara keseluruhan capaian akhir dari proses pembelajaran ELSDA bukan hanya membentuk mahasiswa untuk ahli dalam bidang pengetahuan mengenai lingkungan dan SDA tetapi juga mengarahkan mahasiswa untuk mempunyai sikap kritis terhadap kondisi lingkungan dan SDA, serta memiliki kepedulian sosial terhadap sesama dan sekitar. Hal tersebut seirama dengan tujuan penerapan Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran, yaitu membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang utuh. Pribadi yang utuh adalah pribadi yang berkembang dalam 3 aspek yaitu competence, conscience, compassion sebagaimana diungkapkan oleh Pater Peter-Hans Kolvenbach, SJ. Untuk itu, dengan diterapkannya Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran ELSDA capaian akhir dari pembelajaran ELSDA tersebut diharapkan dapat.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. tercapai dengan optimal, yaitu pada aspek competence mahasiswa mampu memahami konsep-konsep ekonomi dan SDA serta dampaknya, pada aspek conscience mahasiswa mempunyai sikap kritis terhadap kondisi lingkungan dan SDA, serta pada aspek compassion mahasiswa mempunyai sikap kepedulian sosial kepada sesama dan sekitar. Dengan demikian keseluruhan rangkaian proses pendidikan dengan pendekatan Pedagogi Reflektif tersebut adalah suatu usaha untuk dapat mencetak lulusan yang diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang tinggi, tetapi mampu mengintegrasikan ketiganya sebagai identitas yang melekat dalam dirinya. Hal tersebut sejalan dengan orientasi pendidikan yang dikembangkan oleh Universitas Sanata Dharma yaitu melahirkan pribadipribadi dan pemimpin-pemimpin yang berjiwa Ignasian dan memiliki competence, conscience, compassion (P3MP, 2012). Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin menganalisis mengenai implementasi Pendekatan Pedagogi Reflektif sebagai upaya menumbuhkan 3C (competence, conscience, compassion) pada pembelajaran ELSDA yang saat ini sedang ditempuh oleh mahasiswa semester 6 Progran Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma. B. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Panggilan Universitas Sanata Dharma sebagai salah satu Universitas Jesuit. 2. USD mempunyai peran dan kontribusi yang tertuang dalam visi misi Universitas..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 3. Penerapan pendekatan Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran sebagai upaya untuk mewujudkan visi misi. C. BATASAN MASALAH Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dibahas agar tidak terlalu luas, maka permasalahan pada penelitian ini dibatasi yaitu pada implementasi Pendekatan Pedagogi Reflektif untuk menumbuhkan 3C (competence, conscience, compassion) dalam pembelajaran ELSDA. D. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana implementasi pendekatan Pedagogi Reflektif dalam upaya menumbuhkan. 3C. (competence,. conscience,. compassion). pada. pembelajaran ELSDA? 2. Bagaimana tingkat 3C (competence, conscience, compassion) para mahasiswa kelas ELSDA? E. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan implementasi pendekatan Pedagogi Reflektif sebagai upaya menumbuhkan 3C (competence, conscience, compassion) dalam pembelajaran ELSDA. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat 3C (competence, conscience, compassion) para mahasiswa kelas ELSDA. F. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta penjelasan secara rinci mengenai proses dan hasil dari implementasi pendekatan.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Pedagogi Reflektif terhadap tumbuhnya 3C (competence, conscience, compassion) yang selama ini diyakini dan dihidupi oleh Universitas Sanata Dharma. b. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada seluruh pembaca untuk memiliki sikap peduli lingkungan agar kelestarian lingkungan tetap terjaga sehingga SDA yang tersedia di bumi pun tetap terpelihara keberadaannya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Dosen/Pendidik Dengan adanya penelitian ini, dosen diharapkan dapat menganalisis tingkat 3C yang dimiliki mahasiswa berdasarkan proses belajar yang telah dilaksanakan sehingga ke depannya akan mengupayakan proses pembelajaran yang sungguh menolong peserta didik untuk menjadi lebih baik dalam sikap sosial maupun nilai akademik. b. Program studi Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk prodi dalam menyusun dan mengelola proses perkuliahan atau pembelajaran setiap semesternya dan sebagai sarana evaluasi serta penilaian atas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa. c. Bagi mahasiswa Mahasiswa difasilitasi untuk menumbuhkan 3C (competence, conscience, compassion) dalam proses pembelajaran yang berbasis Pedagogi.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. Reflektif termasuk pada pembelajaran ELSDA. Selain itu, setelah mahasiswa mengikuti proses perkuliahan ELSDA berbasis Pedagogi Reflektif, diharapkan mahasiswa mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam mengenai lingkungan dan SDA di sekitarnya, memiliki kemampuan untuk menjaga, mengelola, mengusahakan kelestarian lingkungan untuk kepentingan bersama. d. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini peneliti bukan hanya mengetahui mengenai 3C (competence, conscience, compassion) namun juga berupaya untuk menumbuhkannya dalam diri melalui proses belajar setiap hari, dan kelak ketika menjadi guru dapat menerapkan PR ini dalam pembelajaran. Selain itu peneliti juga dapat belajar untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan dan dapat berkontribusi dalam pemeliharaan lingkungan dan SDA dalam kehidupan sehari-hari. G. DEFINISI OPERASIONAL Variabel-variabel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pendekatan Pedagogi Reflektif Pendekatan Pedagogi Reflektif adalah suatu pendekatan yang dilakukan oleh pendidik atau dosen untuk mendampingi peserta didiknya agar dapat bertumbuh menjadi pribadi yang bukan hanya cerdas dalam hal nilai akademik tetapi juga cerdas dalam hal sikap dan hati nurani, yaitu mahasiswa mempunyai kompetensi tinggi namun juga mampu bertindak dengan benar dan mempunyai kepedulian terhadap sesama. Proses.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. pendampingan tersebut dilakukan oleh dosen atau pendidik dengan memperhatikan unsur-unsur seperti konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. 2. 3C (Competence, Consience, Compassion) a. Competence, mahasiswa competence yaitu mahasiswa yang ahli atau menguasai bahan pembelajaran yang telah dipelajari. Dalam penelitian ini aspek competence dalam diri mahasiswa adalah penguasaan materi ELSDA oleh mahasiswa yang ditunjukkan dengan nilai UTS mahasiswa. b. Consience, mahasiswa dengan conscience yaitu mahasiswa yang mempunyai hati nurani untuk membedakan yang baik dan buruk dan dengan sadar dirinya akan memilih yang baik. Dalam penelitian ini conscience dalam diri mahasiswa adalah persepsi mahasiswa terhadap kondisi lingkungan dan SDA. c. Compassion, mahasiswa dengan compassion adalah mahasiswa yang mempunyai kepekaan serta belarasa untuk membantu orang lain. Dalam penelitian ini, aspek compassion adalah persepsi mahasiswa terkait kepedulian sosial terhadap sesama dan sekitar. 3. Pembelajaran Ekonomi Lingkungan dan Sumber Daya Alam (ELSDA) Yaitu merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mengenai lingkungan dan SDA ditinjau dari cara pandang ekonomi. Di dalamnya membahas mengenai bagaimana memanfaatkan lingkungan dan SDA sesuai dengan ilmu ekonomi sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas tanpa harus merusak lingkungan..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pedagogi Reflektif 1. Sejarah Pedagogi Reflektif Pedagogi Reflektif atau Pedagogi Ignasian adalah suatu paradigma pendidikan yang sejak lama dilakukan dalam pendidikan Jesuit yaitu sejak tahun 1586. Pada mulanya ada seorang yang bernama Ignatius, ia mendirikan suatu Serikat Jesuit pada tahun 1540, sebenarnya kelompok religius Serikat Jesuit ini didirikan bukan untuk memulai sekolah-sekolah namun karena kepentingan banyak masyarakat pada waktu itu, akhirnya menuntut Ignatius untuk mengambil keputusan dan memilih pendidikan sebagai cara yang efektif untuk pengembangan manusia-manusia yang unggul dan berkarakter, yaitu dilakukan melalui pendirian sekolah-sekolah atau tempat pendidikan. Seiring perkembangan zaman dengan banyaknya pengalaman mengenai keberhasilan dan kegagalan yang dialami oleh pendidikan Jesuit, maka dikembangkanlah sebuah pedagogi yang diperbaharui yang disebut Ratio Studiorum tahun 1586 dan 1591 dan versi terakhirnya 1599. Ratio Studiorum mengembangkan prinsip dan praktek struktur ilmu yang amat dipengaruhi oleh Pedagogi Latihan Rohani. Pedagogi Reflektif sendiri sebenarnya suatu pedagogi pembelajaran atau pendidikan yang diambil alih dari suatu pendekatan Latihan Rohani. 10.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. (retret pribadi). Retret sendiri adalah suatu usaha orang yang retret untuk dapat mengenal kehendak Tuhan dan berjumpa dengan Tuhan sendiri. Gallagher dan Musso (Suparno, 2015: 11) mengungkapkan bahwa Pedagogi Reflektif adalah sebagai seni mengajar dan cara belajar. Dalam usaha menemukan kehendak Tuhan tersebut seseorang yang merupakan peserta retret akan dibantu oleh pembimbing retret. Dalam hal ini bahwa tujuan dari retret adalah si pihak retretan akan bertemu Tuhan sendiri dan pembimbing retret akan berperan menjadi seorang fasilitator yang akan memfasilitasi dan membimbing agar si retretan dapat bertemu dengan Tuhan. Akhirnya model perjalanan dan bimbingan dalam retret atau Latihan Rohani di atas diambil alih dalam bidang pengajaran dan pendidikan ilmu pengetahuan dan nilai di Perguruan Tinggi. Dalam lingkup pendidikan tinggi, si retretan adalah mahasiswa yang sedang belajar. Sedangkan yang dicari adalah ilmu pengetahuan, ketrampilan, atau nilai hidup yang dipelajari. Sedangkan pembimbingnya adalah dosen atau pendidik yang lebih jelasnya dapat dilihat melalui skema di bawah ini:.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. KEBENARAN / ILMU / NILAI. MAHASISWA. DOSEN (Suparno, 2015:13) Skema 2.1 Relasi Mahasiswa, Ilmu, dan Dosen. Dalam skema di atas tergambar dengan jelas bahwa mahasiswa dalam proses belajarnya adalah untuk mencari dan menemukan ilmu dan kebenaran, mahasiswa harus berperan aktif dalam proses menemukan kebenaran tersebut, mahasiswa harus terus berlatih dan belajar. Dalam proses menemukan ilmu dan kebenaran tersebut mahasiswa akan mendapat pendampingan dan arahan dari pihak dosen maupun pendidik. 2. Pengertian Pedagogi Reflektif Dalam buku Subagya (2010: 22) Pedagogi Reflektif merupakan suatu pola pikir dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kemanusiaan (pedagogi reflektif = pendidikan kemanusiaan). Kata Pedagogi sendiri artinya adalah cara para pengajar mendampingi para siswa dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Pedagogi merupakan seni dan ilmu mengajar. Pedagogi tidak boleh hanya dikuruskan menjadi metode belaka. Pedagogi meliputi pandangan hidup dan visi misi mengenai.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. idealnya pribadi terpelajar. Hal tersebut juga memberikan kriteria pemilihan sarana-sarana yang harus dipakai dalam proses pendidikan. Kata Reflektif sendiri berarti menyimak kembali sesuatu dengan saksama bahan studi, pengalaman, ide, usul, dan reaksi spontan agar dapat mengungkapkan maknanya lebih dalam. Jadi refleksi mengandung arti sebuah proses yang mampu memunculkan makna dalam pengalaman manusia. Refleksi berhubungan erat dengan pengalaman batin untuk menemukan kembali makna dan nilai hidup yang hakiki. Refleksi juga proses membentuk karakter atau kepribadian dan melahirkan kebebasan dalam penentuan sikap yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian proses refleksi akan membentuk suara hati seperti keyakinan, nilai sikap dan cara bernalar siswa sehingga akan mengantarkan siswa ke tahap berbuat sesuai pengertian dan kemampuannya. Selain itu menurut Gema Kanisius (Maya, 2011: 9) mengemukakan bahwa Pedagogi Reflektif adalah pola pembelajaran yang mengintegrasikan pemahaman, masalah dunia, dan kehidupan serta pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses yang terpadu, sehingga nilai-nilai itu muncul dari kesadaran dan kehendak peserta didik melalui refleksinya. Dari uraian-uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pedagogi Reflektif adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran yang menerapkan refleksi dalam menemukan nilai-nilai hidup dalam proses pendidikan sebagai suatu dasar dalam bersikap dan berperilaku. Dengan demikian Pedagogi Reflektif juga dapat menjadi sebuah cara pendekatan.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. pendidik dalam pembelajaran untuk membatu peserta didik berefleksi dan menemukan nilai hidup yang dapat dijadikan pedoman dalam bertindak. 3. Dinamika Pedagogi Reflektif Dalam pembahasan kali ini adalah bagaimana pelaksanaan Pedagogi Reflektif secara nyata dalam pembelajaran atau kuliah dilakukan, sehingga mahasiswa dapat dibantu menjadi pribadi yang utuh yang berkembang segi pengetahuan, suara hati, dan kepekaannya pada orang lain. Pedagogi Reflektif menawarkan sebuah proses pembelajaran melalui tiga (3) unsur utama yaitu pengalaman, refleksi, dan aksi. Sebagai sebuah seni dan ilmu mengajar, Pedagogi Reflektif juga menawarkan cara-cara yang lebih eksplisit dengan maksud agar visi dan nilai-nilai Ignasian dapat disampaikan dalam proses belajar mengajar. Ketiga unsur utama itu dibantu oleh unsur sebelum pembelajaran yaitu melihat konteks dan dibantu oleh unsur setelah pembelajaran dengan evaluasi. Maka secara garis besar Pedagogi Reflektif mempunyai dinamika sebagai berikut: (1) konteks, (2) pengalaman, (3) refleksi, (4) aksi, (5) evaluasi (Suparno, 2015: 21) secara lebih rinci dapat dilihat melalui skema berikut ini:.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 1. Konteks. 2. Pengalaman. 5. Evaluasi 3C (competence, conscience, compassion). 4. Aksi. 3. Refleksi. Skema 2.2 Dinamika Pedagogi Reflektif a. Konteks Konteks pembelajaran terdiri dari mahasiswa, lingkungan, dan perguruan tinggi. Sebagaimana tertulis dalam Modul Tim PPR (2010: 42) konteks. merupakan. suatu. proses. penggalian. pengalaman. atau. pengetahuan pada siswa untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat memahami tentang materi belajar yang akan dipelajari. Tahap konteks dalam Implementasi Pedagogi Reflektif ini sama dengan kegiatan apersepsi yang dilakukan para pendidik untuk mengawali suatu proses belajar. Kegiatan-kegiatan penggalian konteks dalam Pedagogi Reflektif antara lain dapat dilakukan dengan tanya jawab, pengisian kuesioner, pretes, analisis diri mahasiswa dll. Seperti pada penelitian skripsi Elia Maya pada tahun 2011 dan Ignasius Yudha pada tahun 2015 penggalian.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. konteks yang mereka lakukan adalah dengan mengadakan pretes terhadap siswa-siswi pada kelas yang mereka teliti. Hasil menunjukkan bahwa dengan mengadakan pretes maka mereka dapat terbantu dalam menemukan permasalahan belajar di dalam kelas yang akan mereka teliti selain itu juga memberikan informasi-informasi penting kepada pendidik mengenai kondisi kelas sehingga pendidik dapat menentukan upaya membantu peserta didik untuk belajar. b. Pengalaman Menurut Ignasius, mengalami berarti “merasakan sesuatu secara mendalam”. Aktivitas “mengenyam/mengunyah sesuatu secara batin” merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu pada tahap pengalaman ini, mahasiswa diajak untuk melakukan kegiatan yang memuat tidak hanya aspek kognitif (pemahaman) atas materi yang tengah disimak tetapi juga aspek afektif (perasaan/penghayatan) dan aspek konatif (niat/kehendak). Jadi, keseluruhan pribadi (akal, budi, rasa, dan kehendak) mahasiswa diasah supaya mereka dapat memperoleh pengetahuan yang semakin utuh (P3MP USD, 2012: 16). Pengalaman sendiri dibagi menjadi 2 yaitu pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung adalah pengalaman yang dialami sendiri oleh mahasiswa, sehingga seluruh diri terlibat. Pengalaman tidak langsung adalah pengalaman yang dialami lewat imaginasi, bacaan, simulasi, role play, video dll. Jadi istilah pengalaman dipakai untuk menunjuk pada setiap kegiatan yang memuat pemahaman.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. kognitif bahan yang disimak yang juga memuat unsur afektif yang dihayati oleh pelajar. Dalam penelitian sebelumnya pengalamanpengalaman yang tergambar adalah pengalaman siswa secara langsung, yaitu siswa mengalami sendiri setiap peristiwa yang ada di dalam kelas tempat peneliti sebelumnya melakukan penelitian. Mereka terlibat secara langsung dalam setiap hal yang terjadi di dalam kelas melalui aktivitas belajar yang mereka ikuti. c. Refleksi Salah satu dinamika dasar yang dikembangkan dalam Pedagogi Reflektif adalah membiasakan manusia untuk mengadakan refleksi atas pengalaman hidup. Hal ini sangat diperlukan guna mendapat kepastian bahwa pengalaman itu otentik, bukan pengalaman orang lain yang dipaksakan kepadanya (P3MP USD, 2017). Dalam tahap refleksi ini mahasiswa dibantu untuk menggali pengalaman sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya dan mengambil makna bagi hidup pribadi, hidup bersama, dan hidup kemasyarakatan. Tujuan dari kegiatan refleksi adalah: a) siswa mampu menangkap nilai hakiki dari apa yang dipelajari; b) menemukan keterkaitan antar unsur pengetahuan dan antara pengetahuan dengan realitasnya; c) memahami implikasi pengetahuan dan seluruh tanggung jawabnya guna menemukan kebenaran dan kebebasan; d) membentuk hati nurani siswa baik itu dalam hal keyakinan nilai, sikap dan seluruh cara bernalar mereka. Di dalam proses ini dosen membimbing mahasiswa merefleksikan.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. pengalaman belajarnya dan mahasiswa diberi kebebasan untuk berefleksi. Refleksi dalam Pedagogi Reflektif harus bermuara pada keputusan tekad yang kuat untuk melakukan segala hal yang siswa rasakan, dan refleksi jangan hanya menjadi mentah kalau hanya menghasilkan pemahaman dan reaksi afektif. Hal ini mengingat bahwa refleksi adalah penghubung antara pengalaman dan aksi, sehingga refleksi harus benarbenar menuntun siswa untuk dapat mengungkapkan apa yang dirasakan untuk kemudian diwujudkan melalui aksi atau tindakan (Subagya, 2012: 58). d. Aksi Langkah selanjutnya dalam pembelajaran dengan Pedagogi Reflektif adalah aksi. Aksi dilakukan mahasiswa setelah mereka merefleksikan pengalaman belajar mereka. Dari pengalaman belajar yang telah direfleksikan tersebut diharapkan siswa terdorong untuk mengambil keputusan atau komitmen dan kemudian melaksanakannya. Perwujudan pengalaman inilah yang disebut aksi. Aksi dalam Pedagogi Reflektif dapat berupa dua hal yaitu aksi ke dalam dan aksi keluar. Aksi ke dalam merupakan sikap diri yang menjadi lebih baik dan lebih maju. Sedangkan aksi ke luar adalah tindakan nyata yang dirasakan oleh orang lain. Dalam spiritualitas Ignasian, pemaknaan pengalaman yang diperoleh melalui refleksi tersebut dimaksudkan agar peserta didik mampu mengambil keputusan dan bertindak dengan semangat magis (the power.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. to do more/unggul) (P3MP USD, 2012: 29). Pada penelitian sebelumnya, aksi yang tergambar adalah adanya perubahan dalam hal sikap belajar para siswa. Melalui kegiatan refleksi yang telah dilakukan, mereka kemudian terdorong untuk mengambil komitmen dan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat bahwa ketika dilakukan post test ada banyak perubahan dalam hal sikap, maupun nilai akademik para siswa. e. Evaluasi Sebagai akhir dari semua tahap yang telah diupayakan oleh para pendidik maka perlu dilakukan suatu proses evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk melihat secara keseluruhan bagaimana seluruh proses Pedagogi Reflektif terjadi dan berkembang. Dapat terjadi prosesnya tidak berjalan. lancar. sehingga. hasilnya. tidak. kelihatan,. bisa. jadi. ketidaklancaran karena konteks mahasiswa kurang diperhatikan oleh dosen dll. Pada dasarnya evaluasi lebih diperlukan bagi dosen dan program studi untuk melihat apakah bantuan mereka kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan Pedagogi Reflektif ini memang berjalan baik atau tidak. Jadi lebih untuk melihat program dan pelaksanaan program sesuai dengan tujuannya. Hasil evaluasi ini akan menjadi umpan balik bagi dosen dan mahasiswa. Bagi mahasiswa hasil evaluasi ini bermanfaat untuk memperbaiki cara belajarnya, sedangkan bagi dosen merupakan masukan untuk memperbaiki cara dan metode pembelajaran yang digunakan (Suparno, 2015: 40)..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Pada. akhirnya. Pedagogi. Reflektif. bermaksud. mewujudkan. pembentukan yang mencakup kemajuan akademik, namun tidak hanya itu. Yang menjadi fokus perhatian adalah pertumbuhan pelajar yang menyeluruh sebagai pribadi demi sesama. Jadi evaluasi berkala perkembangan pelajar dalam sikap, prioritas-prioritas dan kegiatankegiatan selaras dengan sikap menjadi orang demi orang lain (man for others) amat penting (Subagya, 2012: 61). Untuk itulah mengapa Pedagogi Reflektif merupakan suatu proses berkesinambungan yang tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain. Tahap-tahap yang telah dikemukakan di atas dapat menjadi sebuah pola efektif yang dipakai terus menerus baik untuk belajar maupun untuk merangsang kesediaan untuk tetap berkembang sepanjang hidup. Masing-masing tahap berperan penting dalam proses pembentukan mahasiswa menjadi pribadi yang utuh, karena setiap pengulangan tahap yang. dilakukan. menurut. pola. Pedagogi. Reflektif. sebagaimana. dikemukakan oleh Subagya (2012: 64) dapat membantu pengembangan pelajar supaya: tahap demi tahap belajar membeda-bedakan dan selektif dalam memilih pengalaman yang akan ia masuki; mampu menimba kepenuhan dan kekayaan refleksi dari pengalaman-pengalaman itu dan dari kemauannya sendiri berkat kejujuran dan kemanusiaan mampu untuk membuat keputusan yang bertanggungjawab. Sesungguhnya akhir dari proses yang berkesinambungan tersebut adalah tumbuhnya nilai 3C (competence, conscience, compassion) yang.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. selama ini menjadi fokus utama dalam pandangan Pedagogi Reflektif. Hal tersebut juga sejalan dengan Panggilan Universitas Sanata Dharma yaitu “menjadi penggali kebenaran yang unggul dan humanis demi terwujudnya masyarakat yang semakin bermartabat” yang dirumuskan melalui misi berikut ini: 1) Mengembangkan. sistem pendidikan holistik. yang merupakan. perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan melalui pendekatan yang berciri cura personalis, dialogis, pluralistik, dan transformatif. 2) Menciptakan. komunitas. akademik. universitas. yang. mampu. menghargai kebebasan akademik serta otonomi keilmuan, mampu bekerjasama lintas ilmu, dan lebih mengedepankan kedalaman daripada keluasan wawasan keilmuan dalam usaha menggali kebenaran lewat kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 3) Menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi masyarakat melalui. publikasi. hasil. kegiatan. pengajaran,. penelitian,. dan. pengabdian kepada masyarakat, pengemban kerjasama dengan berbagai mitra yang memiliki visi serta kepedulian yang sama, dan pemberdayaan para alumni dalam pengembangan keterlibatan nyata di tengah masyarakat. Untuk itu, agar seluruh proses dinamika pembelajaran dengan Pedagogi Reflektif dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga dapat.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. mencapai tujuan utamanya yaitu pertumbuhan aspek 3C (competence, conscience, compassion) pada mahasiswa atau people for with others maka diperlukan adannya beberapa sikap dari dosen dan mahasiswa yaitu sebagai berikut: 1) Mahasiswa a) Aktif dan kreatif dalam belajar. Sikap yang penting dalam pendekatan Pedagogi Reflektif adalah bahwa mahasiswa harus aktif dan kreatif dalam belajar. Mahasiswa yang harus mengolah bahan, mencerna, mengerjakan, menekuni bahan yang dipelajari. Untuk itu mahasiswa harus bersemangat belajar, mengolah bahan, menggali, dan melatih. Tanpa keaktifan dan kreativitas mahasiswa tidak akan dapat menguasai bahan dan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang diinginkan. Keaktifan ini tidak dapat diwakilkan kepada siapapun, karena yang menjalani proses mengerti adalah mahasiswa itu sendiri. b) Rela dibimbing oleh dosen. Agar proses pembelajaran dan pendampingan belajar berjalan dengan baik, maka mahasiswa juga diharapkan rela dibimbing oleh dosen. Kerelaan dibimbing ini diwujudkan dengan sikap terbuka kepada dosen, berani bertanya, berani mengungkapkan gagasan dan kesulitan dalam belajar. 2) Dosen a) Sebagai fasilitator, membantu mahasiswa agar aktif belajar dan berlatih. Fungsi dosen adalah sebagai fasilitator yang membantu.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. mahasiswa. dalam. belajar,. yaitu. sebagai. pendorong. serta. memberikan semangat agar mahasiswa mau belajar. b) Mengenal mahasiswa. Agar proses membantu mahasiswa berjalan dengan baik, dosen diharapkan mengenal mahasiswa terutama kesulitannya, cara berpikirnya, cara penalarannya, kesulitan belajarnya dan juga keadaannya. Dengan begitu dosen dapat memberikan pendampingan dengan lebih tepat. c) Menguasai bidangnya. Karena tugas dosen adalah membantu mahasiswa menguasai kompetensi dalam bidangnya maka sangat penting dosen menguasai bidang kajiannya. Dengan menguasai bidangnya maka dosen dapat memberikan masukan serta peneguhan kepada mahasiswa dalam mencerna pengetahuan. d) Dosen yang terus belajar. Agar dosen semakin dapat menjadi fasilitator yang baik dan berkembang, maka penting bahwa dosen selalu belajar agar pengetahuannya selalu up to date dan dapat menuntun mahasiswa sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman. Selain kedua hal di atas penting pula memperhatikan proses pendampingan yang baik supaya pelaksanaan PPR benar-benar berhasil dan membawa pada tujuan yaitu tumbuhnya 3C mahasiswa. Proses pendampingan tersebut meliputi: a) Dialogis. Artinya dosen dan mahasiswa saling membantu, saling terbuka dan saling mengungkapkan apa yang dirasakan. Dosen.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. tidak. mencekoki. mahasiswa. tetapi. membantu. mahasiswa. mendalami sendiri setiap pengetahuan. b) Saling percaya. Rasa saling percaya antara dosen dan mahasiswa sangat dibutuhkan. c) Cura personalis. Yaitu bagaimana dosen memperhatikan yang lemah dan memberikan bantuan terutama terkait dengan proses belajar. Dengan demikian, orientasi dari pendidikan Yesuit seperti yang dikemukakan oleh Pater Peter-Hans Kolvenbach (Darminta, S.J., 1987: 59) yaitu bahwa tujuan pendidikan Yesuit tidak pernah hanya berarti diperolehnya suatu gudang informasi dan ketrampilan atau persiapan untuk pekerjaan tertentu, tetapi tujuan akhirnya lebih terletak pada perkembangan manusia yang purna, yang menuju ke arah tindakan, tindakan yang diresapi oleh semangat dan kehadiran Yesus Kristus, manusia demi orang lain dapat tercapai dengan baik. 4. Ciri-ciri Pedagogi Reflektif Sebagai salah satu pedagogi yang terinspirasi dari nilai-nilai Ignasian, tentu saja seluruh proses pembelajaran yang dilakukan selalu berpangkal pada Spritualitas Ignasian itu sendiri. Dengan demikian Pedagogi Reflektif sendiri mempunyai ciri-ciri essensial sebagaimana diungkapkan oleh Subagya (2012: 64) yaitu sebagai berikut: a. Paradigma Pedagogi Reflektif dapat diterapkan dalam semua kurikulum, bahkan kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah. Paradigma ini tidak.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. menuntut tambahan apapun selain pendekatan baru pada cara dosen mengajarkan mata kuliah yang ada. b. Paradigma Pedagogi Reflektif fundamental untuk proses belajar mengajar. Paradigma ini dapat diterapkan tidak hanya pada disiplindisiplin akademik, tetapi juga ranah-ranah nonakademik seperti kegiatan ekstrakurikuler, program pelayanan masyarakat dan lain-lain. Paradigma ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam mempersiapkan pengajaran, memilih bahan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Penerapan pola PPR secara teratur dalam kegiatan belajar mengajar akan membantu kebiasaan berefleksi terlebih dahulu sebelum bertindak. c. Paradigma Pedagogi Reflektif menjamin para pengajar menjadi pengajar yang lebih baik. Paradigma ini akan membantu para pengajar memperkaya isi materi maupun susunan kegiatan yang akan diajarkan untuk dapat mendorong inisiatif peserta didik dan membantu dosen dalam memotivasi peserta didik. Selain itu dosen juga akan lebih menuntut mahasiswa untuk lebih aktif dan menjadi lebih bertanggung jawab terhadap hasil belajar. d. Paradigma Pedagogi Reflektif mempribadikan proses belajar dan mendorong pelajar merefleksikan makna dan arti yang dipelajari. Paradigma ini akan meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara melibatkan mereka sebagai pelaku kritis dalam proses pembelajaran. Peserta didik akan terdorong untuk menjadi lebih baik melalui setiap refleksi yang telah dilakukan..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. e. Paradigma Pedagogi Reflektif menekankan matra sosial belajar maupun mengajar. Para pengajar harus mendorong kerja sama yang erat dan berbagi pengalaman serta dialog reflektif antara peserta didik. Paradigma akan mendorong peserta didik untuk bergerak maju ke arah kegiatan yang berdampak baik bagi hidup orang lain. 5. Tujuan Pedagogi Reflektif Seperti pedagogi pada umumnya, penerapan dan pengembangan Pedagogi Reflektif juga mempunyai tujuan. Utamanya dalam proses pembelajaran. Berikut beberapa tujuan Pedagogi Reflektif sebagaimana dikemukakan oleh Tim PPR SD Kelompok Kanisius (2010): a. Bagi pendidik: 1) Semakin memahami peserta didik. 2) Semakin bersedia mendampingi perkembangannya. 3) Semakin lebih baik dalam menyajikan materi ajarnya. 4) Memperhatikan karakter perkembangan intelektual dan moral. 5) Mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan. 6) Mengembangkan daya reflektif terkait dengan pengalaman sebagai pendidik, pengajar, dan pendamping. b. Bagi peserta didik: 1) Manusia bagi sesama. 2) Manusia utuh. 3) Manusia yang secara intelektual berkompeten, terbuka untuk perkembangan religius..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. 4) Manusia yang sanggup dicintai dan mencintai. 5) Manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan dalam pelayanannya pada orang lain (umat Allah). 6) Manusia yang berkompeten dan berhati nurani. 7) Membentuk pemimpin pelayanan yang meniru Yesus Kristus. Untuk mencapai tujuan penerapan Pedagogi Reflektif bagi peserta didik tentunya juga dimulai dengan mempersiapkan pendidik atau pengajar yang baik pula, dengan begitu tujuan penerapan Pedagogi Reflektif bagi pendidik pun terpenuhi sebagaimana point di atas. Dengan demikian seperti pada penelitian. sebelumnya. mengenai. penerapan. Pedagogi. Reflektif,. menunjukkan bahwa kedua penelitian tersebut telah mencapai tujuan Pedagogi Reflektif sebagaimana tertulis pada point di atas. Begitu pula dengan kedua penelitian sebelumnya tersebut, terlihat dari kegiatan pretest dan postest yang mereka lakukan, di mana terjadi kenaikan aspek 3C pada saat setelah diterapkannya Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran. Dalam penelitian (Maya, 2011) terjadi perubahan aspek 3C dilihat dari nilai akhir mata pelajaran tematik yaitu 73 menjadi 83,1. Begitu pula pada penelitian (Yudha, 2015) perubahan pada aspek 3C juga terjadi setelah adanya penerapan Pedagogi Reflektif yaitu pada aspek competence 40 menjadi 73,79 di siklus I dan menjadi 76,87 pada akhir siklus II, pada aspek conscience 3,4 menjadi 3,7 pada siklus I dan menjadi 3,8 pada akhir siklus II, pada aspek compassion 3,7 menjadi 4,0 pada siklus I dan menjadi 4,2 pada akhir siklus II. Ini menunjukkan bahwa penerapan Pedagogi Reflektif.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. telah mengubah bukan hanya peserta didik tetapi juga pendidik. Tentunya ketika ingin memenuhi aspek 3C pada diri peserta didik diperlukan kerja keras dari pendidik untuk mengupayakan pembelajaran yang baik, menyenangkan, dan memotivasi, hal ini tentu akan mendorong pendidik untuk menyiapkan diri dengan baik pula sebelum pembelajaran dimulai. 6. Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Reflektif Pelaksanaan pembelajaran berbasis Pedagogi Reflektif merupakan upaya mempertajam model-model pembelajaran yang telah dikembangkan sebelumnya dengan memasukkan unsur-unsur yang terkandung dalam Pedagogi Reflektif. Model pembelajaran berbasis Pedagogi Reflektif adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan fokus pencapaian tujuan pembelajaran yang meliputi 3C (competence, conscience, compassion). Competence adalah kemampuan kognitif, conscience adalah kemampuan afektif. untuk. menentukan. pilihan-pilihan. yang. dapat. dipertanggungjawabkan secara moral, sedangkan compassion adalah kemampuan psikomotorik dan kemauan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan sepanjang hidup dan disertai dengan motivasi untuk menggunakannya demi sesama. Hal demikian dapat dipersiapkan ketika pendidik menyusun instrumen pembelajaran seperti RPP, silabus, dan materi pembelajaran sebagaimana tertuang pada pedoman penyusunan model pembelajaran berbasis Pedagogi Ignasian/Reflektif yang termuat dalam (P3MP USD, 2012: 46)..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. 7. Evaluasi dan Model Penilaian Pedagogi Reflektif Pada kata pengantar yang diungkapkan oleh Wakil Rektor I USD dalam buku Risalah Implementasi Model-model Pembelajaran Berbasis PI (USD, 2017: ii) bahwa ... “upaya pengembangan pembelajaran secara terus menerus perlu dilakukan secara sistematis dan metodologis agar setiap upaya. perubahan. dapat. dipertanggungjawabkan. dan. dapat. diukur. keberhasilannya”. Demikian halnya dengan penerapan Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran, perlu adanya evaluasi untuk melihat apakah proses pembelajaran tersebut berjalan dengan baik atau tidak, sehingga dapat dikembangkan ke depan. Secara khusus evaluasi ini adalah bentuk evaluasi yang akan diberikan kepada. mahasiswa. setelah. mengikuti. proses. perkuliahan. dengan. menggunakan pendekatan Pedagogi Reflektif. Evaluasi dalam proses belajar menggunakan Pedagogi Reflektif adalah evaluasi pada 3 aspek yaitu competence, conscience, dan compassion sesuai dengan orientasi dari proses belajar dengan Pedagogi Reflektif yaitu tumbuhnya pribadi yang utuh, yaitu pribadi yang bertumbuh dalam 3C (competence, conscience, compassion). Berdasarkan buku Pedoman Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian dengan beberapa penyesuaian yang tertulis dalam (P3MP USD, 2012: 34-42) diberikan rambu-rambu penilaian pada ketiga aspek 3C tersebut, yaitu:.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. a. Evaluasi aspek competence Evaluasi dalam aspek kompetensi sendiri terdiri dari 4 hal yaitu dari segi kompetensi. pengetahuan,. kompetensi. ketrampilan. (kognitif. dan. psikomotorik) dan kompetensi ketrampilan memecahkan masalah. Secara umum untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam bidang-bidang tersebut dapat digunakan beberapa bentuk evaluasi yaitu tes tertulis, tes lisan, membuat paper, presentasi paper, studi kasus, membuat peta konsep, interview, unjuk kerja, observasi, review hasil karya, jurnal refleksi, portofolio, visualisasi analisis masalah dll. b. Evaluasi aspek suara hati/conscience Kompetensi suara hati memang tidak mudah untuk dievaluasi, apalagi untuk diberi nilai dengan angka, karena persoalannya adalah menyangkut kemampuan mahasiswa menganalisa baik buruk dan secara sadar mahasiswa akan memilih dan melakukan yang baik. Berikut beberapa bentuk penilaian yang dapat mendeteksi tingkat kesadaran suara hati mahasiswa a.l.: bermain peran, jurnal reflektif, tulisan bebas, observasi situasi otentik, mengumpulkan refleksi mahasiswa. c. Evaluasi aspek belarasa/compassion Evaluasi terhadap aspek belarasa memang lebih jelas terlihat pada program kelanjutan dari mahasiswa, apakah ada aksi yang dilakukan setelah melakukan refleksi atas pengalaman yang telah dipelajari dan dialami. Bentuk evaluasi aspek belarasa a.l.: bermain peran, jurnal reflektif, tulisan bebas, observasi situasi otentik..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. B. Tinjauan 3C (Competence, Conscience, Compassion) Seperti yang telah disinggung pada paragraf sebelumnya bahwa pada dasarnya seluruh proses dan tahapan dalam pembelajaran berbasis Pedagogi Reflektif adalah suatu upaya yang dilakukan oleh dosen untuk menumbuhkan 3 kompetensi yang menjadi fokus pendidikan di Universitas Jesuit, salah satunya Universitas Sanata Dharma. Untuk itu dengan adanya pendekatan Pedagogi Reflektif yang diterapkan dosen dalam pembelajaran dapat mengarahkan mahasiswa untuk menumbuhkan aspek competence, conscience, compassion. 1. Competence Kata competence adalah kata bahasa Inggris yang diserap dari bahasa Latin competence-entis, yang berarti berkuasa, berwenang, cakap, dan sanggup. Berdasarkan pengertian dari P3MP USD (2012: 38) competence merupakan suatu pembelajaran berbasis Ignasius yang terdiri dari unsur kognitif dan psikomotorik ..“Namun demikian di sana termuat juga sebagian afektif meskipun terbatas kaitannya dengan keilmuan (akademik), misalnya sikap dan minat”. Dengan demikian competence yang dimaksud dalam hal ini adalah tingkat kecerdasan akan nilai dalam mengerjakan evaluasi sehingga memperoleh skor yang tinggi (kognitif), ketrampilan siswa yang ditunjukkan dalam proses pembelajaran (psikomotorik) dan tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang dilihat dari sikap dan minat siswa (afektif)..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Oleh Pater Peter-Hans Kolvenbach, SJ. (Subagya, SJ., 2012: 23) mengemukakan bahwa competence berarti menguasai ilmu pengetahuan/ ketrampilan sesuai dengan bidangnya. Jadi yang dimaksud dengan nilai competence adalah suatu kesanggupan dan usaha tidak kenal lelah untuk memiliki kecakapan, kecerdasan (kompetensi) sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan mengacu pada pilar prinsip pendidikan UNESCO, maka nilai competence adalah menyiapkan peserta didik untuk learning to know, learning to do, dan learning how to learn. 2. Conscience Suseno (P3MP USD, 2012: 38) mendefinisikan suara hati sebagai kesadaran moral dalam situasi kongkrit, artinya kesadaran bahwa dalam situasi itu seseorang bisa memilih antara melakukan yang benar dengan yang tidak benar, dan orang itu tidak boleh melakukan yang tidak benar. Oleh Pater Peter-Hans Kolvenbach, SJ. (Subagya, SJ. 2012: 23) aspek conscience secara sederhana adalah kemampuan dalam menganalisis segi baik dan buruknya suatu bahan yang dipelajari, mengerti alasan-alasan moral dibaliknya, dan hatinya tergerak untuk memilih yang baik. Aspek conscience yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sikap kritis mahasiswa terhadap kondisi lingkungan dan SDA pada pembelajaran ELSDA..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. 3. Compassion Menurut Luisa (Edi, 2016: 51) menyatakan bahwa, kata compassion sendiri berasal dari bahasa Latin “compassionis” yang artinya belas kasih, hal ikut merasakan, bela sungkawa. Compassio berarti juga turut merasakan beban penderitaan orang lain, bersama-sama memikul beban penderitaan namun bangkit mengatasi penderitaan itu bersama-sama pula. Compassion lebih dari sekadar mempunyai kepekaan hati (empati) dan merasakan penderitaan orang lain (simpati) tetapi merupakan sebuah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati terhadap penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri serta merupakan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanis, dasar prinsip tertinggi dalam berperilaku sebagai pribadi yang utuh. Lain halnya dengan Pater Peter-Hans Kolvenbach, SJ. bahwa compassion berarti mahasiswa mempunyai kepekaan untuk berbuat bagi orang lain yang membutuhkan terutama yang miskin dan kecil (option for the poors). Dalam penelitian ini, aspek compassion yang akan dikembangkan adalah sikap kepedulian sosial kepada sesama dan sekitar..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. C. Tinjauan Pembelajaran ELSDA 1. Pengertian/deskripsi pembelajaran ELSDA Ekonomi lingkungan adalah ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan manusia dalam memanfaatkan lingkungan sedemikian rupa sehingga fungsi atau peranan lingkungan dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan dalam penggunaannya untuk jangka panjang (Suparmoko, 2000: 4). Ilmu ekonomi (ekonomika) diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun sebagai masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan mereka dengan berbagai alat pemuas kebutuhan atau sumber daya yang terbatas adanya. Oleh karena itu manusia atau masyarakat harus melakukan pilihan dalam menggunakan alat pemuas kebutuhan (sumber daya) dan juga memilih di antara kebutuhan yang harus dipenuhinya. Pada dasarnya prinsip-prinsip dalam ekonomi sumber daya alam tidaklah terlalu berbeda atau khusus dan masih akan tetap menggunakan prinsip-prinsip analisis ekonomika pada umumnya. Sekali lagi bahwa ekonomika merupakan ilmu tentang proses bagaimana seseorang atau masyarakat mengambil keputusan dalam menggunakan sumber daya yang langka itu. Karena barang-barang sumber daya alam tidaklah bebas adanya, sehingga untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan. Dengan kata lain barang-barang tersebut langka adanya dan memiliki penggunaan alternatif. Penggunaan alternatif itu dapat berupa penggunaan sekarang dan.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. penggunaan yang akan datang maupun penggunaan-penggunaan lain pada saat ini. 2. Manfaat pembelajaran ELSDA Berikut manfaat yang bisa diambil dari pembelajaran ELSDA: a. Melatih diri untuk dapat hidup rasional dan menghargai sumber daya alam yang ada di bumi yang telah diberikan oleh Tuhan. b. Membantu setiap mahasiswa untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab kepada lingkungan tempatnya hidup. c. Membentuk sikap kritis dan peduli kepada sesama terutama dalam penggunaan SDA yang ada di muka bumi. 3. Capaian Pembelajaran Akhir Mata Kuliah a. Capaian pembelajaran lulusan Program Studi yang dibebankan pada mata kuliah ini: 1) Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan (USD-6). 2) Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian pendidikan ekonomi (KU-1). 3) Menguasai prinsip-prinsip ekonomi terapan (PPE-5)..

Gambar

Tabel  3.7  menunjukkan  bahwa  ada  7  (tujuh)    item  pernyataan  pada  variabel conscience  yang tidak valid yaitu item nomor 8, 9, 12, 18, 19, 25,  dan 27 di mana r hitung  pada ketujuh item tersebut lebih kecil/kurang dari (<)  r tabel   0,2787  s
Tabel 3.8 merupakan hasil pengujian kembali (pengujian kedua) setelah  ketujuh  item  pernyataan  pada  pengujian  awal  dikeluarkan,  namun  ternyata  masih ada satu pernyataan yang lebih kecil/kurang dari (<) r tabel  yaitu 0,2787  yaitu  item  nomor
Tabel  3.9  merupakan  hasil  pengujian  setelah  item  nomor  14  dikeluarkan, dan hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan  adalah valid yaitu r hitung > r tabel , sehingga dapat disimpulkan bahwa item pada  aspek conscience yang digun
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa ada satu item pernyataan pada aspek  compassion yang tidak valid yaitu item nomor 2 (dua)  karena r hitung  <  r tabel  (0,228  <  0,2787)  sehingga  perlu  dilakukan  pengujian  validitas  kembali  untuk variabel compass
+2

Referensi

Dokumen terkait

Eselon IV pada Kantor Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2013, maka dengan ini kami umumkan Calon Penyedia Barang/jasa untuk pekerjaan

Kompetensi akan ditentukan berdasarkan bukti bahwa telah melakukan secara konsisten melalui julat representatif (representative range) dari penerapan yang meliputi peralatan,

Contoh SBR (styrene butadiene rubber) merupakan kopolimer acak dari butadiene dan stirena (25% stirena dan 75% butadiena) yang diproduksi dengan cara polimerisasi emulsi..

a. Penyusun kebijakan Pemerintah Daerah. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah

Hasil analisa vegetasi gulma pada pertanaman jagung dengan lahan olah tanah maksimal (OTM) di Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota didapatkan

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan IPA.

Simpulan Penelitian : Tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan pada masyarakat yang terpapar bising kereta api di sekitar Stasiun Balapan Solo.. Kata kunci : bising kereta

The objective of this research are to observe the kinetics of formation of ethanol from crude whey through fermentation by Kluyveromyces marxianus and to