62 3.1 Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian yang akan diteliti ialah variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini yaitu struktur modal, profitabilitas, dan nilai perusahaan. Subjek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Subjek penelitian dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya pengumpulan data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989:5) “explanatory research menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.”
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Penelitian
Dalam mengumpulkan dan menganalisis suatu data, menentukan populasi merupakan langkah yang penting. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek itu, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek itu sendiri. Sekaran dan Bougie (2017:53) menyatakan bahwa “populasi mengacu pada
keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal-hal menarik yang ingin peneliti investigasi.” Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah 137 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.
3.3.2 Sampel Penelitian
Menurut Sekaran dan Bougie (2017:54) “sampel (sample) adalah sebagian dari populasi.” Sampel terdiri dari sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Teknik pengumpulan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling. Menurut Sekaran dan Bougie (2017:67):
Pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling) adalah pengambilan sampel terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang diinginkan, baik karena mereka adalah satu-satunya pihak yang memilikinya, atau mereka memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan peneliti.
Purposive sampling membuat kriteria-kriteria tertentu yang digunakan sebagai metode pengumpulan sampel. Kriteria tersebut adalah:
Tabel 3.1 Purposive Sampling
NO. KRITERIA SAMPEL JUMLAH
1. Perusahaan manufaktur yang sudah listing pada awal tahun periode pengamatan (2013) dan tidak delisting hingga akhir periode pengamatan (2015).
137
2. Perusahaan tidak memiliki tanggal publikasi laporan keuangan yang telah diaudit
7
3. Perusahaan memiliki tanggal publikasi laporan keuangan yang telah diaudit.
4. Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan yang mencantumkan nilai-nilai variabel yang akan diteliti.
9
5. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang mencantumkan nilai-nilai variabel yang akan diteliti.
121
Berdasarkan kriteria di atas, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 121 perusahaan selama 3 tahun dari tahun 2013-2015. Daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
NO KODE NAMA PERUSAHAAN KETERANGAN
1. INTP Indocement Tunggal Prakasa
Tbk Sektor Industri dasar & kimia (Sub sektor Semen) 2. SMBR Semen Baturaja Persero Tbk
3. SMCB Holcim Indonesia Tbk d.h SemenCibinongTbk 4. SMGR Semen Indonesia Tbk d.h
SemenGresikTbk 5. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
Sektor Industri dasar & kimia (Sub sektor Keramik, porselen
& kaca) 6. ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
7. IKAI Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk
8. KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
9. MLIA Mulia Industrindo Tbk 10. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 11. ALKA Alaska Industrindo Tbk
Sektor Industri dasar & kimia
12. ALMI Alumindo Light Metal
13. BTON Beton Jaya Manunggal Tbk (Sub sektor Logam & sejenisnya) 14. INAI Indal Aluminium Industry Tbk
15. ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
16. JPRS Jaya Pari Steel Tbk
17. KRAS Krakatau Steel Tbk
18. LION Lion Metal Works Tbk
19. LMSH Lionmesh Prima Tbk
20. NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk 21. PICO Pelangi Indah Canindo Tbk 22. TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk
23 BRPT Barito Pasific Tbk
Sektor Industri dasar & kimia (Sub sektor Kimia) 24. BUDI Budi Starch and Sweetener
Tbk d.hBudiAcidJayaTbk 25. DPNS Duta Pertiwi Nusantara 26. EKAD Ekadharma International Tbk 27. INCI Intan Wijaya International Tbk
28. SRSN Indo Acitama Tbk
29. TPIA Chandra Asri Petrochemical 30. UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk 31. AKKU Alam Karya Unggul Tbk
Sektor Industri dasar & kimia (Sub sektor Plastik &
Kemasan) 32. AKPI Argha Karya Prima Industry
Tbk
33. APLI Asiaplast Industries Tbk
34. BRNA Berlina Tbk
35. FPNI
Lotte Chemical Titan Tbk d.h TitanKimia NusantaraTbkd.h
FatraPolindoNusaIndustri Tbk)
36. IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk d.hKageoIgarJayaTbk 37. IPOL Indopoly Swakarsa Industry
Tbk
38. SIAP Sekawan Intipratama Tbk
39. SIMA Siwani Makmur Tbk
40. TRST Trias Sentosa Tbk
41. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
42. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Sub sektor Pakan Ternak)
43. MAIN Malindo Feedmill Tbk
44. SIPD Siearad Produce Tbk
45. SULI SLJ Global Tbk d.hSumalindo LestariJayaTbk
Sektor Industri dasar & kimia (Sub sektor Kayu &
Pengolahahnya) 46. TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk
47. ALDO Alkindo Naratama Tbk
Sektor Industri dasar & kimia (Sub sektor Pulp & Kertas) 48. FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
49. INKP Indah Kiat Pulp & paper Tbk 50. INRU Toba Pulp Lestari Tbk 51. KBRI Kertas Basuki Rachmat
Indonesia Tbk
52. SPMA Suparma Tbk
53. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
54. KRAH Grand Kartech Tbk
Sektor Aneka Industri (Sub Sektor Mesin dan alat
berat) 55. ASII Astra International Tbk
Sektor Aneka Industri (Sub Sektor Otomotif &
Komponen) 56. AUTO Astra Auto Part Tbk
57. BRAM Indo Kordsa Tbk d.hBranta MuliaTbk
58. GDYR Goodyear Indonesia Tbk 59. GJTL Gajah Tunggal Tbk 60. IMAS Indomobil Sukses International
Tbk 61. INDS Indospring Tbk
62. LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk d.h LippoEnterprisesTbk 63. MASA Multistrada Arah Sarana Tbk
64. NIPS Nippres Tbk
65. PRAS Prima alloy steel Universal Tbk
66. SMSM Selamat Sempurna Tbk 67. ADMG Polychem Indonesia Tbk
Sektor Aneka Industri 68. ARGO Argo Pantes Tbk
70. ERTX Eratex Djaya Tbk (Sub Sektor Tekstil & Garment)
71. ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk
72. HDTX Panasia Indo Resources Tbk d.hPanasiaIndosyntecTbk 73. INDR Indo Rama Synthetic Tbk 74. MYTX Apac Citra Centertex Tbk 75. PBRX Pan Brothers Tbk 76. POLY Asia Pasific Fibers Tbk d.h
PolysindoEkaPersadaTbk 77. RICY Ricky Putra Globalindo Tbk 78. SRIL Sri Rejeki Isman Tbk 79. SSTM Sunson Textile Manufacturer
Tbk
80. TRIS Trisula International Tbk 81. UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk 82. BIMA Primarindo Asia Infrastructure
Tbk
Sektor Aneka Industri (Sub Sektor Alas kaki) 83. IKBI Sumi Indo Kabel Tbk
Sektor Aneka Industri (Sub Sektor Kabel) 84. JECC Jembo cable Company Tbk
85. KBLI KMI Wire and Cable Tbk 86. KBLM Kabelindo Murni Tbk 87. SCCO Supreme Cable Manufacturing
and Commerce Tbk 88. VOKS Voksel Electric Tbk 89. PTSN Sat Nusa Persada Tbk
Sektor Aneka Industri (Sub Sektor Elektronika) 90. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Sektor Industri Barang Konsumsi
(Sub Sektor Makanan & Minuman)
91. CEKA Cahaya Kalbar Tbk 92. DLTA Delta Djakarta Tbk 93. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk
94. INDF Indofood Sukses MAkmur Tbk 95. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 96. MYOR Mayora Indah Tbk 97. PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk
98. ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk
99. SKLT Sekar Laut tbk 100. STTP Siantar Top Tbk 101. ULTJ Ultra Jaya Milk industry and
trading Company tbk 102. GGRM Gudang garam Tbk
Sektor Industri Barang Konsumsi
(Sub Sektor Rokok) 103. HMSP Hanjaya mandala Sampoerna
Tbk
104. RMBA Bentoel International Investama Tbk 105. WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk 106. DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
Sektor Industri Barang Konsumsi
(Sub Sektor Farmasi) 107. INAF Indofarma Tbk
108. KAEF Kimia Farma Tbk 109. KLBF Kalbe Farma Tbk
110. MERK Merck Tbk
111. PYFA Pyridam Farma Tbk 112. SCPI Schering Plough Indonesia
Tbk
113. SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 114. SQBI & SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 115. TSPC Tempo Scan Pasific Tbk
116. MBTO Martina Berto Tbk Sektor Industri Barang Konsumsi
(Sub Sektor Kosmetik & Barang keperluan rumah
tangga) 117. MRAT Mustika Ratu Tbk
118. TCID Mandom Indonesia Tbk 119. UNVR Unilever Indonesia Tbk
120. KICI Kedaung Indag Can Tbk Sektor Industri Barang Konsumsi
(Sub Sektor Peralatan rumah tangga)
121. LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk
3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Sekaran dan Bougie (2017:77) menyatakan bahwa “variabel (variable) adalah apa pun yang dapat membedakan atau mengubah ada nilai.” Nilai dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.
Dalam penelitian ini masing-masing variabel harus didefinisikan secara jelas, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda. Pengelompokan variabel tersebut terdiri dari variabel independen, variabel dependen dan variabel intervening:
1. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variabel) menurut Sekaran dan Bougie (2017:77) “merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti.” Tujuan peneliti adalah untuk memahami dan mendeskripsikan variabel terikat, atau menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya. Dengan kata lain, variabel terikat merupakan variabel utama yang sesuai dalam investigasi. Melalui variabel terikat, maka terdapat kemungkinan untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (dependent variabel) adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan diukur dengan price book value (PBV) yang merupakan rasio antara harga per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham (Brigham dan Houston, 2001:111).
2. Variabel bebas (Independent Variable)
Sekaran dan Bougie (2017:79) menjelaskan bahwa “variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif atau negatif.” Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah struktur modal. Struktur modal merupakan perbandingan total yang dimiliki perusahaan utang dengan total ekiuitas. Struktur modal diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) (Kasmir, 2010:158).
3. Variabel antara (Intervening Variable)
Sekaran dan Bougie (2017:84) mengatakan “variabel perantara (mediating variabel/intervening variable) adalah variabel yang muncul antara saat variabel bebas mulai memengaruhi variabel terikat, dan saat pengaruh variable bebas terasa pada variabel terikat.” Dalam penelitian ini yang menjadi variabel intervening adalah profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas diukur dengan Return On Equity (ROE) (Fahmi, 2011:135).
Untuk memudahkan pengukuran variabel dalam penelitian ini, variabel dan skala pengukurannya akan dibahas dalam bentuk tabel berikut ini:
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Struktur Modal
(X)
Debt To Equity
Hasil perhitungan dari : - Total Debt - Total Equity
Kasmir (2010:158) Value (DER) DER = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 Profitabilitas (M) Fahmi (2011:135) Return On Equity (ROE)
Hasil perhitungan dari : - Earning After Tax (EAT)
- Shareholder Equity ROE= 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝑇 ) 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 Rasio Nilai Perusahaan (Y) Brigham dan Houston (2001:111) Price Book Value (PBV)
Hasil perhitungan dari : - Market Price Per Share
- Book Value Per Share
PBV = 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒
Rasio
3.5 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode penelitian yang umumnya menggunakan data sekunder adalah penelitian arsip (archival research) yang memuat kejadian masa lalu (historis). Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui buku-buku dan jurnal ilmiah, serta media. Data sekunder dalam penelitian ini berupa Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Price Book Value (PBV), di mana data-data tersebut bersumber dari data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik yang dilakukan untuk memperoleh data. Dalam melakukan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu teknik studi pustaka. Studi pustaka berupaya untuk memahami literatur yang berkaitan dengan pembahasan dengan cara melakukan klasifikasi dan pengkategorian bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari jurnal, penelitian terdahulu, literatur dan buku pustaka yang berkaitan, dan materi-materi yang berkaitan yang bisa didapatkan melalui internet.
3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Statistik Deskriptif
Statitik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016:19).
3.7.2 Analisis Regresi Linier
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk
mengestimasi dan atau memprediksi rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2016:93). Pada analisi regresi terdapat dua jenis variabel yaitu: variabel dependen (Y) dan variabel independen (X). Model persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :
Keterangan: Y : Variabel dependen a : Konstanta b : Koefisien regresi X : Variabel independen e : Error
Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan:
1. 𝛼 = konstanta menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata variabel dependen adalah sebesar konstanta tersebut.
2. Koefisien regresi menyatakan bahwa setiap penambahan variabel independen sebesar satu satuan akan meningkatkan variabel dependen sebesar koefisien regresinya.
3.7.3 Uji Asumsi Klasik
Pada penelitian ini uji asumsi klasik regresi yang digunakan adalah uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Di mana pengujiannya sebagai berikut:
3.7.3.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2017:154) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal.” Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2016:154). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :
H0 : Data residual berdistribusi normal HA : Data residual berdistribusi tidak normal
3.7.3.2 Uji Autokorelasi
Ghozali (2016:107) mengemukakan bahwa :
“Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).”
Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runut waktu (time series), karena gangguan pada individu atau kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu atau kelompok yang sama pada periode berikutnya. Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson (DW Test).
3.7.3.3 Uji Heterokedastisitas
Ghozali (2016:134) mengemukakan “uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.” Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokesdatisitas dan jika berbeda disebut heterokesdastisitas. Kebanyakan data crosssection mengandung situasi heterokesdastisitas, karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Penelitian ini menggunakan scatterplot model antara nilai prediksi variabel terikat (dependent variable) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPERD dan SRESID, di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.
3.7.4 Koefisien Determinasi (𝐑𝟐)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:95). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Menurut Ghozali (2016: 95) “nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.” Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3.7.5 Pengujian Hipotesis
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:97).
Menurut Ghozali (2016:97) cara melakukan uji t adalah sebagai berikut: Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih
dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak, bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).
Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, maka menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
3.7.6 Uji Mediasi (Uji Sobel)
Suatu variabel disebut mediator (intervening) jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independen) dan variabel kriterion (dependen) (Ghozali, 2016:235). Untuk menjelaskan variabel mediator dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Gambar 3.1
Model Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening
Profitabilitas (M) Struktur Modal (X) Nilai Perusahaan (Y) a b 𝑐 e2 e1
Pada gambar di atas variabel struktur modal berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan atau sering disebut direct effect. Hubungan sederhana antara struktur modal dan nilai perusahaan sering disebut total effect. Mediasi sederhana ini terjadi bila dipenuhi asumsi : (1) tidak ada kesalahan pengukuran (measurement error) pada variabel M, dan (2) variabel Y tidak mempengaruhi M (Ghozali, 2016:236).
Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel dan dikenal dengan uji sobel (Sobel Test). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung X ke Y lewat M. Pengaruh tidak langsung X ke Y lewat M dihitung dengan cara mengalikan jalur X ke M (a) dengan jalur M ke Y (b) atau ab. Standar koefisien a dan b ditulis dengan 𝑠𝑎 dan 𝑠𝑏. Besarnya standar error pengaruh
tidak langsung adalah 𝑠𝑎𝑏yang dihitung dengan rumus di bawah ini:
Sab = √𝑏2𝑠𝑎2 + 𝑎2𝑠𝑏2+ 𝑠𝑎2𝑠𝑏2
Ket:
Sab : Besarnya standar error pengaruh tidak langsung
a : Jalur variabel independen (X) dengan variabel intervening (M) b : Jalur variabel intervening (M) dengan variabel dependen (Y) sa : Standar error koefisien a
sb : Standar error koefisien b
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
t = 𝑎𝑏 𝑠𝑎𝑏
Nilai t hitung ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t hitung > nilai t tabel, maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi.
3.7.7 Penetapan Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi atau taraf nyata ditentukan terlebih dahulu untuk membuat rencana pengujian agar dapat batas-batas untuk menentukan pilihan antara H0 dan HA. Penulis mengambil interval keyakinan sebesar 95%, sehingga tingkat kesalahan (𝛼) sebesar 5% atau 0,05. Angka ini dipilih karena mewakili hubungan antara variabel yang diteliti dan merupakan suatu taraf signifikan yang sering digunakan dalam penelitian di bidang ilmu sosial.