• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN LIMBAH. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN LIMBAH. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN

LIMBAH

(2)

introduction

Limbah adalah sisa dari

bahan

yang

dikonsumsi

oleh manusia. Limbah juga

dapat merupakan sisa-sisa

metabolisme hewan atau

tumbuhan.

(3)

Jenis limbah

Limbah organik: berasal dari

sisa makhluk hidup, misal:

serasah

daun,

bangkai

hewan, kotoran hewan, feses

manusia,

dan

mayat

manusia.

Limbah anorganik: berasal

dari senyawa kimia, misal:

limbah

pabrik,

limbah

pertanian, limbah perikanan.

dan limbah rumah sakit.

(4)

Pembagian limbah berdasarkan sifat fisik

Limbah padat, dapat berupa sisa-sisa makhluk hidup, limbah

domestik, limbah dari pabrik yang berupa bahan padat.

Limbah cair, biasanya berupa bahan yang terlarut dalam air,

dapat berupa sisa-sisa metabolisme seperti urine, limbah cair

baik dari pabrik maupun dari rumah sakit.

Limbah gas, dapat berasal dari asap kendaraan bermotor,

asap pabrik, asap gunung berapi, dan kebakaran.

(5)

Asal limbah

1. Limbah Domestik  limbah yang berasal dari rumah tangga, berupa limbah organik ataupun limbah anorganik. Limbah organik: daun dan bangkai hewan. Limbah anorganik: plastik dan kaleng. Limbah domestik juga dapat berasal dari air bekas mencuci yang mengandung detergen.

2. Limbah Pabrik  sampah atau bahan buangan dari pabrik, biasanya mengandung bahan kimia tertentu. Contoh, limbah pabrik kertas mengandung bahan kimia pemutih kertas dan limbah pabrik tekstil mengandung bahan kimia pewama kain. Limbah pabrik yang termasuk B3 (bahan beracun berbahaya), misalnya kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan arsenik (Ar), dapat menimbulkan kematian organisme.

3. Limbah  pertanian digunakan dalam pertanian. Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman, misal: serangga, siput dan tikus. Pestisida dibedakan : akarisida (laba-laba & kutu), insektisida (serangga), mitisida (tungau), moluskisida (cacing dan siput), rodentisida (tikus dan hewan pengerat lainnya), fungisida serta herbisida (gulma).

(6)

Pestisida dibedakan dalam:

• pestisida jenis senyawa organofosfat, yang memengaruhi fungsi saraf dengan jalan menghambat kerja kolinesterase (bahan kimia penting untuk menghantarkan impuls saraf).

• pestisida jenis racun kontak, yang membunuh hama begitu hama kontak dengan pestisida tersebut, misalnya fumigan (pestisida berbentuk uap/gas untuk membunuh hama yang dapat terbang);

• pestisida sistemik, yang diserap oleh tanaman dan menye- babkan kematian hama yang memakan tanaman tersebuL tetapi biasanya digunakan untuk membasmi gulma:

• pestisida organoklorin, yaitu bahan kimia yang tidak mudah larut atau sukar terurai, baik dalam tanah maupun dalam tubuh organisme, misalnya aldrin, endrin, dan dieldrin.Penggunaan bahan-bahan kimia dalam pertanian akan berdampak pada tanah dan perairan di sekitar areal pertanian tersebut. Selain itu, jika penggunaan bahan kimia tersebut tidak sesuai (melebihi) dosis, akan mengakibatkan resistensi pada hama, pencemaran tanah, matinya hewan-hewan lain yang bermanfaat, dan akumulasi pupuk kimia dalam tanah yang akan mengganggu penyerapan unsur hara oleh tanaman.

(7)

Pengolahan limbah tanpa daur ulang

• membakar sampah di tempat pembuangan sampah (sandfill);

• membuang sampah dalam lubang dan menimbunnya dengan tanah (landfill);

• mengolah botol plastik bekas kemasan air minum menjadi hiasan atau mainan anak-anak;

• memanfaatkan daun, bunga, dan ranting kering sebagai hiasan atau suvenir;

• memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk tanaman;

• memanfaatkan limbah bulu ayam sebagai alat rumah tangga;

• mengolah kaleng bekas menjadi peralatan rumah tangga;

(8)

Pengolahan limbah daur ulang

• Contoh sampah atau limbah anorganik dan organik yang dapat didaur ulang, antara lain

• plastik bekas didaur ulang menjadi alat-alat rumah tangga, misalnya ember, atau mainan anak-anak;

• kertas bekas didaur ulang menjadi kertas daur ulang, sampul buku, kotak surat, bingkai foto, atau kotak pensil;

• serbuk gergaji kayu didaur ulang menjadi tripleks atau multi- pleks untuk membuat lemari pakaian, rak buku, atau meja;

(9)

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

• PP RI no 82 Tahun 2001, air limbah

sisa dari suatu

usaha atau kegiatan yang berwujud cair (domestik) atau

(industri).

• Limbah rumah tangga:

1) Tinja

mengandung mikroba patogen

2) urin

mengandung nitrogen, pospor serta

kemungkinan kecil micro organisme.

3) grey water (

sullage

)

air bekas cucian

(10)

istilah

Campuran faeses dan urin 

excreta

Excreta + air bilasan toilet 

black water

Excreta 

transport utama penyakit bawaan

(11)

Penggunaan air dalam industri

1. Sebagai air pendingin, memindahkan panas yang terjadi

dari proses industri

2. Mentansportasikan produk atau bahan baku

3. Air proses, sebagai umpan boiler pada pabrik minuman

4. Mencuci dan membilas produk/gedung/instalasi

(12)

Dampak buruk air limbah

1. Gangguan kesehatan (waterborne disease), mengandung zat berbahaya, sarang vektor

2. Penurunan kualitas lingkungan,  dibuang langsung ke air permukaan.

3. Gangguan keindahan, mengandung bahan yang bila terurai menghasilkan gas berbau.

4. Gangguan terhadap kerusakan benda, mengandung zat yg dapat dikonversi oleh bakteri anaerobik  H2S (korosif)

(13)

Air limbah yang dialirkan memenuhi

parameter air limbah

1. BOD520 (biochemical oxigen demand). Banyaknya oksigen dalam ppm

(miligram/liter atau mg/lt) yg diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh bakteri pada suhu 20OC selama 5 hari. Selama 5 hr 60 –

70% kebutuhan terbaik karbon dapat tercapai. BOD 

menggambarkan kebutuhan O2 utk menguraikan bahan organik yg dapat didekomposisikan secara biologis (biodegradable).

2. COD (Chemical Oxygen Demand)  jlh total oksigen utk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi, baik yg dapat didekomposisi secara

(14)

3. Oksigen terlarut (DO=

Dissolved oxygen)

banyaknya oksigen

yang terkandung didlm air dan diukur dlm satuan miligram per

liter. Oksigen terlarut ini digunakan sebagai tanda derajat

pengotoran limbah yang ada.

4. Kesadahan (hardness)

gambaran kation logam divalen

(valensi 2) yg terdapat dalam air. Kation ini dpt bereaksi

dengan sabun membentuk endapan (presipitasi) maupun

dengan anion yg terdapat didlm air membentuk endapan atau

karat pada peralatan logam.

(15)

5. Settleable solid  lumpur yang mengendap dengan sendirinya pada kondisi tenang selama 1 jam secara gaya beratnya sendiri.

6. TTS (Total Suspended Solid)  jumlah berat dalam mg/l kering

lumpur yg ada didlm air limbah setelah mengalami penyaringan dgn membran ukuran 0,45 mikron.

7. MLSS (mixed Liquor Suspended Solid)  jumlah TTS yg berasal dari bak pengendap lumpur aktif setelah dipanaskan pada suhu 103OC

(16)

8. MLVSS (Mixed Liquor Volatile Suspended Solid)

kandungan

organic matter yg terdapat dalam MLSS. Didapat dari pemanasan

MLSS pada suhu 600

O

C, benda volatile menguap disebut MLVSS.

9. Kekeruhan (turbidity)

ukuran yang menggunakan efek cahaya

sebagai dasar untuk mengukur keadaan air sungai, kekeruhan ini

disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid

(17)

Pengolahan air limbah

• Tujuan  menghilangkan bahan tersuspensi dan terapung, mengurangi organisme patogen.

• Secara alamiah : kolam stabilisasi (daerah tropis, negara berkembang; 20 – 50 hari).

• Kolam stabilisasi umum digunakan  kolam anaerobik (mengolah limbah dgn kandungan bahan organik sangat pekat), kolam fakultatif dan kolam maturasi (memusnahkan patogen dlm air limbah).

(18)

Pengolahan limbah dengan bantuan (IPAL)

1. Primary tratment

memisahkan padatan air secara fisik,

dgn cara:

1) Penyaringan

mengurangi padatan lumpur tercampur

dan partikel koloid dari air limbah, melewatkan air limbah

melalui media porous.

2) Pengendapan

(sedimentasi).

Kondisi

sangat

tenang,

adakalanya bahan kimia ditambahkan utk menetralkan

keadaan, atau meningkatkan pengurangan dari partikel

tercampur. Secara gravitasi.

(19)

2. Secondary treatment

tujuan utk mengkoagulasi &

menghilangkan koloid serta untuk menstabilkan zat organik

dlm limbah. Dilakukan dengan:

1) Proses aerobik

; penguraian bahanorganik oleh

mikroorganisme dgn O2 sbg elektron acceptor dlm air limbah.

Proses aerobik dilakukan dgn bantuan lumpur aktif (lumpur yg

banyak mengandung bakteri pengurai). Hasil akhir

CO2,

(20)

• Ada 2 cara menambahkan oksigen ke dlm air limbah: a. Memasukkan udara ke dalam air limbah

b. Memaksa air ke atas untuk kontak dengan oksigen.

2. Proses Anaerobik, zat organik diurai tanpa kehadiran oksigen. hasil akhir  campuran methane dan CO2, serta uap air, exces sludge.

(21)

3. Tertiary treatment, lanjutan pengolahan kedua. Pengolahan untuk menghilangkan nutrisi/unsur hara khususnya nitrat dan posfat.

Dapat dilakukan pemusnahan mikroorganisme patogen dengan menambahan Chlor pada air limbah.

(22)

Pengolahan excreta

1. Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban 2. Tidak mengotori air permukaan

3. Tidak mengotori air tanah sekitar

4. Tidak terjangkau oleh serangga, kecoa dan lainnya 5. Tidak menimbulkan bau

6. Mudah digunakan dan dipelihara 7. Sederhana desainnya

8. Murah

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dan pembahasan proses pembuatan model animasi 3D dari gedung Fakultas Teknik Unsrat ini menjelaskan tentang proses produksi yaitu mulai dari memodelkan

One can glean from the two examples above that the sample information is made available to the analyst and, with the aid of statistical methods and elements of probability,

Akan tetapi, sosialisasi lanjutan masih perlu dilakukan dengan lebih intensif agar perajin lain tertarik untuk memakai alat teknologi tepat guna yang secara umum memiliki kualitas

Pengembangan Model Intuition Based Learning (IBL) dengan Scientific Approach Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran

Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden Suku Dayak Kanayatn di Kecamatan Sengah Temila, dari hasil penelitian dan identifikasi ditemukan 5 spesies bambu

Kelompok Tani Lestari berlokasi di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Kelompok Tani Lestari terbentuk pada tahun 2015 yang diketuai oleh Pak Supriadi

Prototipe pengaman pintu otomatis menggunakan mikrokontroller AT89S52 merupakan ide yang timbul untuk mememenuhi sistem keamanan yang diaplikasikan pada pintu rumah,

1) Dua garis tersebut akan berpotongan, maka himpunan penyelesaiaanya tunggal. 2) Dua garis tersebut akan saling berimpit, maka himpunan penyelesaiannya tak hingga. 3) Dua