ANALISA DEFORMASI PELAT LOGAM
DENGAN MENGGUNAKAN METODE
MOIRE PROYEKSI
Donny Adibrata 2405 100 001
Pembimbing: Ir. Heru Setijono M.Sc.
Laboratorium Rekayasa Fotonika
Teknik Fisika – Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2010
Latar Belakang
•Deformasi adalah perubahan bentuk, dimensi dan posisi dari suatu materi baik merupakan bagian dari alam ataupun buatan manusia.
•Salah satu deformasi yang merugikan adalah akibat dari tumbukan
bird-strike pada pesawat terbang yang bisa menyebabkan kecelakaan
yang fatal dimana banyak kasus kecelakaan pesawat.
•Metode moire proyeksi merupakan metode yang berbiaya rendah, tidak merusak, dan dapat memetakan seluruh bidang benda uji.
Permasalahan
Bagaimana mendapatkan suatu pola moire yang mampu menunjukkan perubahan profil dari benda uji sebagai akibat adanya pemberian gaya pada benda uji.
Batasan Masalah
Pada pengerjaan tugas akhir ini dilakukan pembatasan terhadap
beberapa masalah untuk menghindari melebarnya permasalahan dan melebarnya topik penelitian, adapun batasan masalah yaitu ;
• Benda uji yang digunakan adalah sebuah pelat logam aluminium. • Untuk perekaman pola moire digunakan kamera DSLR.
• Pengamatan hanya dilakukan pada perubahan pola moire akibat adanya deformasi pelat logam.
Tujuan
Berdasarkan dari latar belakang dan batasan masalah yang telah disebutkan tujuan yang ingin dicapai pada tugas akhir ini antara lain mampu menganalisa perubahan profil benda uji berdasarkan perubahan pola moire yang terbentuk pada permukaan benda uji.
Teori Penunjang
Kata moiré berasal dari bahasa Perancis yang merupakan sebuah pola kain sutra yang mirip dengan gelombang air. Pola moiré terjadi bila dua buah pola atau lebih bersuperposisi. Pola ini dapat berbentuk garis, lingkaran dan sebagainya. Namun yang lebih umum diaplikasikan adalah
grating garis karena paling sederhana untuk dianalisa.
Gambar Grating pembentuk efek Moire(a). Grating garis vertikal, (b). Grating garis horisontal, (c) grating berbentuk
Continued……
Metode moiré secara umum terbagi dua yaitu:
•In-plane measurement, digunakan untuk pengukuran perpindahan linier, perpindahan sudut, regangan dan tegangan.
•Out-of-plane measurement, digunakan untuk pengukuran perpindahan tegak lurus bidang misalnya ketinggian permukaan
In-plane measurement
Pengamatan pola in-plane moiré didapatkan bedasarkan superposisi dari
grating referensi dan grating objek. Grating referensi mempunyai periode
yang konstan dan jarak grating yang telah ditentukan, dan grating objek dicetak atau ditempelkan pada permukaan objek
Out-of-plane measurement
Shadow Moire
Sebuah metode interferometri moiré sederhana untuk menganalisa kontur sebuah objek dengan menggunakan grating tunggal
Tinggi dari objek z dapat dihitung dengan persamaan geometri yang ditunjukkan pada gambar di samping
Continued……
Distribusi intensitas sepanjang permukaan benda kerja dapat dipresentasikan dengan persamaan berikut
Moire Proyeksi
Suatu metode dengan menggunakan satu grating dimana grating ini diproyeksikan ke permukaan benda kerja
Dimana A (x , y) adalah fungsi varisai yang mempresentasikan pencahayaan latarbelakang, B (x , y) fungsi variasi yang mempresentasikan kontras antara terang dan gelap pola frinji, ϕ (x , y) adalah fase dari grating pada permukaan objek dan ψ (x , y) fase dari objek.
Metodologi
Peneilitian
Mulai
Setup Alat Eksperimen
Pengambilan Citra Moire
Pengolahan data
Kesimpulan
Selesai Studi Literatur Perumusan Masalah dan
Tujuan
Sesuai Tujuan Pembuatan Grating
150 mm
150 mm 150 mm
2 mm
Dari hasil pengukuran perubahan pola moire terhadap perubahan displacement didapatkan data sebagai berikut
Ketinggian (mm) Pergeseran (mm) 2 1,13 3 1,66 4 2,29 5 2,79 6 3,45 7 3,91 8 4,69 9 5,38 10 5,77 11 6,15 12 6,92 13 7,31 14 8,08 15 8,46 16 9,61 17 10,01 18 10,77 19 11,34 20 12,11 21 12,49 22 13,27
Hubungan perubahan ketinggian dari pelat dengan pergeseran pola moire
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan serta meninjau kembali permasalahan beserta batasannya, tujuan, dapat dirumuskan dua kesimpulan yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas akhir ini, antara lain:
• Terdapat korelasi atau hubungan antara perubahan displacement benda kerja dengan pergeseran pola moire yang terbentuk.
• Pergeseran pola moire memiliki berbanding lurus terhadap penambahan
Ketinggian (mm) Pergeseran (mm) Nilai Terukur (mm) Error (mm) Presentase Error (%) 2 1,13 1,95 0,05 2,56 3 1,66 2,87 0,13 4,52 4 2,29 3,96 0,04 1,01 5 2,79 4,82 0,18 3,73 6 3,45 5,96 0,04 0,67 7 3,91 6,73 0,27 4,01 8 4,69 8,10 0,10 1,23 9 5,38 9,27 0,27 2,91 10 5,77 9,96 0,04 0,40 11 6,15 10,60 0,40 3,77 12 6,92 11,93 0,07 0,58 13 7,31 12,60 0,40 3,17 14 8,08 13,93 0,07 0,50 15 8,46 14,59 0,41 2,81 16 9,61 16,58 0,58 3,49 17 10,01 17,26 0,26 1,50 18 10,77 18,57 0,57 3,06 19 11,34 19,56 0,56 2,86 20 12,11 20,88 0,88 4,21 21 12,49 21,55 0,55 2,55 22 13,27 22,88 0,88 3,84 Tabel nilai ketinggian, pergeseran, nilai terukur perhitungan, error dan presentase error pada titik A Error : 0,05 mm sampai dengan 0,88 mm 0,5% sampai dengan 4,52%
Perbandingan antara nilai ketinggian yang terukur dengan nilai sebenarnya pada titik A
Ketinggian (mm) Pergeseran (mm) Terukur (mm) Error (mm) Presentase Error (%) 1,70 1,09 1,66 0,04 2,35 2,56 1,53 2,48 0,23 3,13 3,42 2,16 3,28 0,14 4,09 4,27 2,79 4,24 0,03 0,70 5,13 3,29 4,99 0,14 2,72 5,98 3,87 5,87 0,11 1,83 6,84 4,46 6,76 0,08 1,16 7,69 5,05 7,65 0,04 0,52 8,54 5,65 8,57 0,03 0,35 9,40 6,38 9,67 0,27 2,87 10,25 6,55 9,93 0,32 3,12 11,11 7,12 10,79 0,32 2,88 11,96 7,69 11,65 0,31 2,59 12,82 8,26 12,52 0,30 2,34 13,67 9,00 13,65 0,02 0,14 14,53 9,56 14,49 0,04 0,27 15,38 9,94 15,07 0,31 2,01 16,24 10,61 16,08 0,16 0,98 17,09 11,20 16,97 0,12 0,70 17,95 11,76 17,83 0,12 0,67 18,80 12,32 18,67 0,13 0,69 Tabel nilai ketinggian, pergeseran, nilai terukur perhitungan, error dan presentase error pada titik B Error : 0,03 mm sampai dengan 0,32 mm 0,14% sampai dengan 4,09%
5.1 Kesimpulan
Telah dilakukan penelitian yang berjudul analisa deformasi pelat logam dengan menggunakan metode moire proyeksi. Periode grating yang digunakan dalam
penelitian adalah P=4,5 mm dengan jarak benda uji dengan kamera 90 cm dan jarak benda uji dengan LCD proyektor 82 cm dengan nilai Ɵ=30o . Dari penelitian didapatkan
hasil sebagai berikut:
• Terdapat korelasi atau hubungan antara deformasi benda kerja dimana terjadi
perubahan titik benda kerja (ketinggian(y)) dengan pergeseran pola moire (x) dimana posisi titik benda uji dapat ditentukan dengan hubungan
• y = 1,6475 x + 0,4213 dengan nilai koefisien korelasi 0,9979.
• Dari hubungan diatas dapat diketahui perubahan ketinggian di berbagai posisi
sepanjang sumbu horizontal (sumbu x) bidang permukaan benda uji dengan error terbesar 4,09%.
• Bahwa dengan moire proyeksi dapat digunakan untuk mengetahui perubahan ketinggian pada seluruh bidang permukaan benda uji.
5.2 Saran
Untuk penelitian lebih lanjut, agar menggunakan pola grating lingkaran sehingga pola
moire yang terbentuk mampu mendeteksi perubahan di seluruh bidang benda kerja
baik secara horizontal, vertical, maupun diagonal.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Andreas, Heri. 2007. Karakteristik Deformasi Strain dan Stress (ppt). Institut Teknologi Bandung. Bandung
[2]. J. Gasvik, Kjell. 2002. Optical Metrology (3rd ed.). John wiley & Sons, Inc., Publication. Inggris.
[3]. Kimber, Mark. Jonathan Blotter. 2005. A Novel Technique to Determine
DifferenceContours Between Digital and Physical Objects for Projection Moire Interferometry. Optics and Lasers in Engineering 44 (2006) 25-40
[4]. Malarca, Daniel. 2007. Optical Shop Testing Third Edition. A John wiley & Sons, Inc., Publication. Kanada.
[5]. Marlang, Hidayat. 2009. Analisa Medan Stress dan Strain Dengan
Menggunakan Metode Moire. Desertasi Pasca Sarjana Teknik Mesin Institut Teknologi
Sepuluh Nopember. Surabaya
[6]. Thorpe, Jhon. 2003. Fatalities And Destroyed Civil Aircraft Due to Birds
Strike. International Birds Strike Committee. Inggris.
[7]. Yoshizawa, Toru. 2009. Handbook of Optical Metrology – Principles and
[8]. Yusuf, Khairi. 1993. Pengukuran dan Penggambaran Koordinat Permukaan
Dengan Metode Moire aan AutoCAD. Desertasi Pasca Sarjana Teknik Mesin ITB
Bandung.
[9]. W.VanPaepegema ,A.Shulev. A.Moentjens, J.Harizanova, J.Degrieck, V.Sainov. 2008. Use of Projection Moire for Measuring The Instantaneous Out-of-plane
Deflections of Composite Plates Subject to Birdstrike. Optics and Lasers in