Lampiran Lampiran
Surat Keputusan Direktur RSU Kartini Surat Keputusan Direktur RSU Kartini Nomor : 024/SK-DIR/RSUK/II/2016 Nomor : 024/SK-DIR/RSUK/II/2016 Tanggal : Tanggal : BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Rawat inap anak merupakan pengalaman yang menimbun stress dan
Rawat inap anak merupakan pengalaman yang menimbun stress dan berdampak negative anakberdampak negative anak dan keluarganya. Perpisahan dengan orang tua, kehilangan kontrol, luka tubuh (nyeri), lingkungan dan keluarganya. Perpisahan dengan orang tua, kehilangan kontrol, luka tubuh (nyeri), lingkungan yang asing dan tindakan medis yang dijalankan menjadi (coyne, 2006 hocken berry dan Wilson yang asing dan tindakan medis yang dijalankan menjadi (coyne, 2006 hocken berry dan Wilson 2011).
2011).
Dalam pelayanan keperawatan dalam rawat inap, standar keperawatan sangat membantu Dalam pelayanan keperawatan dalam rawat inap, standar keperawatan sangat membantu perawat
perawat untuk untuk mencapai mencapai asuhan asuhan yang yang berkualitas berkualitas sehingga sehingga harus harus berfikir berfikir yang yang realistis realistis tentangtentang pentingnya
pentingnya yang yang sistematis sistematis terhadap terhadap aspek aspek yang yang berkualitas berkualitas tinggi. tinggi. Namun Namun keberhasilan keberhasilan dalamdalam mengimplementasikan sangat tergantung pada individu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta mengimplementasikan sangat tergantung pada individu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh
partisipasi dari seluruh anggota profesi. Pelayanan ranggota profesi. Pelayanan rawat inap dirumah sakit awat inap dirumah sakit perlu ditingkatkan danperlu ditingkatkan dan dikembangkan secara kesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan pengobatan, dikembangkan secara kesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan pengobatan, perwatan kepasien baik dengan penyakit menular atau tidak menular.
perwatan kepasien baik dengan penyakit menular atau tidak menular.
Standart praktek sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan dalam dirawat inap. Standart Standart praktek sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan dalam dirawat inap. Standart sangat membantu keperawatan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Standart digunakan sangat membantu keperawatan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Standart digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri inspeksi dan akreditasi.
terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri inspeksi dan akreditasi. B.
B. RUANG LINGKUP LINGKUNGANRUANG LINGKUP LINGKUNGAN
Memberikan pelayanan rawat inap di RS Kartini pada pasien anak yang meliputi Memberikan pelayanan rawat inap di RS Kartini pada pasien anak yang meliputi : : 1.
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialisPemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis 2.
2. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialisPemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis 3.
3. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatanPerawatan dan akomodasi di ruang perawatan 4.
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic(laboratorium)Pemeriksaan penunjang diagnostic(laboratorium) 5.
5. Tindakan medis yang bersifat diagnostic dan terapeutikTindakan medis yang bersifat diagnostic dan terapeutik 6.
6. Pemberian obatPemberian obat – – obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan instruksi dokter obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan instruksi dokter spesialis
spesialis 7.
7. Pelayan transfusi darahPelayan transfusi darah 8.
8. Pemberian surat rujukanPemberian surat rujukan 9.
9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigenPemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen C.
C. BATASAN OPERASIONALBATASAN OPERASIONAL
Standart unit kerja rawat inap ruang anak (pohon dua) ruang kelas satu, dua, dan tiga meliputi Standart unit kerja rawat inap ruang anak (pohon dua) ruang kelas satu, dua, dan tiga meliputi ruang bamboo, sengon, jati emas, rotan, dan ,mahoni. Rumah sa
ruang bamboo, sengon, jati emas, rotan, dan ,mahoni. Rumah sa
kit kartini meliputi ruang rawat inap pasien, ruang pos perawat, ruang konsultasi, ruang kit kartini meliputi ruang rawat inap pasien, ruang pos perawat, ruang konsultasi, ruang administrasi, tempat linen kotor, kamar mandi dan toilet. Adapun kondisi unit rawat inap anak di RS administrasi, tempat linen kotor, kamar mandi dan toilet. Adapun kondisi unit rawat inap anak di RS Kartini terdiri dari :
Kartini terdiri dari :
Ruang pasien rawat inapRuang pasien rawat inap
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan dan pengobatan secaraRuangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan dan pengobatan secara kesinambungan lebih
kesinambungan lebih dari 24 jam. Diruang anak di dari 24 jam. Diruang anak di RS Kartini terdiri dari kamar kelas satu, dua,RS Kartini terdiri dari kamar kelas satu, dua, dan tiga.
dan tiga.
Ruang pos perawat, ruang ini dilengkapi meja kursi, tempat arsip, telephone, papanRuang pos perawat, ruang ini dilengkapi meja kursi, tempat arsip, telephone, papan pengumuman.
pengumuman. Kegiatan Kegiatan diruang diruang ini ini meliputi meliputi serah serah terima terima pasien pasien baru baru dan dan pulang,pulang, penandatanganan surat
penandatanganan surat pernyataan keluarga pernyataan keluarga pasien apabila pasien apabila diperlukan persetujuan diperlukan persetujuan pengobatan,pengobatan, tindakan perawatan atau persetujuan tindakan bedah.
tindakan perawatan atau persetujuan tindakan bedah.
Tempat linen kotor, tempat untuk penyimpanan bahan kotor yang teklah digunakan di ruangTempat linen kotor, tempat untuk penyimpanan bahan kotor yang teklah digunakan di ruang rawat inap sebelum dibawa keruang cuci atau laundry.
rawat inap sebelum dibawa keruang cuci atau laundry.
Kamar mandi atau toilet diruang kelas satu, dua, dan Kamar mandi atau toilet diruang kelas satu, dua, dan tiga ruang anak terdapat tujuh kamar manditiga ruang anak terdapat tujuh kamar mandi pasien yang setiap hari dibersihkan oleh petugas IPRS.
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Kepmenkes RI No. 2045/2006 tentang pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum. 4. Kepmenkes RI No. 129/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. E. TUJUAN
1. Memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standart asuhan keperawatan yang tetap
2. Meningkatkan mutu pelayan mutu pada pasien serta mempunyai deinginan yang terus menerus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan pelayanan.
3. Memberikan asuhan keperawatan asuahn pada pasien untuk kesembuhan yang optimal sehingga dapat memuaskan pasien.
4. Memberikan pelayanan pada pasien dengan senyum sopan dan serius sehingga memberikan pesan yang positif.
5. Memberikan informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga.
BAB II
STANDART KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
1. Dokter Yang Merawat Anak adalah dokter spesialis anak di RS Kartini Mojosari 2. Dokter Jaga adalah dokter umum
3. Kepala Ruang Anak adalah perawat lulusan D3 keperawatan/ S1 keperawatan dengan pengalaman klinik minimal 5 tahun dilingkup keperawatan anak.
4. Perawat Pelaksana adalah perawat lulusan D3 keperawatan/ S1 keperawatan dengan pengalaman klinik minimal 3 tahun keperawatan anak.
No Jabatan Pendidikan jumlah
1 Dokter DPJP Dokter SP. A 1
2 Kepala Ruangan DIII KEPERAWATAN 1
3 Perawat pelaksana DIII KEPERAWATAN 8
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan sebaran perawat di Unit Pelayanan Rawat Inap Anak di RSU KARTINI MOJOSARI mengikuti aturan 1 kepala ruangan dan 8 perawat pelaksana. Satu orang Administratorn untuk seluruh unit pelayanan keperawatan.
C. Pengaturan Dinas
Pengaturan jaga perawat dan dokter jaga diatur dengan ketentuan : 1. Selama satu minggu jadwal dokter jaga diatur bergantian
2. Selama 24 jam shift jaga perawat dibagi 3, yaitu :
Dinas pagi : 07.00 – 14.00 Dinas sore : 14.00 – 21.00 Dinas malam : 21.00 – 07.00
3. Peraturan waktu jaga / libur diatur oleh kepala ruangan
Pengaturan tenaga kerja di ruang rawat inap anak kelas satu, dua, dan tiga berdasar shif dibawah ini :
Kepala ruangan senin s/d sabtu jam 07.00 – 14.00
Karyawan shift senin s/d minggu Shift Pagi jam 07.00 – 14.00 Shift Sore jam 14.00 – 21.00
Shift Malam jam 21.00 – 07.00
1. JAGA PAGI (Jam kerja 07.00 s.d 14.00 WIB) a. Operan pasien
b. Menyiapkan injeksi
c. Melaksanakan injeksi sesuai jadwal d. Observasi tanda – tanda vital
e. Mendampingi visite dokter DPJP f. Menulis laporan pasien
g. Operan jaga dengan petugas jaga sore 2. JAGA SORE (Jam kerja 14.00 s.d 21.00 WIB)
a. Operan pasien b. Menyiapkan injeksi
c. Melaksanakan injeksi sesuai jadwal d. Observasi tanda – tanda vital
e. Mendampingi visite dokter DPJP f. Menulis laporan pasien
g. Operan jaga dengan petugas jaga sore
a. Memakai seragam sesuai hari kerja b. Menyiapkan injeksi
c. Melakukan injeksi sesuai jadwal d. Observasi tanda – tanda vital
e. Menulis buku laporan pasien
BAB III
STANDART FASILITAS A. Denah ruangan
TERLAMPIR
Bangunan rawat inap anak kelas 1,2, dan 3 RS KARTINI terletak dilantai 2 gedung rumah sakit. Yang terdiri dari :
1. Kamar Mahoni (kelas 1)
1. Tempat tidur pasien 2
2. Meja 2 3. Kursi 2 4. TV 2 5. AC 1 6. Meja TV 1 7. Keset 1 8. Standart infus 2 9. Jam dinding 1 10. Kamar mandi 1
2. Kamar Sengon (kelas 1)
1. Tempat tidur pasien 2
2. Meja 2 3. Kursi 2 4. TV 2 5. AC 1 6. Meja TV 1 7. Keset 1 8. Standart infus 2 9. Jam dinding 1 10. Kamar mandi 1
3. Kamar Jati Mas (kelas 2)
1. Tempat tidur pasien 4
2. Kursi 4
3. Meja 4
4. Standart infus 4
5. Keset 1
6. Kamar mandi 1
4. Kamar bamboo (kelas 2)
1. Tempat tidur pasien 4
2. Kursi 4
3. Meja 4
4. Standart infus 4
5. Kamar mn\andi 1
5. Kamar Beringin (kelas 3)
1. Tempat tidur pasien 5
2. Kursi 4
3. Meja 5
4. Standart infus 4
6. Ruang PPA (Pusat Pelayanan Administrasi) 7. Ruang Direktur
8. Ruang Meeting 9. Ruang Perawat
B. STANDART FASILITAS
1. Standart pelayanan minimal unit rawat inap anak a. Pemberian pelayanan di rawat inap anak b. Dokter penanggung jawab rawat inap anak
c. Ketersediaan pelayanan rawat inap anak d. Jam praktek dokter spesialis
e. Pelaporan adanya kejadian pasien resiko jatuh berakibat kecacatan / kematian f. Pelaporan dan mencatat kematian pasien > 48 jam setelah masuk rawat inap anak g. Pelaporan aneka kejadian infeksi nosocomial di rawat inap anak
2. Standart minimal peralatan di rawat inap anak
No Nama Alat Jumlah
1 Stetoskop 1 2 Thermometer 5 3 Tensi Meter 1 4 Bak instumen 1 5 Bengkok 2 6 gunting 1 7 Senter 1 8 Nebulizer 1 9 Standart Infus 17 10 Troly injeksi 1 11 Tabung O2 kecil 1 12 Korentang 1
1. Sarana kerja di ruang rawat inap anak
No Nama Barang Jumlah
1 Meja 1 2 Kursi 6 3 Tempat buku 2 4 Rak sepatu 1 5 Telepon 1 6 Tv 1 7 Dispenser 1 8 Kulkas 1
9 Tempat sampah non medis 8
10 Tempat sampah medis 2
11 Rak kecil 3
12 Lemari kecil 3
13 Lemari kaca 1
14 wastafel 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN Jenis pelayanan di rawat inap
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis
2. Perawatan sesuai dengan standart asuhan keperawatan secara berkala 3. Edukasi pasien oleh perawat dan dokter
4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan 5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis 6. Pemeriksaan penunjang yang diagnostic
7. Tindakan medis yang bersifat diagnostic dan terapeutik
8. Pemberian obat – obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar intruksi dokter spesialis 9. Pelayanan tranfusi darah
10. Pemberian surat rujukan
BAB V LOGISTIK
Suatu usaha yang diawali dari perencanaan, pengajuan, pengadaan, penggunaan, pengolahan dan pendistribusian serta penghapusan bahan – bahan baik yang investasi maupun bahan habis pakai.
Penyediaan logiatik operasional internal ruang rawat inap mengikuti ketentuan pengadaan, penyimpanan dan penggunaan yang telah ditetapkan oleh bagian Logistic, Umum dan Rumah
Tangga.
Kegiatan tindakan pembedahan di ruang rawat inap tidak bias berjalan dengan lancer apabila tidak didukung oleh kesiapan logistic penunjang baik dan benar.
A. Pengadaan sarana dan prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah suatu prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat – obatan yang digunakan oleh pasien di ruang rawat inap. Sebagai penggantinya dibebankan kepada pasien melalui resep yang dibuat oleh dokter. Untuk alat habis pakai perawat menulisnya dilembar alkes dan ditanda tangani oleh perawat.
B. Tujuan
Agar alat – alat dan obat – obat emergensi stock yang ada diruang rawt inap
Mencagah kesalahan dalam pemberian obat dengan cara 10 benar Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas
Memudahkan didalam penggunaan dan pengawasanya. C. Prosedur permintaan alat kesehatan dan obat – obatan
Jenis obat stock yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta ditulis pada resep dokter yang bertanggung jawab di ruangan. Dan jika selain obat ditulis oleh perawat di form alkes
Resep dan from alkes yang sudah diisi dengan lengkap diserahkan ke bagian farmasi
Bila alat kesehatan dan obat – obatan yang diminta sudah tersedia akan diserah teri makan ke ruang rawat inap. 1 lembar putih untuk farmasi dan 2 lembar kuning dan merah di status pasien.
D. Prosedur penggatian obat dan alat kesehatan yang telah dugunakan
Alat yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep rangkap 3 putih, kuning, dan merah Obat – obatan yang sudah digunakan ditulis pada resep dan dibuat resep oleh dokter,
sedangkan alat kesehatan ditulis oleh perawat di form alkes
Resep dan form alkes yang sudah diisi lengkap oleh perawat diserahkan kebagian farmasi Bila alat kesehatan dan obat yang diminta sudah disiapkan diserahkan keperawat rawat inap.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan kerja merupakan upaya rumah sakit dalam melindungi karyawan terhadap adanya suatu penyakit yang tekena akibat dari pekerjaan keselamatan kerja bila terjadi kebakaran dan kewaspadaan terhadap bencana, uraian mengenai keselamatan kerja tersebut dalam pedoman K3RS dan tahapan pelaksanaanya terlampir dalam SPO.
Panduan keselamatan pasien rawat inap di RS Kartini dengan menggunakan : 1. Gelang Pasien
Bertujuan untuk mengidentifikasi pasien sesuai identitas diri, nomer register, tanggal lahir untuk mengurangi resiko kesalahan identitas pasien.
2. Skala humpty dumpty (resiko jatuh) pada anak. Tujuannya untuk mengetahui keadaan pasien pada tingkat resiko jatuh apakah rendah, sedang atau tinggi.
Kriteria pasien resiko jatuh berdasar skor : 1) Resiko Rendah : 7-11
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Semua petugas di ruang rawat inap harus bebas dari penyakit yang menular melalui pernafasan / udara dan bebas dari luka bakar. Kewaspadaan universal harus dipatuhi dengan merujuk pada penularan lewat darah.
Sebelum melakukan tindakan petugas diharuskan selalu menggunakan 6 langkah mencuci tangan dengan sabun antisebtic / handscrub setiap kali kontak dengan pasien, dengan prinsip 5 moment cuci tangan dan menggunakan perlengkapan alat pelindung diri (APD), meliputi :
1. Perlengkapan petugas saat melakukan tindakan asuhan keperawatan : - Masker
- Alas kaki atau sepatu dalam ruang rawat inap anak - Sarung tangan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu di ruang rawat inap di RS Kartini yaitu dengan menetapkan indicator dengan meminimalisasikan angka kejadian flebitis dan ISK. Berikut ini adalah uraian standart indikator mutu ruang rawat inap :
a. Phlebitis
Judul Phlebitis
Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan
Tujuan Tercapainya keselamatan pasien dan kejadian phlebitis pada area pemasangan infus.
Definisi Operasional Phlebitis adalah munculnya tanda peradangan pada daerah lokal tusukan infuse. Tanda peradangan meliputi : demam (>38°C), eritema,
atau panas pada vaskuler yang terlibat. Frekuensi Pengumpulan
Data
Sensus harian Periode Analisa Setiap 1 bulan
Numerator Jumlah kejadian phlebitis pada area pemasangan infus
Denominator Jumlah lama hari pemasangan seluruh pasien yang dilakukan pemasangan infus dalam 1 bulan Sumber Data Dokumen Rekam Medis Pasien
Standar ≤ 1.5 %
Penanggung jawab pengumpulan data
IPCN
b. HAP
Judul Hospital Acquired Pneumonia
Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan palayanan Tujuan Tercapainya keselamatan pasien dari kejadian
pneumonia nosocomial.
Definisi Operasional Infeksi saluran nafas bawah yang mengenai parenkim paru setelah pasien dirawat di rumah sakit > 48 jam tanpa dilakukan intubasi dan sebelumnya tidak menderita infeksi saluran nafas bawah. HAP dapat diakibatkan tirah baring lama (koma/ tidak sadar, thrakeostomi, refluk gaster, endotracheal tube/ ETT).
Frekuansi Pengumpulan Data
Sensus harian Periode Analisa Setiap 1 bulan
Numerator Jumlah kejadian pneumonia nosocomial dalam 1 bulan
Denominator Jumlah lama dari pemasangan seluruh pasien yang dilakukan manipulasi tindakan pada saluran pernafasan (intubasi) dalam 1 bulan.
Standar ≤ 1.5 %
Penanggung jawab pengumpulan data
IPCN
c. ISK
Judul Infesi saluran kemih
Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan Tujuan Tercapainya keselamatan pasien dari kejadian
infeksi pada saluran kemih.
Definisi Operasional Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih, definisi ini meliputi : infeksi saluran kemih simptomatik, bakteriuria asimptomatik dan infeksi saluran kemih lainya. Frekuensi Pengumpulan
Data
Sensus harian Periode Analisa Setiap 1 bulan
Numerator Jumlah kejadian infesksi pada saluran kemih dalam 1 bulan
Denominator Jumlah lama hari pemasangan urine chateter dari seluruh pasien yang terpasang urine chateter di Rumah sakit umum kartini dalam 1 bulan.
Sumber Data Dokumen Rekam Medis Pasien
Standar ≤ 1.5 %
Penanggung jawab pengumpulan data
BAB IX PENUTUP
Rawat inap merupakan salah satu bentuk proses pengobatan atau rehabilitasi oleh tenaga pelayanan pasien kesehatan professional pada pasien yang menderita penyakit tertentu dengan cara opname di ruang rawat inap tertentu sesuai dengan penyakit yang dialaminya. Maka dari itu diperlukan pedoman pelayanan ruang rawat inap untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada pasien saat sebelum, selama, dan sesaat sesudah menjalani rawat inap.
Ditetapkan di : Mojokerto Pada tanggal :
Direktur