• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 1 HR HANJAR JEMEN HARKAMTIBMAS 2015.rtf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL 1 HR HANJAR JEMEN HARKAMTIBMAS 2015.rtf"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN

MANAJEMEN HARKAMTIBMA

HARKAMTIBMAS

S

1;

1; PendahuluanPendahuluan

Sesuai dengan arah mata pelajaran dan standar kompetensi kuliah ini Sesuai dengan arah mata pelajaran dan standar kompetensi kuliah ini diharapkan bahwa: peserta didik mampu menganalisis manajemen keamanan diharapkan bahwa: peserta didik mampu menganalisis manajemen keamanan dal

dalam am negnegeri eri untuntuk uk memmembanbangun gun dan dan memmembinbina a daydaya a tantangkagkal l babangsngsa a dandan nega

negara, ra, dengdengan an kompkompetensetensi i dasadasar r setidsetidaknyaknya a adalaadalah h mampu mampu mengmenganalianalisissis dan menyimpulkan konsep Manajemen Harkamtibmas, menganalisis dimensi dan menyimpulkan konsep Manajemen Harkamtibmas, menganalisis dimensi tantangan tugas Polri, menganalisis efektifitas pembinaan Harkamtibmas dan tantangan tugas Polri, menganalisis efektifitas pembinaan Harkamtibmas dan dengan berbagai indikator yang telah

dengan berbagai indikator yang telah ditentukan.ditentukan. Jud

Judul ul cerceramaamah h dan dan temtema a penpendiddidikaikan n yayang ng ditditetaetapkapkan n oleoleh h lemlembabagaga memiliki

memiliki makna makna yang yang strategis strategis dan dan mengandung mengandung pesan pesan yang yang sangat sangat dalamdalam bag

bagi i kepkepententingingan an keakeamanmanan an dadalam lam negnegeri eri daldalam am ranrangka gka menmencacapai pai tujtujuanuan asional yaitu !"melindungi segenap bangsa #ndonesia dan seluruh tumpah asional yaitu !"melindungi segenap bangsa #ndonesia dan seluruh tumpah da

dararah h #n#ndodonenesisia, a, dadan n mememamajujukakan n kekesesejajahthtereraaaan n umumumum, , memencncererdadaskskanan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi, dan keadilan sosial"$.

perdamaian abadi, dan keadilan sosial"$. %eam

%eamanan selalu anan selalu menjmenjadi adi sektsektor or yanyang g amat penting disetiap negara.amat penting disetiap negara. &

&aaririababel el kekeamamananan an memerurupapakakan n dedetetermrmininan an babagi gi teterprpenenuhuhininyya a atatauau te

terhrhamambabatnytnya a 'a'ariariabebel('l('arariaiabebel l lalain in dadalalam m kekehihidudupapan n bebermrmasyasyararakakatat,, be

berbrbanangsgsa a dadan n bebernrnegegarara. a. )l)leh eh kakarerena na ititu u !%!%eaeamamananan n dadalalam m nenegegeriri merupakan syarat utama untuk mendukung terwujudnya masyarakat Madani merupakan syarat utama untuk mendukung terwujudnya masyarakat Madani yang adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan **+ egara # yang adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan **+ egara # tahun -/0$ 1lihat konsideran ** o.2 3ahun 24425.

tahun -/0$ 1lihat konsideran ** o.2 3ahun 24425.

Se

Sesusungngguguhnhnyya a kekeamamananan an titidadak k lalagigi sebatassebatas  m  menenjajadidikakann “negara”“negara” sebagai objek yang harus dijaga, tetapi harus menjaga dan melindungi rasa sebagai objek yang harus dijaga, tetapi harus menjaga dan melindungi rasa aman dan kemanusiaan. Setiap indi'idu, kelompok maupun sebagai bangsa aman dan kemanusiaan. Setiap indi'idu, kelompok maupun sebagai bangsa berhak untuk menikmati rasa aman, berhak dan wajib ikut serta dalam usaha berhak untuk menikmati rasa aman, berhak dan wajib ikut serta dalam usaha keam

keamanan anan neganegara, ra, dengdengan an menemenempatkampatkan n kewkewajibaajiban n egaegara ra untuuntuk k mengamengatur tur  da

dan n memengngelelololananyya, a, sisinenergrgis is dedengngan an sesegegenanap p elelememen en babangngssa a ununtutukk me

mewwujujududkkan an kokondndususi'i'ititas as kekeamamananan an eegagarara, , kekeamamananan an dadalalam m nenegegeriri,, %amtibmas termasuk didalamnya adalah peran dan fungsi kepolisian maupun %amtibmas termasuk didalamnya adalah peran dan fungsi kepolisian maupun pengemban fungsi kepolisian.

pengemban fungsi kepolisian. 6ahw

(2)

regional, nasional dan hubungannya dengan globalisasi yang multi dimensi, regional, nasional dan hubungannya dengan globalisasi yang multi dimensi, demokratisasi, transparansi dengan segala dampak dan implikasinya, disatu demokratisasi, transparansi dengan segala dampak dan implikasinya, disatu sisi merupakan

sisi merupakan peluangpeluang untuk mencapai kemakmuran ekonomi, memperluasuntuk mencapai kemakmuran ekonomi, memperluas keb

kebebebasaasan n berberpolpolitik itik dadan n menmencipciptaktakan an perperdamdamaiaaian, n, nanamun mun padpada a sissisi i lailainn p

pererkekembmbananggaan n ititu u jjuguga a dadappaat t mmenenghghasasililkakan n kekekukuatataan n yyanang g dadappatat menim

menimbulkabulkan, n, memunmemunculkaculkan n benibenih(benh(benih ih kerawkerawanananan, , meninmeningkatgkatnya nya berbberbagaiagai gangguan. Hal itu menjadi dasar bagi Polri dalam menetapkan kebijakan dan gangguan. Hal itu menjadi dasar bagi Polri dalam menetapkan kebijakan dan strat

strategi egi penypenyelengelenggaraagaraan n usahusaha a keamkeamanan anan dengdengan an mempmempedomaedomani ni analanalisisisis dimensi, spektrum dan wujud ancaman yang mungkin dihadapi guna dijadikan dimensi, spektrum dan wujud ancaman yang mungkin dihadapi guna dijadikan das

dasar ar bagbagi i penpenetaetapan pan kokonsensep p strstrateategi gi manmanajeajemen men HarHarkamkamtibtibmas mas daldalamam ra

rangngka ka memengnghahadadapi pi tatantntanangagan, n, hahambmbatatan an dadan n pepersrsoaoalalan n yayang ng sesemamakikinn ko

kompmpleleks ks bebersrsininerergigis s dedengngan an sesegegenanap p pepengngemembaban n fufungngsi si kekepopolilisisian an dadann el

elememen en babangngsa sa dadalalam m memengnghahadadapi pi erera a babaru ru tetersrsebebut ut sesertrta a titidadak k bobolelehh meninggalkan nilai(nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus meninggalkan nilai(nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar bangsa.

dasar bangsa.

2;

2; Standar KompetensStandar Kompetens

Peserta didik mampu dan mahir menganalisis manajemen keamanan dalam Peserta didik mampu dan mahir menganalisis manajemen keamanan dalam negeri untuk membangun dan membina

(3)

regional, nasional dan hubungannya dengan globalisasi yang multi dimensi, regional, nasional dan hubungannya dengan globalisasi yang multi dimensi, demokratisasi, transparansi dengan segala dampak dan implikasinya, disatu demokratisasi, transparansi dengan segala dampak dan implikasinya, disatu sisi merupakan

sisi merupakan peluangpeluang untuk mencapai kemakmuran ekonomi, memperluasuntuk mencapai kemakmuran ekonomi, memperluas keb

kebebebasaasan n berberpolpolitik itik dadan n menmencipciptaktakan an perperdamdamaiaaian, n, nanamun mun padpada a sissisi i lailainn p

pererkekembmbananggaan n ititu u jjuguga a dadappaat t mmenenghghasasililkakan n kekekukuatataan n yyanang g dadappatat menim

menimbulkabulkan, n, memunmemunculkaculkan n benibenih(benh(benih ih kerawkerawanananan, , meninmeningkatgkatnya nya berbberbagaiagai gangguan. Hal itu menjadi dasar bagi Polri dalam menetapkan kebijakan dan gangguan. Hal itu menjadi dasar bagi Polri dalam menetapkan kebijakan dan strat

strategi egi penypenyelengelenggaraagaraan n usahusaha a keamkeamanan anan dengdengan an mempmempedomaedomani ni analanalisisisis dimensi, spektrum dan wujud ancaman yang mungkin dihadapi guna dijadikan dimensi, spektrum dan wujud ancaman yang mungkin dihadapi guna dijadikan das

dasar ar bagbagi i penpenetaetapan pan kokonsensep p strstrateategi gi manmanajeajemen men HarHarkamkamtibtibmas mas daldalamam ra

rangngka ka memengnghahadadapi pi tatantntanangagan, n, hahambmbatatan an dadan n pepersrsoaoalalan n yayang ng sesemamakikinn ko

kompmpleleks ks bebersrsininerergigis s dedengngan an sesegegenanap p pepengngemembaban n fufungngsi si kekepopolilisisian an dadann el

elememen en babangngsa sa dadalalam m memengnghahadadapi pi erera a babaru ru tetersrsebebut ut sesertrta a titidadak k bobolelehh meninggalkan nilai(nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus meninggalkan nilai(nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar bangsa.

dasar bangsa.

2;

2; Standar KompetensStandar Kompetens

Peserta didik mampu dan mahir menganalisis manajemen keamanan dalam Peserta didik mampu dan mahir menganalisis manajemen keamanan dalam negeri untuk membangun dan membina

(4)

M)+*7

M)+*7

-MANAJEMEN HARKAMTIBMAS

MANAJEMEN HARKAMTIBMAS

0

0 JP

JP 1220

1220 menit5

menit5

Pengantar

Pengantar

+

+alalaam m bbaaggiaian n inini i ddibibaahahas s mamateteri ri tetentntanang g kkononssep ep mamananajejememenn Harkamtibmas meliputi pengertian dan analisis dimensi tantangan tugas Harkamtibmas meliputi pengertian dan analisis dimensi tantangan tugas ser

serta ta efeefektiktifitfitas as pempembinbinaan aan HarHarkamkamtimatimas s sebsebagaagai i salsalah ah satsatu u seksektor tor  determinan dalam masyarakat, bangsa dan negara.

determinan dalam masyarakat, bangsa dan negara.

Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar

1;

1; Menganalisis dimensi tantangan tugas Polri.Menganalisis dimensi tantangan tugas Polri. #ndikator Hasil 6elajar :

#ndikator Hasil 6elajar : a;

a; MengMenguraikuraikan8menan8menjelasjelaskan kan perkperkembanembangan gan lingklingkungaungann strategis9

strategis9 b;

b; MeMengngururaiaikakan n kekedudududukakan n dadan n peperaran n PoPolrlri i memenunururutt ketatanegaraan epublik #ndonesia.

ketatanegaraan epublik #ndonesia. 2;

(5)

#ndikator hasil belajar : #ndikator hasil belajar :

a;

a; MengMenguraikuraikan an hubuhubungan ngan antara antara impleimplementamentasi si manamanajemenjemen k

keeaamamannaan n ddaallaam m nneeggeerri i ppaadda a ppeennggaamamannaan n kkeeggiaiattaann kenegaraan dan kegiatan

kenegaraan dan kegiatan kemasyarakatankemasyarakatan99 b;

b; MeMengngururaiaikakan n e'e'alaluauasi si kekegigiatatan an dadalalam m memenanajejememenn Harkamtibmas.

Harkamtibmas.

Materi Pokok 

Materi Pokok 

1;

1; +imensi tantangan tugas Polri9+imensi tantangan tugas Polri9 2;

2; fektifitas pembinaan Harkamtibmas.fektifitas pembinaan Harkamtibmas.

Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran

1;

1; ;eramah digunakan untuk menjelaskan materi tentang :;eramah digunakan untuk menjelaskan materi tentang : a;

a;  <nalisis dimensi tantan <nalisis dimensi tantangan tugas Polri.gan tugas Polri. Pe

Pengengertiartian n tententantang g keakeamanmanan an sebsebagagai ai seksektor tor penpentinting g dandan determinan bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. determinan bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. 1;

1; PenPenyeyelenlenggaggaraaraan n ususaha aha kekeamaamanan nan dan dan hubhubungungannannyaya dengan kondusifitas keamanan negara mendasari :

dengan kondusifitas keamanan negara mendasari : a;

a;  <spek =ilosofis9 <spek =ilosofis9 b;

b;  <spek > <spek >uridis9uridis9 c;

c;  <spek Sosiologis9 <spek Sosiologis9 d;

d;  <spek %emanfaatan. <spek %emanfaatan. 2;

2; Hakekat <ncaman %eamanan.Hakekat <ncaman %eamanan. a;

a; Pengertian dan konsep inti Pengertian dan konsep inti keamanan9keamanan9 b;

b; Spektrum ancaman9Spektrum ancaman9 c;

c; ?ujud ancaman terhadap keamanan dari dalam dan?ujud ancaman terhadap keamanan dari dalam dan luar negeri9

luar negeri9 d;

d; ==aakkttoorr((ffaakkttoor r ppeenndduukkuunngg, , ppeelluuaanng g uunnttuukk men

(6)

negeri negeri b;

b; Menganalisis efektifitas pembinaan Harkamtibmas.Menganalisis efektifitas pembinaan Harkamtibmas. 1;

1; +e+eskskriripspsi i fufungngsisi, , tutujujuanan, , ppereraan, n, tutuggaas s ppokokok ok ddanan wewenang Polri sesuai ** omor 2 tahun 2442 tentang wewenang Polri sesuai ** omor 2 tahun 2442 tentang %epolisian egara epublik #ndonesia9

%epolisian egara epublik #ndonesia9 2;

2; %ebijakan dan strategi dalam %ebijakan dan strategi dalam pemeliharaan keamanan.pemeliharaan keamanan. a;

a; 7andasan97andasan9 b;

b; Pola penanganan9Pola penanganan9 c;

c; MeMetotode de dadan n ststraratetegi gi pepenanangnggugulalangngan an kekeamamanananan berdasarkan spektrum dan wujud ancaman9

berdasarkan spektrum dan wujud ancaman9 d;

d; Subyek dan aktor pelaksana Harkamtibmas9Subyek dan aktor pelaksana Harkamtibmas9 e;

e; %e%ebibijajakakan n ststraratetegigis s HaHarkrkamamtitibmbmas as beberdrdasasararkakann fungsi, tujuan, peran, tugas pokok Polri, pergeseran fungsi, tujuan, peran, tugas pokok Polri, pergeseran p

paarraaddiiggmma a ddaan n pprriinnssiipp visioning , visioning , akakununtatabibilitlitasas,, or

orieientntasasi i kikinenerjrja, a, tratransnspapararananasisi, , efefekektiftifititas as dadann efisiensi.

efisiensi. 1;

1; PPeemmbbeennaahhaan n ddililininggkkuunnggaan n PPoollrri: i: aassppeekk st

struruktktururalal, , asasp@p@ek ek ininststrurumementntal al dadan n asaspepekk kultural9

kultural9 2;

2; Perencanaan Arand Strategi Polri9Perencanaan Arand Strategi Polri9 3;

3; %ebijakan dan program re'italisasi Polri menuju%ebijakan dan program re'italisasi Polri menuju pelayanan prima9

pelayanan prima9 4;

4; 33eerobrobosaosan n kebkebijakijakan an re're'itaitalislisasi asi PolPolri ri daldalamam kerangka makro 1

kerangka makro 1road maproad map5959 5;

5; Membangun postur Polri yang paripurna 1Membangun postur Polri yang paripurna 1world world  class organization

class organization5.5. f;

f; Strategi dan langkah mewujudkan postur Polri idealStrategi dan langkah mewujudkan postur Polri ideal menuju paripurna.

menuju paripurna. c;

c; &isi, Misi Polri dan Sasaran Strategis&isi, Misi Polri dan Sasaran Strategis 1;

1; &isi dan Misi Polri9&isi dan Misi Polri9 2;

2; SaSassararan an StStraratetegigis s PoPolrlri i 2424-4 -4 B B 2424-/ -/ : : MeMembmbanangugunn !Standar Pelayanan %amtibmas Prima$

!Standar Pelayanan %amtibmas Prima$ 3;

3;  <rah %ebijakan dan Strateg <rah %ebijakan dan Strategi Polri tahun 24-4 B 24-/.i Polri tahun 24-4 B 24-/. d;

d; Brain storming Brain storming  1curah pendapat5 membahas materi tentang 1curah pendapat5 membahas materi tentang pe

persrsoaoalalan(n(pepersrsoaoalalan n yayang ng beberkrkaiaitatan n dedengngan an mamananajejememenn H

Haarrkkaammttiibbmmaas s ddaan n ppeerraan n ssttrraatteeggiis s PPoollrri i ddaallaamm penyelenggara

penyelenggaraan an usaha keamanan9usaha keamanan9 e;

(7)

dosen8?idyaiswara untuk bahan penilaian terhadap pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan. f; Penugasan pembuatan naskah karya perorangan 1%P5.

1; Pembuatan topik penugasan sebagai pedoman penyusunan %P9

2; Paparan %P oleh Peserta +idik pada diskusi kelompok 1Sindikat59

C5 Penilaian %P oleh 3im Penguji dari ?idya #swara *tama, Madya dan ?idya #swara Sespimti.

2; +iskusi digunakan untuk materi :

a; Penilaian terhadap pemahaman Peserta +idik terhadap materi yang diberikan9

b; Penilaian kemampuan peserta didik mengaplikasikan materi kedalam pelaksanaan tugas Polri dalam bentuk tulisan8 naskah akademik.

Bahan dan Alat

1; 6ahan

a; 6ahan ajar.

b; 7embar petunjuk penugasan 1lembar merah5 2;  <lat a; Whiteboard. b; 7aptop. c; 7;+ 8 Screen. d; Flipchart. e; Kertas Flipchart  f;  <lat tulis.

(8)

1; Tahap a!al " #$ ment

a; Pembacaan curriculum vitae  8 daftar riwayat hidup +osen 8 ?idyaiswara9

b; Memperkenalkan para peserta Sespimti secara singkat kepada +osen8?idyaiswara9

c; +osen8?idyaiswara melakukan pencairan suasana kelas agar  tercipta interaksi antara +osen8?idyaiswara dengan peserta didik9

d; +osen8?idyaiswara memberikan apresiasi dengan menanyakan materi yang akan dibahas kepada peserta didik. 2; Tahap nt " #%& ment

a; +osen 8 ?idyaiswara menjelaskan8menguraikan dimensi tantangan tugas Polri.

1; Pengertian dan analisis dimensi tantangan tugas Polri9

2; Pengertian dan analisis konsep manajemen Harkamtibmas9 3; Menjelaskan perkembangan lingkungan strategis9

4; Penyelenggaraan usaha keamanan dan hubungan dengan kondusi'itas keamanan negara9

5; %edudukan dan peran Polri. '(a)tu " *$ ment+

b; +osen 8 ?idyaiswara menguraikan 8 menjelaskan materi tentang analisis efektifitas pembinaan Harkamtibmas.

1; #mplementasi manajemen keamanan pada pengamanan kegiatan kenegaraan dan kegiatan kemasyarakatan:

a;  <nalisis dimensi tantangan tugas Polri9 b; Penyelenggaraan usaha keamanan9

c; Hakekat ancaman 1spektrum, wujud ancaman59

d; =aktor(faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan usaha keamanan.

2; 'aluasi kegiatan dalam manajemen Harkamtibmas9 a;  <nalisis efektifitas pembinaan Harkamtibmas9

1; +eskripsi fungsi, tujuan, peran, tugas pokok dan wewenang Polri9

(9)

a; 7andasan dan pola penanganan gangguan keamanan9

b; Metode dan strategi penanggulangan gangguan keamanan berdasarkan spektrum dan wujud ancaman9

c; Subyek dan aktor pelaksana Harkamtibmas. b; &isi, Misi dan Sasaran Strategis Polri dalam konsep

manajemen Harkamtibmas9

Peserta didik menyimak, mendengarkan materi yang disampaikan, mencatat dan bertanya apabila ada materi yang belum dimengerti8dipahami.

'(a)tu " ##$ ment+

d. +osen8?idyaiswara memberikan waktu kepada peserta untuk mendiskusikan materi tentang permasalahan dan hambatan( hambatan dalam penerapan8implementasi konsep manajemen Harkamtibmas.

'(a)tu " ,& ment+ 3; 3ahap akhir : -& ment

a; Penguatan materi :

1; +osen8?idyaiswara menguraikan :

a; +imensi tantangan tugas Polri dengan mendasari 9 1;  <spek =ilosofis9

2;  <spek >uridis9 3;  <spek Sosiologis9 4;  <spek %emanfaatan. b5 Hakekat ancaman keamanan 9

1-5 Spektrum dan wujud ancaman9

125 =aktor(faktor mempengaruhi penyelenggaraan konsep manajemen Harkamtibmas.

c; %ebijakan dan strategi dalam Harkamtibmas9

d; 7angkah(langkah strategis dan pemasalahan( permasalahan manajemen Harkamtibmas.

b; ;ek penguasaan materi :

1; Penugasan pembuatan resume8mind mapping 9

(10)

sesuai topik yang diberikan.

Tagihan / Tugas

1; Peserta didik membuat8mengumpulkan ringkasan hasil mata pelajaran 1resume8mind maping 5 yang diberikan, dikumpulkan dalam  jangka waktu - hari dan diberi penilaian oleh +osen8?idyaiswara

bidang akademik.

2; Membuat naskah perorangan dalam jangka waktu D hari sesuai 3opik bahasan dan peserta membuat judul masing(masing yang akan dipaparkan di depan 3im penguji untuk dilakukan penilaian oleh tim penguji

Lembar Kegiatan

Materi +iskusi

1; %elompok - 1satu5 membahas analisis dimensi tantangan tugas Polri dan permasalahan serta langkah(langkah penyelenggaraan usaha keamanan dan hubungan dengan kondus'itas keamanan dan ketertiban masyarakat.

2; %elompok 2 1tiga5 membahas hakekat ancaman keamanan, spektrum dan wujud ancaman terhadap keamanan dikaitkan dengan perkembangan lingkungan strategis.

(11)

Bahan Bacaan

MANAJEMEN PEME.IHARAAN KEAMANAN /AN KETERTIBAN MAS0ARAKAT

1; Pendahuluan

%eamanan selalu menjadi sektor yang amat penting di setiap negara, 'ariabel keamanan merupakan determinan bagi terpenuhinya atau terhambatnya 'ariabel('ariabel lain dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. )leh karena itu !%eamanan dalam negeri merupakan syarat utama untuk mendukung terwujudnya masyarakat madani yang adil, makmur, dan beradab berdasarkan pancasila dan **+ egara # tahun -/0$ 1lihat konsideran ** o.2 3ahun 24425.

6ahwa %eamanan, terkait dengan berbagai sektor kehidupan, selain itu sesungguhnya keamanan tidak lagi sebatas  menjadikan “negara”  sebagai objek yang harus dijaga, tetapi harus menjaga dan melindungi rasa aman dan kemanusiaan itu sendiri. setiap indi'idu, kelompok maupun sebagai bangsa berhak untuk menikmati rasa aman, berhak dan wajib ikut serta dalam usaha keamanan negara, dengan menempatkan kewajiban negara untuk mengatur  dan mengelolanya, sinergis dengan segenap elemen bangsa untuk mewujudkan kondusi'itas keamanan negara, keamanan dalam negeri, %amtibmas termasuk didalamnya adalah peran dan fungsi kepolisian maupun pengemban fungsi kepolisian.

6ahwa perkembangan lingkungan strategik, baik pada tataran global, regional, nasional dan hubungannya dengan globalisasi yang multi dimensi, demokratisasi, transparansi dengan segala dampak dan implikasinya, disatu sisi merupakanpeluang untuk mencapai kemakmuran ekonomi, memperluas kebebasan berpolitik dan menciptakan perdamaian, namun pada sisi lain perkembangan itu  juga dapat menghasilkan kekuatan yang dapat menimbulkan, memunculkan benih(benih kerawanan, meningkatnya berbagai gangguan.

(12)

berbagai kebijakan seperti, **, peraturan, program, dan langkah strategis bagi kepentingan keamanan. Sesuai dengan encana Jangka Panjang asional 3ahun 2440(2420 disusun untuk mencapai tujuan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan **+ /0, maka &isi Pembangunan asional 2440(2420 adalah !#ndonesia >ang Maju dan Mandiri, <dil dan +emokratis, serta Aman dan Bersatu dalam ?adah egara

%esatuan egara epublik #ndonesia$. Sedangkan Misi Pembangunan asional adalah9 -5 Mewujudkan #ndonesia >ang Maju dan Mandiri, 25 Mewujudkan #ndonesia >ang <dil dan +emoktratis, C5 Mewujudkan #ndonesia >ang <man dan bersatu.

Pelaksanaan enstra Polri 24-4(24-/ sejak tahun 24-4 sampai dengan tahun 24-/ berjalan cukup baik. Hal ini ditandai dengan kondisi kamtibmas yang cenderung stabil dan terkendali serta dapat memberikan suasana kondusif dalam kehidupan masyarakat dan akti'itas pemerintahan. Meskipun dalam kurun waktu tersebut masih terjadi berbagai gangguan kamtibmas, khususnya konflik sosial yang terjadi di beberapa wilayah tertentu, yang memerlukan penanganan secara khusus dan penyelesaian secara komprehensif dengan instansi terkait, Polri secara umum telah dapat mencapai sasaran(sasaran stretegis yang telah direncanakan dalam enstra Polri 24-4(24-/.

+i bidang operasional, khususnya dalam pengungkapan  jaringan terorisme, Polri telah mencapai beberapa keberhasilan, diantaranya ialah: pengungkapan pelatihan militer dengan menggunakan senjata api di Janto 6anda <ceh, kasus terorisme bom %laten, bom bunuh diri di Mesjid Polresta ;irebon, kasus bom buku di Jakarta, kasus perampokan di 6ali, kasus pelatihan militer di Poso. Sedangkan untuk pengungkapan kasus kejahatan narkoba, Polri telah berhasil mengungkap beberapa kasus besar diantaranya ialah: penangkapan bandar narkoba dan shabu senilai p. -0,0 miliar di terminal 7ampung9 penangkapan bandar narkoba dan shabu senilai p -0 miliardi kompleks pertokoan Marinatama Pademangan Jakarta *tara9 menggagalkan penyelundupan E,F kg shabu senilai p -4,F miliar dari Malaysia di Sanggau, %alimantan 6arat.

Sementara itu, di bidang pelayanan publik sebagai pelaksanaan Quick Wins seperti pelayanan S#M, S3%, 6P%6, dan

(13)

road safet! Quick "espon! olah #K$! inspektur tangkas, SP2HP, S%;%, Polmas Perairan, 6arikade 16arisan %eamanan +esa5, 67%%1 6alai layanan %amtibmas %eliling5, Sambang usa, 6rimob usantara, <kses transparansi online, hukum kepolisian online, #P3% P)7 online, serta mengembangkan pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui 7ayanan Pengadaan Secara lektronik 17PS5 telah terbangun dan tersedia di seluruh Polda. 3erkait dengan upaya(upaya tersebut, banyak *nit Pelayanan Polri yang telah memperoleh penghargaan yang antara lain berupa Sertifikat #S) dari lembaga yang kompeten 1S*;)=#+)5 dan penghargaan Pelayanan Prima dari pemerintah epublik #ndonesia.

Selain keberhasilan(keberhasilan tersebut, selama tahun 24-4 sampai dengan tahun 24-/, Polri ternyata masih menemui beberapa tantangan. +i bidang operasional, permasalahan konflik sosial masih marak terjadi di beberapa tempat di #ndonesia, diantaranya: 7ampung, %altim, Papua, Sulawesi 3engah, dan <ceh, yang memerlukan penanganan secara serius, komprehensif, dan berkesinambungan. Sementara itu, dalam upaya menangani potensi(potensi konflik sebagai faktor pemicu berkembangnya konflik sosial, seperti: masalah agraria, sengketa sumber daya alam, dan lain sebagainya, Polri ternyata belum optimal dalam mewujudkan sinergi polisional dengan berbagai lembaga dan instansi yang ada.

6erbagai keberhasilan dan permasalahan(permasalahan yang dihadapi Polri dalam penyelenggaraan usaha keamanan perlu menjadi bahan e'aluasi dan koreksi kearah perbaikan guna mendukung pencapaian misi mewujudkan #ndonesia yang <man dan 6ersatu adalah mendorong pembangunan yang mampu mewujudkan rasa aman dan dama1 mampu menampung aspirasi masyarakat yang dinamis, menegakkan kedaulatan negara dan kedaulatan wilayah egara %esatuan epublik #ndonesia, serta melindungi segenap bangsa dari setiap ancaman. Selanjutnya encana Pembangunan Jangka Menengah asional 1PJM 24-4( 24-/5 dengan tegas dinyatakan keinginan pemerintah untuk mewujudkan bangsa #ndonesia yang maju, sejahtera, lebih mandiri, lebih aman dan damai, serta lebih demokratis dan adil.

(14)

tanggap untuk menghadapi 3ahun 24-0. %arena 24-0 kita memasuki era baru %omunitas <S< yang meliputi:)omuntas )eamanan, ekonomi, dan sosial budaya. %omunitas keamanan <S< yang kemudian diubah menjadi )omuntas polt) Keamanan ASEAN sejalan dengan Piagam <S< bertujuan untuk mempercepat kerjasama politik keamanan di <S< untuk mewujudkan perdamaian di kawasan, termasuk dengan masyarakat internasional. +alam bentuk %omunitas <S< semacam ini, arus barang, jasa, orang, informasi akan semakin leluasa,hal itu adalah bagian dari tantangan, sekaligus kesempatan ke depan bagi bangsa #ndonesia. +engan demikian, tantangan, hambatan dan kompleksitas persoalan akan semakin meningkat, bahkan persaingan tidak lagi hanya sebatas komunitas <S< tetapi juga persaingan dengan bangsa( bangsa lain di dunia. *ntuk itu Polri harus bersinergis dengan segenap pengemban fungsi kepolisian dan elemen bangsa dalam menghadapi era baru tersebut serta tidak boleh meninggalkan nilai( nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar  bangsa.

2; Pen2elenggaraan 3saha Keamanan

Polri ke depan akan menghadapi berbagai perkembangan gangguan %amtibmas yang semakin komplek dan mengarah pada transnational crime % kartel! bioterorism! narcoterorism! cber crime&. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sangat berpengaruh terhadap kondisi kamtibmas yang tentunya berdampak pada operasionalisasi tupoksi Polri di lapangan, sedangkan untuk menghadapi hal tersebut, kondisi peralatan Polri yang ada saat ini dirasakan belum mampu mengimbangi perkembangan tersebut. Masih adanya permasalahan( permasalahan sosial ditengah(tengah kehidupan masyarakat yang berimbas kepada beberapa sektor kebijakan yang menimbulkan berpotensi konflik, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya gangguan kamtibmas di masyarakat. Selain itu, seiring perkembangan jaman, pergeseran nilai(nilai sosial di masyarakat yang begitu cepat ternyata juga berdampak terhadap berkembangnya gangguan kamtibmas.

6ahwa dalam 6ab G## Pasal C4 **+ # tahun -/0 tentang Pertahanan dan %eamanan negara bahwa9 ! 1-53iap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan

(15)

negara, 125 *saha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistim pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh 3entara asional #ndonesia dan %epolisian egara republik #ndonesia sebagai )e)uatan utama dan akyat sebagai

)e)uatan pendu)ung, 1C5 3entara asional #ndonesia terdiri atas angkatan +arat, angkatan 7aut dan angkatan *dara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan egara, 1/5 %epolisian egara epubik #ndonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum, 105 Susunan dan kedudukan 3entara asional #ndonesia, %epolisian egara epublik #ndonesia, hubungan kewenangan 3entara asional #ndonesia dan %epolisian egara epublik #ndonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat(syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara serta hal(hal yang terkait dengan pertahanan dan %eamanan egara diatur dengan undang(undang.

Peraturan Presiden # omor 0 3h 24-4 tentang encana Pembangunan Jangka Menengah asional 1PJM5, pada bab &## encana 6idang Pertahanan dan %eamanan egara, antara lain dinyatakan ".$%eamanan asional %#, yang mencakup pertahanan negara, keamanan dalam negeri, keamanan dan ketertiban masyarakat, serta keamanan sosial baik secara langsung maupun tidak langsung sangat dipengaruhi oleh dinamika politik, ekonomi, kesejahteraan sosial, dan budaya didalam negeri serta dinamika keamanan di kawasan regional dan internasional$

Mencermati hal tersebut, hubungannya dengan kondusi'itas keamanan negara, maka usaha penyelenggaraan keamanan setidaknya mendasari kepada beberapa aspek yaitu: aspek filosofis, yuridis, sosioliogis, dan aspek kemanfaatan8politis.

a; Aspe) 4loso5s

>aitu mendasari pada Pancasila. #mplementasi dari %elima Sila dengan penyelenggaraan usaha keamanan negara antara lain sebagai berikut:

1; Ketuhanan 0ME: penyelenggaraan usaha keamanan negara harus selaras dengan asas %etuhanan >M, tidak

(16)

boleh berisi ketentuan yang bertentangan dengan ajaran agama yang dianut bangsa #ndonesia, tidak melanggar  norma(norma kehidupan8kerukunan beragama dan tidak boleh mengganggu ketentraman orang beribadah.

2; Kemanusaan 2ang adl dan beradab: penyelenggaraan usaha keamanan negara harus memperhatikan asas kemanusiaan, melindungi dan menghargai H<M, baik dalam arti H<M warga masyarakat, ataupun H<M aparat keamanan.

3; Persatuan Indonesa" penyelenggaraan usaha keamanan negara harus senantiasa dalam bingkai %#, yaitu senantiasa menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. %eamanan tidak hanya ditujukan untuk melindungi hak(hak indi'idu atau sekelompok masyarakat, melainkan juga harus memperhatikan kepentingan umum dan dalam konteks usaha memperkokoh persatuan dan keutuhan bangsa #ndonesia.

4; Kera)2atan 2ang dpmpn oleh h)mat )eb6a)sanaan dalam permus2aratan7per!a)lan" penyelenggaraan usaha keamanan negara tidak boleh bertentangan dengan asas demokrasi, tidak boleh otoriter8sewenang( wenang, atau hanya mendasari kekuasaan, dsb.

5; Keadlan sosal bag seluruh ra)2at Indonesa" penyelenggaraan usaha keamanan negara harus secara proporsional memperhatikan asas prospority, sehingga tugas keamanan keamanan selalu diletakkan pada tujuan untuk mewujudkan situasi yang kondusif bagi

(17)

pembangunan untuk mencapai kesejahteraan, yakni harus senantiasa memperhatikan asas keseimbangan antara pendekatan securit  dan prosporit .

b; Aspe) 0urds

Sesuai dengan pasal C4 **+ # -/0, bidang pertahanan dan keamanan negara, inti dari pasal tersebut antara lain bahwa9 !usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan dengan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh 3entara asional #ndonesia dan %epolisian egara epublik #ndonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung$.

Maka hubungannya dengan penyelengaraan keamanan egara, setidaknya:

1; Penyelenggaraan sistem keamanan negara dilakukan dengan mendasari asas kebersamaan, yang sesuai dengan budaya bangsa #ndonesia yaitu gotong royong, melalui pengerahan dan pemberdayaan segenap komponen bangsa atau komponen masyarakat, untuk ikut berpartisipasi dalam usaha memelihara keamanan negara.

2; +alam konteks Polri sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara, bukanlah sebagai satu(satunya unsur yang bertugas dalam bidang keamanan, melainkan Polri sebagai kekuatan utama yang dibantu oleh segenap kekuatan pendukung.

3; Selain itu komponen masyarakat yang dilibatkan dalam usaha keamanan negara meliputi unsur formal8terstruktur  ataupun unsur informal yang non struktural.

4; Mekanisme keterlibatan segenap komponen bangsa, potensi masyarakat ataupun warga masyarakat, juga perlu diatur dalam peraturan perundang(undangan, agar   jelas hak dan kewajibannya serta mekanisme

(18)

pelibatannya.

%ontekstual Polri 1** o.2 3ahun 2442 tentang Polri5, antara lain diatur bahwa pengemban fungsi kepolisian adalah Polri yang dibantu oleh Polsus, PPS dan8atau bentuk(bentuk Pengamanan Swakarsa. Pengemban fungsi kepolisian tersebut melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang menjadi dasar hukumnya masing(masing.

c; Aspe) Sosologs

Penyelenggaraan usaha keamanan juga harus memperhatikan cita(cita8tujuan egara danperlu mempertimbangkan harapan masyarakat guna mewujudkan masyarakat madani, kehidupan yang demokratis, tegaknya supremasi hukum, aparat keamanan civilian 1pendekatan persuasif, pola pembinaan, penindakan yang simpatik, mendidik dan humanis guna tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam upaya pembinaan keamanan5, serta kinerja yang transparan dan akuntabel.

d; Aspe) Keman5aatan

Mewujudkan dan menjamin keamanan bukan hal yang mudah, oleh karena itu harus disikapi oleh egara dan segenap elemen bangsa, perlu adanya 'rand strateg  dan sinergitas untukmemelihara, mewujudkan kondusi'itas dan menjamin keamanan egara sehingga memiliki nilai 8 manfaat untuk mencapai tujuan. #ni karena keamanan bersifat dinamis dan dipengaruhi lingkungan strategis yang terus berubah, kemajuan teknologi, kompleksitas permasalahan, potensi meningkatnya ancaman, gangguan, hambatan dan sebagainya.

3; Ha)e)at An8aman Keamanan

Hakikat ancaman keamanan sangat luas dan terkait dengan berbagai bidang kehidupan yang dapat bersumber dari dalam maupun luar negeri. 3erdapat beberapa pengertan dan )onsep nt )eamanan, spektrum ancaman dan hakikat keamanan sebagai berikut :

(19)

a9 Pengertan dan )onsep nt )eamanan1 antara lan "

-5 Keamanan" meliputi upaya mewujudkan dan memelihara situasi serta kondisi agar aman dan kondusif bagi kelangsungan kegiatan pembangunan negara dalam rangka mencapai cita(cita nasional.

25 Kemanan dalam neger: suatu keadaan yang ditandai dengan terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib, dan tegaknya hukum, serta terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. 1Pasal - ayat E undang( undang nomor 2 tahun 24425

C5 Keamanan dan )etertban mas2ara)at: suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselengaranya proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman, yang mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk(bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat 1pasal - angka 0 ** omor 2 3ahun 24425. /5 %eamanan berasal dari kata $aman$, dalam terminologi

kepolisian mengandung empat pengertian yang komprehensif yaitu:

Securit  aman dari ganguan atau ancaman yang dapat membahayakan.

Safet  keselamatan bagi masyarakat. selamat dari kecelakaan, bencana 1bencana alam,bencana akibat ulah manusia, bencana sosial, dsb5 atau marabahaya yang dapat mengancam keselamatan kehidupan indi'idu, masyarakat, termasuk harta benda.

Suret  kepastian dalam kehidupan bermasyarakat.  <danya jaminan kepastian8keyakinan suatu kegiatan dapatberlangsung lancar, aman dan tertib. 3ermasuk jaminan adanya kepastian hukum 1certency5.

(20)

$eace kedamaian, ketentraman dalam kehidupan masyarakat.

+ari pengertian dan konsep tersebut, maka lingkup8cakupan keamanan meliputi: 1-5 aspek yang luas 1empat aspek tersebut5, 125 tidak dibatasi oleh lingkup wilayah, 1C5 tidak dibatasi asal ancaman dari

dalam ataupun dari luar, 1/5mencakup pengertian dalam konteks hukum 1surety5.

(ncclopedia )f the social science  mendefinisikan keamanan sebagai $kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai(nilai internalnya dari ancaman luar$.

b9 Spe)trum An8aman

Mendasari pada pengertian keamanan yang mencakup / 1empat5 aspek tersebut, dan adanya berbagai ancaman, gangguan yang merupakan akar masalah dengan segala bentuknya, maka spektrum ancaman terhadap keamanan, dapat digambarkan mulai dari Potensi Aangguan 1PA5,  <mbang Aangguan 1<A5, +an Aangguan yata 1A5 yaitu :

1; Potens :angguan'P:+adalah situasi8kondisi yang merupakan akar masalah dan8atau faktor stimulant8 pencetus yang berkorelasi erat terhadap timbulnya ambang gangguan atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

2; Ambang :angguan 'A:+ adalah suatu situasi8kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat yang apabila tidak dilakukan tindakan kepolisian, dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan nyata.

3; :angguan N2ata ':N+ adalahgangguan berupa kejahatan, pelanggaran hukum atau bencana yang dapat menimbulkan kerugian harta benda, jiwa(raga, trauma psikis maupun kehormatan.

c; (u6ud an8aman terhadap )eamanan antara lan " 1; Potens gangguan 'P:+

(21)

a; #deologi: perbedaan ideologi, faham ekstrem.

b; Politik: pertentangan dan ketegangan politik, penyalahgunaan kewenangan, kebijakan8imple( mentasi kebijakan yang tidak tepat, ketegangan antar elit, isu8dampak pemekaran wilayah, otonomi daerah, dsb.

c; konomi: kemiskinan, kekeliruan kebijakan ekonomi, dsb.

d; Sosial budaya: kesenjangan, keterlambatan pembangunan 8 pendidikan, potensi konflik, primordialis, =anatisme sempit, ajaran mengatasnamakan agama yang sesat, dsb.

e; Aeografi: potensi kerawanan akibat posisi silang, bentuk negara kepulauan, wilayah8pulau tak berpenghuni, dsb.

f; +emografi: migrasi tak terkendali, ekses urbanisasi, sistem kependudukan, kemiskinan, pengangguran, keanekaragaman suku, adat, ras yang memiliki perbedaan nilai budaya, dsb.

g; Sumber +aya <lam: pengelolaan S+< yang tidak tepat, eksploitasi kekayaan alam yang berlebihan, sengketa akibat pengelolaan hasil S+<, dsb.

h; Hukum : proses penegakan hukum, keadilan dan kepastian hukum.

i; Alobalisasi : derasnya globalisasi pada berbagai aspek kehidupan 1#poleksosbud5 dan didorong oleh perkembangan ilpengtek, informasi, dsb.

 j; Pertahanan : dampak sengketa tapal batas, dampak pulau(pulau terluar8kosong, dsb.

k; %eamanan : dampak dan sumber dari berbagai permasalahan kehidupan sosial.

2; Ambang gangguan 'A:+"

a;  <spek lokasi: lokasi rawan kejahatan tertentu, lokasi rawan kecelakaan, lokasi rawan bencana,rawan keselamatan, dsb.

b;  <spek waktu: waktu rawan kejahatan tertentu, waktu rawan kecelakaan, dsb.

c;  <spek kegiatan: kegiatan masyarakat, kegiatan pemerintahan, kegiatan perekonomian, ritual

(22)

keagamaan, e'en nasional8internasional, dsb. 3; :angguan N2ata ':N+"

a; 3indak kejahatan8tindak pidana: kejahatan kon'ensional, kejahatan trans nasional, kejahatan terhadap kekayaan egara kejadian yang berimplikasi kontinjensi, maupun berbagai permasalahan sosial.

b; Pelanggaran aturan ketertiban: aturan ketertiban sosial, lalu lintas 1darat, laut, udara5, perdagangan, kesehatan, pendidikan, kependudukan, dsb.

c; %ecelakaan : kecelakaan karena faktor alam, faktor  manusia, kecelakaan mekanik 1kebocoran nuklir5, kerusakan lingkungan hidup, dsb.

d; 6encana alam: banjir, gempa bumi, tsunami, badai laut, angin puyuh, gunung meletus, tanah longsor, semburan gas berbahaya, dsb.

e; 6encana sosial: krisis pangan, kemiskinan dan kelaparan, konflik sosial 1S<<5, konflik primordialis, epidemi dan pandemi, dsb.

+ari berbagai peristiwa tersebut dan dalam skala nasional setidaknya dapat disarikan beberapa ancaman, gangguan, dan tantangan yang harus diwaspadai, antara lain:

-5 <ncaman,gangguan dan tantangan dari dalam negeri: a;  <danya ideologi yang membahayakan kesatuan

dan persatuan bangsa oleh kelompok(kelompok tertentu dengan manou'er mencari dukungan dari dalam negeri maupun luar negeri.

b; Aejolak politik pada kondisi tertentu khususnya menjelang pemilu 24-/ mendatang yang mudah memanas, pemahaman sempit terhadap reformasi, kebebasan penyampaian pendapat yang mengarah pada anarkhis, serta kebebasan berdemokrasi.

(23)

dibeberapa daerah berdampak pada situasi keamanan.

d; entannya ketahanan ekonomi akibat dari berbagai masalah, seperti: kemiskinan, pengangguran, dan reaksi terhadap kebijakan pemerintah.

e; %ehidupan sosial budaya diwarnai dengan gejala berubahnya nilai(nilai budaya $harmonis$ menjadi $destruktif$: sikap ramah8sopan berubah menjadi kecenderungan menghujat8menyerang: nilai(nilai budaya gotong royong, solidaritas, toleransi, musyawarah sering kali berganti dengan sikap: agresif, konfrontatif dan anarkhis, dsb.

f; 7apangan pekerjaan yang ada belum mampu menampung jumlah angkatan kerja sehingga mendorong masyarakat8minat angkatan kerja untuk berusaha mencari pekerjaan di luar negeri dengan segala resiko yang dihadapi, termasuk meningkatnya 3%# ilegal.

g; 6erkembangnya aliran kepercayaan yang dalam beberapa hal dapat menimbulkan konflik.

h; Situasi keamanan yang masih banyak diwarnai sangat mudahnya terjadi konflik dalam masyarakat, unjuk rasa mengganggu ketertiban umum, aksi(aksi premanisme, anarkhi yang dilakukan oleh kelompok massa: polemik dan reaksi penindakan kejahatan, masih tingginya %%, dsb.

i; Situasi keamanan pada beberapa daerah, secara umum kondusif namun masih banyak sumber( sumber yang dapat meningkat menjadi aktual yang berlatar belakang dari berbagai permasalahan yang belum terselesaikan.

 j; %encenderungan meningkatnya kejahatan 1kon'ensional, trans nasional, kejadian yang berimplikasi kontinjensi, dan kejahatan terhadap kekayaan negara, termasuk korupsi yang masih massive terjadi pada berbagai sektor5 catatan : berdasarkan data global corruption inde*s  <sia Pasifik egion bahwa !indek persepsi korupsi #ndonesia tercatat rangking --4 dengan skor 2,F

(24)

#ndonesia masih tertinggal jauh dengan Singapura 1rangking -5, 6runei +arussalam 1rangking CF5, Malaysia 1rangking 0E5 dan 3hailand 1rangking DF5$ k; 3ingkat kepatuhan dan disiplin terhadap hukum

masih rendah bahkan dalam beberapa kasus masih sering timbul tindakan main hakim sendiri.

l; Seringnya terjadi bencana alam baik gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan lain( lain yang memerlukan penanganan secara cepat, tepat, dan sinergis.

25 <ncaman dan tantangan dari luar negeri:

a; +ampak globalisasi, %emajuan #lpengtek, transportasi, komunikasi, dsb.

b; Meningkatnya kejahatan trans nasional 1+rug  #rafficking! mone loundering! terorisme! arm smuggling! trafficking in persons! sea perac! international econom crime! cber crime5, yang masih banyak permasalahan antara lain batas negara 8 yuridiksi, perbedaan sistim hukum, perjanjian antar negara dsb.

c; 7emahnya daya saing ekonomi nasional, efek harga minyak mentah dunia dan situasi negara penghasil Migas, perdagangan bebas 1<=3<, ?3), <P; dll5, dampak ekonomi global, dsb5.

d; Persaingan in'estasi, menguatnya perekonomian negara tertentu dan membanjirnya produkluar ke #ndonesia.

e; Meningkatnya pencurian kekayaan alam 1tambang, hutan, ikan5.

f; Potensi melunturnya semangat nasionalisme akibatkondisi ekonomi masyarakat dan infrastruktur  di daerah perbatasan dengan negara lain.

g; +ampak dari era teknologi informasi yang sangat erat berkait dengan pengaruh negatif informasi budaya asing, melalui media internet terutama pornografi yang sangat terbuka dan sulit dibatasi. 3erdapat faktor(faktor pendukung, peluang yang dapat

(25)

dimanfaatkan untuk meningkatkan keamanan antara lain: -5 =aktor peluang dalam negeri :

a; %eberhasilan pembangunan ekonomi #ndonesia telah menuai berbagai prestasi dan penghargaan dalam skala global.

b; +emokrasi yang telah berkembang pesat ditandai dengan pemerintahan yang baik good government  governance, fungsi kontrol yang semakin kuat 1+P, organisasi, masyarakat5.

c; Partisipasi politik cukup tinggi ditandai dengan model multi partai, keikutsertaan warga dalam pemilu dan Pilkada cukup tinggi, penyelenggaraan Pemilu yang adil dan demokratis, penyampaian pendapat atau aspirasi yang sangat intensif.

d; %omitmen dan semangat penegakkan supremasi semakin kuat didukung dengan keberanian warga masyarakat menyampaikan setiap perkara atau kasus(kasus tentang ketidakadilan. +alam situasi seperti ini aparat penegak hukum lebih terkontrol dan tidak mudah bertindak semena(mena, diskriminatif, sehingga semakin transparan, dan meningkatnya kualitas kinerja dalam pelayanan masyarakat.

e;  <danya kekuatan bangsa #ndonesia berupa nilai( nilai kebangsaan yang bersumber dari / 1empat5 konsensus dasar bangsa, yaitu: Pancasila, *ndang( *ndang +asar -/0, %# dan 6hineka 3unggal #ka.

f; ilai(nilai budaya harmonisme, kerjasama, kekerabatan dan solidaritas, serta toleransi masih dapat dipertahankan sebagai modal perekat kesatuan dan persatuan bangsa.

g; Soliditas Polri83# dan semakin terjalinnya hubungan lintas sektoral dengan instansi8lembaga terkait dalam mendukung kebijakan sinergi polisional proaktif.

h; %omitmen dankebijakan pemerintah dalam upaya program reformasi birokrasi9 -5 Penataan dan

(26)

penguatan organisasi, 25 Penataan tata laksana, C5 Penataan peraturan perundang undangan, /5 Penigkatan kualitas pelayanan publik, 05 Penataan sistem manajemen aparatur, E5 3ransformasi budaya8perubahan, D5 Penguatan pengawasan, F5 Penguatan akuntabilitas kinerja, 5 Monitoring dan e'aluasi. +an dengan rencana aksi yang jelas.

i; Semakin terbangunnya sinergitas dalam menciptakan keamanan dalam negeri serta meningkatnya hubungan lintas sektoral8 partnership dan peran pengawasan masyarakat termasuk para pemuda.

 j; %ebijakan rencana pembangunanan kekuatan Polri 1penambahan -4 ribu tahun 24-2, 24 ribu tahun 24-C dan 24 ribu tahun 24-/5. %ekuatan pegawai negeri pada Polrisaat ini sebanyak *#,9$&% orang terdiri9 anggota Polri CFD./D4 orang 1Pati9 2CE, Pamen -2.4ED, Pama 2.D04, 6rigadir C/0./-D5 dan PS 2E.4C orang 1sumber: SS+M Polri tahun 24--5.

25 =aktor peluang luar negeri:

a; Hubungan politik dan diplomasi #ndonesia dengan negara tetangga dan negara(negara lainnya cukup baik dan harmonis.

b; 6antuan dari negara(negara donatur dan negara maju masih berlanjut.

c; %erjasama di bidang ekonomi dengan negara lain semakin meningkat dan terus berkembang.

d; %erjasama di bidang keamanan dan penanggulangan kejahatan 3rans asional dengan negara tetangga maupun negara maju sangat baik 1melalui interpol, aseanapol, bilateral5. %emampuan #ndonesia mengungkap dan mengajukan para pelaku terorism ke pengadilan, merupakan salah satu pendorong pulihnya kepercayaan dunia terhadap #ndonesia.

(27)

e;  <lih teknologi dari negara maju sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhan teknologi, ekonomi, industri, komunikasi dsb.

f; Peran dan respon ,on 'overment )fficial   1A)5 pada berbagai permasalahan sosial, ekonomi, lingkungan, penegakan hukum, H<M, merupakan bentuk pengawasan eIternal yang cukup efektif  bagi kepentingan dan kemajuan keamanan negara. 4; 4ungs1 Tu6uan1 Peran1 Tugas Po)o) dan (e!enang Polr

+eskripsi fungsi, tujuan, peran, tugas pokok, dan wewenang Polri sesuai ** omor 2 3ahun 2442 adalah sebagai berikut :

a; 4ungs Kepolsan9

Pasal 2 *ndang(undang nomor 2 tahun 2442. 6ahwa$fungsi %epolisian adalah salah satu 5ungs pemerntahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat$.

b; Tu6uan Polr9

Pasal / *ndang(undang omor 2 tahun 2442 dinyatakan bahwa : $%epolisianegara epublik #ndonesia bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia$.

c; Peran Polr1 dn2ata)an dalam Pasal $ 3ndang;undang Nomor - tahun -&&- adalah "

1; %epolisian egara epublik #ndonesia merupakan alat negara yangberperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpelharan2a

(28)

)emanan dalam neger9

2; %epolisian egara epublik #ndonesia adalah %epolisian asional yang merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan peran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1-5 di atas.

d; Tugas Po)o) Polr

Sesua Pasal #, 3ndang;undang Nomor - tahun -&&-, !3ugas Pokok %epolisian egara epublik #ndonesia adalah" 1; Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.9 2; Menegakkan hukum9

3; Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Selanjutnya pada Pasal -/ ayat 1-5 dinyatakan bahwa:+alam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal -C, %epolisian egara epublik #ndonesia bertugas:

1; Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.

2; Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran lalulintas di jalan. 3; Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang(undangan.

4; 3urut serta dalam pembinaan hukum nasional.

5; Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum. 6; Melakukan koordinasi, pengawasan dan pembinaan

teknis terhadap %epolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk(bentuk pengamanan swakarsa. 7; Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua

tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang(undangan lainnya.

(29)

8; Menyelenggarakan identifikasi %epolisian, kedokteran %epolisian, laboratorium forensiki dan psikologi %epolisian untuk kepentingan tugas %epolisian.

9; Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan8atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

10; Melayani kepentingan masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan8atau pihak yang berwenang.

11; Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup tugas %epolisian. 12; Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan

perundangBundangan.

3ata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1-5 huruf 1f5 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

e; (e!enang

(e!enang umum P<.RI 'Pasal #$ a2at #+9  +alam rangka menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal -C dan -/, Polri secara umum berwenang untuk:

1; 7aporan menerima dan8 atau pengaduan.

2; Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum.

3; Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat.

4; Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

5; Mengeluarkan peraturan %epolisian dalam lingkup kewenangan administratif %epolisian.

(30)

tindakan %epolisian dalam rangka pencegahan. 7; Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.

8; Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang.

9; Mencari keterangan dan barang bukti.

10; Menyelenggarakan pusat informasi kriminal nasional. 11; Mengeluarkan surat iin dan8atau surat keteranagan yang

diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat.

12; Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat.

13; Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

(e!enang sesua peraturan perundang;undangan 'Pasal #$ a2at -+1 Polri sesuai dengan peraturan perundang(undangan lainnya berwenang untuk:

1; Memberikan iin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya.

2; Menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor.

3; Memberikan surat iin mengemudi kendaraan bermotor. 4; Menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik.

5; Memberikan iin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak dan senjata tajam.

6; Memberikan iin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha dibidang jasa pengamanan.

7; Memberikan petunjuk, mendidik dan melatih aparat %epolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis %epolisian.

8; Melakukan kerja sama dengan %epolisian negara lain dalam menyidik dan membrantas kejahatan internasional. 9; Melakukan pengawasan fungsional %epolisian terhadap

(31)

orang asing yang berada di wilayah #ndonesia dengan koordinasi instansi terkait.

10; Mewakili pemerintah republik #ndonesia dalam organisasi %epolisian internasional.

11; Melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas %epolisian.

(e!enang d bdang proses pdana

+alam rangka penyelengaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal -C dan -/ dibidang proses pidana, dalam pasal -E diatur bahwa Polri berwenang untuk :

1; Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan.

2; Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan. 3; Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik

dalam angka penyidikan.

4; Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta pemeriksa tanda pengenal diri.

5; Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.

6; Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.

7; Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara.

8; Mengadakan penghentian penyidikan.

9; Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum. 10; Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat

imigrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana.

11; Memberikan petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil serta menerima hasil

(32)

penyidikan penyidik pegawai negeri sipiluntuk diserahkan kepada penuntut umum.

12; Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.

/s)res Kepolsan9

Pasal -F ** ) 2 tahun 2442 dinyatakan bahwa: !*ntuk kepentingan umum, pejabat %epolisian egara epublik #ndonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri 1ayat -5. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1-5 hanya dapat dilakukan dalam keadaan yang sangat perlu dengan memperhatikan peraturan perundang(undangan, serta kode etik profesi Polri$ 1<yat 25.

%ewenangan ini bersumber dari asas kewajiban umum %epolisian, dalam kewajibannya guna menjaga, memelihara ketertiban, dan menjamin kemanan umum.

Seorang petugas %epolisian egara epublik #ndonesia yang bertugas di tengah(tengah masyarakat seorang diri, harus mampu mengambil keputusan berdasarkan penilaiannya sendiri apabila terjadi gangguan terhadap ketertiban dan keamanan umum atau bila diperkirakan akan timbul bahaya bagi ketertiban dan keamanan umum. +alam keadaan seperti itu tidak mungkin baginya untuk meminta pengarahan terlebih dahulu dari atasannya sehingga dia harus berani memutuskan sendiri tindakannya.

)leh karena itu dalam ilmu hukum %epolisian dikenal beberapa persyaratan yang harus dipenuhi apabila seorang petugas %epolisian akan melakukan !diskresi$ yaitu :

3indakan harus !benar(benar diperlukan 1noodzakeli-k! notwendig 5 atau asas keperluan.

1; 3indakan yang diambil benar(benar untuk kepentingan tugas %epolisian 1zakeli-k! sachlich5.

(33)

2; 3indakan yang paling tepat untuk mencapai sasaran yaitu hilangnya suatu gangguan atau tidak terjadinya sesuatu yang dikhawatirkan.

+alam hal ini yang dipakai sebagai ukuran yaitu tercapainya tujuan 1zweckmassig! doelmatig 5.

3;  <sas keseimbangan 1evenredig 5

5; Keb6a)an dan Strateg Pemelharaan Keamanan a; .andasan penugasan9

Sesuai dengan dasar negara hukum, maka penyelenggaraan keamanan harus selalu berdasarkan kepada hukum:

1; Sasaran8obyek dirumuskan dalam hukum, yaitu hukum materiil.

2; Prosedurnya harus sesuai hukum, yaitu hukum formil. b9 Pola Penanganan9

Masalah keamanan sangat kompleks sehingga penataan keamanan harus melalui )ebersamaan  dan pelibatan semua potensi8aktor, dengan penataan yang jelas:

1; Pembagian tugas, peran dan fungsi aktor pelaksana dengan penegasan unsur utama sebagai penanggung  jawab, dan unsur pendukung dengan aturan prosedur 

pelibatan sesuai batas kewenangan masing(masing.

2; Mekanisme pelibatan semua aktor keamanan diatur jelas guna menghindari kerancuan8tumpang tindih, sehingga terkoordinasi dan harmonis pelaksanaannya.

89 Metode7strateg

Metode penanggulangan keamanandan ketertiban masyarakat disesuaikan dengan ketiga spektrum dan wujud ancaman terhadap keamanan yaitu :

(34)

maka strategi penanggulangan yang digunakan adalah pre;emt5 . Strategi ini mengantisipasi secara dini perkembangan semua faktor dalam kehidupan masyarakat, terutama yang bersifat negatif dan berpotensi menimbulkan terjadinya gangguan %amtibmas. %egiatan utama yang dilakukan adalah melalui pembinaan untuk efek detren seperti edukasi, rehabilitasi. 2; *ntuk ancaman yang berupa <mbang Aangguan 1<A5,

maka strategi penanggulangan yang digunakan bersifat pre=ent5 . %erentanan kondisi tersebut diatasi melalui upaya pencegahan dengan sasaran untuk mengurangi !faktor kesempatan$ dan menurunkan !faktor niat$, melalui kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan maupun patroli.

3; Sedangkan untuk menghadapi ancaman faktual8Aangguan yata 1A5 maka strategi yang digunakan bersifat repres5 , yakni berupa penindakan melalui penegakkan hukum proporsional dan profesional. %etiga jenis strategi dan pola penanggulangan tersebut dalam pelaksanaannya tidak dilakukan sendiri oleh Polri, tetapi juga melibatkan segenap potensi masyarakat dan unsur institusi terkait sesuai batas kewenangannya guna pencegahan8 penanggulangan segala bentuk gangguan kamtibmas, termasuk pelanggaran hukum, bencana alam dan penanganan gerombolan bersenjata.

)leh karena itu Polri terus mengembangkan pola kerjasama fungsional dengan pengemban fungsi kepolisian, instansi terkait dan pemerintah daerah serta kerjasama dengan kepolisian luar negeri, guna me!u6ud)an dan memelhara )eamanan dalam neger.

Sesuai dengan Peraturan %apolri omor  tahun 24-- tentang Managemen )perasi %epolisian, bahwa terdapat bentuk operasi kepolisian, meliputi , operasi intelijen, operasi pengamanan kegiatan, operasi pemeliharaan keamanan, operasi penegakan hukum, operasi pemulihan keamanan danoperasikontinjensi.

(35)

kepolisian yang diselenggarakan oleh Polri berkaitan dengan kegiatan masyarakat dan8atau pemerintah 2ang berpotens menmbul)an gangguan )eamanan secara nyata dan dapat mengganggu8menghambat perekonomian dan8atau sistem pemerintahan, yang di laksanakan bersifat terbuka dengan mengedepankan polisi berseragam, diarahkan pada sasaran  <A, penentuan 3) secara kualitatif dan8atau kuantitatif, dengan ;6 pre'entif. +an tindakan pencegahan dan penangkalan, melalui kegiatan pembinaan masyarakat, simpatik, dalam rangka meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat. d9 Sub2e) 7 a)tor pela)sana

1; Penanganan akar permasalahan Potensi Aangguan 1PA5, aktornya adalah Polridan dengan mengedepankan semua unsur masyarakat dan instansi, segenap potensi bangsa berperan aktif mengeliminir potensi gangguan, untuk itu penyuluhan hukum dan kamtibmas terus di lakukan penerapan comunit policing , adanya kebijakan pemerintah seperti pengaturan di setiap sektor kehidupan yang berorientasi kepada keamanan dan kesejahteraan. 1sesuai lingkup8bidang tugas dan tanggungjawab masing( masing yang diatur di dalam peraturan perundang( undangan5.

2; Penanganan kerawanan <mbang Aangguan 1<A5: aktornya adalahPolri, bersama(sama potensi masyarakat aparat8potensi Polsus, Satpam, PPS, 3#, sesuai dengan batas peran dan kewenangannya.

3; Penanganan Aangguan yata 1A5: aktornya adalah Polri sebagai unsur utama dengan mengedepankan penegakan hukum dan tindakan kepolisian terhadap gangguan keamanan, disertai upaya pembinaan untuk menggalang partisipasi penanggulangan gangguan dan penindakan hukum serta penanggualangan bencana .penanganan gangguan nyata juga dibantu unsur  pendukung: ;JS, PPS, Polsus, Satpam, 3#, pemda potensi masyarakat sesuai dengan batas peran dan

(36)

kewenangannya. e9 Keb6a)an9

Mendasari pada fungsi, tujuan, peran, tugas dan Polri, pergeseran paradigma good goverment , governance yang mensyaratkan beberapa prinsip utama seperti: isioning , akuntabilitas, berorientasi kinerja, transparansi, efektifitas dan efisiensi.maka kebijakan strategis Polri antara lain melalui kebijakan:

1; Pembenahan di lingkungan Polri baik aspek struktural menyangkut institusi, organisasi, susunan dan kedudukan. #nstrumental upaya perubahan filosofi, doktrin, kompetensi, kemampuan fungsi dan #P3%. Sedangkan aspek kultural memusatkan pada manajemen sumberdaya, manajemen operasional dan sistem pengawasan, yang pada gilirannya akan berakibat pada perubahan tatalaku, etika dan budaya pelayanan kepolisian9

2; Pencanangan grand strategi Polri 2440 s8d 2420 yang di susun secara bertahap berdasarkan pencapaian target yaitu:

a+ Tahap I " TRUST BUILDING '-&&$ ; -&&%+9 %eberhasilan Polri dalam menjalankantugas memerlukan dukungan masyarakat dengan landasan kepercayaan1trust 5.

b+ Tahap II " PARTNERSHIP BUILDING  '-&#& ; -&#*+9 Merupakan kelanjutan dari tahap pertama, dimana perlu dibangun kerjasama yangerat dengan berbagai pihak yang terkait dengan pekerjaan Polri. 8+ Tahap III "STRIVE FOR EXCELLENCE  1-&#$ ;

-&-$+9 Membangun kemampuanpelayanan publik yang unggul dan dipercaya masyarakat. +engan demikiankebutuhan masyarakat akan pelayanan Polri yang optimal dapat diwujudkan.

(37)

C5 %ebijakan berupa program e'italisasi Polri menuju pelayanan prima guna meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan menghidupkan, membangun, dan memberdayakan kembali nilai(nilai kemampuan yang telah di miliki Polri di segala bidang.

Program re'italisasi Polri diharapkan dapat memperkuat serta memperbaiki simpul(simpul yang masih tersumbat pada setiap penggelaran fungsi kepolisian dalam rangka mewujudkan pelayanan prima, Polri yang proaktif, transparan dan akuntabel.

)leh karena itu  patnership building   telah di jabarkan di dalam program Polri dan anggaran Polri yaitu :

a; Peningkatan kepercayaan masyarakat. b; Penerapan Quick Wins di seluruh %#.

c; Peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

d; Modernisasi teknologi kepolisian sebagai bagian dari reformasi birokrasi Polri.

e; Pemantapan tatakelola pencegahan dan penanggulangan kejahatan 1terorisme5.

f; Peningkatan profesionalisme yang diiringi dengan kesejahteraan anggota.

4; 3erdapat terobosan kebijakan re'italisasi yang dalam kerangka makro 1road map5 sebagi berikut:

a; Penguatan institusi secara berkelanjutan dari seluruh kebijakan dan program yang telah ada dalam mencapai 'isi dan misi Polri9

b; 3erobosan kreatif Polri untuk meningkatkan kinerja sehingga dirasakan secara nyata manfaatnya oleh masyarakat dan segenap stake houlders9

c; Peningkatan integritas, seluruh personil Polri dalam menjalankan tugas pokok fungsi dan perannya di sertai dengan pengawasan yang ketat.

(38)

5; Membangun postur Polr 2ang parpurna 'world class organia!ion+9

+ihadapkan dengan perkembangan lingkungan strategis dan untuk mampu mengantisipasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terkait dengan %amtibmas maka perlu konsep dan langkah(langkah strategi untuk menuju Polri yang paripurna.

6erdasarkan rangkuman dari berbagai literatur world  class organization didefinisikan sebagai organisasi yang menjadi acuan atau rujukan bagi organisasi lain yang sejenis 1benchmark 5, memiliki kemampuan kinerja di atas rata(rata 1e*traordinar performance5, memiliki keunggulan(keunggulan di bidang tertentu 1advantages5, dan dikenal luas secara #nternasional 1worldwide recognized 5.

Sesuai definisi di atas, maka gambaran Postur Polri 3ahun 24-2(24-/ menuju Paripurna 1world class organization5 akan dihadapkan dengan perkiraan tantangan tugas Polri yang semakin kompleks, sehingga kekuatan Polri diharapkan telah tergelar mulai dari tingkat Mabes sampai dengan tingkat Polsek yang menganut sistem piramida berstandar kinerja yang profesional, bermoral dan modern 1P6M5 dengan pengaturan, !Mabes kecil$ sebagai perumus kebijakan Politik, Strategi dan %eamanan 1Polstrakam5 tingkat nasional, !Polda cukup$ sebagai kesatuan induk penuh, !Polres besar$ sebagai %esatuan )perasional +asar 1%)+5 dan !Polsek kuat$sebagai unit pelayanan terdepan kepada masyarakat.

6erikut ini digambarkan tabel ringkasan perbandingan komponen world class organiation pada kepolisian  <merika Serikat, Jepang, #nggris dan %anada.

%omponen world class organization

Referensi

Dokumen terkait

Pada aplikasi 1: Gambar 1, 2 dan 3 dapat dilihat Pada aplikasi 2: Gambar 4, 5 dan 6 dapat dilihat bahwa prosentase kematian larva Aedes aegypti pada bahwa prosentase

Sebelum ikan teri nasi diolah, terlebih dahulu dipilih ikan teri yang masih dalam kondisi bagus. Ikan teri nasi yang sudah membusuk sebaiknya tidak

Dari studi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa batasan zona pada rambatan gelombang tsunami dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan froude.. Kata kunci:

621.039.51 Proceedings of the International Conference on UNO the Peaceful Uses of Atomic Energy.. ABH Experiments with Polarized

Kecuali sebagaimana disebutkan dalam jaminan ini dan sebatas yang diizinkan oleh undang-undang yang berlaku, ASUS tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung, khusus,

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat suku Jawa yang melaksanakan Tradisi Ritual Tolak Bala Bulan Safar di desa Sidomulyo, jumlah penduduk setempat 300

(4) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib didasarkan pada risiko Pencucian Uang dan/atau Pendanaan Terorisme yang telah diidentifikasi berdasarkan

sedang memanfaatkan sumber daya alam sebagai bahan pemabngunan rumah adat. Interpretasi Data : Tradisi pembangunan rumah adat yang turun-temurun dilakukan oleh