O L E H : O L E H : D R . C H A I R U L S A L E H , S . S I . , M . S I D R . C H A I R U L S A L E H , S . S I . , M . S I F A K U L T A S M I P A F A K U L T A S M I P A –– U N I V . M U L A W A R M A N U N I V . M U L A W A R M A N S A M A R I N D A S A M A R I N D A 2 0 1 0 2 0 1 0
REAKSI PERISIKLIK
REAKSI PERISIKLIK
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
DefinisiDefinisi : Reaksi perisiklik adalah : Reaksi perisiklik adalah suatu reaksi yangsuatu reaksi yang
terjadi oleh proses serempak melalui suatu terjadi oleh proses serempak melalui suatu keadaan transisi siklik
keadaan transisi siklik. . Perkataan Perkataan serempak serempak berartiberarti bahwa semua ikatan berubah terjadi pada waktu yang sama bahwa semua ikatan berubah terjadi pada waktu yang sama
dan tidak ada intermediet yang terlibat. dan tidak ada intermediet yang terlibat.
KlasifikasiKlasifikasi : Tiga kelas utama dalam reaksi perisiklik : Tiga kelas utama dalam reaksi perisiklik
adalah: adalah: 1.
1. sikloadisi sikloadisi
2.
2. reaksi elektrosiklik reaksi elektrosiklik
3. penataan ulang sigmatropik 3. penataan ulang sigmatropik..
ORBITAL MOLEKUL POLIENA BERKONJUGASI
Suatu poliena berkonjugasi mengandung 4n atau (4n+2) elektron p dalam sistem berkonjugasi dinama n adalah
bilangan bulat. Contoh n = 1 adalah butadiena.
E LUMO HOMO HOMO baru p 1 p 2 p 3* p 4* Ground state 1,3-butadiena Exited state 1,3-butadiena tidak ada simpul 1 simpul 2 simpul 3 simpul
SIKLOADISI
Reaksi Sikloadisi adalah reaksi dimana dua molekul tak- jenuh menjalani suatu reaksi adisi untuk menghasilkan
produk siklik.
sikloadisi [2 + 2]
sikloadisi [4 + 2] Diels-Alder
SOAL-SOAL
Golongkan reaksi sikloadisi berikut ini menurut jumlah elektron p yang terlibat.
Jawab:
Reaksi diatas termasuk sikloadisi [6+4] karena melibatkan 6 elektron p dan 4 elektron p
SIKLOADISI [2 + 2]
Reaksi sikloadisi [2+2] mudah terjadi dengan adanya cahaya dengan l yang sesuai tetapi tidak mudah terjadi
bila campuran reaksi dipanaskan.
E hv LUMO dasar, p 2* HOMO eksitasi,p 2* HOMO dasar, p 1* LUMO dasar,p 2* kalor HOMO LUMO p 1 p 2*
HOMO molekul pertama harus bertumpang tindih dengan
LUMO molekul kedua. Bila dipanaskan elektron p tidak
dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar p
1,
SIKLOADISI [4 + 2]
Reaksi Diels-Alder merupakan sikloadisi [4+2] yang memerlukan panas bukan cahaya ultraviolet .
HOMO akan menjadi orbital p
3* dan tidak dapat
bertumpang tindih dengan LUMO dienofil (bersifat terlarang-simeri).
Elektron p mengalir dari HOMO (p2) dari diena ke LUMO (p2*) dari dienofil.
Fase-fasenya sesuai dan bersifat terizinkan-simeri).
ELEKTROSIKLIK
Reaksi Elektrosiklik adalah antar-ubahan (interconversion) serempak dari suatu poliena terkonjugasi dan suatu sikloalkena. Reaksi elektrosiklik merupakan reaksi terimbas termal atau fotokimia.
Produk dari reaksi elektrosiklik bergantung pada kondisi reaksi. (2E ,4Z )-heksadiena bila
dipanaskan diperoleh
cis-dimetil siklobutena
sedangkan bila disinari oleh cahaya ultraviolet terbentuk trans-dimetil
SIKLISASI SISTEM 4n
Suatu poliena berkonjugasi dapat menghasilkan suatu sikloalkena dengan tumpang-tindih ujung ke ujung dari orbital p-nya dan rehibridisasi secara serempak atom-atom karbon yang terlibat dalam pembentukan ikatan itu.
1,3-butadiena mempunyai 4n elektron p dimana kedua cuping (lobe) dari orbital p dapat bersiaft sefase atau berlawanan.
SIKLISASI SISTEM 4n
Untuk membentuk ikatan sigma, ikatan sigma C-C harus berotasi sedemikian rupa sehingga orbital p dapat
bertumpang-tindih ujung ke ujung, dengan cara
memutuskan ikatan p menggunakan energi panas atau
cahaya ultraviolet. Untuk membentuk ikatan sigma sepasang cuping yang bertumpang-tindih harus sefase setelah berotasi.
SIKLISASI SISTEM 4n
Ada dua cara agar ikatan-ikatan sigma C-C dapat berotasi untuk mendapatkan posisi yang tepat untuk bertumpang-tindah pada orbital p.
1. Kedua ikatan sigma C-C berotasi dengan arah yang sama disebut gerakan konrotasi (conrotatory motion)
2. Kedua ikatan sigma C-C dapat berotasi dengan arah yang berlainan disebut gerakan disrotasi (disrotatory
motion).
SIKLISASI SISTEM 4n
Bila 1,3-butadiena dipanaskan, reaksi terjadi sejak dari keadaan dasar. Elektron yang digunakan untuk membentuk ikatan sigma berada dalam HOMO (p
2), dimana
orbital-orbital p berlawanan fase. Agar membentuk ikatan
SIKLISASI SISTEM 4n
Bila 1,3-butadiena terimbas cahaya, fase-fase orbital p
(sekarang p
3*) merupakan kebalikan dari fase-fase dalam
siklisasi termal, oleh karena itu rotasi terizinkan-simetri berupa disrotasi dan bukan konrotasi.
STEREOKIMIA SISTEM 4n
Bila (2 E , 4 Z )-heksadiena dipanaskan akan menghasilkan siklisasi cis-dimetilsiklobutena tetapi bila terimbas cahaya akan menghasilkan fotosiklisasi trans-dimetilsiklobutena.
Gerakan konrotasi diperlukan dalam siklisasi termal untuk membentuk ikatan sigma (hasilnya produk cis) sedangkan gerakan disrotasi diperlukan dalam fotosiklisasi untuk membentuk ikatan sigma (hasilnya produk trans).
SOAL-SOAL
Apakah reaksi elektrosiklik fotokimia (2 E , 4 E )-heksadiena menghasilkan cis-3,4-dimetilsiklobutena atau trans-3,4-dimetilsiklobutena.
Bagaimana struktur dan stereokimia yang diharapkan dari produk pembukaan cincin bila trans-3,4-dimetilsiklobutena dipanaskan?
(2 E ,4 E )-heksadiena bila terimbas secara fotokimia akan menghasilkan
cis-3,4-dimetilsiklobutena dengan gerakan
disrotasi.
Sedangkan bila isomernya yaitu trans-3,4-dimetilsiklobutena dipanaskan akan menghasilkan (2 E ,4 E )-heksadiena dengan gerakan konrotasi.
SIKLISASI SISTEM [4n+2]
Senyawa 1,3,5-heksatriena (poliena, 4n+2) dalam HOMO keadaan dasar (p
3), orbital-orbital p yang membentuk
ikatan sigma dalam siklisasi bersifat sefase. Oleh karena itu siklisasi termal berlangsung dengan gerakan disrotasi.
p
1 p2 p3 p4* p5* p6*
SIKLISASI SISTEM [4n+2]
Bila senyawa 1,3,5-heksatriena dipromosikan oleh absorpsi foton, p4* menjadi HOMO dan karena itu orbital-orbital p berlawanan fase sehingga siklisasi terimbas-cahaya berlangsung dengan gerakan konrotasi.
RINGKASAN TIPE REAKSI ELEKTROSIKLIK
Banyaknya
elektron Reaksi Gerakan
4n termal konrotasi
4n fotokimia disrotasi
(4n + 2) termal disrotasi
SOAL-SOAL
Ramalkan stereokimia produk-produknya.
a.
PENATAAN-ULANG SIGMATROPIK
Penataan-ulang Sigmatropik adalah geseran intramolekul serempak suatu atom atau gugus atom. Contohnya:
Penataan-ulang Cope
Penataan-ulang Claisen
KLASIFIKASI PENATAAN-ULANG SIGMATROPIK
Penataan-ulang sigmatropik dikelompokkan berdasarkan pada sistem pernomoran rangkap yang merujuk ke posisi-posisi relatif atom yang terlibat dalam perpindahan.
Gugus yang berpindah tidak selalu atom pertama yang terikat pada rantai alkenil dalam penataan-ulang sigmatropik . Contoh berikut adalah penataan-ulang sigmatropik [3,3].
MEKANISME PENATAAN-ULANG SIGMATROPIK
Penataan-ulang sigmatropik tipe [1,3] agak jarang
sedangkan penataan-ulang sigmatropik tipe [1,5] cukup lazim.
Ikatan sigma yang menghubungkan gugus pindah ke posisi
asalnya mengalami pemaksapisahan (cleavage) homolitik menghasilkan dua radikal bebas.
MEKANISME PENATAAN-ULANG SIGMATROPIK E LUMO HOMO p 1 p 2 p 3* Produk pemaksapisahan
hipotesis berupa sebuah
atom hidrogen dan sebuah
radikal alil yang
mengandung tiga elektron p.
Orbital molekul p dari
radikal alil dapat dilihat berikut:
MEKANISME PENATAAN-ULANG SIGMATROPIK
Sebaliknya penataan-ulang sigmatropik tipe [1,5] sangat lazim terjadi.
Ikatan sigma yang menghubungkan gugus pindah ke posisi
asalnya mengalami pemaksapisahan (cleavage) homolitik menghasilkan dua radikal bebas.
MEKANISME PENATAAN-ULANG SIGMATROPIK
Jika HOMO dari radikal ini dan simetri orbitalnya, akan diperiksa ternyata bahwa geseran [1,5] bersifat terizinkan-simetri dan suprafasial.
VITAMIN D
Vitamin D diperlukan untuk pertumbuhan tulang, bila kekurangan vitamin D mengakibatkan pertumbuhan tulang tidak sempurna (penyakit tulang = rickets).
Manusia memperoleh vitamin D dengan berbagai cara:
Steroid 7-dehidrokolesterol yang dijumpai dalam kulit dengan cahaya sinar matahari menghasilkan pembukaan cincin elektrosiklik yang menghasilkan suatu triena yaitu suatu provitamin D. Provitamin D menjalani geseran sigmatropik [1,7] menghasilkan vitamin D3.
Bila ergoseterol disinari biasanya ditambahkan ke dalam
susu. Pengubahan ergosterol menjadi vitamin D2
VITAMIN D
geseran [1,7] pembukaan cincin
VITAMIN D