• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permenaker No 08 Tahun 2010 Tentang Apd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Permenaker No 08 Tahun 2010 Tentang Apd"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PER

PERATURAN MENTERI ATURAN MENTERI TENAGA KERJTENAGA KERJ A DAN TRANSA DAN TRANSMIMIGRGRASIASI REP

REPUBLIUBLIK K INDOINDONESNESIAIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 NOMOR PER.08/MEN/VII/2010

 TENTAN  TENTANGG AL

ALAT PELIAT PELINDNDUNG UNG DIRIDIRI DEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YGAN RAHMAT TUHAN Y ANG MAHA ESAANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJ

MENTERI TENAGA KERJ A DAN TRANSA DAN TRANSMIMIGRGRASI REPASI REPUBLIUBLIK IK INDNDOONESNESIAIA,, M

Menimbenimbang ang :: a.

a. babahwa hwa sebsebagagai pelaksanaai pelaksanaan an ketenketentuan tuan PPasasal 3, Pasal 4 al 3, Pasal 4 ayaayat (1), Pt (1), Pasasal 9, Pasaal 9, Pasal 12, Pasal 13,l 12, Pasal 13, da

dan Pasan Pasal l 14 U14 Undandang-Ung-Undandang Nomng Nomor 1 Tor 1 Tahahun 1un 1970 te970 tentantang Kng Keseselelamamataatan Kn Kerjerja a peperrllu diu diaturatur mengenai alat pelindung diri;

mengenai alat pelindung diri; b.

b. bahbahwa wa beberdasarkrdasarkan an pertipertimmbangbangan an sebasebagai mgai mana ana di madi maksud pksud pada ada huruf a huruf a perlperlu u didiatur deatur dengangann Peraturan Menteri;

Peraturan Menteri; Mengingat :

Mengingat : 1.

1. UUndandang-Ung-Undandang ng NNomomor 3 or 3 TTahahun un 1951 1951 tententantang g PPernyaernyataataan n BBerlerlakunya akunya UUndandangng--UUndandangng P

Peengngaawaswasan an PPeerburuharburuhan Tn Tahahun 19un 1948 No48 Nommor 23 Dor 23 Daari ri RReepubpublliik Ik I ndndoneonesisia Ua Untuk Seluruhntuk Seluruh IIndndoneonesisia (La (Lemembabaran Negaran Negara Rra Reepubpublliik Ik I ndndoneonesisia Ta Taahun hun 1951951 N1 Nomomor or 4);4);

2.

2. UUndandang-Ung-Undandang ng NNomomor or 3 3 TTahahun un 1969 1969 tentatentang ng PPerseersetujtujuan uan KKonvensi onvensi OrOrganganiisasasi Perburuhasi Perburuhann IIntenternarnasisionaonal l NNomomor 120 Mor 120 Menengegenanai i HHygiygienene Dalam e Dalam PPeernirniaagagaan an Dan KDan Kanantor-tor-KKaantorntor ((LLemembabaran Negaran Negara Rra Repepublubliik Ik I ndonndonesia Tesia Tahahun 19un 1969 No69 Nommor or 14, T14, Tamambabahahan Ln Lemembabaran Negaran Negarara R

Reepubpublliik Ik Indndoneonesisia a NNomomor 288or 2889);9); 3.

3. UUndandang-Ung-Undandang ng NNomomor 1 or 1 TTahahun un 1970 1970 tententang tang KKeseesellamamataatan n KKerjerja a ((LLemembabaran ran NNegegaraara R

Reepubpublliik Ik I ndndoneonesisia Ta Tahahun 19un 1970 No70 Nommor or 1, T1, Taammbabahahan Ln Lemembabaran Negaran Negara Rra Reepubpublliik k IIndndoneonesisiaa Nomor 2918);

Nomor 2918); 4.

4. UUndandang-Ung-Undandang ng NNomomor 13 or 13 TTahahun un 2003 2003 tentatentang ng KKeteetenanagagakerjkerjaaaan n ((LLemembabaran ran NNegegaraara R

Reepubpublliik k IIndndoneonesisia Ta Tahahun 20un 2003 No03 Nommor or 39, T39, Tamambabahahan Ln Lemembabaran Negaran Negara Rra Reepublipublik k IIndndoneonesisiaa Nomor 4279);

Nomor 4279); 5.

5. PPeraturan eraturan PPresiresiden den NNomomor or 21 21 TTahahun un 2010 2010 tentang tentang PPenengawasgawasan an KKetenetenagaagakkerjerjaaaan;n; 6.

6. KKepeputusutusan an PPresiden residen RReepubpublliik k IIndndoneonesisia a NNomomor or 8484/P T/P Taahuhun n 2002009;9; MEMUTUSKAN :

MEMUTUSKAN : M

Meneenetapkan :tapkan :

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI TENTANG ALAT PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI TENTANG ALAT PELI

PELINDNDUNG DUNG DIRIIRI..

Pasal 1 Pasal 1 D

Dalam alam PPeraeraturan Mturan Menenteri teri iini ni yang yang didimmaksud aksud dendengan gan :: 1.

1. AAllaat Pelt Peliindndung ung DDiiri ri sesellananjjutnya utnya didisisingkangkat At APPD aD adadallah ah susuaatu tu alat alat yanyang g mmemempunypunyaiai kem

kemamampuapuan untuk n untuk mmeleliindunndungi gi seseseseororanang yang fg yang fungsinyungsinya ma menengigisolsolasi asi sesebabagigian ataan atau selu seluruhuruh tubuh d

tubuh dari ari potensi potensi bahabahaya di tya di temempat kerjpat kerja.a. 2.

2. PPekerjekerja/bura/buruh uh adaadallah ah sesettiiap ap ororanang g yang yang bebekerkerjja a dendengan gan mmeneenerriimma a upah upah atau atau iimmbalbalan an daldalamam bentuk lain.

bentuk lain. 3.

(2)

a. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri;

b. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya;

c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

4. Pengurus adalah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri.

5. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, di mana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, termasuk semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian atau berhubungan dengan tempat kerja.

6. Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan yang selanjutnya disebut Pengawas Ketenagakerjaan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan dalam Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang ditunjuk oleh Menteri.

Pasal 2

(1) Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh di tempat kerja.

(2) APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar yang berlaku.

(3) APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diberikan oleh pengusaha secara cuma-cuma.

Pasal 3

(1) APD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi : a. Pelindung kepala;

b. Pelindung mata dan muka; c. Pelindung telinga;

d. Pelindung pernapasan beserta perlengkapannya; e. Pelindung tangan; dan/atau

f. Pelindung kaki.

(2) Selain APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasukAPD: a. Pakaian pelindung;

b. Alat pelindung jatuh perorangan; dan/atau c. Pelampung.

(3) Jenis dan fungsi APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 4 (1) APD wajib digunakan di tempat kerja di mana :

a. Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan;

(3)

b. Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau disimpan bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar, korosif, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi atau bersuhu rendah;

c. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau di mana dilakukan pekerjaan persiapan; d. Dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;

e. Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan batu-batuan, gas, minyak, panas bumi, atau mineral lainnya, baik di permukaan, di dalam bumi maupun di dasar perairan;

f. Dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air maupun di udara;

g. Dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun, bandar udara dan gudang;

h. Dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air; i. Dilakukan pekerjaan pada ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan;  j. Dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;

k. Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;

l. Dilakukan pekerjaan dalam ruang terbatas tangki, sumur atau lubang;

m. Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran;

n. Dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;

o. Dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan telekomunikasi radio, radar, televisi, atau telepon;

p. Dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset yang menggunakan alat teknis;

q. Dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air; dan

r. diselenggarakan rekreasi yang memakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik.

(2) Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan atau Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat mewajibkan penggunaan APD di tempat kerja selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 5

Pengusaha atau Pengurus wajib mengumumkan secara tertulis dan memasang rambu-rambu mengenai kewajiban penggunaan APD di tempat kerja.

Pasal 6

(1) Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib memakai atau menggunakan APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko.

(2) Pekerja/buruh berhak menyatakan keberatan untuk melakukan pekerjaan apabila APD yang disediakan tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan.

Pasal 7

(1) Pengusaha atau Pengurus wajib melaksanakan manajemen APD di tempat kerja. (2) Manajemen APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi :

(4)

a. Identifikasi kebutuhan dan syarat APD;

b. Pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh;

c. Pelatihan;

d. Penggunaan, perawatan, dan penyimpanan; e. Penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan; f. Pembinaan;

g. Inspeksi; dan

h. Evaluasi dan pelaporan.

Pasal 8

(1) APD yang rusak, retak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus dibuang dan/atau dimusnahkan.

(2) APD yang habis masa pakainya/kadaluarsa serta mengandung bahan berbahaya, harus dimusnahkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Pemusnahan APD yang mengandung bahan berbahaya harus dilengkapi dengan berita acara pemusnahan.

Pasal 9

Pengusaha atau pengurus yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 4, dan Pasal 5 dapat dikenakan sanksi sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970.

Pasal 10

Pengawasan terhadap ditaatinya Peraturan Menteri ini dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan. Pasal 11

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri ini diundangkan dengan penempatan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 J uli 2010

MENTERI TENAGA KERJ A DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

DRS, H, A.. MUHAI MIN ISKANDAR, M.Si. Diundangkan di J akarta

pada tanggal 6 Juli 2010

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

(5)

PATRIALIS AKBAR,SH.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 330

LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJ A DAN  TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR PER.08/MEN/VII/2010  TENTANG

ALAT PELINDUNG DIRI

FUNGSI DAN JENIS ALAT PELINDUNG DIRI 1. Alat pelindung kepala

1.1 Fungsi

Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikro organisme) dan suhu yang ekstrim.

1.2 Jenis

 Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala, penutup atau pengaman rambut, dan lain-lain.

2. Alat pelindung mata dan muka 2.1 Fungsi

Alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan partikel-partikel yang melayang di udara dan di badan air, percikan benda-benda kecil, panas, atau uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam.

2.2 Jenis

 Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata pengaman (spectacles), goggles, tameng muka (face shield), masker selam, tameng muka dan kacamata pengaman dalam kesatuan (full face masker).

3. Alat pelindung telinga 3.1 Fungsi

Alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi alat pendengaran terhadap kebisingan atau tekanan.

3.2 Jenis

 Jenis alat pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga (ear plug) dan penutup telinga (ear muff).

4. Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya 4.1 Fungsi

Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel yang berupa debu, kabut (eerosoti, uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya.

(6)

4.2 Jenis

 Jenis alat pelindung pernapasan dan perlengkapannya terdiri dari masker, respirator, katrit, kanister, Re-breather, Airline respirator, Continues Air Supply Machine = Air Hose Mask Respirator, tangki selam dan regulator (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus/SCUBA), Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA), dan emergency breathing apparatus.

5. Alat pelindung tangan 5.1 Fungsi

Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.

5.2 Jenis

 Jenis pelindung tangan terdiri dari sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain kanvas, kain atau kain berpelapis, karet, dan sarung tangan yang tahan bahan kimia. 6. Alat pefindung kaki

6.1 Fungsi

Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad renik, tergelincir.

6.2 Jenis

 Jenis Pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan, pengecoran logam, industri, kontruksi bangunan, pekerjaan yang berpotensi bahaya peledakan, bahaya listrik, tempat kerja yang basah atau licin, bahan kimia dan jasad renik, dan/atau bahaya binatang dan lain-lain.

7. Pakaian pelindung 7.1 Fungsi

Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau seluruh bagian badan dari bahaya temperature panas atau dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-benda panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan (impact) dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores, radiasi, binatang, mikro-organisme patogen dari manusia, binatang, tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur.

7.2 Jenis

 Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (Vests), celemek (Apron/Coveralls), Jacket, dan pakaian pelindung yang menutupi sebagian atau seluruh bagian badan.

8. Alat pelindung jatuh perorangan 8.1. Fungsi

Alat pelindung jatuh perorangan berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung dan menahan serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar.

8.2 Jenis

 Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk pengaman tubuh (harness), karabiner, tali koneksi (lanyard), tali pengaman (safety rope), alat penjepit tali (rope clamp), alat penurun (decender), alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester), dan lain-lain.

9. Pelampung 9.1. Fungsi

(7)

Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam (negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.

9.2. Jenis

 Jenis pelampung terdiri dari jaket keselamatan (life jacket), rompi keselamatan (life vest), rompi pengatur keterapungan (Bouyancy Control Device).

Ditetapkan di J akarta pada tanggal 6 Juli 2010

MENTERI TENAGA KERJA DAN

 TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Alat pelindung pernafasan digunakan untuk melindungi pernafasan dari resiko paparan gas, uap, debu, atau udara terkontaminasi atau beracun, korosi atau.. yang bersifat

Lengkapi perlengkapan pelindung terhadap bahan kimia, Jenis alat pelindung harus dipilih sesuai konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya di tempat kerja yang spesifik.

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan karakteristik individu (usia, lama paparan, masa kerja), pengunaan alat pelindung diri (APD), dan lokasi kerja.. Jenis

• Berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari suhu panas, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, arus listrik, bahan kimia, dll. • Jenis-jenis alat pelindung

kesehatan mata pekerja las, dalam upaya menggunakan alat pelindung diri. (APD) untuk pencegahan

Pada penderita kusta alat pelindung diri (APD) ada tiga indikator yaitu alat 1) pelindung mata berupa kacamata yang berfungsi sebagai pelindung mata dari debu,

Tugas penanganan untuk tumpahan B3, ppt, slide. Membahas peralatan yang digunakan, jenis jenis tumpahan, tahapan penanganan tumpahan, spill kit, serta mitigasi tumpahan. B3 merupakan singkatan dari Bahan Berbahaya dan Beracun. ● B3 adalah zat, energi, atau komponen lain yang memiliki karakteristik, konsentrasi, dosis , mempengaruhi suatu lingkungan hidup dapat tercemar langsung atau tidak langsung, membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup. ● Penggunaan bahan kimia dapat ditemukan sehari- hari bahkan pada barang-barang di rumah. ● Penggunaan bahan kimia harus dilakukan dengan hati-hati, seperti alat yang digunakan, APD (Alat Pelindung Diri), dan lainnya. ● Paparan bahan kimia (tergantung pada sifatnya) dapat menyebabkan bahaya kesehatan, lingkungan. Dampaknya dari yang kronis hingga akut. Dapat berefek jangka Panjang atau pendek, bahkan dapat menurunkan kemampuan organ. Dampak pada lingkungan seperti pencemaran udara, air, tanah, termasuk pada mahluk hidup di dalamnya. ● Tumpahan adalah ketika sejumlah volume besar ataupun kecil keluar atau lepas tidak dapat dikendalikan ● Penyebab tumpahan bisa dari alam atau manusia. Alam = gempa, angin topan, kebakaran dan letusan dari gunung. Manusia = bisa dari penanganan yang tidak aman, penyimpanan kurang tepat, dengan kata lain human