IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis)
LAPORAN PENGAMATAN
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S.
Oleh Nur Azizah NIM 100342400923
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang
Saat ini banyak tumbuhan yang berada di sekitar kita namun hanya sebagai penghias saja tanpa diketahui nama dan manfaatnya. Sebagai seorang biologiwan sudah seharusnya kita memanfaatkan tanaman yang tumbuh di lingkungan terutama di lingkungan kampus. Seperti pada tanaman Bakungan. Masyarakat kampus umumnya salah kaprah dalam pemberian nama pada bunga ini. Tanaman Bakungan sering disangka sebagai tanaman Bakung. Padahal antara dua tanaman ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok.
Tanaman Bakungan di depan gedung Biologi contohnya. Tanaman tersebut sudah diberi papan nama dengan nama Bunga Bakung (Crinum asiaticum). Bagi sebagian orang yang tidak tahu tentang seluk beluk dan morfologi tanaman jelas saja mudah tertipu bahwa bunga tersebut Bunga Bakung (Crinum asiaticum) padahal sesungguhnya bunga tersebut adalah Bunga Bankungan (Hymenocallis litthoralis).
Kedua bunga ini merupakan satu Famili yaitu Amarillidaceae dan sekilas jika dilihat dari jauh memiliki morfologi yang sama. Tetapi jika diperhatikan kedua bunga ini memiliki perbedaan, diantaranya :
- Bunga Bakungan
Memiliki mahkota tambahan berupa lembaran tipis yang menempel dengan tangkai sari, tangkai sari berwarna hijau dan kepala sari berwarna kuning. Daunnya lebih kecil panjang dan permukaannya lebih halus.
- Bunga Bakung
Umumnya lebihh besar, tidak memiliki mahkota tambahan, tangkai sari berwarna ungu, kepala sari berwarna oranye dan memiliki daun tenda bunga yang sedikit lebih tebal dibandingkan dengan Bunga Bakungan.
Dari perbedaan ciri tersebut kita bisa membedakan bagaimana kenampakan dari Bunga Bakung dan Bunga Bakungan. Di sekitar kampus yang sering tampak merupakan Bunga Bakungan seperti yang berada di depan gedung Biologi sendiri. Sedangkan Bunga Bakung jarang sekali terlihat, yang diketahui
oleh penulis hanya berada pada halaman di depan Asrama Mahasiswa Putri (Rusunawa) UM. Sehingga agar tidak terjadi kesalahan dalam penamaan kedua tumbuhan ini. Maka penulis memberikan judul “Identifikasi Tumbuhan Bakungan (Hymenocallis litthoralis)”
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui struktur morfologi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis)
1.2.2 Mengetahui ciri khas tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis)
1.2.3 Mengetahui pola persebaran tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis) 1.2.4 Mengetahui manfaat tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis)
1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk Mahasiswa
1.3.1.1 Menambah pengetahuan baru mengenai struktur morfologi, ciri khas, dan manfaat dari tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis)
1.3.2 Untuk Orang Lain
1.3.2.1 Memberikan informasi mengenai struktur morfologi tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis) secara lengkap.
1.3.2.2 Dapat digunakan sebagai referensi mengenai manfaat dari tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis)
4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Deskripsi Tumbuhan
Hymenocallis (lebih dikenal sebagai bunga bakung) adalah genus dari tanaman berbunga dari suku Amaryllidaceae. Ada sekitar 50 spesies dari genus ini yang berasal dari bagian tropis dan subtropis Amerika. Hymenocallis memiliki umbi dan dapat hidup sepanjang tahun. Bunganya berbentuk unik.
Hymenocallis berarti juga "membran yang indah" dalam bahasa Yunani, yang merujuk kepada bentuk bunganya. Di daerah-daerah yang tanahnya tidak membeku pada musim dingin, Hymenocallis dapat menjadi atraksi kebun. Tanaman ini menyukai tanah yang drainasinya baik serta kaya akan humus. Beberapa spesies juga dikenal sebagai bunga lili laba-laba, dikarenakan bentuk bunganya. Berikut ini klasifikasi dari Hymenocallis litthoralis :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheophyta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Amaryllidaceae (suku bakung-bakungan) Genus : Hymenocallis
Spesies : Hymenocallis litthoralis (Jacq.) Salisb 2.1.1 Data
2.1.1.1 Daun
Deskripsi Daun Bakungan
Filotaksis Tersebar
Merurut jumlah helaiannya Tunggal
Kelengkapan daun Tidak lengkap (terdiri dari helaian)
Tipe tangkai daun
-Bentuk helaian daun Bangun pedang
Pangkal daun Rata
Ujung daun Runcing
Permukaan daun Mengkilat
Susunan tulang daun Sejajar
Peruratan Sejajar
Tekstur Mendaging
Pelipatan daun dalam kuncup Plana 2.1.1.2 Batang
2.1.1.3 Akar
Deskripsi Akar Bakung
Sistem akar Serabut
Bagian-bagian akar Leher atau pangkal akar (collum), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), tudung akar (calyptra), rambut akar atau bulu-bulu akar (pillus radicalis)
2.1.1.4 Bunga
Deskripsi Bunga Bakung
Jumlah bunga pada
tumbuhan Planta multiflora
Frekuensi bunga Polycarpa
Letak bunga Aksilar
Tipe perbungaan Rasemosa
Kelamin bunga Hermafroditus
Kelengkapan bunga Bunga tidak lengkap
Jumlah Perigonium 6 (berlekatan) dalam 2 lingkaran
Estivasi perigonium valvata
Deskripsi Batang Bakungan
Terna atau berkayu Terna
Letak batang Di dalam tanah
Arah tumbuh Tegak
Bentuk batang Bulat
Bercabang atau tidak bercabang Tidak bercabang
Permukaan batang Memperlihatkan banyak bekas daun
Warna batang Putih
Ciri lain Buku rapat
Cara percabangan
-Arah tumbuh cabang
-Menurut panjang pendeknya umur Perineal
6
Jumlah putik 1
Bentuk tangkai sari Langsing
Perlekatan benang sari
terhadap tangkai sari Bergoyang (versatilis)
Ruang bakal buah 3 karpel
Letak bunga terhadap dasar
bunga Inferus
Susunan bagian-bagian
bunga Siklik
Ciri khusus Memiliki corona
Simetri Aktinomorf
2.1.2 Foto dan Gambar
Perawakan
Terna, batang terdapat di dalam tanah, berumbi lapis, tinggi 0,5-1 m.
Daun
Tunggal, roset akar, bentuk garis atau pita, tebal, ujung runcing, pangkal rata, tepi rata, panjang 30-80 cm, lebar, 4-8 cm, pertulangan sejajar, permukaan licin, hijau mengkilat.
Bunga
Majemuk, diketiak daun (aksilar), bentuk payung, bunga sempurna, ibu tangkai silindris, panjang 50-100 cm, selendang bunga tipis, bentuk segi tiga, warna coklat muda, perigonium berlekatan membentuk corong, ujung lepas, bentuk pita, panjang 9-16 cm, putih. Terdapat 6 daun perigonium yang saling berlekatan dan membentuk tabung yang berlekatan dan berhubungan dengan dasar
bunga. Memiliki corona (mahkota tambahan) yang melekat dengan tangkai benang sari.
Buah : Kapsul, beruang 3, berdaging, membelah lateral, panjang 1-2 cm, warna hijau.
2.1.3 Manfaat Tumbuhan
Tumbuhan Bakungan (Hymenocallis litthoralis) sering dimanfaatkan sebagai obat herbal. Daun tumbuhan ini mengandung saponin, kardenolin dan polifenol. Sehingga oleh masyarakat digunakan sebagai anti rematik dan antiseptik. Cara penggunaannya sangat sederhana. Cara pembuatan resep untuk obat rematik adalah sebagai berikut: daun bakungan segar sebanyak 60 gram, dicuci, ditumbuk halus kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain bersih. Sedangkan untuk obat luka bakar: daun bakungan segar sebanyak 60 gram, dicuci. Ditumbuk halus ditambah sedikit tepung hingga menyerupai pasta, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain bersih.
2.1.4 Letak Tumbuhan/Sebarannya
Merupakan tumbuhan yang umum dibudidayakan sebagai tanaman hias atau kadang dijumpai tumbuh di pinggir-pinggir jalan, mulai dari ketinggian 100 m sampai 1.500 m di atas permukaan laut. Menyukai tanah yang gembur dan subur, dapat dipanen sepanjang tahun. Di Biologi sendiri dapat ditemukan di depan Gedung Jurusan, selain itu banyak tumbuh di sekitar Universitas Negeri Malang.
8 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Ciri khas pada tanaman Bakungan ini yaitu merupakan herba, karpelum berjumlah 3 dan berlekatan, memiliki corona (mahkota tambahan), memiliki 6 tenda bunga yang saling berlekatan, memiliki 6 daun tenda bunga dan benang sari dalam 2 lingkaran, sehingga dari jumlah ruang karpel, benang sari dan perigonium memiliki urutan 3,3,3 atau disebut dengan trimer.
3.2 Saran
Sebaiknya tumbuhan di sekitar lingkungan kampus, terutama FMIPA lebih dirawat dan diperhatikan. Dan untuk warga biologi pada khususnya lebih mengetahui macam tanaman yang terdapat di kampus.