• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 CARA PRAKTIS BERKEBUN DI RUMAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3 CARA PRAKTIS BERKEBUN DI RUMAH"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

3 CARA PRAKTIS

BERKEBUN

(2)

DAFTAR ISI

Pendahuluan... 1 Bagian 1

Mengenal Berbagai Macam Tanaman Konsumsi ... 4

Bagian 2

Menanam Secara Konvensional... 31 Bagian 3

Menanam Secara Hidroponik... 42 Bagian 4

Berkebun Suka – Suka... 52 Daftar Rujukan... 59

(3)

PENDAHULUAN

Berkebun tidak semudah maupun sesulit yang

Anda bayangkan, berkebun membutuhkan

pengetahuan, praktek dan kreatifitas supaya dapat berhasil. Tidak perlu lahan yang luas, Anda dapat memanfaatkan halaman sekitar rumah untuk mulai berkebun.

Banyak keuntungan yang akan Anda dapatkan jika mahir berkebun. Dari segi lingkungan, tempat tinggal Anda menjadi semakin hijau, asri dan sejuk. Dari segi kesehatan, berkebun dapat menyegarkan pikiran dari rutinitas sehari – hari, Anda dapat berkebun setelah pulang bekerja maupun berkebun di akhir pekan. Tanaman hasil kebun sendiri terbukti lebih sehat karena Anda bisa membatasi penggunaan bahan kimia seperti pestisida. Dari segi ekonomi, harga beberapa tanaman pangan seperti cabe, bawang dan berbagai sayuran dapat naik sangat tinggi sewaktu – waktu disebabkan oleh, lahan pertanian yang semakin berkurang, penggunaan bahan kimia yang berlebihan sehingga semakin lama lahan pertanian menjadi tidak produktif dan faktor alam yang sulit diprediksi

seringkali mengakibatkan gagal panen. Dengan

(4)

terutama yang dapat dikonsumsi sedikit banyak pasti akan membantu Anda.

Paket Berkebun mengangkat tema “3 Cara Praktis Berkebun di Rumah, Anda dapat menanam secara konvensional, hidroponik maupun gabungan keduanya, menananam di halaman rumah, samping rumah, kebun belakang bahkan balkon rumah, di mana saja tergantung kreatifitas yang Anda miliki.

E-Book ini membantu Anda untuk belajar berbagai hal seputar berkebun dan memberikan berbagai inspirasi kreatif yang dapat Anda gunakan. Buku ini lebih menitikberatkan pada tanaman pangan, karena selain menghijaukan lingkungan, hasilnya juga dapat dikonsumsi.

Buku ini dibagi menjadi empat bagian. Bagian 1

adalah “Mengenal Berbagai Macam Tanaman

Konsumsi”, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,

buku ini lebih menitikberatkan pada tanaman

konsumsi. Pada bagian ini Anda akan diajak untuk mengenal karakteristik berbagai tanaman konsumsi seperti, sawi, tomat, kangkung, bayam, selada, dll...

Bagian 2, “Menanam Secara Konvensional”, selain di sawah atau kebun, Anda juga dapat menanam

secara konvensional di rumah. Anda dapat

menggunakan polibag/pot, namun membutuhkan

banyak media tanam seperti tanah dan pupuk kandang. Semua jenis tanaman dapat ditanam menggunakan teknik ini.

Bagian 3, “Menanam Secara Hidroponik”,

(5)

mendapatkan media tanam konvensional. Hidroponik memiliki banyak teknik dari yang sederhana sampai yang canggih. Hidroponik lebih hemat ruang dibanding menanam secara konvensional. Tidak semua tanaman cocok dengan teknik hidroponik.

Bagian 4, “Berkebun Suka – Suka”, tidak hanya teknik saja, kreatifitas juga sangat penting didalam berkebun. Pada bagian ini menyajikan berbagai contoh berkebun kreatif yang akan memberikan Anda banyak inspirasi. Berkebun itu bebas tentukan cara Anda sendiri.

(6)

BAGIAN 1

“Mengenal Berbagai Macam Tanaman Konsumsi”

Sebelum mulai menanam akan lebih baik jika kita mengenal karakteristik dari masing – masing tanaman. Jenis tanaman yang akan dibahas adalah tanaman sayur dan buah yang mudah untuk

dibudidayakan di sekitar rumah. Bagian ini

menjelaskan secara ringkas mengenai jenis,

rekomendasi budidaya dan kandungan nutrisi utama tiap tanaman.

1. Kangkung

Ada 2 jenis kangkung yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung darat memiliki daun sempit dengan ujung lancip biasa dipanen dengan dicabut sampai akar, sedangkan kangkung air memiliki daun lebar dengan ujung tumpul biasa dipanen dengan cara

Gambar 1 (kangkung darat)

Gambar 2 (kangkung air)

(7)

dipotong pada batang atau dipetik daunnya. Kita akan lebih fokus pada kangkung darat karena mudah untuk dibudidayakan di lingkungan sekitar. Kangkung darat

tidak banyak memerlukan pupuk tambahan,

pemupukan di awal penanaman sudah sangat baik. Kangkung masih bisa tumbuh dengan baik meskipun kondisi tanah kurang subur.

rekomendasi budidaya kangkung darat

- dataran : rendah

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : satu per satu/sekaligus (2 – 3 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 21 – 25 hst (cabut)

- info tambahan : tidak harus disemai terlebih dahulu,

benih kangkung darat juga bisa ditanam dengan

langsung membuat lubang tanam pada

bedengan/guludan

*cara membaca(berlaku untuk semua) : kangkung darat dapat ditanam pada semua dataran dari rendah – tinggi, namun hasilnya akan lebih maksimal jika ditanam pada

dataran rendah. Teknik penanaman

“konvensional/hidroponik” artinya kangkung dapat ditanam dengan baik menggunakan kedua teknik tersebut. Menyemai “satu per satu/sekaligus”, Anda dapat melihat pada bagian 2 untuk penjelasan selengkapnya, 2 – 3 minggu menunjukkan lamanya waktu semai. Menanam “pindah tanam” artinya proses penanaman dilakukan dengan cara pindah tanam. Panen 21 – 25 hst (hari setelah tanam), artinya kangkung dapat dipanen setelah 21 – 25 hari sejak pindah tanam.

5 kandungan utama kangkung darat masak (per 100 gram)

(8)

- Vitamin C (27% DV)

- Sodium (15% DV)

- Folat (9% DV)

- Serat (8% DV)

*cara membaca (berlaku untuk semua) : Vitamin A 104% DV(Daily Value), artinya setiap 100 gram kangkung yang sudah dimasak mampu memenuhi kebutuhan asupan vitamin A sebanyak 104% dalam 1 hari.

2. Sawi

Ada 3 jenis sawi yang paling sering kita jumpai, yaitu: sawi hijau, sawi daging dan sawi putih, kita akan lebih fokus pada sawi daging. Masing – masing sawi juga memiliki nama lain, seperti sawi hijau yang sering disebut sawi bakso, sawi daging disebut juga sawi sendok dan sawi putih disebut juga sawi jabung. Sawi bisa dimanfaatkan daun dan batangnya untuk dimasak menjadi berbagai menu makanan.

rekomendasi budidaya sawi daging

- dataran : rendah - tinggi

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : satu per satu/sekaligus (2 – 3 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 25 – 30 hst (cabut/potong) Gambar 3 (sawi hijau) Gambar 4 (sawi daging) Gambar 5 (sawi putih)

(9)

- info tambahan : sawi dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai kondisi lingkungan

5 kandungan utama sawi daging masak (per 100 gram)

- Vitamin A (85% DV) - Vitamin C (43% DV) - Vitamin K (42% DV) - Potasium (11% DV) - Folat (10% DV) 3. Bayam

Dari segi warna, bayam dibedakan menjadi bayam hijau, bayam merah dan bayam belang (kombinasi warna merah dan hijau). Bayam juga dibedakan menjadi bayam petik dan bayam cabut, bayam petik memiliki daun yang lebar dan besar dengan batang yang kokoh, bayam petik banyak tumbuh liar dan hanya bisa

dimasak daunnya saja. Bayam cabut banyak

dibudidayakan oleh petani, umur panen bayam ini relatif singkat, tidak lebih dari 25 hari setelah tanam, bayam ini dapat dimasak daun maupun batangnya. Selain bayam yang telah disebutkan, ada juga bayam duri, bayam duri bentuknya mirip seperti bayam petik, namun memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dengan banyak duri di batangnya, bayam duri lebih banyak

dimanfaatkan sebagai obat alternatif daripada

dikonsumsi.

Gambar 6 (bayam cabut hijau)

Gambar 7 (bayam merah)

Gambar 8 (bayam belang)

(10)

rekomendasi budidaya bayam cabut hijau

- dataran : rendah - tinggi

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : sekaligus (2 – 3 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 25 hst (cabut)

- info tambahan : untuk lebih praktisnya, terkadang

proses penyemaian bayam digabung dengan proses penanaman karena benih bayam sangat kecil. Jadi benih bayam langsung ditebar pada media tanam utama, dan dilakukan penjarangan jika tanaman bayam terlalu padat, tidak ada proses pemindahan tanam.

5 kandungan utama bayam cabut hijau masak (per 100 gram) - Vitamin C (69% DV) - Vitamin A (55% DV) - Mangan (43% DV) - Kalsium (21% DV) - Potasium (18% DV) 4. Kembang Kol

Kembang kol atau biasa

disebut kubis bunga sekilas mirip dengan brokoli. Dari segi warna, kembang kol umumnya berwarna putih, sedangkan brokoli umumnya

berwarna hijau. Susunan

bunga pada kembang kol lebih banyak, teratur dan padat daripada brokoli. Di Indonesia kembang kol yang dibudidayakan kebanyakan berwarna putih. Kembang kol berwarna oranye banyak

Gambar 9

(11)

di tanam di Canada, kembang kol warna oranye memiliki keunggulan yaitu vitamin A lebih banyak 25% dibanding kembang kol putih. Kembang kol berwarna hijau banyak dibudidayakan di beberapa wilayah Amerika dan Eropa, sedangkan kembang kol berwarna ungu banyak dibudidayakan di beberapa wilayah Britania Raya dan Itali.

rekomendasi budidaya kembang kol

- dataran : tinggi

- teknik penanaman : konvensional

- menyemai : satu per satu/sekaligus (3 – 4 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 45 hst (potong)

- info tambahan : meskipun kembang kol umumnya

ditanam pada dataran tinggi, namun banyak perusahaan benih yang telah mengembangkan brokoli untuk dataran rendah – menengah

5 kandungan utama kembang kol masak (per 100 gram)

- Vitamin C (74% DV) - Vitamin K (17% DV) - Folat (11% DV) - Sodium (10% DV) - Serat (9% DV) 5. Buncis

Di Indonesia ada dua jenis buncis yang dibudidayakan, yaitu buncis rambat dan buncis tegak. Buncis rambat memerlukan penopang seperti

lanjaran/ajir bambu, sedangkan

buncis tegak tidak memerlukan

penopang karena tingginya hanya sekitar 60 cm. Bentuk buah kedua buncis ini sama.

Gambar 10 (buncis)

(12)

rekomendasi budidaya buncis

- dataran : rendah – tinggi

- teknik penanaman : konvensional

- menyemai : tidak perlu disemai

- menanam : bedengan/guludan, lubang tanam, 2-3

benih/lubang

- panen : 40 – 50 hst (petik)

- info tambahan : buncis sangat peka terhadap

genangan air, usahakan agar menjaga

bedengan/guludan tetap tinggi

5 kandungan utama buncis masak (per 100 gram)

- Vitamin K (20% DV) - Vitamin C (16% DV) - Vitamin A (14% DV) - Mangan (14% DV) - Serat (13% DV) 6. Cabai

Banyak sekali jenis cabai, mulai dari yang tidak pedas sampai yang super pedas, ada juga yang memiliki rasa manis. Dari sekian banyak jenis, cabai rawit dan cabai merah besar adalah yang paling banyak dibudidayakan

Gambar 11 (cabai rawit)

Gambar 12 (cabai merah besar)

(13)

di Indonesia. Cabai rawit digunakan untuk memberikan rasa pedas pada masakan, sedangkan cabai merah besar digunakan untuk mempertajam warna masakan. Beberapa jenis cabai bahkan melebihi kepedasan dari cabai rawit, seperti cabai bhut jolokia (cabai setan) dan cabai habanero (cabai gendol). Jenis cabai hias yang cukup populer adalah cabai pelangi.

rekomendasi budidaya cabai rawit

- dataran : rendah – menengah

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : satu per satu/sekaligus (3 – 4 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 75 – 100 hst (petik)

- info tambahan : tanaman cabai tidak membutuhkan

terlalu banyak air, akan rusak jika air sampai menggenang. Memerlukan ajir untuk menopang tanaman

5 kandungan utama cabai rawit mentah (per 100 gram)

- Vitamin C (239% DV) - Vitamin B6 (25% DV) - Vitamin A (19% DV) - Vitamin K (17% DV) - Potasium (9% DV) - Mangan (9% DV) 7. Bawang Daun Gambar 13 (bawang prei) Gambar 14 (bawang bakung)

(14)

Ada dua jenis bawang daun yang sering kita jumpai, ada bawang bakung dan bawang prei. Bawang bakung memiliki ukuran dan susunan yang mirip dengan bawang merah, namun tidak bisa mengeluarkan umbi seperti bawang merah, bawang ini disebut juga bawang jepang atau bawang sop. Bawang prei memiliki ukuran yang lebih besar dari bawang bakung dan memiliki bentuk daun yang pipih.

rekomendasi budidaya bawang daun

- dataran : tinggi

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : satu per satu/sekaligus (6 – 8 minggu)

- menanam : pindah tanam, vegetatif (dari anakan)

- panen : 75 hst (cabut)

- info tambahan : menyemai bawang daun

membutuhkan waktu cukup lama, jika Anda sudah memiliki tanaman bawang daun

5 kandungan utama bawang daun mentah (per 100 gram) - Vitamin C (45% DV) - Vitamin A (23% DV) - Iron (7% DV) - Mangan (7% DV) - Potasium (6% DV) 8. Ketumbar

Ketumbar atau dalam

bahasa inggris disebut

dengan coriander,

merupakan salah satu

rempah yang populer di

Indonesia, baik daun

maupun bijinya dapat

dimanfaatkan sebagai

bumbu masakan.

Gambar 15 (daun dan biji ketumbar)

(15)

Penggunaan biji sebagai bumbu masakan lebih sering daripada penggunaan daunnya.

rekomendasi budidaya ketumbar

- dataran : rendah – tinggi

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : satu per satu/sekaligus (2 – 3 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 45 hst (potong)

- info tambahan : segera panen daun ketumbar yang

telah mimiliki ketinggian batang di atas 10 cm

5 kandungan utama daun ketumbar mentah (per 28 gram) - Vitamin K (476% DV) - Vitamin C (264% DV) - Mangan (89% DV) - Iron (66% DV) - Magnesium (49% DV) 9. Jagung

Secara umum jagung dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu: pod corn (jagung bersisik), dent corn (jagung gigi kuda), flint corn (jagung mutiara), sweet corn (jagung manis), pop corn (jagung berondong), floury corn (jagung tepung) dan glutinous corn (jagung ketan). Jagung juga memiliki berbagai warna seperti, kuning, merah, putih, ungu dan

Gambar 16 (pod corn) Gambar 17 (flint corn) Gambar 18 (sweet corn)

(16)

hitam. Kita akan lebih fokus ke jagung manis, karena merupakan jenis yang paling digemari.

rekomendasi budidaya jagung manis

- dataran : rendah – menengah

- teknik penanaman : konvensional

- menyemai : tidak perlu disemai

- menanam : bedengan/guludan, lubang tanam, 2

benih/lubang

- panen : 70 – 80 hst (petik)

- info tambahan : jagung manis lebih rentan terhadap

penyakit daripada jagung jenis lainnya.

5 kandungan utama jagung manis rebus/masak (per 164 gram) - Tiamin (24% DV) - Folat (19% DV) - Serat (18% DV) - Vitamin C (17% DV) - Karbohidrat (14% DV) 10.Kacang Panjang

Dari segi budidaya, kacang panjang dibedakan menjadi dua, yaitu: kacang panjang yang membelit dan kacang

panjang yang tidak

membelit. Kacang panjang

yang membelit,

memerlukan lanjaran,

sedangkan yang tidak

membelit, tidak memerlukan lanjaran, buah akan terkumpul di tanah. Besar dan ukuran kacang panjang berbeda – beda tergantung varietas yang ditanam. Selain buah dan bijinya daun kacang panjang (lembayung) juga bisa diolah sebagai sayuran. Kacang panjang juga ada yang berwarna merah/ungu.

Gambar 19 (kacang panjang)

(17)

rekomendasi budidaya kacang panjang

- dataran : rendah – tinggi

- teknik penanaman : konvensional

- menyemai : tidak perlu disemai

- menanam : bedengan/guludan, lubang tanam, 2 – 3

benih/lubang

- panen : 45 hst (petik)

- info tambahan : -

5 kandungan utama kacang panjang masak (per 100 gram) - Vitamin C (27% DV) - Folat (11% DV) - Magnesium (10% DV) - Sodium (10% DV) - Mangan (10% DV) 11.Kailan

Kailan disebut juga

chinese kale atau chinese

broccoli merupakan

tanaman yang banyak

dijumpai pada masakan cina, terutama masakan

kanton. Baik daun

maupun batang tanaman

ini dapat dikonsumsi.

Kailan tidak begitu

populer di Indonesia, oleh karena itu, cukup sulit

untuk mendapatkan

sayuran ini.

rekomendasi budidaya kailan

- dataran : rendah – menengah

Gambar 20 (kailan)

(18)

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : satu per satu/sekaligus (2 – 3 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 40 hst (cabut)

- info tambahan : tanaman kailan membutuhkan

kelembaban tinggi sehingga cocok ditanam pada musim hujan

5 kandungan utama kailan masak (per 100 gram)

- Vitamin K (106% DV) - Vitamin C (47% DV) - Vitamin A (33% DV) - Folat (25% DV) - Mangan (13% DV) 12.Kemangi

Kemangi dalam bahasa

inggris disebut juga lemon

basil. Di Indonesia

kemangi/lemon basil

adalah jenis basil yang paling banyak digunakan. Selain lemon basil, masih banyak jenis basil lainnya

seperti, sweet basil,

cinnamon basil, holy basil, lime basil, dll. Kemangi dimanfaatkan daunnya sebagai lalapan maupun penambah aroma masakan.

rekomendasi budidaya kemangi

- dataran : rendah

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : sekaligus (2 – 3 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 50 hst (petik)

- info tambahan : -

Gambar 21 (kemangi)

(19)

5 kandungan utama kemangi mentah (per 28 gram) - Vitamin K (145% DV) - Vitamin A (30% DV) - Mangan (16% DV) - Vitamin C (8% DV) - Kalsium (5% DV) - Iron (5% DV) - Folat (5% DV) 13.Waluh

Waluh, ada juga yang

menyebutnya labu kuning atau labu parang. Jenis

waluh dibedakan

berdasarkan ukuran, yang pertama adalah cucurbita pepo, buahnya relatif kecil

dibandingkan yang lain,

warna buah tidak selalu

oranye, ada juga yang

kuning atau hijau. Kedua, cucurbita moschata, buah berukuran sedang – besar, cucurbita moschata adalah jenis waluh yang paling banyak dijumpai di Indonesia, dengan rata – rata berat tiap buah 3,5 – 4,5 kg. Ketiga, cucurbita maxima, waluh dengan ukuran besar – raksasa, daya tahan lebih rendah dari yang lainnya dan kurang tahan terhadap panas.

rekomendasi budidaya waluh

- dataran : rendah – tinggi

- teknik penanaman : konvensional

- menyemai : satu per satu (2 – 3 minggu)

- menanam : pindah tanam, bedengan/guludan,

lubang tanam, 1 benih/lubang

- panen : 85 – 90 hst (potong)

Gambar 22 (waluh)

(20)

- info tambahan : selain disemai waluh juga bisa ditanam langsung, menggunakan lubang tanam. Waluh lebih maksimal jika ditanam pada musim kemarau dengan pengairan yang cukup

5 kandungan utama waluh masak (per 100 gram)

- Vitamin A (100% DV) - Vitamin C (8% DV) - Copper (5% DV) - Riboflamin (5% DV) - Mangan (4% DV) 14.Okra

Okra atau dalam bahasa inggris disebut lady’s finger umumnya memiliki dua warna yaitu hijau dan merah dengan berbagai varietas yang telah dikembangkan. Okra memiliki tekstur renyah dan berlendir, okra sebaiknya dikonsumsi ketika buahnya masih mudah, ketika sudah tua teksturnya akan sangat berserat dan tidak dapat dikonsumsi. Sama halnya dengan kailan okra juga kurang populer di Indonesia, hanya dijual ditempat tertentu saja.

rekomendasi budidaya okra

- dataran : mengengah – tinggi

Gambar 23 (okra hijau)

Gambar 24 (okra merah)

(21)

- teknik penanaman : konvensional

- menyemai : satu per satu (2 – 3 minggu)

- menanam : pindah tanam, bedengan/guludan,

lubang tanam, 1 benih/lubang

- panen : 30 hst (petik)

- info tambahan : okra termasuk sayuran buah yang

mudah tumbuh dan cepat memasuki masa panen

5 kandungan utama okra masak (per 100 gram)

- Vitamin K (50% DV) - Vitamin C (27% DV) - Mangan (15% DV) - Folat (10% DV) - Serat (10% DV) 15.Oyong

Oyong atau biasa disebut

gambas merupakan

salah tanaman yang

tumbuh merambat.

Oyong dikonsumsi ketika

buah berusia cukup

mudah, buah yang sudah tua dan kering dapat

digunakan sebagai

pengganti spon pencuci

piring. Oyong sangat

rentan terhadap hama, terutama bagian daun, daun oyong akan banyak berlubang jika tidak dirawat secara teratur.

rekomendasi budidaya oyong

- dataran : rendah - menengah

- teknik penanaman : konvensional

- menyemai : satu per satu (2 – 3 minggu)

Gambar 25 (oyong)

(22)

- menanam : pindah tanam, bedengan/guludan, lubang tanam, 1 benih/lubang

- panen : 35 – 40 hst (petik)

- info tambahan : memerlukan lanjaran khusus, yang

dapat menopang buah oyong agar tumbuh dengan baik

5 kandungan utama oyong masak (per 178 gram)

- Vitamin A (66% DV) - Karbohidrat (20% DV) - Vitamin B (18% DV) - Mangan (17% DV) - Potasium (17% DV) 16.Paprika

Paprika umumnya memiliki warna hijau, kuning dan merah, namun di beberapa

wilayah ada juga yang

berwarna putih dan ungu. Paprika memiliki rasa manis dan sedikit pedas. Paprika kuning dan merah memiliki

cita rasa yang lebih

tajam/pedas. Jika ditanam secara konvensional paprika dapat mencapai ketinggian 50 – 150 cm, sedangkan jika ditanam secara hidroponik, paprika dapat tumbuh 3 – 4 meter. Daerah pegunungan sangat cocok untuk menanam paprika. Kandungan vitamin C paprika merah dua kali lipat paprika hijau.

rekomendasi budidaya paprika

- dataran : tinggi

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : satu per satu/sekaligus (3 – 4 minggu)

Gambar 26 (berbagai warna paprika)

(23)

- menanam : pindah tanam

- panen : 60 – 90 hst (petik)

- info tambahan : tanaman paprika merupakan

tanaman yang sensitif terhadap perubahan cuaca dan sinar matahari, oleh karena itu banyak yang menanam paprika secara hidroponik pada green house.

5 kandungan utama paprika merah mentah (per 100 gram)

- Vitamin C (213% DV)

- Vitamin A (63% DV)

- Vitamin B6 (15% DV)

- Folat (11% DV)

- Vitamin E – Alpha Tocopherol (8% DV)

- Serat (8% DV)

17.Pare

Pare atau paria adalah tanaman yang terkenal dengan rasa pahitnya. Di Indonesia ada tiga jenis pare, yaitu: pare gajih, pare hijau dan pare belut. Pare gajih adalah jenis pare yang paling banyak dibudidayakan dan dijual di pasar, rasa pahitnya masih toleran untuk dijadikan masakan. Pare hijau dan pare belut rasanya sangat pahit, sehingga jarang dibudidayakan. Selain warna hijau pare juga ada yang memiliki warna putih. Selain dimasak, pare juga di ekstrak untuk dijadikan obat dalam bentuk kapsul. Di negara Jepang, bahkan pare dijadikan sebagai jus.

Gambar 27 (pare gajih) Gambar 28 (pare hijau) Gambar 29 (pare belut)

(24)

rekomendasi budidaya pare

- dataran : rendah

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : satu per satu(2 – 3 minggu)

- menanam : pindah tanam, bedengan/guludan,

lubang tanam, 1 benih/lubang

- panen : 42 – 45 hst (petik)

- info tambahan : pare tidak membutuhkan cahaya

yang terlalu banyak, sehingga dapat tumbuh dengan baik ditempat yang sedikit terkena sinar matahari

5 kandungan utama pare masak (per 100 gram)

- Vitamin C (55% DV) - Folat (13% DV) - Sodium (10% DV) - Potasium (9% DV) - Serat (8% DV) 18.Parsley

Parsley atau peterseli

biasa digunakan

sebagai penambah

aroma maupun hiasan pada masakan. Daun

parsley dibedakan

menjadi dua yaitu

parsley daun rata dan parsley daun keriting,

parsley daun rata

cenderung memiliki

aroma yang lebih kuat.

Selain dimasak langsung, parsley juga dapat

dikeringkan.

rekomendasi budidaya parsley

- dataran : menengah – tinggi

Gambar 30 (parsley)

(25)

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : sekaligus (6 – 9 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 60 hst (potong)

- info tambahan : benih parsley membutuhkan waktu

yang cukup lama untuk berkecambah, rendam dengan air hangat kuku, kemudian biarkan selama 24 jam sebelum disemai, untuk mempercepat perkecambahan

5 kandungan utama parsley mentah (per 10 gram)

- Vitamin K (205% DV) - Vitamin C (22% DV) - Vitamin A (17% DV) - Folat (4% DV) - Serat (3% DV) 19.Pepaya California Pepaya california

merupakan salah satu

varietas pepaya

unggulan yang mulai banyak dibudidayakan

saat ini. Pepaya

california memiliki

berbagai keunggulan

seperti, buahnya

memiliki ukuran sedang 1,2 – 1,3 kg/buah, daging buah tebal (1,9 – 3,4 cm), mampu menghasilkan 48 – 52 buah/4 bulan pada saat masa panen dan pohon tidak terlalu tinggi sehingga mudah dipanen.

rekomendasi budidaya pepaya

- dataran : rendah - menengah

- teknik penanaman : konvensional

- menyemai : satu per satu/sekaligus (4 - 5 minggu)

Gambar 31 (pepaya california)

(26)

- menanam : pindah tanam

- panen : 210 – 270 hst (petik)

- info tambahan : hindari genangan air, drainase

(sistem pengairan) harus baik

5 kandungan utama pepaya (per 100 gram)

- Vitamin C (103% DV) - Vitamin A (22% DV) - Folat (10% DV) - Potasium (7% DV) - serat (7% DV) 20.Selada (Lettuce)

Ada empat kelompok budidaya selada, pertama adalah capitata, meliputi selada kepala renyah (crisphead) dan selada kepala mentega (butterhead). Kedua ada longifolia atau selada cos (romaine). Ketiga ada crispa atau selada daun longgar dan terakhir adalah asparagina atau selada batang. Selada yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis daun longgar, dengan varietas yang terkenal adalah grand rapids. Selada banyak dibudidayakan baik secara konvensional maupun hidroponik.

rekomendasi budidaya selada

- dataran : rendah – tinggi

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

Gambar 32 (grand rapids lettuce)

Gambar 33 (cripshead lettuce)

Gambar 34 (butterhead lettuce)

(27)

- menyemai : satu per satu/sekaligus (3 – 4 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 30 – 40 hst (cabut)

- info tambahan : -

5 kandungan utama selada mentah (per 100 gram)

- Vitamin K (217% DV) - Vitamin A (148% DV) - Vitamin C (30% DV) - Mangan (13% DV) - Folat (10% DV) 21.Seledri

Ada tiga kelompok budidaya seledri, yaitu: seledri daun, seledri batang dan seledri umbi. Seledri yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah seledri daun. Di Eropa, semua bagian seledri, mulai daun, tangkai dan umbi bisa dimanfaatkan.

rekomendasi budidaya seledri

- dataran : tinggi

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : sekaligus (3 – 4 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 60 – 90 hst (cabut/potong)

- info tambahan : seledri kurang tahan terhadap curah

hujan yang terlalu tinggi

Gambar 35 (seledri daun) Gambar 36 (seledri batang) Gambar 37 (seledri akar)

(28)

5 kandungan utama seledri mentah (per 100 gram) - Vitamin K (37% DV) - Vitamin A (9% DV) - Folat (9% DV) - Potasium (7% DV) - Serat (6% DV) 22.Terong

terong memiliki bentuk

bulat, oval dan panjang

dengan berbagai ukuran.

Dari segi warna, terong ada yang berwarna hijau, ungu, orange, kuning dan putih.

Terong cukup mudah

dijumpai di pasar tradisional dengan harga yang sangat terjangkau.

rekomendasi budidaya terong

- dataran : rendah – menengah

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : satu per satu/sekaligus (3 – 4 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 52 – 55 hst (petik)

- info tambahan : meskipun batang terong cukup

kokoh, namun terkadang juga memerlukan ajir karena buahnya cukup berat

5 kandungan utama terong masak (per 100 gram)

- Sodium (10% DV) - Serat (10% DV) - Mangan (6% DV) - Tiamin (5% DV) - Vitamin K (4% DV) Gambar 38 (aneka macam terong)

(29)

23.Mentimun

Ada dua jenis mentimun yang paling popuker di

Indonesia, yaitu

mentimun “biasa” dan

mentimun lalap.

Mentimun “biasa”, berisi

4 – 6 buah/kg,

sedangkan mentimun lalap berisi 10 – 14

buah/kg.dengan ukurannya yang kecil mentimun lalap dapat langsung dikonsumsi, sedangkan mentimun

“biasa” harus dipotong terlebih dahulu. Selain

ukurannya yang kecil, mentimun lalap memiliki tekstur

yang lebih renyah dan sedikit manis. Dengan

kelebihannya tersebut harga timun lalap lebih mahal jika dibandingkan timun “biasa”.

rekomendasi budidaya mentimun

- dataran : tinggi

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : satu per satu/sekaligus (2 – 3 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 32 hst (petik)

- info tambahan : timun rentan akan hama dan cuaca

yang sering berubah

5 kandungan utama mentimun mentah (per 100 gram)

- Vitamin K (9% DV) - Vitamin C (5% DV) - Potasium (4% DV) - Copper (4% DV) - Mangan (4% DV) Gambar 39 (mentimun)

(30)

24.Tomat

Masyarakat umumnya

mengenal tomat

berdasarkan kegunaannya, ada tomat buah dan tomat sayur. Tomat buah adalah tomat langsung dimakan

atau dijadikan jus

sedangkan tomat sayur

digunakan sebagai

tambahan masakan. Tomat buah memiliki bentuk yang lebih besar, sedikit lonjong dan lebih tebal, sedangkan tomat sayur memiliki bentuk yang cenderung bulat dan berukuran lebih kecil.

rekomendasi budidaya tomat

- dataran : rendah – menengah

- teknik penanaman : konvensional/hidroponik

- menyemai : satu per satu/sekaligus (3 – 4 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 60 hst (petik)

- info tambahan : batang tomat tidak terlalu kokoh

untuk menopang buahnya, sehinggi memerlukan lanjaran/ajir yang kuat

5 kandungan utama tomat mentah (per 100 gram)

- Vitamin A (30% DV) - Vitamin C (27% DV) - Folat (7% DV) - Potasium (6% DV) - Mangan (4% DV) Gambar 40 (tomat)

(31)

25.Bawang Merah

Bawang merah

merupakan tanaman

bumbu yang banyak

digunakan pada

masakan. Tidak jauh

berbeda dengan cabai

harga bawang merah juga

sangat fluktuatif, bisa

sangat mahal ataupun sangat murah di saat tertentu. Di Indonesia jenis bawang merah dibedakan berdasarkan lokasi penanamannya seperti, bawang merah bima, bawang merah probolinggo, bawang merah ampenan, bawang merah brebes, bawang merah palu, dll.

rekomendasi budidaya bawang merah

- dataran : rendah

- teknik penanaman : konvensional

- menyemai : satu per satu/sekaligus (3 – 4 minggu)

- menanam : pindah tanam

- panen : 70 – 85 hst (cabut)

- info tambahan : tanaman bawang merah tidak

memerlukan banyak air, cocok ditanam pada musim kemarau

5 kandungan utama bawang merah mentah (per 10 gram) - Vitamin A (2% DV) - Vitamin B6 (2% DV) - Vitamin C (1% DV) - Folat (1% DV) - Iron (1% DV) Gambar 41 (bawang merah)

(32)

26.Unik

25 tanaman konsumsi dengan berbagai jenis yang telah kita bahas, jumlahnya belum seberapa. Jika Anda menggali lebih dalam lagi pasti akan menemukan berbagai jenis tanaman unik yang belum pernah Anda jumpai sebelumnya.

Pada akhir bagian 1 ini, ada tanaman terong putih, sawi pagoda dan selada merah. Ketiganya merupakan sayuran konsumsi yang jarang kita jumpai. Bentuk dan warnanya sangat menarik untuk dijadikan hiasan. Menanam berbagai sayuran unik di sekitar rumah tentu menjadi sebuah kesenangan tersendiri.

Berbagai hal unik menarik dari dunia tanaman, akan membuat Anda semakin bersemangat untuk belajar berkebun. Gambar 42 (terong putih) Gambar 43 (sawi pagoda) Gambar 44 (selada merah)

(33)

BAGIAN 2

“Menanam Secara Konvensional”

Menanam secara konvensional merupakan teknik menanam yang sederhana namun membutuhkan banyak media seperti, tanah,

humus dan pupuk kandang. Menanam secara konvensional skala besar banyak dilakukan di sawah dan perkebunan, selain itu menanam secara konvensional juga bisa dilakukan di halaman depan maupun belakang rumah. Selain

langsung ditanam di tanah, Anda juga dapat

menggunakan polybag, pot, kaleng/botol bekas dan berbagai alat yang memungkinkan untuk menanam, kreasikan sesuka Anda. Menanam secara konvensional dapat dilakukan secara organik maupun dengan tambahan bahan kimia. Pada bab ini akan dijelaskan semua tahap menanam secara konvensional.

Gambar 45

(34)

Tahap 1 : pemilihan jenis tanaman

Keuntungan

menanam secara

konvensional adalah

semua jenis tanaman

dapat ditanam

menggunakan teknik

ini, Anda dapat

membuka bagian 1, pelajari kembali cara

menanam masing –

masing tanaman.

Tahap 2 : menyemai

Pada tahap

ini, pertama anda

akan mengenal

berbagai alat dan

media semai,

setelah itu akan

dijelaskan beberapa

teknik menyemai

yang bisa Anda

gunakan.

Berikut daftar tempat semai yang dapat Anda gunakan :

- trai semai

- polybag semai

- wadah bekas (nampan, kotak, dll...)

Gambar 46 (aneka benih tanaman)

Gambar 47

(35)

Media semai dan media tanam

Media semai/ media tanam harus memenuhi dua syarat, pertama, media harus mengandung nutrisi yang diperlukan tanaman, kedua, media harus memiliki drainase (sistem pengairan) yang baik. Media yang mengandung nutrisi antara lain, tanah humus (top soil),

pupuk kandang dan pupuk kompos (pupuk

kandang/kompos harus yang sudah matang sempurna). Media dengan drainase yang baik antara lain, sekam, arang sekam, serbuk gergaji dan pasir. Contoh kombinasi yang dapat Anda gunakan adalah :

1. tanah + sekam + pupuk kandang, perbandingan (1 :

1 : 1)

2. tanah + sekam, perbandingan (1 : 1 atau 2 : 1)

3. pupuk kandang/kompos + sekam, perbandingan (1 :

1)

4. kombinasikan sesuka Anda, asalkan memenuhi

syarat drainase yang baik dan cukup nutrisi

Teknik menyemai

1. Menyemai satu

per satu

Gunakan tray semai

atau polibag semai

untuk menyemai

dengan teknik ini.

Masukkan media semai yang telah Anda buat ke

dalam tempat semai

yang Anda gunakan.

Basahi media semai dengan air, secukupnya saja, kemudian taruh benih di atas media tersebut, tutup

Gambar 48 (menyemai sekaligus)

(36)

benih dengan media yang masih kering tipis saja. Terakhir semprot menggunakan sprayer (jangan sampai benih berantakan).

2. Menyemai “sekaligus”

Gunakan wadah datar seperti nampan atau kotak kayu untuk menyemai dengan teknik ini, jangan lupa untuk memberi lubang di bawahnya, masukkan media ke dalam wadah yang Anda gunakan, basahai dengan air secukupnya, ambil benih yang akan Anda semai, tebar di atas media yang telah dibasahi air secara merata, kemudian tutup dengan media yang masih kering tipis saja. Anda juga dapat mencampur benih dengan media kering sebelum menebarnya, supaya hasilnya lebih merata, terakhir semprot dengan menggunakan sprayer. Hal yang perlu

Anda perhatikan

adalah peletakan

benih yang sedang

disemai. Pada tahap ini letakkan benih di tempat yang teduh, terhindar dari sinar

matahari langsung

dan hujan sampai

benih berkecambah

dan muncul daun

pertama, semprot

menggunakan sprayer jika media semai mulai kering. Setelah muncul daun pertama kenalkan tanaman pada sinar matahari, letakkan tanaman pada tempat yang terkena sinar matahari pagi antara jam 7 – 10. Jika tidak ingin repot memindahkan tanaman, Anda dapat membuat rumah semai sederhana atau mini greenhouse yang menggunakan plastik UV atau paranet sehingga intensitas sinar matahari dapat di atur untuk tanaman

Gambar 49 (mini greenhouse)

(37)

yang masih kecil. Jika kekurangan sinar matahari

pertumbuhan benih tanaman akan terganggu.

Selanjutnya Anda tinggal menunggu dan merawat sampai tanaman siap pindah tanam. Ciri – ciri tanaman yang sudah siap dipindah adalah memiliki minimal empat helai daun sejati, batang sudah cukup kokoh dan sudah kuat terkena sinar matahari penuh.

Tips : untuk mempercepat perkecambahan benih, taruh benih yang baru disemai pada tempat yang hangat, seperti dekat sinar lampu.

Tahap 3 : Menanam

Anda dapat memindahkan bibit tanaman yang telah siap langsung ke tanah maupun menggunakan polibag, pot atau tempat lainnya yang memungkinkan. Beberapa tanaman seperti buncis, kacang panjang dan jagung tidak memerlukan proses penyemaian, Anda dapat langsung menanamnya. Beberapa tanaman juga memerlukan alat tambahan seperti ajir/lanjaran supaya dapat tumbuh dengan baik.

Menanam langsung di tanah

1. Bersihkan rumput,

dan pilih lokasi yang cukup sinar matahari

2. Buat bedengan

/guludan dengan

cangkul, caranya cangkul tanah sampai terbentuk

gundukan melingkar

atau memanjang

3. Basahi bedengan

dengan air, sampai bongkahan tanah hancur

Gambar 50 (menanam di tanah)

(38)

4. Tambahkan pupuk kandang atau kompos jika kondisi tanah kurang subur dan ratakan dengan tanah

5. Tambahkan sekam atau serbuk gergaji jika drainase

tanah buruk

6. Pindahkan bibit tanaman yang telah siap, atur jarak

supaya tidak terlalu rapat atau renggang (hati – hati dalam memindahkan bibit tanaman, akar jangan sampai tercabut)

7. Untuk tanaman yang tidak disemai. Buat lubang

tanam, masukkan benih/biji kemudian tutup lubang tersebut. Penutupan lubang tanam harus dengan tanah yang benar – benar gembur supaya tanaman mudah untuk tumbuh, sebagai pengganti tanah, Anda juga bisa menggunakan serbuk gergaji atau sekam

8. Jangan lupa untuk menyiram tanaman, penyiraman

sebaiknya dilakukan pada pagi hari di bawah jam 8 atau sore hari di atas jam 3. Penyiraman pada saat terik matahari akan merusak tanaman

Menanam di pot/polibag

1. Pilih lokasi tanam

yang sesuai dan

mendapat cukup sinar matahari

2. Buat media tanam

(lihat kembali media

pada proses penyemaian)

3. Masukkan media tanam ke dalam pot/polibag setinggi ¾ bagian Gambar 51 (menanam di pot)

(39)

4. Basahi media dengan air secukupnya

5. Pindahkan bibit tanaman yang telah siap (hati – hati

dalam memindahkan bibit tanaman, akar jangan sampai tercabut)

6. Jangan lupa untuk menyiram tanaman, penyiraman

sebaiknya dilakukan pada pagi hari di bawah jam 8 atau sore hari di atas jam 3. Penyiraman pada saat terik matahari akan merusak tanaman

7. Tambahkan media tanam ke dalam pot/polibag jika

akar tanaman terlihat langsung di permukaan

Tahap 4 : pemupukan

Pemupukan dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, Anda dapat menggunakan pupuk organik maupun kimia. Jika tanah maupun media tanam sudah subur, pemupukan tambahan bahkan tidak perlu dilakukan. Pemupukan tambahan untuk tanaman sekali panen seperti sawi, selada dan brokoli hanya dilakukan 1 – 2 kali saja, yaitu pada saat pindah tanam dan 2 – 4 minggu setelah tanam. Untuk tanaman yang bisa dipanen berkali – kali seperti cabai rawit, pepaya dan paprika, pemupukan dapat dilakukan rutin setiap 1 – 2 bulan sekali.

Baik pupuk organik maupun

kimia umumnya memiliki

dua bentuk yaitu padat dan cair. Pupuk yang berbentuk

padat digunakan untuk

memenuhi unsur makro yang diperlukan tanaman, unsur makro meliputi Nitrogen (N),

Phospat (P), Kalium (K),

Gambar 52 (pupuk NPK biru)

(40)

Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Belerang (S) unsur makro adalah unsur nutrisi yang paling banyak dibutuhkan tanaman. Cara penggunaan pupuk padat adalah dengan cara ditebar pada sekitar tanaman. Pupuk cair digunakan untuk memenuhi unsur mikro yang diperlukan tanaman seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Seng (Zn), Natrium (Na), dll. Unsur mikro adalah unsur nutrisi yang sedikit dibutuhkan tanaman. Cara penggunaan pupuk cair adalah dengan mencampur pupuk cair tersebut dengan air dalam jumlah tertentu kemudian disemprotkan pada daun tanaman. Selain pupuk organik dan kimia, ada satu lagi jenis pupuk yang populer yaitu pupuk hayati, salah satu contoh pupuk hayati adalah EM-4, pupuk ini berbentuk cair dan mengandung mikroorganisme yang mampu mengurai bahan organik menjadi unsur yang dibutuhkan tanaman, serta mampu meningkatkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk hayati biasa digabung dengan penggunaan pupuk organik. Pupuk hayati juga bisa digunakan dengan pupuk kimia tetapi harus diberi jeda waktu tertentu, tidak boleh digunakan bersamaan.

Tahap 5 : perawatan

Untuk dapat merawat

berbagai tanaman

dengan baik, Anda

harus mengenal

berbagai organisme

pengganggu tanaman

(OPT) dan cara

menanganinya. OPT

dibagi menjadi tiga yaitu, hama, vektor penyakit dan gulma.

Gambar 53 (serangga pemakan daun)

(41)

Hama adalah hewan yang dapat merusak tanaman secara langsung. Contoh hama adalah berbagai jenis serangga, bekicot, keong, tikus, dll.

Serangan hama bisa terjadi sangat cepat dan

mengakibatkan kerusakan langsung yang besar. Cara menangani hama adalah bisa dimusnahkan secara langsung bila melihatnya, membuat jebakan atau bisa juga menggunakan pestisida.

Vektor penyakit adalah berbagai organisme yang merusak tanaman secara tidak langsung, vektor penyakit dapat menurunkan imunitas dan metabolisme tanaman. Gejala serangan vektor penyakit umumnya

tidak terlihat pada awalnya, namun perlahan

pertumbuhan tanaman akan terganggu, jika dibiarkan tanaman akan mati. Lebih berbahaya lagi, jika dibiarkan vektor penyakit dapat menular ke tanaman lainnya. Vektor penyakit meliputi, virus, bakteri dan cendawan atau jamur. Cara menanggulangi vektor penyakit di antaranya, menjaga kebersihan tempat budidaya tanaman, segera memusnahkan tanaman yang terkena vektor penyakit agar tidak menular, Anda juga dapat menggunakan pestisida jika serangan sudah cukup parah.

Gulma adalah tanaman liar yang mengganggu pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan. Gulma dapat berebut nutrisi dengan tanaman budidaya, sehingga pertumbuhan tanaman tidak optimal. Cara menanggulangi gulma bisa dengan cara dicabut secara langsung, dipotong maupun menggunakan pestisida.

Untuk budidaya tanaman di sekitar rumah,

sebaiknya Anda lebih menekankan cara

penanggulangan alami, karena lebih sehat dan tidak merusak lingkungan. Akan lebih baik jika penggunaan pestisida kimia dilakukan dalam keadaan tertentu saja, misalkan kondisi OPT yang sudah tidak terkendali.

(42)

Berikut jenis pestisida yang dapat Anda gunakan untuk menanggulangi OPT :

Insektisida, pestisida yang digunakan untuk membasmi berbagai macam serangga, seperti belalang, wereng, kepik, ulat, dll.

Fungisida, pestisida yang digunakan untuk membasmi berbagai jenis jamur dan cendawan, digunakan pada tanaman yang mengalami karat daun, busuk daun,

cacar daun dan berbagai gangguan lain yang

disebabkan oleh jamur dan cendawan.

Bakterisida, pestisida yang digunakan untuk menangani bakteri dan virus. Bakterisida diberikan pada tanaman yang masih sehat untuk mencegah resiko serangan bakteri dan virus. Serangan bakteri dan virus umumnya tidak begitu ketara dan mengakibatkan tanaman mati secara perlahan.

Rodentisida, pestisida yang digunakan untuk

membasmi hama hewan pengerat, seperti tikus. Cara penggunaan pestisida jenis ini adalah dicampur dengan makanan hama tersebut.

Nematisida, pestisida yang digunakan untuk membasmi hama yang ada didalam tanah yang dapat merusak akar. Penggunaan pestisida jenis ini dilakukan jauh hari sebelum tanaman ditanam pada media, karena jika

digunakan ketika tanaman sudah ditanam

dikhawatirkan akan mengganggu pertumbuhan

tanaman.

Herbisida, pestisida yang digunakan untuk

memberantas gulma seperti, rumput dan ilalang. Penggunaan herbisada harus hati – hati jika tidak ingin merusak tanaman Anda.

(43)

Tips : selain menggunakan pestisida kimia seperti yang telah dijelaskan, Anda juga dapat membuat sendiri pestisida organik dari bumbu dapur seperti bawang putih, serai dan cabai.

Tahap 6 : panen

Panen adalah hal yang paling ditunggu setelah melalui berbagai proses penanaman. Kerja keras Anda

dalam merawat tanaman akan terbayar ketika

memasuki masa panen. Setelah panen, sebaiknya Anda menggemburkan kembali media yang telah dipakai dan memberikan tambahan pupuk kandang atau kompos supaya kesuburan media tetap terjaga.

(44)

BAGIAN 3

“Menanam Secara Hidroponik”

Menanam secara hidroponik dapat menjadi pilihan jika Anda kesulitan mendapatkan media tanam konvensional. Menanam secara hidroponik memiliki berbagai keuunggulan seperti, lebih lemat tempat, pertumbuhan tanaman lebih cepat karena semua nutrisi terpenuhi secara terus – menerus, tidak perlu repot menyiram tanaman dan lebih lemat air.

Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, “hydro” yang berarti air dan “ponos” yang berarti tenaga. Menanam secara hidroponik adalah menanam yang mengandalkan tenaga air, artinya seluruh nutrisi tanaman berasal dari air, berbeda dengan menanam secara konvensional yang nutrisinya didapatkan dari media tanam seperti tanah dan berbagai macam pupuk, menanam secara konvensional air berfungsi sebagai pelarut saja.

Menanam secara hidroponik juga memiliki kelemahan seperti, tidak semua tanaman cocok dengan teknik hidroponik, mahalnya membangun instalasi dengan sistem tertentu dan biaya operasional yang cukup mahal

(45)

Setelah mengetahui sekilas mengenai hidroponik, selanjutnya akan dibahas mengenai berbagai teknik hidroponik, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling canggih.

1. Wick System

Merupakan teknik

hidroponik yang

memanfaatkan daya

kapilaritas pada wick

(sumbu). Teknik ini adalah

teknik hidroponik yang

paling sederhana, dapat

dibuat dengan biaya yang sangat murah dan tidak memerlukan aliran listrik.

Cara kerjanya adalah

sumbu mengalirkan nutrisi dari bak nutrisi ke media tanam, kemudian nutrisi tersebut akan diserap oleh tanaman. Anda dapat memanfaatkan botol, ember maupun wadah bekas untuk membuat wick system ini. Sumbu yang digunakan bisa dari kain flanel maupun kain biasa yang mempunyai daya kapilaritas yang baik. Teknik wick memerlukan cukup banyak media tanam karena akar tanaman tumbuh pada media tanam tersebut.

2. Water Culture System

Teknik ini juga tergolong sederhana namun

membutuhkan alat tambahan berupa aerator dan airstone. Cara kerja teknik ini adalah tanaman ditempatkan langsung di atas bak nutrisi menggunakan netpot (pot hidroponik) atau alat lainnya, akar tanaman akan langsung masuk ke bak nutrisi.

Gambar 54 (sistem wick sederhana)

(46)

Pada dasar bak nutrisi dipasang airstone untuk mensuplai oksigen ke akar tanaman. Anda dapat menggunakan wadah berbentuk balok/kubus dan sterofoam sebagai tempat menanam sekaligus tutup wadah yang Anda gunakan.

Teknik ini tidak banyak membutuhka n media tanam karena akar tanaman langsung masuk ke bak nutrisi, gunakan media secukupnya saja pada netpot, asalkan tanaman bisa berdiri tegak.

3. Drip System

Instalasi sistem ini hampir mirip dengan teknik menanam secara konvensional di pot/polibag. Hal yang

menjadi perbedaan adalah menanam secara

konvensional menggunakan media yang mengandung

Gambar 55 (water culture system)

Gambar 56 (water culture system)

(47)

nutrisi seperti tanah dan pupuk kandang, sedangkan drip system banyak menggunakan media tanam yang tidak mengandung nutrisi seperti cocopeat, arang sekam, hidroton, dll.

Menanam secara konvensional penyiraman dilakukan secara manual pada pagi atau sore hari, sedangkan drip

system bisa melakukan penyiraman sekaligus

pemberian nutrisi secara otomatis, pada teknik ini air nutrisi dialirkan melalui paralon dan selang khusus yang dihubungkan ke timer, jeda waktu pemberian nutrisi dapat diatur sesuai kebutuhan tanaman. Teknik ini dapat menjadi alternatif untuk menanam berbagai sayur buah seperti terong, tomat, dan cabai.

4. Nutrient Film Technique (NFT)

Cara kerja teknik ini adalah dengan mengalirkan nutrisi melalui akar tanaman, kemudian nutrisi akan kembali menuju bak nutrisi dan akan dialirkan lagi menuju akar

tanaman, begitu seterusnya. Teknik ini tidak

menggunakan timer, sehingga air nutrisi akan mengalir secara terus – menerus.

Gambar 57 (Drip System)

(48)

Anda dapat menggunakan paralon yang diberi lubang atau talang air untuk membuat “gully” instalasi ini. Teknik NFT juga tidak banyak menggunakan media tanam, karena akar tumbuh pada aliran air nutrisi. Teknik NFT banyak digunakan untuk budidaya tanaman hidroponik skala menengah hingga besar.

5. Ebb and Flow System

Bahasa sederhana dari sistem ini adalah sistem pasang surut. Sistem ini banyak menggunakan media tanam, seperti pada wick system maupun drip system. Pada sistem ini terdapat dua bak utama yaitu bak nutrisi dan bak tempat tumbuh tanaman. Prinsip kerjanya, air akan dialirkan dari bak nutrisi menuju bak tanaman menggunakan pompa air yang dihubungkan ke timer, setelah air mencapai ketinggian tertentu, pompa akan berhenti dan air akan kembali ke bak nutrisi, begitu seterusnya.

Gambar 58 (NFT system)

(49)

Anda dapat mengatur jarak waktu pengairan dengan timer, teknik ini lebih lemat listrik karena pompa air tidak menyala terus menerus. Biaya pembuatan instalasi teknik ini juga lebih murah jika dibandingkan teknik NFT.

6. Aeroponik

Teknik ini merupakan pengembangan hidroponik yang lebih canggih dari teknik lainnya. Pertumbuhan tanaman akan menjadi lebih cepat jika menggunakan teknik ini. Pada teknik hidroponik biasa, akar tanaman

Gambar 59 (ebb and flow system)

Gambar 60 (aeroponik sederhana)

(50)

akan tumbuh pada media tanam atau langsung di air, sedangkan pada teknik aeroponik akar tanam tumbuh melayang di udara. Cara pemberian nutrisi juga berbeda, pada hidroponik biasa, nutrisi langsung diberikan dalam bentuk cair, namun pada teknik aeroponik, cairan diubah menjadi kabut lewat sprayer khusus sebelum diberikan pada tanaman. Cara kerja aeroponik hampir sama dengan sistem pasang surut yaitu, memberikan nutrisi pada tanaman dengan jangka waktu tertentu kemudian mengembalikan sisanya menuju bak nutrisi, namun pada aeroponik tidak menggunakan banyak media tanam karena akar tumbuh melayang diudara. Untuk aeroponik sederhana hanya perlu menggunakan alat tambahan berupa mist nozzle untuk membuat kabut, namun hasilnya kurang maksimal. Pada instalasi aeroponik yang lebih canggih diperlukan alat tambahan seperti mist nozzle, pressure tank, pompa RO, disc filter, dll.

Dari penjelasan sebelumnya Anda telah mengenal berbagai macam teknik hidroponik, sekarang saatnya untuk mencobanya, tentunya dimulai dari yang paling sederhana seperti, wick system dan water culture system karena lebih mudah dipraktekkan dengan biaya yang relatif murah. Berikut akan dijelaskan mengenai tahap menanam dan berbagai istilah hidroponik :

Tahap 1 : pemilihan jenis tanaman

Sayur daun seperti kangkung, bayam, sawi dan selada adalah pilihan yang tepat untuk belajar menanam hidroponik. Setelah berhasil menanam berbagai sayur daun, Anda dapat mencoba jenis tanaman lainnya dengan teknik hidroponik yang lebih rumit.

(51)

Tahap 2 : menyemai

Proses

penyemaian dapat

dilakukan satu per

satu atau ditebar

sekaligus.

Penyemaian benih

satu per satu media

yang digunakan

adalah rockwool

(media khusus

hidroponik), sedangkan jika ingin menebar benih sekaligus, Anda dapat menggunakan media cocopeat (sabut kelapa halus) yang dicampur dengan arang sekam perbandingan 1 : 1. Proses

penyemaian sama dengan menyemai secara

konvensional, Anda dapat membuka kembali bagian 2. Hal yang membedakan adalah menyemai secara konvensional menggunakan air biasa karena pada media semai sudah mengandung nutrisi, sedangkan menyemai secara hidroponik, Anda harus menggunakan “air nutrisi”. Penjelasan selengkapnya mengenai air nutrisi akan dibahas pada proses menanam.

Tahap 3 : menanam

Seperti yang telah disepakati sebelumnya, sistem yang akan digunakan adalah wick system dan water culture system. Kedua sistem tersebut sangat mudah untuk dibuat, berikut daftar berbagai alat dan media yang dibutuhkan :

a. tempat tanaman : netpot atau botol plastik air

mineral

b. bak nutrisi : wadah balok/kubus, ember, kaleng,

dll.

Gambar 61

(52)

c. tutup bak nutrisi : sterofoam

d. media tanam : rockwool, arang sekam, cocopeat,

pasir, serbuk gergaji, hidroton, perlite,

vermiculture, dll.

e. aerator, untuk membuat gelembung udara pada

water culter system

f. Ph meter dan TDS meter, masing – masing untuk

mengukur kelembaban dan tingkat kepekatan nutrisi hidroponik. Kedua alat ini hanya sebagai tambahan saja, tidak harus ada

g. Nutrisi hidroponik atau disebut juga AB Mix,

banyak dijual dengan komposisi yang berbeda – beda, pilih nutrisi AB Mix yang sesuai dengan tanaman Anda

Setelah selesai membuat sistem/instalasi, Anda dapat memindahkan tanaman yang sudah siap.

Tahap 4 : perawatan

Pada bagian 1 telah dijelaskan berbagai macam organisme pengganggu tanaman dan berbagai pestisida yang dapat digunakan. Pada budidaya tanaman hidroponik penggunaan pestisida tidak diperbolehkan karena dikhawatirkan akan merusak air nutrisi hidroponik, selain itu para petani hidroponik juga sepakat untuk tidak menggunakan pestisida. Jika terpaksa menggunakan itupun harus pestisida organik dan harus sangat berhati – hati supaya tidak ikut masuk ke air nutrisi. Budidaya tanaman hidroponik paling aman adalah di dalam green house karena berbagai hama akan sulit untuk masuk. Tanaman hidroponik memiliki harga jual yang tinggi salah satu alasannya adalah terbebas dari pestisida.

(53)

Tahap 5 : panen

Panen hidroponik bisa lebih cepat daripada menanam konvensional karena komposisi nutrisi hidroponik dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Jangan lupa setelah memanen untuk membersihkan instalasi dari kerak yang menempel. Anda dapat langsung menggunakan kembali instalasi yang telah dibersihkan.

(54)

BAGIAN 4

“Berkebun Suka – Suka”

Pada bagian sebelumnya Anda telah mengenal menanam secara konvensional dan hidroponik dengan berbagai teknik. Selain teknik, kreatifitas juga sangat dibutuhkan dalam berkebun.

“Berkebun Suka – Suka” adalah sebuah konsep berkebun yang penuh kebebasan dan kreatifitas, tidak terpaku pada suatu aturan baku. Anda bebas berkebun di mana saja dan berkreasi suka – suka. Konsep ini sangat cocok diterapkan di rumah karena tempat untuk berkebun sangat terbatas, sehingga ruang yang Ada harus dimanfaatkan sekreatif dan semaksimal mungkin. Berikut berbagai contoh berkebun kreatif yang sangat inspiratif :

1. Dinding

Memanfaatkan dinding rumah untuk menanam

merupakan salah satu cara yang kreatif untuk menekan keterbatasan lahan. Berbagai material seperti bambu, kayu, paralon dan kantong plastik sangat cocok untuk digunakan. Anda dapat mencoba menanam di dinding

rumah dengan berbagai cara, berikut beberapa

(55)

2. Hidroponik Tower

Merupakan pengembangan dari teknik hidroponik yang memiliki bentuk vertikal. Cara kerja hidroponik tower

Gambar 62 (dinding 1) Gambar 63 (dinding 2) Gambar 64 (dinding 3) Gambar 65 (dinding 4)

(56)

yaitu, air nutrisi dipompa sampai puncak tower melalui selang, kemudian air nutrisi akan kembali ke bak dan melewati akar tanaman, begitu seterusnya.

3. Kotak Kayu Kotak kayu dapat menjadi alternatif untuk menata berbagai tanaman menjadi lebih teratur, selain itu kotak kayu juga dapat digunakan sebagai alternatif menanam di halaman yang terbuat dari semen atau batu bata.

Gambar 66 (hidroponik tower)

Gambar 67 (kotak kayu)

(57)

4. Piramida

Menanam dengan bentuk piramida dapat dilakukan secara konvensional maupun hidroponik. Dengan teknik ini, semakin banyak yang dapat Anda tanam karena tidak memakan banyak tempat.

5. Kolam Ikan

Jika Anda

memiliki kolam

ikan, Anda dapat

mencoba untuk menanam berbagai macam sayuran di atasnya. Menanam dengan cara ini

mirip dengan

hidroponik

“water culture”

tetapi lebih

menguntungkan karena nutrisi tanaman langsung diperoleh dari air kolam.

Gambar 68 (piramida konvensional)

Gambar 69 (piramida hidroponik)

Gambar 70 (menanam di kolam ikan)

(58)

6. Menanam di Balkon Selain untuk bersantai dan melihat pemandangan luar, balkon rumah juga dapat dimanfaatkan untuk berkebun aneka tanaman. Tempatnya tidak begitu luas,

namun lumayan untuk memberikan kesejukan di pagi hari.

7. Indoor Gardening

Menanam tidak terbatas di luar ruangan saja, menanam di dalam ruangan juga tidak kalah seru. Anda dapat menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti sinar matahari. Solusi ini cocok bagi Anda yang tinggal di apartemen, karena tidak ada halaman untuk menanam.

Gambar 72 (menyemai dalam rumah)

Gambar 73 (menanam dalam rumah) Gambar 71

(59)

8. Memanfaatkan Barang Bekas

Kreatifitas berkebun juga bisa didapatkan dari berbagai barang bekas yang ada di rumah Anda.

9. Mini Greenhouse

Tidak harus memiliki ukuran yang besar, greenhouse juga dapat dibuat dengan ukuran mini. Mini greenhouse memiliki banyak kegunaan, pada “bagian 2” buku ini, mini greenhouse merupakan solusi praktis untuk menyemai benih tanaman, selain itu mini greenhouse

Gambar 74

(menyemai dengan koran bekas)

Gambar 75

(menanam dengan botol bekas)

Gambar 76 (mini greenhouse)

(60)

juga dapat digunakan sebagai tempat pembesaran tanaman dan menyimpan berbagai peralatan berkebun.

10.Melayang Menanam dengan posisi melayang merupakan salah satu variasi “verticulture”, sebelumnya kita juga telah membahas mengenai “verticulture” yaitu, menanam pada dinding

rumah, tower hidroponik dan piramida. Verticulture

adalah menanam dengan posisi vertikal untuk

memaksimalkan ruang yang ada. Selain yang telah kita bahas, Anda juga dapat mengembangkan “verticulture”

menjadi lebih bervariasi lagi.

Gambar 77 (melayang)

(61)

DAFTAR RUJUKAN http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2945/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2830/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2779/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2799/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2837/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2894/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2510/2 http://nutritiondata.self.com/facts/spices-and-herbs/182/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2416/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2971/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/3034/2 http://nutritiondata.self.com/facts/spices-and-herbs/213/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2601/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2878/2 https://www.healthbenefitstimes.com/luffa/ http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2896/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2787/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2513/2 http://nutritiondata.self.com/facts/fruits-and-fruit-juices/1985/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2477/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2396/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2858/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2440/2

(62)

http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2775/2 http://nutritiondata.self.com/facts/vegetables-and-vegetable-products/2773/2 http://alamtani.com/budidaya-kangkung-darat-organik.html http://alamtani.com/budidaya-bayam-organik.html http://alamtani.com/budidaya-buncis-organik.html http://alamtani.com/budidaya-cabe-rawit.html http://alamtani.com/budidaya-bawang-merah.html http://alamtani.com/budidaya-terong.html http://www.gerbangpertanian.com/2014/09/cara-tepat-menanam-sawi-dan-caisim.html http://daunbuah.com/gambar-bayam-dan-jenis-jenisnya/ http://www.pertanianku.com/menanam-bayam-dalam-pot/ http://www.pertanianku.com/jenis-jenis-kacang-panjang/ http://www.trubus-online.co.id/kembang-kol-mengejar-matahari/ http://www.petanihebat.com/2013/03/budidaya-kembang-kol.html http://id.wikihow.com/Menanam-Ketumbar http://id.wikihow.com/Menanam-Paprika http://id.wikihow.com/Menanam-Peterseli http://www.infoagribisnis.com/2015/01/cara-menanam-kacang-panjang/ http://www.kebunpedia.com/threads/cara-menanam-kailan-yang-baik-dan-benar.5068/ http://www.kebunpedia.com/threads/cara-menanam-paprika-yang-baik-dan-benar.5061/ http://www.kebunpedia.com/threads/cara-menanam-terong-terung-yang-baik-dan-benar.5075/ http://www.tipsberkebun.com/cara-menanam-kailan-di-pot.html http://www.hobbyfarms.com/10-basil-varieties-and-how-to-use-them-2/ http://www.materipertanian.com/cara-menanam-waluh-yang-baik-dan-benar/ http://www.ruangtani.com/8-teknik-cara-budiaya-oyong-gambas-maksimal-produksi/ http://benihpertiwi.co.id/mentimun-lalap-kecil-kecil-rasanya-kres-kress/#.V5W6VhLuM_4 http://www.satujam.com/menanam-dan-budidaya-oyong-atau-gambas/ http://www.superindo.co.id/hidup_sehat/info_sehat/paprika http://bawanggoreng.com/Jenis_Bawang_Merah_Indonesia.php www.jitunews.com/read/6777/mari-mengintip-potensi-selada-grand-rapids http://bidanku.com/berkebun-baik-untuk-kesehatan-mulai-dari-hindarkan-penyakit-jantung-hingga-segarkan-pikiran https://id.wikipedia.org/wiki/Sawi https://id.wikipedia.org/wiki/Bayam https://id.wikipedia.org/wiki/Kubis_bunga https://en.wikipedia.org/wiki/Cauliflower https://id.wikipedia.org/wiki/Buncis https://id.wikipedia.org/wiki/Ketumbar https://id.wikipedia.org/wiki/Jagung https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_panjang https://en.wikipedia.org/wiki/Gai_lan https://id.wikipedia.org/wiki/Kemangi https://id.wikipedia.org/wiki/Waluh https://ms.wikipedia.org/wiki/Bendi

(63)

https://id.wikipedia.org/wiki/Paprika https://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_merah https://id.wikipedia.org/wiki/Peria https://id.wikipedia.org/wiki/Selada https://id.wikipedia.org/wiki/Seledri https://id.wikipedia.org/wiki/Terung https://id.wikipedia.org/wiki/Tomat pupukplantactivator.blogspot.com pertaniansehat.com/read/2015/10/12/organisme-pengganggu-tanaman-opt.html www.zakapedia.com/2013/07/jenis-jenis-pestisida-dan-penggunaannya.html http://www.azzamrumahherbal.com/hidroponik/191-cara-menanam-menggunakan-sistem-hidroponik.html http://taman-berkebun.blogspot.com/2015/08/ebb-flow-hidroponik.html http://taman-berkebun.blogspot.com/2015/08/hidroponik-nft-sirkulasi.html http://taman-berkebun.blogspot.com/2015/09/sistem-aeroponik-hidroponik.html Gambar : Gambar 1 : http://budidaya7.blogspot.co.id/2014/08/cara-budidaya-tanaman-kangkung-darat.html Gambar 2 : obatin.mywapblog.com/manfaat-kangkung-dan-mitos-penyebab-kant.xhtml Gambar 3 : http://www.specialtyproduce.com/produce/Chinese_Cabbage_6676.php Gambar 4 : http://www.cifarm.com/products.html Gambar 5 : https://www.chinesemedicineliving.com/chinese-medicine/chinese-cabbage-the-king-of-all-vegetables/ Gambar 6 : http://www.evergreenseeds.com/whiteleaf.html Gambar 7 : http://www.evergreenseeds.com/edamasred.html Gambar 8 : http://www.evergreenseeds.com/edamyintsach.html Gambar 9 : http://memeinge.com/blog/veggies-all-year-cauliflower/ Gambar 10 : http://www.sheknows.com/food-and-recipes/articles/946469/meatless-monday-fresh-green-bean-stew Gambar 11 : https://www.cayennediane.com/peppers/super-chili-pepper/ Gambar 12 : http://phys.org/news/2015-04-uncover-pain-relief-secrets-hot-chili.html Gambar 13 : http://herbspice.guide/oniony-herbs/welsh-onion-allium-fistulosum/ Gambar 14 : https://www.itoday.co.id/kesehatan/herbal/khasiat-daun-bawang Gambar 15 : http://www.sophisticatedgardening.com/grow-coriander.html Gambar 16 : http://bestofpicture.com/pod-corn-picture.html Gambar 17 : http://www.idigmygarden.com/forums/showthread.php?t=59522 Gambar 18 : http://greentrug.mdcconcepts.com/product/sweet-corn/ Gambar 19 : http://www.essenceofthailand.com/YardLongBean.html Gambar 20 : http://aunidenovella.blogspot.co.id/2016/01/resepi-kailan-versi-hipster.html Gambar 21 : http://www.konsultankolesterol.com/manfaat-daun-kemangi.html

Gambar

Gambar 73  (menanam dalam rumah) Gambar 71

Referensi

Dokumen terkait

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol... Jurnal Administrasi Bisnis

Jaringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam mata dan bersifat bening. Terletak dibelakang iris yang terdiri dari zat tembus cahaya berbentuk

Dari penelitian dan analisis mengenai pengaruh material pada fasade bangunan terhadap kenyamanan visual didapati bahwa pencahayaan alami dan buatan yang tercipta di

Unifikasi Sistem Penargetan Nasional (PPLS 2011) Menyempurnakan Pelaksanaan Bantuan Sosial Kesehatan untuk Keluarga Miskin Menyempurnakan Pelaksanaan dan Memperluas Cakupan Program

Berangkat dari permasalahan tersebut, maka penulis ingin mengkaji permasalahan tersebut, selanjutnya penulis ingin mengadakan penelitian secara ilmiah dengan

Variabel internal pendamping yang disesuaikan dengan penelitian Azhari (2013) meliputi umur, pendidikan, pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, lama bertugas,

Penjilidan terbitan ialah suatu penjilidan yang menyelesaikan pekerjaan untuk diterbitkan, sedangkan dalam penjilidan khusus (partikelir) dikhususkan untuk kertas yang

Sedangkan untuk menentukan interval masing-masing kategori dilakukan perhitungan menurut Sudjana (2003). Untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan rumus