• Tidak ada hasil yang ditemukan

REJUVENASI LAPANGAN MATURED SANGATTA DENGAN STUDI KOMPREHENSIF G G & R ANDRY HALIM DAN SUSANTO B.N.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REJUVENASI LAPANGAN MATURED SANGATTA DENGAN STUDI KOMPREHENSIF G G & R ANDRY HALIM DAN SUSANTO B.N."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Andry Halim & Susanto BN Pertamina DOH Kalimantan-Balikpapan

Ph. (0542) 424255 Fax. (0542) 735133

REJUVENASI LAPANGAN MATURED SANGATTA DENGAN STUDI KOMPREHENSIF G G & R

ANDRY HALIM DAN SUSANTO B.N. ABSTRAK

Lapangan Sangatta merupakan salahsatu lapangan migas yang dioperasikan oleh Pertamina DOH Kalimantan yang terletak di sebelah utara dan berjarak + 260 km dari Balikpapan. Lapangan tersebut diawali dengan dilakukannya eksplorasi dan ditemukan oleh Muller & Ulrich tahun 1930, yang dilanjutkan dengan pemboran eksplorasi pertama pada tahun 1936 dan menemukan Hidrokarbon. Selanjutnya BPM melakukan pemboran pada tahun 1949 hingga tahun 1969, walaupun menemukan migas ditinggalkan karena tidak ekonomis (saat itu). Pertamina melakukan pemboran dan merehabilitasi sumur-sumur eks BPM pada tahun 1970 hingga 1975, dan akhirnya sejak Maret 1976 lapangan Sangatta mulai diproduksikan secara komersial (3800 BOPD) dan produksi rata-rata saat ini + 400 m3/h ( + 2500 BOPD). Jumlah sumur dibor hingga saat ini adalah 161 sumur dengan 56 sumur berproduksi.

Puncak produksi Lapangan Sangatta dicapai tahun 1979 dengan produksi sebesar 1234 m3/h (7762 BOPD). Dan sejak itu terus mengalami penurunan produksi hingga saat ini. Dalam rangka mempertahankan produksi struktur tersebut, dilakukan upaya-upaya guna optimalisasi produksi, diantaranya dengan melaksanakan studi secara komprehensif Geofisika – Geologi – Reservoir (GG&R) yang diterjemahkan dalam bentuk POFD untuk pengembangan tahap lanjut struktur tersebut.

Dari hasil studi GG&R diatas didapatkan adanya prospek pengembangan struktur Sangatta ke arah selatan bagian tenggara dengan ditemukannya indikasi hilangnya patahan besar yang semula ada. Dari 7 buah sumur yang telah dibor berdasarkan hasil studi tersebut ( 3 sumur pada tahun 2002 dan 4 sumur tahun 2003) memberikan hasil produksi yang menggembirakan dengan produksi awal masing-masing sumur, yaitu : sumur ST-133 sebesar 80 m3/h, ST-134 sebesar 20 m3/h dan ST-135 sebesar 20 m3/h yang dibor tahun 2002. Sedangkan hasil pemboran tahun 2003, adalah : ST-136 memberikan hasil 8 m3/h, ST-137 sebesar 80 m3/h, ST-138 sebesar 78 m3/h, dan ST-139 sebesar 86 m3/h. Berdasarkan hasil tersebut, maka direncanakan akan dilakukan pemboran step out lanjutan sebanyak 3 sumur bor baru pada tahun 2003 ini dan 6 buah sumur di tahun 2004 mendatang.

(2)

PENDAHULUAN

Lapangan Sangatta merupakan salah satu lapangan migas yang dikelola oleh DOH Kalimantan saat ini. Lapangan tersebut terletak di Kabupaten Kutai Timur yang berjarak 13 km dari pusat kota Sangatta, ibukota Kabupaten Kutai Timur atau berjarak 260 km dari kota Balikpapan melalui darat (dapat dilihat gambar dibawah ini).

TUNU PECIKO MAL AYSI A LAP. BUNYU LAP..TANJUNG BALIKPAPAN LAP. SANGATTA NUBI UNOCAL UNOCAL SANGKIMAH S. UNOCAL SAMBOJA BEKAPAI SISI ATTAKA SANGATTA MUTIARA SANGA-2 TAMBORA NILAM BADAK SAMARINDA BONTANG BALIKPAPAN YAKIN SEPINGGAN

TO

TA

LF

IN

AE

LF

V

IC

O

UNOCAL EXSPAN PERTAMINA HULU TU NU NUBI PECIKO SEMCO SEMBERAH SANGATTA S. UNOCAL PAMAGUAN VIC O EXSPAN HANDIL

U

TUNU PECIKO MAL AYSI A LAP. BUNYU LAP..TANJUNG BALIKPAPAN LAP. SANGATTA NUBI UNOCAL UNOCAL SANGKIMAH S. UNOCAL SAMBOJA BEKAPAI SISI ATTAKA SANGATTA MUTIARA SANGA-2 TAMBORA NILAM BADAK SAMARINDA BONTANG BALIKPAPAN YAKIN SEPINGGAN

TO

TA

LF

IN

AE

LF

V

IC

O

UNOCAL EXSPAN PERTAMINA HULU TU NU NUBI PECIKO SEMCO SEMBERAH SANGATTA S. UNOCAL PAMAGUAN VIC O EXSPAN HANDIL

U

U

MAHAKAM BLOCK MAHAKAM BLOCK

Gb.1 Peta Situasi Letak Lapangan Sangatta di Kalimantan Timur

Lapangan Sangatta secara geologi terletak di bagian Cekungan Kutai, berada diantara Delta Mahakam & Tinggian Mangkalihat dan merupakan kombinasi perangkap struktur dan stratigrafi. Sistim Delta Sangatta terbentuk bersamaan dengan proto Delta Mahakam dan diperkirakan mulai berlangsung sejak Miosen Awal. Sedimentasi Delta mencapai puncak perkembangan pada kala Miosen Akhir hingga Pliosen, dengan regresi di Cekungan Kutai yang diwakili oleh Formasi Pamaluan, Formasi Bebulu, Formasi Pulubalang dan Formasi Balikpapan (Sedimen fase di Sangatta).

Lapangan Sangatta merupakan salah satu lapangan minyak yang dikembangkan sejak awal oleh Pertamina. Lapangan tersebut mulai dikembangkan oleh Pertamina sejak tahun 1973 dan mulai berproduksi pada medio Mei 1976 dengan produksi awal sebesar 3600 BOPD dengan 7 sumur produksi. Puncak produksi dicapai pada Februari 1979 dengan produksi sebesar 8220 BOPD dengan 41 sumur produksi. Kumulatif produksi Struktur Sangatta sampai dengan 31 Desember 2002 adalah sebesar 31,213 MMSTB (68,48% dari Recoverable Reserve). Sedangkan produksi tahun 2001 mencapai 577 MSTB dengan 4,02% WDR atau rata-rata 1581 BOPD dengan 40 sumur produksi. Sedangkan produksi tahun 2002 sebesar 93,314 m3 (587,849 barel) termasuk

(3)

produksi hasil pemboran 3 sumur (ST-133,ST-134, dan St-135) sebesar 9,129 m3 (57,415 barel).

(Sejarah produksi Struktur Sangatta selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

1976 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 00 02

TAHUN

PR

O

D

U

K

S

I (

B

O

PD

)

Gb.2 Profil Kinerja Produksi Struktur Sangatta REJUVENASI STRUKTUR SANGATTA

Rejuvenasi merupakan didefinisikan sebagai suatu proses untuk membuat sesuatu yang telah menua agar dapat menjadi lebih muda, lebih segar, dan lebih kuat. Dalam hal industri migas yang diperbaharui bukan hanya fasilitas dipermukaan saja, akan tetapi juga dengan melakukan studi ulang untuk kemungkinan mendapatkan cadangan atau temuan baru. Proses siklus tsb dapat dilihat pada gambar dibawah ini

FUTURE PAST PRESENT MATURATION MATURED/ MARGINAL FIELD POTENTIAL/ NEW RESERVE EXIST.FIELD REJUVENATION

Gb.3 Siklus Rejuvenasi Lapangan Migas

Hal ini dilakukan di lapangan tua Sangatta dengan melakukan re-assesnebt terpadu yang dilaksanakan tahun 2002.

(4)

RE-ASSESMENT TERPADU STRUKTUR SANGATTA

Sampai saat ini, sumur di Lapangan Sangatta berjumlah 161 sumur yang terdiri dari 12 sumur Eksplorasi di sekitar Area Sangatta dan 149 sumur di Lapangan Sangatta dan yang berproduksi 56 sumur. Perhitungan terakhir sisa cadangan di Lapangan Sangatta adalah 14 MMSTB, kenyataan ini menyadarkan kita bahwa daerah ini masih mempunyai potensi hidrokarbon yang cukup besar sehingga harus ditangani secara terintegrasi.

Pada tahun 1997 dilakukan operasi Seismic 3D di Struktur Sangatta dan telah dilakukan evaluasi oleh ITB-Schlumberger, dengan hasil Struktur Sangatta dibagi atas : 14 group lapisan dengan 93 lapisan. Kemudian dilakukan pemboran sumur appraisal ST-128 dan ST-130 dengan hasil air serta sumur infill ST-129 dengan hasil minyak.

Kemudian pada akhir tahun 2000 dilakukan evaluasi oleh Tim SSE-EP Pusat untuk KTI dengan melaksanakan kajian ulang GG&R lapangan Sangatta berdasarkan sekuen stratigrafi, re-interpretasi seismic 3D dan evaluasi data hasil pemboran sumur terakhir. Hasil evaluasi tersebut adalah berupa rekomendasi / usul untuk RK 2001 agar melakukan pemboran disebelah tenggara Struktur Sangatta lapangan dengan cara step out.

Usulan tersebut ditindaklanjuti pada RK 2001, dengan melaksanakan pemboran 2 sumur dengan cara step out, yaitu sumur : ST-131 dengan hasil berupa test awal lapisan p3 dengan SA ½” sebesar 503 BOPD, sumur ST-132 pada lapisan m4 dengan test awal SA ½” sebesar 480 BOPD.

Permasalahan pada reservoir Sangatta berupa batupasir dengan penyebaran terbatas (limited reservoir) dan distribusi porositas secara lateral. Selain itu sering dijumpai kesulitan korelasi geologi berdasarkan kesamaan litologi (konvensional) sehingga belum menjawab permasalahan geologi di daerah ini secara mendasar.

Hal ini berdampak pada hasil pemboran yang kurang optimal bahkan bisa dijumpai kegagalan. Salah satu alternatif untuk mengatasi ini adalah dengan diaplikasikannya Studi G&G berupa memadukan konsep mendasar geologi yaitu stratigrafi sekuen dengan inversi (geofisika)

Re-aasesment geologi & geofisika detil dari faktor ini sangat tepat diterapkan di Struktur Sangatta dalam upaya menjawab hubungan dan genesa reservoir secara lateral maupun vertikal disesuaikan dengan kedudukannya dalam ruang dan waktu geologi, sehingga diharpakan didaptkan pemodelan geologi yang lebih representatif dalam upaya menjawab permasalahan geologi Struktur Sangatta tersebut diatas. Selain itu diharapkan dari studi ini juga menjawab pola penyebaran lapisan di Struktur Sangatta dalam upaya untuk peningkatan penyerapan secara lebih efektif.

Berdasarkan permasalahan diatas dan dari hasil pemboran sumur sebelumnya terutama hasil pemboran sumur ST-28 sampai dengan ST-132 tersebut diatas, maka DOH Kalimantan melakukan inisiatif kajian G&G pada Mei 2001 hingga Januari 2002. Pada kajian tersebut berfokus pada 3 group lapisan saja, yaitu group : k, m & p (sebelah Tenggara lapangan daerah dimana masih memungkinkan untuk melakukan pemboran). Pada Juni 2001 telah selesai dilaksankan reprocessing seismic 3D dengan PSTM, oleh ELNUSA Jakarta. Selanjutnya diikuti dengan kajian ulang G&G oleh BATM Univ. Trisakti Jakarta (Juli 2001-Januari 2002).

Bersamaan dengan studi G&G tersebut tim DOH Kalimantan juga mendapatkan bantuan dari Tim Asistensi Jasa Teknologi untuk Kajian GG&R Struktur Sangatta yang diketuai oleh Bpk. Irawan Iqbal (Oktober 2001 – Februari 2002).

(5)

HASIL EVALUASI STUDI GG&R SANGATTA

Dari hasil studi GG&R tersebut didapatkan adanya peluang untuk pengembangan Struktur Sangatta ke arah kawasan Timur sebelah Tenggara - Selatan. Hal ini ditunjukkan dari hasil re-assesment yang memberikan hasil yaitu dari hasil integrasi Geologi & Geofisika telah menunjukkan adanya pola struktur yang komplek di kawasan Barat dan pola stratigrafis di kawasan Timur sebelah Tenggara – Selatan, sehingga memungkinkan untuk menambah titik serap ke arah tersebut dengan cara step out. Pada gambar.4 dapat dilihat adanya patahan besar di sebelah selatan Struktur Sangatta yang membatasi Struktur tersebut, sehingga tidak ada prospek pengembangan ke arah Selatan. Akan tetapi dari hasil studi tersebut tidak ditemui adanya patahan tersebut (gambar.5). Hal ini memungkinkan untuk pengembangan Struktur Sangatta selanjutnya.

Umumnya lapisan produktif di Struktur Sangatta berada pada Formasi Balikpapan dan Pulubalang yang disusun oleh batupasir berselingan dengan serpih dan umumnya berbentuk lensa “Bar “dan “channel” pada sistim pengendapan deltaik. Reservoir di Struktur Sangatta tersebut umumnya tipis-tipis, banyak patahan, cepat berubah dan hilang secara lateral. Sehingga umur produksi sumur / lapisan umumnya relatif pendek.

Selain itu didapatkan juga, bahwa patahan normal yang ada (dari studi sebelumnya) di sebelah selatan yang sebelumnya ada dengan jarak relatif dekat dengan sumur ST-131 tidak ditemukan pada studi ini, karena tidak adanya tanda-tanda zona yang hilang (patahan). Hal ini membuka peluang pengembangan pada kawasan Timur sebelah Tenggara - Selatan sangat besar, namun demikian pola pengembangan tetap dengan sistem konvensional (secara bertahap).

Dari peta akustik impedance, dijumpai adanya distribusi porositas yang menarik pada kawasan timur sebelah Utara - Timur laut, sehingga peluang infill drilling masih memungkinkan di daerah tersebut dan mempunyai peluang yang baik.

(6)

Well data (log, core &

cutting) SEISMIC DATA :

VSP / Check shot

Well-seismic Tie

Horizon picking Seismic Inversion

Seq. Srat. & Well log correl • Intpt. Dep. Env.

• Diagenesis Analysis

Impedance Map

Porosity Map

Structure Map

Isopach Map Reservoir

Distribution Reserve calculation

USULAN PEMBORAN PENGEMBANGAN

ANALISA KEEKONOMIAN PROYEK

Gb.3 Workflow Evaluasi GGR

Hasil studi tersebut selanjutnya diimplementasikan dalam bentuk Plan Of Futher Development (POFD) dari tahun 2002 hingga 2007. Direncanakan akan Struktur Sangatta akan dikembangkan lebih lanjut dengan pemboran sebanyak 30 sumur dan 3 sumur diantaranya telah dibor pada tahun 2002 ini dan telah diselesaikan pada akhir tahun ini. Dari pemboran 3 sumur yang telah dibor berdasarkan hasil studi tersebut pada tahun 2002 ini, yaitu : sumur ST-133, ST-134, dan ST-135 memberikan hasil produksi yang menggembirakan yaitu :

• ST-133

Sumur tersebut ditajak 7 Agustus 2002 dan diselesaikan 10 September 2002. Sumur tersebut dibor hingga mencapai kedalaman 1203 m dan menembus sebanyak 11 lapisan prospek dengan ketebalan 22 m. Dari hasil logging ditemui sebanyak 8 lapisan virgin.

(7)

• ST-134

Sumur tersebut ditajak 19 September 2002 dan diselesaikan 13 Oktober 2002 dan dibor hingga mencapai kedalaman 1207 m dan menembus sebanyak 10 lapisan prospek dengan ketebalan 30 m. Dari hasil logging ditemui sebanyak 9 lapisan virgin.

• ST-135

Sumur tersebut ditajak 21 Oktober 2002 dan diselesaikan 9 Nopember dan dibor hingga mencapai kedalaman 1200 m dan menembus sebanyak 15 lapisan prospek dengan ketebalan 43 m. Dari hasil logging ditemui sebanyak 6 lapisan virgin.

Hasil uji produksi dari ketiga sumur tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel-1 Hasil uji produksi sumur hasil pemboran T.A. 2002, Struktur Sangatta

Sedangkan pada tahun 2003 ini telah dilakukan 3 buah sumur pemboran (s/d Agustus 2003) dengan hasil yang memuaskan dengan produksi awal : ST-136 memberikan hasil 8 m3/h, ST-137 sebesar 80 m3/h, ST-138 sebesar 78 m3/h, dan ST-139 sebesar 86 m3/h.

Berdasarkan hasil tersebut, maka direncanakan akan dilakukan pemboran step out lanjutan, yaitu :

• RK 2003 sebanyak 7 sumur bor pengembangan, yaitu lokasi : 20, BDD-7, DDF-18, ABB-26, BDD-6, BDD-10, DDF-10 yang telah dimulai Januari 2003 (telah dilakukan 3 buah sumur pengembangan).

• Tahun 2004 sebanyak 7 sumur.

• Tahun 2005 – 2007, selanjutnya direncanakan akan dibor sebanyak 13 sumur pengembangan.

(8)

Gb.4. Interpretasi struktural lama, sesar arah barat- timur di bagian selatan membatasi struktur Sangata

Gb.5. Interpretasi struktural baru, tidak ditemukan sesar arah barat- timur di bagian selatan yang membatasi struktur Sangata

(9)

CADANGAN MINYAK STRUKTUR SANGATTA

Cadangan Struktur Sangatta saat ini mencapai 14 juta bbl yang terdiri dari 61 lapisan, 232 blok lapisan dan 123 sumur bor.

Adapun perhitungan cadangan minyak volumetris untuk 3 group lapisan : k, m, p (dengan memakai peta horizon 1987) dengan jumlah sumur di bor sebanyak 123 sumur ada pada tabel dibawah ini.

Tabel-2 Perhitungan Cadangan dengan Peta Lama (1987-sebelum studi) - MSTB

GROUP JMLH IOIP (MSTB) RECOVERABLE RES PROD. REMAINING RES. LAP. LAP. PASTI MUNGKIN PASTI MUNGKIN KUM. PASTI MUNGKIN

K 6 19,205.7 331.2 3,878.0 66.3 2,669.5 1,208.5 66.3

M 5 37,544.3 326.9 9,324.1 65.4 7,255.9 2,098.5 65.4

P 4 9,880.5 1,451.4 1,822.0 290.2 801.7 1,017.3 290.2

TOTAL 15 66,630.5 2,109.5 15,024.1 421.9 10,727.1 4,324.3 421.9

Sedangkan perhitungan cadangan minyak Struktur Sangatta secara volumetris untuk 3 group lapisan : k, m, p (dengan memakai peta horizon 2002- sesudah studi) memakai dasar : hasil reprocessing seismic “3D tahun 1977” terbaru (2002) dengan jumlah sumur di bor sebanyak 134 sumur dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel-3 Perhitungan Cadangan dengan Peta Baru (2002-sesudah studi) - MSTB

GROUP JMLH IOIP (MSTB) RECOVERABLE RES PROD. REMAINING RES. LAP. LAP. PASTI MUNGKIN PASTI MUNGKIN KUM. PASTI MUNGKIN

K 9 24,248.8 3,375.8 5,092.2 708.9 2,669.5 2,422.7 708.9

M 9 56,930.5 1,750.1 12,524.7 38.5 7,255.9 5,268.8 385.0

P 7 17,839.8 15,588.8 3,211.2 280.6 801.7 2,409.5 2,806.0

TOTAL 25 99,019.1 20,714.7 20,828.1 1,028 10,727.1 10,101 3,899.9

Perbandingan Oil Remaining Reserves sebelum dan sesudah studi untuk 3 group lapisan : k, m, p dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel-4 Perbandingan perhitungan cadangan sebelum dan sesudah studi - MSTB

GROUP PROD. REMAINING RES. PENAMBAHAN

KUM. SEBELUM STUDI SESUDAH STUDI REMAINING RES.

LAP. 31.12.01 PASTI MUNGKIN PASTI MUNGKIN PASTI MUNGKIN

K 2,669.5 1,208.5 66.3 2,422.7 708.9 1,214.2 642.6

M 7,255.9 2,098.5 65.4 5,268.8 385.0 3,170.3 319.6

P 801.7 1,017.3 290.2 2,409.5 2,806.0 1,392.2 2,515.8

TOTAL 10,727.1 4,324.3 421.9 10,101 3,899.9 5,776.7 3,478.0

KEEKONOMIAN

Dari POFD Struktur Sangatta tersebut dilakukan analisa keekonomian proyek tersebut berdasarkan pemboran sebanyak 30 sumur yang didapatkan berdasarkan hasil kajian GG&R tersebut diatas. Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan besarnya parameter keekonomian sebagai berikut :

• NPV yang akan didapat adalah sebesar US$ 26,14 juta

• ROR yang akan didapatkan sebesar 256 %, dan

• POT akan dicapai setelah berproduksi selama 1,4 tahun

Adapun sensitivitas investasi dan produksi terhadap NPV, ROR, dan POT tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(10)

SENSITIVITAS INVESTASI & PRODUKSI TERHADAP NPV 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160% PERUBAHAN SENSITIVITAS (%) NP V (0 00 ) U S$ Sens. Investasi Sens. Produksi

Gb.6 Sensitivitas Investasi & Produksi Terhadap NPV

SENSITIVITAS INVESTASI & PRODUKSI TERHADAP ROR 0% 100% 200% 300% 400% 500% 600% 700% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160% PERUBAHAN SENSITIVITAS (%) RO R ( % ) Sens. Investasi Sens. Produksi

Gb.7 Sensitivitas Investasi & Produksi Terhadap ROR

SENSITIVITAS INVESTASI & PRODUKSI TERHADAP POT 0% 50% 100% 150% 200% 250% 300% 350% 400% 450% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160% PERUBAHAN SENSITIVITAS (%) PO T ( TA HUN) Sens. Investasi Sens. Produksi

Gb.7 Sensitivitas Investasi & Produksi Terhadap POT KESIMPULAN

Dari hasil uraian diatas, maka didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu :

Struktur Sangatta meski telah memasuki tahap maturity, namun masih mempunyai prospek untuk dikembangkan yaitu dengan melakukan kajian ulang (GG&R) dengan pemanfaatan teknologi yang ada.

Hasil studi tersebut didapatkan prospek pengembangan kearah kawasan Timur bagian tenggara yang sebelumnya dibatasi oleh patahan besar di selatan Struktur Sangatta.

Hasil kajian Geologi & Geofisikas untuk group lapisan k, m & p maka dapat dipetakan 25 lapisan dan tambahan sumur untuk pemboran infill maupun appraisal sebanyak 30 sumur mulai 2002 – 2007.

Berdasarkan hasil pemboran yang telah dilaksanakan pada tahun 2002 sebanyak 3 sumur (ST-133, ST-134, ST-135) memberikan hasil yang memuaskan dengan hasil uji produksi awal : ST-133 (815 bopd), ST-134 (519 bopd), dan ST-135 (420 bopd).

(11)

Ditinjau dari segi keekonomian, maka proyek tersebut adalah layak secara ekonomis dan layak secara teknis berdasarkan kajian tersebut. Hal ini bisa dilihat dari analisa keekonomian proyek tersebut dengan hasil sebagai berikut :

NPV adalah US$ 26,14 juta ROR sebesar 256 %

POT akan dicapai setelah 1,4 tahun UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada Manajemen Pertamina baik di pusat maupun ManajemenDOH Kalimantan atas kesempatan yang diberikan untuk mempublikasikan paper ini.

PUSTAKA

1. Pertamina DOH Kalimantan, “Jasa Konsultasi Geologi dan Geofisika Dalam Rangka Re-assesment Struktur Sangatta”, Badan Afi;liasi Teknologi Mineral, FTM, Univ. Trisakti, 2001. (unpublish).

2. Pertamina-Jasa Teknologi, Presentasi hasil Kajian GG&R Struktur Sangatta 2001, Februari 2002 (intern-unpublish).

3. Pertamina DOH Kal, “Perkiraan Cadangan per 01.01.2001)”, Balikpapan, 2002 (unpublish).

4. Pertamina DOH Kal.,”POFD Struktur Sangatta”, 2002 (unpublish).

5. Salis A., et.al.,”Rejuvenation of Matured Oil Fields in South Sumatra, Indonesia”, SPE 80438, SPE APOGCE, Jakarta,Indonesia, September, 2003

(12)

OTOBIOGRAFI Nama : Andry Halim, Ir, MM Instansi/Perusahaan : Pertamina DOH Kalimantan Alamat Surat : Jl. Letjen Suprapto No. 1

Balikpapan, 76111

Nomor Telepon/Fax : 0542-742211 ext 2116 / 0542-742211 ext 2138 Email : andryhalim@pertamina.co.id

Referensi

Dokumen terkait

penyusunan naskah promkes dengan pihak terkait • 0askah o Menyusun materi penyuluhan untuk media ,etak dalam bentuk alat peraga penyuluhan. Langkah menyusun materi ,eramah :

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan opini audit terhadap ketepatan waktu

Hal ini dimaksudkan untuk menjawab visi pengembangan kawasan perbatasan Indonesia yaitu menjadikan kawasan perbatasan sebagai beranda negara dengan mempercepat pembangunan

Pada prinsipnya tujuan terapi aritmia adalah (1) mengembalikan irama jantung yang normal (rhythm control), (2) menurunkan frekuensi denyut jantung (rate control),

Seharusnya pemerintah Probolinggo harus menyediakan tempat pemasaran batik agar pendapatan masyarakat khususnya pengrajin batik lebih meningkat dan Penbatik di kota

OUTPEEPS* REPORTER REPROVER REPOSERS PRESTORE REPOSURE* REPROVES REPOWERS POTTERER OVERPERT EXPORTER REEXPORT ESPRESSO PORTESSE* ESPOUSER REPOUSSE EXPOSERS EXPRESSO

S26 - Jika kontak dengan mata, segera bilas dengan air yang banyak dan minta saran medis S39 - Kenakan pelindung mata/wajah.. S24 - Hindari kontak

Setelah tujuan, strategi dan kebutuhan baik secara organisatoris maupun teknis telah teridentifikasi dengan baik, inilah saatnya untuk menentukan jenis CMS apa yang akan dipakai..