• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Ilmiah Timah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karya Ilmiah Timah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH

KARYA ILMIAH

Mengatasi Tumpang Tindih antara Lahan Pertambangan dan

Mengatasi Tumpang Tindih antara Lahan Pertambangan dan

Kehutanan

Kehutanan

OLEH :

OLEH :

FREDDY HERDYMAN

FREDDY HERDYMAN

07312074

07312074

UNIVERSITAS TRISAKTI

UNIVERSITAS TRISAKTI

(2)

Kata Pengantar 

Kata Pengantar 

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena dengan rahmat Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesai- kan tugas Karya Ilmiah dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesai- kan tugas Karya Ilmiah

Bahasa Indonesia ini. Tidak lupa juga Saya ucapkan terima kasih kepada dosen Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia ini. Tidak lupa juga Saya ucapkan terima kasih kepada dosen Bahasa Indonesia yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah ini. Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dap

ilmiah ini. Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dap at memperluas ilmu tentang Mengatasiat memperluas ilmu tentang Mengatasi Tumpang tindih antara lahan pertambangan dan kehutanan. Semoga Karya Ilmiah Saya Dapat Tumpang tindih antara lahan pertambangan dan kehutanan. Semoga Karya Ilmiah Saya Dapat  bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua  bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua

yang membaca

yang membaca Karya Tulis Karya Tulis Saya ini, Saya ini, Dan Dan mudah mudahan mudah mudahan juga juga dapat memberikan dapat memberikan wawasanwawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan

yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih

kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih

Penulis Penulis

Freddy Freddy

(3)

Abstraksi

Abstraksi

Secara umum studi ini bertujuan mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapi sektor Secara umum studi ini bertujuan mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapi sektor  pertambangan dan kehutanan. Secara khusus, studi ini mengkaji permasalahan yang terkait di  pertambangan dan kehutanan. Secara khusus, studi ini mengkaji permasalahan yang terkait di

antara keduanya, sehubungan dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 (UU antara keduanya, sehubungan dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 (UU  No.41/1999) tentang Kehutanan, yang di dalamnya terdapat tumpang tindih penggunaan lahan  No.41/1999) tentang Kehutanan, yang di dalamnya terdapat tumpang tindih penggunaan lahan

antara kegiatan kehutanan (khususnya hutan lindung) dengan kegiatan pertambangan (khususnya antara kegiatan kehutanan (khususnya hutan lindung) dengan kegiatan pertambangan (khususnya  pertambangan terbuka). Metodologi kajian ini terbagi atas empat tahap, yaitu: (1) kajian

 pertambangan terbuka). Metodologi kajian ini terbagi atas empat tahap, yaitu: (1) kajian

teknis/kasus; (2) Kajian kebijakan; (3) tinjauan literatur; (4) perumusan alternatif penyelesaian teknis/kasus; (2) Kajian kebijakan; (3) tinjauan literatur; (4) perumusan alternatif penyelesaian masalah. Hasil kajian menunjukkan pemberlakuan UU No.41/1999 menyebabkan semakin masalah. Hasil kajian menunjukkan pemberlakuan UU No.41/1999 menyebabkan semakin terbatasnya ruang gerak pertambangan dan berpotensi menurunkan investasi pertambangan di terbatasnya ruang gerak pertambangan dan berpotensi menurunkan investasi pertambangan di Indonesia. Kesimpulan studi ini antara lain: (1) tumpang tindih lahan sektor kehutanan dengan Indonesia. Kesimpulan studi ini antara lain: (1) tumpang tindih lahan sektor kehutanan dengan  pertambangan memerlukan perhatian dan “kelapangan dada” kedua b

 pertambangan memerlukan perhatian dan “kelapangan dada” kedua b elah pihak untuk samaelah pihak untuk sama --sama mencari solusinya: (2) perlu diidentifikasi lebih teliti tentang lokasi kegiatan penambangan, sama mencari solusinya: (2) perlu diidentifikasi lebih teliti tentang lokasi kegiatan penambangan, apakah benar-benar berada di dalam kawasan hutan lindung atau tidak; (3) perusahaan yang apakah benar-benar berada di dalam kawasan hutan lindung atau tidak; (3) perusahaan yang terbukti tidak beroperasi dalam kawasan hutan lindung, maka diberi kembali hak melakukan terbukti tidak beroperasi dalam kawasan hutan lindung, maka diberi kembali hak melakukan  penambangan; (4) perusahaan yang wilayah pertambangannya di dalam kawasan hutan lindun  penambangan; (4) perusahaan yang wilayah pertambangannya di dalam kawasan hutan lindun g,g,  penyelesaiannya perlu mempertimbangkan beberapa hal, di antaranya: pertimbangan ekonomis,  penyelesaiannya perlu mempertimbangkan beberapa hal, di antaranya: pertimbangan ekonomis,

sosial, kestrategisan, dan keberlangsungan lingkungan. sosial, kestrategisan, dan keberlangsungan lingkungan.

Rekomendasi hasil kajian ini dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu: (1) Rekomendasi hasil kajian ini dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu: (1)

 penyelesaian non teknis dengan menempuh jalur yuridis, seperti Judicial Review, Fatwa MA,  penyelesaian non teknis dengan menempuh jalur yuridis, seperti Judicial Review, Fatwa MA,

Perpu dan Adendum aturan peralihan; (2) penyelesaian teknis dengan melakukan Perpu dan Adendum aturan peralihan; (2) penyelesaian teknis dengan melakukan langkah-langkah seperti

langkah sepertire-scoring re-scoring , perubahan peruntukan, dan peninjauan ulang zonasi hutan lindung, perubahan peruntukan, dan peninjauan ulang zonasi hutan lindung dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh. Penyelesaian permasalahan tumpang tindih dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh. Penyelesaian permasalahan tumpang tindih  penggunaan lahan dengan transparan, adil, dan obyektif dan memakan

 penggunaan lahan dengan transparan, adil, dan obyektif dan memakan waktu tidak terlalu lama,waktu tidak terlalu lama, diharapkan menimbulkan citra yang baik dalam hal konsistensi penerapan peraturan

diharapkan menimbulkan citra yang baik dalam hal konsistensi penerapan peraturan  perundangundangan.Hal ini penting bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di  perundangundangan.Hal ini penting bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di

Indonesia, khususnyadi bidang pertambangan. Indonesia, khususnyadi bidang pertambangan.

(4)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Batubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus menjadi sumber Batubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus menjadi sumber daya energy yang sangat besar. Indonesia pada tahun 2006 mampu memproduksi batu bara daya energy yang sangat besar. Indonesia pada tahun 2006 mampu memproduksi batu bara sebesar 162 juta ton dan 120 juta ton diantaranya diekspor. Sementara itu sekitar 29 juta ton sebesar 162 juta ton dan 120 juta ton diantaranya diekspor. Sementara itu sekitar 29 juta ton diekspor ke Jepang. indonesia memiliki cadangan batubara yang tersebar di Pulau Kalimantan diekspor ke Jepang. indonesia memiliki cadangan batubara yang tersebar di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan dalam jumlah kecil, batu bara berada di Jawa Barat, Jawa dan Pulau Sumatera, sedangkan dalam jumlah kecil, batu bara berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi. Sedangkan rumus empirik batubara untuk jenis bituminous adalah Tengah, Papua dan Sulawesi. Sedangkan rumus empirik batubara untuk jenis bituminous adalah C137H97O9NS, sedangkan untuk antrasit adalah C240H90O4NS.

C137H97O9NS, sedangkan untuk antrasit adalah C240H90O4NS.

Indonesia memiliki cadangan batu bara yang sangat besar dan menduduki posisi ke-4 di Indonesia memiliki cadangan batu bara yang sangat besar dan menduduki posisi ke-4 di dunia sebagai negara pengekspor batubara. Di masa yang akan datang batubara menjadi salah dunia sebagai negara pengekspor batubara. Di masa yang akan datang batubara menjadi salah satu sumber energi alternatif potensial untuk menggantikan potensi minyak dan gas bumi yang satu sumber energi alternatif potensial untuk menggantikan potensi minyak dan gas bumi yang semakin menipis. Pengembangan pengusahaan pertambangan batubara secara ekonomis telah semakin menipis. Pengembangan pengusahaan pertambangan batubara secara ekonomis telah mendatangkan hasil yang cukup besar, baik sebagai pemenuhan kebutuhan dalam negeri maupun mendatangkan hasil yang cukup besar, baik sebagai pemenuhan kebutuhan dalam negeri maupun sebagai sumber devisa.

sebagai sumber devisa.

Bersamaan dengan itu, eksploitasi besar-besaran terhadap batubara secara ekologis Bersamaan dengan itu, eksploitasi besar-besaran terhadap batubara secara ekologis sangat memprihatinkan karena menimbulkan dampak yang mengancam kelestarian fungsi sangat memprihatinkan karena menimbulkan dampak yang mengancam kelestarian fungsi lingkungan hidup dan menghambat terselenggaranya sustainable eco-development. Untuk lingkungan hidup dan menghambat terselenggaranya sustainable eco-development. Untuk memberikan perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup, maka kebijakan hukum memberikan perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup, maka kebijakan hukum  pidana

 pidana sebagai sebagai penunjang penunjang ditaatinya ditaatinya norma-norma norma-norma hukum hukum administrasi administrasi ladministrative ladministrative penalpenal law) merupakan salah satu kebijakan yang perlu mendapat perhatian, karena pada tataran law) merupakan salah satu kebijakan yang perlu mendapat perhatian, karena pada tataran implementasinya sangat tergantung pada hukum administrasi. Diskresi luas yang dimiliki pejabat implementasinya sangat tergantung pada hukum administrasi. Diskresi luas yang dimiliki pejabat administratif serta pemahaman sempit terhadap fungsi hukum pidana sebagai ultimum remedium administratif serta pemahaman sempit terhadap fungsi hukum pidana sebagai ultimum remedium dalam penanggulangan pencemaran atau perusakan lingkungan hidup, seringkali menjadi dalam penanggulangan pencemaran atau perusakan lingkungan hidup, seringkali menjadi

(5)

kendala dalam penegakan norma-norma hukum lingkungan. Akibatnya, ketidaksinkronan kendala dalam penegakan norma-norma hukum lingkungan. Akibatnya, ketidaksinkronan  berbagai

 berbagai peraturan peraturan perundang-undangan perundang-undangan yang yang disebabkan disebabkan tumpang tumpang tindih tindih kepentingan kepentingan antarantar sektor mewarnai berbagai kebijakan di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Bertitik tolak dari sektor mewarnai berbagai kebijakan di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Bertitik tolak dari kondisi di atas, maka selain urgennya sinkronisasi kebijakan hukum pidana, diperlukan pula kondisi di atas, maka selain urgennya sinkronisasi kebijakan hukum pidana, diperlukan pula  pemberdayaan

 pemberdayaan upaya-upaya upaya-upaya lain unlain untuk tuk mengatasi kelemahan mengatasi kelemahan penggunaan penggunaan sarana husarana hukum pkum pidana,idana, dalam rangka memberikan perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup dan dalam rangka memberikan perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup dan korban yang timbul akibat degradasi fungsi lingkungan hidup.

korban yang timbul akibat degradasi fungsi lingkungan hidup. B.

B. Rumusan MasalahRumusan Masalah

Bagaimana cara pencegahan dari dampak pertambangan Batubara bagi lingkungan, serta Bagaimana cara pencegahan dari dampak pertambangan Batubara bagi lingkungan, serta solusi untuk membuang limbah Batubara

solusi untuk membuang limbah Batubara C.

C. Tujuan PenelitianTujuan Penelitian

Untuk mengetahui dampak dampak dari penambangan batubara bagi lingkungan Untuk mengetahui dampak dampak dari penambangan batubara bagi lingkungan dan bagaimana solusi atau cara penanggulangan dari dampak penambangan batubara bagi dan bagaimana solusi atau cara penanggulangan dari dampak penambangan batubara bagi lingkungan

lingkungan D.

D. Manfaat PenelitianManfaat Penelitian

Agar kita mengetahui dampak positif dari penambangan batubara dan agar kita juga Agar kita mengetahui dampak positif dari penambangan batubara dan agar kita juga mengetahui dampak negatif dari penambangan batu bara. Serta, untuk mempelajari cara mengetahui dampak negatif dari penambangan batu bara. Serta, untuk mempelajari cara exsplorasi batu bara dan kita mengetahui cara menanggulangi limbah batu bara.

exsplorasi batu bara dan kita mengetahui cara menanggulangi limbah batu bara.

BAB II BAB II

(6)

LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI

A.

A. Pengertian Batu BaraPengertian Batu Bara

Batu bara adalah termasuk salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah Batu bara adalah termasuk salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah  batuan

 batuan sedimen sedimen yang yang dapat dapat terbakar, terbakar, terbentuk terbentuk dari dari endapan endapan organik, organik, utamanya utamanya adalah adalah sisa-sisasisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.

fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.

B.

B. Umur Batu BaraUmur Batu Bara

Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl), era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl), adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu  bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.

 bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.

Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di pelbagai belahan bumi lain.

Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di pelbagai belahan bumi lain. C.

C. Materi Pembentuk Batu BaraMateri Pembentuk Batu Bara

Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan  pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:

 pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut: 1.

1. Alga, dari Alga, dari Zaman Pre-kambrium Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium hingga Ordovisium dan bersel dan bersel tunggal. Sangat tunggal. Sangat sedikitsedikit endapan batu bara dari perioda ini.

endapan batu bara dari perioda ini.

2. Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit 2. Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batu bara dari perioda ini.

endapan batu bara dari perioda ini.

3. Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara 3. Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara  berumur

 berumur Karbon Karbon di di Eropa Eropa dan dan Amerika Amerika Utara. Utara. Tumbuhan-tumbuhan Tumbuhan-tumbuhan tanpa tanpa bunga bunga dan dan biji,biji,  berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.

 berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.

4. Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan 4. Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, misalnya pinus, mengandung kadar getah (resin) heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, misalnya pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu tinggi. Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu  bara Permian seperti di Australia, India dan Afrika.

(7)

5. Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang 5. Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.

sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.

D.

D. Pembentukan Batu BaraPembentukan Batu Bara

Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah  pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:

 pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:

1.Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit 1.Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.

kompaksi material organik serta membentuk gambut.

2.Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan 2.Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.

akhirnya antrasit.

E.

E. Tahap ExsplorasiTahap Exsplorasi

Tahap eksplorasi batu bara umumnya dilaksanakan melalui empat tahap, yakni survei Tahap eksplorasi batu bara umumnya dilaksanakan melalui empat tahap, yakni survei tinjau, prospeksi, eksplorasi pendahuluan, dan eksplorasi rinci. Tujuan penyelidikan geologi ini tinjau, prospeksi, eksplorasi pendahuluan, dan eksplorasi rinci. Tujuan penyelidikan geologi ini adalah untuk mengidentifikasi keterdapatan, keberadaan, ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas, adalah untuk mengidentifikasi keterdapatan, keberadaan, ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas, serta kualitas suatu endapan batu barasebagai dasar analisis/kajian kemungkinan dilakukannya serta kualitas suatu endapan batu barasebagai dasar analisis/kajian kemungkinan dilakukannya investasi. Tahap penyelidikan tersebut menentukan tingkat keyakinan geologi dan kelas sumber investasi. Tahap penyelidikan tersebut menentukan tingkat keyakinan geologi dan kelas sumber daya batu bara yang dihasilkan.

daya batu bara yang dihasilkan.

1.

1. Survei TinjauSurvei Tinjau (Reconnaissance) (Reconnaissance) 

Survei tinjau merupakan tahap eksplorasi batu bara yang paling awal dengan tujuan Survei tinjau merupakan tahap eksplorasi batu bara yang paling awal dengan tujuan mengidentifikasi daerah-daerah yang secara geologis mengandung endapan batu bara yang mengidentifikasi daerah-daerah yang secara geologis mengandung endapan batu bara yang  berpotensi untuk

 berpotensi untuk diselidiki lebih diselidiki lebih lanjut selanjut serta mengumpulkan rta mengumpulkan informasi tentang informasi tentang kondisi kondisi geografi,geografi, tata guna lahan, dan kesampaian daerah. Kegiatannya, antara lain, studi geologi regional, tata guna lahan, dan kesampaian daerah. Kegiatannya, antara lain, studi geologi regional,  penafsiran

 penafsiran penginderaan penginderaan jauh, jauh, metode metode tidak tidak langsung langsung lainnya, lainnya, serta serta inspeksi inspeksi lapanganlapangan  pendahuluan yang menggunakan peta d

 pendahuluan yang menggunakan peta dasar dengan skala sekurang-kurangnya 1:100.000.asar dengan skala sekurang-kurangnya 1:100.000.

2. Prospeksi

2. Prospeksi (Prospecting) (Prospecting) 

Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk membatasi daerah sebaran endapan batu bara Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk membatasi daerah sebaran endapan batu bara yang akan menjadi sasaran eksplorasi selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, di yang akan menjadi sasaran eksplorasi selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, di antaranya, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:50.000, pengukuran penampang stratigrafi, antaranya, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:50.000, pengukuran penampang stratigrafi,  pembuatan

 pembuatan paritan, paritan, pembuatan pembuatan sumuran, sumuran, pemboran pemboran ujiuji (scout drilling),(scout drilling),  pencontohan,  pencontohan, dandan analisis. Metode eksplorasi tidak langsung, seperti penyelidikan geofisika, dapat dilaksanakan analisis. Metode eksplorasi tidak langsung, seperti penyelidikan geofisika, dapat dilaksanakan apabila dianggap perlu.

apabila dianggap perlu.

3. Eksplorasi Pendahuluan

3. Eksplorasi Pendahuluan (Pre(Prelili minmin ary ary ExploratiExplorati on) on) 

Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran awal bentuk tiga-dimensi Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran awal bentuk tiga-dimensi endapan batu bara yang meliputi ketebalan lapisan, bentuk, korelasi, sebaran, struktur, kuantitas endapan batu bara yang meliputi ketebalan lapisan, bentuk, korelasi, sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas. Kegiatan yang dilakukan antara lain, pemetaan geologi dengan skala minimal dan kualitas. Kegiatan yang dilakukan antara lain, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya,

(8)

 penampangan

 penampangan(logging)(logging) geofisika, pembuatan sumuran/paritan uji, dan pencontohan yang andal.geofisika, pembuatan sumuran/paritan uji, dan pencontohan yang andal. Pengkajian awal geoteknik dan geohidrologi mulai dapat dilakukan.

Pengkajian awal geoteknik dan geohidrologi mulai dapat dilakukan. 4. Eksplorasi Rinci

4. Eksplorasi Rinci (De(Detailed Exploratitailed Explorati on) on) 

Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas serta model Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas serta model tiga dimensi endapan batu bara

tiga dimensi endapan batu bara  secara secara lebih rincilebih rinci.. Kegiatan yang harus dilakukan adalahKegiatan yang harus dilakukan adalah  pemetaan geologi dan

 pemetaan geologi dan topografi dengan skala mintopografi dengan skala minimal 1:2.000, pemboran imal 1:2.000, pemboran dan pencontohan dan pencontohan yangyang dilakukan dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan

dilakukan dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan (logging)(logging) geofisika, serta pengkajian geohidrologi dan geoteknik. Pada tahap ini perlu dilakukan geofisika, serta pengkajian geohidrologi dan geoteknik. Pada tahap ini perlu dilakukan  penyelidikan pend

 penyelidikan pendahuluan ahuluan pada batu pada batu bara, batuan, bara, batuan, air dan air dan lainnya lainnya yang dipandang yang dipandang perlu sebagaiperlu sebagai  bahan

 bahan pengkajian pengkajian lingkungan lingkungan yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan rencana rencana kegiatan kegiatan penambangan penambangan yangyang diajukan.

diajukan. F.

F. Tipe Endapan Batu Bara dan KondisiTipe Endapan Batu Bara dan Kondisi 1. Tipe Endapan Batu Bara

1. Tipe Endapan Batu Bara

Secara umum endapan batu bara utama di Indonesia terdapat dalam tipe endapan batu Secara umum endapan batu bara utama di Indonesia terdapat dalam tipe endapan batu  bara

 bara Ombilin, Ombilin, Sumatera Sumatera Selatan, Selatan, Kalimantan Kalimantan Timur Timur dan dan Bengkulu. Bengkulu. Tipe Tipe endapan endapan batu batu barabara tersebut masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang mencerminkan sejarah tersebut masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang mencerminkan sejarah sedimentasinya. Selain itu, proses pasca pengendapan seperti tektonik, metamorfosis, vulkanik sedimentasinya. Selain itu, proses pasca pengendapan seperti tektonik, metamorfosis, vulkanik dan proses sedimentasi lainnya turut mempengaruhi kondisi geologi atau tingkat kompleksitas dan proses sedimentasi lainnya turut mempengaruhi kondisi geologi atau tingkat kompleksitas  pada saat pembentukan batu bara.

 pada saat pembentukan batu bara. 2. Kondisi Geologi/Kompleksitas 2. Kondisi Geologi/Kompleksitas

Berdasarkan proses sedimentasi dan pengaruh tektonik, karakteristik geologi tersebut Berdasarkan proses sedimentasi dan pengaruh tektonik, karakteristik geologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama : Kelompok geologi sederhana, kelompok dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama : Kelompok geologi sederhana, kelompok geologi moderat, dan kelompok geologi kompleks. Uraian tentang batasan umum untuk geologi moderat, dan kelompok geologi kompleks. Uraian tentang batasan umum untuk masing-masing kelompok tersebut beserta tipe lokalitasnya adalah sebagai berikut.

masing kelompok tersebut beserta tipe lokalitasnya adalah sebagai berikut. a.

a. Kelompok Geologi SederhanaKelompok Geologi Sederhana

Endapan batu baradalam kelompok ini umumnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas Endapan batu baradalam kelompok ini umumnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas tektonik, seperti sesar, lipatan, dan intrusi. Lapisan batu bara pada umumnya landai, menerus tektonik, seperti sesar, lipatan, dan intrusi. Lapisan batu bara pada umumnya landai, menerus secara lateral sampai ribuan meter, dan hampir tidak mempunyai percabangan. Ketebalan lapisan secara lateral sampai ribuan meter, dan hampir tidak mempunyai percabangan. Ketebalan lapisan  batu

 batu bara secara bara secara lateral dlateral dan kualitasnan kualitasnya tidak ya tidak memperlihatkan memperlihatkan variasi variasi yang berarti. yang berarti. Contoh Contoh jenisjenis kelompok ini antara lain, di lapangan Bangko Selatan dan Muara Tiga Besar (Sumatera Selatan), kelompok ini antara lain, di lapangan Bangko Selatan dan Muara Tiga Besar (Sumatera Selatan), Senakin Barat (Kalimantan Selatan), dan Cerenti (Riau).

Senakin Barat (Kalimantan Selatan), dan Cerenti (Riau). b.

b. Kelompok Geologi ModeratKelompok Geologi Moderat

Batu bara dalam kelompok ini diendapkan dalam kondisi sedimentasi yang lebih Batu bara dalam kelompok ini diendapkan dalam kondisi sedimentasi yang lebih  bervariasi

 bervariasi dan dan sampai sampai tingkat tingkat tertentu tertentu telah telah mengalami mengalami perubahan perubahan pasca pasca pengendapan pengendapan dandan tektonik. Sesar dan lipatan tidak banyak, begitu pula pergeseran dan perlipatan yang tektonik. Sesar dan lipatan tidak banyak, begitu pula pergeseran dan perlipatan yang diakibatkannya relatif sedang. Kelompok ini dicirikan pula oleh kemiringan lapisan dan variasi diakibatkannya relatif sedang. Kelompok ini dicirikan pula oleh kemiringan lapisan dan variasi ketebalan lateral yang sedang serta berkembangnya percabangan lapisan batu bara, namun ketebalan lateral yang sedang serta berkembangnya percabangan lapisan batu bara, namun sebarannya masih dapat diikuti sampai ratusan meter. Kualitas batu bara secara langsung sebarannya masih dapat diikuti sampai ratusan meter. Kualitas batu bara secara langsung  berkaitan

 berkaitan dengan dengan tingkat tingkat perubahan perubahan yang yang terjadi terjadi baik baik pada pada saat saat proses proses sedimentasi sedimentasi berlangsungberlangsung maupun pada pasca pengendapan. Pada beberapa tempat intrusi batuan beku mempengaruhi maupun pada pasca pengendapan. Pada beberapa tempat intrusi batuan beku mempengaruhi struktur lapisan dan kualitas batu baranya. Endapan batu barakelompok ini terdapat antara lain di struktur lapisan dan kualitas batu baranya. Endapan batu barakelompok ini terdapat antara lain di daerah Senakin, Formasi Tanjung (Kalimantan Selatan), Loa Janan- Loa Kulu, Petanggis daerah Senakin, Formasi Tanjung (Kalimantan Selatan), Loa Janan- Loa Kulu, Petanggis (Kalimantan Timur), Suban dan Air Laya (Sumatera Selatan), serta Gunung Batu Besar (Kalimantan Timur), Suban dan Air Laya (Sumatera Selatan), serta Gunung Batu Besar (Kalimantan Selatan).

(9)

c.

c. Kelompok Geologi KompleksKelompok Geologi Kompleks

Batu bara pada kelompok ini umumnya diendapkan dalam sistim sedimentasi yang Batu bara pada kelompok ini umumnya diendapkan dalam sistim sedimentasi yang komplek atau telah mengalami deformasi tektonik yang ekstensif yang mengakibatkan komplek atau telah mengalami deformasi tektonik yang ekstensif yang mengakibatkan terbentuknya lapisan batu bara dengan ketebalan yang beragam. Kualitas batu baranya banyak terbentuknya lapisan batu bara dengan ketebalan yang beragam. Kualitas batu baranya banyak dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada saat proses sedimentasi berlangsung dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada saat proses sedimentasi berlangsung atau pada pasca pengendapan seperti pembelahan atau kerusakan lapisan (

atau pada pasca pengendapan seperti pembelahan atau kerusakan lapisan (wash out wash out ).). Pergeseran, perlipatan dan pembalikan

Pergeseran, perlipatan dan pembalikan (overtumed)(overtumed) yang ditimbulkan oleh aktivitasyang ditimbulkan oleh aktivitas tektonik, umum dijumpai dan sifatnya rapat sehingga menjadikan lapisan batu bara sukar tektonik, umum dijumpai dan sifatnya rapat sehingga menjadikan lapisan batu bara sukar dikorelasikan. Perlipatan yang kuat juga mengakibatkan kemiringan lapisan yang terjal. Secara dikorelasikan. Perlipatan yang kuat juga mengakibatkan kemiringan lapisan yang terjal. Secara lateral, sebaran lapisan batu baranya terbatas dan hanya dapat diikuti sampai puluhan meter. lateral, sebaran lapisan batu baranya terbatas dan hanya dapat diikuti sampai puluhan meter. Endapan batu bara dari kelompok ini, antara lain, diketemukan di Ambakiang, Formasi Warukin, Endapan batu bara dari kelompok ini, antara lain, diketemukan di Ambakiang, Formasi Warukin,  Ninian,

 Ninian, Belahing Belahing dan dan Upau Upau (Kalimantan (Kalimantan Selatan), Selatan), Sawahluhung Sawahluhung (Sawahlunto. (Sawahlunto. Sumatera Sumatera Barat).Barat). daerah Air Kotok (Bengkulu), Bojongmanik (Jawa Barat), serta daerah batu bara yang daerah Air Kotok (Bengkulu), Bojongmanik (Jawa Barat), serta daerah batu bara yang mengalami ubahan intrusi batuan beku di Bunian Utara (Sumatera Selatan).

(10)

BAB III BAB III PEMBAHASAN PEMBAHASAN

Dampak Negatif Penambangan Batu Bara Dampak Negatif Penambangan Batu Bara 1.

1. BanjirBanjir

Sebelum ada penambangan batu bara, di desa Ponoragan yang merupakan salah satu desa Sebelum ada penambangan batu bara, di desa Ponoragan yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Loa Kulu jarang terjadi banjir. Kira-kira terjadi banjir setiap satu tahun sekali. di Kecamatan Loa Kulu jarang terjadi banjir. Kira-kira terjadi banjir setiap satu tahun sekali. Itupun kalau hujan deras yang bersamaan dengan pasang air Sungai Mahakam. Jarangnya terjadi Itupun kalau hujan deras yang bersamaan dengan pasang air Sungai Mahakam. Jarangnya terjadi  banjir dikarenakan masih banyaknya pohon-pohon

 banjir dikarenakan masih banyaknya pohon-pohon yang akarnya mengikat butir-butir air.yang akarnya mengikat butir-butir air.

Tapi sekarang sering terjadi banjir yang disebakan adanya batu bara tersebut karena air Tapi sekarang sering terjadi banjir yang disebakan adanya batu bara tersebut karena air hujan tidak bisa ditampung oleh pohon-pohon yang telah ditebang untuk pembukaan lahan batu hujan tidak bisa ditampung oleh pohon-pohon yang telah ditebang untuk pembukaan lahan batu  bara. Banjir

 bara. Banjir yang berkepanjangan yang berkepanjangan ini menyebabkan ini menyebabkan banyak kerugian banyak kerugian bagi petani bagi petani padi dan padi dan petanipetani ikan. Bagi petani padi banyak sawah yang gagal panen karena terkena banjir tersebut. Pada saat ikan. Bagi petani padi banyak sawah yang gagal panen karena terkena banjir tersebut. Pada saat akan menebar benih, lahan sawah masih tergenang air yang disebabkan oleh banjir sehingga para akan menebar benih, lahan sawah masih tergenang air yang disebabkan oleh banjir sehingga para  petani

 petani tidak tidak bisa bisa menanam menanam padi padi dan dan padi padi membusuk. membusuk. Pada Pada saat saat pertengahan pertengahan tanam, tanam, hujan hujan derasderas membuat lahan sawah terendam dan banjir sehingga padinya membusuk dan gagal panen. membuat lahan sawah terendam dan banjir sehingga padinya membusuk dan gagal panen. Biasanya petani Loa Kulu panen 3 kali dalam setahun tapi sekarang panen hanya setahun sekali. Biasanya petani Loa Kulu panen 3 kali dalam setahun tapi sekarang panen hanya setahun sekali. Bagi petani ikan, banyak petani ikan yang lepas ikut arus air banjir sehingga banyak Bagi petani ikan, banyak petani ikan yang lepas ikut arus air banjir sehingga banyak  petani

 petani ikan ikan yang yang rugi rugi besar. besar. Setelah Setelah banjir, banjir, petani petani ikan ikan akan akan mengeluarkan mengeluarkan dana dana lebih lebih banyakbanyak lagi untuk merenovasi kolam dan membeli bibit ikan dan para petani ikan harus memulai lagi lagi untuk merenovasi kolam dan membeli bibit ikan dan para petani ikan harus memulai lagi dari nol.

dari nol. 2.

2. Penggundulan HutanPenggundulan Hutan

Banyak hutan yang ditebang untuk pembukaan lahan batu bara baik oleh masyarakat Banyak hutan yang ditebang untuk pembukaan lahan batu bara baik oleh masyarakat maupun dari pihak perusahaan batu bara itu sendiri. Dari masyarakat banyak yang melakukan maupun dari pihak perusahaan batu bara itu sendiri. Dari masyarakat banyak yang melakukan  pembukaan lahan hutan karena m

 pembukaan lahan hutan karena masyarakat menganggap bahwa tanah teasyarakat menganggap bahwa tanah tersebut adalah tanah milikrsebut adalah tanah milik leluhurnya dan masyarakatlah yang menjadi ahli warisnya. Dari hal tersebut maka ditakutkan leluhurnya dan masyarakatlah yang menjadi ahli warisnya. Dari hal tersebut maka ditakutkan terjadi tanah longsor dan banjir karena tidak ada yang menahan laju air hujan yang langsung terjadi tanah longsor dan banjir karena tidak ada yang menahan laju air hujan yang langsung  jatuh ke

 jatuh ke tanah. Dari tanah. Dari hujan yang hujan yang langsung mencapai langsung mencapai tanah tersebut tanah tersebut akan mengakibatkan akan mengakibatkan percikanpercikan air yang menyebabkan adanya erosi pada tanah dan terjadi longsor. Jadi, daerah di tempat yang air yang menyebabkan adanya erosi pada tanah dan terjadi longsor. Jadi, daerah di tempat yang lebih rendah menjadi korban tanah longsor dan korban banjir. Selain itu, dampak dari lebih rendah menjadi korban tanah longsor dan korban banjir. Selain itu, dampak dari  penggundulan

 penggundulan hutan hutan ini banini banyak hewan yak hewan lari dari lari dari habitatnya. Sebahabitatnya. Sebagai contogai contoh, di h, di daerah dekat daerah dekat LoaLoa Sumber pernah ada kera yang lumayan besar yang menyebrang jalan. Padahal dulu tidak ada Sumber pernah ada kera yang lumayan besar yang menyebrang jalan. Padahal dulu tidak ada kera besar yang menyebrang jalan. Ini bukti bahwa telah terjadi penggundulan hutan dan kera besar yang menyebrang jalan. Ini bukti bahwa telah terjadi penggundulan hutan dan merusak habitat kera.

merusak habitat kera. 3.

3. Rusaknya TanahRusaknya Tanah

Tanah bekas penambangan batu bara jarang dapat untuk ditanami lagi, karena tanah Tanah bekas penambangan batu bara jarang dapat untuk ditanami lagi, karena tanah  bekas

 bekas penambangan penambangan batu batu bara bara sudah sudah kehilangan kehilangan humusnya. humusnya. Seperti Seperti di di beberapa beberapa daerah daerah di di jalanjalan ke Samarinda banyak lobang-lobang besar bekas adanya penambangan batu bara. Ini menjadi ke Samarinda banyak lobang-lobang besar bekas adanya penambangan batu bara. Ini menjadi  bukti

 bukti bahwa bahwa setelah setelah adanya adanya pengerukan pengerukan batu batu bara, bara, perusahaan perusahaan tidak tidak mengadakan mengadakan reboisasi.reboisasi. Sehingga, nanti bekas dari pengerukan batu bara ini akan menjadi lahan yang gundul dan ekologi Sehingga, nanti bekas dari pengerukan batu bara ini akan menjadi lahan yang gundul dan ekologi di daerah batu bara rawan rusak.

(11)

4.

4. Rusaknya Karamba IkanRusaknya Karamba Ikan

Ponton yang membawa batu bara sering kali menabrak dan menghancurkan keramba Ponton yang membawa batu bara sering kali menabrak dan menghancurkan keramba  petani

 petani ikan. ikan. Banyak Banyak keramba keramba yang yang rusak rusak akibat akibat hal hal tersebut. tersebut. Beberapa Beberapa pendapat pendapat mengatakanmengatakan  bahwa kadang

 bahwa kadang terjadi penabrakan terjadi penabrakan keramba ikan keramba ikan karena adankarena adanya kabut ya kabut yang cukup yang cukup tebal dan tebal dan jarakjarak  pandang

 pandang yang cukup yang cukup pendek. Sehpendek. Sehingga banyak ingga banyak orang yanorang yang hanya g hanya melihat saja melihat saja karambanya yangkarambanya yang rusak. Tapi hal ini diganti rugi oleh pihak perusahaan batu bara. Kerusakan karamba membuat rusak. Tapi hal ini diganti rugi oleh pihak perusahaan batu bara. Kerusakan karamba membuat  petani karamba memulai lagi dari nol.

 petani karamba memulai lagi dari nol. 5.

5. Tanah LongsorTanah Longsor

Tanah di perbukitan sekitar penambangan batu bara banyak yang longsor ketika terjadi Tanah di perbukitan sekitar penambangan batu bara banyak yang longsor ketika terjadi hujan, karena hujan yang turun langsung mencapai tanah. Sehingga, air hujan yang langsung hujan, karena hujan yang turun langsung mencapai tanah. Sehingga, air hujan yang langsung sampai ke tanah meengakibatkan percikan-percikan menyebabkan erosi tanah dan terjadi longsor sampai ke tanah meengakibatkan percikan-percikan menyebabkan erosi tanah dan terjadi longsor karena tanah tidak ada yang menahan karena gundulnya hutan.

karena tanah tidak ada yang menahan karena gundulnya hutan. 6.

6. Limbah Batu BaraLimbah Batu Bara

Dampak negatif dari aktifitas pertambangan batu bara bukan hanya menyebabkan terjadi Dampak negatif dari aktifitas pertambangan batu bara bukan hanya menyebabkan terjadi kerusakan lingkungan. Melainkan, ada bahaya lain yang saat ini diduga sering disembunyikan kerusakan lingkungan. Melainkan, ada bahaya lain yang saat ini diduga sering disembunyikan  para

 para pengeoloa pengeoloa pertambangan pertambangan batu batu bara bara di di Indonesia. Indonesia. Kerusakan Kerusakan permanen permanen akibat akibat terbukanyaterbukanya lahan, kehilangan beragama jenis tanaman, dan sejumlah kerusakan lingkungan lain ternyata lahan, kehilangan beragama jenis tanaman, dan sejumlah kerusakan lingkungan lain ternyata hanya bagian dari dampak negatif yang terlihat mata.

hanya bagian dari dampak negatif yang terlihat mata.

Pertambangan batu bara ternyata menyimpan bahaya lingkungan yang berbahaya bagi Pertambangan batu bara ternyata menyimpan bahaya lingkungan yang berbahaya bagi manusia. Bahaya lain dari pertambangan batu bara adalah air buangan tambang berupa luput dan manusia. Bahaya lain dari pertambangan batu bara adalah air buangan tambang berupa luput dan tanah hasil pencucian yang diakibatkan dari proses pencucian batu bara yang lebih popular tanah hasil pencucian yang diakibatkan dari proses pencucian batu bara yang lebih popular disebut

disebutSludgeSludge

Saat ini banyak analis pertambangan yang tidak mau mengekspose secara detail tentang Saat ini banyak analis pertambangan yang tidak mau mengekspose secara detail tentang  bahaya

 bahaya air air cucian cucian batu batu bara. bara. Limbah Limbah cucian cucian batu batu bara bara yang yang ditampung ditampung dalam dalam bak bak penampungpenampung sangat berbahaya karena mengandung logam-logam beracun yang jauh lebih berbahaya sangat berbahaya karena mengandung logam-logam beracun yang jauh lebih berbahaya dibanding proses pemurnian pertambangan emas yang mengunakan sianida (CN).

dibanding proses pemurnian pertambangan emas yang mengunakan sianida (CN).

Proses pencucian dilakukan untuk menjadikan batu bara lebih bersih dan murni sehingga Proses pencucian dilakukan untuk menjadikan batu bara lebih bersih dan murni sehingga memiliki nilai jual tinggi. Proses ini dilakukan karena pada saat dilakukan eksploitasi biasanya memiliki nilai jual tinggi. Proses ini dilakukan karena pada saat dilakukan eksploitasi biasanya  batu bara bercampur tanah dan batuan.

 batu bara bercampur tanah dan batuan.

Agar lebih mudah dan murah, dibuatlah bak penampung untuk pencucian. Kolam Agar lebih mudah dan murah, dibuatlah bak penampung untuk pencucian. Kolam  penampung itu berisi air cucian yang bercampur lumpur.

 penampung itu berisi air cucian yang bercampur lumpur.

Sluge mengandung bahan kimia karsinogenik yang digunakan dalam pemrosessan batu Sluge mengandung bahan kimia karsinogenik yang digunakan dalam pemrosessan batu  bara

 bara yang logam yang logam berat beracun berat beracun yang terkandung yang terkandung di batu di batu bara seperti bara seperti arsenic, merkuri, arsenic, merkuri, kromium,kromium,  boron, selenium dan nikel.

 boron, selenium dan nikel.

Dibandingkan tailing dari limbah luput pertambangan emas, unsur berancun dari logam Dibandingkan tailing dari limbah luput pertambangan emas, unsur berancun dari logam  berat

 berat yang yang ada ada limbah limbah pertambangan pertambangan batu batu bara bara jauh jauh lebih lebih berbahaya. berbahaya. Sayangnya Sayangnya sampaisampai sekarang tidak ada publikasi atau informasi dari perusahan pertambangan terhadap bahaya sluge sekarang tidak ada publikasi atau informasi dari perusahan pertambangan terhadap bahaya sluge kepada masyarakat di sekitar pertambangan.

kepada masyarakat di sekitar pertambangan.

Unsur ini menyebabkan penyakit kulit, gangguan pencernaan, paru dan penyakit kanker Unsur ini menyebabkan penyakit kulit, gangguan pencernaan, paru dan penyakit kanker otak. Air sungai tempat buangan limbah digunakan masyarakat secara terus menerus. Gejala otak. Air sungai tempat buangan limbah digunakan masyarakat secara terus menerus. Gejala  penyakit itu biasa akan tampak setelah bahan beracun terakumulasi dalam tubuh manusia.

 penyakit itu biasa akan tampak setelah bahan beracun terakumulasi dalam tubuh manusia.

Beberapa perusahaan tambang di Kalimantan Timur ditengarai tidak melakukan Beberapa perusahaan tambang di Kalimantan Timur ditengarai tidak melakukan  pengelolaan water treatmen terhadap limbah buangan tamb

(12)

 penjernih

 penjernih Aluminum Aluminum Clorida, Clorida, Tawar Tawar dan dan kapur. kapur. Akibatnya Akibatnya limbah limbah buangan buangan tambangtambang menyebabkan sungai sarana pembuagan limbah cair berwarna keruh.

menyebabkan sungai sarana pembuagan limbah cair berwarna keruh.

Alangkah bijaknya jika perusahaan pertambangan batu bara tetap memperhatikan kualitas Alangkah bijaknya jika perusahaan pertambangan batu bara tetap memperhatikan kualitas limbah tambangnya dengan membuat water treatment dan penggunaan bahan penjernih air limbah tambangnya dengan membuat water treatment dan penggunaan bahan penjernih air hingga limbah buangan aman bagi masyarakat dan lingkungan.

hingga limbah buangan aman bagi masyarakat dan lingkungan.

7.

7. Intrusi Sungai MahakamIntrusi Sungai Mahakam

Sedimentasi yang terus berlangsung di Sungai Mahakam menyebabkan air laut berbalik Sedimentasi yang terus berlangsung di Sungai Mahakam menyebabkan air laut berbalik ke arah hulu sungai sehingga menyebabkan intrusi air laut sepanjang 120 kilometer dari arah ke arah hulu sungai sehingga menyebabkan intrusi air laut sepanjang 120 kilometer dari arah muara atau delta Mahakam. Intrusi air laut ini tidak hanya menyebabkan penduduk yang muara atau delta Mahakam. Intrusi air laut ini tidak hanya menyebabkan penduduk yang  bermukim

 bermukim di di sekitar sekitar Sungai Sungai Mahakam Mahakam kesulitan kesulitan mendapatkan mendapatkan air air bersih, bersih, tetapi tetapi berbagai berbagai jenisjenis ikan air tawar juga ikut musnah.

ikan air tawar juga ikut musnah.

Hal ini disebabkan adanya pembabatan hutan secara besar-besaran di bagian hulu dan Hal ini disebabkan adanya pembabatan hutan secara besar-besaran di bagian hulu dan sekitar daerah aliran sungai (DAS) sehingga menimbulkan sedimentasi atau pengendapan sekitar daerah aliran sungai (DAS) sehingga menimbulkan sedimentasi atau pengendapan lumpur. Sedimentasi ini telah menyebabkan muara Sungai Mahakam menjadi sangat dangkal, lumpur. Sedimentasi ini telah menyebabkan muara Sungai Mahakam menjadi sangat dangkal, tak sampai satu meter

tak sampai satu meter pada saat air laut sedang surut. Akibatpada saat air laut sedang surut. Akibatnya, kapal-kapal besar tidak bisanya, kapal-kapal besar tidak bisa masuk Sungai Mahakam pada saat air sedang surut dan harus menunggu air laut pasang.

masuk Sungai Mahakam pada saat air sedang surut dan harus menunggu air laut pasang.

Kondisi ini semakin diperburuk lagi dengan kegiatan tambang emas dan batu bara di Kondisi ini semakin diperburuk lagi dengan kegiatan tambang emas dan batu bara di  bagian

 bagian hulu hulu Sungai Sungai Mahakam. Mahakam. Sejumlah Sejumlah perusahaan perusahaan tambang tambang batu batu bara bara diketahui diketahui membuangmembuang limbahnya langsung ke Sungai Mahakam sehingga terjadi pencemaran dengan bahan partikel limbahnya langsung ke Sungai Mahakam sehingga terjadi pencemaran dengan bahan partikel terlarut (suspended particulate matter/SPM) yang tinggi dengan konsentrasi 80 miligram/liter. terlarut (suspended particulate matter/SPM) yang tinggi dengan konsentrasi 80 miligram/liter. Bahkan sebuah perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Kecamatan Loa Kulu, terbukti Bahkan sebuah perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Kecamatan Loa Kulu, terbukti menutup sebuah sub daerah aliran sungai Mahakam dan dijadikan jalan tambang. Padahal, menutup sebuah sub daerah aliran sungai Mahakam dan dijadikan jalan tambang. Padahal, mestinya perusahaan tersebut membuat gorong-gorong untuk jalan tambang.

(13)

BAB V BAB V

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN DAN SARAN

A.

A. SimpulanSimpulan

Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:sebagai berikut: ..

1.

1. Selain membawa dampak positif, penambangan batu bara juga membawa dampak negatifSelain membawa dampak positif, penambangan batu bara juga membawa dampak negatif diantaranya banjir, penggundulan hutan, rusaknya hutan, rusaknya karamba ikan, tanah diantaranya banjir, penggundulan hutan, rusaknya hutan, rusaknya karamba ikan, tanah longsor, limbah batu bara, intrusi sungai mahakam.

longsor, limbah batu bara, intrusi sungai mahakam. 2.

2. Dari Dari adanya dampak adanya dampak negatif negatif tersebut tersebut masyarakat, perusahaan masyarakat, perusahaan tambang batu tambang batu barabara mengadakan cara penanggulangan dampak negatif dari penambangan batu bara. mengadakan cara penanggulangan dampak negatif dari penambangan batu bara. Beberapa hal yang dapat ditanggulangi antara lain kerusakan karamba ikan, erosi tanah di Beberapa hal yang dapat ditanggulangi antara lain kerusakan karamba ikan, erosi tanah di sekitar sungai mahakam, dan penanggulangan limbah batu bara.

sekitar sungai mahakam, dan penanggulangan limbah batu bara. B.

B. SaranSaran

Berdasarkan landasan

Berdasarkan landasan teori dan teori dan pembahasan maka penulis pembahasan maka penulis menyarankan menyarankan :: 1.

1. Bagi pemerintah supaya memberikan sanksi kepada perusahaan tambang batu bara yangBagi pemerintah supaya memberikan sanksi kepada perusahaan tambang batu bara yang membuang limbahnya langsung ke sungai tanpa ada pengolahan limbah.

membuang limbahnya langsung ke sungai tanpa ada pengolahan limbah. 2.

2. Bagi perusahaan batu bara sebaiknya mengolah limbah batu bara terlebih dahulu sebelumBagi perusahaan batu bara sebaiknya mengolah limbah batu bara terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan.

dibuang ke lingkungan. 3.

3. Bagi generasi muda agar melakukan penelitian terhadap endapan limbah batu baraBagi generasi muda agar melakukan penelitian terhadap endapan limbah batu bara sebagai sumber energi baru.

(14)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Soemarwoto, 0 . 2005. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada Uversity Soemarwoto, 0 . 2005. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada Uversity Press. Yogyakarta.

Press. Yogyakarta.

Suhala, S,

Suhala, S, A. F. A. F. Yoesoef dan Yoesoef dan Muta'alim. 1995. TeknMuta'alim. 1995. Teknologi Pertambangan ologi Pertambangan Indonesia. PusatIndonesia. Pusat Penelitlan dan Pengembangan Teknologi Mineral,Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Penelitlan dan Pengembangan Teknologi Mineral,Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Departemen

Departemen Pertambangan dan Pertambangan dan Energi. Energi. Jakarta.Jakarta.

Wardana. W. A.

Wardana. W. A. 2001 2001 . Dampak P. Dampak Pencemaran Lingkungan. Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andienerbit Andi Yogyakarta.Yogyakarta.

Yogyakarta.Yogyakarta.

Pusat Penelitian

Pusat Penelitian ttan Pengembangan ttan Pengembangan (Puslitbang) Teknologi (Puslitbang) Teknologi Mineral dan Mineral dan Batubara.Batubara. Departemen ESDM. 2006. Batubara Indonesia. Departemen ESDM. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Keterlibatan atau partisipasi petani atau pengguna dalam pengembangan benih stevia, baik sebagai petani produsen (pengembang bibit sebar) maupun sebagai konsumen

Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang tersedia bagi Pemegang Unit Penyertaan melalui fasilitas yang disediakan oleh penyedia

Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki sumber daya alam yang cukup banyak, salah satunya adalah briket batu bara, briket batu bara biasa dijadikan salah

Menurut data dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2015, Jeneponto menduduki posisi ke-14 sebagai daerah penghasil garam terbesr di Indonesia..

Menurut Satrio Utomo analis pertambangan dari Universal Broker Indonesia, yang dikutip di majalah Investor bulan April 2011, emiten batu bara dengan volume pasar spot besar seperti

Semakin besar potensi batu bara yang dimiliki maka akan berbanding lurus dengan jumlah abu terbang yang dihasilkan sebagai limbah pembakaran batu bara, untuk menanggulangi

Penelitian ini memiliki ruang lingkup yang terbatas pada tingkat partisipasi dan kendala yang dihadapi Kelompok Wanita Tani Pangan Sari dalam menjalankan program Kawasan

Penelitian dengan judul “Studi Pemanfaatan Tumbuhan Obat sebagai Bahan Baku Pembuatan Teh di Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember” dilakukan dengan