• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ibnu Maja, S.Si.,M.M Staf UP.MPK, Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Abstraks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ibnu Maja, S.Si.,M.M Staf UP.MPK, Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Abstraks"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR BIASA TINGKAT- n DENGAN METODE TEKNIK OPERATOR

Ibnu Maja, S.Si.,M.M

Staf UP.MPK , Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang ibnumaja76@yahoo.co.id

Abstraks

Sistem persamaan linear biasa tingkat n dengan dua persamaan yang terdiri dari dua fungsi tak diketahui dapat diselesaikan dengan langkah-langkah yang diperlukan untuk menentukan solusi penyelesaian persamaan diferensial biasa yaitu menentukan persamaan karakteristik dari dua persamaan tersebut, menggantikan persamaan kedalam teknik operator, menentukan nilai xpyaitu dengan mengeliminasikan nilai yp dan sebaliknya, kemudian diselesaikan dengan ketentuan metode teknik operator untuk memperoleh hasil, mensubtitusikan hasil x

   

t ,xt dan y

   

t ,yt kedalam persamaan awal untuk menentukan nilai k sehingga diperoleh hasil akhir yaitu xxhxpdan

p h y y y 

Kata Kunci : persamaan diferensial linier biasa , Teknik Operator,

Abstracs

Systems of linear equations outstanding level of n with two equations that consists of two functions of the unknown can be resolved with the steps necessary to determine the solution completion of ordinary differential equations that determine the characteristic equation of the two equations , replacing equation into operator technique , to determine the value xp that is by eliminate the value yp and vice versa , then resolved with the provisions of operator technique method to get results x

   

t ,xt , and

   

t y t

y ,  the results mensubtitusikan into the original equation to determine the value of k so that the final result is xxhxp and yyhyp

Keywords : linear ordinary differential equations , operator technique

I. LATAR BELAKANG

Persamaan diferensial biasa orde pertama dapat disajikan dalam bentuk berikut:

 

x y atau y f

 

x y f dx dy , ,  

Solusi dari persamaan ini adalah y

 

x

yang memenuhi persamaan

 

x f

x y

 

x

y  , disemua titik pada interval domain

 

a,b . Selanjutnya persamaan diatas merupakan nilai awal bila solusi itu memenuhi nilai awal

(2)

 

a y0

y  sehingga persamaan itu dapat digambarkan sebagai :

 

x,y a x b dan y

 

a y0

f

y   

Kemudian bila persamaan ini terdiri dari lebih dari satu persamaan yang saling terkait maka dikatagorikan sebagai sistem persamaan diferensial. Sistem persamaan diferensial orde

pertama disajikan sebagai berikut:

t y y yn

f y0  1 , 1, 2,...,

t y y yn

f y1 2 , 1, 2,..., 

n

n n f t y y y y  , 1, 2,...,

atau dalam bentuk umum dapat disajikan sebagai :

n

i i f t y y y y , 1, 2,..., i = 1, 2, 3, ..., n dan atb

dengan nilai awal:

 

a y

 

a yn

 

a n y1 1. 2 2... 

Seluruh bentuk PDB atau sistem PDB dapat ditransformasikan kedalam bentuk sistem persamaan diferensial orde satu dan kelebihan sistem ini adalah mudah ditentukan solusinya dengan metode apapunbaik analitik kualitatif ataupun metode numerik. Dibawah ini diberikan contoh bagaimana sistem PDB sebarang dapat ditransformasikan kedalam sistem PDB orde satu. (Anton & Rorres, 2004)

Persamaan Diferensial

Persamaan diferensial linear yaitu persamaan diferensial yang berpangkat satu dalam peubah tak bebas dan turunan-turunannyayaitu persamaan diferensial yang berbentuk:

 

 

 

 

 

x g y x a y x a y x an nnn   0  1 1 

dengan a0,a1,a2,,an adalah fungsi-fungsi dari variabel bebas x, serta a. Jika g

 

x 0 maka persamaan

tersebut homogen

b. Jika g

 

x 0 maka persamaan tersebut tak homogen

c. Jika seluruh koefisien

n a a a

a0, 1, 2,, adalah konstanta, maka persamaan tersebut dikatakan memiliki koefisien konstan. (Finizio & Ladas, 1988)

II. LANDASAN TEORI

Persamaan diferensial linear tingkat n berbentuk: (Spehley, 1974)

1.         2 2 2 1 1 1 n n n n n n o dt x d P dt x d P dt x d P Q x P dt dx Pn1n  dimana Po 0,P1,P2,,Pn Q adalah fungsi x atau konstanta.

2.        2 2 2 1 1 1 n n n n n n o dt x d P dt x d P dt x d P 0 1    Px dt dx Pn n

(3)

disebut homogen untuk menunjukkan bahwa semua suku-sukunya berderajat sama (pertama) dalam y dan demikian juga turunan-turunannya.

Persamaan Linear Homogen dengan koefisien-koefisien konstanta berbentuk: 1.       2 2 2 1 1 1 n n n n n n o dt x d P dt x d P dt x d P Q x P dt dx Pnn   1 dimana Po 0,P1,P2,,Pn adalah konstanta-konstanta.Untuk memudah-kan notasi, tulislah:

x D Dx D dt dx dt d dt x d Dx dt dx 2 2 2 . ,          menjadi 0 ) ( 1 2 2 1 1          x P D P D P D P D P n n n n n o

maka suatu operator yang bekerja terhadap y dan 0 1 2 2 1 1          n n n n n o P D P D P D P D PPersamaan Karakteristik Persamaan:

  





1



0 3 2 1         n n D m m D m D m D m D D F

disebut dengan persamaan karakteristik dan akar-akarnya m1,m2,m3,,mn disebut akar akar karakteristik. (Purcell, 2004)

1. Akar-akar rill yang berbeda

n n m m m m m1  2  3  1 

maka penyelesaiannya adalah

x m n x m x m x m n e C e C e C e C y      1 2 3  3 2 1

2. Akar-akar yang berulang

n n m m m m m123  1

maka penyelesaiannya adalah mx n n x m mx mx e x C e x C xe C e C y 2 1 3 2 1 3       

3. Akar-akar kompleks abi maka penyelesaiannya adalah: a bixa bix ax

bix bix

Be Ae e e B e A      

bx R

Pe Q bx e P bx C bx C e ax ax ax      cos sin sin cos 2 1 Metode Operator

Integral khusus persamaan Diferensial

 

D y Q

F  dengan

Koefisien-koefisien konstan dinyatakan dengan

 

D Q F

1

. Untuk bentuk-bentuk tertentu

Q pekerjaan yang dilibatkan dalam menghitung simbol ini dapat dipandang secara sederhana, sebagai berikut : Persamaan difrensial : (Ayress, 1984)

 

D y Q F  maka Q D F y ) ( 1  Q m D m D m D m D y n      1 1 1 1 2 2 1    

 

   mx m m x m m x e e e y 1 2 1 3 2  

 

mmx

m x n dx e Q e n n 1 n

(4)

Persamaan difrensial:

 

D y Q F  maka Q D F y ) ( 1  a. jika Q berbentuk eax 0 ) ( ) ( 1 ) ( 1 e F a a F e D F y ax ax

b. jika Q berbentuk sin

axb

atau cos

axb

0 ) ( sin ) ( 1 sin ) ( 1 2 2 2        a F b ax a F b ax D F y

0 ) ( cos ) ( 1 cos ) ( 1 2 2 2        a F b ax a F b ax D F y c. jika Q berbentuk xm

0 ) ( 1 0 2 2 1 0        a x D a D a D a a x D F y m m m m d. jika Q berbentuk eax V(x) 0 ) ( ) ( ) ( 1 ) ( ) ( 1     a F x V a D F e x V e D F y ax ax e. jika Q berbentuk x. V(x)

( )

( ) ) ( ) ( ) ( 1 ) ( . ) ( 1 2 V x D F D F x V D F x x V x D F y     PEMBAHASAN

Langkah-langkah solusi sistem persamaan diferensial linear Biasa dengan metode Kofaktor adalah: (Goode, 1991)

1) Mengubah sistem persamaan diferensial kedalam teknik operator yaitu F

 

D yQ

2) Mengeliminasikan persamaan untuk menentukan nilaixpdanyp yaitu:

 

D Q F y dan Q D F xp p 1 ) ( 1   3) Menentukan persamaan karakteristik dalam menentukan akar riil dan berbeda, akar-akar yang berulang dan akar-akar-akar-akar kompleks yaitu nilai xhdan yh. 4) Mensubtitusikan hasil x

   

t ,xt

dan y

   

t , yt kedalam persamaan untuk menentukan nilai k.

5) Diperoleh solusi umum dari sistem persamaan diferensial linear biasa yaitu : xxhxpdan yyhyp

Studi Kasus Solusi Sistem Persamaan Linear Biasa dengan Metode Operator

Diberikan kasus 1 SPD linear biasa sebagai berikut:

(5)

 

1 1 2 2     t dt dy dt x d

 

2 1 2 3       x y t dt dy dt dx

Solusi umumnya adalah x

 

txhxp dan y

 

tyhyp

Mengubah persamaan kedalam teknik operator : 1 1 2 2 2        t D x Dy t dt dy dt x d

3

 

1

2 1 1 2 3            t y D x D t y x dt dy dt dx

Mencari nilai x

 

t dengan menghilangkan nilai y

 

t sehingga diperoleh:

32 23

 4 t x D D D p

Untuk menentukan nilai x

 

t dengan sifat metode operator:

m

m m m x D a D a D a a x D F y    2 2 1 0 ) ( 1

a0 0

4

3 2 1 4 3 2 1 2 2 3         t D D D t D D D xp

             9 14 3 1 1 4 9 2 3 1 1 t D t D D xpt t t D xp 9 14 6 1 9 14 3 1 1  2      

Persamaan karakteristik akar-akar yang berulang sehingga diperoleh:

2 3

0 0 3 2 2 2 3 D D D D D D

D1



D3

0D0,D1,D3 D t t h C Ce Ce x 1 2 3 3    

Solusi umum untuk nilai x

 

t dan x

 

t

adalah:

 

t t e C e C C x x t x h p t t 9 14 6 1 2 3 3 2 1        

 

9 14 3 1 3 3 3 2       t e C e C t x t t

Mencari nilai y

 

t dengan menghilangkan nilai x

 

t sehingga diperoleh:

32 23



3 2

D D D yp t

3 2

3 2 1 2 3 3 2 1 2 2 3         t D D D t D D D yp

3 2

9 2 3 1 1      D t D yp         3 4 1 t D t t t D yp 3 4 2 1 3 4 1  2      

Persamaan karakteristik akar-akar yang berulang sehingga diperoleh:

t t h K K e K e y 3 3 2 1    

(6)

Solusi umum untuk nilai y

 

t dan y

 

t

 

t t e K e K K y y t y h p t t 3 4 2 1 2 3 3 2 1        

 

3 4 3 3 3 2       t e K e K t y t t

Subtitusikan x

 

t dan y

 

t kedalam persamaan (1) atau (2) untuk menentukan nilai K1,K2,K3sehingga diperoleh: 9 17 3 1 1  CK , K2C2,K3 3C3 Jadi Solusi Umum dari SPD Linear Biasa yang diberikan yaitu:

 

t C C e Ce t t x t t 9 14 6 1 2 3 3 2 1     

 

t C Ce Ce t t y t t 3 4 2 1 3 9 17 3 2 3 3 2 1 1            

Diberikan kasus 2 SPD linear biasa sebagai berikut:

 

1 3 4 2 te y x dt dy dt dx

 

2 2 2 te y x dt dy dt dx    

Solusi umumnya adalah x

 

txhxp dan y

 

tyhyp

Mengubah persamaan kedalam teknik operator :

 

t t e y D x D e y x dt dy dt dx 3 1 4 1 2 3 4 2         

 

t t e y D x D e y x dt dy dt dx          2 2 2 2

Mencari nilai x

 

t dengan menghilangkan nilai y

 

t sehingga diperoleh:

D2D2

xp3et

Untuk menentukan nilai x

 

t dengan sifat metode operator:

0 ) ( ) ( ) ( 1 ) ( ) ( 1     a F x V a D F e x V e D F y ax ax

 



 

t t p e D D e D D x 3 2 1 1 3 2 1 2        

 

t t p e D e D D x 1 1 3 2 1 1 1           



   t tt t t p e e e dt e dt te x

Persamaan karakteristik akar-akar yang berulang sehingga diperoleh:



2 , 1 0 2 1 0 2 2            D D D D D D t t h Ce C e x 2 2 1   

Solusi umum untuk nilai x

 

t dan x

 

t

adalah:

 

t t t p h x Ce Ce te x t x    1  2 2  ,

 

t t t t e t e e C e C t x  1 2 2 2  

Mencari nilai y

 

t dengan menghilangkan nilai x

 

t sehingga diperoleh:

t p e y D D2 2 3

(7)

Untuk menentukan nilai y

 

t dengan sifat metode operator:

0 ) ( ) ( ) ( 1 ) ( ) ( 1     a F x V a D F e x V e D F y ax ax

 

t



 

t p e D D e D D y 3 2 1 1 3 2 1 2     

 

 

t

t p e D e D D y 1 1 3 2 1 1 1           

  t tt t t p e e e dt e dt te y

Persamaan karakteristik akar-akar yang berulang sehingga diperoleh:

t t

h Ke K e y12 2

Solusi umum untuk nilai y

 

t dan y

 

t

 

t t t p h y Ke Ke te y t y    1 1 2 2 

 

t t t t e t e e K e K t y  1 2 2 2  

Subtitusikan x

 

t dan y

 

t kedalam persamaan (1) atau (2) untuk menentukan nilai K1, K2sehingga diperoleh: 3 3 1 1 1 C K   , 2 2 3 1 C K 

Jadi Solusi Umum dari SPD Linear Biasa yang diberikan yaitu:

 

t t t e t e C e C t x12 2 

 

t t t e t e C e C t y           2 2 1 3 1 3 1

Diberikan kasus 3 SPD linear biasa sebagai berikut:

 

1 sin 2y tdt dy dt dx   

 

2 0      x y dt dy dt dx

Solusi umumnya adalah:

 

t xh xp

x   dan y

 

tyhyp

Mengubah persamaan kedalam teknik operator :

  

D x D

y t t y dt dy dt dx sin 2 sin 2       

1

 

1

0 0          y D x D y x dt dy dt dx

Mencari nilai x

 

t dengan menghilangkan nilai y

 

t sehingga diperoleh:

2D2

xp costsint

Untuk menentukan nilai x

 

t dengan sifat metode operator:

( ) 0 sin ) ( 1 sin ) ( 1 2 2 2        a F b ax a F b ax D F y



t t

D D D t t D xp sin cos 2 2 2 2 2 2 1 sin cos 2 2 1            



t t t D D xp sin 2 1 sin cos 2 2 4 4 1 2       

Persamaan karakteristik akar-akar yang berulang sehingga diperoleh:

(8)

1 2 2 0 2 2        D D D t h Ce x1

Solusi umum untuk nilai x

 

t dan x

 

t

adalah:

 

t x x Ce t x h p t sin 2 1 1     ,

 

t Ce t x t cos 2 1 1   

Mencari nilai y

 

t dengan menghilangkan nilai x

 

t sehingga diperoleh:

2D2

yp costsint

Untuk menentukan nilai y

 

t dengan sifat metode operator:

 

t t

D D D t t D yp sin cos 2 2 2 2 2 2 1 sin cos 2 2 1        



t t t D D yp sin 2 1 sin cos 2 2 4 4 1 2     

Persamaan karakteristik akar-akar yang berulang sehingga diperoleh: yhK1et

Solusi umum untuk nilai y

 

t dan y

 

t

 

t y y Ke t y h p t sin 2 1 1    

 

t Ke t y t cos 2 1 1   

Subtitusikan x

 

t dan y

 

t kedalam persamaan (1) atau (2) untuk

menentukan nilai K sehingga 1

diperoleh: 1 1 3 1

C K  ,

Jadi Solusi Umum dari SPD Linear Biasa yang diberikan yaitu: (Spehley, 1974)

 

t Ce t x t sin 2 1 1  

 

t C t y sin 2 1 3 1 1  

KESIMPULAN DAN SARAN

Langkah-langkah solusi sistem persamaan diferensial linear Biasa dengan metode Kofaktor adalah:

1. Mengubah sistem persamaan diferensial kedalam teknik operator yaitu F

 

D yQ

2. Mengeliminasikan persamaan untuk menentukan nilaixpdanyp

yaitu

 

Q D F y Q D F xp p 1 , ) ( 1  3. Menentukan persamaan karakteristik dalam menentukan akar riil dan berbeda, akar-akar yang berulang dan akar-akar-akar-akar kompleks yaitu nilai xhdan yh. 4. Mensubtitusikan hasil x

   

t ,xt

dan y

   

t , yt kedalam persamaan untuk menentukan nilai k.

(9)

5. Diperoleh solusi umum dari sistem persamaan diferensial linear biasa yaitu : xxhxpdan yyhyp Bagi pembaca yang tertarik dan untuk memperdalam disarankan membahas mengenai metode ini, dapat mengkaji tentang solusi sistem persamaan diferensial linear biasa dengan orde yang lebih tinggi dan dengan metode yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ayress Frank, JR, Ph,D, 1984. Persamaan Diferensial, Seri Buku Schaum, Terjemahan Dr. Lily Ratna, Jakarta: Erlangga.

Anton, H dan C, Rorres, 2004. Aljabar

Linear Elementer versi Aplikasi (Edisi Kedelapan). Terjemahan

oleh R. Indriasari dan I. Harman. Jakarta: Erlangga.

Finizio, N dan G, Ladas. 1988.

Persamaan Diferensial Biasa dengan Penerapan Modern.

Terjemahan oleh Dra. Widiarti. Santoso. Jakarta: Eerlangga.

Goode, S. W. 1991. An Introduction to

Differential Equations and Linear Algebra. New York:

Prentice-Hall International, Inc.

Purcell, E, J, D. Varberg, dan S, E, Rigdon. 2004. Kalkulus Jilid 2

(Edisi Kedelapan) Jakarta: Erlangga.

Shepley L. Ross. 1974. Differentiaal

Equations. New York:

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar senyawa sulfadiazin yang diperoleh dengan

z Ada separasi antar pasar yang tidak memungkinkan pembeli melakukan penjualan kembali (no arbitrage). z Pembeli-pembeli pada pasar-pasar yang berbeda memiliki tingkat permintaan

Adanya kontradiksi antara teori mengenai tanggungjawab sosial dengan berbagai penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

Demikianlah, baru saja kelompok Enam formatur itu mengadakan pertemuan untuk memilih salah seorang di antara mereka untuk menjadi khalifah yang akan menggantikan al-Faruk, Umar

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah

Sebelum persalinan mulai, saat mendekati akhir kehamilanklien mungkin lihat perubahan tertentu atau ada tanda-tanda bahwa persalinan terjadi tidak lama lagi sekitar 2-4 minggu

Kajian Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Kajian Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengembangan UMKM serta Efektivitas Model Pengembangan UMKM serta Efektivitas Model

0 | Jejak Seribu Pena, Asean Primary School Mathematics and Science Olympiad 2003 THEORETICAL EXAMS I..