• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Perbandingan File Sistem Ext2, Ext3, Dan ReiserFS Pada Sistem Operasi Linux. Abstraksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa Perbandingan File Sistem Ext2, Ext3, Dan ReiserFS Pada Sistem Operasi Linux. Abstraksi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Perbandingan File Sistem Ext2, Ext3, Dan ReiserFS

Pada Sistem Operasi Linux.

Oleh : Dimas Widya Liestio Pamungkas (04104029) Dosen Pembimbing : M. Noor Al-Azam, S.Kom. MMT

Abstraksi

Dalam sistem operasi Linux, file sistem yang didukung cukup banyak. Bagi seorang pengguna sistem operasi jenis ini, tentu hal itu sangat membingungkan. Linux yang berkembang dari dunia maya melalui forum-forum internet membuat sistem operasi ini berkembang pesat. Setiap pengguna yang menginstal Linux terkadang tidak memperhatikan file sistem yang dipilihnya. Hal itu tentu saja tidak dapat dibenarkan. Karena semakin bertambahnya waktu, maka data yang kita miliki akan semakin bertambah. Kini, di era media penyimpanan berkapasitas besar dan berkecepatan tinggi maka sudah sewajarnya permasalahan file sistem menarik untuk dibahas. Penulis melihat peluang untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan media penyimpanan khususnya file sistem. Lingkungan Linux yang berkembang pesat menjadi pilihan untuk melakukan analisa perbandingan dari file sistem yang didukungnya. Tiga jenis file sistem telah dipilih dan penulis melakukan analisa menggunakan salah satu paket aplikasi Benchmark

File System bernama POSTMARK.

Permasalahan

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam menginstal sebuah sistem operasi, hal yang mendasar harus diketahui terlebih dahulu adalah file system yang kita gunakan. Selama ini pengguna sistem operasi Linux, saat mempartisi harddisk atau media penyimpanan mereka, lebih cenderung tanpa memperhatikan file sistem yang digunakan. File sistem ini sangat berkaitan erat dengan besar harddisk yang digunakan, dan sistem operasi yang dipilih. Sementara banyak dari pengguna sistem operasi kurang tahu harus menggunakan jenis file sistem yang mana, karena belum tentu suatu file sistem yang mereka pilih sesuai atau cocok bagi mereka.

Ext2 atau Ext3 merupakan perkembangan dari Extended File System. Jenis file sistem ini umumnya digunakan oleh sistem operasi Linux sebagai file sistem native. Begitu juga dengan ReiserFS yang cukup terkenal karena memiliki sistem journaling, sebuah sistem yang dimana akan selalu mencatat perubahan yang terjadi. Ini berguna sebagai penyelamat ketika terjadi kerusakan pada sistem. Tentunya kita akan sangat mempertimbangkan pentingnya memilih jenis file sistem yang tepat, agar kita tetap dapat mempertahankan performa yang maksimal dan juga kecepatan yang diinginkan. Hal ini sangat berpengaruh pada saat harddisk digunakan sebagai media penyimpanan yang berkaitan dengan jaringan maupun internet.

Sesuatu yang memang sudah pada tempatnya tentu lebih baik jika dibandingkan

dengan menempatkan sesuatu tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu, begitu pula dalam pemilihan file sistem. Dampak jangka panjang dari pemilihan file sistem yang tidak tepat, selain dapat menyebabkan kerusakan, juga akan memperlambat sistem operasi itu sendiri. Karena dalam perkembangannya, media penyimpanan semakin besar dan semakin penuh dengan file-file data kita. Serta bermacam-macam yang akan turut mempengaruhi perkembangan file sistem pada media penyimpanan, tentu saja yang dimaksud media penyimpanan disini adalah hard drive atau yang sering disebut hard disk.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. File sistem manakah yang sebaiknya kita pilih?

2. File sistem manakah yang cepat dan tetap menjaga performanya?

3. Apakah File sistem dengan dukungan jurnaling lebih baik daripada file sistem tanpa jurnaling?

1.3 Maksud Dan Tujuan

Dengan melakukan studi literatur dan penelitian menggunakan perangkat lunak atau aplikasi khusus, memeriksa pengaruh dari pemilihan file sistem terhadap kecepatan pembacaan harddisk. Serta melakukan penelitian terhadap pengaruh file sistem terhadap kapasitas dari media penyimpanan atau harddisk itu

(2)

sendiri. Diharapkan penelitan ini dapat memberikan pengetahuan kepada pengguna komputer dengan sistem operasi Linux dalam memilih file sistem yang baik, yang disesuaikan dengan besar kapasitas Harddisk. Menunjukkan perbedaan mendasar dari file sistem yang digunakan dalam sistem operasi Linux.

1.4 Batasan Masalah

Sistem Operasi yang digunakan adalah Ubuntu 8.04 Hardy Heron. Media penyimpanan yang diteliti tidak memperhatikan merek. Media

Storage atau Hard disk drive yang diteliti berkapasitas 40GB dengan kecepatan putar 7200RPM. Namun space atau ruang yang digunakan untuk penelitian adalah 5GB unformated space. File sistem Linux yang diteliti adalah jenis file sistem Ext 2, Ext3 dan ReiserFS. Meskipun saat ini sedang dikembangkan file sistem yang lebih baru. Namun disini penulis lebih menekankan pada file sistem yang paling banyak dipakai yaitu yang telah disebutkan diatas. Tidak meneliti kesalahan-kesalahan serta akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan fisik dari harddisk atau storage secara khusus serta perangkat keras yang lain. Tools yang digunakan dalam test adalah Postmark

1.5 Kebutuhan Sistem

Penulis disini menggunakan spesifikasi komputer seperti dibawah ini:

Sistem Operasi Yang Digunakan

- Linux Ubuntu 8.04 (Hardy Heron) Software

- Postmark Benchmark Storage

- Harddisk Seagate 40GB ATA 7200 RPM (Space yang digunakan 5GB) Hardware

- Processor Intel Pentium 4 2.4GHz - Memory DDR 512 MB

- VGA HIS ATI Radeon 128MB AGP

- Monitor 15” - Mouse & Keyboard

Spesifikasi hardware diatas merupakan spesifikasi Hardware yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian analisa perbandingan file sistem pada sistem operasi Windows dan Linux.

1.6 Metodologi Penelitian

Studi Literatur, yaitu dengan mencari literatur buku-buku sistem operasi, info dan materi dari internet, serta majalah yang

berhubungan dengan obyek yang dikerjakan. Dalam hal ini literatur yang dipelajari adalah mengenai sistem operasi Linux, buku-buku sistem operasi yang dapat dijadikan acuan penelitian khususnya yang berhubungan dengan pembahasan File Sistem, serta info-info yang berkaitan dengan media penyimpanan tentu saja yang dimaksud disini adalah file sistem linux dalam harddisk.

Testing & Benchmark, yaitu dengan melakukan pengujian dan pengamatan pada poin-poin tertentu secara langsung dan melakukan pencatatan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Dalam proposal ini, penulis melakukan uji coba dan pengamatan langsung terhadap pengaruh penggunaan file sistem dengan sistem operasi yang digunakan. Serta mencatat segala informasi dan hasil dari setiap pengujian untuk digunakan sebagai pembanding.

LANDASAN TEORI

2.3 LINUX 2.3.1 Sejarah Linux

Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga adalah developer bahasa C), para peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal dari Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama yang dibuat bukan oleh hardware maker (pembuat perangkat keras komputer). Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C, sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai platform. Dalam waktu singkat UNIX berkembang secara pesat dan terpecah dalam dua aliran: UNIX yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi.

Dari sini lahirlah proyek POSIX 1 yang dimotori oleh IEEE. POSIX yang dibuat oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers) bertujuan untuk menetapkan spesifikasi standar UNIX. Akan tetapi,

1 POSIX adalah Portable Operating System Interface, X

disini mengacu pada sistem berbasis UNIX, di lain hal diartikan juga Portable Operating System Standard for Computer Environtment yaitu sebagai standarisasi karakteristik sistem UNIX.

(3)

standarisasi ini tidak meredakan persaingan. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX. Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh Andrew Tanenbaum untuk tujuan pendidikan. Source code MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU.

Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia ingin menjalankan sistem operasi semacam UNIX dalam komputer 386-nya. Dari hasil kerjanya lahirlah Linux versi 0.01, yang sebenarnya masih belum bisa disebut sebuah sistem operasi. Setelah mengalami perbaikan, jadilah Linux versi 0.02, yang notabene adalah Linux resmi versi pertama yang diumumkan pada publik. Linus mengumumkan source code Linux pada tanggal 5 Oktober 1991. Saat itu Linux sudah dapat menjalankan shell bash, gcc compiler, GNU make, GNU sed, compress dll. Proyek Linux ini mendapatkan perhatian dari para programer di seluruh dunia yang kemudian turut berpartisipasi membangun Linux. Perkembangan Linux berlangsung dengan sangat pesat hingga saat ini. Versi terbaru dari kernel Linux dapat kita cek pada situs

http://www.kernel.org

Dalam buku Pengantar Sistem Operasi Komputer MDGR Jilid 1 halaman 63 dijelaskan bahwa Linux termasuk sistem operasi yang didistribusikan secara open source, artinya kode sumber Linux diikutsertakan sehingga dapat di pelajari dan dikembangkan dengan mudah. Selain itu Linux dikembangkan oleh GNU (General Public License). Linux dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti: jaringan, pengembangan software, dan sebagainya. Selama ini Linux menjadi sistem operasi yang menjadi banyak perhatian karena kecanggihan dan harganya yang relatif murah dibanding dengan sistem operasi yang lain. Macam-macam distribusi Linux antara lain: Slackware, Debian, RedHat, SuSE, Ubuntu, Turbo Linux, dan lain-lain.

2.3.2 Distribusi Linux

Distro Linux (singkatan dari distribusi Linux) adalah sebutan untuk sistem operasi komputer mirip Unix yang menggunakan kernel Linux. Hal ini sesuai dengan buku Pengantar Sistem Operasi Komputer MDGR Jilid 1 yang menjelaskan sebagai berikut. Distribusi Linux bisa berupa perangkat lunak bebas dan bisa juga berupa perangkat lunak komersial seperti Red Hat Enterprise, SuSE, dan lain-lain. Ada banyak distribusi atau distro Linux yang telah muncul. Beberapa bertahan dan besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan

2.4.1 Pengertian Kernel

Pada buku Pengantar Sistem Operasi Komputer MDGR Jilid 1 halaman 64 dijelaskan pengertian Kernel sebagai berikut. Kernel adalah inti dari sistem operasi yang mengatur penggunaan memori, piranti I/O, proses-proses, pemakaian file dan lain-lain.

Kernel Linux terdiri dari: • manajemen proses • manajemen memori • hardware device drivers • file sistem drivers • manajemen jaringan • dan lain-lain.

Namun bagian yang terpenting ialah manajemen proses dan manajemen memori. Manajemen memori menangani daerah pemakaian memori, daerah swap, bagian-bagian kernel dan untuk buffer cache. Manajemen proses menangani pembuatan proses-proses dan penjadwalan proses. Pada bagian dasar kernel berisi hardware device drivers untuk setiap jenis hardware yang didukung.

Dengan kata lain, Kernel adalah suatu perangkat lunak yang menjadi bagian utama dari sebuah sistem operasi. Tugasnya melayani bermacam program aplikasi untuk mengakses perangkat keras komputer secara aman. Karena akses terhadap perangkat keras terbatas, sedangkan ada lebih dari satu program yang harus dilayani dalam waktu yang bersamaan, maka kernel juga bertugas untuk mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat menggunakan satu bagian perangkat keras tersebut. Hal tersebut dinamakan sebagai multiplexing. Akses kepada perangkat keras secara langsung merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu kernel biasanya mengimplementasikan sekumpulan abstraksi hardware. Abstraksi-abstraksi tersebut merupakan sebuah cara untuk menyembunyikan

(4)

kompleksitas, dan memungkinkan akses kepada perangkat keras menjadi mudah dan seragam. Sehingga abstraksi pada akhirnya memudahkan pekerjaan programer.

2.4.2 Sejarah Kernel Linux

Linux merupakan sebuah sistem operasi serupa dengan UNIX yang mengacu pada POSIX. Linux sebenarnya hanya sebuah kernel, hal ini dikarenakan tidak disertakannya aplikasi maupun utilitas yang biasa merupakan pendukung sistem operasi. Kernel merupakan bagian dari sistem operasi yang meliputi perangkat lunak, akan tetapi kernel adalah inti dari sistem operasi Linux yang menjembatani interaksi antara program-program (aplikasi-aplikasi) di sistem operasi (Linux) dengan perangkat keras (hardware) komputer. Kernel memiliki fungsi dan peranan penting karena dapat berinteraksi langsung dengan perangkat keras maupun program-program pengguna (user).

2.5. File System

2.5.1 Pengertian File System

Linux adalah sebuah sistem operasi yang sangat mirip dengan sistem-sistem UNIX, karena memang tujuan utama desain dari proyek Linux adalah UNIX compatible. Perkembangan sistem operasi Linux sangat cepat karena didukung pengembang di seluruh dunia yang akan selalu memperbaiki segala fiturnya. Di negara-negara berkembang, Linux mengalami kemajuan yang sangat pesat karena dengan menggunakan Linux mereka dapat menghemat anggaran. Linux juga telah diterapkan pada supercomputer.

2.5.4 Jenis-Jenis File Sistem Linux

Kernel Linux sangat unik, karena dukungannya untuk mengenali file sistem berkualitas tinggi secara luas. Untuk sistem Server, biasanya digunakan file sistem jenis Ext2, Ext3, ReiserFS, XFS and JFS. Selain itu Linux juga mendukung file sistem yang biasa digunakan di lingkungan sistem operasi lain, file sistem FAT misalnya yang biasa di sebut VFAT di lingkungan linux. Terkadang kita susah untuk membedakan antara partisi dengan file system karena beberapa kerancuan dan terkadang hampir mirip namun sebenarnya berbeda. Perlu diketahui, partisi atau dalam bahasa inggris biasa disebut Partition adalah pembagian secara logis, namun secara fisik tidak terbagi. Jadi partisi adalah pembagian disk menjadi bagian-bagian

yang fungisnya untuk memudahkan pengguna. Memudahkan dalam banyak hal, misalnya ketika terjadi kerusakan pada partisi tertentu, pengguna akan mudah dalam memperbaikinya. Selain itu, biasanya partisi digunakan untuk membagi disk secara logika untuk sistem dan data, atau hal lainnya.

Sedangkan file sistem atau bahasa inggrisnya file system merupakan struktur logika yang digunakan untuk mengendalikan akses terhadap data yang ada pada disk. File System menyediakan mekanisme untuk penyimpanan data dan program yang dimiliki oleh sistem operasi serta seluruh pengguna dari sistem komputer Sehingga jika lebih disederhanakan, maka partisi adalah sebuah ruangan dan file sistem adalah metode pengaturan isi ruangan. File sistem yang didukung linux sangat luas. Namun disini penulis lebih memfokuskan pada 3 jenis file sistem yang memang digunakan dalam analisa perbandingan file sistem Linux. Namun akan dijelaskan lebih detail tentang VFS terlebih dahulu.

2.5.4.1. VFS (Virtual File System)

Dibawah ini akan dijelaskan pengertian VFS yang diambil dari buku Pengantar Sistem Operasi Komputer MDGR Jilid 2 halaman 174 sebagai berikut. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Kernel Linux mengatasi perbedaan berbagai jenis sistem berkas dengan menyembunyikan detil implementasi dari masing-masing sistem berkas di bawah suatu lapisan abstraksi yang dikenal dengan Virtual File System (VFS). Virtual File System atau Virtual File System Switch adalah suatu lapisan abstrak di atas sistem berkas yang sesungguhnya, yang menangani semua system call yang berhubungan dengan suatu sistem berkas di bawahnya.

Tujuan dari VFS yaitu agar berbagai sistem berkas yang berbeda dapat di akses oleh aplikasi komputer dengan cara yang seragam. Virtual File System menyediakan antarmuka antara system call dengan sistem berkas yang sesungguhnya. Keberadaan VFS tentu dapat mengatasi perbedaan berbagai sistem berkas yang digunakan oleh berbagai sistem operasi saat ini seperti Windows, Mac OS, Linux, dan sebagainya, sehingga suatu aplikasi dapat mengakses berkas dari sistem berkas yang berbeda tanpa perlu mengetahui jenis sistem berkas yang digunakan dan detil implementasi dari masing-masing sistem berkas tersebut.

(5)

2.5.4.2 File Sistem Ext 2

Sebelum EXTFS diperkenalkan, Linux menggunakan sistem berkas Minix, dengan beberapa keterbatasan dan performa yang kurang baik. Pada sistem berkas Minix panjang maksimal nama suatu berkas adalah 14 karakter dan ukuran berkas maksimal hanyalah 64 MBytes. Mungkin di masa itu ketika ukuran berkas masih tidak terlalu besar, 64 MBytes sudah lebih dari cukup, tetapi untuk aplikasi-aplikasi saat ini ataupun data lain yang ukurannya bisa ratusan MBytes hal ini tentu akan jadi masalah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pada bulan April tahun 1992, diperkenalkan sistem berkas pertama yang dirancang secara khusus untuk Linux, yaitu Extended File System (EXTFS), dengan ukuran berkas maksimal 2 GBytes dan panjang nama suatu berkas 255 karakter. EXTFS menggunakan struktur data linked list untuk menandai setiap ruang yang kosong di disk, semakin banyak data yang disimpan dalam disk tersebut, list menjadi tidak terurut (letak ruang yang kosong menjadi tidak berurutan), sehingga data-data menjadi terfragmentasi. Sebagai pengganti EXTFS, pada bulan Januari tahun 1993 diperkenalkanlah Second Extended File System (EXT2FS).

Noprianto dalam Majalah Infolinux menjelaskan lebih detail sebagai berikut. File sistem yang satu ini merupakan file sistem yang paling populer di Linux. Boleh dikatakan, pada masa-masa awal sampai saat ini, file sistem ini pula yang membantu Linux menjadi semakin populer. Pada awalnya, EXT2 didesain untuk memperbaiki kekurangan pada file sistem EXT. Hasil karya tiga hacker hebat, yaitu Theodore Ts’o, Remy Card, Stephen Tweedie ini memiliki fitur-fitur standar sebagai berikut:

• Mendukung berbagai tipe file standar UNIX.

• Dengan modifikasi pada layer VFS, file sistem ini bisa berukuran sampai 4T. • Mendukung nama file panjang (255

karakter sampai 1012 karakter apabila diinginkan).

2.5.4.3 File Sistem Ext 3

Noprianto dalam Majalah InfoLinux menjelaskan perihal File sistem Ext3 seperti berikut ini. Dari namanya, kita tahu bahwa EXT3 adalah kakak dari EXT2. EXT3 juga dibuat oleh salah seorang pembuat EXT2, yaitu DR. Stephen Tweedie. Secara kasar, EXT3 merupakan EXT2 yang ditambahkan fitur journaling dan beberapa fitur lain. EXT3 kompatibel ke bawah dengan

EXT2, dan pengguna EXT2 bisa melakukan konversi ke EXT3 dengan memanfaatkan program tune2fs (dengan opsi -j) dan setelah itu dapat di-remount sebagai EXT3. Namun, tentu saja dukungan EXT3 pada kernel harus diaktifkan terlebih dahulu.EXT3 tercatat resmi didukung oleh kernel 2.4.16.

Bagi Anda pengguna Red Hat dan turunannya (misal: Fedora Core), Anda bisa melihat bahwa secara resmi, Red Hat akan menyarankan EXT3 dan EXT3 merupakan file sistem default pada saat pembuatan partisi. Di beberapa benchmark antara Red Hat dan Windows Server misalnya, file sistem yang digunakan adalah EXT3. Hal ini wajar karena EXT3 di-host oleh Red Hat. DR Stephen Tweedie adalah karyawan Red Hat dan bertanggung jawab penuh untuk Linux.

2.5.4.4 File Sistem ReiserFS

Dalam majalah InfoLinux, noprianto juga menjelaskan perihal ReiserFS sebagai berikut. Reiserfs adalah file sistem yang dibangun oleh Hans Reiser (Naming System Venture, namesys.com) dan merupakan file sistem journaling pertama yang dimasukkan ke kernel Linux (Reiser bisa jalan pada setiap arsitektur yang didukung oleh Linux sejak 2.4.13) . Dengan demikian, Reiserfs memiliki track record2 yang paling lama untuk journaling di Linux. Reiserfs juga merupakan file sistem default pada distribusi SuSE. Pada kenyataannya, untuk Reiserfs 3.x, SuSE (Chris Mason) menyumbang sangat banyak untuk pengembangan Reiserfs. Untuk reiserfs 4.x, pengembangan Reiserfs disponsori langsung oleh DARPA dan memiliki standar keamanan militer Amerika Serikat. Reiserfs 3.x memanfaatkan balanced tree, di mana Reiserfs akan melakukan kunjungan tree lengkap untuk setiap 4K blok yang ditulisi, dan kemudian memasukkan satu pointer ke tree tersebut.

2

(6)

3. DESAIN SISTEM

Pada Bagian ini akan ditunjukkan penjelasan mengenai aplikasi yang digunakan untuk

melakukan pengujian. Juga akan dijelaskan teknik-teknik pengujian yang di gambarkan dalam diagram alir yang akan dilakukan.

3.1.1. Postmark

Postmark adalah salah satu tools atau aplikasi untuk melakukan benchmark terhadap filesistem. Postmark pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997. Namun kini pembuatnya berhenti mengembangkan. Bukti tidak dikembangkannya Postmark adalah situs forum tempat diskusi aplikasi tersebut menghapus bagian diskusi Postmark. Seharusnya diskusi postmark dapat diperoleh dari alamat

http://www.netapp.com/tech_library/3022.html. Beberapa sumber menyebutkan alamat lain, yaitu

http://www.netapp.com/technology/level3/3022. html. Namun kedua link tersebut tidak aktif atau memunculkan Error. Alasan mengapa diskusi bagian diskusi Postmark dihapus sampai saat ini masih belum ditemukan penulis. Hingga penulis menemukan seorang anggota forum yang membahas permasalah tersebut yang dikirimkan pada bulan juni 2008.

Untuk paket Linux Ubuntu 8.04 dapat mengunjungi situs http://Packages.Ubuntu.Com

yaitu sebuah alamat internet yang berisi software

atau aplikasi-aplikasi yang dapat di install di Sistem Operasi Linux Ubuntu 8.04. Pada Bagian Utilities, terdapat banyak aplikasi paket-paket program siap download termasuk diantaranya adalah Postmark Benchmark. Selain itu Postmark untuk Ubuntu 8.04 Hardy Heron juga bisa diperoleh dari

https://launchpad.net/ubuntu/hardy/+source/post mark.

3.1.2 Gparted

Gparted adalah suatu paket aplikasi untuk merubah partisi suatu disk dengan tampilan Gnome. Gparted singkatan dari Gnome Parted. Parted adalah paket bawaan ubuntu untuk partisi disk, namun berbasis teks. Kini dengan hadirnya Gnome Parted, pengguna dekstop Gnome dapat menikmati program Parted dengan tampilan GUI (Graphical User Interface) yang lebih mudah dan menawan. Nantinya Gparted ini digunakan penulis untuk mengetahui tipe dan lokasi partisi yang telah dibuat. Namun menurut pengalaman penulis, Gparted masih banyak memiliki kelemahan dan Bug. Jadi untuk mengubah atau mengedit partisi sebaiknya

gunakan mode teks. Bisa dengan Fdisk maupun dengan Parted yang dijalankan pada terminal. Fdisk sama seperti Parted, fungsinya untuk partisi disk juga. Gparted dapat didownload melalui alamat website dibawah ini,

http://packages.ubuntu.com/hardy/gpart ed. Alamat internet tersebut berisi kumpulan paket aplikasi yang di dukung oleh Ubuntu 8.04 Hardy Heron. Selain alamat internet diatas, Gparted juga dapat kita peroleh dari alamat berikut ini

https://launchpad.net/ubuntu/+source/gparted.

4. IMPLEMENTASI

Postmark Custom Setting dijalankan dengan pengaturan sebagai berikut:

• set numbers 10000 • set transactions 10000 • set size 10000 100000 • location /media/disk

Setelah menjalankan Postmark Benchmark dengan pengaturan tersebut pada ketiga file sistem tersebut, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Perbandingan Berdasarkan Total Waktu Pengujian

File System Time Total Benchmark (Second)

Ext2 393

Ext3 381

ReiserFS 254

Perbandingan Berdasarkan Total Waktu Untuk Transaksi

File System Second Of Transaction

Ext2 341

Ext3 324

ReiserFS 234

Perbandingan Berdasarkan Pembuatan dan Penghapusan Berkas

File System File Created & Deleted

Ext2 38

Ext3 39

ReiserFS 59

Perbandingan Berdasarkan Pembacaan dan Pengisian Berkas

File System File Read & Append

Ext2 14

Ext3 15

(7)

Namun, jika pengaturan tidak dilakukan. Maka secara otomatis Postmark akan melakukan pengaturan sebagai berikut:

• set numbers 500 • set transaction 500 • set size 500 1000

Dari hasil diatas dapat diketahui, ternyata Ext3 lebih cepat dari Ext2. Selain itu, dengan dukungan jurnaling file sistem, membuatnya lebih unggul lagi. Namun ternyata Ext3 masih dikalahkan oleh file sistem jenis ReiserFS yang jauh lebih cepat dan lebih menjaga performa. Selain itu, ReiserFS juga telah memiliki dukungan jurnaling file sistem. Sehingga jika disetarakan denga Ext3, maka ReiserFS lebih unggul.

5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisa dan

perbandingan serta pertimbangan-pertimbangan lain, maka dapat diambil suatu kesimpulan yaitu:

1. File sistem yang sebaiknya kita pilih adalah ReiserFS. Karena selain sudah mendukung jurnaling file sistem, juga lebih cepat dalam menjalani test dengan hasil lebih baik dari kedua file sistem lain yang turut diuji.

2. File sistem yang cepat dan tetap menjaga performanya adalah ReiserFS. Karena selain hasil pengujian yang berhasil mengungguli file sistem Ext2 dan Ext3, Reiser juga telah mendukung jurnaling file sistem yang mampu melakukan recovery jika terjadi kerusakan.

3. File sistem dengan dukungan Jurnaling terbukti lebih baik, karena hasil pengujian juga membuktikan mereka lebih cepat. Dalam pengujian kali ini, file sistem tanpa dukungan jurnaling ternyata tidak lebih baik dari file sistem yang mendukung jurnaling.

5.2 Saran

Sebagaimana telah ditunjukkan dalam tugas akhir ini, penulis menyarankan untuk mencoba beberapa jenis file sistem yang lain. Selain itu, pertimbangan-pertimbangan seperti memasukkan faktor pengembangan file sistem untuk jangka panjang juga belum ditambahkan. Penulis berharap agar analisa perbandingan ini dikembangkan dengan melakukan pengujian pada komputer dengan spesifikasi berbeda, media penyimpanan yang berbeda, dan juga file

sistem lainnya yang di dukung oleh Linux maupun sistem operasi yang lain.

Daftar Pustaka

1. Tanenbaum, Andrew S. (2006), “Operating Systems Design and Implementation, Third Edition”, Prentice Hall, California.

2. Avi Silberschatz, Peter Galvin, dan Grag Gagne (2005), “Operating Systems Concepts. Seventh Edition”, John Wiley & Sons.

3. Ryan Bray, Ruth Forester, John Hawkes.(2002), “Filesystem Performance and Scalability in Linux 2.4.17”, Usenix, California.

4. Masyarakat Digital Gotong Royong (2008),”Pengantar Sistem Operasi Komputer Jilid1”,

http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/Siste mOperasi/buku/.

5. Masyarakat Digital Gotong Royong (2008),”Pengantar Sistem Operasi Komputer Jilid2”,

http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/Siste mOperasi/buku/.

6. Noprianto (2005),”Lebih Detail dengan File Sistem”, Info Linux,

http://www.infolinux.web.id.

7. Ibam,” Sistem Operasi: Bahan Kuliah IKI-20230”,

http://ikc.depsos.go.id/umum/ibam/iba m-os-html/book1.html.

8. Kadir, Abdul (2002),”Pengenalan UNIX dan LINUX”, Andi, Yogyakarta. 9. J, Andreas (2003), “Pengenalan Sistem

Operasi LINUX”, Indah, Surabaya. 10. Syafa’at, Achmad (2005), “Desain Dan

Implementasi Distro Linux ABG”, STMIK AMIK, Bandung.

11. S’TO (2005), “ Fedora Core 4, Redhat Linux”, Jasakom, Jakarta.

12. Binanto, Iwan (2003), “Pemrograman C++ Di Linux”, Andi, Yogyakarta. 13. Susanto, Budi (2001), “Unix dan

Pemrograman Script”, J&J Learning, Yogyakarta.

14. (2003), “Panduan Lengkap Pengembangan Jaringan Linux”, Andi, Yogyakarta.

15. Tambunan, Baginda S. 2007. “Pembuatan Distro Linux Dengan Menggabungkan Manager Program Autopackage Dengan Aplikasi Pendidikan”, Universitas Narotama, Surabaya.

(8)

16. Firmansyah, R. Donny. 2007. “Pemanfaatan Perangkat Lunak Untuk Uji Komparasi Kinerja Memory (Studi

Kasus Video Editing)”, Universitas Narotama, Surabaya.

17. Sumber Internet dan Media Lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan.

(9)

Diagram Alir Pengujian

Berikut ini adalah Diagram Alir Analisa Perbandingan File Sistem Linux

START CD Linux Ubuntu 8.04 Instalasi Linux Ubuntu 8.04 RUN Benchmark COMPARE Result FINISH Partisi Hardisk

Swap, Root, Disk

Download Postmark & Gparted For Ubuntu 8.04 Install Postmark & Gparted A A Jalankan Gparted Untuk Mengetahui Posisi Disk

Create Direktori Mount /media/disk Format Disk Mkfs.ext2 Mount Ke /media/disk Postmark Result

Ext2 Filesystem RUN Benchmark

Format Disk Mkfs.ext3 Mount Ke /media/disk Postmark Result Ext3 Filesystem RUN Benchmark Format Disk Mkfs.reiserfs Mount Ke /media/disk Postmark Result ReiserFS Filesystem Create Graphic Chart LOGIN

Umount Disk Umount Disk

B

B

C

C

Gambar

Diagram Alir Pengujian

Referensi

Dokumen terkait

4,6 Dari data hasilstudipendahuluanpeneliti, didapatkan data hasil data rekam medik di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, total pasien

Lingkungan merupakan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan yang terancam

During that stage, which lasts four to five days, young adult worker bees called nurses (for obvious reasons) feed the larvae royal jelly and bee bread—a fermented mix of

Form cek status permasalahan digunakan nasabah dalam melihat status permasalahan yang telah disampaikan sebelumnya. Apakah sudah selesai ditindaklanjuti ataupun belum

Andalan Pacific Samudra Surabaya adalah buku kas, buku kas merupakan catatan yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi keuangan yang berkaitan dengan masuk dan

Bahaya dari lingkungan luar tempat kerja yang dapat mengganggu keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja yang berada di tempat kerja.. Infrastruktur, perlengkapan dan

Projek yang dicadangkan adalah untuk memberi rekabentuk dan konsep yang baru bagi pawagam Golden Screen Cinema di samping memberikan susana yang lebih praktikal dan

Adanya warna merah muda menunjukkan terbentuknya ion hidroksida di ruang katoda dan diukur pH nya dengan pH meter (untuk penentuan batas konsetrasi minimum larutan KI), sedangkan