• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Lahan Marginal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengelolaan Lahan Marginal"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN LAHAN MARGINAL

PENGELOLAAN LAHAN MARGINAL

I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN

A.

A. Latar Latar BelakangBelakang Lah

Lahan an atau atau tantanah ah mermerupaupakan kan sumsumberberdaydaya a alam alam fisifisik k yayang ng memmempunpunyai yai perperanaanann  penting dalam segala kehidupan manusia, karena lahan a

 penting dalam segala kehidupan manusia, karena lahan a tau tanah diperlukan manusiatau tanah diperlukan manusia untuk tempat tinggal dan hidup, melakukan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, untuk tempat tinggal dan hidup, melakukan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehu

kehutanan, pertambatanan, pertambangan dan ngan dan sebagasebagainya. Karena inya. Karena pentipentingnyngnya a peranaperanan n lahan ataulahan atau tanah dalam kehidupan manusia, maka ketersediaannya juga jadi terbatas. Keadaan ini tanah dalam kehidupan manusia, maka ketersediaannya juga jadi terbatas. Keadaan ini menyebabkan penggunaan tanah yang tumpang tindih, misalnya tanah sawah yang menyebabkan penggunaan tanah yang tumpang tindih, misalnya tanah sawah yang digunakan untuk perkebunan tebu, kolam ikan, atau penggembalaan ternak atau tanah digunakan untuk perkebunan tebu, kolam ikan, atau penggembalaan ternak atau tanah hutan yang digunakan untuk perladangan atau pertanian lahan

hutan yang digunakan untuk perladangan atau pertanian lahan kering.kering.

Kesuburan tanah sangat penting bagi pertumbuhan tanaman karena asupan nutrisi Kesuburan tanah sangat penting bagi pertumbuhan tanaman karena asupan nutrisi  bagi

 bagi tanaman tanaman disediakan disediakan oleh oleh tanah, tanah, salah salah satu satu penentu penentu kesuburan kesuburan tanah tanah ini ini adalahadalah  jenis lahannya. Perbedaan jenis lahan akan turut serta menentukan jumlah nutrisi yang  jenis lahannya. Perbedaan jenis lahan akan turut serta menentukan jumlah nutrisi yang

ada di dalamnya. Salah satu jenis lahan ini adalah lahan kering. ada di dalamnya. Salah satu jenis lahan ini adalah lahan kering.

Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99, juta hektar dan Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99, juta hektar dan tersebar di Kalimantan, Sumatera, !aluku, Papua, Sulawesi, "awa dan #usa $enggara tersebar di Kalimantan, Sumatera, !aluku, Papua, Sulawesi, "awa dan #usa $enggara %Soebagyo,et al., &''() *idayat dan !ulyani, &''+, merupakan potensi yang sangat %Soebagyo,et al., &''() *idayat dan !ulyani, &''+, merupakan potensi yang sangat  besar

 besar untuk untuk pembangunan pembangunan pertanian. pertanian. #amun #amun produkti-itasnya produkti-itasnya umumnyumumnya a rendah,rendah, kecuali sistem pertanian lahan kering dengan tanaman tahunan perkebunan. Pada kecuali sistem pertanian lahan kering dengan tanaman tahunan perkebunan. Pada usahatani lahan kering dengan tanaman pangan semusim, produkti-itas relatif rendah usahatani lahan kering dengan tanaman pangan semusim, produkti-itas relatif rendah sert

serta a menmenghaghadapdapi i masmasalaalah h sossosial ial ekoekonomnomi i sepseperterti i tektekanaanan n penpendudduduk uk yayang ng terterusus men

meningingkat kat dan dan masmasalah alah biobiofisifisik k %Su%Sukmkmanaana, , /99/99(. (. PenPengelgelolaolaan an tantanah ah padpada a lahlahanan kering ini sangat penting terutama kesuburan tanahnya karena potensi luasannya yang kering ini sangat penting terutama kesuburan tanahnya karena potensi luasannya yang sangat besar.

sangat besar. B.Tujuan B.Tujuan

$ulisan ini diharapkan mampu menyajikan pengetahuan tentang lahan kering serta $ulisan ini diharapkan mampu menyajikan pengetahuan tentang lahan kering serta  pengelolaan kesuburan tanah pada lahan kering sebagai bentuk upaya konser-asi pada  pengelolaan kesuburan tanah pada lahan kering sebagai bentuk upaya konser-asi pada

lahan kering. lahan kering.

(2)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Laan Kering

Istilah lahan kering digunakan oleh Kelompok Penelitian 0groekosistem %K1P0S, /92 sebagai padanan dry land . 3raiannya menyiratkan pengusahaan lahan secara tadah hujan. 3ntuk menghilangkan kerancuan penggunaan istilah lahan kering dan  pertanian lahan kering, perlu dibedakan pengertian yang didasarkan4

/.Keadaan iklim yang kering dalam arti istilah Inggris arid land  menurut salah satu takrifnya4 %a daerah dengan curah hujan tahunan kurang daripada &+' mm, %b daerah yang jumlah hujannya tidak mencukupi untuk menghidupi -egetasi sedikitpun, %c daerah yang jumlah hujannya tidak mencukupi untuk memapankan pertanian tanpa irigasi, atau %d daerah dengan jumlah e-aporasi potensial melebihi jumlah curahan %precipitation aktual %!onkhouse 5 Small, /962.

&.Keadaan lahan yang berkaitan dengan pengatusan alamiah lancar %bukan rawa, dataran banjir, lahan dengan air tanah dangkal, dan lahan basa alamiah lain.

7.Lahan pertanaman yang diusahakan tanpa penggenangan.

3ntuk kondisi yang pertama dapat digunakan istilah 8daerah kering atau 8kawasan iklim kering. Sementara pada kondisi yang kedua dapat dipilih istilah lahan atasan %upland . Kondisi yang ketiga dapat diterapkan istilah 8lahan kering. "adi, pertanian lahan kering ialah pertanian yang diusahakan tanpa penggenangan lahan garapan. !aka padi sawah dan perikanan kolam %air tawar dan tambak tidak termasuk, akan tetapi padi gogo, palawija, perumputan pakan, perkebunan dan pekarangan termasuk  pertanian lahan kering. Ini berarti bahwa irigasi tetap dapat diberikan, asal tidak

dimaksudkan untuk menggenangi lahan

B.Tana Mineral Ma!a" #an Pen$e%arann$a

$anah mineral masam banyak dijumpai di wilayah beriklim tropika basah, termasuk Indonesia. Luas areal tanah bereaksi asam seperti podsolik, ultisol, o:isols dan spodosol, masing;masing sekitar (6,+, /2,(, +,' dan +,( juta ha atau seluruhnya sekitar 6< dari luas total tanah di Indonesia %#ursyamsi et al, /99.

Keasaman tanah ditentukan oleh kadar atau kepekatan ion hidrogen di dalarn tanah tersebut. =ila kepekatan ion hidrogen di dalam tanah terlalu tinggi maka tanah akan  bereaksi asam. Sebaliknya, bila kepekatan ion hidrogen terIalu rendah maka tanah akan bereaksi basa. Pada kondisi ini kadar kation >*; lebih tinggi dari ion *?. $anah

masam adalah tanah dengan p* rendah karena kandungan *? yang tinggi. Pada tanah masam lahan kering banyak ditemukan ion 0l7? yang bersifat masam karena dengan

air ion tersebut dapat menghasilkan *?. @alarn keadaan tertentu, yaitu apabila tercapai

kejenuhan ion 0l7? tertentu, terdapat juga ion 0l;hidroksida ,dengan demikian dapat

menimbulkan -ariasi kemasaman tanah %Aulianti, &''6. $erdapat dua jenis reaksi tanah atau kemasaman tanah, yakni kemasaman %reaksi tanah aktif dan potensial. Beaksi tanah aktif ialah yang diukurnya konsentrasi hidrogen yang terdapat bebas dalam larutan tanah. Beaksi tanah inilah yang diukur pada pemakaiannya sehari;hari. Beaksi tanah potensial ialah banyaknya kadar hidrogen dapat tukar baik yang terjerap oleh kompleks koloid tanah maupun yang terdapat dalam larutan %*anafiah, &''6. Selanjutnya dijelaskan juga oleh *anafiah %&''6 bahwa sejumlah senyawa menyumbang pada pengembangan reaksi tanah yang asam atau basa. 0sam;asam organik dan anorganik, yang dihasilkan oleh penguraian bahan organik tanah , merupakan konstituen tanah yang umum dapat mempengaruhi kemasaman tanah.

(3)

Bespirasi akar tanaman menghasilkan C'& yang akan membentuk *&C>7 dalam air.

0ir merupakan sumber lain dari sejumlah kecil ion *?.

"enis tanah masam diantaranya terdapat pada tanah ordo 3ltisol. 3ltisol dibentuk oleh  proses pelapukan dan pembentukan tanah yang sangat intensif karena berlangsung dalam lingkungan iklim tropika dan subtropika yang bersuhu panas dan bercurah hujan tinggi dengan -egetasi klimaksnya hutan rimba. @alam lingkungan semacam ini reaksi hidrolisis dan asidolisis serta proses pelindian %leaching terpacu sangat cepat dan kuat. 0sidolisis berlangsung kuat karena air infiltrasi dan perkolasi mengambil C>& hasil mineralisasi bahan organik berupa serasah hutan dan hasil pernafasan akar

tumbuhan hutan. Pelapukan masam tanah membebaskan basa dari mineral tanah secara cepat apabila didukung dengan daya lindi yang kuat maka akan terbentuk tanah yang miskin hara dan 0l, De, serta !n yang tinggi dapat meracuni tanaman. Persoalan akan bertambah berat jika bahan induk tanah sudah bersifat masam kondisi inilah yang dijumpai di Sumatera. $anah ultisol memiliki ciri;ciri sebagai berikut4

/. p* rendah

&. Kejenuhan 0l, De dan!n tinggi 7. @aya jerap terhadap fosfat kuat

(. Kejenuhan basa rendah ) kadar Cu rendah dalam tanah yang berasal dari bahan induk masam %feksil atau batuan pasir, En cukup namun terelu-iasi.

+. Kadar bahan organik rendah dan kadar # rendah . @aya simpan air terbatas

6. Kedalaman efektif terbatas

2. @erajat agregasi rendah dan kemantapan agregat lemah baik pada lahan  berlereng maupun datar.

3ltisols %ultimus;selesai adalah tanah;tanah yang berwarna kuning merah dan telah mengalami pencucian yang sudah lanjut. @ikenal luas sebagai podsolik merah kuning. $anah;tanah ini mendominasi lahan kering di Sumatera, Kalimantan dan "awa. $otal luas adalah sekitar (+.69 juta ha atau &(.7 < dari lahan Indonesia dan menyebar di Kalimantan$imur %/'.'( juta ha, Irian"aya %6.& juta, Kalimantan=arat %+.6/ juta, Kalimantan $engah %(.2/ juta, dan Biau %&.&6 juta ha. $anah >:isols %o:ide, oksida adalah tanah;tanah yang telah mengalami pencucian yang intensif dan miskin hara, tinggi kandungan 0l dan De. Seperti halnya 3ltisols, mereka mendominasi lahan kering dengan intensitas curah hujan yang tinggi. $anah;tanah ini sudah tua. $otal luas tanah ini sekitar /(.// juta ha atau 6.+< dari total lahan Indonesia dan menyebar di Sumatera Selatan %&.2& juta ha, Irian "aya %&.(/ juta, Kalimantan $engah %&.'  juta, Kalimantan =arat %/.69 juta, "ambi %/./( juta, dan Lampung %/.'/ juta ha. Spodosol merupakan tanah mineral yang mempunyai horiFon spodik, suatu horiFon dalam dengan akumulasi bahan organic, dan oksidasi aluminium %0l dengan atau tanpa oksidasi besi %De.. @i Indonesia sendiri penyebaran endapan pasir dan batu  pasir kuarsa yang secara geologis sangat luas, terdapat di Kalimantan $engah, serta

setempat;setempat di Kalimantan =arat dan Kalimantan $imur. @i pulau lain nampaknya tidak luas penyebaranya dan setempat G setempat terdapat di Sulawesi dan Sumatera. Landform G nya dimasukkan sebagai dataran tektonik. Lanscape luas tanah spodosol seluruhnya diperkirakan &,/ juta ha atau /,/ < wilayah dataran Indonesia. Penyebaranya paling luas terdapat di Kalimantan $engah sekitar /,+/ juta ha, kemudian di Kalimantan =arat ',(& juta dan Kalimantan $imur ',/+ juta ha. @i Sulawesi $engah, tengah, selatan dan tenggara dipearkirakan terdapat antara //;&+ ribu ha %*imatan, &''.

(4)

&.Tinjauan U"u" Ke!u%uran Tana

Sebagai sumberdaya alam untuk budidaya tanaman, tanah mempunyai dua fungsi, yaitu 4 %/ sebagai sumber penyedia unsur hara dan air, dan %& tempat akar  berjangkar. Salah satu atau kedua fungsi ini dapat menurun, bahkan hilang.

*ilangnya fungsi inilah yang menyebabkan produkti-itas tanah menurun menjadi $anah !arginal. @engan demikian, $anah !arginal untuk budidaya tanaman merupakan tanah yang mempunyai sifat;sifat fisika, kimia, dan biologi yang tidak optimal untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman.

$anah !arginal dapat terbentuk secara alami dan antropogenik %ulah manusia. Secara alami %pengaruh lingkungan yang disebabkan proses pembentukan tanah terhambat atau tanah yang terbentuk tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman. !isalnya, bahan induk yang keras dan asam, kekurangan air, suhu yang dinginmembeku, tergenang dan akumulasi bahan gambut, fraksi tanah yang dihasilkan didominasi oleh pasir, pengaruh salinisasipenggaraman. $anah !arginal yang dimaksudkan adalah tanah yang terbentuk secara alami, bukan tanah yang menjadi marginal karena antropogenik. @ari /& ordo tanah di dunia %0lfisols, 0ndisols, 0ridisols, 1ntisols, Helisols, *istosols, Inceptisols, !ollisols, >:isols, Spodosols, 3ltisol, dan ertisols yang tergolong $anah !arginal antara lain adalah 4 0ridisols, 1ntisols, Helisols, *istosols, Inceptisols, dan 3ltisols. Secara antropogenik adalah karena ulah manusia yang memanfaatkan sumberdaya alam yang tidak terkendali, sehingga terjadi kerusakan ekosistem. !isalnya, deforestasi dan degradasi hutan, eksploitasi deposit bahan tambang, terungkapnya unsur atau senyawa  beracun bagi tanaman, pengeringan ekstrem pada tanah gambut, serta kebakaran. @eforestasi dan degradasi hutan menyebabkan terjadinya erosi yang dipercepat dan  punahnya organisme yang berperan dalam pembentukan tanah . 0liran permukaan yang berasal dari curah hujan akan mengikis lapisan permukaan yang merupakan  bagian tersubur dari tanah. Draksi tanah yang dahulu diangkut adalah yang halus dan ringan yaitu liat dan humus. Kedua fraksi ini sangat berperan dalam menentukan kesuburan tanah, karena merupakan kompleks petukaran ion dan penahan unsur hara. @alam sedimen yang terangkut pada peristiwa erosi terdapat juga berbagai unsur hara dan bahan organik. >leh karena itu, tanah yang mengalami erosi akan menurun  produkti-itasnya menjadi tanah marginal yang kalau erosi selanjutnya tidak

dikendalikan, tanah tersebut akan menjadi lahan kritis.

Produkti-itas tanah merupakan kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tertentu suatu tanaman dibawah suatu sistem pengelolaan tanah tertentu. Suatu tanah atau lahan dapat menghasilkan suatu produk tanaman yang baik dan menguntungkan maka tanah dikatakan produktif. Produkti-itas tanah merupakan perwujudan dari faktor tanah dan non tanah yang mempengaruhi hasil tanaman. $anah produktif harus mempuyai kesuburan yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. 0kan tetapi tanah subur tidak selalu berarti produktif. $anah subur akan produktif jika dikelola dengan tepat, menggunakan jenis tanaman dan teknik pengelolaan yang sesuai.

Kesuburan tanah adalah kemampuan atau kualitas suatu tanah menyediakan unsur hara tanaman dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman, dalam bentuk senyawa;senyawa yang dapat dimanfaatkan tanaman dan dalam perimbangan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tertentu dengan didukung oleh faktor  pertumbuhan lainnya %Auwono dan Bosmarkam, &''2. $anah yang sehat akan memberikan sumbangan yang besar tehadap kualitas tanah. Kualitas tanah dapat sebagai sifat atau atribut inherent tanah yang dapat digambarkan dari sifat;sifat tanah atau hasil obser-asi tidak langsung, dan sebagai kemampuan

(5)

tanah untuk menampakkan fungsi;fungsi produkti-itas lingkungan dan kesehatan. Jinarso %&''+ menjelaskan bahwa pengukuran kualitas tanah merupakan dasar untuk penilaian keberlanjutan pengelolaan tanah yang dapat diandalkan untuk masa; masa yang akan datang, karena dapat dipakai sebagai alat untuk menilai pengaruh  pengelolaan lahan.

III.PERMASALAHAN KESUBURAN TANAH

$anah masam di Indonesia memiliki ciri;ciri tekstur lempungan, struktur gumpal,  permeabilitas rendah, stabilitas agregat baik, p* rendah, KPK rendah, aras #, P, Ca, !g sangat rendah, -egetasi alami alang;alang %Imperata cylindrica dan hutan %*ardjowigeno, /997, fraksi lempung didominasi oleh mineral;mineral bermuatan terubahkan seperti kaolinit, gibsit dan atau goetit %Ismail et al., /997. $anah ini di Indonesia terbentuk di daerah yang bercurah hujan tinggi %&+'';7''' mm per tahun, topografi berombak hingga berbukit dengan ketinggian +';7+' mm di atas muka air laut, batuan induk granit, abu -ulkan atau andesit.

Pengelolaan tanah;tanah mineral masam untuk kepentingan pertanian menghadapi kendala p* yang rendah, keracunan 0l, !n, danatau De, serta kekahatan unsur;unsur hara penting seperti #, P, Ca, dan atau !g dan !o . Lahan kering tergolong suboptimal karena tanahnya kurang subur, bereaksi masam, mengandung 0l, De, dan atau !n dalam jumlah tinggi sehingga dapat meracuni tanaman. Lahan masam pada umumnya miskin bahan organik dan hara makro #, P, K, Ca, dan !g. 3saha  pertanian di tanah 3ltisol akan menghadapi sejumlah permasalahan.$anah 3ltisol umumnya mempunyai p* rendah yang menyebabkan kandungan 0l, De, dan !n terlarut tinggi sehingga dapat meracuni tanaman. "enis tanah ini biasanya miskin unsur hara esensial makro seperti #, P, K, Ca, dan !g) unsur hara mikro En, !o, Cu, dan =, serta bahan organik . !eskipun secara umum tanah 3ltisol atau Podsolik !erah Kuning banyak mengandung 0l dapat ditukar %0l;dd %&';6'<, namun hasil  penelitian menunjukkan bahwa beberapa contoh tanah tersebut mengandung 0l;dd

relatif rendah % &'<. $anah di KP. Kayu 0gung, Indralaya, dan Prabumulih Sumatera Selatan, misalnya, mempunyai kejenuhan 0l;dd berturut;turut //,'2<, /,'/<, dan /6,&< di "awa =arat /7,('< dan // dari &2 contoh tanah lapisan atas yang berasal dari Lampung $engah juga memiliki kejenuhan0l;dd yang rendah %$aufi et al. &''7. $ekstur tanah 3ltisol ber-ariasi, berkisar dari pasiran %sandy sampai dengan lempungan %clayey. Draksi lempung tanah ini umumnya didominasi oleh mineral silikat tipe /4/ serta oksida dan hidroksida De dan0l, sehingga fraksi lempung tergolong berakti-itas rendah dan daya memegang lengas juga rendah. Karena umumnya memiliki kandungan bahan organik rendah dan fraksi lempungnya  berakti-itas rendah maka kapasitas tukar kation tanah %K$K tanah Podsolik juga

rendah, sehingga relatif kurang kuat memegang hara tanaman dan karenanya unsur hara mudah tercuci. $anah Podsolik atau 3ltisol termasuk tanah bermuatan terubahkan %-ariable charge, sehingga nilai K$K dapat berubah bergantung nilai p*; nya, peningkatan p* akan diikuti oleh peningkatan K$K, lebih mampu mengikat hara K dan tidak mudah tercuci %Subandi, &''6. @i samping itu, kekahatan fosfor merupakan salah satu kendala terpenting bagi usaha tani di lahan masam. *al ini karena sebagian besar koloid dan mineral tanah yang terkandung dalam tanah 3ltisol mempunyai kemampuan menyemat fosfat cukup tinggi, sehingga sebagian besar fosfat dalam keadaan tersemat oleh 0l dan De, tidak tersedia bagi tanaman maupun  biota tanah %#otohadiprawiro, &''. Kendala pengembangan lahan PodFolik !erah Kuning beriklim basah dengan topograsi bergelombang cukup kompleks. Kesalahan

(6)

dalam pengelolaan merupakan penyebab degradasi lahan yang mendasar. @i daerah tropika basah yang topografinya ber-ariasi dari datar, bergelombang hingga  bergunung, erosi tanah merupakan salah satu penyebab degradasi lahan yang dominan disamping penyebab lain seperti pencucian hara dan akumulasi unsur;unsur beracun. Lahan kering PodFolik !erah Kuning beriklim basah didominasi oleh tanah masam P!K dengan bahan induk yang miskin unsur hara %Partohardjono et al, /99(. >leh karena itu lahan ini tergolong lahan marginal yang tingkat produkti-itasnya rendah. Kesuburan tanah ini secara alamiah sangat tergantung pada lapisan atas yang kaya  bahan organik tetapi bersifat labil. Kalau lahan ini diolah untuk budidaya, kandungan  bahan organik yang memadai, produkti-itas lahan cepat pula menurun dan akhirnya

menjadi lahan kritis.

$anaman yang dibudidayakan pada lahan kering P!K yang kritis tidak mampu  berproduksi secara optimal jika dikelola secara kon-ensional %*akim et al, /996. Sedangkan pembuatan teras dan galengan memerlukan biaya yang tinggi dan petani tidak memiliki cukup biaya. !ineral liat umumnya didominasi oleh kaolinit yang tidak banyak memberikan sumbangan terhadap kesuburan tanah serta sebagian besar tanah ini mempunyai kapasitas memegang air yang rendah dan peka terhadap erosi %0rief dan Irman, /996.

I'.PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH A.K(n!e) LEIA* LEISA #an HEIA

0da tiga konsep untuk memperbaiki kesuburan tanah yaitu yang berwawasan lingkungan atau berkelanjutan adalah Low 1:ternal Input 0griculture %L1I0 dan Low 1:ternal Input Sustainable 0griculture %L1IS0, dan pertanian moderen yang tergantung dengan bahan kimia adalah *igh 1:ternal Input 0griculture %*1I0. L1I0 adalah sistem yang memanfaatkan sumberdaya lokal yang sangat intensif

dengan sedikit atau sama sekali tidak menggunakan masukan dari luar sehingga tidak terjadi kerusakan sumberdaya alam. Pendauran hara di dalam usahatani dengan

sumber;sumber yang berasal dari luar usaha tani. Kegiatan ini berguna untuk

menambahkan hara kepada tanah dari luar usaha tani. =ahan;bahan yang digunakan4 sampah, kompos, limbah, dan lain;lain. Pendauran hara di dalam usaha tani dengan sumber;sumber yang berasal dari usaha tani itu sendiri. Pendauran ini dapat

dilewatkan dengan ternak atau pengembalian sisa;sisa biomassa hasil panen. Cara ini tidak menambahkan hara kepada tanah, tetapi hanya mengembalikan hara yang tidak terangkut ke luar bersama dengan hasil panen . Pendauran hara di dalam petak

 pertanaman. Kegiatan ini biasanya melibatkan tanaman legum %co-er crop untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan # pada tanaman pokok.

L1IS0 adalah Pertanian dengan masukan rendah tetapi mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam %tanah, air, tumbuhan dan hewan, manusia %tenaga, pengetahuan dan keterampilan yang tersedia ditempat dan layak secara ekonomis, mantap secara ekologis, adil secara sosial dan sesuai dengan budaya lokal. Ciri;ciri sitem ini %a  berusaha mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal dengan mengkombinasikan  berbagai komponen sistem usahatani %tanaman, hewan, tanah, air, iklim dan manusia

sehingga saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang luar biasa,%b berusaha mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal dengan mengkombinasikan berbagai komponen sistem usahatani %tanaman, hewan, tanah, air, iklim dan manusia sehingga saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang luar biasa.

(7)

Prinsip dasar L1IS0 adalah menjamin kondisi tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman, khususnya dengan mengelola bahan organik dan meningkatkan kehidupan mikroorganisme di dalam tanah %soil regenerator, mengoptimalkan ketersediaan dan menyeimbangkan aliran unsur hara, khususnya melalui penambatan #itrogen,

 pendaur ulangan unsur hara dan pemanfaatan pupuk luar sebagai pelengkap, meminimalkan kerugian sebagai akibat radiasi matahari, udara dan air dengan

 pengelolaan iklim mikro, pengelolaan air dan pengendalian erosi, saling melengkapi dan sinergi dalam penggunaan sumberdaya genetik yang mencakup penggabungan dalam sistem pertanian terpadu dengan tingkat keanekaragaman fungisonal tinggi . =eberapa aplikasi praktisnya adalah seperti di bawah ini4

a pemakaian pupuk organik dan anorganik 

Sumber pupuk organik dapat berasal dari kotoran hewan, bahan tanaman dan limbah, misalnya ) pupuk kandang, hijauan tanaman rerumputan, semak ,perdu dan pohon, limbah pertanaman dan limbah agroindustri. $anah yang dibenahi dengan pupuk organik mempunyai struktur yang baik dan sifat menahan air yang lebih besar dari  pada tanah yang kandungan bahan orgaiknya rendah.

Pada umumnya pupuk organik mengandung hara makro yang rendah, tetapi

mengandung hara mikro yang cukup sangat diperlukan oleh tanaman, sebagai bahan  pembenah tanah pupuk organik dapat mencegah erosi, mencegah pengerakan

 permukaan tanah %crustingdan retakan tanah, mempertahankan kelengasan tanah . Karekteristik yang dimiliki oleh pupuk organik adalah 4

/. Kandungan hara rendah. Kandungan hara pupuk organik pada umumnya rendah tetapi ber-ariasi tergantung jenis bahan dasarnya.

&. Ketersediaan unsur hara lambat. *ara yang berasal dari bahan organik diperlukan untuk kegiatan mikrobia tanah untuk dirubah dari bentuk organik komplek yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman menjadi bentuk senyawa organik dan anorganik yang sederhana yang dapat diabsorpsi oleh tanaman.

7. Penggunaan pupuk organik sebaiknya harus diikuti dengan pupuk anorganik yang lebih cepat tersedia untuk menutupi kekurangan hara dari pupuk organik . Pupuk kandang merupakan hasil samping yang cukup penting dari budidaya hewan

 peliharaan baik unggas maupun non unggas, terdiri dari kotoran padat dan cair dari hewan ternak yang bercampur sisa makanan, dapat menambah unsur hara dalam tanah .

Pemberian pupuk kandang selain dapat menambah tersedianya unsur hara, juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. =eberapa sifat fisik tanah yang dapat dipengaruhi  pupuk kandang antara lain kemantapan agregat, bobot -olume, total ruang pori,  plastisitas dan daya pegang air. Kandungan unsur hara pupuk kandang akan berbeda

dengan berbedanya jenis dan wujud bahan pupuk kandang .

Pemupukan yang dianjurkan pada budidaya tanaman jagung , untuk pupuk organik % pupuk kandang  kompos  &' ton  ha. Sedangkan untuk pupuk an organik 4 3rea 7'' kg  ha, $SP /'' kg  ha, KCI +' kg  ha. Pupuk dasar diberikan sebelum tanam atau bersamaan tanam sejumlah &' ton  ha pupuk organic, /'' kg  ha 3rea, /'' kg $SP, dan +' kg  ha KCl dengan membuat larikan atau ditugalkan kemudian ditutup kembali dengan tanah dengan jarak /' cm dari garis tanam  lubang tanam. Pupuk susulan diberikan 7 minggu setelah tanam berupa 3rea /'' kg  ha, diteruskan pupuk susulan kedua pada tanaman berumur + minggu sejumlah /'' kg 3rea  ha %@inas Pertanian "ember,&''6. *asil penelitian !ayadewi %&''6 pupuk kandang ayam meningkatkan pertumbuhan hasil tanaman jagung manis sebesar (6,'7< bila dokombinasikan dengan jarak tanam +' : (' cm.

(8)

=arus %&''+ menjelaskan bahwa efisiensi penggunan pupuk dapat ditingkatkan

dengan melakukan serangkaian uji tanah untuk suatu sistem hara;tanah;tanaman. Pada dasarnya tahapan kegiatan uji tanah meliputi ) %/ Pengambilan contoh tanah yang mewakili lokasi berdasarkan hasil sur-ey terdahulu, %& 0nalisa kimia tanah di laboratorium dengan metode yang tepat dan teruji, %7 Interpretasi hasil analisis dan %( Bekomendasi pemupukan. *asil penelitian *asanudin et al %&''6 menunjukkan  bahwa pemberian pupuk kandang pada berbagai dosis mampu menurunkan 0l;dd

sekaligus meningkatkan p* tanah walaupun peningkatan p* tanah tidak sedrastis  penurunan 0l;dd. Peningkatan p* diikuti dengan peningkatan P tersedia tanah .

Pemberian bahan organik pada tanah masam dapat meningkatkan serapan P dan hasil tanaman jagung karena setelah bahan organik terdecomposisi akan menghasilkan  beberapa unsur hara seperti #, P dan K serta menghasilkan asam humat dan ful-at

yang memegang peranan penting dalam pengikatan De dan 0l yang larut dalam tanah sehingga ketersediaan P akan meningkat %*asanudin, &''7.

Seperti halnya pupuk organik, pemakaian pupuk anorganik hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimum hara tertentu seperti #, P, dan K, sehingga diberkan  pada takaran yang rendah. Pupuk # %urea untuk tanaman legum diperlukan sebagi

stater sehingga diberikan pada saat tanam dengan takaran /+;&' kgha, sedangkan untuk tanaman non legum takarannya lebih tinggi. Pemakaian pupuk P %P;alam minimal ' kg Pha untuk dua musim tanam, demikian pula pupuk KCl dengan

takaran ';9' kgha. $akaran pupuk anorganik secara tepat perlu diteliti lebih lanjut. Pemupukan P juga memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan  produksi tanaman. Dosfor berperan pada berbagai akti-itas metabolisme tanaman dan

merupakan komponen klorofil. Sebagian besar hara P dari pupuk P yang diberikan difiksasi di dalam tanah sehingga hanya /';&'< pupuk P yang diberikan diserap tanaman. >leh sebab itu pemberian yang terus menerus dalam jumlah berlebih akan terakumulasi dalam tanah dan dapat merubah status P tanah dari rendah ke tinggi sehingga tanaman tidak lagi tanggap terhadap pemupukan P %=arus, &''+. Pemberian  pupuk P yaitu pupuk SP7 dan pupuk Bock fosfat mampu meningkatkan

 pertumbuhan tanaman jagung terlihat darai parameter tinggi tanaman /' dan /6 hari setelah tanam serta kadar P trubus %0rimurti et al , &''.

 b pemberian pupuk hayati

!ikrobia tanah yang menguntungkan dapat dikategorikan sebagai biofertiliFer atau  pupuk hayati. !enurut Auwono %&'' secara garis besar fungsi menguntungkan

tersebut dapat dibagi menjadi beberapa 4 /. Penyedia hara

&. Peningkat ketersediaan hara

7. Pengontrol organisme pengganggu tanaman (. Pengurai bahan organik dan pembentuk humus +. Pemantap agregat tanah

. Perombak persenyawaan agrokimia

=eberapa mikroorganisme tanah seperti BhiFobium, 0Fospirillum dan 0Footobacter, !ikoriFa, =akteri pelarut fosfat, bila dimanfaatkan secara tepat dalam system

 pertanian akan membawa pengaruh yang positif baik bagi ketersediaan hara yang dibutuhkan tanaman, lingkungan edapik, maupun upaya pengendalian beberapa jenis  penyakit. Sehingga akan dapat diperoleh pertumbuhan dan produksi tanaman yang

optimal dan hasil panen yang lebih sehat. !ikroorganisme tersebut sering disebut sebagai biofertiliFer atau pupuk hayati %Sutanto, &''&.

@ari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri pelarut fospat dapat meningkatkan ketersediaan P di dalam tanah dan dapat meningkatkan efisiensi

(9)

 penggunaan pupuk P serta dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Penggunaan pupuk hayati berupa inokulan bakteri fospat dengan ta npa pemberian  pupuk $SP dapat meningkatkan hasil jagung yang setara dengan pemberian $SP

%Prihartini, &''7. *asil penelitian 0rimurti et al %&'' pada perlakuan bakteri  pelarut fosfat %=PD mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung pada tanah

masam, yang tampak pada parameter tinggi tanaman /' dan (+ *S$, berat basah trubus, berat kering trubus, berat basah akar, berat kering akar, luas daun serta kadar P trubus. Pemberian =PD P. putida sama baiknya dengan P. 0eruginosa atau gabungan keduanya dalam meningkatkan tinggi tanaman /' dan (+ *S$. 3ntuk meningkatkan  berat basah, berat kering trubus dan akar paling baik menggunakan P. putida. 0sosiasi

simbiotik anatara jamur dan sistem perakaran tanaman tinggi diistilahkan dengan mikoriFa.

@alam fenomena ini jamur menginfeksi dan mengkoloni akar tanpa menimbulkan nekrosis sebagaimana biasa terjadi pada infeksi jamur patogen, dan mendapat pasokan nutrisi secara teratur dari tanaman. 0sosiasi ini akan dapat meningkatan ketersediaan hara P dan lainnya serta meningkatkan serapannya. !0 membantu pertumbuhan tanaman dengan memperbaiki ketersediaan hara fosfor dan melindungi perakaran dari serangan patogen %*adiyanto dan *airiyah, &''6.

*asil penelitian *asanudin dan Honggo %&''( menjelaskan pemberian inokulasi mikrobia pelarut fosfat /+ ml tanaman;/ dan inokulasi mikoriFa &' g tanaman;/ dapat meningkatkan serapan P dan hasil jagung. BhiFobium yang berasosiasi dengan

tanaman legum mampu menfiksasi /'';7'' Kg #*a dalam satu musim tanam dan meninggalkan sejumlah # untuk tanaman berikutnya. Permasalahan yang perlu diperhatikan adalah efisiesnsi inokulan BhiFobium untuk tanaman tertentu. BhiFobium mampu mencukupi 2'< kebutuhan nitrogen tanaman legum dan meningkatkan produksi antara /';&+<. $anggapan tanaman sangat ber-ariasi tergantung pada kondisi tanah dan efektifitas populasi asli %Sutanto, &''&.

Kenaikan hasil tanaman setelah diinokulasi 0Fotobacter terjadi pada tanaman jagung, cantel, padi, bawang putih, tomat, terong dan kubis. 0pabila 0Fotobacter dan

0Fospirillum diinokulasi secara bersama;sama, maka 0Fospirillum lebih efektif

dalam meningkatkan hasil tanaman. 0Fospirillum menyebabkan kenaikan hasil cukup  besar pada tanaman jagung, gandum dan cantel %Sutanto, &''&.

Selanjutnya dijelaskan juga oleh $im Peneliti Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian %&''2 bahwa pemakaian pupuk hayati pada lahan kering masam sebaiknya yang telah terbukti dapat menjalankan fungsi ekologis, merupakan mikroba hasil seleksi yang benar;benar unggul dalam membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk hayati meliputi bakteri penambat #, mikroba pelarut fosfat, dan cendawan mikoriFa arbuskula. =akteri penambat #&. =akteri ini mencakup bakteri yang membentuk bintil

akar, bersimbiose dengan tanaman legum, dan bakteri penambat # yang hidup bebas di dalam tanah. >leh karena itu, budi daya tanaman legum %kacang;kacangan dapat menggunakan BhiFobium spp. #amun, perlu diperhatikan bahwa hubungan antara tanaman legum dan BhiFobium bersifat sangat spesifik, artinya satu spesies

BhiFobium hanya dapat bersimbiose dengan spesies legum tertentu. >leh karena itu,  penggunaan BhiFobium sp. harus disesuaikan dengan spesies legum yang akan

dibudidayakan. =akteri penambat # yang hidup bebas seperti 0Fotobacter,

0Fospirillum, dan =eijerinckia dapat digunakan pada tanaman dari famili Hramineae %rumput;rumputan seperti padi, jagung, dan sorgum.

Pupuk hayati lainnya adalah yang mengandung mikroba pelarut f osfat. !ikroba ini ada yang hidup bebas di dalam tanah atau hidup di daerah perakaran %rhiFobakteri. !ikroba tersebut dapat menghasilkan senyawa organik yang dapat melarutkan P;

(10)

tanah, sehingga ketersediaan P bagi tanaman meningkat dan mengurangi takaran  penggunaan pupuk P.

Cendawan mikoriFa arbuskula %C!0. C!0 merupakan suatu bentuk asosiasi

cendawan dengan akar tanaman tingkat tinggi. Kemampuan asosiasi tanaman; C!0 ini memungkinkan tanaman memperoleh hara dan air yang cukup pada kondisi

lingkungan yang miskin unsur hara dan kering, perlindungan terhadap patogen tanah maupun unsur beracun, dan secara tidak langsung melalui perbaikan struktur tanah. *al ini dimungkinkan karena C!0 mempunyai kemampuan menyerap hara dan air lebih tinggi dibanding akar tanaman.

Keunggulan kemampuan C!0 dalam pengambilan hara, terutama hara yang bersifat tidak mobil seperti P, En, dan Cu, disebabkan C!0 memiliki struktur hifa yang mampu menjelajah daerah di antara partikel tanah, melampaui jarak yang dapat dicapai akar %rambut akar, kecepatan translokasi hara enam kali kecepatan rambut akar, dan nilai ambang batas konsentrasi hara yang dapat diserap C!0 lebih rendah %setengah ambang batas konsentrasi hara yang dapat diserap akar. C!0 secara tidak langsung juga dapat meningkatkan ketersediaan P;tanah melalui produksi enFim fosfatase oleh akartanaman. C!0 juga berperan dalam membantu pemenuhan

kebutuhan air pada saat kekeringan karena bertambahnya luas permukaan penyerapan air oleh hifa eksternal. Satu spesies C!0 dapat berasosiasi dengan berbagai tanaman sehingga satu macam C!0 dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Pada saat ini telah dihasilkan berbagai inokulan C!0,umumnya dari spesies Hlomus,

Higaspora, dan 0caulospora.

*1I0 adalah merupakan sistem pertanian yang menggunakan masukan dari luar %secara berlebihan. 3mumnya berupa bahan;bahan agrokimia kon-ensional yang memang disengaja dibuat untuk input produksi. Sistem ini sangat tergantung senyawa kimia sintetis %pupuk, pestisida, Fat pengatur tumbuh. @apat berpengaruh buruk pada keseimbangan lingkungan dan kesehatan manusia. Salah satu contohnya adalah

dengan pengapuran. Secara ringkas pengapuran dapat dijabarkan sebagai berikut4 /. Salah satu kegiatan reklamasi lahan untuk memperbaiki atau memulihkan kembali tanah Gtanah yang tidak subur agar secara optimal dapat mendukung

 pertumbuhan tanaman adalah dengan penambahan amelioran seperti pemberian kapur  pertanian. Secara tidak langsung kapur dapat mengurangi keracunan 0l,

meningkatkan ketersediaan P, meningkatkan p* tanah dan secara langsung kapur dapat meningkatkan ketersediaan hara Ca.

&. Pengapuran ditekankan kepada penggunaan kapur biasa CaC>7, seterusnya

tanah masih perlu terus dipupuk. Pengapuran hendaknya dipandang hanya untuk menetralisasikan tanah secara cepat dan seterusnya jangan tergantung lagi pada  banyaknya kapur, walaupun kualitas lahan cepat menurun kembali. Kapur dapat

menetralisir 0l melalui ion >*; membentuk 0l%>*

7 tidak aktif yang dihasilkan dari

 pelepasan C>7&; yang selanjutnya 0l menjadi tidak larut dan 0l;dd semakin berkurang

%*asanudin et al, &''6. Selanjutnya dijelaskan juga bahwa untuk meningkatkan p* tanah dari (, menjadi +,2 diperlukan dosis kapur &: 0l;dd.

7. Kapur berfungsi memantapkan stabilitas tanah, tetapi daya kerjanya lebih cepat dari pada kerja bahan organik. Kelemahannya adalah bila tanah berkualitas rendah, yang ditandai dengan tingkat kesuburan rendah, maka dengan pengapuran saja hanya memungkinkan pertumbuhan tanaman yang normal. Sebaliknya

 penggunaan bahan organik tanpa didahului dengan pengapuran menghasilkan  pemantapan stabilitas tanah secara lambat, tetapi dampak positifnya berlangsung  jangka panjang. >leh karena itu pengapuran pada tanah masam sebaiknya diikuti

(11)

dengan pemberian pupuk organik agar stabilitas tanah terjaga dan pertumbuhan serta  produksi tanaman akan terjamin %Kuswandi,/997.

B.K(n!e) Mekanik #an 'egetati+ 

Pemakaian tiga konsep di atas tadi ternyata hanya terbatas pada pengelolaan

kesuburan tanah secara kimia, sementara secara fisik sebenarnya di lahan kering ila dihadapkan pada kondisi tanah dengan slope tertentu serta berada pada daerah dengan intensitas hujan tinggi, maka secara teknik pengolahan tanah yang dilakukan harus  berprinsip peningkatan kesuburan tanah dan adanya pelaksanaan konser-asi tanah dan

air.

Pada prinsipnya untuk meningkatkan atau mempertahankan kemampuan tanah dapat dilakukan teknik pengelolaan tanah secara mekanik dan -egetatif. Secara mekanik  pembuatan teras misalnya teras gulud, teras bangku atau teras indi-idu dan pembuatan

saluran drainase. Sedangkan secara -egetatif adalah penerapan pola tanam yang menutup permukaan tanah sepanjang tahun baik dengan hijauan maupun -egetasi misalnya dengan pergiliran tanaman , tumpang sari atau penanaman budidaya lorong. Konser-asi tanah secara mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis dan

 pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan guna menekan erosi dan meningkatkan kemampuan tanah mendukung usahatani secara  berkelanjutan. =eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan teras gulud

menurut Sinukaban %/99(4

%/ $eras gulud cocok diterapkan pada lahan dengan kemiringan /';('<.

%& Pada tanah yang permeabilitasnya tinggi, guludan dapat dibuat menurut arah kontur. Pada tanah yang permeabilitasnya rendah, guludan dibuat miring terhadap kontur, tidak lebih dari /< ke arah saluran pembuangan. *al ini ditujukan agar air yang tidak segera terinfiltrasi ke dalam tanah dapat tersalurkan ke luar ladang dengan kecepatan rendah. $eras bangku atau teras tangga dibuat dengan cara memotong  panjang lereng dan meratakan tanah di bagian bawahnya, sehingga terjadi deretan  bangunan yang berbentuk seperti tangga.

Pada usahatani lahan kering, fungsi utama teras bangku adalah4 %/ memperlambat aliran permukaan) %& menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak sampai merusak) %7 meningkatkan laju infiltrasi) dan %(

mempermudah pengolahan tanah. $eras bangku dapat dibuat datar %bidang olah datar, membentuk sudut 'o dengan bidang horiFontal, miring ke dalamgoler kampak

%bidang olah miring beberapa derajat ke arah yang berlawanan dengan lereng asli, dan miring keluar %bidang olah miring ke arah lereng asli. $eras biasanya dibangun di ekosistem lahan sawah tadah hujan, lahan tegalan, dan berbagai sistem wanatani. $eras indi-idu adalah teras yang dibuat pada setiap indi-idu tanaman, terutama

tanaman tahunan. "enis teras ini biasa dibangun di areal perkebunan atau pertanaman  buah;buahan.

Pengelolaan tanah secara -egetatif dapat menjamin keberlangsungan keberadaan tanah dan air karena memiliki sifat 4 %/ memelihara kestabilan struktur tanah melalui sistem perakaran dengan memperbesar granulasi tanah, %& penutupan lahan oleh seresah dan tajuk mengurangi e-aporasi, %7 disamping itu dapat meningkatkan

aktifitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah, sehingga memperbesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi %Bahim, &''.

Pergiliran tanaman atau tanam berurutan adalah sistem bercocok tanam dengan menanam dua atau lebih jenis tanaman pada sebidang tanah selama satu tahun) tanaman musim kedua ditanam sebelum panen tanaman musim pertama. Contohnya

(12)

adalah tumpang gilir antara tanaman jagung yang ditanam pada awal musim hujan dan kacang tanah yang ditanam beberapa minggu sebelum panen jagung. Sistem ini  bertujuan untuk meningkatkan intensitas penggunaan lahan dan menjaga agar

 permukaan tanah selalu tertutup tanaman. Selain itu, sistem ini juga dimaksudkan untuk mempercepat penanaman tanaman pada musim kedua, sehingga masih mendapatkan air hujan dengan jumlah yang cukup untuk pertumbuhan dan

 produksinya. $anam bersisipan atau tumpang sari adalah sistem penanaman lebih dari satu macam tanaman pada lahan yang sama secara simultan, dengan umur tanaman yang relatif sama dan diatur dalam barisan atau kumpulan barisan secara berselang; seling seperi4 padi gogo ? jagung ; jagung ? kacang tanah. Pada musim pertama di awal musim hujan, padi gogo ditanam secara tumpang sari dengan jagung. !enambah tanaman penguat teras,tanaman yang memenuhi syarat sebagai penguat teras adalah4 a. !empunyai sistem perakaran intensif, sehingga mampu mengikat air.

 b. $ahan pangkas sehingga tidak menaungi tanaman utama.

c. =ermanfaat dalam menyuburkan tanah maupun sebagai penghasil makanan ternak.

$anaman penguat teras yang dianjurkan ditanam antara lain lamtorogung, gamal, akasia, kaliandra, rumput gajah dan rumput benggala. Salah satu cara untuk

memperbaiki struktur tanah, mempertinggi kemampuan tanah dalam menyerap air yaitu dengan menggunakan pupuk organik berupa pupuk hijau atau pupuk kandang serta penggunaan sisa;sisa tanaman yang diletakkan di atas tanah sebagai serasah %mulsa sehingga dapat mempertahankan kelembaban tanah. @engan cara ini

 penguapan air tanah dapat diperkecil sehingga air tanah tetap tersedia bagi tumbuhnya tanaman. $eknologi yang diintroduksikan ke lahan kering masam @0S bagian hulu haruslah teknologi yang mampu mengendalikan erosi, mudah dilaksanakan, murah dan dapat diterima oleh petani. Salah satu teknologi yang tersedia adalah sistem

 pertanaman lorong atau 0lley cropping. 0nonimous %&''9 menjelaskan bahwa alley cropping merupakan salah satu sistem agroforestry yang menanam tanaman semusim atau tanaman pangan diantara lorong;lorong yang dibentuk oleh pagar tanaman

 pohonan atau semak %Kang et al., /92. $anaman pagar dipangkas secara periodik selama pertanaman untuk menghindari naungan dan mengurangi kompetisi hara dengan tanaman pangansemusim. Leucaena leucocephala yang pertama diuji dalam sistem 0lley cropping ini dan menyusul kemudian Hlinsidia sepium.

=eberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini sangat efektif

mengendalikan erosi. @i Dilipina, 0lley cropping dapat menurunkan erosi sebanyak 9<, yang terdiri atas (2< disebabkan oleh pengaruh penutupan tanah oleh mulsa, 2< disebabkan oleh perubahan profil tanah dan (< oleh penanaman secara kontur. @i Indonesia sistem ini sudah diyakini efektif mengendalikan erosi dapat

meningkatkan produkti-itas tanah dan tanaman serta dapat diadopsi oleh petani di lahan kering. =eberapa hasil penelitian yang dilakukan telah menunjukkan bahwa 0lley cropping sangat efektif dalam mengendalikan erosi.

1fekti-itas pengendalian erosi tersebut sangat tergantung kepada jenis tanaman pagar yang digunakan, jarak antara tanaman pagar dan pada saat awal, kemiringan lahan. 1fekti-itas pengendalian erosi dapat mencapai M9+< dibanding apabila tidak

menggunakan 0lley cropping. 0legre dan Bao %/99+ menunjukkan bahwa 0lley cropping menahan kehilangan tanah 97< dan air 27< dibandingkan dengan  pertanaman tunggal semusin.

1fekti-itas pengendalian erosi ini selain karena hal yang telah disebutkan diatas juga karena terbentuknya teras secara alami dan perlahan;lahan setinggi &+;7' cm pada dasar tanaman pagar. Bendahnya erosi disebabkan oleh hasil pangkasan yang sukar

(13)

melapuk yang berfungsi sebagai mulsa, sehingga tanah terlindung dari air hujan dan  pemadatan tanah karena ulah pekerja selama operasi di lapangan. =arisan tanaman  pagar menurunkan kecepatan aliran permukaan sehingga memberikan kesempatan  pada air untuk berinfiltrasi. Selanjutnya tanaman pagar menyebabkan air tanah selalu  berkurang untuk kebutuhan pertumbuhannya selama musim kemarau sehingga sistem

ini menyerap lebih banyak air hujan ke dalam tanah dan akhirnya menurunkan erosi. Selain efektif mengendalikan erosi, 0lley cropping juga ternyata dapat meningkatkan  produkti-itas tanah dan tanaman. Sistem ini dapat memperbaiki sifat fisik tanah yaitu

menurunkan =@ %bulk density dan meningkatkan kondukti-itas hidraulik tanah. *asil penelitian 0gas et al. %/996 tentang sifat;sifat tanah dan air di bawah 0lley cropping pada tanah o:ilos miring menunjukkan bahwa pada umumnya sifat;sifat tanah tidak dipengaruhi oleh jenis legumtaman pagar, tetapi dipengaruhi oleh posisi dalam lorong. Lebih dekat pada barisan tanaman pagar, mempengaruhi distribusi air. 0ir tersedia pada kedalaman /';/+ cm adalah ',/ ) ',/7 dan ','2 m7 masing;masing  pada bagin bawah, tengah dan atas dari lorong. $ransmisi-itas air menurun dari ',(9

mmdetik pada bagian bawah menjadi ',/& mmdetik pada bagian atas dari lorong. Kandungan air tanah dan tekanan air tanah menurun pada bagian lorong yang dekat  pada tanaman pagar. *al ini akan menyebabkan kompetisi air antara tanaman pagar

dengan tanaman pangan pada lorong. Selain perbaikan sifat fisik tanah, penelitian;  penelitian terdahulu juga memperlihatkan bahwa 0lley cropping dapat meningkatkan

unsur hara di dalam tanah.

'.PENUTUP A.Ke!i")ulan

/.Lahan kering merupakan salah satu sumberdaya lahan yang potensial, dominasi tanah pada lahan ini adalah tanah mineral masam yang terdapat pada iklim tropik adalah jenis tanah ultisol, o:isols dan spodosol serta inseptisol . Karekteristik tanah mineral masam adalah p* rendah , bahan organik rendah dan kahat unsur hara makro maupun mikro serta tingginya kandungan 0l dan De.

&. Pengelolaan tanah;tanah mineral masam untuk kepentingan pertanian menghadapi kendala p* yang rendah, keracunan 0l, !n, danatau De, serta kekahatan unsur;unsur hara penting seperti #, P, Ca, dan atau !g dan !o.

7. 0lternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi tanah masam guna mendukung  pertumbuhan dan produksi tanaman adalah dengan konsep L1I0, L1IS0 dan *1I0.

Selain ketiga konsep tersebut konsep mekanik dan -egetatif merupakan tindakan konser-asi tanah dan air .

B.Saran

Sebagai salah satu sumberdaya lahan yang potensial, maka sangat diperlukan berbagai ino-asi untuk mengelola lahan kering sebagai upaya konser-asi, karena semakin

tingginya kon-ersi lahan pertanian subur telah memaksa pertanian bergeser kepada  pemanfaatan lahan marginal yang salah satunya lahan kering.

(14)

0rimurti,S, Setyati,@ dan !ujib,!. &''. 1fetti-itas bakteri pelarut fosfat dan pupuk P terhadap pertumbuhan tanaman jagung %Eea mays pada tanah masam. 3ni-ersitas "ember "urusan D!IP0 .

0rief, 0. @an Irman. /996. 0meliorasi Lahan Kering !asam untuk $anaman Pangan. Prosiding Simposium Penelitian $anaman Pangan III. Puslitbang $anaman Pangan. =alitbangtan @eptan. *al. /+;/6+.

0nonimous.&''9.=udidaya Lorong. =ebas banjir &'&+.files.wordpress.com %diakses !ei &''9

=arus,". &''+. Bespon tanaman padi terhadap pemupukan P pada tingkat status hara P tanah yang berbeda. "urnal 0kta 0grosia . 2%&4 +&;++.

@inas Pertanian "ember. &''6. =udidaya $anaman "agung. http4warintek.bantul.go.id %diakses 2 0pril &''9.

*asanudin.Hanggo,=.&''(. Pemanfaatan !ikrobia Pelarut Dospat dan !ikoriFa untuk Perbaikan Dospor tersedia,Serapan Dospor $anah 3ltisol dan *asil "agung.3ni-ersitas =engkulu. "urnal Ilmu Pertanian Indonesia . (%& 4 96;/'7.

*asanudin. &''7. Peningkatan ketersediaan dan serapan # dan P serta hasil tanaman  jagung melalui inokulasi mikoriFa, aFotobacter dan bahan organic pada ultisol. "urnal

Ilmu Pertanian Indonesia. +%&4 27;29.

*asanudin, !itriani dan =archia D.&''6. Pengaruh pengapuran dan pupuk kandang terhadap ketersediaan hara P pada timbunan tanah pasca tambang batubara. "urnal 0kta 0grosia . 1disi khusus #o /4 /;(.

*andayanto, 1., *airiyah,K .&''6. =iologi $anah Landasan Pengelolaan $anah Sehat. Pustaka 0dipura.

*ardjowigeno, S. /997. Klasifikasi $anah dan Pedogenesis. 0kademika Pressindo, "akarta. &67 p.

*anafiah,0K. &''6. @asar @asar Ilmu $anah. 1disi &. Baja Hra-indo Persada."akarta . pp /79;/+.

*imatan. &''. Pembentukan dan Profil $anah. *impunan Ilmu $anah 3ni-ersitas Padjajaran. *iatan'.files.wordpress.com %di akses !ei &''9.

*akim, #., H. Ismail., !ardinus dan *. !uchtar. /996. Perbaikan Lahan Kritis dengan Botasi $anaman dalam =udidaya Lorong. Prosiding Simposium Penelitian $anaman Pangan III. Puslitbangtan. @eptan. *al. /+;/(.

(15)

Ismail, *.., ". Shamshuddin 5 S.B. Syed >man. /997. 0lle-ation of Soil0cidity in 3ltisol and >:isol for Corn Hrowth. Plant 5 Soil /+/4 ++; +.

Kang, =.$., H.H. Jilson, 5 $.L. Lawson. /92. 0lley cropping. II$0. Ibadan,  #igeria. && h.

K1P0S. /92. 0gro;ecosistem daerah kering di #usa $enggara $imur. =adan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. "akarta. ::-iii ? //9 h

Kuswandi. /997. Pengapuran $anah Pertanian. Kanisus Aogyakarta.1disi /. !ayadewi, #0. &''6. Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap  pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. "urnal 0gritrop. &2%(4 /7;/9.

!onkhouse, D., 5 ". Small. /962. @ictionary of the natural en-ironment. 1dward 0rnold %publ. Ltd Laondon. 7&' h.

 #otohadiprawiro,$. &''. 3ltisol, Dakta dan Implikasi Pertaniannya. =uletin Pusat Penelitian !arihat .#o.. &''.

 #ursyamsi, @. &''. Kebutuhan hara kalium tanaman kedelai di tanah ultisol. "urnal Ilmu $anah dan Lingkungan. %& 4 6/;2/.

Prihartin.&''7. !ikroorganisme !eningkatkan 1fisiensi Pemupukan Dospat.Pusat Penelitian dan Pengembangan $anah dan 0groklimak.=ogor 

Partohardjono, S., I.H. Ismail., Subandi., !.>. 0dnyana dan @.0. @armawan. /99(. Peranan Sistem 3sahatani $erpadu dalam 3paya Pengentasan Kemiskinan di

=erbagai 0groekosistem. Prosiding Simposium Panelitian $anaman Pangan III. Puslitbangtan @eptan. *al /(7;/2&.

Bahim, 1S. &''. Pengendalian 1rosi $anah.1disi 7. =umi 0ksara "akarta.pp 9/;/'. Sutanto,B..&''&.Penerapan Pertanian >rganik.1disi 7 . Kanisus "akarta.

Sinukaban, #. /99(. !embangun Pertanian !enjadi Lestari dengan Konser-asi. Daperta IP=. =ogor.

Subandi. &''6. $eknologi Produksi dan Strategi Pengembangan. Iptek $anaman Pangan &%/ 4/& ;&+.

Sukmana, S. /99(. =udidaya lahan kering ditinjau dari konser-asi tanah. Prosiding Penanganan Lahan Kering !arginal melalui Pola 3sahatani $erpadu di "ambi. Pusat Penelitian $anah dan 0groklimat, =ogor. *lm /2;&9.

Subagyo, *., #. Suharta, dan 0.=. Siswanto. &'''. $anah;tanah pertanian di Indonesia. *al. &/; dalam Sumber @aya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian $anah dan 0groklimat, =ogor.

$aufi,0., *. Kuntyastuti, Sudaryono,0.H.!anshuri, Suryantini, $riwardani, dan C. Prahoro. &''7. Perbaikan dan peningkatan efisiensi produksi kedelai di lahan

(16)

keringmasam. Laporan teknis =alai Penelitian$anaman Kacang;kacangan dan 3mbi; umbian %tidak dipublikasi.

$im Peneliti Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. &''2. Pemanfaatan =iota $anah untuk keberlanjutan produkti-itas pertanian lahan kering masam.

Pengembangan Ino-asi Pertanian /%&4/+6;/7.

Auwono,#. J.&''. Pupuk *ayati . 3H!.Aogyakarta.

Auwono #J dan Bosmarkam 0. &''2. Ilmu Kesuburan $anah. 1disi (. Aogyakarta.  pp &7 ;7&.

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik Perilaku Peduli Lingkungan Pada Anak Usia 5-6 Tahun di kelas B3 TK Kristen Immanuel II Sungai Raya. Menurut informasi dari guru kelas karakteristik perilaku

Pandangan benar mengenai Kebenaran Mulia Pertama akan membawa kepada penghapusan Kehasratan, dan Kebenaran Mulia Kedua ini menguasai sikap mental manusia biasa terhadap

terbuka, yang mana angket jawaban diisi oleh responden secara langsung dan tak terbatas. Penerapan dari diberikannya angket ini bertu- juan untuk mendapatkan informasi

Penggunaan FlexSand maupun Resin Coated Sand (RCS-X) untuk mengatasi masalah proppant flowback pada sumur kajian memperlihatkan hasil yang menarik, sehingga dapat menentukan

Kita secepatnya harus menyadari, bahwa manusia dalam praktek transfer ajaran Islam, hanya dicitrakan sebagai agen yang hanya menerima kewajiban agama, dan sangat kurang

Dengan cara yang sama juga pada Interpolasi Polinomial Chebyshev untuk data pengangguran dengan kategori Tidak/Belum Pernah Sekolah/Belum Tamat SD dapat dilihat

Parqet formën e plotësimit të nevojave të popullsisë në përgjithësi të ati vendi. Ky konsum i ka dy komponentë kryesore. Konsumi i përbashkët-Me të cilat mjete zhvillohen

Dari tabel hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwasannya sebanyak 70 % dari mahasiswa di kelas B tidak mempunyai rambut digitalis tengah pada jari tangan baik perempuan