• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dosen Pembimbing : NINNASI MUTTAQIN,S.M.B,M.SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dosen Pembimbing : NINNASI MUTTAQIN,S.M.B,M.SM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN KEUANGAN II

“Penyebab Kegagalan Perusahaan Dan Reorganisasi”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan II Semester IV Program Studi S1 Manajemen

Dosen Pembimbing :

NINNASI MUTTAQIN,S.M.B,M.SM

Disusun Oleh :

Hasanar Rasyid / 5130015004 Anjar Dwi Lestari / 5130015014 Rosa Inayah / 5130015026 Zahratul Maqiyah / 5130015034 Rimatul Jihan / 5130015043 Dian Santana / 5130015011

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA TAHUN AJARAN 2016 – 2017

(2)

A. PENYEBAB KEGAGALAN PERUSAHAAN DAN REORGANISASI

Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan dari sebuah perusahaan adalah kegunaannya untuk meramal kontinuitas atau kelangsungan hidup perusahaan. Prediksi akan kontinuitas perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya potesi kebangkrutan, karena kebangkrutan berarti menyangkut terjadinya biaya-biaya, baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Kebangkrutan perusahaan banyak membawa dampak yang begitu berarti, bukan Cuma untuk perusahaan itu sendiri tetapi juga terhadap karyawan, investor dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam kegiatan operasi perusahaan.

Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Kebangkrutan juga sering disebut likuiditas perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas.

Kebangkrutan sebagai kegagalan didefinisikan dalam beberapa arti (Martin et.al, 1995 : 376) : 1. Kegagalan ekonomi (economic failure)

Kegagalan dalam arti ekonomi biasanya berarti bahwa perusahaan kehilangan uang atau pendapatan perusahaan tidak menutup biayanya sendiri, ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban. Kegagalan terjadi bila arus kas sebenarnya dar perusahaan tersebut jatuh di bawah arus kas yang diharapkan. Bahkan kegagalan dapat juga berarti bahwa pendapatan atas biayahistoris dari investasinya lebih kecil daripada biaya modal perusahaan.

2. Kegagalan keuangan (financial failure)

Kegagalan keuangan bisa diartikan sebagai insolvensi yang membedakan antara dasar arus kas dan dasar saham. Insolvensi atas dasar arus kas ada dua bentuk :

BAB I PEMBAHASAN

(3)

a. Insolvensi teknis (tecnhcal insolvencyI)

Perusahaan dapat dianggap gagal jika perusahaan, tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Walaupun total aktiva melebihi total utang atau terjadi bila suatu perusahaan gagal memenuhi salah satu atau lebih kondisi dalam ketentuan hutangnya seperti rasio aktiva lancar terhadap utang lancar yang telah ditetapkan atau rasio kekayaan bersih terhadap total aktiva yang disyaratkan. Insolvensi teknis juga terjadi bila arus kas tidak cukup untuk memenuhi pembayaran bunga pembayaran kembali pokok pada tangga tertentu.

b. Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan

Dalam pengertian ini kebangkrutan didefinisikan dalam ukuran sebagai kekayaan bersih negatif dalam neraca konvensional atau nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan lebih kecil dari kewajiban.

Likuidasi merupakan suatu proses yang berakhir pada pembubaran perusahaan sebagai suatu perusahaan. Likuidasi lebih menekankan pada aspek status yuridis perusahaan sebagai suatu badan hukum dengan segala hak-hak dan kewajiban. Likuidasi atau pembubaran perusahaan senantiasa berakibat penutupan usaha akan tetapi likuidasi tidak selalu berarti perusahaan bangkrut.

A. PENYELESAIAN KEGAGALAN PERUSAHAAN Kegagalan / kesulitan keuangan ada2:

1. jangka penjek 2. jangka pannjang

Beberapa cara mengatasi kesulitan keuangan: 1. Penyelesaian Sukarela (Voluntary Settlements)

Dapat didiskusikan melelui kesepakatan antar pihak kreditur dan debitur. Alternatif penyelesaian:

(4)

a. extensions (perpanjangan)

pihak kreditur sepakat dengan pihak debitur untuk memperpanjang jangka waktu jatuh tempo kredit yang telah diberikan. Dengan demikian pihak debitur memiliki kesempatan untuk meman faatkan data yang mestinya dipakai untuk melunasi utang guna membiaya kegiatan operasional perusahaan.

Perpanjangan tidak lebih dari penundaan jatuh tempo kewajiban oleh para kreditur. Jiak insolvensi perusahaan yang pada dasarnya sehat hanya bersifat sementara, para kreditur mungkin lebih suka memecahkan masalah tersebut bersama-sama dengan perusahaan.

Dengan tidak memaksakan penyelesaian masalah itu melalui prosedur hukum maka para kreditur menghindari ongkos perkara yang besar dan penyusutan niai yang mungkin akan terjadi dalam likuidasi. Disamping itu mereka mempertahankan klaim penuh atas perusahaan yang bersangkutan mereka tidak mau menerima penyelesaian sebagian. Sudah tentu kemampuan para kreditor merealisasi nilai penuh klaim mereka tergantung pada perbaikan operasi dan likuidasi perusahaan.

Didalam situasai perpanjangan, para kreditur yang ada sering tidaka mau memberikan kredit lagi atas penjualan dan mentut supaya pembelian yang sekarang dibayar tunai. Jelaslah, tidak seorang kreditur pun akan mau memperpanjang kewajiban kalau para kreditur lain juga berbuat demikian.

Tidak seorang kreditur pun wajib berperan serta dalam rencana itu. Bila ada kreditur yang menolak dan jumlah utang kepada mereka kecil, maka mereka biasa dibayarkan untuk menghindari prosedur hukum. Jumlah penoalakan tidak boleh terlalu besar, karena pada intinya para kreditur lainnaya menanggung kkewajiban kepada mereka. Jelaslah bahwapara kreditur lainnya tidak mau hanya memiliki karung tanpa isi.pada saat perpanjangan disusun, maka para kreditur dapat melaksanaan pengendalian atas perusahaan untuk menjamin manajemen yang benar dan untuk menaikkan kemungkinan pemuliahan yang cepat.

Disamping itu, mereka boleh memilih untuk melakukan pengaman bila aktiva yang dapat diapaksakan tersedia. Ancaman terakhir terakhir dari para kreditur adalah mengajukan tuntutan

(5)

kebangkrutan terhadap perusahaan dan memaksanya melakukan likuidasi. Dengan memberikan perpanjangan, mereka menjukkan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan perusahaan mengulangi masalah.

b. Composition

Kreditur tersedia untuk menerima pembayaran sebagian tagihannya, dan merelakan sebagian yang lainnya tidak membayar, atau jika kreditur bersedia untuk merubah uang menjadi penyertaan modal.

Hal ini akan meringankan perusahaan dari kewajiban membayar bunga dan pokokm pinjaman. Komposisi menyangkut penyelesaian pro rata atas klaim para kreditur dengan kas atau dengan kas dan surat promes (promissory notes). Para kreditur harus mau menerima penyelesaian sebagai seluruh klaim mereka. Misalnya, seorang debitur mungkin mengusulkan penyesuaian 60 sen atas satu dollar. Jika para kreditor merasa bahwa penyelesaian itu lebih besar dari pada yang mereka dapat diperolh dalam likuidasi setelah dikurngi ongkos perkara, namun kemungkinan besar mereka akan menerima.

Meskipun jumlahnya agak lebih kecil, namun mereka masih menerima sesuatu, karena tidak satu perusahaan pun sebenarnya rela dipaksa pihak lain untuk mengajukan kebangkrutan. Penyelesaian itu merupakan penyelesaian yang bersahabat dalam arti bahwa tuntutan hukum dihindari.

Sebagaimana dalam sesuatu perpanjangan, semua kreditur harus menyetujui penyelesaian itu. Para kreditur yang menolak harus dibayar penuh, kalau tidak mereka dapat memaksa perusahaan itu bangkrut. Mereka bisa menjadi gangguan sangat besar yang ahmpir menghalangi penyelesaian suka rela. Secara keseluruhan, penyelesaian suka rela dapat menguntungkan bagi para kreditor, karena penyelesaian ini menghindari ongkos perkara dan berbagai kerumitan.

(6)

c. liquidation by volantary agreement

para reditur secara bersama memusatkan meminta likidasi perusahaan secara informal. Keuntungan ynag bisa diperoleh, yaitu waktu penyelesaian likuidasi lebih cepat, biaya yang dikeluarkan lebih murah, nilai aset perusahaan yang dilikuidasi masih sangat tinggi.

Dalam keadaan tertentu, para kreditur mubgkin merasa bahwa perusahaan seharusnya tidak dilindungi karena kesulitan keuangan yang lebih hebat tampaknya tidak akan bisa dihindari lagi. Jika likuidasi adalah satu-satunya pemecahan yang realistis, maka likuidasi ini bisa dicapai entah melalui penyelesaian pribadi atau melalui tuntutan kebangkrutan.

Penyelesaian pribadi yang tertib mungkin akan lebih efisien dan bisa menghsilkan penyelesaian yang jauh lebih tinggi. Likuidasi seperti ini tidak dikenal sebagai penyerahan (assigment). Penyelesaian pribadi dapat juga dilakukan melalui penyerahan aktiva secara resmi kepada perwakilan yang di tunjuk. Perwakilan itu kemudian melikuidasi aktivatersebut dan membagikan hasilnya kepada para kreditor secar pro rata. Karena penyelesaian suka rela harus disetujui oleh semua kreditor, maka penyelesaian ini bisanya terbatas bagi perusahaan yang jumlah kreditornya sedikit dan surat-suratberharganya tidak dimiliki secara umum.

2. Penyelesaian lewat pengadialan

Apabila pihak kreditur dan debitur tidak mencapai kesepakatan untuk penyelesaian secara sukarela, langka selanjutnya adalah penyelesaian secara hukum

Likuidasi

Dilakukan apabila kondisi keuangan perusahaan sudah tidak bisa diperbaiki lagi. - Keputusan pailit atau bangkrut ditetapkan oleh pengadilan niaga

- Penjualan asaet perusahaan yang sudah bangkrut dilakukan dengan cara leleng dan hasilnya dibagikan kepada kreditur setelah dikurangi biaya-biaya kepailitan

(7)

Pihak yang bisa mengajukan atau memintakan dilikuidasi atau kepailitan: a. Debitur

b. Seorang atau lebih debitur c. Jaksa

C. REORGANISASI PERUSAHAAN

Reorganisasi perusahaan adalah penyusunan kembali struktur modal perusahaan, sehingga struktur modal yang baru dianggap cukup layak bagi operasional perusahaan dimasa yang akan datang.

Prosedur reorganisasi:

1. penentuan nilai perusahaan setelah di reorganisasi 2. menentukan struktur modal yang baru

3. menetukan nilai surat berharga lama untuk diganti dengan surat berharga baru Menentukan nilai perusahaan

Dengan jalan mengkapitalisasi keuntungan di masa yang akan datang dingan tingkat kapasitas tertentu.

Contoh: Misalkan diperkirakan keuntungan perusahaan tiap tahun Rp 3 juta, jika tingkat keuntungan yang layak untuk perusahaan seperti itu adalah 20%, maka nilai perusahaan adalah Rp 3 juta/0,20 = Rp 15 juta.

Menyusun kembali struktur modal

Dilakukan dengan mengurangi beban tetap perusahaan, melelui: a. Mengubah utang menjadi saham istimewa / saham biasa b. Memperpanjang jangka waktu pinjam

(8)

Contoh:

Struktur modal perusahaan “ALFA” sebelum reorganisasi sebagai berikut: - obligasi Rp 12 juta

- subordinate debenture 5 juta - saham istimewa 10 juta - saham biasa 13 juta _________ Rp 40 juta

Apabila ditentukan nilai perusahaan setelah reorganisasi adalah Rp 30 juta, maka struktur modal baru yang mungkin dibentuk:

- obligasi Rp 4 juta - income bond 8 juta - saham istimewa 5 juta - saham biasa 13 juta _________ Rp 30 juta

Penyusunan struktur modal tersebut dengan pertimbangan untuk mengurangi beban tetap dengan jalan:

a. Sebagian obligasi dirubah menjadi income bond (sebesar Rp 8 juta dan sisanya Rp 4 juta tetap sebagai obligasi)

b. Subordinate debenture dirubah menjadi saham istimewa (sebesar Rp 5 juta) c. Saham istimewa dirubah menjadi saham biasa (Rp 10 juta)

(9)

d. Saham biasa dinilai Rp 3 juta

Penyusunan struktur modal yang baru dipengaruhi oleh “judgement”, dengan kata lain tidak ada pedoman yang pasti bahwa struktur modal harus mengikuti rumus-rumus tertentu. Penyusunan struktur modal hanya berpedoman bahwa suatu perusahaan seharusnya bekerja dengan beban keuangan tetap yang tidak terlalu besar.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/60524342/Kegagalan-an-Dan-Reorganisasi

http://wongasjap.blogspot.co.id/2011/03/business-failure-dan-reorganization.html http:// digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi2982426606963.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Dengan potensi pasar ekspor yang tetap tinggi dan juga sebagai sumber pendapatan mata uang asing bagi Perseroan yang berfungsi sebagai risk hedge kurs mata uang asing, Perseroan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kepemimpinan transformasional dan dampaknya terhadap

Analisis faktor bertujuan untuk menentukan variabel baru yang disebut faktor prioritas yang jumlahnya lebih sedikit dari variabel asli (Dillon dan Goldstein 1984). Terdapat

Di samping itu, pengetahuan tersebut dapat membantu individu dalam menjalin hubungan antar individu yang harmonis dan efektif karena pada dasarnya manusia , selain

Perlakuan pupuk kandang sapi mampu meningkatkan jumlah cabang, jumlah daun, diameter batang, jumlah bunga, jumlah bintil akar, dan luas daun per pot tanaman kacang pinto

adalah bahan-bahan bangunan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proyek pemba-ngunan tersebut yang disimpan/berada di luar lokasi pembangunan (Site), dikarenakan

Jalur PRESTASI OLAHRAGA adalah jalur penerimaan mahasiswa baru tanpa tes dengan seleksi berdasarkan prestasi olahraga yang dimiliki oleh calon mahasiswa pada kelas X - XIc.

Dalam keberhasilan induksi pembelahan sporofitik ditunjukkan dengan parameter pengamatan yang dilakukan pada induksi pembelahan sporofitik mikrospora dengan