i
STIKOM AK
Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika
DEWAN REDAKSI PEMBINA
Ketua STIKOM Al-Khairiyah PENANGGUNGJAWAB Ir. Zainal Alwan
DEWAN PENYUNTING
KETUA : Rafiudin, M.Si
SEKRETARIS : Maria Ulfah, SE
Putri Pertiwi, Amd.Kom PENYUNTING AHLI : Ir. Sudarmono, M.Kom
Ir. Hanan Nasrullah, MM MITRA BESTARI : Drs. Fajri Ali, MM
Rulin Swastika, M.Kom Darpi, M,Kom
Deviyantoro, MM Wahyu Okta, MT Slamet Gunadi, MM
TATA USAHA : Efi Rohman, S.Kom
Feni Fadillah, S.Kom
DISTRIBUSI : Rismi Syamsul Rizal, S.Kom
Alamat Redaksi :
GEDUNG STIKOM AL-KHAIRIYAH Jl. H. Enggus Arja No.1 Cilegon
ii
STIKOM AK
Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, Shalawat serta salam selalu tercurahkan kapada junjungan nabi Muhammad Saw.
Dalam rangka melaksanakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu penelitian, sebagai civitas akademika perlu mencari inovasi-inovasi dengan menyelenggarakan penelitian kepada masyarakat.
STIKOM AK, Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika diterbitkan oleh LP3M STIKOM Al-Khairiyah sebagai media untuk menyalurkan pemahaman tentang aspek MI dan TI berupa hasil penelitian lapangan atau laboratorium maupun studi pustaka. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan januari dan juli.
Redaksi menerima naskah yang belum pernah diterbitkan dalam media lain dari dosen, peneliti, mahasiswa maupun praktisi dengan ketentuan penulisan seperti tercantum pada halaman belakang. Naskah yang masuk akan dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah, dan tata cara lainnya.
Pada volume 8 No.1 Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika ini sebagian besar masih diisi oleh para akademisi di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah. Semoga kehadiran jurnal ilmiah ini dapat berguna bagi siapapun dan bagi para peneliti lanjutan.
Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penerbitan jurnal selanjutnya. Atas kerjasama semua pihak kami ucapkan terima kasih.
Cilegon, Januari 2018
Dewan Redaksi
iii
STIKOM AK
Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika
DAFTAR ISI
Dewan Redaksi ... i Kata Pengantar ... ii Daftar Isi ... iii
Manajemen Wakaf
Oleh: Fajri Ali ... 01-15
Pengaruh e-Commerce Untuk Peningkatan Penjualan Online
Oleh: Sawitri Nurhayati ... 16-32
Sistem Informasi Rawat Inap Pada RS. Krakatau Medika Dengan Menggunakan Modular Programming
Oleh: Darpi ... 32-52
Sistem Informasi Keuangan
(Studi Kasus : Pt. Anugrah Gunung Batu Gemilang)
Oleh: Roy Amrullah Ritonga, Anita Megayanti, Penny Hendriyati,……… 53-70
Analisa Sistem E-Commerce Untuk Meningkatan dan Memperluas Pasar Produk Oleh-Oleh Khas Cilegon
Oleh: Shodik Nuryadhin ... 71-88
1
MANAJEMEN WAKAF
Fajri Ali
Program Studi S1 Manajemen Informatika Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah Jalan H.Enggus Arja No. 1 Link. Citangkil Cilegon 42443
ABSTRAK
Artikel ini berisi tentang manajemen wakaf dalam syari’at Islam, yang sudah mulai berkembang dan banyak diminati dan dikelola baik oleh Badan Wakaf Indonesia, maupun oleh swadaya masyarakat dalam bentuk lembaga di Indonesia, khususnya dan pada umumnya di dunia Islam, negera-negara Islam di Timur Tengah sejak dulu sudah mengembangkan perwakafan, hasilnya, baik untuk pendidikan maupun untuk kemaslahatan umat Islam lainnya. Artikel ini juga mengetengahkan pengertian dan dasar hukum wakaf & manajemennya dalam syari’ah Islam, sejarah perkembangan wakaf di Indonesia, rukun dan syarat wakaf, harta benda wakaf dan pemanfaatannya, Badan Wakaf Indonesia (BWI). Dalam konteks Negara, amalan wakaf telah dilaksanakan oleh masyarakat muslim Indonesia sejak sebelum merdeka. Oleh karena itu pihak pemerintah telah menetapkan Undang-Undang khusus yang mengatur tentang perwakafan di Indonesia, yaitu Undang-Undang No 41 tahun 2006 tentang Wakaf. Rukun wakaf ada empat rukun yang mesti dipenuhi dalam berwakaf. Pertama, orang yang berwakaf (waqif). Kedua, benda yang diwakafkan (al-mauquf). Ketiga, orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf alaih). Keempat, lafadzh atau ikrar wakaf (sighat).
Kata Kunci : Manajemen, Wakaf, Wakif, mauquf, mauquf alaih, lafadzh atau ikrar wakaf
(shighat), Hadits Nabi, Al-Qur’an.
A. Pengertian Wakaf
Secara etimologi, wakaf berasal dari perkataan arab “waqf” yang berarti
“al-Habs”. ia merupakan kata yang berbentuk masdar yang pada dasarnya berarti
menahan, berhenti atau diam. Apabila kata tersebut dihubungkan dengan harta seperti tanah, binatang dan yang lain, ia berarti pembekuan hak milik untuk faedah tertentu. Sebagai satu istilah dalam syariah Islam, wakaf diartikan sebagai penahanan
2
hak milik atas materi benda (al-‘ain) untuk tujuan menyedekahkan manfaat atau
faedahnya (al-manfa’ah). Sedangkan dalam buku-buku fiqih, para ulama berbeda
pendapat dalam memberi pengertian wakaf. Perbedaan tersebut membawa akibat yang berbeda pada hukum yang ditimbulkan. Definisi wakaf menurut ahli fiqih adalah sebagai berikut.
Pertama, Hanafiah mengartikan wakaf sebagai menahan materi benda ( al-‘ain) milik wakif dan menyedekahkan atau mewakafkan manfaatnya kepada siapapun yang diinginkan untuk tujuan kebajikan. Definisi wakaf tersebut menjelaskan bahwa kedudukan harta wakaf masih tetap tertahan atau terhenti ditangan wakif itu sendiri. Dengan artian, wakif masih menjadi pemilik harta yang diwakafkannya, manakala perwakafan hanya terjadi ke atas manfaat harta tersebut, bukan termasuk asset hartanya.
Kedua, Malikiyah berpendapat, wakaf adalah menjadikan manfaat suatu harta yang dimiliki (walaupun pemilikannya dengan cara sewa) untuk diberikan kepada orang yang berhak dengan satu akad (shighat) dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan Wakif. Definisi wakaf tersebut hanya menentukan pemberian wakaf kepada orang atau tempat yang berhak saja.
Ketiga, Syafi‘iyah mengartikan wakaf dengan menahan harta yang bisa
memberi manfaat serta kekal materi bendanya (al-‘ain) dengan cara memutuskan hak pengelolaan yang dimiliki oleh Wakif untuk diserahkan kepada Nazhir yang dibolehkan oleh syariah Golongan ini mensyaratkan harta yang diwakafkan harus harta yang kekal materi bendanya (al-‘ain) dengan artian harta yang tidak mudah rusak atau musnah serta dapat diambil manfaatnya secara berterusan.
Keempat, Hanabilah mendefinisikan wakaf dengan bahasa yang sederhana,
yaitu menahan asal harta (tanah) dan menyedekahkan manfaat yang dihasilkan. Itu menurut para ulama ahli fiqih.
Undang-Undang nomor 41 tahun 2004, wakaf diartikan dengan perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syariah.
3
Dari beberapa definisi wakaf tersebut, dapat disimpulkan bahwa wakaf bertujuan untuk memberikan manfaat atau faedah harta yang diwakafkan kepada orang yang berhak dan dipergunakan sesuai dengan ajaran syariah Islam. Hal ini sesuai dengan fungsi wakaf yang disebutkan pasal 5 UU no. 41 tahun 2004 yang menyatakan wakaf berfungsi untuk mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.
B. Dasar Hukum
Secara umum tidak terdapat ayat al-Qur’an yang menerangkan konsep wakaf secara jelas. Oleh karena waqaf termasuk infaq fi sabilillah, Maka dasar yang digunakan para ulama dalam menerangkan konsep wakaf ini didasarkan pada keumuman ayat-ayat al-qur’an yang menjelaskan tentang infaq fi sabilillah. Di antara ayat-ayat tersebut antara lain QS. Baqarah (2) : 267, QS. Ali Imran (3) : 92., QS al-Baqarah (2) : 261, dan ayat 261 surat al-al-Baqarah.
Di antara hadis yang menjadi dasar dan dalil wakaf adalah hadis yang menceritakan tentang kisah Umar bin al-Khaththab ketika memperoleh tanah di Khaibar. Setelah ia meminta petunjuk Nabi tentang tanah tersebut, Nabi menganjurkan untuk menahan asal tanah dan menyedekahkan hasilnya.
Hadis tentang hal ini secara lengkap adalah; “Umar memperoleh tanah di Khaibar, lalu dia bertanya kepada Nabi dengan berkata; Wahai Rasulullah, saya telah memperoleh tanah di Khaibar yang nilainya tinggi dan tidak pernah saya peroleh yang lebih tinggi nilainya dari padanya. Apa yang baginda perintahkan kepada saya untuk melakukannya? Sabda Rasulullah: “Kalau kamu mau, tahan sumbernya dan sedekahkan manfaat atau faedahnya.” Lalu Umar menyedekahkannya, ia tidak boleh dijual, diberikan, atau dijadikan warisan. Umar menyedekahkan kepada fakir miskin, untuk keluarga, untuk memerdekakan budak, untuk orang yang berperang di jalan Allah, orang musafir dan para tamu. Bagaimanapun ia boleh digunakan dengan cara yang sesuai oleh pihak yang mengurusnya, seperti memakan atau memberi makan kawan tanpa menjadikannya sebagai sumber pendapatan.”
Selain dasar al-Quran dan Hadis di atas, para ulama sepakat (ijma’) menerima wakaf sebagai satu amal jariyah yang disyariatkan dalam islam tidak ada orang yang dapat menafikan dan menolak amalan wakaf dalam Islam karena wakaf telah menjadi
4
yang senantiasa dijalankan dan diamalkan oleh para sahabat nabi dan kaum muslim sejak masa awal Islam hingga sekarang.
Dalam konteks Negara Islam, amalan wakaf juga dilaksanakan oleh masyarakat muslim Indonesia sejak sebelum merdeka. Oleh karna itu pihak pemerintah telah menetapkan Undang-Undang khusus yang mengatur tentang perwakafan di Indonesia, yaitu Undang-Undang No 41 tahun 2006 tentang Wakaf.
C. Sejarah dan Perkembangan Wakaf di Indonesia
Lembaga wakaf yang berasal dari agama Islam ini telah diterima (diresepsi) menjadi hukum adat bangsa Indonesia ini sendiri di samping itu, suatu kenyataan pula bahwa di Indonesia terdapat banyak benda wakaf, baik wakaf benda bergerak maupun wakaf benda tak bergerak. Kalau diperhatikan di negara-negara muslim lain, wakaf mendapat perhatian yang cukup sehingga wakaf menjadi amal sosial yang mampu memberikan manfaat kepada masyarakat banyak.
Dalam perjalanan sejarah wakaf terus berkembang dan akan selalu berkembang bersamaan dengan laju perubahaan zaman dengan berbagai inovasi-inovasi yang relevan, seperti bentuk wakaf uang, wakaf hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dan lain-lain. Di Indonesia sendiri, saat ini wakaf kian mendapat perhatian yang cukup serius dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 41 tahun 2004 tentang wakaf dan PP No. 42 tahun 2006 tentang pelaksanaanya.
Belakangan, wakaf mengalami perubahan paradigma yang cukup tajam. Perubahaan paradigma itu terutama dalam pengelolaan wakaf yang ditujukan sebagai instrumen menyejahterakan masyarakat muslim. Oleh karena itu, pendekataan yang digunakan adalah pendekatan bisnis dan manajemen. Konteks ini kemudian dikenal dengan wakaf produktif. Ahcmad Junaidi berpendapat bahwa ada dua hal yang berkaitan dengan wakaf produktif, pertama, asas paradigma baru wakaf yaitu asas keabadian manfaat, asas pertanggunggjawaban,/ responsibility, asas profesionalitas
manajemen, dan asas keadilan. Kedua, aspek paradigma baru wakaf, yaitu
pembaharuan/reformasi pemahaman mengenai wakaf, sistem manajemen kenazhiran/manajemen sumber daya insani dan sistem rekruitmen wakif.
Wakaf dalam konteks kekinian memiliki tiga ciri utama, pertama, pola
5
program-program pemberdayaan dengan segala macam biaya yang tercakup didalamnya. Kedua, asas kesejahteraan nazhir. Pekerjaan sebagai nazhir tidak lagi diposisikan sebagai pekerja sosial, tetapi sebagai pekerja profesional yang biasa hidup dengan layak dari profesi tersebut. Ketiga, asas transparansi dan tanggung jawab. Badan wakaf dan lembaga yang dibantunya harus melaporkan proses pengelolaan dana kepada umat setiap tahun.
D. RUKUN DAN SYARAT
Rukun wakaf ada empat rukun yang mesti dipenuhi dalam berwakaf. Pertama, orang yang berwakaf (waqif). Kedua, benda yang diwakafkan (al-mauquf). Ketiga, orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf alaih). Keempat, lafadzh atau ikrar wakaf (sighat).
Adapun syarat-syarat wakaf, antara lain:
1. Syarat-syarat yang berwakaf (al-waqif). Syarat-syarat (al-waqif) ada empat:
pertama, orang yang berwakaf inilah memiliki harta penuh harta itu, artinya dia merdeka untuk mewakafkan harta harta itu kepada siapa yang dikehendaki. Kedua, mestilah orang yang berakal, tak sah orang yang mewakafkan orang yang bodoh atau orang gila. Ketiga, mestilah baligh. Keempat, mestilah mampu bertindak secara hukum. Implikasinya orang yang bodoh, orang yang sedang muflis, dan orang yang lemah ingatan tidak sah mewakafkan hartanya.
2. Syarat-syarat harta yang diwakafkan(al-mauquf). Harta yang diwakafkan itu tidak sah dipindahmilikan, kecuali apabila ia memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan oleh: pertama, barang yang diwakafkan itulah mesti barang yang berharga. Kedua, harta yang diwakafkan itulah mesti diketahui kadarnya. Jadi apabila harta itu tidak diketahui jumlahnya (majhul), maka pengalihan milik pada ketika itu tidak sah. Ketiga, harta yang diwakafkan itu mesti dimiliki oleh orang yang berwakaf (waqif). Keempat, harta itu mesti berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta yang lain (muffarazan) atau disebut juga dengan istilah (ghairu shah).
3. Syarat-syarat orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf alaih). Dari segi klasifikasinya orang yang menerima wakaf ini ada dua macam, yaitu tertentu dan
6
tidak tertentu. Yang dimaksud tertentu adalah jelas orang yang menerima wakaf itu, apakah seorang, dua orang, atau sekumpulan yang semuanya tertentu dan tidak boleh diubah. sedangkan yang tidak tentu maksudnya tempat berwakaf itu tidak ditentukan secara terperinci, contoh seseorang untuk orang fakir, miskin, tempat ibadah, dan lain-lain. persyaratan bagi orang yang menerima wakaf tertentu ini bahwa mestilah orang yang boleh untuk memiliki harta, maka orang muslim, merdeka dan kafir zimmi yang memenuhi syarat ini boleh memiliki harta wakaf. Adapun orang bodoh, hamba sahaya, dan orang gila tidak sah menerima wakaf. Syarat-syarat yang berkaitan dengan tidak tentu (ghairu muayyan), pertama ialah bahwa yang akan menerima wakaf itu mestilah dapat menjadikan wakaf itu untuk kebaikan yang dengannya dapat mendekatkan diri kepada Allah. Dan wakaf ini hanya ditujukan untuk kepentingan Islam saja.
4. Syarat-syarat sighat berkaitan dengan isi ucapan (sighah) perlu ada beberpa syarat. Pertama, ucapan itulah mesti mengandung kata-kata yang menunjukan kekalnya. Tidak sah wakaf kalau ucapan dengan batas waktu tertentu. Kedua, ucapan itu dapat direalisasikan segera tanpa disangkutkan atau digantungkan kepada syarat tertentu. Ketiga, ucapan itu bersifat pasti. Keempat, ucapan itu tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan. Apabila persyaratan diatas telah terpenuhi, maka penguasaan atas tanah wakaf bagi penerima wakaf adalah sah. Pewakaf tidak dapat lagi menarik balik pemilikan harta itu telah berpindah kepada Allah dan penguasa tersebut adalah orang yang menerima wakaf secara umum dianggap pemiliknya tetap bersifat ghairu tammah.
E. Harta Benda Wakaf dan Manajemen Pemanfaatannya
Harta benda wakaf adalah harta benda yang memilki daya tahan lama dan /atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang diwakafkan oleh wakif, harta benda wakaf terdiri dari benda tidak bergerak dan benda bergerak
1. Wakaf benda tidak bergerak
Pasal 16 ayat 2, UU No.41 Tahun 2004 dijelaskan bahwa benda tidak bergerak yang dapat diwakafkan, yaitu:
7
a. Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku, baik yang sudah maupun yang belum terdaftar.
b. Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah.
c. Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah.
d. Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
e. Benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Hukum wakaf tanah (terutama hak-hak atas tanah) tidak bisa dilepaskan dari politik hukum pertanahan. Pada dasarnya, tanah dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan masyarakat. Oleh karena itu wakaf tanah sebagai institusi keagamaan diharapkan mampu mengisi dan membantu Negara untuk memakmurkan dan /atau mensejahterakan masyarakat Indonesia.
Tata cara perwakafan tanah milik secara berurutan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perorangan atau badan hukum yang mewakafkan tanah hak miliknya (sebagai calon wakif) diharuskan datang sendiri dihadapan PPAIW untuk melaksanakan ikrar Wakaf.
2. Calon wakif sebelum mengikrarkan wakaf, terlebih dahulu harus menyerahkan
kepada PPAIW surat-surat sebagai berikut :
a. sertifikat hak milik atau tanda bukti kepemilikan tanah
b. surat keterangan Kepala Desa/Lurah diperkuat oleh Camat setempat mengenai kebenaran pemilikan tanah dan tidak dalam sengketa.
c. Surat keterangan pendaftaran tanah dan
d. Izin Bupati/Walikota c.q Sub Direktorat Agrarian setempat, hal ini terutama dalam rangka tata kota (master plan city)
3. PPAIW meneliti surat dan syarat-syaratnya dalam memenuhi untuk pelepasan hak atas tanah (untuk diwakafkan), meneliti saksi-saksi dan mengesahkan susunan nadzir.
4. Dihadapan PPAIW dan dua orang saksi, wakif mengikrarkan atau mengucapkan
8
diucapkan dengan jelas, tegas dan dalam bentuk tertulis (ikrar wakaf bentuk W.1), sedangkan bagi yang tidak bisa mengucapkan (misalnya bisu), maka dapat menyatakan kehendaknya dengan suatu isyarat dan kemudian mengisi blangko dengan bentuk W.1. apabila wakif itu sendiri tidak dapat menghadap Pejabat Pemerintah buat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), maka wakif dapat membuat ikrar secara tertulis dengan persetujuan dari kandepag yang mewilayahi tanah wakaf dan kemudian surat atau naskah tersebut dibacakan dihadapan nadzir setelah mendapat persetujuan dari kandepag dan semua yang hadir dalam upacara ikrar wakaf tersebut ikut menandatangani ikrar wakaf (bentuk W.1)
5. PPAIW segera membuat akta ikrar wakaf (bentuk W.2) rangkap empat dengan
dibubuhi materi menurut ketentuan yang berlaku dan selanjutnya, selambat lambatnya satu bulan dibuat ikrar wakaf, tiap-tiap lembar harus telah dikirim dengan pengaturan pendistribusiannya sebagai berikut :
1. Akta ikrar wakaf :
a. Lembar pertama disimpan PPAIW
b. Lembar kedua sebagai lampiran surat permohonan pendaftaran tanah wakaf ke
kantor subdit agraria setempat (W.7) dan
c. Lembar ketiga untuk pengadilan agama setempat 2. Salinan akta ikrar wakaf:
a. Lembar pertama untuk wakif b. Lembar kedua untuk nadzir
c. Lembar ketiga untuk kandep. Agama Kabupaten /Kota d. Lembar keempat untuk Kepala Desa / Lurah setempat.
Disamping telah membuat akta, PPAIW mencatat dalam daftar akta ikrar wakaf bentuk W.4 dan menyimpannya bersama aktanya dengan baik
2.Wakaf benda bergerak
Benda digolongkan bergerak karena sifatnya yang dapat berpindah dan dipindahkan atau karena ketetapan undang-undang. Benda bergerak terbagi kepada benda bergerak yang dapat dihabiskan dan yang tidak dapat dihabiskan karena pemakaian. Benda bergerak dapat dihabiskan kecuali air dan bahan bakar minyak yang persediaannya berkelanjutan tidak dapat diwakafkan. Sedangkan benda bergerak
9
tidak dapat dihabiskan karna pemakaian dapat diwakafkan. Benda bergerak yang dapat dijadikan sebagai objek wakaf karena sifatnya adalah 1) kapal tongkang , perahu dan kapal feri; 2) pesawat terbang; 3) kendaraan bermotor; 4) mesin dan peralatan industry yang tidak tertancap pada bangunan; 5) logam dan batu mulya; 6) benda lainnya yang tergolong sebagai benda bergerak karena sifatnya memiliki manfaat jangka panjang.
Secara lebih rinci, berdasarkan pasal 16 ayat 3, UU No.41 tahun 2004 benda bergerak yang dapat diwakafkan, yaitu:
a.Uang; wakaf uang adalah jenis harta yang diserahkan wakif dalam wakaf uang adalah uang dalam valuta rupiah. Wakaf uang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah yang ditunjuk oleh Menteri Agama sebagai LKS penerima wakaf uang. Dana wakaf berupa uang dapat diinvestasikan pada asset-aset financial dan pada asset riil. Investasi pada asset financial dilakukan di pasar nodal misalnya berupa saham, obligasi, warran, dan opsi sedangkan investasi pada asset riil dapat dibentuk antara lain pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, dan perkebunan.
b. Logam mulia; yaitu logam dan batu mulya yang sifatnya memiliki manfaat jangka panjang. Objek wakaf berupa logam dan batu mulya agak rumit dimengerti karena di banyak tempat penyewaan logam dan batu mulya untuk disewakan dengan akad
ijarah masih tidak biasa. Oleh karena itu, ada kemungkinan akan menjadi
terobosan baru dengan cara menyewakan batu dan logam mulya sehingga pengelolaanya (nazhir) memperoleh masukan untuk disalurkan kepada pihak-pihak yang berhak menerima manfaat wakaf.
c. Surat Berharga (securities); merupakan instrumen pasar modal berupa saham, obligasi, dan sertifikat. Saham dan obligasi dipergadagangkan di bursa efek, sedangkan sertifikat diperdagangkan di luar bursa melalui bank pemerintah.
d. Kendaraan; yaitu objek wakaf yang dapat dijadikan sebagai pelengkap kegiatan utama atau malah dapat dijadikan kegiatan utama seperti dijadikan alat angkut yang dikelola secara professional dalam bentuk korporasi atau perusahaan, disewakan atau disewa belikan .
e. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) HaKI adalah hak kebendaan yang diakui oleh hukum atas benda yang tidak berwujud berupa kreasi intelektual. HaKI mencakup
10
hak cipta, hak paten, merek, dan design produk industri. HaKI dapat dibedakan menjadi 2, pertama Hak milik industri yang terdiri dari paten, merk, dan design
produk industri. Kedua Hak cipta yang terdiri dari karya ilmuan, dan karya sastra dan seni dalam PP No.42 tahun 2006 ada tujuh macam HaKI yaitu hak cipta, hak merk, hak paten, hak design industry, hak rahasia dagang, hak sirkuit terpadu, dan hak perlindungan varietas tanaman. MUI telah pula mengakui HaKI ini dalam fatwa MUI No.1/munas VII/ MUI/5/2005.
f. Hak sewa; merupakan hak yang timbul atas benda bergerak dan benda tidak
bergerak atas sewanya. Wakaf bangunan dalam bentuk rumah, rumah susun, dan /atau satuan rumah susun sebagai tempat tinggal/hunian dapat dimanfaatkan secara ekonomis dengan cara disewakan.
g. Benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti mushaf, buku, dan kitab.
Sedangkan manfaat harta benda wakaf dijelaskan dalam pasal 22 UU No.41 tahun 2004 dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi wakaf, harta benda wakaf hanya dapat diperuntukan bagi :
1.Sarana dan kegiatan ibadah
2.Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan
3.Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, beasiswa;
4.Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; dan/atau
5.Kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariat dan peraturan perundang-undang.
Manajemen pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dilakukan secara produktif antara lain dengan cara pengumpulan, investasi, penanaman modal, produksi, kemnitraan, perdagangan, agrobisnis, pertambangan, perindustrian, pengembangan teknologi, pembangunan gedung, apartemen, rumah susun, pasar swalayan, pertokoan, perkantoran, sarana pendidikan ataupun sarana kesehatan dan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan syariah.
Selanjutnya, dalam menejemen pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf uang dilakukan dengan, pertama, benda wakaf uang hanya dapat dilakukan dengan melalui investasi pada produk-produk LKS atau instrumen keuangan syariah. Kedua, nadzhir hanya dapat mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf uang
11
pada LKS penerima wakaf uang (LKS–PWU) dalam jangka waktu tertentu apabila ditentukan jangka waktunya. Ketiga, pengelolaan dan pengembangan harta benda uang yang dilakukan pada bank syariah harus mengikuti program lembaga menjamin simpanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Keempat, pengelolan dan pengembangan harta benda wakaf uang yang dilakukan dalam bentuk investasi diluar bank harus diasuransikan pada asuransi syariah.
Untuk mengamankan harta benda wakaf dari campur tangan pihak ketiga yang merugikan kepentingan wakaf, penuh meningkatkan kemampuan professional nazhir. Tugas itu dijalankan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang merupakan lembaga independen yang melaksanakan tugas di bidang perwakafan yang melakukan pembinaan terhadap nazhir, melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf berskala nasional dan internasional, memberikan persetujuan atas perubahan peruntukan dan status harta benda wakaf, dan memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan di bidang perwakafan.
Untuk menentukan bentuk menajemen yang diinginkan bagi wakaf, pertama kali hasil mengenal secara detil tujuan-tujuan yang menurut pengurus wakaf dapat diperkirakan dan dapat direalisasikan, sehingga bentuk menejemen yang sesuai dengan karakterisitik wakaf Islam dapat diwujudkan, sehingga memberikan kebaikan dan kemaslahatan bagi umat Islam.
F. Badan Wakaf Indonesia (BWI)
1. Profil BWI
Kelahiran Badan Wakaf Indonesia (BWI) merupakan perwujudan amanat yang digariskan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Kehadiran BWI, sebagaimana dijelaskan dalam pasal 47, adalah untuk memajukan dan mengembangkan perwakafan di Indonesia. Untuk kali pertama, Keanggotaan BWI diangkat oleh Presiden Republik Indonesia, sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) No. 75/M tahun 2007, yang ditetapkan di Jakarta, 13 Juli 2007.Jadi, BWI adalah lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia yang dalam melaksanakan tugasnya bersifat bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, serta bertanggung jawab kepada masyarakat.
12
BWI berkedudukan di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dapat membentuk perwakilan di Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota sesuai dengan kebutuhan. Dalam kepengurusan, BWI terdiri atas Badan Pelaksana dan Dewan Pertimbangan, masing-masing dipimpin oleh satu orang Ketua dan dua orang Wakil Ketua yang dipilih dari dan oleh para anggota. Badan Pelaksana merupakan unsur pelaksana tugas, sedangkan Dewan Pertimbangan adalah unsur pengawas pelaksanaan tugas BWI. Jumlah anggota Badan Wakaf Indonesia terdiri dari paling sedikit 20 (dua puluh) orang dan paling banyak 30 (tiga puluh) orang yang berasal dari unsur masyarakat. (Pasal 51-53, UU No.41/2004).
Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Keanggotaan Perwakilan Badan Wakaf Indonesia di daerah diangkat dan diberhentikan oleh Badan Wakaf Indonesia. Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Untuk pertama kali, pengangkatan keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diusulkan kepada Presiden oleh Menteri. Pengusulan pengangkatan keanggotaan Badan Wakaf Indonesia kepada Presiden untuk selanjutnya dilaksanakan oleh Badan Wakaf Indonesia. (Pasal 55, 56, 57, UU No.41/2004).
2.Tugas dan Wewenang
Sementara itu, sesuai dengan UU No. 41/2004 Pasal 49 ayat 1 disebutkan, BWI mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
1. Melakukan pembinaan terhadap nazhir dalam mengelola dan mengembangkan
harta benda wakaf.
2. Melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf berskala nasional dan internasional.
3. Memberikan persetujuan dan atau izin atas perubahan peruntukan dan status harta benda wakaf.
4. Memberhentikan dan mengganti nazhir.
5. Memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf.
6. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dalam penyusunan
kebijakan di bidang perwakafan.
Pada ayat 2 dalam pasal yang sama dijelaskan bahwa dalam melaksanakan tugasnya BWI dapat bekerjasama dengan instansi Pemerintah baik Pusat maupun
13
Daerah, organisasi masyarakat, para ahli, badan internasional, dan pihak lain yang dianggap perlu. Dalam melaksanakan tugas-tugas itu BWI memperhatikan saran dan pertimbangan Menteri dan Majelis Ulama Indonesia, seperti tercermin dalam pasal 50. Terkait dengan tugas dalam membina nazhir, BWI melakukan beberapa langkah strategis, sebagaimana disebutkan dalam PP No.4/2006 pasal 53, meliputi:
1. Penyiapan sarana dan prasarana penunjang operasional Nazhir wakaf baik
perseorangan, organisasi dan badan hukum.
2. Penyusunan regulasi, pemberian motivasi, pemberian fasilitas, pengkoordinasian, pemberdayaan dan pengembangan terhadap harta benda wakaf.
3.Penyediaan fasilitas proses sertifikasi Wakaf.
4.Penyiapan dan pengadaan blanko-blanko AIW, baik wakaf benda tidak bergerak
dan/atau benda bergerak.
5.Penyiapan penyuluh penerangan di daerah untuk melakukan pembinaan dan
pengembangan wakaf kepada Nazhir sesuai dengan lingkupnya.
6.Pemberian fasilitas masuknya dana-dana wakaf dari dalam dan luar negeri dalam pengembangan dan pemberdayaan wakaf.
Tugas-tugas itu, tentu tak mudah diwujudkan, dibutuhkan profesionalisme, perencanaan yang matang, keseriusan, kerjasama, dan tentu saja amanah dalam mengemban tanggung jawab. Untuk itu, BWI merancang visi dan misi, serta strategi implementasi. Visi BWI adalah “Terwujudnya lembaga independen yang dipercaya masyarakat, mempunyai kemampuan dan integritas untuk mengembangkan perwakafan nasional dan internasional”. Sedangkan misinya yaitu “Menjadikan Badan Wakaf Indonesia sebagai lembaga profesional yang mampu mewujudkan potensi dan manfaat ekonomi harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan pemberdayaan masyarakat”.
3.Strategi
Adapun strategi untuk merealisasikan Visi dan Misi Badan Wakaf Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi dan jaringan Badan wakaf Indonesia, baik nasional
maupun internasional.
14
3. Meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk berwakaf.
4. Meningkatkan profesionalitas dan keamanahan nazhir dalam pengelolaan dan
pengembangan harta wakaf.
5. Mengkoordinasi dan membina seluruh nazhir wakaf. 6. Menertibkan pengadministrasian harta benda wakaf. 7. Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf.
8. Menghimpun, mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf yang berskala
nasional dan internasional.
Untuk merealisasikan visi, misi dan strategi tersebut, BWI mempunyai 5 divisi, yakni Divisi Pembinaan Nazhir, Divisi Pengelolaan dan Pemberdayaan Wakaf, Divisi Kelembagaan, Divisi Hubungan Masyarakat, dan Divisi Peneltian dan Pengembangan Wakaf.
G. PENUTUP
Wakaf menurut undang-undang No.41 tahun 2014 adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingan guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah. Wakaf berfungsi untuk mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Adapun Rukun wakaf ada 4, yaitu; pertama, orang yang berwakaf (al-waqif). Kedua, benda yang diwakafkan (al-mauquf). Ketiga, orang yang menerima manfaat wakaf ( al-mauquf’alaihi). keempat, lafadz atau ikrar wakaf (sighah)
Manajemen pengelolaan harta benda wakaf adalah pengaturan secara sistimatis harta benda yang memiliki daya tahan lama dan /atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang diwakafkan oleh wakif. Harta benda wakif terdiri dari benda tidak bergerak; dan benda bergerak. Harta benda wakaf hanya dapat diperuntukan bagi; sarana dan kegiatan ibadah; sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan; bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, beasiswa; kemajuan peningkatan ekonomi umat; dan/atau pemajuan kesejahteraan umum lainya yang tidak bertentangan dengan syariah dan peraturan perundang-undangan Dalam rangka memajukan dan mengembangkan perwakafkan di
15
Indonesia keanggotaan BWI diangkat oleh Presiden Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) NO.75/M tahun 2007, yang ditetapkan di Jakarta, 13 Juli tahun 2007 sebagai amanah undang-undang No.41 tahun 2004 tentang wakaf.
Daftar Pustaka
Dr. Mundzir Qahaf, Manajemen Wakaf Produktif, Penerbit KhalifaJakarta 2005,
Abdul Ghofur Anshari, S.H., M.H.Dr. Prof, Penerapan Prinsip Syari’ah dalam Lembaga
Keuangan, Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan, Penertib Pustaka
Pelajar, Yogjakarta 2008.
A. Djazuli & Drs Yadi Janwari, M.Ag Prof H.Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat ( Sebuah Pengenalan) Penerbit PT. Rajagrafindo Persada Jakarta 2002
Didin Hafidhuddin, Dr. KH & Hendri Tanjung, S.Si, MM, Manajemen Syari’ah dalam Praktek, Gema Insani, Jakarta 2003.
Kuat Ismanto, SH I, M. Ag, Manajemen Syari’ah, Implementasi TQM dalam Lembaga
Keuangan Syari’ah, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta 2009.
Muhammad Syafei Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, Penerbit Gema Insani Press Jakarta 2001.
Zainul Arifin, MBA Drs. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah Penerbit AlPabet ,Jakarta 2002.
16
Pengaruh
e-Commerce
Untuk Peningkatan Penjualan Online
Sawitri Nurhayati, M.Kom Program Studi S1 Teknik Informatika Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443
email : [email protected]
ABSTRACT
The explosion of the Internet and technology World Wide Web (www or often referred as web) have an impact on the business world who later appeared with the term e-commerce or electronic commerce. Many of reasons for business people use Internet technology and one of the reasons is with Internet, businesses have no difficulty in obtaining information that will support the business. Use of the Internet in business change of function as a tool to exchange information electronically into a tool for the application of business strategies, such as marketing, sales, and customer service. With the development of information and communication technology very rapidly then the seller as one of the business can take advantage of online Internet technology called e-commerce to improve and accelerate the pace of sales of its business. Exchange of information, product catalog, and a media campaign is the use of internet usage in the world of sales. In addition, with the internet online sellers can communicate interactively with the customers. Dialogue, discussion, and consultation with consumers online so that consumers can be actively involved in the development, marketing and sales of products.
Keywords : e-commerce, selling, online shop
ABSTRAKSI
Meledaknya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web ( www atau sering disebut juga dengan web ) memberikan dampak terhadap dunia bisnis yang kemudian muncul dengan istilah e-Commerce atau electronic commerce. Para pelaku bisnis menggunakan teknologi internet dengan berbagai macam alasan dan salah satu alasannya adalah dengan penggunaan internet, para pelaku bisnis tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi yang akan menunjang bisnisnya. Penggunaan internet dalam bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi bisnis, seperti pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat maka penjual sebagai salah satu pelaku bisnis dapat memanfaatkan teknologi internet secara online yang disebut dengan e-commerce untuk meningkatkan dan mempercepat laju penjualan dari usahanya. Pertukaran informasi, katalog produk, dan media promosi adalah pemanfaatan penggunaan internet dalam dunia penjualan. Selain itu juga, dengan adanya internet penjual online dapat berkomunikasi secara interaktif dengan pihak konsumennya. Berdialog, berdiskusi, dan konsultasi dengan konsumen secara online sehingga konsumen dapat dilibatkan secara aktif dalam pengembangan, pemasaran dan juga penjualan produk.
17
A. PENDAHULUAN
Dengan internet, para pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan usahanya, tidak juga mendapat kesulitan dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan usaha yang sedang dijalankannya bahkan dengan
internet berbagai macam informasi dapat diperoleh sehingga dari sekian banyak informasi yang diperoleh tersebut harus disaring dan dipilih untuk mendapatkan sumber informasi yang tepat, akurat, faktual, terpercaya dan terbaru.Kemajuan teknologi dan informasi yang sangat pesat membawa pengaruh yang cukup besar terhadap dunia bisnis, yang dulunya setiap memulai bisnis harus memiliki modal yang besar, mendaftarkan keberadaan bisnis secara hukum, memiliki tempat untuk proses transaksi bisnis, bertemu langsung dengan pembeli atau secara singkatnya kegiatan bisnis dilakukan secara offline dan sekarang semua sudah berubah, dimana untuk memulai bisnis bisa dilakukan secara online. Hal ini terlihat dengan maraknya kemunculan berbagai bisnis online yang menawarkan aneka produk dan jasa yang tak terbatas dengan alasan untuk memenuhi segala kebutuhan. Peluang memasarkan produk dan jasa melalui media online semakin diminati oleh masyarakat Indonesia (dalam female.kompas.com,2011).
Perkembangan internet yang teramat pesat membawa pengaruh yang sangat besar terhadap e-Business, e-Commerce bahkan sampai dengan Bisnis Online. Dimana pembelian barang dan jasa melalui media internet menjadi alternatif untuk memiliki barang dan jasa yang untuk memilikinya kita harus pergi ke suatu tempat yang akan menghabiskan biaya yang cukup besar padahal hanya untuk memiliki suatu makanan, tas, laptop, peralatan rumah tangga atau hanya kaos cukup hanya dengan mencari di
internet kemudian membeli barang yang kita inginkan misalnya. ( Laohapensang, 2009 ) berkembangnya internet banyak hal baru yang timbul dari berkembangnya internet
tersebut, salah satunya adalah pembelian atau belanja barang ataupun jasa secara
online, berbelanja secara online telah menjadi alternatif cara pembelian barang
ataupun jasa, penjualan secara online berkembang baik dari segi pelayanan,
18
Gambar 1 Bisnis Online Sebagai Bagian Dari E-Commerce dan E-Business
Menggunakan internet sudah banyak dipilih bahkan digunakan dikalangan dunia bisnis.Karena dengan internet, penjual dapat menjangkau pembelinya lebih global dan lebih mudah. Menurut Raghav Rao ( dalam Maria Christi Suyoto, 2006 ) potensi
internet sebagai media pemasaran dan perdagangan telah banyak dibicarakan,
khususnya oleh para pemain dalam bidang pemasaran, pembicaraan tersebut menghasilkan suatu pandangan mengenai perdagangan elektronik, khususnya perdagangan elektronik melalui internet.
Banyak sekali definisi mengenai bisnis online salah satunya definisi bisnis
online menurut Wikipedia, bisnis online dikenal dan digambarkan sebagai
Perdagangan elektronik. “Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis”. Sedangkan Osfir Corporation melalui postingan artikel Firdaus Aulia pada 1 Maret 2012 mendefinisikan Bisnis Online adalah segala kegiatan (bisnis/urusan/kepentingan) yang menggunakan fasilitas internet untuk mencapai tujuan (keuntungan/profit).
19
Gambar 2 Perbandingan Toko Online Dengan Toko Offline
Gambar diatas, merupakan gambaran sederhana mengenai perbandingan tokoonline dengan tokooffline. Dimana dalam tokoonline kegiatannya praktis serta mudah dilakukan kapan saja, dimana saja dan lewat apa saja, maksud dari lewat apa
saja adalah kita bisa menggunakan berbagai perangkat untuk mengakses internet
misalnya seperti komputer, laptop, netbook dan juga bisa melalui perangkat yang bisa kita pegang/genggam misalnya seperti telepon genggam, dan tablet. Kemudian kita juga bisa menghemat uang dan waktu sehingga kita tidak harus bertemu langsung dengan calon pembeli karena kegiatan bisnisnya yang dimulai dari penawaran produk, negosiasi sampai dengan proses pembayaran semuanya dilakukan secara online. Cara penjualan secara online memberikan kebebasan waktu kepada para pelakunya.Selain itu juga, promosi penjualan secara online tidak dibatasi oleh satu segmen tertentu, meskipun ada kemungkinan ada beberapa penjual yang memberikan batasan segemennya.
B. PERMASALAHAN
Penjualan online memang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan penjualan yang offline. Perkembangan internet yang sangat pesat akan menimbulkan
20
persaingan dunia bisnis yang cukup ketat, karena setiap harinya akan muncul pelaku bisnis yang mengenalkan produknya dengan kreatifitas dan inovasi baru sehingga persaingan bisnis tidak akan bisa dihindarkan lagi. Maka, apabila pelaku usaha online
tidak berusaha menjadi diri yang kreatif dan inovatif, maka usahanya akan jauh tertinggal dengan pelaku bisnis yang baru. Banyak sekali perangkat lunak yang tersedia untuk membuat sistem informasi, salah satunya yaitu dengan menggunakan perangkat lunak berbasis web. Kini proses tersebut sangat terbantu dengan adanya
internet (Davis, 2005: 54).
Memulai penjualan online tidak jauh berbeda dengan penjualan offline, yang
membedakannya hanya cara memasarkan produk mereka saja. Saat ini website
menjadi solusi terbaik untuk melakukan penjualan, khususnya dibidang penjualan dengan publikasi melalui internet segala sesuatunya semakin mudah dan ribuan orang dapat menyaksikan serta melihat langsung tentang apa yang akan kita informasikan sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan keuntungan dari perusahaan tersebut (Ludwing, 2007: 4). Bila pelaku bisnis offline memasarkan produk atau jasa dengan bertemu langsung kepada konsumennya, maka pada bisnis online konsumen bisa membeli sebuah produk melalui jarak jauh tanpa harus bertemu langsung dengan
penjualnnya, karena dibantu dengan koneksi internet.Tentu kemudahan konsumen
untuk membeli produk dengan bantuan internet, memberikan keuntungan besar bagi para pelaku bisnis online.Tak heran jika saat ini banyak orang yang tertarik mencoba peruntungan dengan menjalankan bisnis melalui internet.
Namun dibalik keuntungan yang diberikan, memutuskan untuk memulai bisnis di
internetternyata tidak selamanya akan berjalan lancar seperti yang dibayangkan. Ada beberapa hambatan yang menjadi kendala pada saat memulai usaha.Hal inilah yang membuat banyak orang akhirnya memutuskan untuk berhenti bahkan gulung tikar, dan meninggalkan usaha onlinenya.Karena mereka menyerah dengan kendala-kendala yang dihadapi selama menjalankan bisnis tersebut.
Pada toko online sendiri, sudah banyak yang menerapkan e-commerce dalam aktifitas penjualannya.Dimana toko online tersebut memiliki website sendiri dan menggunakan media sosial dalam menjual produk dagangannya. Media sosial yang digunakan seperti Facebook Fanpage dan Instagram, sedangkan untuk yang lebih pribadi lagi biasanya menggunakan aplikasi messenger, dalam hal ini aplikasi yang
21
digunakan adalah aplikasi BBM Group. Dengan menggunakan media sosial dan aplikasi
messenger dampaknya sangat besar terhadap jumlah penjualan pada toko Online, selain jumlah pendapatan, konsumen pun tidak hanya berasal dari satu kota saja melainkan sudah sampai luar kota.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan permasalahannya yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana carameningkatkan pendapatan penjualan dengan menggunakan
e-Commerce?
2. Dengan menggunakan e-Commerce bagaimana cara untuk menarik konsumen yang
baru dan bagaimana agar konsumen lama tidak berpaling ke penjual yang lain ?
3. Bagaimana memberikan rasa aman dan mendapatkan kepercayaan pelanggan?
C. LITERATURE REVIEW
Banyak penelitian yang dilakukan mengenai E-Business, E-Commerce, dan
Bisnis Online beserta aplikasi pendukungnya. Untuk mengembangkan bisnis online
diperlukan adanya beberapa studi pustaka sebagai penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui metode apa yang pernah dilakukan, supaya tidak terjadi perulangan, melanjutkan penelitian yang sudah pernah dilakukan, dan mengetahui spesialisasi orang lain yang penelitiannya sama di bisnis
online juga. Beberapa literature review yang berkaitan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan oleh Poundra Kartika Putra, Petrus Santoso Jurusan Tehnik Elektro Universitas Kristen Petra. Penelitian ini membahas tentang Penggunaan
Aplikasi Android Untuk Memasarkan Barang dan Jasa Secara Online. Dimana
keseluruhan aplikasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila jaringan
internet yang terpasang pada perangkat keras juga baik. Kekurangan aplikasi terletak pada client android hanya dapat membeli satu produk saja dalam satu aktifitas pembelanjaan dan gambar produk yang terdapat di activity detail tidak dapat diperbesar. Dengan penggunaan android maka akan mempermudah untuk melakukan bisnis secara online.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzi Hermawan, Risnandar, ST, MT, dan Tora
Fahrudin tentang Aplikasi E-Commerce Untuk Factory Outlet di Bandung yaitu
E-22
Commerce dalam bisnis maka akan sangat mempermudah penjual online untuk meningkatkan penghasilannya tanpa mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Keuntungan yang sama juga dirasakan oleh pembeli, dimana tidak perlu datang langsung ke toko pun mereka sudah bisa melihat barang dan jasa yang akan dibeli melalui website, pembeli dapat membeli kapan saja dan tinggal menunggu barang diantar sampai ke rumah.
3. Penelitian tentang Perkembangan E-Business Terhadap Perkembangan Praktik
Bisnis yang dilakukan oleh Herman, Yakub Jurusan Tehnik Informatika STIMIK Dharma Putra Tangerang pada tahun 2010, mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi mengakibatkan perubahan dalam struktur serta praktik pengelolaan organisasi bisnis di dalam berkompetisi. Ruang lingkup E-Business lebih luas dimana cakupannya meliputi layanan pelanggan, kerjasama dengan mitra bisnis, dan juga adanya transaksi elektronik. Pada saat ini E-Business memberikan pengaruh yang sangat positif terhadap perdagangan terutama terhadap para pelakunya yaitu produsen/pemasok/supplier, konsumen/pembeli, dan perantara. Selain itu dengan adanya E-Business menuntu para pelaku bisnis untuk lebih meningkatkan kreatifitas, inovasi, kompetisi dan komitmen.
4. Penelitian tentang Sistem Penjualan Online Berbasis Web Pada MDP Notebook
Center yang dilakukan oleh Rizka Hikma Juliana, Nova Oktaviana, dan Johannes Petrus Jurusan Sistem Informasi dari STIMIK GI MDP tahun 2013. Mengatakan bahwa dengan adanya website sangat membantu untuk sistem penjualan online. Dan keuntungan dari penjualan online bagi perusahaan adalah menghemat biaya cetak brosur dan menghemat waktu dalam pelayanan terhadap pelanggan.
5. Penelitian tentang Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Siklus
Pembelian Dan Penjualan Dalam Pengembangan Bisnis Online Shop Pada “ Holly Shop” Di Surabaya oleh Mery Meliyanti Lasakar Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2 No 2 ( 2013 ) ada 2 hambatan yang dihadapi oleh Holly Shop yang melakukan bisnis online yaitu 1. Hambatan yang berhubungan dengan sistem informasi yang diantaranya adalah stok barang terbatas, kapasitas menampung pelanggan yang terbatas, kekecewaan pelanggan akibat lamanya kedatangan barang pre order , kesulitan dan kegagalan dalam penagihan piutang kepada pelanggan, barang cacat, kurangnya sumber daya manusia, ketidakpuasan
23
pelanggan sedangkan yang ke 2. Hambatan non sistem diantaranya adalah konsumen yang tidak bertanggung jawab, keterlambatan pengiriman dari ekspedisi, dan gangguan sinyal. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan semakin meningkatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi apalagi
internet maka akan semakin membuka peluang yang sangat besar untuk
membuka penjualan secara online. Dalam bisnis online kepercayaan pelanggan sangat sulit untuk didapat dan begitu sudah didapat maka kita sebagai penjual harus memberikan pelayanan dan bonus yang maksimal, dan yang tidak kalah penting adalah tanpa adanya struktur organisasi maka pelaksanaan bisnis online
tidak akan bertahan lama.
6. Penelitian tentang Jejaring Sosial/Facebook Sebagai Media E-Pengecer yang
dilakukan oleh Ni Wayan Ekawati SE, MM Fakultas Ekonomi Universitas Udayana pada tahun 2012 mengatakan bahwa jejaring sosial yaitu Facebook dirasakan sangat efektif dan efisien dimana hasil investigasi eksplorasi menunjukkan bahwa 82% remaja kota Denpasar menggunakan internet sudah lebih dari 3 tahun dan 67% dari mereka memanfaatkan jejaring sosial khususnya facebook sebesar 60%
dimana mereka sangat merasakan manfaat dari facebook untuk memenuhi
kebutuhan mereka baik untuk kebutuhan komunikasi, kuliah, bahkan untuk kebutuhan fashion.
7. Penelitian tentang Peran Sosial Media Untuk Manajemen Hubungan Pelanggan
Pada Layanan E-Commerce yang dilakukan oleh Bambang Supradono Fakultas
Tehnik Universitas Muhammadiyah Semarang dan Ayu Noviani Hanum Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang pada tahun 2011, yang mengatakan bahwa penggunaan media sosial seperti facebook, twitter, google
dan lain-lain melalui media internet semakin tren di masyarakat sehingga
mempengaruhi perubahan perilaku dimasyarakat dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Keunggulan media sosial inilah yang memberikan komunikasi dua arah antara konsumen dengan perusahaan dan konsumen dengan konsumen. Komunikasi dua arah ini memacu konsumen untuk berpartisipasi, berkolaborasi dan berinteraksi dimana pada intinya konsumen tidak lagi menjadi obyek pemasaran melainkan menjadi subyek pemasaran
24
8. Penelitian tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Melalui Social Networking Websites yang dilakukan oleh Abdurrahman Adi Sukma Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma pada tahun 2012 yang mengatakan bahwa di dalam dunia pemasaran internet seorang e-marketer tidak dapat mengabaikan peran Social Networking Websites sebagai media komunikasi
pemasaran mereka. Dimana aktifitas pemasaran melalui Social Networking
Websites memungkinkan e-marketer menerapkan strategi pemasaran yang
interaktif sehingga konsumen dapat bersikap proaktif dan interaktif dalam kegiatan pemasaran. Hal – hal yang menentukan tingkat pembelian melalui social networking websites adalah trust, quality of service, dan perceived risk. Dimana ketiga hal tersebut harus dilakukan untuk meningkatkan peningkatan penjualan, mengembangkan usaha, dan mempertahankan kelangsungan hidup dari usaha mereka. Untuk mencapainya dapat dilakukan dengan cara-cara seperti meningkatkan profesionalitas, kredibilitas, kualitas produk, dan mempermudah proses transaksi pembayaran, selain itu juga memilih ekspedisi yang akan mempercepat proses pengiriman, memilih pemasok yang memberikan harga paling murah, menjaga komunikasi dengan pelanggan, serta memberikan kemudahan kepada konsumen untuk mencari barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Mengetahui apa yang konsumen harap dan inginkan, konsisten dalam memberikan pelayanan yang baik dari awal hingga akhir proses transaksi adalah beberapa cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan.
9. Penelitian tentang Pemanfaatan E-Commerce dalam dunia bisnis yang dilakukan oleh Dewi Irmawati Staf Pengajar Jurusan Manajemen Informatika Politeknik Negeri Sriwijaya tahun 2011 yang mengatakan bahwa penggunaan internet dalam dunia bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi bisnis seperti pemasaran, penjualan
dan pelayanan pelanggan. Pemasaran di internet mampu menembus berbagai
rintangan, batas antar bangsa, dan tanpa aturan – aturan yang baku. Dengan pemanfaatan dan penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dalam dunia bisnis yang kompetitif. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan
25
produk – produk adalah dengan menggunakan e-commerce untuk memasarkan
berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital.
Dengan adanya pelayanan e-commerce maka pelanggan atau pembeli dapat
melakukan proses pembelian atau pemesanan dari berbagai tempat.
10. Penelitian tentang Teknologi E-Commerce Dalam Proses Bisnis yang dilakukan oleh Dian Wirdasari LPPM Tri Guna Dharma pada tahun 2009 yang mengatakan
bahwa e-commerce merupakan dampak dari berkembangnya teknologi informasi
dan telekomunikasi sehingga secara signifikan merubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya yang dalam hal ini terkait dengan mekanisme dagang.
D. PEMECAHAN MASALAH
Dalam penulisan ini digunakan beberapa metode penyelesaian masalah
e-Commerce sebagai berikut :
1. Gunakan dan manfaatkan jejaring sosial, media sosial jelas merupakan bagian
penting dari online marketing saat ini. Namun banyak promo e-Commerce
marketing tidak memanfaatkan secara maksimal platform media sosial tersebut, salah satunya Instagram. Dengan 100 juta pengguna aktif dan 40 juta foto setiap harinya, ini merupakan lahan yang potensial untuk mempromosikan produk.
2. Membuat proses checkout yang sederhana dan mudah
Pelanggan relatif lebih menyukai hal yang sederhana dan mudah ketika melakukan transaksi online.Namun beberapa perusahaan justru membuat proses checkout
menjadi sedikit rumit dan membingungkan.
3. Meminta testimonial dari pelanggan
Menurut Nielsen, 70% konsumen online rekomendasi dari pengguna yang tidak dikenal, dan Econsultancy menemukan bahwa 88% juga akan mencari tahu dari
reviews berdasarkan peringkat sebelum melakukan pembelian. Dan akan berbagi tentang reviewpelanggan tersebut pada teman, sahabat bahkan keluarga.Oleh karena itu testimonial dari pelanggan sangat penting dan harus tertera dalam situs
e-Commerce.
4. Permasalahan hukum dalam e-Commerce memerlukan sebuah solusi agar mampu
26
pelaku bisnis e-Commerce. Identifikasi permasalahan e-Commerce dibagi dua kelompok. Kelompok pertama permasalahan yang bersifat substantif, meliputi permasalahan keaslian data message dan tanda tangan elektronik, keabsahan, kerahasiaan, keamanan dan availabilitas.Dan kelompok kedua merupakan yang bersifat procedural, meliputi masalah yurisdiksi, hukum yang diterapkan dan pembuktian.Dalam e-Commerce modal awal yang harus dimiliki oleh pihak penjual dan pembeli adalah kepercayaan dari masing – masing pihak , karena dalam proses
e-Commerce biasanya kedua belah pihak tidak saling mengenal secara pribadi. Kepercayaan merupakan pondasi yang kuat untuk menentukan sukses atau tidaknya e-Commerce nantinya.
E. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
E-Commerce digunakan sebagai strategi pemasaran oleh badan usaha,
perusahaan atau perorangan yang memiliki keinginan untuk menjual
produknya secara global, menjual produk secara onlineakan meningkatkan
pendapatan penjualan, mendatangkan keuntungan yang lebih besar serta
memperluas pangsa pasar. E-Commerce merupakan penjualan yang sangat diminati
oleh penjual dalam mempromosikan produknya.
E-commerce merupakan suatu layanan electronic commerce sehingga pelanggan dapat secara online mengakses serta melakukan pesanan dari penjual yang memanfaatkan fasilitas e-Commerce.
Keunggulan e-Commercememberikan beberapa keuntungan diantaranya
merupakan revenue stream yang baru yang mungkin sulit atau tidak bisa didapat melalui cara konvensional, meningkatkan market exposure dan menurunkan biaya
operasional. Dengan menggunakan e-commerce, produsen dapat merubah daftar
harga atau melakukan kustomisasi produk atau jasa yang ditawarkan dan terinformasikan secara cepat melalui website.Pekerjaan yang biasanya memerlukan waktu yang lama untuk dilaksanakan dengan e-commerce menjadi lebih cepat.
E-commerce bermanfaat dalam membangun database pelanggan yang
komprehensif.Produsen dapat mempunyai informasi tentang pola pemesanan yang dilakukan pelanggan dan mengelolanya sebagai informasi yang
27
berharga.Databaseakan membantu produsen saat melakukan pemasaran dan strategi promosi agar dapat tepat sasaran.
Dalam hubungan dengan mitra bisnis, e-commerce membantu dalam
mengurangi inefisiensi yang mungkin terjadi dalam rantai penawaran, mengurangi
kebutuhan untuk membuat inventory dan menghindari keterlambatan pengiriman.
Sehingga produsen mempunyai kepercayaan diri tentang usaha yang dijalankan dalam
melakukan kerjasama dengan pemasok dan perusahaan jasa.E-Commerceakan
menyederhanakan dan mengotomatisasi proses bisnis yang mendukung, menggabungkan dengan kecepatan dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
Dalam hubungan dengan pelanggan, e-Commerce membantu dalam
menfasilitasi kegiatan pembelian yang nyaman.E-Commerce dapat menghemat waktu pelanggan dibandingkan dengan pelanggan melakukan pembelian secara offline
1. FLOWCHART
Gambar 3 Flowchart transaksi online
Pada gambar flowchart diatas dijelaskan proses transaksi penjualan online
dengan menggunakan e-Commerce pada online shop. Dari gambar tersebut terdapat beberapa proses yang dilakukan oleh pelanggan untuk mengakses link online shop, memilih produk dan melakukan pembayaran sesuai dengan kemudahan yang diberikan.
28
2. TeknikE-COMMERCE pada online shop
Gambar 4 Teknik E-Commerce
F. PENGGUNAN E-COMMERCE PADA JEJARING SOSIAL DIOnline shop
1. FACEBOOK
Gambar 5 Facebook
Facebook merupakan jejaring sosial yang banyak diminati, selain dapat
membantu meningkatkan pendapatan,facebook juga mudah digunakan dapat diakses
dimana saja, bukan hanya dapat diakses melalu komputer tetapi dengan menggunakan smartphone, facebookdapat diakses kapan saja.
29
Tujuan awal jejaring sosial adalah memperbanyak pertemanan dan menjaga tali persaudaraan tetap terjaga.Namun kini jejaring sosial dimanfaatkan oleh sebagian kalangan untuk berbisnis secara online.Terlebih lagi jika pengguna memiliki banyak teman, promosi produk juga semakin luas salah satunya menggunakan instagram dan
bbm group di blackberry.Banyak digunakan oleh para penjual untuk mempromosikan produk untuk meningkatkan pendapatan penjualan
a. TAMPILAN WEB
Gambar 6 Menu web online
b. TAMPILAN TRANSAKSI PEMBELIAN
30
Tampilan gambar diatas adalah tampilan halaman menu utama web online shop dimana pelanggan dapat melihat, memilih dan melakukan order pada produk produk yang dijual dan pelanggan dapat memilih produk yang diinginkan dan kemudian dapat langsung membeli produk tersebut dengan sangat mudah hanya tinggal mengklik tombol “beli sekarang” dan transaksi order dapat langsung diproses dengan cepat.
Dalam hal pembayaran penjual memberikan beberapa pilihan pembayaran yang sangat mudah kepada pembeli sehingga transaksi penjualan dapat dilakukan dengan mudah sehingga e-Commerce dapat meningkatkan penjualan ditoko online Online.
a. KELEBIHAN
Dengan adanya e-commerce semakin memudahkan untuk melakukan transaksi
bisnis, yang dimaksud disini adalah transaksi bisnis secara online karena bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Beberapa kelebihan dari bisnis online adalah sebagai berikut :
1. Menghemat biaya untuk bertemu langsung dengan pembeli dan pemasok,
dimana lokasi pembeli dan pemasok tidak berdekatan dengan penjual 2. Lingkup pemasaran lebih luas
3. Tidak membutuhkan tempat untuk membuka bisnis, yang terpenting adanya
koneksi internet.
4. Tidak perlu stok barang
5. Produk yang dijual selalu model yang terbaru
b. KEKURANGAN
Meskipun ada kelebihan dari toko online tetapi tetap saja toko online memiliki kekurangan. Dan beberapa kekurangan dari toko online adalah sebagai berikut :
1. Keraguan dari pihak pembeli, karena pembeli tidak bisa melihat barang yang akan dibeli secara langsung
2. Membutuhkan jaringan internet yang cepat karena bisnis online
menggunakan e-commerce yang artinya selalu berkaitan dengan internet.
3. Promosi facebook page yang masih belum familiar, sehingga untuk
31
sudah menjadi teman di facebook yang bisa kita invite untuk menyukai page yang dibuat
G. KESIMPULAN
1. E-commerce yang sekarang digunakan oleh bisnis online untuk dijadikan transaksi penjualan sistem jual beli online. Perkembangan teknologi informasi komunikasi dan internet yang semakin maju dan akan selalu memberikan hal - hal baru dalam dunia usaha atau usaha bisnis.
2. Menggunakan e-commerce pada bisnis online untuk kegiatan transaksi jual beli maka akan sangat membutuhkan koneksi jaringan internet yang tidak hanya cepat tapi juga luas. Hadirnya bisnis online mempermudah konsumen dan masyarakat untuk berbelanja secara online sehingga semua kegiatan transaksi menjadi lebih mudah dan cepat.
3. Fanpage facebook sangat efektif digunakan untuk melakukan bisnis online karena
e-commerce yang memiliki banyak kegunaan dan manfaat yang dirasakan untuk para konsumen, masyarakat, dan para pelaku dunia bisnis. Memberikan kemudahan untuk para pekerja yang memang tidak memiliki waktu untuk berbelanja secara langsung,
32
DAFTAR PUSTAKA
O’Reilly ( 2005 ). What is Web 2.0 Design Pattern and Business Model For The Next
Generation of Software,
http://www.oreilly.net.com/pub/a/oreilly/../what-is-web2.0.h
Harris, Lisa and Dennis, Charles.2011.Engaging Customers on Facebook: Challenges for e-Retailers, Journal of Consumer Behaviour, Journal Of Consumer Behaviour.10:338-346 Hermawan Fauzi, Risnandar, ST, MT, Fahrudin Tora (2010) “Aplikasi E-Commerce Untuk
Factory Outlet”. Studi Kasus:Blackjack, Bandung.
Herman, Yakub ( 2010 )” E-Business Terhadap Perkembangan Praktik Bisnis STIMIK Dharma Putra Tangerang
Rizka Hikma Juliana, Nova Oktaviana, dan Johannes Petrus ( 2013 ) “Sistem Penjualan Online
Berbasis Web Pada MDP Notebook Center” STIMIK GI MDP
Mery Meliyanti Lasakar “ Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Siklus Pembelian Dan Penjualan Dalam Pengembangan Bisnis Online Shop Pada Holly Shop” Vol 2 No 2 ( 2013 )
Ni Wayan Ekawati SE, MM ( 2012 ) “ Jejaring Sosial/Facebook Sebagai Media E-Pengecer” Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Bambang Supradono dan Ayu Noviani Hanum ( 2011 ) “ Peran Sosial Media Untuk
Manajemen Hubungan Pelanggan Pada Layanan E-Commerce” Universitas
Muhammadiyah Semarang
Abdurrahman Adi Sukma ( 2012 ) “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Melalui Social Networking Websites” Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma
Dewi Irmawati ( 2011 ) “Pemanfaatan E-Commerce Dalam Dunia Bisnis “Staf Pengajar
Jurusan Manajemen Informatika Politeknik Negeri Sriwijaya
Dian Wirdasari ( 2009 ) “Teknologi E-Commerce Dalam Proses Bisnis” LPPM Tri Guna
33
Sistem Informasi Rawat Inap Pada RS. Krakatau Medika
Dengan Menggunakan Modular Programming
Darpi
Program Studi S1 Teknik Informatika Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443
email : [email protected]
Abstrak
Sistem pengelolaan dan pelayanan Rumah sakit yang bersifat terus menerus, menuntut tenaga medis dan non medis yang prima, serta kelengkapan peralatan dan media yang memudahkan seluruh pengelolaan Rumah sakit. Permasalahan yang muncul pada pelayanan rawat inap adalah bagian rawat inap mengalami kesuitan dalam mencari data pasien rawat inap karena banyaknya pasien yang ada.
Dengan adanya permasalahan tersebut, Rumah Sakit Krakatau Medika ini perlu manggunakan sistem informasi rawat inap untuk membantu dalam proses pelayanan pasien rawat inap.
Metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah Metode Waterfall. Sistem ini dirancang dengan menggunakan alat bantu peracangan flowmap, DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram) serta diimplementasikan menggunakan Data Base Microsoft Access 2007, dan Visual Basic 6.0.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah menghasilkan sistem yang dapat membantu dalam pelayanan pasien rawat inap dan pembuatan laporan menjadi lebih mudah, cepat dengan data akurat.
34
1. Pendahuluan
Layanan kesehatan masyarakat di Republik Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan layanan ini disebabkan adanya keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sebagai salah satu komitmen pembangunan kualitas manusia Indonesia. Sejalan dengan peningkatan kualitas kesehatan, pemerintah telah mencanangkan program .Indonesia Sehat 2015. Program ini disertai dengan berbagai upaya yang sinergis oleh Departemen Kesehatan RI, misalnya peningkatan kompetensi dokter, penyediaan obat murah, pencanangan apotik rakyat, dan lain sebagainya.
Rumah sakit Krakatau Medika Kota Cilegon merupakan salah satu rumah sakit yang ada di kota Cilegon yang bergerak dalam hal pemenuhan pelayanan kesehatan bagi karyawan Krakatau Steel dan masyarakat Banten pada umumnya.
Sistem komputerisasi adalah suatu sistem yang dianggap dapat mempermudah semua sistem yang berjalan dalam suatu perusahaan baik perusahaan swasta maupun pemerintah, karena dengan sistem komputerisasi semua. Dalam pelayanan pasien rawat inap pada Rumah sakit Krakatau Medika belum menggunakan sistem komputerisasi karena itu ada kesulitan yang sering muncul keterlambatannya dalam menangani pasien yang membutuhkan informasi seputar informasi kamar, informasi jadwal dokter, hingga informasi pembayaran dan kekliruan data pasien. Hal ini yang menyebabkan tidak maksimalnya pelayanan pasien rawat inap.
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Fatta (2007:3) secara umum sistem adalah sekumpulan objek – objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel – variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.
35
Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feed-back-loop) yang mendapatkan informasi dari keluaran sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan mengarahkan sinyal pada elemen masukan jika sistem operasi memang perlu diubah.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur – unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya : 1. Batasan (Boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang ada diluar sistem.
2. Lingkungan (Environment)
Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyadiakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.
3. Masukan (input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (Output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (Component)
Kegiatan – kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan
input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (Interface)
Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.