μ
μ
+
k
σ
σ
k
-μ
68.27% 95.45% 99.73% μ+3σ σ 2 μ+ σ 1 μ+σ
3 -μσ
2 -μσ
1 -μCONTENT
1. Definition Of Uncertainty
2. Scope and field of Application
3. Kind of Uncertainty
4. Learning By Doing
5. Appendix
Section 1 - Definition Of Uncertainty
“A parameter, associated with the result of a measurement, that characterizes the dispersion of the values that could reasonably be attributed to the measurand.” (EURACHEM page 4) (ISO GUM)
Ketidakpastian adalah sebuah parameter yang berhubungan dengan hasil dari pengujian, yang
mencerminkan
ketersebaran
hasil yang dapatditerima yang berhubungan dengan sesuatu yang diukur.
Ketidakpastian adalah suatu parameter yang
memiliki rentang nilai yang diperkirakan didalamnya berada nilai benar.
Section 1 - Definition Of Uncertainty
Faktor Pencakupan
:
Angka yang apabila dikalikan dengan ketidakpastian baku gabungan akan menghasilkan sebuah kisaran
(Ketidakpastian diperluas) Kisaran yang dilaporkan
Level of Confident :
Tingkat kepercayaan yang berhubungan dengan sebuah kisaran dimana nilai yang diharapkan berada di dalamnya
U =Uc x f
Definition Of Uncertainty
Level of Confident
μ
μ
+
k
σ
σ
k
-μ
68.27% 95.45% 99.73% μ+3σ σ 2 μ+ σ 1 μ+σ
3 -μσ
2 -μσ
1 -μUntuk faktor yang didaerah 2σ, meliputi 95 % dari distribusi yang mengindikasikan bahwa 5% diperkirakan
ketidakpastian adalah salah.
Oleh karena itu, Ketidakpastian dengan tingkat kepercayaan 95 % adalah lebih baik dibandingkan dengan 68.27 % yang terlalu rendah dan 99.7 % terlalu tinggi.
Kenapa 95 % yang dipilih ??
Digunakan secara umum di seluruh dunia.
ISO mengasumsikan bahwa ketidakpastian gabungan mempunyai sebuah distribusi yang diperkirakan sangat mirip dengan distribusi normal.
Sebuah perkiraan tingkat kepercayaan 95% dapat
diperoleh secara sederhana hanya dengan mengalikan ketidakpastian baku gabungan dengan faktor 2
1 2
3
Coverage Factor
Error = Difference
Error (Kesalahan)
Perbedaan antara suatu nilai individual dan nilai benar dari suatu
kuantitas yang di ukur
•
Kita harus tahu nilai benar (True Value)
T
True Value Hasil UjiX Error
X-T
1. Random Error (Kesalahan acak)
2. Systematic Error
Error = Difference
1. Random Error (Kesalahan acak)
Penyimpangan nilai hasil ukur yang disebabkan oleh variasi acak tak
terduga dan tidak terkendali dalam proses pengukuran
X1 x4 x2 X x5 x6 x3 e1 e2 e4 e3 e6 e5
Dapat direduksi dengan :
Pengulangan proses pengukuran
Standardisasi teknis pengukuran
Tidak dapat dikoreksi karena bervariasi dari pengukuran ke pengukuran lainnya
Contoh :
Fluktuasi tegangan listrik Gerak brown molekul udara Perbedaan Suhu ruang
Error = Difference
1. Systematic Error (Kesalahan sistematis)
Penyimpangan nilai hasil ukur yang disebabkan oleh variasi berulang
yang konstan dalam proses pengukuran
Tidak dapat direduksi dengan :
Pengulangan proses pengukuran
Contoh :
Kesalahan/kelelahan alat Kesalahan titik nol
Kesalahan Paralaks
Kesalahan karena kondisi Lingkungan
Dapat dikoreksi :
Harus tahu nilai benar co.
CRM/Sertifikat
x
true
x
Scope and field of Application
In some sectors of analytical chemistry it is now a formal (frequently
legislative) requirment for laboratories to introduce quality assurance
measures to ensure they are capable of and providing data of the required
quality. Such measures include :
•
Validation Methods
•
Participation in proficiency testing
•
Accreditation based on ISO/IEC 17025
•
Quality control and quality assurance in manufacturing industries
•
Testing for regulatory compliance
•
Testing utilising an agreed method
•
Calibration of standards and equipment
•
Measurements associated with the development and certification of
reference materials
Scope and field of Application
Kenapa penentuan ketidakpastian diperlukan ?
Uncertainty atau ketidakpastian merupakan salah satu prasyarat dari ISO 17025 di
laboratorium, Seperti :
ISO 17025 : 2008 -> 5.4.6 Estimasi ketidakpastian pengukuran
5.4.6.1 Laboratorum kalibrasi atau laboratorium pengujian yang melakukan kalibrasi sendiri, harus mempunyai dan menetapkan prosedur untuk mengestimasi ketidakpastian pengukuran untuk semua kalibrasi atau jenis kalibrasi.
5.4.6.2 Laboratorium pengujian harus mempunyai dan menerapkan prosedur untuk mengestimasi ketidakpatian pengukuran.
ISO 17025 : 2017 -> 7 Process requirements
7.6 Evaluasi ketidakpastian pengukuran
• Lab. Harus mengindentifikasi kontribusi terhadap ketidakpastian pengukuran. Saat mengevaluasi ketidakpatisn pengukuran, semua kontribusi yang
penting, termasuk yang timbul dari pengambilan sampel, harus diperhitungkan dengan menggunakan metode
analisis yang tepat.
• Jika Lab. Yang melakukan kalibrasi, termasuk peralatan sendiri, harus mengevaluasi ketidakpastian pengukuran untuk semua kalibrasi.
• Lab. Yang melakukan pengujian harus mengevaluasi ketidakpastian pengukuran.
Scope and field of Application
Kenapa penentuan ketidakpastian diperlukan ?
Selain bagian dari process requirement di ISO 17025:2017 – 7.6.
Perlu diketahui, nilai ketidakpastian juga dapat meningkatkan performa laboratorium dalam akurasi pengujian. Metologi yang ada dalam ISO merupakan bagian penting dari pengujian dalam laboratorium diantaranya point : 6.5 Traceability
7.6 Uncertainty 7.2 Validation
7.7 Ensuring the validity of results atau QC
Tetapi pada dasarnya laboratorium tidak wajib mencantumkan nilai ketidakpastian dalam laporan, hal ini tertuang dalam klausal 7.8 Pelaporan Hasil
1. Tidak wajib mencantumkan uncertainty 2. Uncertainty dicantumkan jika :
• Diminta oleh Pelanggan
• Untuk Akurasi pengukuran
Sumber – Sumber Ketidakpastian
Apa saja sih sumber ketidakpastian ?
1. Standar Acuan
2. Sampling disebabkan Homogenitas sampel
3. Preparasi Sampel diperoleh dari Kontrol positif/Recovery
4. Kalibrasi Peralatan meghasilkan Spesifikasi/Kalibrasi
5. Instrumen dilihat dari Kurva kalibrasi alat
6. Kesalahan random disebakan oleh Presisi penimbangan
7. Kesalahan sistematis disebakan Bahan yang tidak stabil
8. Personil bisa dari Skill/Presisi metoda
Uncertainty
T
True Value Hasil UjiX Error
X-T
Rentang Uncertainty
Kind of Uncertainty
1. Ketidakpastian Baku
(Standard Uncertainty)
ketidakpastian yang timbul karena efek individual dan
dinyatakan secara numerik
Type A : Didasarkan pada pengulangan analisis dan pendekatan statistik
(eksperimental).
Type B : semua jenis data atau kumpulan data/informasi yang dapat
dipercaya.
2. Ketidakpastian Gabungan
(Combined Uncertainty)
3. Ketidakpatian Diperluas
(Expended Uncertainty)
Rangkuman Tahapan Perhitungan Ketidakpastian
Tipe A
(Ketidakpastian baku)
Percobaan Dibagi dengan nilai K
Ketidakpastian gabungan Ketidakpastian diperluas Statistika Report Tipe B (Ketidakpastian baku) Sumber Informasi μ(x) = s / 3 atau s/ 3,090 μ(x) = s / 2 atau s / 1,96 μ(x) = s /√3 μ(x) = s /√6 Tingkat Keprcayaan 95 % Tingkat Keprcayaan 99 % Rectangukar Triangular
Kalikan dengan 2 Tingkat Keprcayaan 95 % Kalikan dengan 3 Tingkat Keprcayaan 99 %
3. Perpangkatan : y = an a diukur, n tetap u(y) = y[n u(a)/a ]1/2
1. Penjumlahan: y = a + b + c
u(y) = [u(a)2 + u(b)2 + u(c)2+ ……]1/2
2. Perkalian atau Pembagian: y = a b c atau y = a/bc u(y) = y { [ u(a)/a]2+ [u(b)/b]2+ [u(c)/c]2 +….}1/2
μ(x) = s /√n μ(x) = s
Learning by Doing
Contoh Type A
Sample A ditimbang Sebanyak 6 kali ulangan dengan hasil sbb (g):
10,0002; 10,0001; 10,0001; 10,0003; 10,0001; 10,0002
Bobot rata-
rata = 10,0002
g
SD =
±
0,000082
Ketidakpastian
Baku =
±
0,000082
Contoh Type B
Diketahui Kesalahan maksimum labu ukur
50
ml adalah
0,2
cm
3dengan distribusi
normal dan tingkat kepercayaan 95%.
Ketidakpastian baku
= ± (0,2)/2
= ±
0,1
Diketahui Kesalahan maksimum labu ukur
50
ml adalah
0,2
cm
3dengan distribusi
normal dan tingkat kepercayaan 99%.
Ketidakpastian baku
=
±
(
0,2
)/
3
=
±
0,066
Jika distribusinya tidak diketahui maka gunakan faktor pencangkupan distribusi
rektangular dibagi dengan
√
3
.
Ketidakpastian baku
=
±
(
0,2
)/
√
3
= 0.12
Learning by Doing
Latihan Type A dan Type B
1.
Dari sertifikat atau CoA suatu bahan raw material STPP
dengan kadar kemurnian yang didapat adalah (99.7 ±
0.2)
%.
2.
Dari sertifikat suatu bahan kimia piridin, informasi yang
didapat hanya menyebutkan kemurnian 99.5% tanpa
menyebut ketidakpastiannya.
3.
Diperolah 6 data hasil pengukuran suhu alat dengan
spesifikasi
100 C
ruangan nilainya
100.01 C
Learning by Doing
Latihan Type A dan Type B
1. Karena tidak ada informasi tambahan mengenai derajat
kepercayaan, maka diasumsikan distribusinya adalah rectangular.
Ketidakpastian baku adalah
µ
= 0.2
/
√
3
2. Karena dari data tidak menyebutkan nilai ketidakpastian maka,
diasumsikan distribusi
normal rectangular 100
-
99.5=0.5
µ
= 0.5/
√
3
3. Dari
ke- 6 data nilainya menunjukan mendekati nilai tengah maka
diasumsikan sebagain distrubusi triangular
Learning by Doing
Latihan Type A dan Type B
1. Hasil 5 kali titrasi HCl dengan larutan standard KOH menghasilkan data sebagai berikut: 20,10 ml ; 20;20 ml; 20,25 ml; 20,15 dan 20,10 ml.
Hitunglah ketidakpastian baku dari pengulangan titrasi (repeatability)
2. Sebuah neraca massa memiliki nilai keterbacaan + 0,2 mg dengan tingkat kepercayaan 95 %. Tentukan ketidakpastian baku pembacaan neraca.
3. 10 ml pipet mohr grade A memiliki nilai certificate + 0,2 ml, tentukan ketidakpastian baku volumetric flask.
Learning by Doing
Contoh Ketidakpastian Gabungan dan diperluas
Diperoleh data dari suatu pengukuran dengan persamaan Z = a+b-c
a = 9,12 µ (a) = ± 0,013 b = 2,20 µ (b) = ± 0,011 c = 3,41 µ (c) = ± 0,015 ketidakpastian gabungan Z = a + b - c = 9.12 + 2.20 – 3.41 = 7.91 µ (z) = [µ(a)2 + µ (b)2 + µ (c)2]1/2 µ (z) = [0.0132 + 0,0112 + 0,0152]1/2 µ (z) = [0,000169 + 0,000121 + 0,000225]1/2 µ (z) = ± 0,02
Ketidakpastian yang diperluas dengan kepercayaan 95% U = 0,02 x 2 = 0,04 (distribusi Normal)
Learning by Doing
Contoh Ketidakpastian Gabungan dan diperluas
Diperoleh data dari suatu pengukuran dengan persamaan Z = (a x b)/c
a = 9,12 µ (a) = ± 0,013 b = 2,20 µ (b) = ± 0,011 c = 3,41 µ (c) = ± 0,015 ketidakpastian gabungan Z = (a x b)/ c = (9,12 x 2,20) / 3,41 = 5,88
µ (z) = Z { [ u(a)/a]2 + [u(b)/b]2 + [u(c)/c]2}1/2
µ (z) = 5.88 { [ 0,013/9,12]2 + [0,011/2,20]2 + [0,015/3,41]2}1/2
µ (z) = 5.88 [0.000002 + 0,000025 + 0,000019]1/2
µ (z) = ± 0,04
Ketidakpastian yang diperluas dengan kepercayaan 95% U = 0,04 x 2 = 0,08 (distribusi Normal)
Learning by Doing
Contoh Ketidakpastian Gabungan dan diperluas
Sasaran : Sebuah standard kalibrasi dari heavy metal Cd dengan konsentrasi 1000 ppm
Standard Metal Penimbangan Metal Pelarutan dan dilute
Hasil Measurand
M, massa dari metal P, kemurnian
V, volume dari larutan
Ccd, Konsentrasi dari standard kalibrasi ppm (mg/L)
Learning by Doing
Contoh Ketidakpastian Gabungan dan diperluas
2. Identifikasi sumber ketidakpastian
Ccd P M V temperature Calibration Repetability M (tare) M (gross) Linearity Sensiivity Linearity Sensiivity Readibility Repeatability Readibility Repeatability
Learning by Doing
Contoh Ketidakpastian Gabungan dan diperluas
2. Hitung komponen ketidakpastian
P = 99.99 ± 0,01 % = 0.9999 ± 0,0001 M = 100.28 mg
Volume flask = 100 ml Ccd = 1002.7 ppm u(P) = 0,00013 = 0,000058
uM = estimasi ketidakpastian massa menggunakan data kalibrasi dan rekomendasi dari pabrik = 0,05 mg
uV = 0,042 + 0,022 + 0,052 = 0,07 𝑚𝑚𝑚𝑚
Data dari kalibrasi = 100 ml ± 0,1 ml = 0,1 𝑚𝑚𝑚𝑚6 = 0,04 𝑚𝑚𝑚𝑚
Repetability = 0,02 ml
Temperatur = data kalibrasi dilakukan pada suhu 20 C dan sushu ruangan 24 C, koefisien pemuaian = 2.1 x 10-4 C = ± (100 x 4 x 2.1 x 10-4) = ± 0,084 ml = 0,084 𝑚𝑚𝑚𝑚3 = 0,05 ml
Learning by Doing
Contoh Ketidakpastian Gabungan dan diperluas
Learning by Doing
Contoh Ketidakpastian Gabungan dan diperluas
3. Hitung ketidakpastian gabungan
4. Hitung ketidakpastian diperluas 5. Report