KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA BARAT DAERAH SUMATERA BARAT
RESOR KOTA PADANG RESOR KOTA PADANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
QUICK RESPON QUICK RESPON
SATUAN SABHARA POLRESTA PADANG SATUAN SABHARA POLRESTA PADANG
BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1. Umum 1. Umum a.
a. Polri sebagai Polri sebagai aparat negaparat negara yang ara yang bertugas memelihbertugas memelihara keamanan ara keamanan dandan ketertiban masyarakat, penegak hukum, pelindung, pengayom dan
ketertiban masyarakat, penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayanpelayan masyarakat dalam pelaksanaan tugasnya dihadapkan pada permasalahan masyarakat dalam pelaksanaan tugasnya dihadapkan pada permasalahan internal berupa keterbatasan sumber daya personel, kesejahteraan yang internal berupa keterbatasan sumber daya personel, kesejahteraan yang masih rendah, keterbatasan materiil, peralatan, sarana dan prasarana serta masih rendah, keterbatasan materiil, peralatan, sarana dan prasarana serta anggaran maupun tantangan eksternal sebagai akibat pengaruh anggaran maupun tantangan eksternal sebagai akibat pengaruh lingkungan strategis global, regional dan nasional dan tuntutan masyarakat lingkungan strategis global, regional dan nasional dan tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan Polri secara cepat, tepat dan terhadap peningkatan kualitas pelayanan Polri secara cepat, tepat dan akuntabel.
akuntabel.
b. Polri dalam peningkatan kualitas kepada masyarakat, melakukan b. Polri dalam peningkatan kualitas kepada masyarakat, melakukan pembenahan melalui Reformasi Birokrasi Polri yang meliputi bidang pembenahan melalui Reformasi Birokrasi Polri yang meliputi bidang instrumental, struktural dan kultural yang dilaksanakan secara terus instrumental, struktural dan kultural yang dilaksanakan secara terus menerus sesuai dengan tahapan Renstra Polri yang hasilnya cepat menerus sesuai dengan tahapan Renstra Polri yang hasilnya cepat dirasakan oleh masyarakat sebagai pelaksanaan tugas Polri selaku dirasakan oleh masyarakat sebagai pelaksanaan tugas Polri selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, menjaga Harkamtibmas pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, menjaga Harkamtibmas dan penegak hukum maka Polri melaksanakan program pelayanan publik dan penegak hukum maka Polri melaksanakan program pelayanan publik yang merupakan program unggulan (
yang merupakan program unggulan (Quick WinsQuick Wins) dalam rangka) dalam rangka
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
c. Sabhara Polri dalam pelaksanaan pelayanan publik melaksanakan c. Sabhara Polri dalam pelaksanaan pelayanan publik melaksanakan kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli (patroli dialogis) yang kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli (patroli dialogis) yang merupakan salah satu program unggulan (
merupakan salah satu program unggulan (Quick WinsQuick Wins) Reformasi Birokrasi) Reformasi Birokrasi
Polri bidang tugas Sabhara, telah dilaksanakan di seluruh jajaran satuan Polri bidang tugas Sabhara, telah dilaksanakan di seluruh jajaran satuan kewilayahan yang dimulai sejak digulirkannya program RBP gelombang kewilayahan yang dimulai sejak digulirkannya program RBP gelombang kedua dan diharapkan dapat memberikan pelayanan prima berupa kedua dan diharapkan dapat memberikan pelayanan prima berupa kecepatan datang ke TKP, keberadaan dan pen
kecepatan datang ke TKP, keberadaan dan penggelaran Polisi berseragamggelaran Polisi berseragam di tempat-tempat rawan gangguan kamtibmas dan tempat-tempat lain yang di tempat-tempat rawan gangguan kamtibmas dan tempat-tempat lain yang membutuhkan kehadiran Polisi, melalui penggalian permasalahan dan membutuhkan kehadiran Polisi, melalui penggalian permasalahan dan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dengan cara dialog langsung, kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dengan cara dialog langsung,
menangani dan memberi solusi permasalahan masyarakat tersebut serta adanya perubahan sikap perilaku anggota dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap sopan santun, humanis dalam bentuk senyum, sapa dan salam.
d. Agar pelaksanakan kegiatan quick respon dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai yang diharapkan masyarakat, perlu disusun standar operasional prosedur (SOP) sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan quick respon.
2. Dasar
a. Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian negara republik indonesia
b. Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/1834/IX/2011 tanggal 20 September 2011 tentang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Bidang Fungsi Sabhara yang merupakan Quick Wins Sabhara.
c. Peraturan Kabaharkam Polri Nomor 4 Tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011 tentang patroli.
3. Maksud dan tujuan
a. Maksud sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas patroli quick respon dijajaran polresta padang untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam kecepatan dan ketepatan mendatangi Tkp serta memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat yang membutuhkan melalui kegiatan patroli quick respon sabhara.
b. Tujuan agar terwujudnya persamaan persepsi dalam melaksanakan patroli quick respon oleh anggota sat sabhara polresta padang dan terciptanya senergi antar fungsi sabhara dengan fungsi lainnya untuk membentuk interaksi positif antara polri dengan masyarakat.
4. Ruang lingkup
Ruang lingkup standar operasional prosedur (SOP) patroli quick respon ini, Disusun berdasarkan tata urut sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN BAB II PENGERTIAN BAB III PERSIAPAN BAB III PELAKSANAAN BAB IV PENUTUP
BAB II PENGERTIAN
5. Patroli adalah salah satu kegiatan kepolisian yang dilakukan 2 (dua) orang atau lebih anggota Polri, sebagai usaha mencegah bertemunya niat dan kesempatan,dengan jalan mendatangi, menjelajahi, mengamati/mengawasi/memperhatikan situasi dan kondisi yang diperkirakan akan menimbulkan segala bentuk pelanggaran dan/atau tindak pidana, yang menuntut/memerlukan kehadiran Polri untuk melakukan tindakan-tindakan kepolisian guna memelihara ketertiban dan menjamin keamanan masyarakat. 6. Potensi gangguan (PG) adalah kondisi/ situasi merupakan faktor pencetus
gangguan keamanan yang berpotensi besar akan tumbuh menjadi gangguan nyata keamanan
7. Ambang gangguan (AG) atau police hazard adalah kondisi gangguan kamtibmas skala menengah yang jika dibiarkan tidak ada tindakan kepolisian dapat meningkat menjadi gangguan nyata keamanan
8. Gangguan nyata (GN) atau ancaman faktual adalah gangguan keamanan berupa kejahatan atau pelanggaran yang terjadi dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat berupa kerugian harta benda atau jiwa raga
9. Arahan penekanan pimpinan (APP) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan kesatuan polri berupa pemberian arahan kepada seluruh anggota polri sebelum melaksanakan tugas.
10. Tempat kejadian perkara (TKP) adalah tempat terjadinya gangguan kamtibmas baik karna pelanggaran maupun tindak pidana
11. Tindakan pertama ditempat kejadian perkara (TPTKP) adalah suatu kegiatan yang harus dilaksanakan petugas polri yang pertama kali melihat/ secara lansung menemukan suatu kejadian untuk segera mengamankan korban, pelaku, saksi, barang bukti,dan tempat kejadian perkara sampai polisi yang berwenanang mendatangi dan mengolah TKP guna proses hukum selanjutnya. 12. quick respon sabhara adalah tindakan nyata petugas patroli sabhara sebagai
police backbone berupa upaya kegiatan dan pekerjaan secara cepat, tepat terhadap sesuatu kejadian atau masalah yang menjadi lingkup tugas polri baik yang diketahui didengar atau dilihat langsung oleh petugas patroli atau call center dengan tindakan TPTKP, pengaturan, pertolongan dan penyelamatan serta tindakan kepolisian lainnya dengan ketentuan perundang- undangan.
BAB III PERSIAPAN
13. Setiap melaksanakan tugas patroli pimpinan satuan atau pimpingan lapangan melakukan kegiatan persiapan :
a. Menyiapkan surat perintah
b. Menyiapkan kekuatan petugas patroli sesuai dengan sasaran yang ditetapkan
c. Melakukan pengecekan kondisi fisik dan mental personil kelengkapan perorangan seta sarana dan prasarana yang digunakan untuk patroli
d. Menentukan route patroli dan menyiapkan sistem komunikasi unit patroli. 14. Sebelum melaksanakan tugas patroli, pimpinan kesatuan atau pimpinan
lapangan melaksanakan App kepada seluruh anggota yang ditugaskan dalam patroli dengan menyampaikan :
a. gambaran/ karateristik daerah sasaran, bentuk-bentuk sasaran/ objek yang akan dilakukan patroli
b. rencana dan langkah serta tindakan yang dilakukan petugas patroli dilapangan.
BAB III PELAKSANAAN 15. cara bertindak patroli quick respon :
a. menjelajahi daerah, route dan sasaran yang telah ditentukan serta melihat kemungkinan adanya kerawanan
b. mendatangi tempat- tempat penyelenggaraan pengamanan swakarsa seperti pos keamanan lingkungan, pos satuan pengamanan dan pos pengamanan lainya untuk melakukan pembinaan dan tukar menukar informasi
c. mendatangi sentra-sentra kegiatan masyarakat/ pemerintah yang bersifat sementara/ situasional
d. melakukan komunikasi / dialogis dengan warga masyarakat untuk memperoleh informasi informasi penting bagi tugas kepolisian
e. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
f. Mewaspadai kemungkinan berubahnya PG, AG menjadi GN.
g. Memberikan peringatan kepada warga masyarakat yang lalai mengamankan diri dan harta bendanya.
h. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara i. Melakukan tindakan represif terbatas
j. Mencatat segalaa informasi yang diperoleh dari masyarakat maupun yang di temukan sendiri kedalam buku catatan ( blangko laporan hasil patroli)
k. Melaporkan perkembangan situasi selama melakukan `kegiatan patroli . 16. Mekanisme tindakan apabila menerima laporan via telepon :
a. Call center/ petugas piket menerima laporan/ penngaduan dari masyarakat adanya gangguan kamtibmas dicatat oleh petugas tentang identitas nomor telepon/ hp, alamat pelapor, tkp, peristiwa yang terjadi dan waktu kejadian b. Lanjutkan laporan / pengaduan kepada petugas patroli terdekat dengan
lokasi kejadian GK
c. Petugas patroli menjelajah, mencari lokasi GK/ TKP sesuai informasi dari call center untuk melakukan pengamatan dan mencarri informmasi
d. Jika benar ttelah terjadi Gk, maka anggota paatroli quick respons tersebut mengifoormasikan kembali kke call center tentanng apa yang terjadi
e. Petugas patroli melakukan pam Tkp, menolong korban, mengamankan pelaku dan barang bukti, sambil menunggu petugas patroli
f. Setelah mendatangi Tkp, melaporkan kembali ke call center/ penjagaan dan meneruskan kegiatan patroli sesuai jadwal
17. Mekanisme tindakan bila menerima laporan laporan masyarakat ke penjagaan secara langsung :
a. Call center/ petugas piket menerima laporan/ penngaduan dari masyarakat adanya gangguan kamtibmas dicatat oleh petugas tentang identitas nomor telepon/ hp, alamat pelapor, tkp, peristiwa yang terjadi dan waktu kejadian b. Petugas patroli mendatangi tkp gangguan kamtibmas unttuk ditindak lanjuti c. Petugas patroli menjalajahi mencari lokasi GK/ Tkp sesuai informasi yyang
dilaporakan
d. Jika benar terjadi gangguan Gk, maka anggota paatroli tersebuutt melaporkan kembali kepada penjagaan tentang apa yang terjadi
e. Petugas patroli melakukan pam tkp, menolong korban, mengamankan pelaku dan barang bukti sambil menunggu petugas olah tkp.
f. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas.
18. Intruksi, koordinasi, komando/ pengenndalian dan pembinaan a. Intruksi
1. Dalam pelaksanaan petugas patroli harus senantiasa cepat tanggap dalam menilai situasi
2. Hindari penggunaan senjata api atau tindakan keras lainnnya tanpa alasan yang sah mennurut undang-undang
3. Hasil pelaksanaan tugas patrroli agar dilaporkan pada kesempatan pertama kepada atasan yanngg memberi perintah
4. Adakan kegiatan analisa dan evaluasi pelaksanaan kegiatan patroli guna peningkatan tugas patroli berikutnya
b. Koordinasi
Laksanakan koordinasi sebaik baiknya dengan satuan fungsi kepolisian maupun instansi terkait guna mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas patroli
c. Komando dan penggendalian
1. Dalam tugas patroli, kendali taktis dan kendali teknis berada pada pimpinan lapangan/ pimpinan satuan
2. Setiap perkembangan eskalasi selama patroli wajib dilaporkan secara lisan dari petugas patroli kepada atasan
3. Petugas patroli membuat laporan tertulis secara berjenjang tentang pelaksanaan tugas patroli
d. Pembiayaan
Pembiayaan tugas patroli dibebankan pada anggaran Dipa patroli BAB IV
PENUTUP
Demikianlah standar operasional prosedur (SOP) tentang patroli quick respons sabhara ini dibuat, untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas anggota sabhara dilapangan, agar dapat melaksanakan tugas sesuai harapan pimpinan menuju polri yang profesional, modern dan terpecaya oleh masyarakat
Padang, Maret 2017
KASATSABHARA POLRESTA PADANG
SIGIT SAPUTRA, SH
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT
RESOR KOTA PADANG
LAPORAN HASIL QUICK WINS
AGUSTUS 2017
Padang, Juli 2013 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA BARAT RESOR KOTA PADANG