• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman wawancara Perilaku Peminjaman Uang pada Mahasiswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman wawancara Perilaku Peminjaman Uang pada Mahasiswa"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

Pedoman wawancara Perilaku Peminjaman

Uang pada Mahasiswa

Karakteristik Responden

Nama :

Angkatan/Jurusan :

Usia :

Jenis Kelamin : Pria / Wanita Tempat tinggal :

Asal daerah : Jumlah Uang Saku :

Pertanyaan:

Motivasi Peminjaman Uang

1. Berapa kali dalam sebulan anda meminjam uang? 2. Pada siapa anda biasanya meminjam uang?

3. Anda lebih sering meminjam pada siapa? 4. Apa alasan anda meminjam uang?

5. Biasanya anda meminjam uang untuk apa?

6. Pernah atau tidak anda meminjam uang padahal anda sebenarnya punya uang?

(2)

Menutup Hutang dengan Pinjaman yang lain

7. Pernahkah anda meminjam uang untuk membayar pinjaman yang lain Meminjam uang bagi anda merupakan beban atau bukan?

8. Apakah anda mudah untuk mendapatkan pinjaman?

Komitmen Pengembalian Uang

9. Apakah anda pernah ditagih oleh pemberi pinjaman?

10. Setelah anda memiliki uang maka anda akan segera mengembalikan pinjaman uang anda atau lebih memilih untuk menunggu sampai waktu yang anda janjikan untuk mengembalikannya?

(3)

Transkrip Wawancara Responden 1 Karakteristik Responden

Nama : Vani

Angkatan/Jurusan : 2012 Akutansi

Usia : 20

Jenis Kelamin : Wanita Tempat tinggal : Kos Asal daerah : Cirebon

Jumlah Uang Saku : Rp. 2000.000/bulan Anak ke - : 1 dari 2 bersaudara Tgl: 5 Januari 2015

Peneliti : Berapa bersaudara? Vani : 2

Peneliti : Dua bersaudara. Tau enggak penghasilan orangtua sebulan berapa?

Vani : Enggak tau hehehe…

Peneliti : Kalau enggak kira-kira perbulan dikasih uang berapa?

Vani : Ooh, udah.. tauu. Peneliti : Berapa?

Vani : Dua, tapi itu nyambung sama kos sih ci. Peneliti : Dua plus kosgitu ya?

Vani : Heeh. Itu udh termasuk sama semuanya itu.

(4)

Peneliti : Terus, tadi pas ditanya seberapa sering anda meminjam tadi jawabnya dua yah. Vani : Heeh.

Peneliti : Biasanya pinjem sama siapa? Vani : Anak kos

Peneliti : Sama temen deket gitu ya? Vani : heeh! Anak kos temen deket. Peneliti : Biasanya buat apa?

Vani : Buat apa? Biasanya kalau lagi belanja tuh loh ce, belanja di warung

Peneliti : Belanja di warung maksudnya kamu ga bawa uang cukup terus pinjem atau kamu enggak bawa uang?

Vani : Kadang ga bawa uang…kadang tuh ga niat beli tapi temen beli, “Aduuh butuh ga ya?” Gitu jadinya ci padahal ga niat.

Peneliti : Oooh tiba-tiba kepengen, beli tapi ga bawa cukup uang?

Vani : Heeh.

Peneliti : Berarti itu termasuk, kalau misalnya kamu jalan-jalan, udah gitu tau-tau ada barang yang kamu butuhin lagi diskon, gitu?

Vani : Ga pernah

(5)

Vani : Iya ke warung, kalau ga tempat makan ce. Kalau misal ke tempat belanja ya pasti bawa uang, kalau ke Supermarket doang sih hahahahah.

Peneliti : Ooo gitu terus…berarti kadang sebenarnya kamu punya uang cuman karena hal-hal lain jadi kamu milih pinjem dulu gitu ya? Karena ga bawa? Vani : Iya karena ga bawa nyampe kos diganti. Peneliti : Berarti ga pernah kan beli sesuatu pake

uang pinjeman padahal ditabungan ada uang soalnya takut berkurang target jumlahnya jadi mending pinjem aja? Vani : Target sih ada tapi ga mungkin sampe

digantiin sampe satu bulan yang akan datang. Hahah ga mungkin jadi beberapa orang sih langsung diganti. Kalau ga pulang, kalau enggak besoknya. Pas pulang kalau enggak besoknya 2 hari lagi gitu.

Peneliti : Pernah enggak kehabisan uang bulanan? Vani : Sisa ci. Kan aku juga hemat-hemat ga tak

abisin semua lah.

Peneliti : Terus, pas pinjem itu rasanya jadi beban atau gimana?

(6)

Vani : Ya cuman inget aja enggak beban-beban banget.

Peneliti : Ooo cuman inget punya utang kesini, ntar balikin gitu?

Vani : Iya, keingetan.

Peneliti : Terus biasa kamu bilang pinjem gitu sama temen gampang dikasihnya gitu?

Vani : Heeh, dikasih-kasih aja. Mungkin udah kenal sih ci jadi udah biasa. Kalaun temennya orangnya gimana mungkin enggak mau kali ya. Ini sih yang deket sih ci.

Peneliti : Terus kamu pinjem uang pernah ditagih enggak sama orang yang ngasih pinjem? Vani : Heeh, pernah hehehe. Contohnya paling,

“Aku juga mau pake”. Ya udah jadi tak kembaliin gitu ci. Dia juga mau pake. Peneliti : Berarti kalau kamu pinjem uang, kamu

bilang nanti ya tak balikin?

Vani : Heeh, langsung kalau aku udah ngomong ya nanti sorenya langsung. Ya atau ga dianya langsung nagih kalau ga aku yang langsung balikin.

Peneliti : Oo berarti segera dibalikin, pernah ga pinjem uang dadakan karena sakit misal? Vani : Ga pernah.

(7)

Peneliti : Taruhan?

Vani : Taruhan? Ga pernah.

Peneliti : Berarti selain ga bawa uang cukup, ga bawa uang ke warung itu pernah pinjem gara-gara apalagi?

Vani : Paling itu ci. Paling kalau diajak temen jalan-jalan. Aku mikirkan jalan-jalan kemana? Kalau aku kan enggak lagi mau beli apa-apa, ya aku kan enggak bawa uang biasanya ya, tapi kadang ngeliat ada barang, “Ih, lucu ya.” Ya udah paling aku tanya temenku apa, aku tanya temenku dulu bawa uang enggak? Bawa uang berapa? Hehehhe talangin dulu. Gitu berartikan posisikan aku enggak bawa uang, terus kadang uang bawa tapi ke bapak warung uangnya ga cukup gitu. Pinjemnya ke temen enggak ke bapak warungnya.

Peneliti : Ooo. Ga pernah kan pinjem uang buat bayar utang lainnya?

Vani : Ga, ga pernah.

Peneliti : Ga pernah….terus…kalau pinjem rata-rata berapa?

Vani : Rp. 20.000an paling. Masih berapa lembar lagi ci?

(8)

Peneliti : hahahah udah sih itu doang. Makasih banyak ya.

Vani : Oo Ok ci.

Peneliti : Entar ya kalau ada data yang diperluin lagi tak hubungi kamu.

(9)

Transkrip Wawancara Responden 2 dan 3

Karakteristik Responden

Nama : Rissa

Angkatan/Jurusan : 2013 Akuntansi

Usia : 19

Jenis Kelamin : Wanita Tempat tinggal : Kos Asal daerah : Cirebon

Jumlah Uang Saku : Rp. 2000.000/bulan Anak ke - : 1 dari 2 bersaudara

Nama : De

Angkatan/Jurusan : 2013 Akuntansi

Usia : 19

Jenis Kelamin : Pria Tempat tinggal : Kos Asal daerah : Bali

Jumlah Uang Saku : Rp. 1800.000/bulan Anak ke - : 3 dari 3 bersaudara Tgl: 15 Desember 2014

Peneliti : Ok, ni kan De kemaren cici udah wawancara Sule, kan ngomong kalau dia pinjem uang kalau ga sama kamu sama Hanhan, jadinya kalau sama kalian bisa

(10)

saling crosscheck datanya. Nah, kamu sendiri ke Sule pinjemnya.. pernah pinjem atau?

De : Gak pernah. Peneliti : Terus?

De : Gak pernah. Aku pernah minjemin doang. Aku kayanya ga pernah minjem duit deh. Peneliti : Gak pernah minjem duit tapi…

De : Ok, cuman.. ga,..ga..maksudnya..kalau minjem duit dalam skala besar? Atau dalam skala…

Peneliti : Terserah, pokoknya cuman minjem duit aja.

De : Misalnya “Eh, bayarin dulu ini.” Ya, ya pernahlah. Dikira skala besar..satu juta.. Peneliti : ooh, ga. Itu mau invest apa ya? Itu mau

itu invest namanya. De : o..oo..

Peneliti : Kaya gitu pernah? De : Pernah..pernahlah.

Peneliti : Misalnya kaya gitu sebulan…kira-kiralah kamu pernah?

De : Berapa hari atau berapa kali? Peneliti : Berapa kalinya gitu, rata-rata.

(11)

De : Berapa kali. Paling dua kalilah, soalnyakan kalau lupa ngambil kan dipinjem dulu, makan pinjem dulu misalkan, ntar ngambil langsung balik. Peneliti : Eeee…Rissa?

Rissa : Sama, 2 sampe 3 lah. Kalau lupa, apa, kalau ga ada uang kecil mau jajan gitu. Peneliti : Pinjem dulu?

De & Rissa : Iya, iya.

Peneliti : Berarti kalian tuh sebenernya ada duit tapi karena ga bawa gitu?

De : Iya…

Peneliti : Nah, biasanya kalau minjemnya itu sama siapa?

De : Temen..biasanya sih pinjem sama temen…yang udah deket gitu. Soalnya kalau sama yang ga deket, takutnya imagenya jadi jelek tukang pinjem duit gitu.

Peneliti : Kalau Rissa?

Rissa : Sama..paling temen yang diajak makan tuh yang deket-deket.

Peneliti : Sorry nih kemaren cici kan ngomong sama Van, sempet wawancara Van juga. Ga tau itu gurau atau ga, cici dengernya gini, “Itu tuh Ce, Nerrisa Ce”. “Kenapa?” “Dia

(12)

pinjem dulu buat kulakan baju ..hahahah.” Aku ga tau sih bercandaan apa gimana.

Rissa : Fani mana ya?

Peneliti : Fani…Faninya…depan Foodcourt.

De : Foodcourt Mongin. Peneliti : Heeh.

Rissa : Oh, ini. Ini waktu itukan dia beli baju. Jadi dia beli baju kan, kalau aku kan uangnya di depan dulu. Jadi misalkan dia beli baju Rp.50.000. Nah aku tuh biasanya kalau sama pembeli, inikan kalau dibisniskan laen lagi. Kalau sama pembeli aku tuh minta uangnya dulu. Jadi misalkan dia beli baju harga Rp.50.000, aku minta dulu ya uangnya Rp.50.000 soalnya buat kirim barangnya harus bayar, gitu.

Peneliti : Ooo.

Rissa : Karena sistemnya itu. Kalau misalkan yang buat pribadi, yang buat aku makan, kalau ga buat angkot atau apa itu ga. Peneliti : Kalau boleh tau kalian perbulannya

dikasih berapa ya buat biaya hidup? De : Dia dulu atau aku dulu?

(13)

De : Rp.1.800.000

Peneliti : Udah sama uang kos atau? De : Udah sama uang kos. Peneliti : Rissa?

De : Kalkulator?

Rissa : Mungkin… 9 ya. 900. Peneliti : 900 tanpa kos?

Rissa : Iya tanpa kos. Eh… sama, sama. Peneliti : 900 sama kos? Itu perbulannya? De : Gila boros banget.

Rissa : Aku tuh juga nambah-nambah. Peneliti : hahah..tadi bilang 900 sama kos? Rissa : Heeh.

Peneliti : Wow. Terus biasanya karena ga bawa uang minjemnya? Atau ada hal lain?

De : Aku sih cuman belum ngambil gitu doang. Belum ngambil aku, belum ngambil di Bank maksud bukan karena belum dikirimin. Belum dikirimin sih, aku rasa ga pernah.

Peneliti : Rissa juga sama? Rissa : Heeh.

Peneliti : Heem berarti…kalau pinjem itu bagi kalian rasanya tuh keinget terus, jadi beban atau gimana?

(14)

Peneliti : Atau biasa aja? Hahaha. De : Tergantung hahaha.

Rissa : Misalkan sama temen deket itu ga beban sih tapi kalau ketemu pasti, kan kalau ketemu pasti aku kasihlah.

Peneliti : Oo gitu. De juga gitu?

De : Soalnyakan kalau sama temen dia nagihnya kan, ga, ga kira-kira. “Oi, siniin duitnya!” Kalau sama orang lain..

Peneliti : Hoo, brarti bisa dibilang kalau kalian pernah ditagih gitu sama yang minjemin duit?

De : Ngingetinlah ya dengan nada menagih hahahah. Biasa, biasa.. aku sih ngingetin hahaha.

Peneliti : Ok..ok hahahaa. Eee terus berarti untuk katagori eee…pernah ga kalian pinjem uang karena kalian butuh mendadak misalnya kalian sakit atau tiba-tiba perlu untuk berobat?

De : Belum! Belum!

Peneliti : Ya, masih baru juga sih, setahun hahaha. De : Hahah.. iya bener..bener..bener hahaha

(15)

Peneliti : Eee atau misalkan, lagi jalan-jalan, ga bawa uang gitu ada barang yang dipengen gitu akhirnya pinjem dululah gitu?

Rissa : Pernah, apa..(tampak berpikir) kayanya sih pernah. Ya, karena itu kekurangannya tuh belum diambil, bawanya misalkan ngepas.

Peneliti : Eeehm…terus tiba-tiba pengen gitu, liat barang pengen?

Rissa : Heeh. “Eh, ini beliin dulu nanti tak ganti di kos”. Atau ga kapan, besok-besoknya. Peneliti : Kalau kamu? juga?

De : Kalau aku kayanya ga pernah deh. Peneliti : Dia ini banget ya duitnya hahaha.

Rissa : Iya, bayangin aja dia tuh. Keliatan kan bedanya kan hahaha.

De : Ga, ga mungkinkan kaku jadinyakan harus..takut pinjem.

Peneliti : Ehmm terus…(mengecek daftar pertanyaan).

De : Takut pinjem, takut ga bisa balikin hahaha.

Peneliti : Takut ga bisa balikin? Ada juga rasa gitu yah?

(16)

De : Iya, kalau pinjem sepuluh rebu mah ya, bisa mengertilah. Sepuluh rebu paling ga di ganti hahahaa.

Peneliti : Hahahah..terus itu termasuk kalau misalkan kalian.. eee..apa istilahnya? Butuh barang, biasa bulanan butuh barang, barang itu ada diskon ada kemungkinan ga kalian beli? Biarpun ga ada uang?

De : Mungkin biarpun rasanya ga enak terus ga tau, mungkin kita beli.

Rissa : Ni apa nih? Barang..barang atau makanan? (kelihatan bingung).

Peneliti : Misalkan sesuatu yang dibutuhin tiap bulannya misalkan apalah.. misalkan ee.. Biasanya anak kos kadang bikin nasi sendiri, misalnya beli beras, lagi ada diskon biasa beli sekilo jadinya dua kilo karena diskon gitu. Berarti ada kemungkinan untuk beli?

De : Pasti kayanya hehehe.

Rissa : Pasti hahaha. Kalau ada diskon biarpun ga guna sekarang juga udah…di beli aja...Ntar juga bakal kepake di kos. Kita kan anak ekonomi jadi prinsipnya

(17)

ekonomi banget hahaha.. (Menerangkan dengan semangat)

Peneliti : Ya ekonomi bener ya, yakan mang wawancara ekonomi hahah.

De : Harus menerapkan prinsip.

Peneliti : Bagus, bagus sedini mungkin (sambil mengangguk-angguk). Eee ini pertanyaanya agak-agak gimana ya? Pernah ga pinjem uang buat bertaruh? De&Rissa : Ga pernah.

Peneliti : Selain yang cici sebutin, kira-kira.. pernah ga? Hal mendesak, ada diskonan terus barang yang disukai ga bawa uang, mendadak ada keperluan. Ga pernah ya? Keduanya menggelengkan kepala.

Peneliti : Terus untuk komitmen pengembalian. Nah, waktu kalian pinjem itu tuh kalian bilang kira-kira kapan gitu dibalikinnya? De : Iya.

Rissa : Iya.

De : Soalnya kalau ga dibilang, ga, ga.. Peneliti : Ga, ga dikasih? hahah

De : Hahahah iya.

Peneliti : Terus tapi kalian selama ini ee.. gampang ga sih ngomong ma temen, “Eh, butuh duit dong, ee pinjem dulu.” Gitu gampang

(18)

dikasinya apa ga? Apa temennya bilang, “Nanti harus begini loh, harus gitu.” Apa gimana?

De : Iya, “Nanti di ganti ya.” (Berusaha menjelaskan bahwa temannya yang akan memberi pinjaman uang akan berbicara seperti itu).

Peneliti : Tapi dikasih? De : Dikasih..dikasih

Rissa : Paling ditanya, “Kapan nih, kapan nih balikinnya?”

Peneliti : Kira-kira kapan gitu ya. Nah, kalau misalnya balikin, kalian misalnya janjiin tanggal 10 nih sebenernya tanggal 5 udah ada duit, itu kalian balikin atau nanti tunggu tanggal 10?

Rissa : Tergantung ketemu enggaknya sih itu hahaah.

De : Pertanyaannya boleh juga ya hahaha. Iya yah gitu aja.

Rissa : Iya hahaha.

Peneliti : Ini malah ngasih ide, kayanya salah. Hahaha..

De : Kalau aku sih iya ketemu sih. Ketemu langsung balikin.

(19)

Peneliti : Kalau ketemu langsung balikin. Ga sengaja cari orangnya gitu?

Rissa : Soalnya biasanya kita... Kalau aku sih pinjemnya enggak pake tanggal. Paling misalkan, “Talangin dulu dong, ntar gue ganti besok.” gitukan. Besoknya belum ada ya besoknya lagi, besoknya lagi, besoknya lagi.

Peneliti : Besoknya orang Jawa hahaha. De : Hahaha karet banget.

Peneliti : Tapi kalian tadi ngomong pernah ditagih sama yang itu ya?

De : Iya, ditagih temen deket.

Peneliti : Itu karena… istilahnya kalian yang lupa bayar ke dia?

De : Kalau aku sih iya. Peneliti : Ooo.

Rissa : Bayar makan aja kita lupa.

De : Iya, lupa. Ini tuh kita belum bayar waktu kita beli.

Peneliti : Hahahaah.. waduh.. Eee apa lagi ya? Pernah ga pinjem uang buat nalangin dulu uang yang kalian pinjem?

De : Yah?

Peneliti : Misalnya kamu ditagih nih, ga bawa uang juga terus pinjem dulu sama temen kamu

(20)

gitu, nalangin dulu. Pernah enggak atau?

De : Pinjem.. pinjem uang buat? Peneliti : Heeh.

De : buat nutupin utang gitu? Enggak pernah hahaha..

Rissa : Pinjem uang buat?

De : “Apa? Gimana? Minjem buat nutup pinjeman lain gitu? Ga, ga pernah. Itu sih…parah banget. Kalau pinjem 10, 20 sih kadang ga dibalikin, lupa, iya masih ga papah…kalau itu sih…kampret banget.” Misalkan elu ngutang ma gue, lu pinjem ma Dita buat lunasin utangnya. Ya kan lu utangnya ke dia jadi.

Rissa : Ooo gitu. Ga kayanya.

Peneliti : Heem, terus enggak pernah juga eee..bener-bener kehabisan uang bulanan belum pernah yah? kalian? Atau maksudnya gini, jadi kalian kehabisan duit nih, udah tanggal mepet 28 lah, misalkan dikirim tuh tanggal 2, kan masih ada beberapa hari gitukan. Nah, terus kalian tuh ya minjem dululah buat makan misalnya, pernah atau enggak?

(21)

De : Hem..kalau itu, belum pernah kayanya. Soalnya jauh hari sebelum habis aku udah, “Aduh habis nih.”

Peneliti : Oohoho udah ada keluhan-keluhan hahaha.. Ok.

Rissa : Kalau aku paling nombok dari uang dagangan

Peneliti : Oo ngambil uang dagangan. Kisaran yang kalian pinjem berapa biasanya?

De : Paling Rp.10.000an Risa : Aku kira-kira Rp. 20.000

Semua terdiam saat peneliti memeriksa kembali daftar pertanyaan.

Peneliti : Eeem.. udah sih cuman itu doang. Thanks you banget ya.

De & Rissa: Iyaaaa Ci sama-sama. Wawancara tambahan

Peneliti : De ma Risaa biasa kalau kamu pinjam sama teman tuh kira-kira berapa banyak?

De : Ya, kurang lebih Rp. 10.000 lah Rissa : Kalau aku kira-kira Rp. 20.000 . Peneliti : Ooo gtu. Ya udah Trims ya.

(22)

Transkrip Wawancara Responden 4

Karakteristik Responden

Nama : Andre

Angkatan/Jurusan : 2012 Akutansi

Usia : 20

Jenis Kelamin : Pria Tempat tinngal : Kos Asal daerah : Solo

Jumlah Uang Saku : Rp. 1.250.000/bulan Anak ke- : 1 dari 3.

Biaya kos/bulan : 450.000

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 1.200.000

Tgl 15 Januari 2012

Peneliti : Dre, ganggu bentar ya. Andre : Iy Ci boleh.

Peneliti : Pernah pinjem uangkan? Andre : Pernah

Peneliti : Kalau kira-kira sebulan tuh bisa pinjem berapa kali?

Andre : Kira-kira..5-6 deh. Rata-rata loh… Peneliti : Biasanya pinjemnya be sapa? Andre : Adik..hahahah

(23)

Andre : Temen pernah…

Peneliti : Tapi paling sering sama? Andre : Adek… wkwkwkwkwk

Peneliti : Terus alesannya pinjem duit apa ek? Andre : Kenapa pinjem? Eeee…belum ambil

uang…terus..kadang kehabisan uang, terus ditawari ditalangi sek, dibayari dulu kalau makan sama adek.”

Peneliti : Ooo..

Andre : Apalagi ya? Hem…

Peneliti : Sebenere sebagian uang e buat apa? Andre : Heh?

Peneliti : Pinjem biasanya dipake buat apa?

Andre : Biasane…be adek biasane makan, ne gak buat seminar gitu. Pokok’e buat kuliah lah istilah e. Eee.. kuliah dan kehidupan sehari-hari.

Peneliti : Terus berarti sebenernya… bisa dibilang sebenernya pernah punya uang, sebenernya punya uang tapi pinjem? Andre : Heem.

Peneliti : Gitu toh? Andre : Heem

Peneliti : Terus pernah ga pinjem gara-gara kamu sakit terus perlu biaya pengobatan gitu pernah ga?

(24)

Andre : Ga sih.

Peneliti : Terus misalkan jalan-jalan kamu ga bawa uang, terus ada barang sing pengen bo beli terus pinjem?

Andre : Pernah..pernah. Peneliti : Sering ga?

Andre : Eeee kalau itu sih sering kali yah wkwwk. Peneliti : Terus pernah ga kamu jalan-jalan juga

terus nemu barang yang lagi diskon, misal sabun biasa beli cuman dua karena diskon beli tiga apa empat tapi pinjem uang?

Andre : Pernah.

Peneliti : Pernah gak ini, kamu lebih baik pinjem uang daripada istilahnya tabunganmu tuh.. kamu punya standar tabungan berapa.. misal dua juta. Terus kamu ga punya uang lagi, sebenernya mau beli barang tapi kamu tuh tetep pengen tabungan tuh tetep dua juta, jadi kamu pinjem sek. Pernah ga?

Andre : Gitu.., kayanya jarang deh. Soalnya misalkan aku pengen, pengen beli barang aku pake tabunganku itu. Jadi misal’e tabungankan pasti berkurang, ya aku harus, harus nambah tabungan lagi.

(25)

Peneliti : Ooo. Pernah ga pinjem uang buat taruhan?

Andre : Haah? Peneliti : Taruhan?

Andre : Gaklah, aku ga pernah taruhan…wkkwkwkw

Peneliti : Ya kan sapa tau. Akukan cuman tanya? ahahah

Andre : Ga ah, aq ga pernah taruhan.

Peneliti : Selain yang tadi disebutin misalnya jalan-jalan nemu barang ga da uang, terus diskonan, makan, pernah pinjem buat hal lain gak?

Andre : Pernah misal’e beli bensin, terus misal’e butuh, beli apa ya? Misal’e lagi.. okelah lagi membutuhkan aku ga bisa ambil baru aku pinjem.

Peneliti : Kalau boleh tau sebulan’ e tanpa uang kos?

Andre : Berarti satu bulan’e empat minggu berarti Rp 1.200.000.

Peneliti : Terus pas pinjem itu kamu rasane piye? Ada beban, inget terus gitu punya utang atau biasa aja? piye?

(26)

Andre : Kalau sama temen pasti inget, misalnya temen… eh, sama adek, biasanya sih jarang sih.

Peneliti : Kalau ditagih doang ya? hahaha Andre : Iya, heeh.

Peneliti : Berarti kalau sama temen pernah ga sih di tagih?

Andre : Kalau sama temen pernah, pernah juga ditagih.

Peneliti : Pernah ditagih. Itu karena kamunya lupa, lupa bayar apa piye?

Andre : Aku minta supaya aku diingatkan. Peneliti : Woah..

Andre : Soale kan, kadang lupa kan, misalkan kadang pinjem sama temen, dirasa ga punya hubungan kan ya udah.

Peneliti : Hahaha

Andre : Ya, mang kadang inget kadang ga kan. Peneliti : Mang sing dipinjemi tuh temen baik atau

cuman biasa..temen? Andre : Heh?

Peneliti : Yang bias abo pinjemi tuh temen deket maksudnya temen maen atau sehari-hari

ngerjake tugas bareng atau temen-temen biasa wae?

(27)

Peneliti : Berarti bisa dibilang kamu gampang wae

dapet pinjeman gitu. Tinggal ngomong dapet pinjeman. Gak pernah sing rewel

piye? Andre : Ya..

Peneliti : Misalkan pinjem, kamu pernah janjiin gak balikin kapan gitu?

Andre : Pernah, ya pastilah..Orang masalah kaya gitu pasti janji toh yoh.

Peneliti : Eee…misalkan nih kamu janjiin tanggal 5, sebenernya kamu tanggal dua udah ada uang buat balikinnya. Nah kamu tunggu tanggal lima atau sesegera mungkin?

Andre : Sesegera mungkin

Peneliti : Kalau temenku kemaren jawabnya lucu

ek. Ya seketemun’e. Pernah ga pinjem Andre : Kalau aku sih misal’e kalau udah ada ya

aku balikin.

Peneliti : Pernah gak pinjem sama temen?

maksud’e sing jarang ketemu. Memang deket cuman misalkan jadwalnya beda, kamu dimana, kamu dimana gitu.

Andre : Dulu pernah.

Peneliti : Terus balikin’e sesuai tanggal, kalau ketemu apa piye?

(28)

Andre : Nunggu ketemu wkkwwk.. Lah gimana? Peneliti : Tapi ya dibilang pernah ditagih juga? Andre : Heem, nagih’e secara ini sih…ga

langsung. Peneliti : Apalagi yah? Andre : heeheh

Peneliti : Jadi bisa dibilang kamu pinjem uang tuh keadaan mendesak apa gaya ya? Atau hanya karena belum ambil kebanyakan? Andre : Hem…ga mendesak. Eh, ya mendesak

tapi karena tapi males ambil uang atau ga da waktu makannya pinjem.

Peneliti : Ooo tapi pernah ga istilahnya kehabisan uang kiriman sama sekali sampe mau makan aja pinjem?

Andre : Ne, itu sih ne misalkan uangnya habis, aku make uang tabungan. Jadi, apa? Sebisa mungkin gak, mengurangi minjem, mengurangi apa? Mengurangi pinjem orang, misal ada uang ya aku pake itu.

Peneliti : Pake uang yang ada sek? Andre : Heem.

Peneliti : Heeemm…sebener’e cuman itu sih. Udah Andre : Hehehe

(29)

Wawancara tambahan

Peneliti : Ndre, biasa kalau kamu pinjam sama teman tuh kira-kira berapa banyak? Andre : Ya, kurang lebih Rp. 25.000

Peneliti : Ooo ok. Pernah pake uang pinjeman buat nutup utang laennya ga?

Andre : Ga, ga pernah.

(30)

Transkrip Wawancara Responden 5 & 6

Karakteristik Responden

Nama : Les

Angkatan/Jurusan : 2013 Akutansi

Usia : 19

Jenis Kelamin : Wanita Tempat tinggal : Kos

Asal daerah : Purwokerto

Anak ke - : 1 dari 3 bersaudara Biaya kos/bulan : 450.000

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 600.000

Nama : Nae

Angkatan/Jurusan : 2013 Akutansi

Usia : 20

Jenis Kelamin : Wanita Tempat tinggal : Kos

Asal daerah : Purwokerto

Anak ke - : 1 dari 2 bersaudara Biaya kos/bulan : 450.000

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 1.000.000 Tgl: 8 Januari 2015

Peneliti : Anak keberapa dari berapa bersodara? Nae : Satu dari tiga

(31)

Peneliti : Perbulan kira-kira dikasih berapa? Les : Enam ratus ribu.

Peneliti : Kosnya?

Les : Empat ratus lima puluh ribu Ci.

Peneliti : Seberapa sering meminjam dalam sebulannya?

Les : Dua, eh tiga deng. Peneliti : Kalau Nae?

Nae : Anak pertama dari dua Peneliti : Perbulannya?

Nae : Dikasih satu juta. Peneliti : Kos tiap bulannya?

Nae : Empat ratus lima puluh ribu. Peneliti : Seberapa sering pinjem?

Nae : Aku sih jarang sih, paling dua kali sebulan.

Peneliti : Kalian biasa pinjem sama siapa? Les : Temen

Nae : Sama.

Peneliti : Biasanya buat apa Les?

Les : Buat makan, kadang buat fotokopi bahan. Peneliti : Kalau Nae?

Nae : Paling buat makan juga soalnya belum ambil di ATM.

Peneliti : Pernah ga kalian pinjem uang soalnya sakit dan tiba-tiba perlu untuk berobat?

(32)

Les : Ga sih. Peneliti : Nae? Les : Ga juga.

Peneliti : Eee atau misalkan, lagi jalan-jalan, ga bawa uang gitu ada barang yang dipengen gitu akhirnya pinjem dulu gitu?

Les : Pernah...(tampak berpikir) kalo aku sih pernah..

Peneliti : Kalau kamu? juga?

Nae : Ga, kalo itu sih ga pernah.

Peneliti : Ehmm terus…(mengecek daftar pertanyaan). Kalau misalkan kalian butuh barang, bulanan terus, barang itu ada diskon ada kemungkinan ga kalian beli? Biarpun ga ada uang?

Les : Mungkin sih. Nae : Ga kalo aku.

Peneliti : Berarti pernah ga kalian beli sesuatu pake uang pinjeman padahal ditabungan ada uang soalnya takut berkurang target jumlahnya jadi mending pinjem aja? Nae : Ga. Biasa kalau gitu aku milih pulang

dulu.

Les : Ga pernah juga.

(33)

Les : Pernah tuh ci.

Nae : Ga ci, soalnyakan kalau gitu aku pulang jadi aman di rumah

Peneliti : Terus, pas pinjem itu rasanya jadi beban atau gimana?

Les : Ya cuman inget aja enggak beban-beban banget.

Nae : Yaaa..inget.

Peneliti : Terus biasa kamu bilang pinjem gitu sama temen gampang dikasihnya gitu?

Les : Iya, dikasih-kasih aja. Ga pernah bawel Nae : Iya bener

Peneliti : Terus kamu pinjem uang pernah ditagih enggak sama orang yang ngasih pinjem? Les : Heeh, pernah pas ketemu gitu.

Nae : Ga.

Peneliti : Kalau buat taruhan? Les : Taruhan? Ga pernah. Nae : Ga pernah juga.

Peneliti : Terus cara balikinnya kalian gimana? Segera setelah ada duit atau gimana? Les : Iya segera pas dapet uang.

Nae : iya setelah dapet uangnya.

Peneliti : Pernah ga janjian balikin gitu tanggal berapa terus ada uang lebih cepet jadi kalian balikinnya lebih cepet juga?

(34)

Nae : Kalau ketemu iya. Les : Iya bener tuh.

Peneliti : Heem gitu. Y sudah cuman itu kok. Trims ya.

Les : Iya Ci.

Nae : Iya kak sama-sama. Wawancara tambahan

Peneliti : Les, biasa kalau kamu pinjam sama teman tuh kira-kira berapa banyak? Les : Berapa ya? Ya, kurang lebih Rp. 20.000 Peneliti : Ooo ok. Pernah pake uang pinjeman buat

nutup utang laennya ga? Les : Ga, ga pernah.

(35)

Transkrip Wawancara Responden 7

Karakteristik Responden

Nama : Mic

Angkatan/Jurusan : 2011 Manajemen

Usia : 21

Jenis Kelamin : Pria Tempat tinggal : Kos Asal daerah : Manado

Anak ke- : 1 dari 2 bersodara. Biaya kos/bulan : 350.000

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 700.000

Tgl: 4 Febuari 2015

Peneliti : Mik, ge sibuk? cuman mau nanya-nanya dikit.

Mic : Ga pa. Gimana?

Peneliti : Ok. Usiamu berapa ya? Mic : 21.

Peneliti : Masuk ke soal pinjam-meminjam nih. Mic : Ok…siap. Saya sambil nyari jurnal ya.

Peneliti : Kalau kamu kadang suka pinjem tuh kalau apa? seberapa sering pinjem? Misal sebulan tuh berapa kali? Ok.

(36)

Mic : Kalo ada keperluan mendadak dan pas tabungan tidsak ada uang. Sering?... Tidak terlalu.... misal kalo kepepet aja..

Peneliti : Mungkin bukan sering istilahnya ya tapi misal di rata-rata berapa bulan sekali atau gimana? Misal mendadaknya buat apa? Mic : Waduh, saya kira-kira ya hahaha.. Soalnya

kalo kepepet saja. Peneliti : Iy ga pa.

Mic : Dua kali sebulan paling juga. Kebutuhan mendadak kaya sakit sih. Jadi pernah sakit terus ga ada uang, jadi pinjem dulu. Soalnya itu cara paling cepat buat dapet uangnya. Kalau tunggu dikirim lama, nanti keburu ada apa-apa.

Peneliti : Oo kalau pergi-pergi pas ga bawa uang tapi tau-tau pengen beli sesuatu terus pinjem pernah ga?

Mic : Jarang banget Ce. Gak pernah malah sepertinya karena saya sering merasa tidak enak dengan yang diminta pinjam. Kalau tidak ada ya tidak beli. Kecuali dalam hal-hal sakit ,tidak bisa diduga.

Peneliti : Ooo gitu atau liat barang yang dibutuhin terus ada diskon gitu ya juga ga beli?

(37)

Kadang pinjem uang buat beli kaya makan n minum ga?

Mic : Nggak hahaha..Nggak pernah..

Peneliti : Hem..berarti memang pinjem uangnya buat kebutuhan medadak dan mendesak kaya sakit gitu ya, bukan karena kehabisan uang bulanan?

Mic : Iya.

Peneliti : And ga pernah pinjem beli makan atau minum?

Mic : Minjem sih buat makan tapi orangnya gak mau diganti ..hehehe..

Peneliti : Oo gitu. Pernah ga beli barang dengan uang pinjeman tapi ditabungan sebenernya ada uang karena kamu punya standar jumlah uang yang kmu tentuin sendiri?

Mic : Emmm…Bentar saya pikir dulu… Gak pernah. Selama saya ada uang ya saya beli, kalo tidak ada uang tidak berani beli hehehehe

Peneliti : Ok. Kalau pinjem sama sapa?

Mic : Sama orang terdekat. Cece tidak buat kuisioner ya? hehehe…

Peneliti : Temen deket gitulah ya? Ga kuisioner tapi cuman pedoman wawancara nih.

(38)

Mic : Oalahhh…hahah..biasannya kan yang kaya gini buat kuisioner gitu.

Peneliti : Kalau pinjem tuh, buat kamu tuh kaya punya beban atau tanggungan? Iya dimintanya wawancara sih. Buatmu mudah ga dapet pinjman uang tuh?

Mic : Tanggungan Ce heheheh

Peneliti : Jadi kalau bisa ga perlu pinjem gitu ya rasanya?

Mic : Huum Ce. Selama ada uang ya pake uang yang ada.

Peneliti : Tapi kalau pinjem sama temen seringnya dikasih? Maksudku dikasih pinjem.

Mic : Selama ini sih dikadang susah dapet pinjaman.

Peneliti : Oo ok. Pernah diminta uang pinjeman sama yang ngasih pinjem ga Mic?

Mic : Maksudnya?

Peneliti : Hahhaha..simplenya ditagih. Kalau pinjem terus balikinnya gimana? segera atau kamu janjiin kapan baru kamu bayar atau gimana?

Peneliti : Janjiin Ce.

Peneliti : Berarti ga segera begitu misalnya ada uang? nunggu waktu yang dijanjiin baru balikin?

(39)

Mic : Heemmm... Tgl 10 Februari 2015

Peneliti : Mic, ganggu lagi yah..hehehe. Itu wawancara kemaren belum selesai.

Mic : Huum Ce, Mau tanya apa Ce?

Peneliti : Kamu kalau balikin uang segera setelah ada uang langsung balikin atau nunggu waktu yang kamu janjiin sama orangnya? Mic : Segera setelah ada uang.

Peneliti : Suka lupa ga kalau punya pinjeman? sampe ditagih gitu misalnya?

Mic : Iya sih Ce.. tapi nunggu ada uang juga terus langsung dikembaliin gitu. Ehh..sepertinya, saya pernah lupa.

Peneliti : Hahaha...gitu yah. Kalau boleh tau perbulan dikasih berapa buat biaya hidup? Mic : Tujuh ratus ribu

Peneliti : Pernah gak pake uang pinjeman buat nutup pinjeman yang laen dulu?

Mic : Tidak Ce. Peneliti : Ok, thank you. Mic : Sama-sama Ce. Wawancara tambahan

(40)

Peneliti : Mic, biasa kalau kamu pinjam sama teman tuh kira-kira berapa banyak? Mic : Ya, kurang lebih Rp. 50.000

Peneliti : Ooo ok. Pernah pake uang pinjeman buat nutup utang laennya ga?

Mic : Ga, ga pernah.

(41)

Transkrip Wawancara Responden 8

Karakteristik Responden

Nama : Di

Angkatan/Jurusan : 2011 Akutansi

Usia : 21

Jenis Kelamin : Pria Tempat tinggal : Kos Asal daerah : Toraja Anak ke- : 1 dari 4. Biaya kos/bulan : 270.000

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 1.200.000 Tgl: 9 Maret 2015

Peneliti : Ok, pertanyaan awal deh klo gtu. Di : hahaha, ok.

Peneliti : Kira-kira pinjem tuh ada sebulan berapa kali?

Di : Satu kali lah

Peneliti : Biasa pinjem sama sapa? Di : Temen deket

Peneliti : Ni ntar cici cuman pake inisial buat datanya jadi tolong jangan sungkan buat jawab ya. Biasanya uang yang dipinjem buat apa?

(42)

Peneliti : Terus pas pinjem tuh rasanya jadi ada tanggungan to gimana? Temen yang lu minta pinjem orangnya itu..itu juga?

Di : Biasa sih.

Peneliti : Kaya sapa misalnya? yang dipinjemnya? Setelah itu dibalikinnya segera atau bagaimana? Pernah ditagih ga sama yang kasih pinjem? Di?

Peneliti : Ok, mulai ya. Biasa minjem misal sama sapa? Pernah kejadian ditagih ga sama yang kasih pinjem?

Di : Belum pernah

Peneliti : Kalau pinjem itu dibalikinnya segera atau gimana?

Di : Segera

Peneliti : Pernah ga pinjem karena kehabisan kiriman?

Di : iya, pernah.

Peneliti : Kalau pinjem ga susah? Di : Iya, gak.

Peneliti : Pernah waktu jalan-jalan mendadak pengen beli suatu barang dan akhirnya pinjem uang temen ga?

Di : Pernah ci

Peneliti : Atau pengen beli barang diskonan mendadak gitu?

(43)

Di : hehe kagak pernah ci

Peneliti : Ok, berarti ga masuk pembeli kompulsif berarti kamu.

Di : Iya ga pernah impulse buying, buy when I need ci

Peneliti : Ok, good haha.

Peneliti : Di, biasa kalau kamu pinjam sama teman tuh kira-kira berapa banyak?

Di : Ya, kurang lebih Rp. 100.000

Peneliti : Ooo ok. Pernah pake uang pinjeman buat nutup utang laennya ga?

Di : Ga, ga pernah.

(44)

Transkrip Wawancara Responden 9

Karakteristik Partisipan

Nama : Adri

Angkatan/Jurusan : 2012 Akutansi

Usia : 21

Jenis Kelamin : Pria

Tempat tinggal : Kontrak rumah Asal daerah : Toraja

Anak ke- : 1 dari 2. Biaya kos/bulan : -

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 1000.000 Tgl: 10 Maret 2015

Peneliti : Siang Dri, tak tanya-tanya yah. Adri : Iy kak tidak papah.

Peneliti : Ok, mulai ya. Uang perbulan dikirimnya berapa?

Adri : Satu bulan di kasih Rp. 1.000.000 Peneliti : Sama uang kos enggak itu?

Adri : Kan ngontrak kak.

Peneliti : Terus pernah pinjem uang? Adri : Pinjem uang..? pernah.

Peneliti : Eee, itu frekuensinya gimana pinjem uangnya? Frekuensinya? Kira-kira kalau diperkirakan sebulan itu

(45)

Adri : Enggak ada.

Peneliti : Sebulan itu bisa dibilang satu kali atau?

Adri : Biasa itungannya bisa dua kali sebulan. Peneliti : Terus kalau pinjem gitu biasanya sama

sapa? Adri : Temen

Peneliti : Temen deket gitu yah? Adri : Betul.

Peneliti : Terus biasanya gampang dikasihnya? Kamu cuman ngomong “Oh butuh dong buat ini.” Terus dikasih.

Adri : Hem..(mengangguk). Peneliti : Dikasih?

Adri : Dikasih, dikasih

Peneliti : Pernah enggak kamu pinjem uang tapi sebenernya kamu punya uang gitu?

Adri : Ya, itu. Peneliti : Berarti…

Adri : Aku lebih apa yah? Ada duitnya tapi enggak mau abis semuanya gitu loh, jadi aku pikir kredit aja. Gitu.

Peneliti : Oo berarti kalau gitu, ada tuh orangkan..eee dia pinjem dulukan sama temennya kaya kamu beli HP misalnya, soalnya dia punya standar, misalnya

(46)

standar jumlah di rekeningnya tuh yang dia tetapin sendiri enggak, enggak berkurang gitu. Ngerti enggak?

Adri : Heeh, ngerti Peneliti : Termasuk gitu?

Adri : Iya, soalnya kalau langsung abis gitu rasanya aneh aja sakit gitu.. Mending pinjam dulu buat belinya, nanti kalau udah dapet kiriman baru dikembaliin. Kan sayang uang tabungannya. Lagian aku ga mau kalau uang tabunganku berkurang, kan udah cape-cape nabungnya.”

Peneliti : Hahahah..

Adri : Mending dikreditkan?

Peneliti : Iya, bagus..bagus. Selain itu pinjem buat apalagi?

Adri : Apa yah? Paling itu.

Peneliti : Terus pernah ga pinjem gara-gara kamu sakit terus perlu biaya pengobatan gitu pernah ga?

Adrian : Tidak sih.

Peneliti : Terus misalkan jalan-jalan kamu ga bawa uang, terus ada barang sing pengen bo beli terus pinjem?

(47)

Peneliti : Terus pernah ga kamu jalan-jalan juga terus nemu barang yang lagi diskon, misal sabun biasa beli cuman dua karena diskon beli tiga apa empat tapi pinjem uang?

Adrian : Ga pernah juga itu.

Peneliti : Ooo. Pernah ga pinjem uang buat taruhan?

Adrian : Haah? Peneliti : Taruhan?

Adrian : Tidak pernah juga, aku ga pernah taruhan…wkkwkwkw

Peneliti : Ya kan sapa tau. Akukan cuman tanya? ahahah

Adrian : Ga ah, aq ga pernah taruhan.

Peneliti : Selain yang tadi disebutin misalnya jalan-jalan nemu barang ga da uang, terus diskonan, makan, pernah pinjem buat hal lain gak?

Adrian : Tidak pernah juga itu.

Peneliti : Terus pas pinjem itu kamu rasannya bagaimana? Ada beban, inget terus gitu punya utang atau biasa aja?

Adrian : Tergantung jadi beban apa tidaknya. Tidak jadi beban kalau tidak ada

(48)

kesepakatan dari awal tentang bagaimana pengembaliannya.

Peneliti : Mang yangdipinjemi tuh temen baik atau cuman biasa..temen?

Adrian : Ya, teman dekat.

Peneliti : Berarti bisa dibilang kamu gampang aja dapet pinjeman gitu. Tinggal ngomong dapet pinjeman?

Adrian : Ya..

Peneliti : Misalkan pinjem, kamu pernah janjiin gak balikin kapan gitu?

Adrian : Iya

Peneliti : Eee…misalkan nih kamu janjiin tanggal 5, sebenernya kamu tanggal dua udah ada uang buat balikinnya. Nah kamu tunggu tanggal lima atau sesegera mungkin?

Adrian : Pas tanggal janjian

Peneliti : Ooo. Kisaran berapa kalau pinjam? Adrian : kurang lebih Rp. 200.000.

Peneliti : Heeemm…sebener’e cuman itu sih. Udah Adrian : Hehehe

(49)

Referensi

Dokumen terkait

Sensus Barang Milik Daerah adalah kegiatan inventarisasi yang dilaksanakan secara khusus dan menyeluruh untuk mengakuratkan pelaksanaan pencatatan yang digunakan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 37 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6

Ia mengatakan bahwa “sembilan kelompok bisnis mengendalikan separuh media cetak di Indonesia” dan bahwa para pemilik media “melihat media sebagai pasar belaka.” Yanuar Nugroho

33 Sedangkan apa yang dimaksud dengan melawan hukum ( wederrechtelijk) undang-undang tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.. hukum adalah sifat tercelanya atau

lain pada bauran promosi yang mempengaruhi keputusan pembelian selain periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat dalam menggunakan Traveloka. 2)

Program : Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Kegiatan : Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk Pekerjaan : Pembangunan Los Pasar Kadelang. Lokasi :

Ternak yang akan diamati pada penelitian ini adalah itik Cihateup yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase grower ) yang diperoleh dari Laboratorium Produksi

5. KLRCA hendaklah memberitahu pihak-pihak mengenai penerimaan award olehnya daripada tribunal timbang tara. Award ini hendaklah disifatkan telah diterima oleh pihak-pihak sebaik