• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Tanah Dan Air Yang Baik Untuk Bersuci

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Identifikasi Tanah Dan Air Yang Baik Untuk Bersuci"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI TANAH DAN AIR YANG BAIK UNTUK BERSUCI IDENTIFIKASI TANAH DAN AIR YANG BAIK UNTUK BERSUCI

A.

A. TujuanTujuan 1.

1. Mengidentifikasi kandungan aluminium dalam sampel tanah kebun, tanah pekaranganMengidentifikasi kandungan aluminium dalam sampel tanah kebun, tanah pekarangan dan tanah pinggir jalan

dan tanah pinggir jalan 2.

2. Mengidentifikasi kandungan ion MgMengidentifikasi kandungan ion Mg++dalam sampel daun kertasdalam sampel daun kertas 3.

3. Menentukan kadar air yang hilang Menentukan kadar air yang hilang dalam sampelair sumurdalam sampelair sumur 4.

4. Menentukan kadar zat organik yang hilang dari sampel NaCl, susu bubuk, tanah, air danMenentukan kadar zat organik yang hilang dari sampel NaCl, susu bubuk, tanah, air dan tanaman

tanaman

B.

B. Teori dasarTeori dasar Tanah terdapat di mana

Tanah terdapat di mana – – mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda – – beda. Seorang beda. Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang  –

 – barang tambang yang dicarinya. Semua bahan yang digali kecuali batu barang tambang yang dicarinya. Semua bahan yang digali kecuali batu – – batunya dinamakan tanah. batunya dinamakan tanah. Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian permukaan bumi yang lembek Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian permukaan bumi yang lembek sehingga perlu dipasang batu

sehingga perlu dipasang batu – –  batu di permukaannya agar lebih kuat. Dalam kehidupan sehari  batu di permukaannya agar lebih kuat. Dalam kehidupan sehari – – hari tanah diartikan sebagai wilayah darat di mana di atasnya dapat digunkan untuk berbagai usaha hari tanah diartikan sebagai wilayah darat di mana di atasnya dapat digunkan untuk berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain

misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain – – lain. lain.

Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang tersusun dari Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan-bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk, sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk,  jasad

 jasad hidup, hidup, bentuk bentuk wilayah wilayah dan dan lamanya lamanya waktu waktu pembentukan pembentukan (Yuliprianto, (Yuliprianto, 2010: 2010: 11). 11). StrukturStruktur tanah merupakan suatu sifat fisik yang penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman tanah merupakan suatu sifat fisik yang penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman serta tidak langsung berupa perbaikan peredaran air, udara dan panas, aktivitas jasad hidup tanah, serta tidak langsung berupa perbaikan peredaran air, udara dan panas, aktivitas jasad hidup tanah, tersedianya unsur hara bagi tanaman, perombakan bahan organik, dan mudah tidaknya akar dapat tersedianya unsur hara bagi tanaman, perombakan bahan organik, dan mudah tidaknya akar dapat menembus tanah lebih dalam. Tanah yang berstruktur baik akan membantu berfungsinya menembus tanah lebih dalam. Tanah yang berstruktur baik akan membantu berfungsinya faktor-faktor pertumbuhan tanaman secara optimal, sedangkan tanah yang berstruktur jelek akan faktor pertumbuhan tanaman secara optimal, sedangkan tanah yang berstruktur jelek akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Struktur tanah dapat dikatakan baik apabila di menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Struktur tanah dapat dikatakan baik apabila di dalamnya terdapat penyebaran ruang pori-pori yang baik, yaitu terdapat ruang pori di dalam dan di dalamnya terdapat penyebaran ruang pori-pori yang baik, yaitu terdapat ruang pori di dalam dan di antara agregat yang dapat diisi air dan udara dan sekaligus mantap keadaannya. Agregat tanah antara agregat yang dapat diisi air dan udara dan sekaligus mantap keadaannya. Agregat tanah sebaiknya mantap agar tidak mudah hancur oleh adanya gaya dari luar, seperti pukulan butiran air sebaiknya mantap agar tidak mudah hancur oleh adanya gaya dari luar, seperti pukulan butiran air hujan. Dengan demikian tahan erosi sehingga pori-pori tanah tidak gampang tertutup oleh hujan. Dengan demikian tahan erosi sehingga pori-pori tanah tidak gampang tertutup oleh partikel-partikel tanah halus, sehingga infiltrasi tertahan dan run-off menjadi besar. Struktur tanah yang jelek partikel tanah halus, sehingga infiltrasi tertahan dan run-off menjadi besar. Struktur tanah yang jelek tentunya sebaliknya dengan keadaan diatas. Dan kegiatan yang berupa pengolahan tanah, tentunya sebaliknya dengan keadaan diatas. Dan kegiatan yang berupa pengolahan tanah, pembajakan, pemupukan termasuk pengapuran dan pupuk organik, lebih berhubungan dengan pembajakan, pemupukan termasuk pengapuran dan pupuk organik, lebih berhubungan dengan aspek struktur daripada aspek tekstur tanah (Sarief, 1986: 50-51)

(2)

Tanah organik adalah jenis tanah permukaan yang memiliki campuran bahan-bahan organik dan sisa sisa pelapukan tanaman atau hewan. Ciri-ciri tanah organik adalah teksturnya lunak, berwarna tua, serta mudah sekali berubah bentuk jika ditekan ( mudah dihancurkan ketika kering). Tanah organik memiliki tingkat kuat geseryang kecil dan kopresibilitas tinggi. Bahan-bahan organik yang terdapat pada tanah organic memiliki tingkat kohesi dan plastisitas yang rendah (Wiratama:2013).Tanah anorganik adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan baik secara kimia ataupun fisis(Dunn:1980)

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan dibawah permukaan tanah.Air tanah merupakan salah satu sumber daya air.Selain air sungai, air hujan, dan air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan bakun air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%. (Wikipedia)

Air yang di gunakan untuk bersuci bukanlah air sembarangan karena setiap bentuk dan jenis air yang ada memiliki hukum yang berbeda beda dalam agama Islam. Agama Islam sendiri mengklasifikasikan pembagian air kedalam empat macam jenis:

1. Air Mutlak (Air suci dan mensucikan), artinya air yang masih murni, tidak tercampur apapun di dalamnya, dapat digunakan untuk bersuci dengan tidak makruh (air mutlak artinya air yang sewajarnya). Air yang dapat dipakai bersuci ialah air yang bersih , ( suci dan mensucikan ) yaitu air yang turun dari langit atau keluar dari bumi yang belum dipakai untuk bersuci. Seluruh ulama sepakat, bahwa air mutlak bisa digunakan untuk bersuci. Tidak ada perbedaan pendapat mengenai hal tersebut. Air yang suci dan mensucikan ialah : 1. Air hujan 2. Air sumur 3. Air laut 4. Air sungai 5. Air salju 6. Air telaga 7. Air embun

2. Air Suci dan Dapat Mensucikan, Tetapi Makruh Digunakan, yaitu, a. air yang musyammas (air yang dipanaskan dengan matahari) di tempat logam yang bukan emas. b. Air yang sangat panas, karena ditakutkan orang yang menggunakannya tidak akan menyempurnakan wudhu nya. c. Air yang sangat dingin, karena juga ditakutkan orang yang menggunakannya tidak menyempurnakan wudhu’nya.

3. Air Suci Tetapi Tidak Dapat Mensucikan: a. Air musta’mal (telah digunakan untuk bersuci) menghilangkan hadats dan menghilangkan naijs walaupun tidak berubah rupanya , rasanya dan baunya. Perbedaan pendapat di kalangan ulama terjadi saat menentukan apakah air musta’mal itu suci dan mensucikan ataukah suci tetapi tidak mensucikan. Dan perbedaan ini terjadi dikarenakan sudut pandang yang berbeda mengenai dalil yang ada, dan dalil tersebut  juga sama-sama shahih. Pendapat Yang Mengatakan Air Musta’mal adalah suci Tetapi Tidak Mensucikan dan b. Air Mutlak Yang Berubah Sifatnya Sedangkan macam kedua dari air yang dihukumi suci tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci (thaharah) adalah air mutlak yang berubah salah satu sifatnya atau semuanya (bau, warna dan rasanya). misalnya air itu berubah dikarenakan bercampur dengan sesuatu yang suci, seperti air teh, kopi, sirup dan lain-lain. Maka hukumnya suci dapat dikonsumsi, tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci.

(3)

4. Air Mutanajis. Yaitu air yang kena najis (kemasukan najis), sedang jumlahnya kurang dari dua kullah , maka air yang semacam ini tidak suci dan tidak dapat mensucikan . Jika lebih dari dua kullah dan tidak berubah sifatnya , maka sah untuk bersuci . Dua kullah sama dengan 216 liter , jika berbentuk bak , maka besarnya = panjang 60 cm dan dalam / tinggi 60

cm .

C. Alat dan bahan 1. Alat

No Nama alat Ukuran Jumlah

1. Cawan porselen - 6 buah

2. Oven - 1 buah

3. Neraca analitik - 1 buah

4. Labu destilasi - 1 buah

5. Thermometer 200˚C 1 buah

6. Pipet tetes - 2 buah

7. Batang pengaduk - 1 buah

8. Gelas ukur 10 ml 1 buah

9. Gelas ukur 5 ml 1 buah

10. Kaca arloji - 1 buah

11. Spatula - 1 buah

12. Botol semprot - 1 buah

13. Gelas kimia 250 ml 2 buah

14. Gunting/ pisau - 1 buah

2. Bahan

No Nama bahan Jumlah

1. Tanah kebun 5 gram

(4)

3. Tanah pinggir jalan 5 gram

4. CaCO3 5 gram

5. Susu bubuk instan 5 gram

6. NaCl 5 gram

7. Sampel akar 5 gram

8. Sampel batang 5 gram

9. Sampel daun 5 gram

10. Sampel bunga 5 gram

11. Sampel air sumur 100 ml

12. Larutan NaOH 25 ml 13. Larutan H2SO4 25 ml 14. Larutan NaOH 6M 25 ml 15. Larutan HCl 6N 25 ml 16. Larutan Na2SO4 25 ml 17. Aquades 250 ml D. Prosedur kerja 1. Preparasi sampel a. Sampel tanah

Masing-masing sampel tanah ditimbang sebanyak 5 gram, sampel yang digunakan yaitu tanah kebun, tanah pekarangan, dan tanah pinggir jalan.Setelah ditimbang sampel kemudian ditempatkan pada cawan porselen yang telah dipreparasi.Sampel tanah dalam cawan porselen kemudian ditimbang dan dicatat beratnya. Setelah ditimbang dilakukan pemanasan selama 1 jam dalam oven bersuhu 105˚C. sampel dalam cawan kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang beratnya setelah pemanasan dalam oven 105˚C. Selanjutnya dilakukan kembali perlakuan yang sama pada sampel yang sama pula tetapi pada suhu oven 200˚C selama 1 jam.

b. Sampel air

Sampel air sumur dimasukkan ke labu destilasi hingga terisi setengahnya, volume air yang ditambahkan dicatat.Kemudian dilakukan destilasi hingga volumenya kurang lebih

3 4

  cawan porselen.Sampel tersebut dikeluarkan dan kemudian didinginkan dalam penangas es hingga mencapai suhu kamar, volume sampel setelah didinginkan kemudian diukur dan dicatat.Sampel yang

(5)

telah didinginkan kemudian dituangkan pada cawan porselen yang telah diketahui beratnya, sampel air dalam cawan porselen kemudian ditimbang dan dicatat beratnya.Setelah itu cawan dipanaskan

dalam oven padasuhu 105˚C selama 1 jam, kemudian dikeluarkan dan didinginkan lalu ditimbang

berat cawannya.

c. Sampel tanaman

Sampel tanaman yang terdiri dari akar, batang, daun dan bunga dibersihkan dari pengotor dan dipotong kecil-kecil dan ditimbang sekitar 5 gram.Lalu tempatkan pada cawan porselen yang telah diketahui beratnya, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105˚C selama 1 jam, dikeluarkan

dan didinginkan dalam desikoator kemudian ditimbang dan catat beratnya.Setelah itu dipanaskan

kembali pada oven 200˚C selama 1 jam, dikeluarkan dan didinginkan dalam desikator dan kemudian

ditimbang dan catat beratnya. 2. Identifikasi

a. Identifikasi unsur aluminium dalam sampel tanah

Sampel tanah kering ( yang telah dipanaskan) dilarutkan dengan menggunakan NaOH 40% dan dinetralkan dengan menggunakan H2SO4. Cek pH larutan sampel, jika sudah menunjukkan pH netral,

larutan sampel disaring hingga menghasilkan filtrate dan residu. Filtrate yang dihasilkan kemudian dibagi menjadi 2. Filtrate yang pertama ditambahkan dengan NaOH 1M sedangkan filtrate yang kedua ditambahkan NaOH 6M.

b. Identifikasi ion Mg+ dalam daun

Sampel daun yang telah dipanaskan dilakukan uji reaksi warna kandungan magnesium.Sampel daun ditambahkan HCl 6N secara bertahap dengan pipet tetes sambil diaduk dan didiamkan selama 5 menit.Kemudian diencerkan dengan aquades menjadi sekitar 4 kali lipat volume awalnya, diaduk kemudian disaring.Filtrate yang didapat dari kemudian dinetralkan dengan NaOH hingga pH nya netral. Setelah pH larutan sampel netral lalu ditambahkan larutan Na2SO4.

E. Hasil Pengamatan PERLAKUAN PENGAMATAN 1. Pembuatan larutan a. Na2SO41M dalam 50 ml  Na2SO4 ditimbang sebanyak 7,1 gram  Na2SO4  : berupa padatan berwarna putih  Dilarutkan dalam labu takar

100 ml

 Larutan tidak berwarna

(6)

 HCl 36% dipipet sebanyak 25, 5536 gram

 HCl : larutan tidak berwarna

 Diencerkan dengan aquades dalam labu takar hingga 50 ml

 Larutan tidak berwarna

c. NaOH 6N dalam 50 ml

 NaOH ditimbang sebanyak 11, 9700 gram

 NaOH : padatan berwarna putih

 Dilarutkan dalam labu takar 50 ml

 Larutan tidak berwarna

d. NaOH 1M dalam 20 ml

 NaOH ditimbang sebanyak 0,8000 gram

 NaOH : padatan berwarna putih

 Dilarutkan dalam 20 ml aquadest

 Larutan tidak berwarna

e. NaOH 40% dalam 50 ml

 NaOH ditimbang sebanyak 20 gram

 NaOH : padatan berwarna putih

 Dilarutkan dalam labu takar 50 ml

 Larutan tidak berwarna

2. Preparasi cawan porselen

 Cawan porselen dicuci hingga bersih kemudian dikeringkan

 Cawan bersih dan kering

 Dipanaskan dalam oven pada suhu 105˚C selama 1 jam

 Cawan ditimbang  Massa cawan porselen

Cawan

ke - Massa cawan

sampel

1 35,2826 gram daun

(7)

3 31,0544 gram susu

3. Perlakuan pada sampel a. Sampel daun

 Daun dicuci sampai bersih  Sampel daun bersih  Sampel daun dipotong

kecil-kecil dengan menggunakan pisau

 Sampel daun berwarna hijau

 Ditimbang sebanyak 5 gram  Massa sebenarnya adalah 5,0009 gram

 Dimasukkan ke cawan porselen 2 dan ditimbang

 Massa cawan porselen + sampel daun: 39,8396 gram  Dipanaskan dalam oven pada

suhu 105˚C selama 1 jam

 Setelah dipanaskan, sampel kering dan berwarna hitam

 Ditimbang  Massa cawan + sampel akar

: 35,4946 gram b. Sampel Susu bubuk

 Sampel susu ditimbang sebanyak 5 gram

 Susu serbuk berwarna putih Massa sebenarnya 5,0016 gram

 Dimasukkan ke cawan porselen 1 dan ditimbang

 Massa cawan porselen + susu: 36,0684 gram

 Dipanaskan dalam oven pada suhu 105˚C selama 1 jam

 Ditimbang  Massa cawan + sampel susu

: 34,1210 gram c. Sampel tanah pekarangan

 Sampel tanah pekarangan ditimbang sebanyak 25 gram

 Tanah pinggir jalan: berwarna coklat

Massa sebenarnya 25,0000 gram  Dimasukkan ke cawan

porselen 3 dan ditimbang

 Massa cawan porselen + tanah : 55,6279 gram

(8)

 Dipanaskan dalam oven pada suhu 105˚C selama 1 jam

 Setelah dipanaskan sampel kering berwarna hitam

 Ditimbang  Massa cawan + sampel

tanah pekarangan: 50,1791 gram

4. Sampel air sumur

 Alat distilasi dipasang

 Labu bundar ditimbang  Berat labu bundar sebesar 163,5942 gram

 Labu bundar diisi air sumur  Air sumur : cairan tidak berwarna

Volume yang diisi : 200 ml  Distilasi dilakukan hingga

volume ¾

 Tidak ada perubahan, volume sisa distilasi 80 ml  Distilasi dihentikan kemudian

didinginkan

 Suhu sampel sama dengan suhu ruang

 Volume diukur lalu dicatat  Volume distilat : 46 ml  Cawan porselen ditimbang  Berat cawan kosong : 31,

1430 gram  Sampel dituangkan dalam

cawan lalu ditimbang

 Berat sampel + cawan : 65,4900 gram

 Sampel dicawan dipanaskan pada suhu 105˚C selama 1  jam

 Sampel air habis

 Sampel didinginkan pada suhu ruang

 Cawan kering dan dingin

 Cawan kering ditimbang  Massa cawan : 31,1486 gram

5. Identifikasi aluminium dalam sampel tanah

a. Tanah pekarangan pada pemanasan 105˚

(9)

 Tanah pekarangan ditimbang

sebanyak 5 gram

 Tanah berwarna coklat

 Dilarutkan dengan NaOH 40%  NaOH 40% : tidak berwarna  Dinetralkan dengan H2SO4  pH larutan 6

 Disaring  Filtrat berwarna kuning

 Filtrat dibagi menjadi 2

 Filtrat 1 ditambahkan NaOH

1M

 Terjadi perubahan warna

larutan dan ada endapan putih

 Filtrat 2 ditambahkan NaOH

6M

 Terjadi perubahan warna

larutan menjadi kuning pucat dan ada endapan putih

b. Tanah pekarangan pada

pemanasan 200˚C

 Tanah pekarangan ditimbang

sebanyak 5 gram

 Tanah berwarna coklat

Massa sebenarnya 5,0058 gram

 Dilarutkan dengan NaOH 40%  NaOH 40% : tidak berwarna

 Diaduk  Menjadi larutan berwarna

coklat kehitaman

 Dinetralkan dengan H2SO4  H2SO4: larutan tidak

berwarna pH larutan 6

 Disaring  Filtrat berwarna coklat

kekuningan

 Filtrat dibagi menjadi 2

 Filtrat 1 ditambahkan NaOH

1M

 Terjadi perubahan warna

larutan menjadi coklat kekuningan dan tidak ada endapan

 Filtrat 2 ditambahkan NaOH

6M

 Terjadi perubahan warna

larutan menjadi coklat kekuningan dan tidak ada

(10)

endapan

c. Tanah kebun pada pemanasan

200˚C

 Tanah pekarangan ditimbang

sebanyak 5 gram

 Tanah berwarna coklat

Massa sebenarnya 5,0862 gram

 Dilarutkan dengan NaOH 40%  NaOH 40% : tidak berwarna

 Diaduk  Menjadi larutan berwarna

coklat kehitaman

 Dinetralkan dengan H2SO4  H2SO4: larutan tidak

berwarna pH larutan 6

 Disaring  Filtrat berwarna coklat

kekuningan

 Filtrat dibagi menjadi 2

 Filtrat 1 ditambahkan NaOH

1M

 Terjadi perubahan warna

larutan menjadi coklat

kekuningan dan tidak ada endapan

 Filtrat 2 ditambahkan NaOH

6M

 Terjadi perubahan warna

larutan menjadi coklat

kekuningan dan tidak ada endapan

d. Tanah pinggir jalan pada

pemanasan 200˚C

 Tanah pinggir jalan ditimbang

sebanyak 5 gram

 Tanah berwarna coklat

Massa sebenarnya 5,0012 gram

 Dilarutkan dengan NaOH 40%  NaOH 40% : tidak berwarna

 Diaduk  Menjadi larutan berwarna

coklat kehitaman

 Dinetralkan dengan H2SO4  H2SO4: larutan tidak

berwarna pH larutan 6

(11)

 Disaring  Filtrat berwarna coklat kekuningan

 Filtrat dibagi menjadi 2

 Filtrat 1 ditambahkan NaOH 1M

 Terjadi perubahan warna larutan menjadi coklat kekuningan dan tidak ada endapan

 Filtrat 2 ditambahkan NaOH 6M

 Terjadi perubahan warna larutan menjadi coklat kekuningan dan tidak ada endapan

6. Identifikasi ion Mg+  dalam sampel daun anggrek

 Sampel daun yang telah dipanaskan dalam oven pada suhu 200˚C

 Sampel berwarna kuning kecoklatan

 Dimasukkan ke gelas kimia 50 ml

 Ditambahkan 8 ml HCl 6 N  Sampel + HCl berwarna kuning ++

 Diaduk

 Didiamkan selama 5 menit

 Disaring ke Erlenmeyer  Filtrate berwarna

kekuningan dan residu berwarna kuning

 Filtrat yang diperoleh 6,6 ml diencerkan dengan aquades menjadi 4 kali volume awal

 Larutan berwarna kuning

 Dinetralkan dengan NaOH  pH larutan 6

 ditambahkan dengan Na2SO4  Filtrat tidak berwarna dan tidak ada endapan

Tabel hasil pengamatan

Sampel Massa cawan

kosong (gram) Massa cawan + sampel sebelum Massa cawan + sampel sesudah Berat sampel (gram)

(12)

dipanaskan (gram) dipanaskan (gram) Tanah kebun 53,5536 78,3553 76,5284 25,0081 Tanah pekarangan 52,1676 70,2331 69,8044 25,0021 Tanah pinggir  jalan 25,2245 60,1635 59,2040 25,0035 NaCl 37,1629 42,1667 42,1400 5,0000 Susu bubuk 31,0544 36,0684 34,1210 5,0016 CaCO3 32,5041 37,5164 37,5030 5,0235 Akar 30,4020 37,3615 33,7778 5,0016 Batang 31,2191 35,8427 31, 5004 5,0019 Daun 35,2826 39,8396 35,4946 5,0009 Bunga 28,1391 33,0129 28,4082 5,0025 Sampel Berat sampel + cawan 200˚C (gram) Berat sampel yang hilang (gram) Berat sampel akhir (gram) Berat zat organik (gram) Tanah kebun 60,1933 1,8264 23,1767 16,3351 Tanah pekarangan 78,2531 0,4287 24,5734 -8,4487 Tanah pinggir  jalan 80,8204 0,9595 24,044 -21,6164 NaCl 33,4085 0,0267 4,9733 8,7315 Susu bubuk 32,0304 2,2207 2,7812 -6,6526 CaCO3 - 0.0134 5,0101 -Akar - 3,5837 1,4179 -Batang - 4,3423 0,6596

(13)

-Daun 35,5915 4,3450 0,6559 -0,0969

Bunga 35,9607 4,6047 0,39778 -7,5525

F. Rencana pengolahan data

1. Perhitungan pembuatan larutan a. Na2SO41M dari 50 ml 1M =   

×

   Massa = 7,1 gram b. HCl 6M 50 ml dari HCl 36% M =××%  M =×,×% , M = 11, 74 N N1

×

V1 = N2

×

V2 6N

× 50 

= 11,74 N

×

V2 V2 = N ×  ,  = 25,5536 c. NaOH 6M 100 ml 6M =   

×

   Massa = 11,97 gram d. NaOH 1M 20 ml 1M =   

×

   Massa = 0,8 gram e. NaOH 40% 50 ml

(14)

Massa =  



× 50 

= 20 gram

2. Perhitungan kadar air

%  ℎ =

   ℎ

 

× 100%

a. Tanah kebun

%  ℎ =

1,8264 

25,0031 

× 100% = 7,3046 %

b. Tanah pekarangan

%  ℎ =

0,4287 

25,021 

× 100% = 1,71465 %

c. Tanah pinggir jalan

%  ℎ =

0,9595 

25,0035 

× 100% = 3,8374 %

d. NaCl

%  ℎ =

0,0267 

5,000 

× 100% = 0,534 %

e. Susu bubuk

%  ℎ =

1,9474

5,0016 

× 100% = 38,9355%

f. CaCo3

%  ℎ =

0,0134

5,0235 

× 100% = 0,2667 %

g. Akar

%  ℎ =

3,5837 

5,0016 

× 100% = 71,651 %

h. Batang

%  ℎ =

4,3423 

5,0019 

× 100% = 86,813 %

i. Daun

%  ℎ =

0,4033 

1,0699 

× 100% = 37,6951%

(15)

 j. Bunga

%  ℎ =

4,6047 

5,0025 

× 100% = 92,0479 %

3. Perhitungan kadar zat organik yang hilang

% .   ℎ =

( +  105˚) − ( +  600˚)

  ℎ

× 100%

a. Tanah kebun

% .   ℎ =

76,5284 − 60,1933

23,1767 

× 100% = 70,4806 %

b. Tanah pekarangan

% .   ℎ =

−8,4487 

24,5734 

× 100% = −34,3814 %

c. Tanah pinggir jalan

% .   ℎ =

−21,6164 

24,044 

× 100% = −89.9035 %

d. NaCl

% .   ℎ =

8,7315 

4,9733 

× 100% = 175,5675 %

e. Susu bubuk

% .   ℎ =

−6,6526 

2,7812

× 100% = 239,1989 %

f. Daun

% .   ℎ =

−0,0969 

0,6559 

× 100% = −14,7735 %

g. Bunga

% .   ℎ =

−7,5525 

0,3978 

× 100% = −1898,5671 %

4. Persamaan reaksi a. Pemanasan 4 Al(aq)+ 3O2(aq) 2 Al2O3

(16)

4 Mg(aq)+ 3O2(aq) 2 Mg2O3

b. Identifikasi Al Al3+ + NaOH Al (OH)

3 + 2Na+

2 Al(OH)3(s) + 3H2SO4(aq) 2Al3+ + 3SO4

Al3+ + NaOH Al (OH)

3(s)

putih

c. Identifikasi Mg Mg2+ + 2HCl

(aq) 2MgCl(aq) + 2H+

Mg(s) + 2H2O(g) Mg(OH)2(aq)+ H2(g)

Mg(OH)2(aq) + NaOH(aq) Mg(OH)2(aq)+ NaSO4 (aq)

Mg(s) + NaSO4 (aq) MgSO42- + 2Na+(s)

Mg2+ + 2OH- Mg(OH)

(17)
(18)

H. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

 Dari hasil identifikasi uji alumunium dalam sampel tanah adalah positif yang ditandai

dengan adanya endapan berwarna coklat\

 Uji magnesium dalam sampel daun adalah negatif karena tidak terdapat endapan

putih dalam sampel

 Kadar zat organik yang hilang dalam sampel tanah kebun 71,17471%, sampel tanah

pekarangan -34,3815%, sampel tanah pinggir jalan -89,6797%, NaCl 175,5675%, susu 31,66795%, daun 37,69511%, bunga -1898,57%

 Kadar air yang hilang dalam sampel berbeda beda, kadar air yang hilang dalam

sampel: tanah kebun 7,30669%, tanah pekarangan 1,714656%, tanah pinggir jalan 3,8283%, NaCl 0,5340%, susu 10,72207%, akar 71,65107%, batang 86,8130%, daun 78,6025, bunga 92,04798% dan air 99,97584%.

I. Daftar pustaka

 Brady, J. E. 1992. "Kimia Universitas Asas dan Struktur ".

Jakarta: Binapura Aksara.

 Cotton and Wilkinson. 1989. "Kimia Anorganik Dasar"

Jakarta : Erlangga.

 Sukardjo. 1989.“Kimia Anorganik” 

Rineke Cipta : Yogyakarta.

 Underwood, A.L dan Day, R.A. 1999.“Analisis KimiaKuantitati!” 

Gambar

Tabel hasil pengamatan

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

Dokumentasi asuhan keperawatan pada ibu bersalin (intranatal) merupakan bentuk catatan dari asuhan keperawatan yang dilaksanakan pada ibu dalam masa

Pertimbangan dalam keputusan diskresi tersebut adalah asas perlindungan maksimum dan asas tidak mengenal tanpa kewarganegaraan (apartride), dimana yang bersangkutan akan

Disamping proses pembuatan yang relatif mudah, keramik semikonduktor ini memiliki sifat-sifat yang memungkinkan untuk digunakan dalam berbagai aplikasi diantaranya

• Ketika kecepatan motor mencapai sekitar 97% dari papan RPM, medan arus DC diterapkan ke rotor untuk menghasilkan torsi tarikan dan rotor akan menarik langkah dan

Dengan lahirnya hak cipta itu maka seorang pencipta diharapkan untuk mendaftarkan hasil ciptaanya, agar dapat mudah untuk mengetahui siapa-siapa saja yang

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mugiati mengenai hubungan jenis informasi yang diterima dengan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja informasi dari

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Pembelajaran seni budaya pada materi nirmana trimatra disampaikan dengan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan pemberian