• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biokimia Hormon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Biokimia Hormon"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang Sistem endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontroladalah sistem kontrol kelenjarkelenjar tanpa salurantanpa saluran (ductless)(ductless)  yang  yang menghasilkan

menghasilkan sekretsekret yang tersirkulasi di tubuh melalui aliranyang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darahdarah untukuntuk mempengaruhi

mempengaruhi organ-organorgan-organ lain. Sekret kelenjar endokrin adalah hormon yanglain. Sekret kelenjar endokrin adalah hormon yang  bertindak

 bertindak sebagai sebagai "pembawa "pembawa pesan" pesan" dan dan dibawa dibawa oleh oleh aliran aliran darah darah ke ke berbagai berbagai selsel dalam tubuh (sel target), yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut dalam tubuh (sel target), yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sel target mempunyai semacam reseptor khusus untuk menjadi suatu tindakan. Sel target mempunyai semacam reseptor khusus untuk menerima atau memberi rangsangan kepada hormon tersebut sehingga dapat menerima atau memberi rangsangan kepada hormon tersebut sehingga dapat disalurkan. Macam-macam dari hormone antara lain yaitu Autokrin, Parakrin dan disalurkan. Macam-macam dari hormone antara lain yaitu Autokrin, Parakrin dan Juxtakrin.

Juxtakrin. Autokrin adalah Autokrin adalah hormon yang hormon yang sel targetnya adalah sel itu sel targetnya adalah sel itu sendiri (reseptorsendiri (reseptor hormon ada diluar sel), dan digunakan untuk sel itu sendiri. Parakrin adalah hormon hormon ada diluar sel), dan digunakan untuk sel itu sendiri. Parakrin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel yang sel targetnya disebelahnya/ didekatnya. Juxtakrin yang dihasilkan oleh sel yang sel targetnya disebelahnya/ didekatnya. Juxtakrin adalah hormon peptida dapat terikat pada membransel dan berinteraksi dengan adalah hormon peptida dapat terikat pada membransel dan berinteraksi dengan reseptor. Fungsi hormon diantaranya:

reseptor. Fungsi hormon diantaranya: 1.

1. Integrasi fungsi-fungsi tubuh.Integrasi fungsi-fungsi tubuh. 2.

2. Mempertahankan homeostasis tubuh, hormon akan mendeteksi dan memberiMempertahankan homeostasis tubuh, hormon akan mendeteksi dan memberi respon terhadap kondisi lingkungan contohnya, pada sel kanker, hormon akan respon terhadap kondisi lingkungan contohnya, pada sel kanker, hormon akan memberi sinyal bahwa sel tersebut mengalami kerusakan.

memberi sinyal bahwa sel tersebut mengalami kerusakan. 3.

3. Mengaktifkan atau menghambat proses metabolisme.Mengaktifkan atau menghambat proses metabolisme. 4.

4. Berperan pada proses reproduksi, pertumbuhan sel dan diferensiasi sel.Berperan pada proses reproduksi, pertumbuhan sel dan diferensiasi sel.

Hormon dapat diklasifikasikan berdasarkan senyawa kimia penyusunnya, daya larut, Hormon dapat diklasifikasikan berdasarkan senyawa kimia penyusunnya, daya larut, lokasi reseptor, dan sifat sinyal yang digunakan untuk perantara kerja hormon dalam lokasi reseptor, dan sifat sinyal yang digunakan untuk perantara kerja hormon dalam sel. Berdasarkan cara kerjanya, hormon diklasifikasikan menjadi Hormon lipofilik sel. Berdasarkan cara kerjanya, hormon diklasifikasikan menjadi Hormon lipofilik (larut lemak) dan hidrofilik (larut air).

(larut lemak) dan hidrofilik (larut air). Kelenjar endokrinKelenjar endokrin (endocrineglarul)(endocrineglarul) terdiriterdiri dari (1) kelenjar

dari (1) kelenjar hipofisehipofise atau pituitariatau pituitari(hypophysisor(hypophysisor pituitary gland) pituitary gland) yang terletak diyang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid

dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid (thyroid (thyroid  gland) gland) atau kelenjaratau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid gondok yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid

(2)

(parathyroidgland)

(parathyroidgland) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenaldekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenalgland)(suprarenalgland) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans

yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of (islets of  langerhans)

langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamindi dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonad)(gonad) laki dilaki di testis dan indung telur pada wanita.

testis dan indung telur pada wanita.  Placenta Placenta  dapat juga dikategorikan sebagai  dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.

kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.

1.2

1.2 SkenarioSkenario

Hormon merupakan molekul signal (pembawa pesan pertama, disebut first Hormon merupakan molekul signal (pembawa pesan pertama, disebut first messenger) yang berperan mengatur dan mengkoordinasikan proses-proses selular, messenger) yang berperan mengatur dan mengkoordinasikan proses-proses selular, fungsi organ dan sistem pada organism multiselular. Hormone diekskresi oleh sel dan fungsi organ dan sistem pada organism multiselular. Hormone diekskresi oleh sel dan akan terikat reseptor. Selanjutnya reseptor akan meneruskan pesan akan terikat reseptor. Selanjutnya reseptor akan meneruskan pesan (mentransduksikan signal) ke dalam sel diperantarai oleh molekul-molekul signal (mentransduksikan signal) ke dalam sel diperantarai oleh molekul-molekul signal (second messenger) untuk mengaktifkan respon fisiologikal sel target. Saat ini, selain (second messenger) untuk mengaktifkan respon fisiologikal sel target. Saat ini, selain hormone endokrin juga dikenal adanya hormon-hormon local, seperti parakrin, hormone endokrin juga dikenal adanya hormon-hormon local, seperti parakrin, autokrin, dan juxtakrin.

autokrin, dan juxtakrin.

1.3

1.3 Rumusan MasalahRumusan Masalah

Dari latar belakang dan skenario diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah, antara Dari latar belakang dan skenario diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain sebagai berikut:

lain sebagai berikut:

 Apa yang dimaksud dengan hormon?Apa yang dimaksud dengan hormon? 

 Sebutkan macam-macam hormon!Sebutkan macam-macam hormon! 

 Bagaimana cara kerja hormon?Bagaimana cara kerja hormon? 

 Bagaimana cAMP sebagaiBagaimana cAMP sebagai second messanger hormone? second messanger hormone? 

 Apa itu hormon pancreas?Apa itu hormon pancreas? 

 Apa itu hormon gastrointestinal?Apa itu hormon gastrointestinal? 

 Apa itu hormon gonad?Apa itu hormon gonad?

1.4

1.4 Tujuan Tujuan PembelajarPembelajaranan

Dari beberapa hal diatas, tujuan pembelajaran yang ingin kami capai, antara lain Dari beberapa hal diatas, tujuan pembelajaran yang ingin kami capai, antara lain sebagai berikut:

sebagai berikut: 

 Mampu menjelaskan apa Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan hormonyang dimaksud dengan hormon 

(3)

(parathyroidgland)

(parathyroidgland) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenaldekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenalgland)(suprarenalgland) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans

yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of (islets of  langerhans)

langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamindi dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonad)(gonad) laki dilaki di testis dan indung telur pada wanita.

testis dan indung telur pada wanita.  Placenta Placenta  dapat juga dikategorikan sebagai  dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.

kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.

1.2

1.2 SkenarioSkenario

Hormon merupakan molekul signal (pembawa pesan pertama, disebut first Hormon merupakan molekul signal (pembawa pesan pertama, disebut first messenger) yang berperan mengatur dan mengkoordinasikan proses-proses selular, messenger) yang berperan mengatur dan mengkoordinasikan proses-proses selular, fungsi organ dan sistem pada organism multiselular. Hormone diekskresi oleh sel dan fungsi organ dan sistem pada organism multiselular. Hormone diekskresi oleh sel dan akan terikat reseptor. Selanjutnya reseptor akan meneruskan pesan akan terikat reseptor. Selanjutnya reseptor akan meneruskan pesan (mentransduksikan signal) ke dalam sel diperantarai oleh molekul-molekul signal (mentransduksikan signal) ke dalam sel diperantarai oleh molekul-molekul signal (second messenger) untuk mengaktifkan respon fisiologikal sel target. Saat ini, selain (second messenger) untuk mengaktifkan respon fisiologikal sel target. Saat ini, selain hormone endokrin juga dikenal adanya hormon-hormon local, seperti parakrin, hormone endokrin juga dikenal adanya hormon-hormon local, seperti parakrin, autokrin, dan juxtakrin.

autokrin, dan juxtakrin.

1.3

1.3 Rumusan MasalahRumusan Masalah

Dari latar belakang dan skenario diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah, antara Dari latar belakang dan skenario diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain sebagai berikut:

lain sebagai berikut:

 Apa yang dimaksud dengan hormon?Apa yang dimaksud dengan hormon? 

 Sebutkan macam-macam hormon!Sebutkan macam-macam hormon! 

 Bagaimana cara kerja hormon?Bagaimana cara kerja hormon? 

 Bagaimana cAMP sebagaiBagaimana cAMP sebagai second messanger hormone? second messanger hormone? 

 Apa itu hormon pancreas?Apa itu hormon pancreas? 

 Apa itu hormon gastrointestinal?Apa itu hormon gastrointestinal? 

 Apa itu hormon gonad?Apa itu hormon gonad?

1.4

1.4 Tujuan Tujuan PembelajarPembelajaranan

Dari beberapa hal diatas, tujuan pembelajaran yang ingin kami capai, antara lain Dari beberapa hal diatas, tujuan pembelajaran yang ingin kami capai, antara lain sebagai berikut:

sebagai berikut: 

 Mampu menjelaskan apa Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan hormonyang dimaksud dengan hormon 

(4)

 Mampu menjelaskan bagaimana cara kerja hormonMampu menjelaskan bagaimana cara kerja hormon 

 Mampu menjelaskan bagaimana cAMP sebagaiMampu menjelaskan bagaimana cAMP sebagai second messanger hormone second messanger hormone 

 Mampu menjelaskan mengenai hormon pankreasMampu menjelaskan mengenai hormon pankreas 

 Mampu menjelaskan mengenai hormon gastrointestinalMampu menjelaskan mengenai hormon gastrointestinal 

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hormon

Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar sel agar dapat memberikan suatu respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal dan internal yang selalu berubah. Berbagai aktifitas sel, jaringan, dan  jaringan tubuh dikoordinasikan oleh hubungan timbal balik beberapa jenis sistem messenger kimiawi salah satunya adalah hormon. Kata hormon  berasal dari bahasa Yunani yang berarti “menimbulkan atau membangkitkan”. Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa pesan (chemical messenger ), disekresikan oleh sejenis jaringan, dalam jumlah yang sangat kecil dan dibawa oleh darah menuju target jaringan dibagian lain dari tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia atau fisiologi yang khusus. Berbagai sistem hormon memainkan peranan penting dalam megatur hampir semua fungsi tubuh, yang mencakup metabolisme, tumbuh kembang, keseimbangan air dan elektrolit, reproduksi, dan perilaku. Contohnya, tanpa adanya hormon pertumbuhan, seseorang akan menjadi cebol. Tanpa adanya tiroksin dan triodotironin dari kelenjar tiroid, hampir semua reaksi kimia tubuh akan menjadi lambat. Tanpa adanya insulin dari kelenjar pancreas, sel-sel tubuh akan sedikit menggunakan karbohidrat makanan sebagai sumber energi. Endokrinologi, suatu cabang ilmu biomedis yang mempelajari hormon dan aktivitasnya, merupakan salah satu bidang biokimia yang sangat menarik karena beberapa pemahaman baru  berasal dari bidang ini. Lagi pula, karena perubahan dalam kerja hormon dapat

menmbulkan penyakit, maka endokrinologi juga merupakan suatu cabang ilmu kimia yang gunanya dapat dilihat secara langsung. Berikut ini adalah definisi dan  pemaparan tentang apa itu Hormon menurut beberapa para ahli :

 Hormon di sintesis dan di sekresikan oleh sel khusus yang mempunyai pengaruh  pada sel target atau sel sasaran. Dimana hormon yang disekresikan oleh sel di

sebut dengan hormon endokrin. Biasanya hormon mempengaruhi atau memberi efek pada sel di dekatnya. (McKee, Trudy dan James McKee. 1996 : 5410 )

(6)

 Hormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik. Hormon di sekresikan lansung ke dalam darah dengan jumlah yang sangat kecil oleh sel khusus, sering dikelompokkan bersama dalam struktur anatomik berbeda yang di sebut kelenjar endoktrin. Hormon-hormon di angkut lewat darah ke jaringan spesifik yang di sebut jaringan sasaran, dimana mereka melakukan pengaruh pengaturannya. (Montgomery, Rex dkk. 1983 : 1139 )  Hormon adalah zat organik yang di perlukan untuk kelanjutan hidup dan fungsi

normal tubuh, dimana zat itu dapat di buat oleh tubuh kita. Hormon hanya di  butuhkan dalam jumlah kecil, sehingga dapat di anggap sebagai pengatur

kimiawi untuk proses-proses vital yang berlansung dalam tubuh manusia. Hormon di keluarkan oleh kelenjar-kelenjar endoktrin. (Gultom, Togu. 2001 : 119 )

 Hormon didefinisikan secara klasik sebagai zat yang di sintesa pada berbagai kelenjar tanpa saluran yang di sekresikan ke berbagai jaringan tubuh tertentu. Hormon berfungsi mengatur proses metabolisme tubuh. Hormon di sekresikan ke dalam darah sebelum di gunakan, maka kadar hormon ini dapat merupakan indikasi aktivitas saat kontak dengan organ sasaran. (Azmi, Johny. 1999 : 110)  Hormon adalah molekul yang di hasilkan oleh jaringan tertentu (kelenjar) dan

hormon di keluarkan lansung ke dalam darah yang membawanya ke tempat tujuan dan hormon secara khas mengubah kegiatan suatu jaringan tertentu yang menerimanya. ( Poedjiadi, Anna dan Titin. 2009 : 345)

 Hormon adalah suatu pesan kimia yang di sintesis pada sel-sel khusus dan di transpor ke sel sasaran yang jauh letaknya melalui peredaran darah. Kebanyakan hormon di sekresi lansung ke dalam sirkulasi darah. ( Colby, S Diane. 1988 : 263)

 Hormon adalah senyawa organik yang di produksi oleh tubuh organisme multiseluler yang berperan sebagai pembawa informasi kimia dan mereka  bergerak pada aliran darah untuk menuju jaringan atau organ sasaran.

(7)

2.2 Klasifikasi Hormon

2.2.1 Klasifikasi Hormon Berdasarkan Tempat Pembentukannya/Kelenjar Endoktrin yang Mengeksresikannya

Sumber Hormon Fungsi

Hipotalamus Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) Kortikotropin-releasing hormone (CRH) Hormon pertumbuhan-releasing hormon (GHRH) Somatostatin Thyrotropin-releasing hormon (TRH)

Merangsang sekresi LH dan FSH Merangsang sekresi ACTH

Merangsang sekresi GH

Menghalangi sekresi GH dan TSH Merangsang sekresi TSH dan  prolaktin

Pituitary Hormon liteunizing (LH)

Hormon perangsang folikel (FSH)

Kortikotropin (ACTH) Hormon pertumbuhan ( GH) Thyrotropin (TSH) Prolaktin Oksitosin Vasopressin

Merangsang sintesis hormon seks  pada ovarium dan testes.

Persiapan ovulasi dan sintesis estrogen pada ovarium dan sperma  pada testes.

Merangsang sintesis steroid pada korteks adrenal.

Mempengaruhi proses anabolik  pada berbagai jaringan.

Merangsang hormon tiroid.

Merangsang produksi susu pada reproduksi betina.

Mengatur kontraksi uterus dan sekresi susu.

Mengatur tekanan darah dan air tubuh.

Gonad Estrogen Progesteron Androgen

Pematangan fungsi sistem reproduksi laki.

Fertilisasi telur dan persiapan kehamilan.

Pematangan fungsi sistem reproduksi betina.

Korteks adrenal

Glukokortikoid Mineralokortikoid

Mengurangi respons efek  peradangan.

Metabolisme mineral.

(8)

2.2.2 Klasifikasi Hormon Berdasarkan Fungsinya

Hormon dapat di klasifikasikan berdasarkan fungsi hormon itu sendiri dibagi menjadi :

Hormon Nama Tambahan Jaringan

Sasaran

Fungsi Utama

Somatotropin Hormon  pertumbuhan

Banyak Sintesis protein.

Prolaktin Hormon laktogen Kelenjar  payudara  Produksi susu. Hormon stimulasifolikel - Pada wanita, folikel

Pada laki, testes

 Folikel yang matang. Spermatogenesis. Hormon luteinisasi Hormon stimulasi

sel Intestinal (ICSH)

Pada wanita, folikel

Pada laki, testes

 Pembuahan, formasi dari corpus progesteron luteum.

 Produksi testosteron.

Tirotropin Hormon

stimulasitiroid

Tiroid  Memproduksi T4 dan

T3.

Adrenokortikotropin - Korteks adrenal  Melepaskan dan

mensintesis kortikosteroid. Melanotropin Hormon stimulasimelanosit Melanosit  Pigmentasi. Troksin T4 Gastrointesti nal Gastrin Sekretin Kolesitokinin Somatostatin

Merangsang sekresi asam lambung dan enzi pankreas.

Mengatur sekresi eksokrin  pankreas.

Merangsang sekresi enzim  pencernaan.

Menghambat sekresi gastrin dan glukagon.

Pankreas Insulin

Glukagon Somatostatin

Membantu efek anabolik dan lipogenesis

Glikogenolisis dan lipolisis. Menghambat sekresi glukagon.

(9)

Berikut adalah uraian masing-masing hormon tersebut :

 Somatotropin (SH)

SH di sekresika oleh sel asidofil adenohipofisis yang mempunyai efek anabolik yang banyak pada jaringan. Dengan demikian SH biasa di sebut dengan hormon pertumbuhan. SH tersusun atas rantai polipeptida tunggal terdiri dari 188 sisa asam amino. SH memicu pengambilan asam amino oleh otot dan meningkatkan sintesis protein dalam beberapa jaringan. Di samping itu, SH  juga meningkatkan kadar glukosa dan kadar asam lemak bebas plasma. Karenanya, SH mempunyai pengaruh anti-insulin. Pelepasan SH ke dalam  plasma di pacu oleh kadar asam amino plasma yang tinggi dan di tekan oleh kadar glukosa plasma yang tinggi. Hanya SH manusia yang aktif pada manusia, sehingga terkadang terapi hormon tidak berdampak apa-apa.

 Prolaktin (PRL)

PRL berfungsi untuk memacu produksi air susu dalam kelenjar susu. Prolaktin mengimbas sintesis dua protein dalam kelenjar susu yang membentuk sintase laktose, enzim yang bertanggung jawab dalam sintesis laktosa atau gula susu. Salah satu protei tersebut adalah transferase uridin difosfagalaktosil terikat membran. Protein yang lain α-laktalbumin, protein yang memodifikasi spesifisitas transferase sehingga glukosa merupakan akseptor untuk bagian galaktosil, dan dengan ini memungkinkan terjadinya sintesis laktose atau gula susu. Di samping itu, PRL menyebabkan proliferase dan hipertropi aparatus golgi kelenjar susu. Aparatus golgi merupakan organel tempat melepaskan laktosa, protein dan bulatan lemak penyusun air susu dari sel alveoli kelenjar susu ke dalam saluran pengumpul. Sebelum PRL dapat melakukan kerjanya, sel kelenjar susu harus di mulai dengan pemaparannya terhadap insulin dan kortisol. Prolaktin terdapat pada pria dan wanita. Urutan asam amino prolaktin dan SH sama, ini dapat menerangkan pengaruh tumpang tindih kedua hormon ini.

 Gonadotropin (FSH dan LH)

Mereka bekerja pada kelenjar kelamin. FSH menyebabkan maturasi folikel ovarium pada wanita, dan menstimulasi spermatogenesis pada pria. LH

(10)

mempunyai beberapa kerja pada wanita, termasuk memacu ovulasi,  pembentukan korpus luteum, dan produksi progesteron

 Tirotropin (TSH)

TSH memacu pelepasan T3 dan T4, hormon tiroid. TSH merupakan glikoprotein yang mengandung satu rantai α dan satu rantai β. Selain itu TSH  juga bekerja pada adiposit untuk memacu lipolisis. Kerja TSH paling sedikit di  perantarai lewat mekanisme siklase adenilat cAMP.

 Adrenokortikotropin (ACTH)

ACTH memacu produksi dan sekresi glukokortikoid dalam korteks adrenal. ACTH merupakan polipeptida kecil, yang hanya mengandung 39 asam amino  pertama. ACTH bekerja lewat mekanisme cAMP untuk menstimulasi hidrolisis

ester kolesterol yang di simpan dalam sel penghasil glukokortikoid korteks adrenal. Kemudian terjadi hidriksilasi dan pemecahan rantai samping kolesterol  pada C20-22 dan menghasilkan prognenolon. ACTH juga memicu lipolisis

dalam adiposit lewat mekanisme cAMP.

 Melanotropin (β-MSH)

β-MSH di sekresi oleh sel basofil adenohipofisisyang sama dengan yang mensekresi ACTH. Pemberian β-MSH dalam jumlah banyak menyebabkan deposisi pigmen dalam kulit.

2.2.4 Klasifikasi Hormon Berdasarkan Sifat Kelarutan Molekul Hormon

Berdasarkan sifat kelarutan molekulnya, hormon terbagi menjadi dua macam, antara lain:

a. Hormon Lipofilik

Hormon lipofilik larut baik dalam lemak dan kurang larut dalam air. Contoh utamanya adalah hormon tiroid dihasilkan di kelenjar tiroid dan merupakan turunan dari tirosin beriodin

 b. Hormon Hidrofilik

Hidrofilik berarti suka air. Hormon ini larut dalam air serta kurang larut dalam lemak. Kebanyakan hormon jenis ini merupakan hormon peptida atau protein yang terdiri dari asam amino spesifik dengan panjang yang bervariasi. Kelarutan hormon sangatlah penting karena menentukan bagaimana hormon di proses oleh

(11)

sel endokrin, bagaimana hormon di transportasikan di dalam darah, dan  bagaimana hormon menghasilkan efek pada sel target. Lokasi dari reseptor

hormon lipofilik dan hidrofilik, yaitu:

 Peptida dan katekolamin hidrofilik tidak bisa melewati sawar membran lipid sel target. Oleh karena itu, mereka mengikat reseptor spesifik di permukaan luar membran plasma sel target.

 Steroid dan tiroid lipofilik dengan mudah melewati permukaan membran untuk mengikat reseptor spesifik di dalam sel target

Walaupun hormon menghasilkan variasi respon biologis yang luas, secara umum mereka memberikan pengaruh pada sel target dengan mengubah protein sel dengan dua jalur:

1. Hormon hidrofilik yang mengikat di permukaan berfungsi dengan jalur  pengaktifan second messenger (cara kedua) di dalam sel target. Aktivasi ini

secara langsung mengubah aktifitas protein intraseluler yang telah ada,  biasanya enzim, untuk menghasilkan efek yang diharapkan.

2. Hormon lipofilik berfungsi dengan pengaktifan gen spesifik di sel target yang akan menyebabkan pembentukan protein intraseluler yang baru. Protein ini bisa enzimatik maupun struktural.

2.2.5 Klasifikasi Hormon Berdasarkan Senyawa Kimia Pembentuknya

Berdasarkan senyawa kimia pembentuknya, hormon terbagi menjadi beberapa golongan, antara lain:

a. Golongan Steroid

Berasal dari kolestrerol dan disekresi oleh korteks adrenal vertebrata dan pada mamalia oleh plasenta.

 b. Golongan Eikosanoid

Yaitu dari asam arachidonat. Golongan senyawa ini membentuk kelompok  prostaglandin, tromboksan, leukotrien, dan lipoksin.

c. Golongan Derivat

Asam Amino dengan molekul yang kecil, hormon golongan ini disekresi oleh kelenjar tiroid dan medula kelenjar adrenal, contohnya: hormon Thyroid dan hormon Katekolamin.

(12)

d. Golongan Polipeptida / Protein

Merupakan kelompok terbesar dan diarahkan oleh mRNA pada retikulum endoplasma, sebagian besar dibentuk sebagai prohormon kemudian peptide itu selanjutnya dipecah di apparatus golgi membentuk hormon. Hormon golongan  peptide / protein ini disekresikan oleh sebagian besar kelenjar endokrin.

Contohnya : hormon Insulin, hormon Glukagon, hormon GH dan hormon TSH.

2.2.6 Klasifikasi Hormon Berdasarkan Lokasi Reseptor Hormon

Berdasarkan lokasi reseptor hormon, hormon terbagi menjadi beberapa golongan, antara lain:

a. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler 

 b. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran).

2.3 Cara Kerja Hormon

Earl Sutherland memulai penelitiannya tentang mekanisme kerja enzim pada tahun 1950. Mula-mula ia bertujuan untuk mengetahui bagaimana epinefrin dan glukagon  bekerja pada reaksi pemecahan glikogen dan pembentukan glukosa oleh hati. Yang diamati pertama kali ialah bahwa reaksi pemecahan glikogen menjadi glukosa dipercepat oleh hormon-hormon tersebut. Epinefrin dan glukagon dapat bekerja pada reaksi tersebut.

Pada penelitian lebih lanjut Sutherland menemukan bahwa adanya epinefrin dan glukagon pada reaksi pemecahan glikogen telah menimbulkan terbentuknya suatu zat yang tahan panas sebagai zat antara. Dari analisis kimia ternyata zat tersebut ialah AMP siklik. Selanjutnya diketahui bahwa AMP siklik ini terbentuk dari ATP oleh enzim adenil siklase. AMP siklik dapat dihidrolisis oleh enzim fosfodiesterase menjadi AMP.

ATP Mg

2+

adenilsiklase AMP siklik + PPi + H +

AMP siklik + H2O Mg 2+

(13)

Reaksi ini bersifat sangat eksergonik dan bila tidak ada fosfodiesterase , AMP siklik merupakan senyawa yang sangat stabil. Hasil penelitian Sutherland lebih lanjut dapat menjelaskan konsep tentang mekanisme kerja hormon. Hal-hal penting pada konsep tersebut adalah:

1. Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma.

2. Penggabungan hormon dengan reseptornya dalam membran plasma dapat merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran plasma.

3. Peningkatan aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah AMP siklik dalam sel.

4. AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau beberapa  proses.

Dari konsep tersebut dapat digambarkan mekanisme kerja hormon serta peranan AMP siklik sebagai berikut :

Adanya rangsangan dari luar maupun dari dalam menyebabkan kelenjar endokrin memproduksi dan mengeluarkan hormon ke dalam plasma darah. Setelah sampai  pada sel yang menjadi tujuan, hormon bergabung dengan reseptor dan meningkatkan aktivitas adenil siklase yang terdapat pada membran. Aktivitas adenil siklase yang meningkat ini menyebabkan peningkatan pembentukan AMP siklik yang terdapat dalam plasma sel yang dapat mengubah proses di dalam sel tersebut, misalnya

rangsangan kelenjar endokrin hormon adenil siklase ATP Mg++ AMP siklik  respon fisiologis fosfodiesterase AMP membran sel

(14)

aktivitas enzim, permeabilitas membran dan sebagainya. Keseluruhan proses yang  berubah ini dapat terwujud dalam tindakan sebagai jawaban fisiologik atau usaha yang dilakukan oleh manusia. Proses yang bersifat hormonal ini terdiri a tas dua tahap, yaitu tahap pertama pembentukan hormon sampai tiba pada dinding sel atau plasma, sedangkan tahap kedua ialah peningkatan jumlah AMP siklik hingga terjadinya  pertumbuhan atas proses dalam sel.

(15)

cAMP merupakan second messenger yang dibentuk dari senyawa ATP oleh kerja enzim Adenilat Siklase dengan adanya Mg2+ yang membentuk suatu kompleks dengan ATP untuk bertindak sebagai substrat untuk reaksi.

Mg2+

ATP cAMP + PPi + H+

Adenilat siklase

cAMP mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam proses kerja sejumlah hormon. Epineprin meningkatkan kadar cAMP yang tinggi di dalam sel-sel otot dan  perubahan yang relatif kecil dalam sel-sel hati.

Mekanisme kerja hormon yang melibatkan cAMP

Mekanisme kerja hormon yang melibatkan cAMP, diawali hormon berikatan dengan reseptor dan mengaktifkan protein G. Protein G merupakan protein yang berbentuk

(16)

heterotrimer dan memiliki tempat ikatan dengan nukleotida guanine, protein G terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Gs (berfungsi mengaktifkan enzim adenilat siklase), Gi (berfungsi menghambat enzim adenilat siklase), Gg (berfungsi mengaktifkan sistem fosfolipase / inositol fosfat). Sehingga protein G tersebut melepaskan GDP (Guanin Difosfat) dan mengikat GTP (Guanin Trifosfat). Sewaktu mengikat GTP, protein Gs mengaktifkan enzim adenilat siklase, yang menghasilkan cAMP / siklik-AMP. cAMP mengaktifkan protein kinase A (PKA) dengan mengeluarkan subunit regulatorik. Protein kinase A berfungsi melakukan fosforilasi berbagai protein dan mencetuskan respon sel (regulasi enzim metabolisme dan transkripsi gen).

2.5 Hormon Pankreas

Pankreas memiliki 2 fungsi yaitu :

a. Eksokrin, mensekresi enzim-enzim dan ion-ion yang digunakan untuk  proses pencernaan ke dalam duodenum.

b. Endokrin, terdiri dari pulau-pulau Langerhans yang menghasilkan  beberapa hormon. Lihat tabel di bawah ini :

Tipe sel Jumlah relatif  Hormon yg diproduksi

A (atau α) 25% Glukagon

B (atau β) 70% Insulin

D (atau δ) < 5% Somatostatin

F Sangat kecil Polipeptida pankreas

1. Insulin

a. Struktur 

Insulin merupakan polipeptida yang terdiri dari 2 rantai, yaitu rantai A dan rantai B. Rantai A terdiri dari 21 asam amino, rantai B terdiri dari 30 asam amino. Kedua rantai trsebut dihubungkan oleh jembatan disulfida, yaitu  pada A7 dengan B7 dan pada A20 dengan B19. Ada pula jembatan disulfida intra rantai pada rantai A yaitu pada A6 dan A11. Posisi ketiga  jembatan tersebut selalu tetap. Kadang terjadi substitusi asam amino

(17)

terutama pada rantai A posisi 8, 9, 10 namun tidak mempengaruhi  bioaktivitas rangkaian tesebut.

 b. Sintesis

 Sintesis pro insulin

Preprohomon insulin merupakan prekursor yang lebih besar. terdapat rangkaian pra atau rangkaian pemandu dengan 32 asam amino  bersifat hidrofobik yang mengarahkan molekul tersebut ke dalam Retikulum Endoplasma kasar. Di dalam RE kasar dihasilkan molekul  proinsulin yamg memperlihatkan adanya jembatan disulfida pada peptida

C rantai A dan peptida C rantai B  Sintesis insulin

Molekul proinsulin yang diproduksi oleh RE kasar kemudian diangkut ke apparatus golgi Di aparatus golgi terjadi proteolisis dan pengemasan ke dalam bentuk granul sekretorik. 95% proinsulin diubah menjadi insulin dengan memecah molekul proinsulin pada rantai  peptida penghubung sehingga hanya tersisa rantai A dan rantai B beserta  jembatan disulfidanya. Granul tersebut dibawa ke membran plasma melintasi sitoplasma. Dengan adanya rangsangan granul yang telah matur akan menyatu dengan membran plasma dan mengeluarkan isinya ke dalam cairan ekstrasel melalui poses eksositosis.

c. Sekresi

Insulin disekresikan sekitar 40-50 unit perhari. Beberapa unsur yang terlibat antara lain:

 Glukosa

Peningkatan konsentrasi glukosa dalam plasma merupakan faktor fisiologis penting dalam sekresi insulin. Konsentrasi ambang bagi sekresi insulin tersebut adalah kadar glukosa puasa plasma (80-100 mg/dL). Pada ambang tersebut insulin diproduksi minimal. Peningkatan rasio ATP/ADP dalam metabolisme glukosa membuat K + keluar,

(18)

keadaan ini menyebabkan saluran Ca2+ aktif. Masuknya Ca2+ menyebabkan sekresi insulin.

 Faktor hormonal

Sejumlah hormon mempengaruhi pelepasan insulin :

epinefrin menghambat pelepasan insulin agonis β-adrenegik merangsang pelepasan insulin, kemungkinan dengan cara meningkatkan cAMP intrasel. Hormon pertumbuhan, kortisol, laktogen  plasenta, estrogen, progestin dapat meningkatkan sekresi insulin. Dapat dilihat ketika pada fase akhir kehamilan insulin meningkat dengan sangat mencolok.

 Preparat farmakologik

Obat yang merangsang sekresi insulin dan paling sering dipakai untuk terapi diabetes pada manusia adalah senyawa sulfonilurea. Tolbutamid, dipakai dalam terapi diabetes melitus tipe II (diabetes yang tidak tegantung insulin).

d. Peranan Insulin Dalam Metabolisme  Efek pada tansportasi membrane

Insulin meningkatkan pengangkutan glukosa.

Mekanisme ini diawali ketika konsentrasi glukosa intasel yang sangat rendah bila dibandingkan dengan ekstrasel. Glukosa ekstrasel akan masuk ke dalam sel melalui proses difusi yang difasilitasi dan diperantarai oleh pengangkut glukosa :

GLUT 1 : Terdapat dimana-mana, merupakan pengangkut utama di dalam otak

GLUT 2 : Terdapat di hati

GLUT 4 : terletak di jaringan adiposa, otot jantung dan otot Skeletal

Proses ini dimulai ketika insulin berikatan dengan reseptor yang ada pada membran sel target. Ikatan insulin dengan reseptor akan memberikan sinyal bagi pengangkut glukosa untuk keluar dari depot intrasel menuju membran sel. Kemudian pengangkut glukosa akan  berikatan dengan membran dan akhinya tejadi fusi/menyatu dengan

(19)

membran plasma. Kemudian tejadi transpot glukosa ekstrasel ke dalam sel. Insulin memisahkan diri dari rseptornya. Pengangkut glukosa kembali masuk ke dalam depot intrasel.

 Efek pada penggunaan glukosa

Insulin mempengaruhi penggunaan glukosa melalui sejumlah cara dengan mengubah glukosa yang dikonsumsi:

1. 50% diubah menjadi energi (glikolisis) 2. 30-40% diubah menjadi lemak (lipogenesis) 3. 10% diubah menjadi glikogen (glikogenesis)

Insulin meningkatkan glikolisis hepatik dengan menaikkan aktivitas dan  jumlah beberapa enzim yang penting, antara lain glukokinase, fosfofruktokinase dan piruvat kinase. Bertambahnya glikolisis akan meningkatkan penggunaan glukosa dan dengan demikian secara tidak langsung menurunkan pelepasan glukosa ke dalam plasma. Di otot skeletal insulin meningkatkan aliran masuk glukosa melalui  pengangkut dan menaikkan kadar enzim heksokinase II yang

melakukan fosforilasi dan memulai metabolisme glukosa. Insulin merangsang lipogenesis di jaringan adiposa dengan :

1. Menyediakan asetil KoA dan NADPH yang diperlukan bagi sintesis asam lemak.

2. mempertahankan kadar normal enzim asetil KoA karboksilase yang mengkatalisis konversi asetil KoA menjadi malonil KoA.

3. Menyediakan gliserol yang terlibat dalam sintesis triasilgliserol. Di hati dan otot insulin juga merangsang konversi glukosa menjadi glukosa 6 fosfat yang akhirnya menjadi glukosa 1 fosfat dan bersatu menjadi glikogen dengan bantuan enzim glikogen sintase.

 Efek terhadap produksi glukosa (glukoneogenesis)

Pembentukan glukosa dari prekursor nonkarbohidrat melibatkan serangkaian tahapan enzimatik yang dirangsang oleh glukagon, hormon glukokortikoid, dan dalam jumlah kecil oleh angiotensin II dan vasopresin. Insulin menghambat tahapan tersebut.

(20)

 Efek tehadap metabolisme glukosa

Secara umum efek insulin adalah menurunkan glukosa darah. Insulin juga berupaya untuk melawan hormon-hormon lain yang menghambat kerja insulin tersebut, sehingga tercipta mekanisme  pengaturan kadar glukosa dalam darah.

 Efek tehadap metabolisme lipid a. Merangsang lipogenesis

b. Menghambat lipolisis (pemecahan lemak menjadi asam lemak) di hati dan jaringan adiposa, dengan cara menghambat aktivitas enzim lipase. Karena itu insulin menurunkan kadar asam lemak  bebas yang beredar dalam darah. Insulin juga mempengaruhi kadar kolesterol. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol kadar kolesterol dapat meningkat dan dapat menyebabkan aterosklerosis.  Efek terhadap metabolisme protein

Insulin merangsang sintesis protein dan memperlambat penguraian  protein. nsulin menstimulasi ambilan asam amino oleh otot. g Efek terhadap replikasi sel. Insulin mempengaruhi translasi mRNA dan dengan demikian juga mempengaruhi sintesis protein secara umum pada sejumlah organ yaitu otot, hati dan jaringan adiposa.

e. Patofisiologi

Defisiensi atau resistensi insulin mengakibatkan penyakit Diabetes Melitus, ada 2 tipe DM :

1. DM tipe 1 (DM yang bergantung insulin, IDDM : insulin dependent diabetes mellitus)

2. DM tipe 2 (DM tidak bergantung insulin, NIDDM: non insulin dependent diabetes mellitus.

Manifestasi utama DM adalah hiperglikemia yang terjadi akibat : 1. Berkurangnya jumlah glukosa yang masuk ke dalam sel

2. Berkurangnya penggunaan glukosa oleh berbagai jaringan 3. Peningkatan produksi glukosa (glukoneogenesis) oleh hati

(21)

Gejala utama DM adalah: 1. Polidipsi

Ditandai dengan rasa haus yang meningkat dan banyak minum. Terjadi karena volume urine yang dikeluarkan meningkat (poliuria) sehingga menyebabkan dehidrasi (hiperosmolaritas).

2. Poliuria

Merupakan gejala yang ditandai dengan banyaknya volume urine yang dikeluarkan. Terjadi karena diuresis osmotik.

3. Polifagi

Hal ini dapat dilihat dari rasa lapar yang terus menerus, namun tetap terjadi penurunan berat badan. Kadar glukosa plasma pada orang normal mencapai 120 mg/dL.Bila kadar glukosa plasma mencapai kadar tertentu (pada manusia >80 mg/dL) taraf maksimal reabsorbsi glukosa dalam tubulus renal akan dilampaui dan glukosa akan diekskresikan ke dalam urin (glikosuria). Glikosuria menyebabkan kehilangan kalori yang cukup besar sehingga dapat terjadi penurunan  berat badan disertai polifagi. Tumor pada sel B menyebabkan hiperinsulinisme dan suatu sindrom yang ditandai dengan hipoglikemia  berat. Leprekaunisme, terjadi karena kurangnya reseptor insulin atau

mempunyai reseptor yang cacat. Sindrom ini ditandai dengan berat  badan rendah, penurunan massa otot, berkurangnya lemak subkutan,

fasies elfin, kenaikan kadar insulin plasma, kematian dini.

2. Glukagon a. Struktur 

Merupakan polipeptida rantai tunggal terdiri dari 29 asam amino disintesis di dalam sel A pulau Langerhans pancreas. Disintesis dari molekul prekursor  proglukagon yang berukuran jauh lebih besar. Glukagon beredar dalam  plasma dalam bentuk bebas, tidak terikat dengan protein pengangkut. Karena tidak terikat dengan protein pengangkut maka usia paruh glukagon dalam  plasma singkat (sekitar 5 menit). Glukagon diinaktifkan di hati yang

(22)

mempunyai enzim yang memecah 2 asam amino pertama dari ujung terminal amino.

 b. Sekresi

Diperkirakan glukosa menghambat sekresi glukagon, mungkin juga diperantarai oleh insulin karena hormon ini menghambat langsung pelepasan glukagon. Faktor lain yang mempengaruhi sekresi glukagon antara lain asam amino, asam lemak, serta keton, hormon traktus gastrointestinal dan neurotransmiter.

c. Mekanisme kerja

 Secara umum glukagon melawan kerja insulin glukagon merangsang glikogenolisis dan lipolysis.

 Hati merupakan sasaran utama kerja glukagon. Glukagon terikat dengan reseptor spesifik dalam membran plasma sel hati. Peristiwa ini mengaktifkan enzim adenilil siklase menghasilkan cAMP. Molekul cAMP yang dihasilkan mengaktifkan enzim fosforilase yang meningkatkan laju penguraian dan menghambat kerja enzim glikogen sintase sehingga pembentukan glikogen terhambat.

 Kenaikan kadar cAMP merangsang konversi asam amino menjadi glukosa dengan menginduksi sejumlah enzim yang terlibat dalam lintasan glukoneogenik. Berikut adalah tabel yang memperlihatkan enzim-enzim yang diinduksi atau direpresi oleh insulin dan glucagon.

(23)

 Kenaikan kadar cAMP sel adiposa mengaktifkan enzim lipase yang sensitif terhadap hormon tersebut.

3. Somatostatin a. Struktur 

Merupakan peptida siklik disintesis sebagai prohormon somatostatin yang  besar. Disintesis dalam sel D pulau langerhans pancreas. Prohormon tersebut mula-mula diproses menjadi 28 asam amino dan akhirnya menjadi 14 asam amino. Selain di di pulau Langerhans somatostatin dijumpai di hipotalamus, jaringan gastrointestinal, dan sistem saraf pusat (mungkin sebagai neurotransmiter).

 b. Peran

Somatostatin menghambat sekresi hormon pertumbuhan. Menghalangi ketosis pada kondisi defisiensi akut insulin (menghambat kerja glukagon untuk lipolisis saat kondisi insulin rendah). Mengurangi  pengangkutan nutrien dari traktus gastrointestinal ke dalam sirkulasi

darah, karena :

1. Hormon ini memperpanjang waktu pengosongan lambung

2. Mengurangi sekresi gastrin, sehingga produksi asam lambung menurun 3. Mengurangi sekresi kelenjar eksokrin pankreas (enzim pencernaan) 4. Mengurangi aliran darah splanknikus

5. Memperlambat absorbs

4. Polipeptida Pankreas (PP)

 Merupakan suatu peptida dengan 36 asam amino  Diprodksi oleh sel af pancreas

 Sekresinya ditingkatkan oleh konsumsi protein, puasa, olah raga, serta hipoglikemia akut dan dikurangi oleh somatostatin dan pemberian glukosa intravena.

 Fungsi PP masih belum diketahui, mungkin berkaitan dengan kadar glikogen hati dan sekresi gastrointest.

(24)

2.6 Hormon Gastrointestinal

 Merupakan hormon pertama yang berhasil diidentifikasi, yaitu Sekretin (tahun 1902) oleh Bayliss dan Starling.

 Hormon peptida gastrointestinal memiliki struktur kimia dan fungsi biologis yang saling tumpang tindih dan sebagian besar terdapat dalam bentuk multipel, hanya sekretin yang terdapat dalam bentuk tunggal

 Peranan hormon gastrointestinal (mekanisme kerjanya tidak banyak diketahui).

Hormon Lokasi Kerja utama

Gastrin antrum, duodenum lambung

sekresi asam lambung dan pepsin Kolesistokinin (CCK) duodenum, jejunum sekresi amilase pankreas

Sekretin duodenum, jejunum sekresi bikarbonat pankreas GIP (gastric inhibitor

 polypeptide

usus halus meningkatkan pelepasan insulin yang diperantarai glukosa,

menghambat sekresi asam lambung VIP (vasoactive

intestinal polypeptide)

Pancreas relaksasi otot polos,

merangsang sekresi bikarbonat Motilin usus halus mengawali motilitas usus selama

 pencernaan Somatostatin lambung, duodenum,

 pancreas

sejumlah efek penghambatan

Polipeptida pankreas Pancreas menghambat sekresi bikarbonat dan protein pankreas

Enkef alin lambung, duodenum, kandung empedu

kerja seperti opiat Zat P seluruh traktus

gastrointestinal

kerja fisiologis belum pasti BLI (Bombesin Like

Immunoreactivity)

lambung, duodenum merangsang pelepasan gastrin dan CCK

 Neurotensin Ileum kerja fisiologis tidak diketahui Enteroglukagon pankreas, usus halus kerja fisiologis tidak diketahui

(25)

2.5 Hormon Gonad

Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin  perempuan berada pada ovarium. Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone).

Pada setiap spesies tertentu hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis. Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya efektif bila diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin dapat diukur radioimmunoasay,  berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus yang membeda-bedakan dengan masing-masing hormon hipofisis. Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atauandrogen.

Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses  pembentukan sperma) dan  pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada  bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis,  janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan. Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat  pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya  payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.

Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu).

(26)

Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH. FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di bawah  pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang pada beberapa spesies berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig mensekresi testoteron.

1. Mekanisme Kerja Hormon Gonadotropin

Mekanisme kerja hormon tropik adenohipofisis misalnya hormon Gonadotropin (hormon kelamin) merupakan mekanisme kerja hormon pada taraf selular tergantung jenis hormonnya, mengikuti salah satu mekanisme berikut:

Hormon berinteraksi dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan atau  penghambatan mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP ,selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi. Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel,dan efek akhirnya bergantung dari kapasitas serta fungsi dari sel tersebut.siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim-enzim protein kinase yang terlibat dalam proses fosforilasi pada sintesis protein dalam sel.siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses ini.metabolisme siklik AMP menjadi 5,AMP dikatalisis oleh enzim fosfodiesterase yang spesifik.dengan demikian zat-zat yang menghambat enzim fosfodiesterase dapat menyebabkan timbulnya efek mirip hormon.

2. Hormon –  Hormin Gonad a. Ovarium

Ovarium mempunyai fungsi gametogenik penting yang di integrasikan dengan aktivitas hormionalnya. Pada wanita, gonad relatif tenang selama masa pertumbuhan dan maturasi yang cepat. Pada masa puberitas, ovarium memulai suatu periode 30-40 tahun fungsi siklus yang disebut siklus haid

(27)

karena masa pendarahan teratur yang merupakan manifestasinya yang paling  jelas. Ovarium ini kemudian memberikan respon terhadap gonadotropin yang

disektresikan oleh kelenjar hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik yang terjadi ini di sebut menopause. Mekanisme yang bertanggung jawab bagi mula kerja fungsi ovarium pada masa puberitas dianggap berasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapat dirangsang oleh gonadotropi yang sudah ada di dalam hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus.

 ESTROGEN

Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu  pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga  berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma. Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi  pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ

reproduksi wanita. Fungsi lainnya sebagai berikut : 1. Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium

2. Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir Serviks.

3. Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina

4. Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara. Juga mengatur distribusi lemak tubuh.

5. Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu  pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk  pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi

(28)

 PROGESTERONE

Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar  progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai  plasenta dapat membentuk hormon HCG. Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada  pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.

 GONADOTROPIN RELEASING HORMONE

GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah,  begitupun sebaliknya.

 FSH (FOLIKEL STIMULATING HORMONE) DAN LH

(LUTEINIZING HORMONE)

Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan  pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

 HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan

(29)

sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

 b. Testis

 ANDROGEN DAN TESTOTERON

Pada manusia, androgen terpenting yang disekresikan oleh testis adalah testoteron. Jalur sintesis testoteron didalam testis mirip dengan yang telah digambarkan didalam ovarium dan adrenal. Pada laki-laki, setiap hari dihasilkan sekitar 8 mg testoteron. Kira-kira 95 persen diproduksi oleh sel leydig dan hanya 5 persen olh adrenal. Testis juga mensekresikan dalam  jumlah sedikit androgen kuat lainnya, dihidrotestoteron. Juga androstenedion dan dehidropiandrosteron, yang merupakan androgen lemah. Pregnenolon dan progesteron serta turunanya 17-hidrisilasi juga dilepaskan dalam jumlah kecil. Kadar testoteron dalam plasma pada laki-laki kira-kira 0,6 /dl setelah puberitas dan tidak tampak bervariasi secara  bermakna sesuai umur.

(30)

BAB II PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Kata hormon  berasal dari bahasa Yunani yang berarti “menimbulkan atau membangkitkan”. Hormon adalah suatu zat kimia yang  bertugas sebagai  pembawa tugas (chemical messenger ), disekresikanoleh sejenis jaringan

2. Hormon terrdiri atas berbagai macam senyawa yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Steroid, yaitu testoteron dan progesteron.

2. Derivat asam amino, yaitu epinefrin dan tiroksin.

3. Peptida-protein, yaitu insulin, glukagon, parathormon, oksitosin, vasopresin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain-lainnya.

3. Hormon dapat diklasifikasikan berdasarkan senyawa kimia penyusunnya, daya larut, lokasi reseptor, dan sifat sinyal yang digunakan untuk perantara kerja hormon dalam sel.

4. Hasil penelitian Sutherland lebih lanjut dapat menjelaskan konsep tentang mekanisme kerja hormon. Hal-hal penting pada konsep tersebut adalah :

1. Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma.

2. Penggabungan hormon dengan reseptornya dalam membran plasma dapat merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran plasma.

3. Peningkatan aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah AMP siklik dalam sel.

4. AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau  beberapa proses.

5. cAMP merupakan second messenger yang dibentuk dari senyawa ATP oleh kerja enzim Adenilat Siklase dengan adanya Mg2+ yang membentuk suatu kompleks dengan ATP untuk bertindak sebagai substrat untuk reaksi.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Azmi, Johny. 1999. Biokimia 1 (Biomolekul). Padang. UNP Bakar, Usman dan Iswendi. 2010. Biochemistry 1. Padang : UNP

Colby, S Diane. 1988. Ringkasan Biokimia Harper . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Gavrieli,Y.,Y.Sherman,and S.A Ben-Sasson. (1992).  Identification of programed cell death in situ via specific llabeling of nuclear DNA fragmentation. J.CellBiol. 119:493-501.

Gultom, Togu. 2001. Biokimia Struktur dan Fungsi. Yogyakarta : JICA

Haqiqi. 2008. Biosintesis hormone tiroid dan paratiroid . Malang : Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

McKee, Trudy dan McKee James. 1996. Biochemistry : The Molecular Basis of Life 3rd  Edition. New York : University of the Sciences.

Marks, Dawn B. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar:Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC

Montgomery, Rex dkk. 1983.  Biokimia : Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Yogyakarta : UGM Press

Poedjiadi, Anna dan Titin. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UIP

Thompson,H.J.,R.Strange and P.J.Schedin. (1992)  Apoptosis in the genesis and  prevention of cancer. Cancer Epidem. Biomarkers and Prevention 1 : 597-602

Referensi

Dokumen terkait

Seksi Perluasan Kesempatan Kerja.. JABATAN : PENGELOLA BAHAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA 2. Melakukan kegiatan pengelolaan bahan penempatan

Prinsip hubungan Injil dan Worldview Tomatala Bab 5 Komunikasi Hesselgrave Craft Ceramah dan diskusi, mencatat 30 – 45 menit ceramah, 30 menit diskusi, resume

menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 40,4%, yaitu pengaruh dukungan orang tua terhadap motivasi

Alhasil, tunjangan bagi harga beras di pasar menjadi kontributor paling penting dalam peningkatan tunjangan yang signifikan di Indonesia, sebagaimana diukur dengan

Desain penelitian ini bersifat studi evaluasi dengan jenis deskriptif menggunakan model evaluasi CIPP (context,input,process,produck). Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa :

Hasil penelitian menunjukkan terjadi kenaikan kadar MDA pada darah, hati, jantung dan usus yang sangat bermakna setelah pemberian beban, baik pada kelompok tanpa ekstrak ubijalar

Sungguh segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Kuasa, oleh karena penyertaanya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul

Setiap aspek yang secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi atau dikendalikan oleh sistem tetapi tidak mempengaruhi sistem adalah output dari sistem. Setiap entiti