• Tidak ada hasil yang ditemukan

CJR KELISTRIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CJR KELISTRIKAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN

TROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

KONVENSIONAL

MOTOR BAKAR GASOLINE EMPAT SILINDER 4

MOTOR BAKAR GASOLINE EMPAT SILINDER 4

TAK PENGAPIAN

TAK PENGAPIAN

CDI

CDI

Edy Susilo Widodo dan Eko S

Edy Susilo Widodo dan Eko S

urjadi

urjadi

2015

2015

 NAMA MAHASISWA

 NAMA MAHASISWA : NANDA RAMADHAN DA: NANDA RAMADHAN DAMANIKMANIK  NIM

 NIM : 5173122014: 5173122014 DOSEN

DOSEN PENGAMPU PENGAMPU : : Drs. Drs. Suherman, Suherman, M.PdM.Pd MATA

MATA KULIAH KULIAH : : LISTRIK LISTRIK DAN DAN ELEKTRONIKA ELEKTRONIKA OTOMOTIFOTOMOTIF

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKHNIK OTOMOTIF PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKHNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

FAKULTAS TEKNIK

 – 

 – 

 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN

MEDAN MARET- 28-2018 MARET- 28-2018

CRITICAL JOURNAL REVIEW CRITICAL JOURNAL REVIEW MATA KULIAH LISTRIK DAN MATA KULIAH LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF ELEKTRONIKA OTOMOTIF

Skor Nilai : Skor Nilai :

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur Kehadirat Allah SWT

Puji dan syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia- Nya Kepada Penulis, sehingga Critical Journal Review ini dapat diselesaikan dengan

 Nya Kepada Penulis, sehingga Critical Journal Review ini dapat diselesaikan dengan baik.baik. Adapun tujuan penulis dalam menyusun Critical Journal Review ini adalah untuk Adapun tujuan penulis dalam menyusun Critical Journal Review ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Listrik Dan Elektronika Otomotif dan Critical memenuhi salah satu tugas mata kuliah Listrik Dan Elektronika Otomotif dan Critical Journal Review ini juga dapat digunakan menjadi bahan diskusi, serta dapat diaplikasikan Journal Review ini juga dapat digunakan menjadi bahan diskusi, serta dapat diaplikasikan sebagai bahan pembelajaran.

sebagai bahan pembelajaran. Penulis mengucap

Penulis mengucapkan banykan banyak terima kasih ak terima kasih kepada kepada Bapak DoBapak Dosen yang sen yang mengajarmengajar mata kuliah Listrik Dan Elektronika Otomotif, karena telah membantu penulis dalam mata kuliah Listrik Dan Elektronika Otomotif, karena telah membantu penulis dalam  penyelesaian Critical

 penyelesaian Critical Journal Review ini, Journal Review ini, serta kepada sserta kepada semua pihak yang temua pihak yang turut andil urut andil dalamdalam membantu dalam penyelesaian Critical Journal Review ini, sehingga Critical

membantu dalam penyelesaian Critical Journal Review ini, sehingga Critical Journal ReviewJournal Review ini bisa diselesaikan dengan tepat waktu.

ini bisa diselesaikan dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa Critical Journal Review ini masih

Penulis menyadari bahwa Critical Journal Review ini masih banyak kekurangannybanyak kekurangannya.a. Oleh sebab itu Penulis ingin kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang sifat Oleh sebab itu Penulis ingin kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang sifat nya membangun, demi penyempurnaan Critical Journal Review ini dikemudian hari. nya membangun, demi penyempurnaan Critical Journal Review ini dikemudian hari. Semoga Critical Journal Review ini dapat bermanfaat ba

Semoga Critical Journal Review ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.gi para pembaca. Wassalamualaikuam Wr. Wb Wassalamualaikuam Wr. Wb Medan,27 Maret 2018 Medan,27 Maret 2018 Penulis , Penulis ,

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN A.

A. Rasionalisasi pentingnya CJR………..1Rasionalisasi pentingnya CJR………..1 B.

B. Tujuan PenulTujuan Penulisan CJR………...………...isan CJR………...………...22 C.

C. MaManfaat……….………...nfaat……….………...3..3 D.

D. Identitas Artikel dan journal yamgIdentitas Artikel dan journal yamg direview…………..………direview…………..………..4..4

BAB II. RINGKASAN ISI ARTIKEL BAB II. RINGKASAN ISI ARTIKEL

A.

A. Pendahuluan……….……….5Pendahuluan……….……….5 B.

B. DeskripDeskripsi isi………...si isi………...66

BAB III. PEMBAHASAN/ ANALISIS BAB III. PEMBAHASAN/ ANALISIS

A.

A. Pembahasan isi Journal……….7Pembahasan isi Journal……….7 B.

B. Kelebihan dan Kekurangan………. ………Kelebihan dan Kekurangan………. ………..…8…8

BAB IV. PENUTUP BAB IV. PENUTUP

A. A. Kesimpulan ………..……….9Kesimpulan ………..……….9 B. B. Rekomendasi………....10Rekomendasi………....10 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Rasionalisasi pentingnya CJRRasionalisasi pentingnya CJR

Dengan adanya Critical Jurnal Review ini dapat membantu mahasiswa dalam belajar Dengan adanya Critical Jurnal Review ini dapat membantu mahasiswa dalam belajar karena didalam suatu jurnal sudah terbukti kebenarannya tinggal pembaca mengkritik apa karena didalam suatu jurnal sudah terbukti kebenarannya tinggal pembaca mengkritik apa kekurangannya jurnal satu dengan yang lainnya, dan juga melatih keterampilan mahasiswa kekurangannya jurnal satu dengan yang lainnya, dan juga melatih keterampilan mahasiswa untuk belajar bagaimana melakukan suatu penelitian. Dari jurnal tersebut kita bisa untuk belajar bagaimana melakukan suatu penelitian. Dari jurnal tersebut kita bisa mengembangkan sesuatu hal yang baru.

mengembangkan sesuatu hal yang baru.

B.

B. Tujuan penulisan CJRTujuan penulisan CJR 

 Untuk memenuhi salah satu tugas Critical Journal Review Listrik DanUntuk memenuhi salah satu tugas Critical Journal Review Listrik Dan Elektronika Otomotif

Elektronika Otomotif 

 Menambah minat membaca.Menambah minat membaca. 

 Meningkatkan rasa ingin tau pembaca dalam hal-hal penelitian.Meningkatkan rasa ingin tau pembaca dalam hal-hal penelitian. 

 Menguatkan pembaca dengan hasil penelitian di dalam suatu penelitian.Menguatkan pembaca dengan hasil penelitian di dalam suatu penelitian.

C.

C. Manfaat CJRManfaat CJR 

 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya agarPenelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya agar  bisa lebih sempurna

 bisa lebih sempurna 

 Melatih mahasiswa dalam membuat Critical Journal Review,danMelatih mahasiswa dalam membuat Critical Journal Review,dan 

(5)

D.

D. Identitas Artikel dan Journal yang di RiviewIdentitas Artikel dan Journal yang di Riview 1.

1. Judul Judul Artikel Artikel :Troubleshooting :Troubleshooting Sistem Sistem Pengapian Pengapian KonvensionalKonvensional Motor Bakar Gasoline Empat Silinder 4 TAK

Motor Bakar Gasoline Empat Silinder 4 TAK 2.

2.  Nama Journal  Nama Journal :: 3.

3. Edisi Edisi Terbit Terbit : : Tahun Tahun 20152015 4.

4. Pengarang Pengarang Artikel Artikel :: Edy Susilo Widodo dan Eko SurjadiEdy Susilo Widodo dan Eko Surjadi 5.

5. Penerbit Penerbit : : Fakultas Fakultas Teknik Teknik Universitas Universitas Wahid Wahid Hasim Hasim SemarangSemarang 6.

6. Kota Kota Terbit Terbit : : SemarangSemarang 7.

7.  Nomor ISSN  Nomor ISSN : 978-602-99334: 978-602-99334-4-4-4-4 8.

(6)

BAB II BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL RINGKASAN ISI ARTIKEL

A.

A. PendahuluanPendahuluan

Sistem pengapian merupakan suatu sistem

Sistem pengapian merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menghasilkan teganganyang berfungsi untuk menghasilkan tegangan

listrik yang akan disalurkan ke busi guna melakukan proses pembakaran campuran bahan

listrik yang akan disalurkan ke busi guna melakukan proses pembakaran campuran bahan

 bakar.

 bakar. Pada Pada saat saat proses proses tersebut tersebut tentunya tentunya akan akan banyak banyak ditemui ditemui masalah, masalah, baik baik yangyang

ditimbulkan dari fungsi, cara kerja maupun masalah yang lainya. Berdasarkan adanya

ditimbulkan dari fungsi, cara kerja maupun masalah yang lainya. Berdasarkan adanya

 permasalahan terhadap sistem kerja

 permasalahan terhadap sistem kerja yang yang ada pada motor ada pada motor khususnya khususnya pada sistem pengpada sistem pengapian,apian,

maka penelitian untuk mencari, membidik dan mengatasi masalah atau Trouble shooting

maka penelitian untuk mencari, membidik dan mengatasi masalah atau Trouble shooting

sistem pengapian pada mobil

sistem pengapian pada mobil khususnya perlu dilakukan.khususnya perlu dilakukan.

B.

B. Deskripsi isiDeskripsi isi

Angga Aditya Abdullah (2013) mendapatkan hasil penelitian dan análisis data dengan

Angga Aditya Abdullah (2013) mendapatkan hasil penelitian dan análisis data dengan

mengacu pada perumusan masalah, bahwa konsumsi bahan bakar paling efisien didapat pada

mengacu pada perumusan masalah, bahwa konsumsi bahan bakar paling efisien didapat pada

 penggunaan 2

 penggunaan 2 Ignition Booster Ignition Booster dengan penambahan dengan penambahan metanol 20% metanol 20% dalam premium. dalam premium. MuadiMuadi

Ikhsan (2008), ada interaksi pengaruh jumlah katalisator pada Hidrocarbon Crack System

Ikhsan (2008), ada interaksi pengaruh jumlah katalisator pada Hidrocarbon Crack System

(HCS) dan variasi jenis busi terhadap daya mesin sepeda motor Yamaha Jupiter Z Tahun

(HCS) dan variasi jenis busi terhadap daya mesin sepeda motor Yamaha Jupiter Z Tahun

2008. Hal ini dapat ditunjukkan pemasangan dua buah katalisator Hidrocarbon Crack

2008. Hal ini dapat ditunjukkan pemasangan dua buah katalisator Hidrocarbon Crack

System (HCS) dan pemasangan busi platinum menghasilkan daya yang paling besar

System (HCS) dan pemasangan busi platinum menghasilkan daya yang paling besar dengandengan

rerata 7,67 HP.

rerata 7,67 HP.

Kadar campuran champor dan premium berpengaruh terhadap torsi demikian pula

Kadar campuran champor dan premium berpengaruh terhadap torsi demikian pula

halnya pada daya yang dihasilkan oleh masing-masing kadar campuran cha

halnya pada daya yang dihasilkan oleh masing-masing kadar campuran champor dan bahanmpor dan bahan

 bakar mengalami

 bakar mengalami kenaikan seiring kenaikan seiring kenaikan putaran kenaikan putaran (rpm) (Masruki K(rpm) (Masruki Kabib, 2009). abib, 2009). TerdapatTerdapat

interaksi antara variasi diameter venturi karburato

interaksi antara variasi diameter venturi karburator dan jenis bur dan jenis busi terhadap daya pada si terhadap daya pada sepedasepeda

motor Bajaj Pulsar 180 DTS-I Tahun 2009, dengan meningkatnya daya maksimal sebesar

motor Bajaj Pulsar 180 DTS-I Tahun 2009, dengan meningkatnya daya maksimal sebesar

12,1 HP dengan diameter venturi karburator 32 mm dan jenis busi Denso U 20 EPR 9 (Aziz

12,1 HP dengan diameter venturi karburator 32 mm dan jenis busi Denso U 20 EPR 9 (Aziz

Ramadhani, Husin Bugis & Basori, 2013).

Ramadhani, Husin Bugis & Basori, 2013). Sistim Pengapian

Sistim Pengapian

Sistem pengapian ialah suatu sistem yang berfungsi untuk mendistribusikan energi listrik,

Sistem pengapian ialah suatu sistem yang berfungsi untuk mendistribusikan energi listrik,

dari baterai ke ignition coil dan kemudian membagi-bagikan tegangan tersebut ke

dari baterai ke ignition coil dan kemudian membagi-bagikan tegangan tersebut ke

masing-masing busi melalui distributor dan kabel tegangan tinggi.

(7)

dalam mesin mobil, pengapian dibagi menjadi dua, yaitu sistem pengapian elektrik dan

dalam mesin mobil, pengapian dibagi menjadi dua, yaitu sistem pengapian elektrik dan

sistem pengapian konvensional.

sistem pengapian konvensional. Komponen-kom

Komponen-komponen ponen Sistem PengapianSistem Pengapian 

 Baterai ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk mendistribusikan listrik ke sistemBaterai ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk mendistribusikan listrik ke sistem  pengapian dan komp

 pengapian dan komponen listrik lainnya.onen listrik lainnya.

 Kunci kontak berfungsi untuk penghubung dan pemutus arus dari baterai ke Kunci kontak berfungsi untuk penghubung dan pemutus arus dari baterai ke coil ataucoil atau komponen lainnya

komponen lainnya

 Ignition coil, berfungsi menaikkan tegangan listrik yang diterima dari bateraiIgnition coil, berfungsi menaikkan tegangan listrik yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian

menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian

 Distributor adalah suatu alat yang berfungsi sebagai jembatan yang menyesuaikanDistributor adalah suatu alat yang berfungsi sebagai jembatan yang menyesuaikan antara kerja sistem pengapian dengan putaran mesin

antara kerja sistem pengapian dengan putaran mesin

 Breaker Point (Kontak Platina), fungsi breaker point adalah untuk memutuskan arusBreaker Point (Kontak Platina), fungsi breaker point adalah untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi

listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi

induksi pada kumparan sekunder coil. Induksi terjadi pada saat

induksi pada kumparan sekunder coil. Induksi terjadi pada saat breaker point diputusbreaker point diputus

atau terbuka.

atau terbuka.

 Condenser ini berfungsi untuk mengurangi seminimal mungkin loncatan api yangCondenser ini berfungsi untuk mengurangi seminimal mungkin loncatan api yang terjadi di antara titik-titik kontak platina dan untuk mempercepat pemutusan arus

terjadi di antara titik-titik kontak platina dan untuk mempercepat pemutusan arus

dalam koil primer dengan maksud meninggikan tegangan induksi di dalam koil

dalam koil primer dengan maksud meninggikan tegangan induksi di dalam koil

sekunder.

sekunder.

 Rotor berfungsi untuk membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan olehRotor berfungsi untuk membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ditiap-tiap busi sesuai dengan urutan pengapian.

ignition coil ditiap-tiap busi sesuai dengan urutan pengapian.

 Kabel-kabel tegangan tinggi harus mampu mengalirkan arus listrik tegangan tinggiKabel-kabel tegangan tinggi harus mampu mengalirkan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan di dalam ignition coil ke busi-busi melalui distributor tanpa adanya

yang dihasilkan di dalam ignition coil ke busi-busi melalui distributor tanpa adanya

kebocoran.

kebocoran.

 Alat untuk mempercepat saat penyalaan secara otomatis, untuk menyesuaikan saatAlat untuk mempercepat saat penyalaan secara otomatis, untuk menyesuaikan saat  penyalaan

 penyalaan bahan bahan bakar bakar dalam dalam hubungannyhubungannya a dengan dengan kondisi kondisi kecepatan kecepatan putaranputaran

mesin, digunakan dua alat untuk memajukan saat penyalaan yaitu unit vacum

mesin, digunakan dua alat untuk memajukan saat penyalaan yaitu unit vacum

advancer dan unit centrifugal advencer.

advancer dan unit centrifugal advencer.

 Busi adalah salah satu Busi adalah salah satu bagian yang penting untuk menyalakan bahan bakar yang telahbagian yang penting untuk menyalakan bahan bakar yang telah dikompresikan di dalam ruang bakar

(8)

Perhitungan Sistem Pengapian Perhitungan Sistem Pengapian

Mesin bensin dapat menghasilkan tenaga guna menjalankan mobil dengan membakar Mesin bensin dapat menghasilkan tenaga guna menjalankan mobil dengan membakar campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar. Untuk mendapatkan pengapian yang campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar. Untuk mendapatkan pengapian yang sempurna digunakan beberapa perhitungan antara lain: a). Saat pengapian adalah saat busi sempurna digunakan beberapa perhitungan antara lain: a). Saat pengapian adalah saat busi meloncatkan bunga api untuk memulai pembakaran. Saat pengapian diukur dalam derajat meloncatkan bunga api untuk memulai pembakaran. Saat pengapian diukur dalam derajat Poros Engkol (oPE) sebelum atau sesudah TMA. Pengapian yang terjadi sebelum torak Poros Engkol (oPE) sebelum atau sesudah TMA. Pengapian yang terjadi sebelum torak mencapai TMA disebut pengapian awal, sedangkan pengapian terjadi sete

mencapai TMA disebut pengapian awal, sedangkan pengapian terjadi setelah torak mencapailah torak mencapai TMA disebut api lambat atau pengapian terlalu lambat. b). Sudut pengapian adalah sudut TMA disebut api lambat atau pengapian terlalu lambat. b). Sudut pengapian adalah sudut  putar kam distributor pada s

 putar kam distributor pada saat kontak pemutus membuka sampai aat kontak pemutus membuka sampai kontak pemutus kembalikontak pemutus kembali  pada

 pada tonjolan tonjolan berikutnya. berikutnya. c). c). Sudut Sudut dwel dwel adalah adalah sudut sudut putar putar kam kam distributor distributor saat saat kontakkontak  pemutus mulai menutup sampai kontak pemutus mulai membuka pada tonjolan berikutnya,  pemutus mulai menutup sampai kontak pemutus mulai membuka pada tonjolan berikutnya,

atau lamanya kontak pemutus menutup. atau lamanya kontak pemutus menutup. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 1.

1. Kerangka Operasional PenelitianKerangka Operasional Penelitian

Secara garis besar, penelitian ini dibagi menjadi tahap-tahap penelitian sebagaimana Secara garis besar, penelitian ini dibagi menjadi tahap-tahap penelitian sebagaimana digambarkan pada kerangka operasional, yaitu : 1) Tahap pertama dititik beratkan pada digambarkan pada kerangka operasional, yaitu : 1) Tahap pertama dititik beratkan pada membuat trouble pada komponen sistim pengapian, 2) Tahap kedua adalah melakukan membuat trouble pada komponen sistim pengapian, 2) Tahap kedua adalah melakukan  penelitian

 penelitian dengan dengan memanfaatkan memanfaatkan hasil hasil tahap tahap pertama pertama untuk untuk mengetahui mengetahui kondisi kondisi dandan akibat yang terjadi pada sistem pengapian dan motor bakar torak 4 tak dalam hal ini akibat yang terjadi pada sistem pengapian dan motor bakar torak 4 tak dalam hal ini motor mobil.

motor mobil. 2.

2. Instrumen PelaksanaanInstrumen Pelaksanaan

Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Di dalam variabel terdapat satu atau lebih gejala yang mungkin pula suatu penelitian. Di dalam variabel terdapat satu atau lebih gejala yang mungkin pula terdiri dari berbagai aspek atau unsur sebagai bagian yang tidak terpisahkan. Variabel terdiri dari berbagai aspek atau unsur sebagai bagian yang tidak terpisahkan. Variabel dalam penelitian ini ada tiga variabel : a) Variabel bebas adalah himpunan sejumlah dalam penelitian ini ada tiga variabel : a) Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat. Dalam

menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat. Dalam penelitian inipenelitian ini variabel bebasnya adalah memberikan malfunction pada komponen sistem pengapian variabel bebasnya adalah memberikan malfunction pada komponen sistem pengapian konvensional pada mobil tersebut. b) Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala konvensional pada mobil tersebut. b) Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula jumlah aspek atau unsur di dalamnya yang berfungsi menerima atau yang memiliki pula jumlah aspek atau unsur di dalamnya yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi lain, yang disebut variabel bebas. Dalam penelitian menyesuaikan diri dengan kondisi lain, yang disebut variabel bebas. Dalam penelitian

(9)

ini variabel terikatnya adalah akibat yang muncul setelah malfunction sistem yang ini variabel terikatnya adalah akibat yang muncul setelah malfunction sistem yang diberikan pada mobil. c) Variabel kontrol adalah variabel lain di luar penelitian yang diberikan pada mobil. c) Variabel kontrol adalah variabel lain di luar penelitian yang tidak termasuk diteliti tetapi dapat mempengaruhi hasil penelitian. Adapun variabel tidak termasuk diteliti tetapi dapat mempengaruhi hasil penelitian. Adapun variabel kontrol penelitian adalah : 1) Sistem pengapian yang sempurna, 2) Bahan bakar yang kontrol penelitian adalah : 1) Sistem pengapian yang sempurna, 2) Bahan bakar yang digunakan adalah premium, 3) Kondisi kerja kendaraan meliputi: saat start, putaran idle digunakan adalah premium, 3) Kondisi kerja kendaraan meliputi: saat start, putaran idle (750 rpm), putaran tinggi (5000 rpm) dan kondisi l

(750 rpm), putaran tinggi (5000 rpm) dan kondisi lain.ain. 3.

3. Prosedur PenelitianProsedur Penelitian

Prosedur penelitian dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut: Prosedur penelitian dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut: a.

a. Persiapan penelitianPersiapan penelitian

Persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam pengambilan Persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam pengambilan data adalah 1) Menyiapkan bahan meliputi: komponen-komponen sistem pengapian data adalah 1) Menyiapkan bahan meliputi: komponen-komponen sistem pengapian konvensional pada mobil beserta buku pedoman reparasinya, 2) Menyiapkan alat-alat konvensional pada mobil beserta buku pedoman reparasinya, 2) Menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam melakukan penelitian terhadap bahan yang akan diuji, 3) yang diperlukan dalam melakukan penelitian terhadap bahan yang akan diuji, 3) Mengamati bahan penelitian untuk diketahui baik dan tidaknya komponen sistem Mengamati bahan penelitian untuk diketahui baik dan tidaknya komponen sistem  pengapian untuk d

 pengapian untuk digunakan.igunakan.  b.

 b. Pelaksanaan penelitianPelaksanaan penelitian

Adapun langkah penelitian ini adalah: 1) Melepas atau merubah satu persatu secara Adapun langkah penelitian ini adalah: 1) Melepas atau merubah satu persatu secara  bergantian pada

 bergantian pada komponen sistem komponen sistem pengapian pada pengapian pada mobil, mobil, 2) 2) Menghidupkan mesin, Menghidupkan mesin, 3)3) Memasang tachometer, 4) Melakukan pengamatan akibat yang muncul untuk Memasang tachometer, 4) Melakukan pengamatan akibat yang muncul untuk  pengambilan data, 5) Mencatat hasil pengamatan yang

 pengambilan data, 5) Mencatat hasil pengamatan yang telah dilakukan.telah dilakukan. c.

c. PengamatanPengamatan

Pengamatan dilakukan pada kondisi: 1) Saat start, 2) Putaran idle (750 rpm), 3) Pengamatan dilakukan pada kondisi: 1) Saat start, 2) Putaran idle (750 rpm), 3) Putaran tinggi (5000 rpm), 4) Kondisi lain: waktu perpindahan kecepatan dan akselerasi. Putaran tinggi (5000 rpm), 4) Kondisi lain: waktu perpindahan kecepatan dan akselerasi. Adapun langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian sistim pengapian Adapun langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian sistim pengapian konvensional pada mobil ini meliputi:

konvensional pada mobil ini meliputi: baterai, koil, distributor, busi dan baterai, koil, distributor, busi dan komponen lainkomponen lain yang ada pada sistim

(10)

BAB III BAB III

PEMBAHASAN/ANALISIS PEMBAHASAN/ANALISIS A.

A. PembahasaPembahasan Isi n Isi JournalJournal

 A

 Ana

na

lisa sy

lisa sy

st

st

e

e

m p

m p

e

e

ngap

nga

p

i

ia

a

n ad

n ad

a

a

la

la

h

h  suatu analisa permasalahan, perbaikan dengan

  suatu analisa permasalahan, perbaikan dengan tepat dan cepat, pada suatu system yang ada hubungannya dengan pengapian pada tepat dan cepat, pada suatu system yang ada hubungannya dengan pengapian pada mobil. Permasalahan disini adalah kemungkinan suatu gangguan yang dapat mobil. Permasalahan disini adalah kemungkinan suatu gangguan yang dapat mengakibatkan kerja sistem tidak optimal atau sama sekali tidak bekerja

mengakibatkan kerja sistem tidak optimal atau sama sekali tidak bekerja

 A

 Ana

na

lisa sys

lisa sys

t

te

e

m p

m p

e

e

nga

ngap

p

i

ia

a

n

n

a

a

d

d

a

a

la

la

h

h

suatu suatu analisa analisa permasalahan, permasalahan, perbaikan perbaikan yangyang sangat besar

sangat besar pengaruhnya pengaruhnya terhadap kesempurnaan terhadap kesempurnaan proses pembakaran proses pembakaran di dalamdi dalam silinder, baik itu performa mesin dan juga pemakaian bahan bakar, gangguan sistem silinder, baik itu performa mesin dan juga pemakaian bahan bakar, gangguan sistem  pengapian

 pengapian konvensional konvensional pada pada motor bmotor bensin paling ensin paling sering sering terjadi dibandingkan terjadi dibandingkan sistemsistem lain.

lain.

D

D

a

a

r

r

i

i p

p

e

e

ng

nge

e

r

r

ti

tia

a

n d

n d

i

i

a

a

ta

ta

s

s

 saya menyimpulkan saya menyimpulkan : Analisis sistem pengapian adalah suatu : Analisis sistem pengapian adalah suatu  permasalahan

 permasalahan yang terjyang terjadi adi pada pada sitem sitem pengapian pengapian mobil mobil yang mengakibatkan yang mengakibatkan kerjakerja sistem tidak optimal atau sama sekali tidak bekerja yang dapat memberi pengaruh sistem tidak optimal atau sama sekali tidak bekerja yang dapat memberi pengaruh  besar terhadap proses pembakaran di dalam silinder

 besar terhadap proses pembakaran di dalam silinder

B.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Isi Artikel Kelebihan Dan Kekurangan Isi Artikel JournalJournal 1.

1. Dari Aspek Ruang Lingkup Isi ArtikelDari Aspek Ruang Lingkup Isi Artikel

Di dalam journal ini di jelaskan sangat rinci sistem pengapian, cara kerjanya dan Di dalam journal ini di jelaskan sangat rinci sistem pengapian, cara kerjanya dan komponen-komponen sistem pengapian serta fungsinya dan juga permasalahan komponen-komponen sistem pengapian serta fungsinya dan juga permasalahan atau gangguan yang sering terjadi pada sistem pengapian sehingga pembaca atau gangguan yang sering terjadi pada sistem pengapian sehingga pembaca dengan mudah memahami isi dari journal ini dan dapat menambah pengetahuan dengan mudah memahami isi dari journal ini dan dapat menambah pengetahuan mengenai sistem pengapian. Jika dilihat dari journal pembanding permasalahan mengenai sistem pengapian. Jika dilihat dari journal pembanding permasalahan yang di bahas pada journal yang di kritik

yang di bahas pada journal yang di kritik gangguan pada sistem pengapian tidakgangguan pada sistem pengapian tidak dijelaskan apakah ada pengaruhnya terhadap proses pembakaran

dijelaskan apakah ada pengaruhnya terhadap proses pembakaran 2.

2. Dari Aspek Tata BahasaDari Aspek Tata Bahasa

Bahasanya mudah di pahami pembaca, namun sistem penulisannya tidak Bahasanya mudah di pahami pembaca, namun sistem penulisannya tidak tersusun rapi. Journal ini juga di lengkapi gambar namun gambarnya tidak jelas tersusun rapi. Journal ini juga di lengkapi gambar namun gambarnya tidak jelas sehingga pembaca tidak mengetahui komponen-komponen serta nama-nama sehingga pembaca tidak mengetahui komponen-komponen serta nama-nama komponenya.

(11)

BAB IV BAB IV PENUTUP PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan

Trouble shooting sistem pengapian motor bensin empat silinder dan Trouble shooting sistem pengapian motor bensin empat silinder dan komponen-komponen pendukung

komponen pendukungnya akan dapat dilakukan jika ada keluhan, masalah nya akan dapat dilakukan jika ada keluhan, masalah dan permasalahandan permasalahan komponen. Pengetahuan cara kerja dan fungsi komponen pendukung sistem pengapian komponen. Pengetahuan cara kerja dan fungsi komponen pendukung sistem pengapian merupakan satu syarat untuk mela

merupakan satu syarat untuk melakukan Trouble shooting yang benar.kukan Trouble shooting yang benar.

B.

B. RekomendasiRekomendasi

Menurut saya journal ini cukup bagus untuk dijadikan tambahan pelajaran karena isi dan Menurut saya journal ini cukup bagus untuk dijadikan tambahan pelajaran karena isi dan  pembahasannya cukup lengk

(12)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. A., Bugis, H. & Subagsono. (2013). Pengaruh Jumlah Ignition Booster pada

Abdullah, A. A., Bugis, H. & Subagsono. (2013). Pengaruh Jumlah Ignition Booster pada

Kabel Busi dan Penambahan Metanol dalam Premium terhadap Konsumsi Bahan

Kabel Busi dan Penambahan Metanol dalam Premium terhadap Konsumsi Bahan

Bakar pada Yamaha Mio Sporty Tahun 2007. Surakarta : NOSEL, Vol 2 No 1, J

Bakar pada Yamaha Mio Sporty Tahun 2007. Surakarta : NOSEL, Vol 2 No 1, Juliuli

2013,UNS.

2013,UNS.

Anonim (1987). Pengapian Konvensinal. Malang : VEDC/PPPGT.

Anonim (1987). Pengapian Konvensinal. Malang : VEDC/PPPGT.

Boentarto (1993). Cara Pemeriksaan, Penyetelan dan Perawatan Kelistrikan Mobil.

Boentarto (1993). Cara Pemeriksaan, Penyetelan dan Perawatan Kelistrikan Mobil.

Yogyakarta : Andi Offset.

Yogyakarta : Andi Offset.

Boentarto (2000). Mengatasi Kerusakan Listrik Mobil. Yogyakarta : Puspa Swara.

Boentarto (2000). Mengatasi Kerusakan Listrik Mobil. Yogyakarta : Puspa Swara.

Ikhsan, Muadi., Sudibyo, C. & Rohman, Ngatou. (2012). Pengaruh Jumlah Katalisator pada

Ikhsan, Muadi., Sudibyo, C. & Rohman, Ngatou. (2012). Pengaruh Jumlah Katalisator pada

Hydrocarbon Crack System (Hcs) dan Jenis Busi terhadap Daya Mesin Sepeda

Hydrocarbon Crack System (Hcs) dan Jenis Busi terhadap Daya Mesin Sepeda

Motor Yamaha Jupiter Z Tahun 2008. Surakarta : NOSEL, Vol 1 No 2, April

Motor Yamaha Jupiter Z Tahun 2008. Surakarta : NOSEL, Vol 1 No 2, April

2012,UNS.

2012,UNS.

 New Step 1 (1995). T

 New Step 1 (1995). Toyota Training, Jakarta : PT Toyooyota Training, Jakarta : PT Toyota Astra.ta Astra.

Ramadhani, A., Bugis, H. & Basori. (2013). Pengaruh Variasi Diameter Venturi Karburator

Ramadhani, A., Bugis, H. & Basori. (2013). Pengaruh Variasi Diameter Venturi Karburator

dan Jenis Busi terhadap Daya pada Sepeda Motor Bajaj Pulsar 180 Dts-I Tahun

dan Jenis Busi terhadap Daya pada Sepeda Motor Bajaj Pulsar 180 Dts-I Tahun

2009. Surakarta : NOSEL, Vol 2 No 1, J

Referensi

Dokumen terkait

Modul pelatihan regulasi emosi ini disusun berdasarkan teori dari Greenberg (2002) yang terdiri dari keterampilan mengenal emosi, keterampilan mengekspresikan

Populasi umum yaitu populasi keseluruhan pada subjek penelitian. Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian. Populasi

Pen- gukuran daya dukung habitat dilakukan secara kuantitatif melalui pengukuran produktivitas tumbuhan pakan MEP yang dalam hal ini dibatasi pada produktivitas buah dan

say {Dewi Sukma}{Hai Nyai Emas Padmawati, beritahukanlah pada rajamu.} say {Dewi Sukma}{Utuslah seseorang untuk mengambil pusaka Lalayang Salaka Domas di Jabaning Langit}. say

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sembelit pada ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo

Pokok Bahasan : Ruang lingkup, Sistem, Peran Dan Fungsi Manajemen SDM Dalam Organisasi Sub Pokok Bahasan : Ruang Lingkup dan Sistem Manajemen SDM (Sesi 2)1. Kegiatan Pembelajaran

Kepuasan hidup diketahui dari skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala kepuasan hidup. Adapun komponen aitem kepuasan hidup antara lain: 1) Pada sebagian besar