• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Anatomi Fisiologi Ginjal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Anatomi Fisiologi Ginjal"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Anatomi Fisiologi

Ginjal dan Peredaran Darah

Disusun Oleh :

1. Afif Marzuqi

2. Afrida Chesarani A.

3. Ainun Naim D J P.

4. Ana Rizky P.

5. Anita Diah S.

6. Annisa Miftakhul H.

7. Dyah Eka Kurniawati

8. Emy Nurmaya

9. Joshua Andika H.

10.Rachmadani N F

(2)

Poltekkes Kemenkes Jurusan Analis Kesehatan

Ngadinegaran, MJ III/62 Yogyakarta.

2013/2014

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang Ginjal dan Peredaran Darah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu dr. Supartuti, M.Kes. selaku Dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian Ginjal, struktur ginjal, peredaran darah, persarafan ginjal serta penyakit-penyakit yang menyerang ginjal. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

(3)

Wassalamu’alaikum wr. Wb. Yogyakarta, 26 November 2013 Penyusun

DAFTAR ISI

Cover ...i

Kata Pengantar... ii

Daftar Isi... iii

Bab I

Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 1 Tujuan ...1

Bab II Pembahasan

Ginjal ...3 Struktur Ginjal... 3

(4)

Bagian Ginjal ...5

Persyarafan ...8

Fungsi dan Fisiologi ...8

Peredaran Darah pada Ginjal ...12

Tes Fungsi ...13

Pembentukan Urin ...14

Gangguan dan Kelainan Ginjal ...15

BAB III Penutup

Kesimpulan ...17

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A

. Latar Belakang

Ginjal merupakan sepasang organ berbentuk seperti kacang buncis,warna

coklat kemerahan yang terdapat di ke-2 sisi columna vertebra torakalis- 12

lumbalis ke-3.fungsi ginjal adalah mengatur air,konsentrasi garam dalam darah,

keseimbangan asam basa darah, serta ekresi bahan buangan dan kelebihan

garam.

Ginjal merupakan salah satu bagian penting dalam sistem perkemihan atau

urinari.dalam hal ini penulis mencoba untuk memberikan penjelasan tentang

anatomi dan fisiologi ginjal,agar dapat bermanfaat bagi kita bersama.untuk

memperluas pengetahuan kita tentang anatomi dan fisiologi ginjal.

B

.

Rumusan Masalah

1.

Apa itu ginjal?

2. Bagaimana sturktur ginjal? 3. Apa saja bagian-bagian ginjal? 4. Bagaimana persarafan ginjal? 5. Apa saja fungsi dan fisiologi ginjal? 6. Bagaimana peredaran darah pada ginjal? 7. Apa saja tes fungsi ginjal?

8. Gangguan apa saja yang menyeran ginjal?

C. Tujuan

(6)

Untuk mengetahui tentang anatomi dan fisiologi dari ginjal

2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui anatomi ginjal

Untuk mengetahui fisiologi ginjal

Untuk mengetahui fungsi ginjal

Untuk mengetahui tes fungsi ginjal

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ginjal

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal, di sebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang tebal, di belakang peritoneum, dan karena itu di luar rongga peritoneum.

Kedudukan ginjal dapat diperkirakan dari belakang, mulai dari ketinggian vertebra torakalis terakhir samapi vertebra torakalis terakhir sampai vertebra lumbalis ketiga. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki ruang banyak di sebelah kanan.

Setiap ginjal panjangnya 6 sampai 7,5 sentimeter, dan tebal 1,5 sentimeter sampai 2,5 sentimeter. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram. Bentuk ginjal seperti biji kacang dan sisi dalamnya atau hilum menghadap ke tulang punggung. Siis luarnya cembung. Pembuluh-pembuluh ginjal semuanya masuk dan keluar pada hilum. Di atas setiap ginjal

(8)

menjulang sebuah kelenjar suprarenal. Ginjal kanan lebih pendek dan lebih tebal dari yang kiri.

B. Struktur Ginjal

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis disebut kapsula renalis. Kapsula renalis terdiri atas jaringan fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar terdapat lapisan korteks (substansia kortekalis) dan lapisan sebelah dalam bagian medull (substansi medularis) membentuk kerucut yang disebut renal pyramid. Puncak kerucut tadi membentuk kaliks yang terdiri atas lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Masing-masing pyramid saling dilapisi oleh kolumna renalis, jumlah renalis 15-16 buah.

Garis-garis yang terlihat pada pyramid disebut tubulus nefron. Tubulus nefron merupakan bagian terkecil ginjalyang terdiri atas glomerulus, tubulus proksimal (tubulus kontorti satu), ansa henle, tubulus distal (tubulus kontorti dua) dan tubulus urinarius (papilla vateri).

Pada setiap ginjal diperkirakan ada satu juta nefron, selama 24 jam dapat menyaring darah 170 liter. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal. Lubang-lubang yang terdapat pada pyramid renal masing-masing membentuk simpul dan kapiler satu badan malfigi yang disebut glomerulus. Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.

(9)

C. Bagian-Bagian Ginjal

Nefron adalah massa tubulus mikroskopis ginjal yang merupakan satuan fungsional ginjal. Nefron berfungsi untuk menyaring darah dan mengontrol komposisi darah. Jumlah nefron dalam setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron. Setiap nefron berawal dari berkas kapiler.

Berkas kapiler erat tertanam dalam ujung atas yang lebar pada urinferus atau nefron. Berkas kapiler tersebut terdiri dari:

1. Glomerulus

Glomerulus merupakan gulungan atau anyaman kepiler yang terletak di dalam kapsula Bowman (ujung buntu tubulus gunjal yang bentuknya seperti kapsula cekung

(10)

menutupi glomerulus yang saling melilitkan diri). Glomerulus menerima darah dari arteriola aferen dan meneruskan darah ke sistem vena melalui arteriola eferen. Natrium dan kalium secara bebas difiltrasi dalam glomerulus sesuai dengan konsentrasi dalam plasma. Sebanyak 10-20% kalium plasma diperkirakan terikat oleh protein dan tidak bebas difiltrasi sehingga kalium dalam keadaan normal.

Berikut penjelasan mengenai glomerulus: a. Aparatus juksta glomerulus

Arteriol aferen dan ujung akhir ansa Henle asendens tebal, nefron yang sama bersentuhan untuk jarak yang pendek. Pada titik persentuhan sel tubulus (ansa Henle) asendens menjadi tinggi dinamakan medula densa, dinding arteriola yang bersentuhan dengan ansa Henle menjadi tebal karena sel-selnya mengandung butir-butir sekresi renin yang besar yang disebut sel juksta glomerulus. Makula densa dan sel juksta gloerulus erat seklali hubungannya dengan pengaturan volume cairan ekstrasel dan tekanan darah.

b. Elektromikroskopis glomerulus

Glomerulus berdiameter 200 µm. Glomerulus dibentuk oleh invaginasi anyaman kapiler yang menempati kapsula Bowman. Glomerulus mempunyai dua lapisan seluler yang memisahkan darah dari dalam kapiler glomerulus dan filtrat dalam kapsula Bowman, yaitu lapisan endotel kapiler dan lapisan epitel khusus yang erletak di atas kapiler glomerulus. Kedua lapisan tersebut dilapisi oleh lamina basalis, di samping itu terdapat sel-sel stelata yang disebut sel masangial. Sel mangsial mirip dengan sel-sel parasit yang terdapat pada dinding kapiler seluruh tubuh. Zat-zat ini bermuatan netral, berdiameter 4 nm, dapat melalui membran glomurulus dan untuk zat yang lebih dari 8 nm hampir semuanya terhambat. Di samping diameter bermuatan molekul, diamter juga mempengaruhi daya tembus glomerulus sehingga tidak dapat melewati glomerulus.

2. Tubulus proksimal konvulta

Merupakan tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan kapsula Bowman dengan panjang 15 mm. Bentuk tubulus proksimal konvulta berkelok-kelok menjalar dari korteks ke bagian medula dan kembali ke korteks.

Sekitar 2/3 natrium yang telfiltrasi di glomerulus diabsorbsi secara isotonik bersama kloridan dan melibatkan transportasi aktif natrium. Peningkatan reabsorbsi natrium akan mengurangi pengeluaran air dan natrium. Hal ini dapat mengganggu pengenceran dan pemekatan urine yang normal. Kalium direasorbsi lebih dari 70%,

(11)

kemungkinan dengan mekanisme transportasi aktif akan terpisah dari reabsorbsi natrium.

3. Ansa Henle

Ansa Henle atau yang sering disebut lengkung Henle memiliki bentuk lurus dan tebal, diteruskan ke segmen tipis selanjutya ke segmen tebal, panjangnya 12 mm, total panjang ansa Henle 2-14 mm. Klorida secara aktif diserap kembali pada cabang asendens ansa Henle dan natrium bergerak secara pasif untuk mempertahankan kenetralan listrik.

Sekitar 25% natrium yag difiltrasi diserap kembali karena nefron bersifat tidak permeabel terhadap air. Reabsorbsi klorida dan natrium di pars asendens penting untuk pemekatan urine karena membantu mempertahankan integritas gradiens konsentrasi medula. Kalium terfiltrasi sekitar 20-25% diabsorbsi pada pars asendens lengkung Henle, proses pasti terjadi karena gradien elektrokimia yang timbul sebagai akibat dari reabsorbsi aktif klorida pada segmen nefron ini.

4. Tubulus distal konvulta

Tubulus distal konvulta merupakan bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan jauh letaknya dari kapsula Bowman. Tubulus ini memiliki panjang 5 mm. Tubulus distal dari masing-masing nefron bermuara ke duktus koligens yang panjangnya 20 mm. Masing-masing duktus koligens berjalan melalui korteks dan medula ginjal, bersatu membentuk suatu duktus belini seterusnya menuju kaliks minor ke kaliks mayor. Akhirnya menggosokkan isinya ke dalam pelvis renalis pada apek masing-masing piramid medula ginjal.

Panjang nefron keseluruhan ditambah dengan duktus koligens adalah 45-65 mm. Nefron yang berasal dari glomerulus korteks (nefron korteks) mempunyai ansa Henle yang memanjang ke dalam piramid medula. Dalam keadaan normal, sekitar 5-10% natrium terfiltrasi mencapai daerah reabsorbsi di bagian distal. Mekanisme pasti reabsorbsi natrium pada daerah ini ditukar dengan ion hidrogen atau kalium di bawah pengaruh aldosteron.

Sekresi kalium terjadi secara murni. Suatu proses pasif yang terjadi karena gradien elektrokimia yang ditimbulkan oleh perbedaan besar potensial pada segmen nefron ini. Gradien ini dipertahankan oleh pertukaran aktif natrium dan kalium pada membran basolateral sel tubulus. Mekanisme ini dikendalikan oleh aldosteron yang mengendalikan tubulus distal terhadap sekresi kalium.

(12)

Duktus koligen bukan merupakan saluran metabolik tidak aktif tetapi pengaturan secara halus ekskresi natrium urine terjadi di sini dengan aldosteron yang paling berperan terhadap reabsorbsi natrium. Peningkatan aldosteron dihubungkan dengan peningkatan reabsorbsi natrium. Duktus ini memiliki kemampuan mereabsorbsi dan menyekresi kalium. Eksresi aktif kalium diperlihatkan pada duktus koligen kortikal dan dikendalikan oleh aldosteron. Reabsorbsi aktif kalium murni terjadi dalam duktus koligen medula.

D. Persyarafan Ginjal

Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.

E. Fungsi dan Fisiologi Ginjal

Ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis. Lapisan luar terdapat korteks renalis dan lapisan sebelah dalam disebut medula renalis. Didalam ginjal terdapat nefron yang merupakan bagian terkecil dari ginjal. Nefron terbentuk dari 2 komponen utama yaitu (1). Glomerulus dan kapsula Bowman’s sebagai tempat air dan larutan difiltrasi dari darah. (2). Tubulus yaitu tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distalis dan tubulus kolagentes yang mereabsorpsi material penting dari filtrat yang memungkinkan bahan-bahan sampah dan material yang tidak dibutuhkan untuk tetap dalam filtrat dan mengalir ke pelvis renalis sebagai urin. Ginjal diperkirakan mempunyai 1.000.000 nefron.

Fungsi ginjal sangat berperan dalam tubuh manusia. Organ bentuknya mirip dengan kacang ini merupakan organ ekskresi pada vertebrata. Fungsinya sebagai penyaring kotoran yang dibuang melalui urin. Ginjal terletak di daerah perut yang berada di belakang. Jika dilihat dari tulang belakang maka berada pada sisi kiri dan kanan. Aliran renalis merupakan aliran darah pada ginjal, bagian-bagian ginjal antara lain bernama korteks yang ada diluar ginjal dan medulla pada bagian dalam ginjal.

(13)

Fungsi ginjal sangat banyak dan penting untuk dipelajari.

Ginjal memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a) Pertama fungsi ginjal menjadi tempat penyaringan membersihkan darah. Nefron yang menjadi bagian pada ginjal yang gunanya menjalankan fungsi ginjal sebagai penyaring darah. Tujuan dari bagian ini adalah memilah darah yang baik untuk disalurkan pada seluruh tubuh dan membuang racun yang dalam organ tubuh. Jika fungsi ini tidak berjalan dengan baik maka penyakit mudah masuk dan segala virus bahkan bakteri yang ada dalam darah tersalurkan di dalam tubuh, akibatnya orang tersebut bisa meninggal dalam waktu yang singkat.

b) Pengatur jumlah volume darah. Keseimbangan volume di dalam darah dilakukan oleh ginjal, hal ini bertujuan agar darah yang mengalir dapat dikontrol banyaknya, karena jika kekurangan darah maka mengakibatkan tubuh menjadi lemah, sedangkan jika jumlah darah terlalu banyak maka tubuh tidak kuat menampung banyaknya darah yang tidak bisa tersalurkan.

c) Penyaringan glukosa, dan beberapa gizi serta zat di dalam tubuh. Fungsi lain dari ginjal ini dapat mempertahankan zat yang sangat penting dibutuhkan oleh tubuh bersama darah. Dan mengalirkannya lagi ke seluruh peredaran darah. Pengatur zat yang diseimbangkan ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah zat yang berlebihan.

d) Sebagai pengatur keseimbangan kimia darah. Garam yang berfungsi mengikat air dan jika kelebihan gula darah maka berakibat sangat fatal karena tumpukan cairan yang berlebihan dapat membuat anggota tubuh membengkak. Selain itu kalium darah yang berkurang dapat diserap oleh ginjal sedangkan jika terlalu banyak kalium maka ginjal akan membuangnya,

(14)

e) Fungsi ginjal selanjutnya ialah menjaga pH darah supaya tidak begitu asam.

A. Fisiologi Ginjal Normal

1. Filtrasi glomerular

Kapiler glomerulus secara relatif bersifat impermeable terhadap protein plasma yang lebih besar dan cukup permeable terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa dan sisa nitrogen. Kapiler glomerulus mengalami kenaikan tekanan darah (90 mmHg vs 10-30 mmHg). Kenaikan ini terjadi karena arteriole aferen yang mengarah ke kapiler glomerulus mempunyai diameter yang lebih besar dan memberikan sedikit tahanan daripada kapiler yang lain. Secara proporsional arteriole aferen lebih besar diameternya dari arteriole eferen. Berliter-liter darah didorong keruang yang lebih kecil , mendorong air dan partikel kecil terlarut dari plasma masuk kedalam kapsula Bowman’s. Tekanan darah terhadap dinding pembuluh ini disebut tekanan hidrostatik (TH). Gerakan masuk kedalam kapsula Bowman’s disebut filtrasi glomerulus dan materi yang masuk kedalam kapsula Bowman’s disebut filtrat. Tiga faktor lain yang ikut serta dalam filtrasi : TH dan tekanan osmotik (TO) dari filtrat dalam kapsula Bowman’s dan TO plasma. Tekanan osmotik adalah tekanan yang dikeluarkan oleh air (pelarut lain) pada membran semipermeable sebagai usaha untuk menembus membran kedalam area yang mengandung lebih banyak molekul yang tidak dapat melewati membran semipermeable.

2. Proses pembentukan urin

Glomerulus berfungsi sebagai ultra filtrasi, pada kapsula bowmens berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali dari zat-zat yang sudah disaring pada glomelurus, sisa cairan akan diteruskan ke ginjal kemudian ke ureter.

(15)

a. Proses filtrasi : terjadi diglomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan aferent lebih besar dari permukaan eferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh kapsula bowmen’s yang terdiri dari glukosa, air, sodium,klorida, sulfat, bikarbonat dll kemudian diteruskan ke tubulus ginjal.

b. Proses reabsorpsi : terjadi penyerpan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion bikarbonat, prosesnya terjadi di tubulus proximal. Penyerapan terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif.

c. Proses sekresi : sisa penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus diteruskan ke ginjal kemudian dialirkan keluar

(16)

F. Peredaran Darah Ginjal

Ginjal mendapat darah dari arteri renalis yang merupakan cabang dari aorta abdominalis, sebelum masuk kedalam massa ginjal. Arteri renalis mempunyai cabang yang besar yaitu arteri renalis anterior dan yang kecil yaitu arteri renalis posterior. Cabang anterior memberikan darah untuk ginjal anterior ventral. Cabang posterior memberikan darah untuk ginjal posterior dan bagian dorsal. Diantara kedua cabang ini terdapat suatu garis (Brudels line) yang terdapat di sepanjang margo lateral dari ginjal. Pada garis ini tidak terdapat pembuluh darah sehingga kedua cabang ini akan menyebar sampai ke bagian anterior dan posterior dari kolisis sampai ke medulla ginjal, terletak diantara pyramid dan disebut arteri interlobularis.

(17)

Setelah sampai di daerah medulla, membelok 90o melalui basis pyramid yang disebut arteri arquarta. Pembuluh ini akan bercabang menjadi arteri interlobularis yang berjalan tegak ke dalam korteks berakhir sebagai :

1. Vasa averen glomerulus untuk 1-2 glomerulus

2. Pleksus kapiler sepanjang tubulus melingkar dalam korteks tanpa berhubungan dengan glomeralis

3. Pembuluh darah menembus kapsula bowman.

Dari glomerulus keluar pembuluh darah aferen, selanjutnya terdapat suatu anyaman yang mengelilingi tubuli kontorti. Disamping itu ada cabang yang lurus menuju ke pelvis renalis memberikan darah untuk ansa Henle dan duktus koligen yang dinamakan arteri rectal (A. spuriae). Dari pembuluh rambut ini darah kemudian berkumpul dalam pembuluh kapiler vena, bentuknya seperti bintang disebut vena stellata berjalan ke vena interlumbalis.

Pembuluh limfe mengikuti perjalanan A. renalis menuju ke nodi limfatikus aorta lateral yang terdapat di sekitar pangkal A. renalis, dibentuk oleh pleksus yang berasal dari massa ginjal, kapsula fibrosa dan bermuara di nodus lateral aortika.

G. Tes Fungsi Ginjal

• Tes untuk Protein (albumin)

Bila ada kerusakan pada gromeruli atau tubula, maka protein dapat membocor masuk ke urine.

• Mengukur Konsentrasi Urea Darah

Bila ginjal tidak cukup mengeluarkan ureum maka ureum darah naik di atas kadar normal 20-40 miligram per 100 ccm darah. Karena filtrasi glomelurus harus menurun sampai 50% sebelum kenaikan kadar urez darah terjadi, maka tes ini bukan tes yang sangat peka.

(18)

Dilarang makan atau minum selama 12 jam untuk melihatsampai berapa tinggi berat jenis naik.

H. Pembentukan Urin

1)Darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein akan masuk ke ginjal melalui pembuluh darah menuju ke glomerulus.

2) Di dalam glomerulus terjadi peristiwa penyaringan terhadap zat-zat yang terlarut dalam darah. Zat-zat yang dapat melewati saringan glomerulus adalah zat-zat yang bermolekul kecil, seperti air, garam, amonia, urea, dan gula, maka zat-zat tersebut disebut dengan filtranglomerulus.

3) Filtranglomerulus masuk ke kapsula Bowman dan ditampung. Kemudian filtra glomerulus tersebut akan diteruskan ke tubulus proksimal.

4) Di dalam tubulus proksimal akan terjadi penyerapan kembali terhadap zat-zat yang masih diperlukan, yaitu air, garam, dan gula. Sedangkan zat-zat-zat-zat lainnya yang tidak diserap atau tidak dapat diserap akan menjadi urine primer.

(19)

5) Urine primer masuk ke dalam tubulus distal dan akan terjadi augmentasi.

Augmentasi adalah penambahan zat-zat yang tidak diperlukan ke dalam urine

primer sehingga menjadi urine sekunder. Urine sekunder adalah urine sesungguhnya.

6) Urine sekunder ditampung di tubulus kolekta, kemudian diteruskan ke uriter dan ditampung kembali di kantung kemih sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

I. Gangguan dan Kelainan Ginjal

1. Gagal ginjal dan uremia

Kegagalan fungsi ginjal yang akut dapat menyebabkan nefritis, pendarahan dan fungsi ginjal terhenti secara tiba-tiba. Gejala yang umum adalah tidak tebentuknya urin yang disebut anuria. Gejala ini berbahaya karena dapat menimbulakn uremia. Uremia yaitu terbawanya urin ke dalam aliran darah yang disebabkan adanya kebocoran pada salah satu saluran dalam nefron. Akibat dari keadaan tersebut, penyerapan air oleh darah akan terganggu, sehingga terjadi penimbunan air pada kaki dan timbul bengkak (edema), demikian pula pada organ tubuh yang lain.

2. Nefritis

Nefritis adalah peradangan pada nefron karena bakteri Stretococcus yang masuk melalui saluran pernapasan. Dari saluran pernapasan, bakteri terbawa oleh darah ke ginjal. Akibat adanya peradangan, protein yang masuk bersama urin primer tidak dapat disaring, sehingga akan ikut keluar bersama urin. Nefritis kronis biasanya terjadi pada orang lanjut usia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah dalam ginjal, dan rusaknya glomelurus atau tubulus.

(20)

Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang disebabkan kelenjar hipofisis gagal mensekresi hormone antidiuretic (ADH), sehingga ekskresi urin meningkat. Pada umumnya, urin yang diekskresikan berjulan antara 4-6 liter hingga 12-15 liter setiap hari, tergantung dari jumlah air minum yang

diminum. Penderita diabetes insipidus cenderung mengalami dehidrasi dan mengeluarkan terlalu banyak elektrolit dari cairan tubuh. Akan tetapi, kecenderungan ini diimbangi oleh perasaan ingin minum dan ingin makan makanan yang lebih banyak mengandung garam. Penyakit ini umumnya ditimbulkan oleh tumor di hipotalamus atau hipofisis yang mengakibatkan rusaknya bagian hipotalamus yang mengatur sekresi hormone antidiuretic.

4. Diabates mellitus

Diabetes mellitus atau dikenal dengan kencing manis, yaitu terdapat nya glukosa dalam urin yang disebabkan menurun nya sekresi hormone insuilin oleh pancreas. Hal ini menyebabkan teganggunya proses perombakan glikogen menjadi glukosa dan rabsorpsi glukosa dalam glomerulus.

5. Albuminaria

Albuminaria yaitu terdapatnya molekul albumin dalam urin. Albuminaria disebabkan oleh kerusakan pada alat filtrasi dalam ginjal sehingga protein dapat lolos pada proses filtasi.

6. Kencing batu

Kencing batu atau batu ginjal, yaitu terbentukanya butiran-butiran dari senyawa kalsium dan penimbunan asam urat, sehingga membentuk CaCO3 (kalsium karbonat) pada ginjal atau saluran urin. Kencing batu dapat terjadi karena faktor hormone (yang dihasilkan kelenjar anak gondok paratiroid), atau jika seseorang kurang minum atau sering menahan buang air kecil.

(21)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal, di sebelah kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal terdiri dari dua lapisan, lapisan luar terdapat lapisan korteks (substansia kortekalis) dan lapisan sebelah dalam bagian medull (substansi medularis). Bagian ginjal yaitu : Glomerulus, Tubulus proksimal konvulta, Ansa Henle, Duktus koligen medula. Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis (vasomotor). Fungsi ginjal yaitu :

1. Pertama fungsi ginjal menjadi tempat penyaringan membersihkan darah.

2. Pengatur jumlah volume darah

3. Penyaringan glukosa, dan beberapa gizi serta zat di dalam tubuh. 4. Sebagai pengatur keseimbangan kimia darah.

Peredaran darah yang melewati ginjal yaitu arteri renalis. Terdapat beberapa gangguan ginjal yang disebabkan oleh berbagai factor.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedic Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC

Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC

Syaifudin, H. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Pearce, Evelyn.1997.Anatami dan Fisiologi untuk Paramedis.Jakarta;Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

1. Strategi Komunikasi Kepemimpinan Dinas Perhubungan Gayo Lues Sebelum melakukan penelitian, peneliti melaksanakan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi

Diagram blok perancangan perangkat keras antara mikrokontroler ATmega8 pada alat pengontrol suhu pengomposan dengan menggunakan sensor suhu LM35 dapat dilihat pada

Hasil penelitian yang diperoleh adalah niat mahasiswa (intention) memediasi hubungan antara accounting job outcomes, feeling about accounting profession, accounting

Pada video Pinkan-Pinba bagian keempat ini berisi mengenai cara menghitung hasil pembagian dalam bentuk soal cerita. Tujuan video tersebut adalah siswa mampu memahami cara

Dengan menggunakan istilah “ pesantren” bagi nam a lembaganya, yang pada hakikatnya tidak berbeda dengan sistem m adrasah yang dikelola secara klasikal,

Jika presentasi janin adalah kepala-kepala dan tidak ada komplikasi, dapat dilakukan partus pervaginam. Jika presentasi janin kepala-bokong, janin pertama dapat partus