• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS SYIAH KUALA"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

(Gelombang 8 Tahun 2015)

kkn2015klp30.blogspot.com

GAMPONG : PEULANDOK TUNONG

KECAMATAN : TRIENGGADENG KABUPATEN : PIDIE JAYA

Disusun Oleh:

Nama NIM Fakultas/Jurusan

Agung Prastya 1106102030041 FKIP/Sendratasik

Mila Sari 1110101010014 FISIP /Sosiologi

Ovie Juliana 1108104010043 MIPA/Biologi

Nurlela 1106101010038 FKIP/PKN

Muhammad Yani 1103101010042 Fakultas Hukum

Islahul Umam 1104102010015 Teknik/Teknik Mesin

Nur Fajrin Ramadhani 1104106010062 Teknik/Teknik Industri

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUADAYAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BADAN PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA DARUSSALAM, BANDA ACEH

(2)

Tema/Judul:

“SOSIALISASI PENDIDIKAN DAN APLIKASI KEGIATAN DALAM RANGKA PENGABDIAN GENERASI MUDA DESA PEULANDOK TUNONG, KECAMATAN TRIENGGADENG.”

Oleh:

Nama NIM Fakultas/Jurusan

Agung Prastya 1106102030041 FKIP/Sendratasik

Mila Sari 1110101010014 FISIP /Sosiologi

Ovie Juliana 1108104010043 MIPA/Biologi

Nurlela 1106101010038 FKIP/PKN

Muhammad Yani 1103101010042 Fakultas Hukum

Islahul Umam 1104102010015 Teknik/Teknik Mesin

Nur Fajrin Ramadhani 1104106010062 Teknik/Teknik Industri

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing Pendamping,

Fairuzzabadi, S. E, M. Sc Farid Maulana NIP. 198302232006041001 NIP.

Mengetahui:

Keuchik Gampong, Ketua BAPEL KKN

Universitas Syiah Kuala

Aiyub M. Yusuf Dr. Rusli Yusuf M.Pd NIP. 195702101985031004

(3)

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir kuliah kerja nyata. Shalawat dan salam dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan umat manusia.

Pembuatan laporan akhir ini merupakan Tugas Mata Kuliah wajib di Universitas Syiah Kuala. Laporan dibuat berdasarkan hasil kuliah kerja nyata yang telah dilaksanakan selama 1 (satu) bulan dari tanggal 11 Januari s/d 11 Februari 2015 di Desa Peulandok Tunong, Kecamatan Trienggadeng, Pidi Jaya.

Ucapan terimakasih kepada orang tua, keluarga, dan saudara yang telah mencurahkan dukungan dan doa. Akhirnya, penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam isi laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri serta pihak-pihak yang menggunakannya.

Darussalam, 29 Januari 2015

(4)

iii Hal.

HALAMAN PENGESAHAN... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Gambaran Umum Lokasi KKN ... 2

B. Maksud dan Tujuan Laporan ... 10

C. Program Pembangunan Gampong yang Telah Ada... 13

D. Metode dan Sistematika Pembahasan ... 14

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG ... 16

A. Pendidikan, Agama, Ekonomi dna Sosial Budaya... 16

B. Prasarana dan Sarana... 18

C. Produksi ... 19

D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan... 19

E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong... 19

BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN... 21

A. Kegiatan Mandiri... 21

1. Penanggung Jawab: Agung Prastya (FKIP/Sendratasik).. 21

a. Bidang Kegiatan... 21

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai ... 22

c. Waktu Pelaksanaan ... 23

d. Hasil yang ingin diacapai ... 24

e. Faktor Pendukung dan Penghambat... 24

2. Penanggung Jawab: Mila Sari (FISIP/Sosiologi)... 25

a. Bidang Kegiatan... 25

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai ... 24

c. Waktu Pelaksanaan ... 26

d. Hasil yang ingin diacapai ... 26

e. Faktor Pendukung dan Penghambat... 27

3. Penanggung Jawab: Nurlela (FKIP/PPKN) ... 27

a. Bidang Kegiatan:... 27

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai ... 28

c. Waktu Pelaksanaan ... 28

d. Hasil yang ingin diacapai ... 29

e. Faktor Pendukung dan Penghambat... 29

4. Penanggung Jawab: Ovi Juliana (FMIPA/Biologi) ... 30

a. Bidang Kegiatan... 30

(5)

iv 5. Penanggung Jawab: Muhammad Yani (Hukum/Hukum). 33

a. Bidang Kegiatan... 33

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai ... 34

c. Waktu Pelaksanaan ... 35

d. Hasil yang ingin diacapai... 36

e. Faktor Pendukung dan Penghambat... 36

6. Penanggung Jawab: Islahul Umam (Teknik/Teknik Mesin)37 a. Bidang Kegiatan... 37

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai ... 38

c. Waktu Pelaksanaan ... 38

d. Hasil yang ingin diacapai ... 39

e. Faktor Pendukung dan Penghambat... 39

7. Penanggung Jawab: Nur Fajrin Ramadhani (Teknik/Teknik Industri) ... 40

a. Bidang Kegiatan... 40

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai ... 41

c. Waktu Pelaksanaan ... 41

d. Hasil yang ingin diacapai ... 41

e. Faktor Pendukung dan Penghambat... 42

B. Kegiatan Kelompok ... 42

1. Pembuatan Papan Lorong... 42

2. Gotong Royong ... 43

3. Silaturahmi ... 43

4. Perlombaan Antar Mukim ... 43

C. Kegiatan Penunjang ... 44

1. Pembuatan Bunga dari Kertas Crape ... 44

2. Pembuatan Nugget Ikan ... 45

3. Pembuatan Bando dari Bahan Akrilik ... 45

4. Mengajar Mewarnai ... 46

5. Pendataan dan Penomoran Rumah... 47

6. Pengolahan Kripik Kates... 48

7. PEnyuluhan Kesehatan Untuk Anak Usia Dini ... 49

8. Pembuatan Struktur Adat Gampong ... 50

9. Pembuatan Bros Bunga Dari bahan Kain Perca... 52

10. Tutorial Make Up Biasa dan Pengantin ... 53

11. Tutorial Memakai Hijab... 53

BAB IV PENUTUP ... 55

A. Kesimpulan ... 55

(6)

v Hal. Lampiran 1. Jadwal Kegiatan/Program Kerja/Matriks Kegiatan... Lampiran 2. Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan Kegiatan... Lampiran 3. Peta Gampong... Lampiran 4. Struktur Organisasi Pemerintahan Gampong ... Lampiran 5. Foto-foto Kegiatan... Lampiran 6. Reusam Gampong ...

(7)

BAB I PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari Tridharma perguruan tinggi. Program pengabdian kepada masyarakat dipandang oleh sebagai program yang wajib dilaksanakan, baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa, dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip yaitu kompetensi akademik, kewirausahaan, dan profesional, sehingga dapat menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Pola pikir yang ingin dikembangkan melalui kuliah kerja nyata bagi lembaga dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap persoalan hidup dalam masyarakat mempunyai hubungan satu dengan yang lain (complicated), sehingga penyelesaian dengan pola pendekatan monodisiplin kurang efektif. Kuliah kerja nyata dimaksudkan untuk pengisi kekurangan tersebut dengan memberikan pengalaman cara berfikir interdisipliner, terpadu, dan komprehensif. Kuliah kerja nyata bertolak dari fakta yang ada di masyarakat, serta timbulnya berbagai persoalan di masyarakat perlu adanya pola pikir secara komprehensif dan pragmatis dengan pendekatan lintas ilmu, baik berdimensi eksakta maupun non eksakta, yang berteknologi maupun non teknologi. Berbagai disiplin ini dan metode pendekatan sangat menunjang tingkat keberhasilan dalam pemecahan masalah serta pemberian solusi yang bermanfaat. Dengan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari bangku perkuliahan diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran, tenaga, dan lain sebagainya kepada masyarakat.

Dalam kuliah kerja nyata mahasiswa didorong untuk mengadakan kegiatan di luar bidang studi dan mahasiswa dapat melakukan studi lintas disiplin ilmu dengan

(8)

teman dari pelbagai fakultas lain maupun melakukan diskusi, bertukar pikiran serta pengalaman baik dengan teman maupun masyarakat tempat lokasi kuliah kerja nyata (KKN), yang hasilnya dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, yakni mahasiswa, pemerintah dan masyarakat.

Melalui KKN mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang bersifat “cross

sectoral” serta belajar memecahkan masalah dengan pendekatan ilmu

(interdisipliner). Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.

Program kuliah kerja nyata bertujuan untuk mengoptimalkan pencapaian maksud dan tujuan perguruan tinggi, yakni : Menghasilkan sarjana yang menghayati permasalahan masyarakat dan mampu memberi solusi permasalahan secara pragmatis, membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang komprehensif. Adapun manfaat kuliah kerja nyata, yakni mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat ilmu, teknologi, dan seni bagi pelaksanaan pembangunan. Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Syah Kuala (UNSYIAH) merupakan program kurikuler wajib bagi seluruh mahasiswa. Program KKN ini termuat dalam kurikulum program S1 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 SKS.

A. SEJARAH GAMPONG ATAU ASAL USUL GAMPONG

Peulandok Tunong sebuah gampong yang berada di Pemukiman Peulandok, Kecamatan Tringgadeng, kabupaten pidie jaya. Gampong Peulandok Tunong terletak di kaki pengunungan bukit barisan.

Sejarah mula terbentuknya Gampong Peulandok Tunong tidak banyak sumber yang dapat diperoleh, namun menurut “ureung tuha gampong” tersebut, Gampong Peulandok Tunong telah ada sejak masa penjajahan Belanda. Penamaan “tunong”

(9)

karena letaknya paling selatan diantara gampong-gampong yang ada di kemukiman tersebut. Awal pemerintahan Gampong Peulandok Tunong dimulai sejak dipimpin oleh seorang keuchik yang bernama M. Husen, beliau memerintah pada tahun 1946 B. PROFIL GAMPONG

1. Gambaran Umum Gampong

Gampong adalah pembagian wilayah administratif di Provinsi Aceh, Indonesia. Gampong berada di bawah Mukim. Gampong merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gampong bukanlah bawahan Sagoe Cut (kecamatan), karena Sagoe Cut merupakan bagian dari perangkat daerah Sagoe (kabupaten) ataukota, sedangkan gampong bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda dengan Kelurahan, gampong memiliki hak mengatur wilayahnya yang lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah gampong dapat diubah statusnya menjadi Kelurahan.

Desa (bahasa Jawa) di Nanggroe Aceh Darussalam dikenal dengan nama gampong, yang secara harfiah artinya kampung. Jumlah seluruhnya 5.463 buah Secara administratif desa atau gampong ini merupakan unit pemerintahan terkecil yang berada di bawah satuan pemerintahan lain yang lebih besar yang dalam istilah Aceh dinamakan mukim. Perkataan Mukim berasal dari bahasa Arab “Muqim” yang artinya tempat tinggal, jumlah di seluruh Kabupaten Pidie 126 buah, dan Nanggroe Aceh Darussalam 591 buah. Gampong dan mukim ini saling berhubungan satu dengan yang lain. Tidak ada mukim tanpa gampong dan demikian juga sebaliknya

(10)

Gampong Peulandok Tunong termasuk kedalam kecamatan Trienggadeng bersama 27 gampong lainnya yaitu Gampong Pantong Raya, Peulandok Tengoh, Buloh, Deah Ujong Baroh, Cot Matang, Dee, Deah Teumanah, Tampul, Reuseb, Mesjid Peudeuk, Tuha, Paya, Mesjid, Tueng Kluet, Mee Pangwa, Rawasari, Cot Makaso, Kuta, Meucat, Deah Pangwa, Cot Lheue Rheung, Meue, Keude, Raya, Mee Peuduek dan Gampong Sagoe.

Gampong Peulandok Tunong merupakan salah satu gampong yang masuk dalam wilayah Kemukiman Peulandok yang berada di Kecamatan Tringgadeng Kabupaten Pidie Jaya dengan Luas Wilayah 291 Ha

Gampong Peulandok Tunong dibagi dalam 4 Dusun yaitu sebagai berikut: 1. Dusun Mamplam;

2. Dusun Gugop; 3. Dusun Baroe; Dan 4. Dusun Jrok.

Potensi yang dimiliki gampong tersebut berupa hasil tanaman dan tumbuhan yang ada di wilayah Gampong Peulandok Tunong, beberapa di antaranya adalah tumbuhan padi, melinjo, sawit, coklat, pinang, kacang panjang, melon, timun, dsb

Kondisi fisik Gampong Peulandok Tunong ditinjau dari segi pemanfaatan lahan/ lingkungan, dapat dibagi dalam beberapa unsur pemanfaatan, yaitu :

1. Perumahan dan Pemukiman 2. Area Persawahan

3. Area Perkebunan

(11)

Badan Perwakilan gampong disebut Tuha Peut yang terdiri dari unsur ulama, tokoh adat, pemuka masyarakat, dan cerdik pandai yang ada di gampong yang bersangkutan. Lembaga Eksekutif gampong terdiri dari Keuchik dan Teungku Imeum Meunasah beserta Perangkat Gampong. Aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, Adat Istiadat yang ditetapkan oleh Keuchik setelah mendapat persetujuan Tuha Peuet Gampong disebut Reusam Gampong. Dalam wilayah gampong terdapat sejumlah Dusun/Jurong atau nama lain dikepalai oleh Kepala Dusun/Jurong atau nama lain, yang merupakan unsur pelaksana wilayah dari Pemerintah Gampong.

Penyelenggaraan pemerintahan baik berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentralisasi dan urusan tugas pembantu serta segala urusan pemerintahan lainnya yang berada di gampong:

1. Pelaksanaan pembangunan, baik pembangunan fisik dan pelestarian lingkungan hidup maupun pembangunan mental spiritual di gampong.

2. Pembinaan kemasyarakatan di bidang pendidikan, peradatan, sosial budaya, ketentraman dan ketertiban masyarakat di gampong;

3. Peningkatan pelaksanaan Syari’at Islam;

4. Peningkatkan percepatan pelayanan kepada masyarakat;

5. Penyelesaian persengketaan hukum dalam hal adanya persengketaan-persengketaan atau perkara-perkara Adat dan Adat Istiadat di gampong.

Tabel I.I Orbitrasi / Jarak

No Uraian Satuan Keterangan

1 Jarak Ke Ibu Kota Provinsi 140 Km Banda Aceh 2 Jarak Ke Ibu Kota Kabupaten 11 Km Meureudu 3 Jarak Ke Ibu Kota Kecamatan 5 Km Trienggadeng

(12)

5 Jarak ke laut 9 Km Laut meue

6 Jarak ke sungai 9 Km Krueng beuracan

7 Jarak ke pinggiran hutan 0.5 Km Gle bruek

8 Jarak ke pasar 5 Km Pasar tringgadeng

9 Jarak ke pelabuhan 12 Km Pelabuhan meureudu

10 Jarak ke Bandar udara 167 Km SIM

11 Jarak ke terminal 5 Km Terminal tringgadeng

12 Jarak ke kantor polisi/militer 5 Km Polsek tringgadeng 13 Jarak ke tempat wisata 6 Km Water park tringgadeng

2. Demografi Gampong

Demografi, secara etimology (kebahasaan) berasal Bahasa Latien, kata ‘Demograhie’ terdiri dari dua kata yaitu Demos dan Graphien, Demos artinya penduduk dan Graphien berarti catatan, bahasan tentang sesuatu. Secara etimology makna demografi adalah catatan atau bahasan mengenai penduduk suatu daerah pada waktu tertentu. Secara epistemology (berdasarkan ilmu pengetahuan), pengertian demografi tidak sesederhana seperti dalam perspektif etimology, kata demorafi diberi makna lebih spesifik tentang penduduk, menurut Philip M Hauser dan Dudley Duncan (1959) demografi didefinisikan sebagai berikut:

“Demographic is the study of the size, territorial distribution and composition of population, changes there in and the components of such canges which may be indentified as natality, territorial movement (migration) and social mobility’ (change of states)”.

terjemahan dari definisi tersebut kurang lebih sebagai berikut: ”Demografi mempelajari jumlah, persebaran wilayah, dan komposisi penduduk, perubahan dan sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena kelahiran, perpindahan penduduk, dan mobilitas sosial”

(13)

Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi demografi sebagai berikut:

“Demography is the scientific study of human populations in primarily with the

respect to their size, their structure (composition) and their development (change)”

Terjemahan dari definisi IUSSP tersebut adalah: “ Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk terutama yang terkait dengan jumlah, struktur, komposisi dan perkembangan (perubahan) penduduk”

Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi, kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, serta lingkungan penduduk tersebut. Berdasarkan UURI No.10 tahun 1992 tersebut pengertian penduduk luas dan tegas yang menyangkut faktor demogafi (jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran) dan faktor faktor yang mengayangkut mutu kegiatan penduduk (politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, serta lingkungan).

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu. Ada dua macam pengumpulan data.

1. Metode langsung. Data berasal dari statistik yang mencatat seluruh kelahiran dan kematian, dan perubahan status secara sah seperti perkawinan, perceraian, dan migrasi.

(14)

2. Metode tidak langsung. Digunakan saat data utuh tidak tersedia, misalnya pada negara berkembang dan demografi masa lampau.

Dalam hal ini keadaan geografis Sebuah gampong pastinya memiliki catatan tentang data jumlah penduduk yang diadministrasikan kedalam buku induk kependudukan gampong. Hal ini dapat di rangkum dalam sebuah demografi gampong.

1. Keadaan Sosial Gampong

Secara sosial masyarakat Peulandok Tunong masih kental dengan adat istiadatnya dan hukum agama. Menurut hasil wawancara dengan Geucik gampong Peulandok Tunong, mendapatkan informasi bahwa keadaan sosial gampong yang terdapat di demografi meliputi lembaga kemasyarakatan yaitu :

Tabel 1.2 Keadaan Sosial

NO. NAMA KEGIATAN ADA/TIDAK NYA KETERANGAN

1. Lembaga Adat Ada

-2. BPD/ Tuha Peut Ada Tuha Peut

3. LKMD/ Tuha Lapan Tidak Ada

-4. Karang Taruna Ada

-5. Kelompok Tani Ada Maju Beusare

6. Koperasi Ada Koperasi usaha Jaya

7. Organisasi Pemuda Ada DESLA, Persika

8. Organisasi Perempuan Ada PKK

9. Kelompok Gotong

Royong Ada Masyarakat

10. Organisasi Keagamaan Ada Dalail khairat, Wirid Yasin, Majelis Taklim

(15)

-3. Keadaan Ekonomi Gampong

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktifitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa yunani oikos yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan nomos yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:

a. Motif memenuhi kebutuhan b. Motif memperoleh keuntungan c. Motif memperoleh penghargaan d. Motif memperoleh kekuasaan e. Motif sosial / menolong sesame

Berdasarkan hasil musyawarah kami dengan Geuchik Gampong Pelandok Tunong diperoleh informasi bahwa kondisi ekonomi masyarakat Gampong Pelandok Tunong berproduksifitas di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan. Hanya sedikit penduduk yang mencari nafkah secara berdagang, pekerja swasta dan PNS.

Tabel 1.3 Kekayaan Gampong

NO. KEKAYAAN GAMPONG LUAS WILAYAH

1 Kebun 15 hektar

2 Sawah 35 hektar

(16)

Tabel 1.4 mata pencaharian masyarakat yang masih aktif

NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH

1. Petani 115 orang

2 Buruh tani 20 orang

3 Pegawai negeri sipil (PNS) 15 orang

4 Buruh perkebunan 200 orang

5 Tukang batu 3 orang

6 Polisi/TNI 6 orang

7 Pensiunan PNS 6 orang

8 Tukang kayu 4 orang

9 Tukang kue 3 orang

10 Tukang anyaman 20 orang

11 Guru 8 orang 12 Paramedic 4 orang 13 Sopir 2 orang 14 Bengkel 1 orang 15 Jualan 2 orang 16 Bidan 3 orang 4. Geografis Gampong a. Luas Wilayah

Luas wilayah disini adalah luas, luasan, atau area adalah besaran yang menyatakan ukuran dua dimensi (dwigatra) suatu bagian permukaan yang dibatasi dengan jelas, biasanya suatu daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup. Luas permukaan menyatakan luasan permukaan suatu benda padat tiga dimensi. Dalam aplikasi, luas permukaan bumi, yang dipakai dalam pengukuran lahan dan merupakan suatu luasan permukaan, kerap dianggap sebagai luas dua dimensi bidang datar apabila luasan itu tidak terlalu besar relatif terhadap luas permukaan total bumi

(17)

Luas wilayah Gampong Peulandok Tunong 103 Ha, wilayah tersebut lebih didominasi oleh areal pemukiman penduduk yang hampir 50%, sawah 35%, dan kebun 15%.

b. Batas Wilayah Gampong

Batas adalah garis/sisi atau sempadan pemisah antara dua buah daerah atau permukaan bumi dalam kaitannya dengan administrasi pemerintah, lingkungan, perairaan, sungai dan bidang lainnya. Batas administrasi pemerintahan baik provinsi maupun kabupaten/kota dikenal dengan daerah otonom. Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-bats wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan asoirasi dalam sistem suatu Negara.

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Raya 2. Sebelah Setelah berbatasan dengan Gampong Buloh 3. Sebelah Barat Berbatasan dengan Gampong Pelandok

4. Sebelah Timur Berdasarkan dengan Gampong Panton Raya, Dee, dan Tuha. c. Jarak ke pusat pemerintahan

Jarak dari pemukiman gampong untuk menuju ke pusat pemerintah adalah ± 3 Km dan ± 8 Km ke Kota Kabupaten (Meureudu).

5. Kondisi Demografis Gampong

Kondisi demografis gampon dan curah hujan Gampong Peulandok Tunong adalah sebagai berikut:

1) Curah hujan : 55 mm/th

2) Ketinggian tempat dari permukaan laut : 120 m dpl

(18)

4) Topografi ( dataran rendah, tinggi, dan berbukit) : datar 6. Kependudukan

Total penduduk Gampong Peulandok Tunong adalah 469 Jiwa / 146 KK terdiri dari 225 Laki-Laki Dan 244 Perempuan.

1) Jumlah Penduduk Berdasarkan Umum.

Jumlah penduduk Gampong Peulandok Tunong berdasarkan umum dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 1.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umum

NO URAIAN JUMLAH

A Jumlah Kepala Keluarga 146 Kk

B Jumlah Laki-Laki 225 Orang

1. 0-12 bulan 7 orang 2. ˃1 - ˂ 5 tahun 13 orang 3. ≥ 5 - ˂ 7 tahun 5 orang 4. ≥ 7 - ≤ 15 tahun 49 orang 5. ˃ 15 – 56 tahun 126 orang 6. ˃ 56 tahun 25 orang

C Jumlah perempuan 244 orang

7. 0-12 bulan ,- orang 8. ˃1 - ˂ 5 tahun 17 orang 9. ≥ 5 - ˂ 7 tahun 15 orang 10. ≥ 7 - ≤ 15 tahun 31 orang 11. ˃ 15 – 56 tahun 147 orang 12. ˃ 56 tahun 34 orang

2) Jumlah Penduduk Berdasarkan Jender

Jumlah penduduk Gampong Peulandok Tunong berdasarkan jender dapat dikategorikan sebagai berikut:

(19)

Table 1.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jender

NO URAIAN JUMLAH

1 Jumlah penduduk 469 orang

2 Jumlah laki-laki 225 orang

3 Jumlah perempuan 244 orang

4 Jumlah janda 45 orang

5 Jumlah duda 4 orang

6 Jumlah anak yatim 18 orang

7 Jumlah fakir miskin 120 orang

8 ≥ 7 - ≤ 15 tahun 80 orang

9 ˃ 15 – 56 tahun 273 orang

10 ˃ 56 tahun 93 orang

3) Data Tingkat Pendidikan Masyarakat

Jumlah penduduk Gampong Peulandok Tunong berdasarkan tingkat pendidikan dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 1.7 Data Tingkat Pendidikan Masyarakat

NO URAIAN JUMLAH

1 Jumlah penduduk buta huruf 30 orang

2 Jumlah penduduk tidak tamat SD/MIN 30 orang

3 Jumlah penduduk tamat SD/MIN 204 orang

4 Jumlah penduduk tamat SLTP/MTsN 105 orang

5 Jumlah penduduk tamat SMU/MAN 91 orang

6 Jumlah penduduk tamat D-3 7 orang

7 Jumlah penduduk tamat S-1 5 orang

4) Struktur Pemerintahan Gampong

System pemerintahan Gampong Peulandok Tunong berasaskan pada pola adat/kebudayaan dan peraturan formal yang sudah bersifat sejak jaman dulu,

(20)

pemerintahan gampong dipimpin oleh seorang geuchik dan dibantu oleh sekretaris gampong dan kepala dusun masing-masing. Dalam tatanan gampong tidak luput pula dari peranan imum mukim yang memiliki peran dalam tatanan pemerintahan gampong yaitu sebagai penasehat baik dalam penetapan sebuah kebijakan pemerintahan gampong dan dalam memutuskan sebuah putusan hukum adat. Gampong Peulandok Tunong dibagi dalam beberapa dusun, diantaranya 4 Dusun yaitu sebagai berikut:

1. Dusun Mamplam; 2. Dusun Gugop; 3. Dusun Baroe; Dan 4. Dusun Jrok.

Tuha peut menjadi bagian lembaga penasehat gampong yang juga sangat berperan dan berwenang dalam member keputusan terhadap pengambilan keputusan gampong, memantau kinerja dan kebijakan yang diambil oleh geuchik, imum menasah berperan dalam mengorganisasikan kegiatan-kegiatan keagamaan. Hingga saat sekarang roda pemerintahan gampong masih dilaksanakan di rumah pak geuchik di karenakan hingga saat sekarang belum adanya kantor gampong atau kantor geuchik. (struktur pemerintahan gampong terlampir).

Tabel 1.8 Sejarah Geuchik Gampong / Masa Jabatan Geuchik

NO TAHUN APARATUR KETERANGAN

1 1946 – 1950 M. Husen Geuchik Gampong

2 1951 – 1956 Usman Geuchik Gampong

3 1956 – 1961 Lattan Amat Geuchik Gampong

4 1961 – 1966 Ismail Yakob Geuchik Gampong

5 1971 – 1975 Nyak Cut Geuchik Gampong

6 1975 – 1980 Husen Beuransah Geuchik Gampong

(21)

8 1985 – 2002 Zainal Abidin Geuchik Gampong

9 2002 – 2009 Puteh Syahbuna Geuchik Gampong

10 2010 - Sekarang Aiyub M. Yusuf Geuchik Gampong

C. Maksud Dan Tujuan Laporan Akhir KKN

Maksud dari perbuatan laporan ini adalah memberikan informasi tentang program kerja KKN yang akan kami laksanakan selama melakukan pengabdian pada masyarakat sebagai kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu selama sebulan dalam priode yang telah ditetapkan oleh badan Pelaksanaan KKN. Maksud dari penyusunan proposal ini juga untuk melatih diri dalam mengembangkan tulisan yang sistematis. Informasi ini ditunjukkan baik untuk Mahasiswa KKN sendiri, Pengelola Program KKN Universitas Syiah Kuala, Kepala Gampong (Geuchik) beserta perangkatnya dan juga untuk Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan Dinas/Instansi pemerintah serta pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

1. Maksud Pembuatan laporan a. Bagi Mahasiswa

1. Melatih mahasiswa untuk menerapkan ilmu teoritis yang telah didapatkan di kampus.

2. Melatih mahasiswa untuk bermasyarakat yang penuh dengan realitas yang terkadang tidak realistis.

3. Sebagai bentuk kewajiban dalam meluluskan mata kuliah KKN.

b. Bagi Pemerintah

1. Melalui Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa dapat membantu melancarkan program-program yang telah direncanakan.

(22)

2. Membantu pemerintah desa dalam melakukan pendataan penduduk. 3. Membantu pemerintah desa dalam melakukan rancangan kegiatan

c. Bagi Masyarakat

1. Dapat memberikan perubahan-perubahan sosial ke arah yang lebih baik untuk masyarakat.

2. Masyarakat dapat memperoleh masukan-masukan baru terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

3. Kehadiran mahasiswa kiranya diharapkan mampu menyelesaikan konflik secara pragmatis.

4. Dengan adanya mahasiswa kkn masyarakat dapat berbagi ilmu secara teoritis maupun praktek

d. Bagi Perguruan Tinggi

1. Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan level Universitas Syiah Kuala ke arah yang lebih baik dan berkualitas.

2. Mahasiswa diharapkan mampu mempertegas eksistensi perguruan tinggi sebagai lembaga yang mampu melahirkan kader-kader yang mampu membawa perubahan bagi masyarakat maupun bangsa.

3. Melalui kegiatan ini secara tidak langsung Universitas Syiah Kuala dapat di kenal masyarakat luas dan memberi dampak positif bagi universitas syiah kuala agar dapat dikenal baik secara nasional maupun internasional yang mana dapat melahirkan sarjana yang berpendidikan bermutu dan bermoral. 2. Tujuan laporan

(23)

a. Tujuan Umum

1. Mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat di lingkungan KKN. 2. Mendukung dan memotivasi segala proses dan kegiatan pembangunan

yang ada di lingkungan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Menjadi seorang sarjana yang mampu menyelesaikan segala persoalan yang ada di lingkungan masyarakat.

b. Tujuan Khusus

1. Memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatkan di fakultas demi kepentingan masyarakat.

2. Melatih mahasiswa dalam mengkaji kejadian-kejadian sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat.

3. Menjadikan mahasiswa pribadi yang lebih mandiri dan terlatih secara profesional dalam bidang sosial maupun budaya yang berkembang di lingkungan masyarakat.

D. Progam Pembangunan Gampong yang Telah Ada

Hal-hal yang menjadi sarana di desa ini Posyandu dan Polindes yang terletak dipemukiman tersebut. Sarana tersebut dimanfaatkan untuk membantu perkembangan, pertumbuhan balita, gizi balita dan kesehatan masyarakat. Menasah yang cukup untuk menampung sejumlah masyarakat, pos kambling sebagai tempat berkumpulnya anak muda gampong serta sekolah, taman kanak-kanak sebagai tempat pendidikan yang cukup, PNPM yang dilaksanakan oleh peserta KKN periode sebelumnya, kemudian juga pembuatan papan struktur pemerintah gampong, pembuatan pamplet gapura gampong, pembuatan pamphlet nama meunasah dan pembentukan grup kelompok tari untuk anak-anak Gampong Peulandok Tunong.

(24)

Selain itu, peserta KKN periode terdahulu telah membuat peta gampong, pembuatan papan pamplet 5S, serta pengajaran pelajaran-pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia, pelatihan membuat bros hingga pengadaan pustaka gampong untuk anak-anak di gampong tersebut.

E. Metode Dan Sistematika Pembahasan 1. Metode Pembahasan

Metode pembahasan Proposal Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gampong Peulandok Tunong ini, menggunakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan Informasi-informasi yang diperoleh dengan cara berikut :

i. Metode observasi, yaitu metode dengan cara melihat dan mengikuti secara langsung tentang keadaan Gampong Peulandok Tunong dengan cara berkeliling desa sambil melakukan pendekatan terhadap penduduk yang bertujuan untuk melihat situasi dan kondisi gampong secara langsung serta melihat respon masyarakat terhadap mahasiswa KKN.

ii. Metode wawancara, yaitu metode yang dilakukan dengan cara Tanya jawab langsung dengan aparatur pemerintah gampong., tokoh-tokoh masyarakat maupun masyarakat gampong tersebut dengan dilakukan nya wawancara atau berkunjung untuk silaturrahmi ke rumah aparatur desa, maka akan memperoleh informasi mengenai keadaan gampong.

iii. Metode studi data, yaitu metode yang dilakukan dengan melihat data gampong yang telah ada, seperti kependudukan, usaha gampong, pendidikan anak-anak di gampong dan sarana prasarana yang bersedia di gampong.

(25)

F. Sistematik Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam Proposal Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gampong Peulandok Tunong sebagai berikut :

a. Melakaukan survei lapangan untuk melihat sejenak tentang kondisi umum gampong, seperti wilayah atau geografis gampong, daerah tempat tinggal warga, sarana pendidikan, prasarana di gampong, keadaan ekonomi dan sosial masyarakat gampong.

b. Melakukan pertemuan dengan keuchik, sekretaris gampong dan ketua pemuda Gampong Peulandok Tunong yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Untuk mendiskusikan program-program yang dapat dilakukan di gampong untuk mengembangan potensi-potensi gampong, menyelesaikan masalah-masalah yang ada di gampong saat ini dan menyampaikan rencana awal yang sudah direncanakan oleh mahasiswa/I KKN.

c. Berkunjung ke Rumah Orang Tua Angkat yang akan memberikan Fasilitas tempat tinggal selama menjalankan kegiatan KKN.

d. Melakukan perkenalan dengan seluruh aparatur gampong dan beberapa warga gampong saat tiba di gampong lokasi KKN untuk menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan di masa mahasiswa melakukan program kegiatan-kegiatan KKN, menyampaikan harapan kepada masyarakat, bantuan dari masyarakat,motivasi dan partisipasi dari masyarakat.

e. Berdiskusi sesama mahasiswa/I KKN mengenai prosedur dari sistematika pelaksanaan Program-program KKN.

(26)

f. Mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan program-program KKN.

g. Menjalankan program-program kegiatan yang sudah direncanakan dan mendokumentasikan segala hal yang bersangkutan dengan program agar dapat dilampirkan pada penulisan laporan akhir.

(27)

BAB II

BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN

A.

Pendidikan, Agama, Ekonomi, Sosial dan Budaya i. Permasalahan di Bidang Pendidikan

Kepala keluarga Peulandok Teunong pada umumnya memiliki pendidikan terakhir sederajat SLTA/SMA. Selain itu, pemuda-pemudi,beberapa di antara mereka ada yang tidak melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Beberapa alasan mereka diantaranya adalah karena terkendalanya perekonomian mereka yang kurang, serta tidak adanya motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih sangatlah rendah dan kurangnya dorongan dari pihak keluarga. Akan tetapi ada juga beberapa kelurga yang sadar pentingnya ilmu pendidikan bagi anak anak mereka. Dan ada juga sebagian anak yang sudah tidak bersekolah lagi atau bisa dikatakan putus sekolah sejak mereka lulus dari sekolah dasar. Dengan adanya mahasiswa KKN yang mengerjakan ilmu pendidikan secara non formal atau dengan kata lain di luar pendidikan sekolah dasar, anak anak di Gampong Peulandok Tunong dapat menerima ilmu yang di ajarkan diluar ikatan dengan pendidikan secara formal dan anak anak di gampong tersebut sangat terbantu dengan adanya mahasiswa KKN yang dapat membagi ilmu dengan mereka.

ii. Permasalahan di Bidang Agama

Masyarakat Peulandok Teunong beragama Islam. Mereka sangat menjunjung tinggi Agama Islam. Kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah, pengajian untuk anak-anak hingga orang tua, serta merayakan hari-hari besar Islam lainnya yang selalu mereka laksanakan. Untuk partisipasi, para pemuda gampong masih sedikit yang mau ikut serta. Sehingga, terlihat lebih sepi misalnya saat shalat berjamaah di

(28)

mushala atau menasah. Dan juga terhadap Menasah atau Mushala butuh perawatan ataupun perbaikan dari pada masyarakat di Gampong Peulandok Tunong

iii. Permasalahan di Bidang Ekonomi

Pada bidang perekonomian, masyarakat Gampong Peulandok Teunong berpenghasilan sebagai petani dan peternak. Halaman rumah dan lahan yang mereka miliki kurang dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat dan hanya ditanami beberapa tumbuhan untuk konsumsi sendiri saja. Kurangnya motivasi dan inisiatif menjadikan gampong tersebut kurang berproduktif serta tidak menghasilkan nilai tambah untuk perekonomian keluarganya. Selain itu, masyarakat lainnya bekerja sebagai PNS yang mengakibatkan tidak ada kemauan lebih untuk melakukan usaha lain di Gampong Peulandok Tunong. Usaha kewirausahaan untuk masyarakatnya tidak termotivasi untuk memulai usaha baru. Dengan adanya program dari salah satu mahasiswa KKN yang melakukan pemanfaatan tumbuhan yang bisa di olah menjadi makanan dan minuman yang bermanfaat dari gampong tersebut masyarakat terutama ibu ibu di gampong tersebut sudah terbuka dan mulai memanfaatkan tumbuhan atau tanaman yang bisa di olah menjadi makanan dan minuman yang bervariatif dan berprotein tinggi. Salah satu program dari mahasiswa KKN adalah “ Teh dari kulit melinjo “ dan “ syirup yang di fermentasi dari buah markisa “ dan “ nugget ikan gabus “ . dengan adanya ilmu pengetahuan lebih yang di ajarkan mahasiswa KKN kepada masyarakat terutama kaum hawa, mereka bisa berfikir dan bisa memanfaatkan tumbuhan dan tanaman di sekitar mereka untuk bisa di jadikan lahan perekonomian masyarakat gampong dan dapat memajukan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan keluarga.

iv. Permasalahan di Bidang Sosial dan Budaya

Kepedulian terhadap lingkungan rumah mereka masih sangatlah minim. Masing-masing mereka sibuk dengan pekerjaannya. Kegiatan gotong royong di

(29)

gampong tersebut jarang dan partisipasi keikutsertaan pemudanya masih sangat minim. Dan juga dalam hal peraturan atau reusam gampong belum adanya suatu kepastian terhadap hukum adat, disini sering terjadi penafsiran hukum baik dari segi pengambilan keputusan ataupun dari segi sanksi yang akan diberikan, sering terjadi dualisme hukum dalam penegakannya terutama sekali dalam hal memberi sanksi terhadap kasus-kasus yang diwajibkan untuk pemerintahan gampong ataupun disebut dengan kebijakan gampong. Dengan adanya program dari salah satu mahasiswa KKN yang membuat “ Reusam Gampong “ untuk kepentingan gampong tersebut agar lebih baik lagi kedepannya. Masyarakat terutama aparatur pemerintahan gampong sangat terbantu dengan adanya program dari salah satu mahasiswa KKN ini. Sehingga Gampong tersebut akan lebih baik jika adanya peraturan yang sudah di tetapkan oleh beberapa pimpinan pemerintahan Gampong . itu di tinjau dari segi ranah hukum pemerintahan gampong. Jika di tinjau dari segi budayanya, ada salah satu program dari mahasiswa KKN yang mengajarkan sebuah kesenian tarian tradisional kepada anak anak di gampong tersebut.

B.

Prasarana dan Sarana

Gampong Peulandok Teunong prasarana dan sarananya belum cukup memadai untuk menunjang kehidupan masyarakatnya seperti kantor geuchik dan gedung PKK. Beberapa sarana yang terdapat di gampong ini adalah adanya sekolah untuk SD dan TK, menasah untuk sholat berjamaah dan acara keagamaan lainnya, dan pos kamling untuk pemuda meronda malam. Untuk prasarana, mereka sudah memiliki jalan yang beraspal dan semen yang menghubungkan gampong mereka dengan gampong lainnya serta saluran irigasi yang membantu warga untuk sawah mereka.

Gampong tersebut memiliki sebuah genset yang tidak beroperasi lagi untuk beberapa kegiatan darurat ketika listrik padam. Namun sekarang genset tersebut rusak dan belum ada penanganan tingkat lanjut apakah diperbaiki atau diganti dengan uang kas gampong. Selain itu, masyarakat dalam melakukan kegiatan bertani, mereka

(30)

belum memiliki mesin traktor. Sehingga mereka melakukan pengeluaran lebih untuk menyewa mesin traktor untuk bertani.

C.

Produksi

Pada umumnya, masyarakat di gampong ini hanya mengandalkan hasil pertanian berupa padi, coklat, pinang, serta kerajinan anyaman di sector industry rumah tangga. Belum adanya inovasi dan motivasi dari masyarakat gampong untuk mendapatkan penghasilan lebih di sektor lain yang menjadikan mereka pasif tentang cara untuk memproduksi dan menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi. Lahan yang ada disekitar pun tidak dimaksimalkan oleh warga, sebenarnya bisa digunakan untuk melakukan aktifitas penunjang produktifitas mereka. Kurangnya pemeliharaan terhadap genset yang ada di gampong terutama sekali terhadap perawatan mesin yang sama sekali tidak pernah dilakukan oleh masyarakat Gampong Peulandok Tunong.

D.

Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Gampong Peulandok Teunong memiliki sebuah polindes dan posyandu sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat. Kegiatan dalam menciptakan keadaan lingkungan yang sehat terbilang masih dalam tahap perkembangan ke arah yang lebih baik. Sayangnya, fasilitas untuk ketersediaan dalam pengolahan sampah masih belum terlalu diperhatikan. Sehingga diperlukan perbaikan koordinasi dalam menangani masalah lingkungan ini. Ketidakbersihan lingkungan tersebut bisa menjadi sumber penyakit. Salah satu penyakit yang rawan dijangkit oleh penduduk adalah diare hingga DBD.

E.

Administrasi dan Pemerintahan Gampong

Gampong Peulandok Teunong dipimpin oleh seorang geuchik bernama Aiyub M.Yusuf. Pada periode KKN lalu, sudah dibuat struktur pemerintahan gampong.

(31)

Untuk Tuha Peut, Ygk Imum, Sekdes, Kaur Pemerintah, dan Kaur Pemuda/Pemuda sudah terorganisir dengan rapi.

Tidak adanya kantor khusus untuk melakukan segala aktivitas organisasi tersebut mengakibatkan tempat untuk melakukan kegiatan termasuk kegiatan rapat gampong disesuaikan dengan persetujuan geuchik saja.

(32)

BAB III

REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

A. Kegiatan Mandiri

1. Penanggung Jawab: Agung Prastya (FKIP/Sendratasik) a. Bidang Kegiatan Utama: Mengajar Tari

Tari yaitu gerak badan dengan cara memiliki irama yang dikerjakan ditempat serta saat spesifik untuk kepentingan pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran. Bunyi-bunyian yang dimaksud musik pengiring tari mengatur gerakan penari serta memperkuat maksud yang mau di sampaikan.

Gerakan tari tidak sama dari gerakan keseharian seperti lari, jalan, atau bersenam. Menurut macamnya, tari digolongkan jadi tari rakyat, tari classic, serta tari kreasi baru. Unsur utama yang paling pokok dalam tari yaitu gerak badan manusia yang sekalipun terlepas dari unsur area, waktu serta tenaga.

Tari yaitu keindahan ekspresi jiwa manusia yang disibakkan berupa gerak badan yang diperhalus lewat estetika. Arti tari mempunyai arti serta pengertian yang luas, tetapi ada satu pengertian umum yang sangkanya telah jadi generalisasi bahwasanya pengertian dari arti tari yaitu keindahan ekspresi jiwa manusia yang disibakkan lewat gerak badan yang ritmis. Dari pernyataan ini telah terang bahwasanya unsur utama dari tari yaitu badan, tari bisa dimisalkan untuk bahasa gerak yang disebut alat ekspresi manusia untuk media komunikasi yang universal.

Hadirnya tari dalam kehidupan manusia sangkanya telah benar-benar lama, serta mempunyai manfaat yang berlainan bergantung dari orang-orang tempat tari itu tumbuh. Maka tak heran jika banyak ahli-ahli dalam

(33)

bagian kesenian terutama seni tari yang bikin pengertian atau pengertian perihal tari dengan penjabaran yang tidak sama tetapi mempunyai arti yang nyaris sama.

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai

Adapun maksud dari kegiatan tersebut adalah untuk :

Tari yaitu gerak badan dengan cara memiliki irama yang dikerjakan ditempat serta sangat spesifik untuk kepentingan pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran. Bunyi-bunyian di dalam tari disebut musik pengiring tari yang mengatur gerakan penari serta memperkuat maksud yang ingin di sampaikan.

Tujuan dari kegiatan mengajarkan tari ini adalah untuk : memperkenalkan tentang segala jenis tari tarian tradisional aceh baik secara tradisional maupun kreasi baru (modren).agar anak anak / siswa dan siswi paham bagaimana cara dalam menarikan atau pakem tari tradisional aceh dalam menarikannya.

Sasaran dari kegiatan mengajarkan tari adalah siswa-siswi SDN 1 Peulandok Tunong. Kecamatan Trienggadeng,kabupaten Pidie Jaya.

c. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan mengajar tari.

No. Hari Tanggal Waktu Tarian yang di ajar kan

1 Jum’a

t 16 Januari 2015 09.00-12.00 wib Perkenalan dengan beberapajenis tarian tradisional dan tari yang akan di ajarkan.

2. Sabtu 17 Januari 2015 09.00-12.00 wib Mengajarkan syair tari yang akan di tarikan.dan wajib di hafalkan

3. Senin 19 Januari 2015 09.30-13.00 wib Mengajarkan motif gerak tari rampai dengan pola salam

(34)

untuk pembuka tari dan ragam gerak kedua motif sanjungan 4. Selasa 20 Januari 2015 16.00-18.00 wib Mengulang kedua motif gerak

yang di ajarkan kemarin dan di tambah dengan pola gerak ke tiga yaitu kuthidieng

5. Rabu 21 Januari 2015 09.00-12.30 wib Mengulang pola gerak yang sudah di ajarkan dan

menambah 3 motif gerak selanjutnya dan di sambung dengan penutupan tari di dalam gerakan tariannya. 6. Kamis 29 Januari 2015 09.00-12.30 wib Memasuki tari baru yaitu tari

ranub lampuan dan

mengajarkan gerak masuk pertama dan salam pembuka tarian tersebut

7. Jum’a

t 30 Januari 2015 15.00-18.00 wib Mengulang gerakan yangsudah di ajarkan dan memasuki tahap gerak selanjutnya yaitu pembuatan sirih pada tari ranup lampuan dan di sambung dengan gerak penutup salam dan

membagikan sirih 8. Sabtu 31 Januari 2015 16.30-18.00 wib Mengulang kedua tarian

tersebut untuk mengevalusi gerakan tari yang sudah di ajrkan.

9. senin 02 februari 2015 15.30-18.00 Mengevaluasi gerakan yang sudah di ajaran dan distilirsasi gerakan yang sudah di ajarkan 10. rabu 04 februari 2015 15.30-18.00 Evaluasi gerakan yang sudah

di ajarkan dan sekalian

pemberitahuan busana dan jam berapa mereka harus datang untuk make up dan mereka tampil pada tanggal 05 januari 2015 pada acara mukim.

(35)

d. Hasil yang ingin dicapai

Hasil yang dicapai pada tahap ini yaitu mengajarkan tari kepada siswa dan siswi SDN 1 Peulandok Tunong dengan pakem tari tradisional aceh berdasarkan azaz tari tradisional serta mengajarkan makna gerak yang terkandung didalamnya. karena tarian tradisional Aceh mempunyai azaz dalam bergerak dan menarikannya itu tidak hanya sekedar dilihat dari segi estetikanya saja tetapi bagaimana gerakan azaz yang benar dalam menarikannya itulah yang perlu di ajarakan kepada siswa dan siswi SDN 1 Peulandok Tunong.

Hasil yang dicapai adalah mereka sudah pernah menampilkan tarian tradisional Aceh yaitu ranub lampuan dan tari rampai Aceh pada ajang atau perlombaan mukin yang di adakan oleh mahasiswa KKN dan mereka tampil sebagai bintang tamu pada acara tersebut dan mereka juga sudah menampilkan kedua tarian tersebut pada acara perpisahan mahasiswa KKN dengan sekolah SDN 1 Peulandok Tunong.

Untuk tindak lanjut yang harus diperhatikan yaitu kemauan dan keinginan anak-anak untuk menjaga dan memelihara kebudayaan asat istiadat yang sudah di milikinya, dan juga tempat serta dukungan yang harus di miliki oleh setiap orang tua si anak dan memfasilitasi setiap keinginan anak untuk melahirkan keinginannya dan kemauannya.

e. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukung :

1. Dukungan dari warga desa

2. Semangat anak-anak dalam mengikuti kegiatan 3. Bantuan dari teman-teman KKN

(36)

Faktor Penghambat :

1. Pola pikir anak-anak dan tingkah anak-anak yang masih kekanakan.

2. Kebiasaan pola hidup anak yang ribut dalam proses kegiatan berlangsung.

3. Lokasi yang kurang strategis untuk latihan

2. Penanggung Jawab: Mila Sari (FISIPOL/Sosiologi)

a. Bidang Kegiatan Utama: Sosialisasi Pengenalan Teknologi

Teknologi merupakan kumpulan idea tau pengetahuan manusia yang diterapkan untuk memadukan sumber atau bahan-bahan sehingga dapat menjadi produk atau benda yang diinginkan dalam rangka membantu kegiatan manusia untuk menyelesaikan suatu masalah, meringankan pekerjaan, dan memudahkan proses kehidupan manusia. Bagi kita pribadi teknologi adalah suatu alat yang sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan kita sehari-hari. Contohnya komputer atau laptop, komputer adalah alat yang setiap harinya digunakan oleh manusia dizaman sekarang ini untuk keperluan pribadi atau kelompok. Maksudnya adalah didalam komputer terdapat jaringan-jaringan yang dapat mengaplikasikan kita kepada ilmu-ilmu yang sangat kita butuhkan.

Maka dari itu pengenalan teknologi ini sangat penting untuk disosialisasikan, guna untuk membangun bagaimana kehidupan masyarakat agar tidak menjadi salah pengertian atas teknologi

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai

Maksut dari kegiatan ini adalah untuk menjelaskan kepada para anak-anak yang ada di Gampong Peulandok Tunong mengenai teknologi, apa itu teknologi, seperti apa itu teknologi dan apa fungsi teknologi beserta praktek penggunaan teknologi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

(37)

memberikan pengetahuan kepada anak-anak yang ada di gampong Peulandok Tunong tentang betapa pentingnya kita mengetahui dan dapat menggunakan alat-alat teknologi seperti halnya komputer. Hal ini dikarenakan semakin hari semakin banyak perubahan yang akan terjadi dikarenakan teknologi seperti minsalnya, membuat tugas bukan lagi dengan alat tulis tetapi sudah mulai dengan menggunakan paper atau makalah. Sasaran yang ingin dicapai dalam proses pengenalan teknologi ini adalah anak-anak yang ada di Gampong Peulandok Tunong Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya.

c. Waktu Pelaksanaan

Hari : Sabtu

Tanggal : 16 Januari 2015 Pukul : 17.00-18.00 WIB

d. Hasil yang ingin dicapai

Pengenalan teknologi yang dilakukan di Gampong Peulandok Tunong dilaksanakan dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa pada tanggal 16 januari 2015 hari Sabtu. Mereka ini pada umumnya adalah anak-anak SDN Peulandok Tunong dan berjumlah 20 orang anak.

Hasil yang dicapai adalah adanya rasa ingin tahu yang tinggi dari para anak-anak dalam mengenal teknologi khususnya computer beserta dan rasa ingin mengetahui lebih dalam kegunaan komputer. Dengan adanya pengenalan teknologi ini para anak-anak dapat mengerti apa itu teknologi, bagaimana cara menggunakan teknologi, dan untuk apa teknologi tersebut digunakan. Pesan untuk anak-anak adalah menghimbau kepada anak-anak agar mulai belajar dalam pengenalan dan penggunaan teknologi untuk kedepannya dikarenakan alat-alat canggih tersebut semakin hari akan semakin diperlukan dan dibutuhkan dalam kehidupan

(38)

sehari-hari, tidak pernah pantang menyerah dalam hal mencari ilmu sebab ilmu itu mengalir seperti air, semakin kita cari ilmu tersebut semakin banyak pula ilmu yang akan kita dapat.

Dan untuk tindak lanjut, dengan adanya pengenalan teknologi tersebut maka diharapkan anak-anak untuk belajar mengenai teknologi seperti minsalnya komputer, setidaknya mereka belajar atau kursus belajar komputer di tempat-tempat yang tersedia.

e. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukung

Faktor pendukung pada kegiatan ini adalah adanya motifasi yang tinggi serta partisispasi yang tinggi dari anak-anak dan kawan-kawan serta waktu yang cukup untuk memadai dalam proses pelaksanaan program.

Faktor Penghambat

Faktor Penghambat dari kegiatan ini yaitu tidak adanya tersedia

infokus sehingga kesulitan ketika ingin menunjukkan materi dengan

baik, hanya menggunakan bahan dan alat seadanya.

3. Penanggung Jawab: Nurlela (FKIP/PPKN)

a. Bidang Kegiatan Utama : Mengajar ilmu kewarganegaraan

Mengajar merupakan proses transfer dan respons antara pendidik dan peserta didik. Proses belajar mengajar, sangat membutuhkan seorang yang profesional, artinya mengembangkan suatu ilmu menurut alur pendidikan. Seorang guru harus mampu dalam pengelolaan kelas, berpakaian rapi, dan mengerti apa yang diharapkan peserta didik, serta harus mampu mengembangkan ilmu serta menyampaikan imu secara lisan sebagai kecakapan intelektual maupun tulisan.

(39)

Mengajar merupakan proses melatih dan membimbing dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak paham menjadi paham, dan dari yang tidak peduli menjadi peduli. Mengajar dipelajari oleh seorang guru dan menyampaikan materi sesuai kajian dan bidang ilmunya. Dengan itu, perguruan tinggi mengevaluasi setiap jurusan sesuai kepantasannya. Mengajar ilmu kewarganegaraan merupakan ilmu tidak hanya dalam lingkung moral dan etika, melainkan persoalan budaya, politik, hukum bahkan adat istiadat serta keadaan ekonomi yang dialami dunia, khususnya Indonesia. Ilmu kewarganegaraan membahas secara terperinci mengenai konsep-konsep tersebut kepada peserta didik disaat pembelajaran berlangsung.

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai Adapun maksud dari kegiatan tersebut adalah untuk :

Mengajar merupakan proses transfer dan respons ilmu pendidikan. Dengan kegiatan belajar mengajar ini, siswa/i SDN Peulandok Tunong ( tempat kegiatan berlangsung ) untuk menjelaskan dan mendeskripsikan materi ajar ilmu kewarganegaraan secara teoritis dan praktis. Dengan kegiatan belajar dan mengajar yang berlangsung di SD Peulandok Tunong ini, siswa/i mampu memahami secara mendalam tentang kajian sesuai silabus materi PKN di SD.

Tujuan dari kegiatan mengajar adalah untuk : berbagi informasi tentang ilmu kewarganegaraan kepada siswa/i sebagai pemahaman dan penalaran tentang ilmu negara diera globalisasi.

Sasaran dari kegiatan mengajar adalah siswa-siswi SDN 1 Peulandok Tunong. Kecamatan Trienggadeng, kabupaten Pidie Jaya.

(40)

c. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan : mengajar materi PPKn sesuai silabus tingkatan SD

No Hari Tanggal Waktu Materi yang diajarkan

1 Jumat 16 januari 2015 10.00 – 12.30 wib Ilmu sosial

2 senin 19 januari 2015 10.00 – 12.30 wib Pemahaman organisasi 3 Jumat 23 januari 2015 10.00 – 12.30 wib Ilmu tentang warga negara 4 Senin 30 januari 2015 10.00 – 12.30 wib Kajian ilmu IPS

5 Jumat 2 Februari 2015 10.00 – 12.30 wib Macam-macam organisasi

d. Hasil yang ingin dicapai

Mengajar yang dilaksanakan di SDN Peulandok Tunong dilaksanakan oleh Nurlela dibantu oleh Mila Sari yang juga anggota dari kelompok KKN. .kegiatan mengajar ini dilaksanakan di SDN Peulandok Tunong. Dan kegiatan ini sudah berlangsung dimulai dari Hari Jumat / 16 januari 2015, senin/ 19 januari 2015, kamis/22 januari 2015, 2 feb 2015 dan 5 feb 2015. Kegiatan ini dilakukan di Sekolah Dasar Peulandok Tunong, jumlah anak-anak yang mengikuti ini adalah 16 orang.

Hasil yang dicapai adalah adanya peningkatan dalam pembelajaran mutu pendidikan khususnya dibidang ilmu PKn untuk anak-anak sekolah dasar. Kemudian memberi pemahaman bahwa sangat penting pembelajaran PKn karena adanya belajar etika dan moral serta mengerti jua tentang ilmu pemerintahan serta politik yang terjadi pada abad sebelumnya hingga hari ini serta kedepan sesuai era globalisasi.

Selanjutnya, dalam materi organisasi yang telah tercapai tahap pemebelajaran, mereka menyadari bahwa suatu porganisasi sangat penting, dan ternyata organisasi ada dimana-mana, dilingkungan rumah, sekolah dan negara.seusai pembelajaran berlangsung,diharapkan siswa-siswi mengulang kembali dirumah sebagai penguatan materi.

(41)

e. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukung :

1. Dukungan dari warga desa

2. Semangat anak-anak dalam mengikuti kegiatan 3. Bantuan dari teman-teman KKN

4. Lokasi yang nyaman dan aman Faktor Penghambat:

1. Pola pikir anak-anak dan tingkah anak-anak yang masih kekanakan.

2. Kebiasaan pola hidup anak yang ribut dalam proses kegiatan berlangsung.

4. Penanggung Jawab: Ovi Juliana (FMIPA/Biologi) a. Bidang Kegiatan Utama: Pembuatan Sirup Markisa.

Buah Markisa adalah salah satu buah yang cukup populer di negeri kita yang tercinta ini karena rasanya yang asam manis, sehingga membuatnya sangat khas jika ditinjau dari cita rasanya. Pada dasarnya yang dikonsumsi dari buah ini adalah isi didalamnya yang berupa bintik-bintik kecil yang berjumlah sangat banyak, dan akan lebih mudah apabila diperas dan dijadikan minuman.

Buah ini ada sedikit kemiripan dengan buah delima, karena memiliki kulit luar yang keras dan untuk mengkonsumsinya pada umumnya dibelah terlebih dahulu menjadi dua bagian dan diambil isi didalamnya. Jika dilihat dari warna kulitnya juga hampir sama dengan Delima, karena buah ini pada umumnya memiliki warna ungu (passiflora edulis) yang tumbuh di dataran tinggi, dan warna kuning (passiflora flavicarva) yang tumbuh di dataran rendah. Pada mulanya markisa berasal dari daerah tropis dan sub tropis di Amerika, dan di Indonesia sendiri terdapat dua

(42)

sentra penghasil buah Markisa terbesar yaitu Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.

Selain buahnya kulit Markisa sendiri dalam jumlah besar juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain dan salah satunya adalah untuk pakan ternak, hal ini mungkin disebabkan karena aroma dari kulit tersebut sehingga hewan ternak seperti domba mau memakannnya.

Untuk mengkonsumsi buah Markisa menurut saya agak repot apabila dikonsumsi secara langsung, hal ini karena daging Markisa sendiri menempel pada isi buah tersebut dan ukurannya sangat kecil. Sehingga buah ini akan lebih nikmat apabila kita jadikan minuman dan salah satunya adalah menjadikannya sirup.

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan ilmu dalam pengolahan markisa, sehingga dapat meningkatkan penghasilan bagi ibu-ibu di Peulandok Tunong pada pembuatan sirup markisa tersebut, selain itu masyarakat Peulandok Tunong dominannya merupakan petani dengan kondisi geografis gampong yang sesuai untuk menanam markisa sehingga markisa tersebut dapat di olah menjadi bahan tambahan minuman, yaitu sirup. Tujuan dari pelaksanaan pembuatan sirup markisa ini adalah untuk memberikan pemahaman serta mendemonstrasikan kepada masyarakat agar dapat mengolah markisa dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Sasaran dari pelaksanaan program ini adalah ibu – ibu dan remaja yang ada di Gampong Peulandok Tunong Kecamatan Tringgadeng Kabupaten Pidie Jaya.

(43)

c. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan pembuatan sirup markisa

Hari : Minggu Tanggal : 25 Januari 2015 Pukul : 13.30 – 16.15 WIB Hari : Minggu Tanggal : 3 Februari 2015 Pukul : 13.30 – 16.15 WIB d. Hasil yang ingin dicapai

Pembuatan sirup untuk ibu-ibu dan Remaja Desa Peulandok Tunong dilaksanakan oleh Ovi Juliana dibantu oleh Nur Fajrin Ramadhani dan Agung Prastya. Acara ini telah dilaksanakan sebanyak 2 kali selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 25 januari dan 3 februari 2015. Kegiatan ini dilakukan di Rumah Geuchik Desa Peulandok Tunong jumlah ibu-ibu dan remaja yang mengikuti ini adalah 10 orang. Mereka ini umumnya adalah ibu rumah tangga dan remaja SMA.

Para ibu-ibu dan remaja diajarkan bagaimana cara membuat sirup yang komposisi biji buah markisah berbeda dengan buah yang lain seperti manga, nenas dan lainnya, tidak memiliki biji yang kecil dan menempel dengan daging buah saat dikonsumsi. Selain itu ibu-ibu dan remaja diberikan resep sirup markisa oleh mahasiswa KKN. Setelah selesai kegiatan ini, ibu-ibu dan remaja umumnya (80 %) sudah mengetahui bahan dan cara pembuatan sirup dari buah markisa. Setelah selesainya kegiatan ini diharapkan kepada ibu-ibu dan remaja SMA untuk dapat melanjutkan dan mengembangkan kegiatan ini untuk dijadikan sarana mendapatkan penghasilan lebih bagi ibu-ibu rumah tangga dan remaja SMA.

(44)

e. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukung:

Faktor pendukung pada kegiatan ini adalah tersedianya fasilitas tempat dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan dan juga pihak ibu – ibu yang turut berpartisipasi dan antusias pada saat pelaksanaan kegiatan.

Faktor Penghambat:

Adapun faktor penghambat pada kegiatan pada kegiatan ini adalah kurangnya waktu dikeranakan kesibukan dari masing-masing ibu-ibu yang untuk melakukan kegiatan ini sehingga sedikit ibu-ibu yang datang.

5. Penanggung Jawab: Muhammad Yani (Hukum/Hukum)

a. Bidang Kegiatan Utama: Pembuatan Peraturan Gampong (reusam)

Reusam atau nama lain adalah petunjuk-petunjuk adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat. Sedangkat hukum adat adalah seperangkat ketentuan tidak tertulis yang hidup dan berkembang dalam masyarakat aceh, yang memiliki sanksi apabila dilanggar. Adat merupakan aturan perbuatan dan kebiasaan yang telah berlaku dalam masyarakat yang dijadikan pedoman dalam pergaulan hidup di aceh.

Reusam merupakan suatu kaidah yang sangat berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat, reusam disini merupakan pedoman dalam bertingkah dan berperilaku dalam masyarakat dan menjadi suatu patokan dalam hidup masyarakat.

Peraturan-peraturan yang menjadi wewenang dalam pelaksanaan masyarakat dan aparatur gampong untuk sememtara waktu belum ada dalam kehidupan mereka, sehingga saya menaruh siasat untuk

(45)

membentuk suatu aturan yang mengikat masyarakat di gampong ini (Gampong Peulandok Tunong). Dalam pembentukan peraturan ini masyarakat serta aparat gampong serta masyarakat sangat berantusias dalam hal pembentukan kegiatan ini, dengan adanya bantuan dari berbagai macam pihak yang ada di Gampong Peulandok Tunong sehingga memudahkan bagi saya dalam pembentukan peraturan gampong

(reusam).

Peraturan gampong disini tidak hanya mengatur tentang kehidupan dewasa saja, melainkan mengatur bagaimana anak-anak dalam bergaul dan teknik serta cara pembentukan struktur adat gampong seperti yang disebutkan dalam Qanun Aceh nomor 3 tahun 2004 tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja majelis adat aceh. Dan juga Qanun Aceh Nomor 9 tahun 2008 tentang pembinaan kehidupan adat dan adat istiadat gampong.

Dalam pembentukan reusam ini, banyak masyarakat yang ikut serta dan ikut hadir dalam musyawarah pembentukan reusam, kurang lebih 85 warga yang ada saat malam pembentukan (musyawarah) reusam itu, keseluruhan yang datang merupakan laki-laki yang usianya diatas 15 tahun ke atas,

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai

Maksud dari pembentukan peraturan gampong (reusam) ini yaitu untuk menindak lanjuti pasal 99 dan pasal 162 ayat (2) huruf (e) undang-undang nomor 11 tahun 2006 tentang pemerintahan aceh jo pasal 16 dan pasal 17 undang-undang nomor 44 tahun 1999 tentang penyelenggaraan keistimewaan aceh, perlu diatur pembinaan kehidupan adat dan adat istiadat aceh. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hurufb, dan huruf c perlu membentuk Qanun aceh tentang pembinaan kehidupan adat dan adat istiadat di aceh.

(46)

Kemudian setelah adanya suatu patokan yang tertulis maka dapat membantu masyarakat gampong dalam melaksanakan dan pembentukan reusam gampong yang merupakan tugas dan kewajiban bagi setiap gampong yang diwajibkan pada jabatan sekretaris desa (sekdes) berdasarkan informasi yang saya peroleh dari sekretaris desa, setiap desa harus disertai dengan peraturan gampong (reusam) dan diwajibkan untuk setiap desa adat peraturan yang tertulis baik itu hukum adat setempat ataupun peraturan lainnya yang sudah ada dalam kehidupan masyarakat untuk dibukukan dalam setiap gampong.

Tujuan dari pembentukan peraturan gampong (reusam) ini bahwa adat dan adat istiadat yang berkembang dalam kehidupan masyarakat aceh sejak dahulu hingga sekarang melahirkan nilai-nilai budaya , norma adat dan aturan yang sejalan dengan syariat islam dan merupakan kekayaan budaya bangsa yang perlu dibina, dikembangkan dan dilestarikan. Kemudian pembinaan adat dan adat istiadat perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dari generasi ke generasi berikutnya sehingga dapat memahami nilai-nilai adat dan budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakat aceh. Agar kehidupan masyarakat yang dulunya hanya berpedoman pada keputusan geuchik ataupun keadaan lingkungan, maka sekarang masyarakat tidak lagi berpedoman pada itu semua dikarenakan sudah ada kepastian yang tertulis berupa peraturan gampong, baik itu dari sektor kehidupan bertani ataupun dari sektor perkebunan, dan juga memastikan kehidupan masyarakat dan hak-hak warga yang jelas dan tidak di rendahkan oleh warga-warga yang memang memiliki kekuasaan dan kewenangan dalam hal penetapan peraturan ini.

Disini dengan adanya suatu kepastian hukum maka adanya persamaan pandangan dalam mengambil keputusan dan persamaan pandangan dalam pandangan hukum. Disini dalam pembentukan

(47)

peraturan gampong (reusam) tidak membedakan pandangan redah ataupun tingginya seseorang, namun setiap pandangan disini di pandang sama rata dan tampa membedakan jenis ataupun ras yang ada dalam masyarakat ini.

Sedangkan sarana yang ingin di capai disini ialah masyarakat dan berbagai perangkat desa lainnya yang terbentuk dan terdapat dalam lingkungan masyarakat Gampong Peulandok Tunong dan juga sarana dan prasarana yang terdapat di Gampong.

c. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pembuatan peratuaran gampong

Hari : Senin Tanggal : 19 Januari 2015 Pukul : 20:00 – 22:00 WIB. Hari : Rabu Tanggal : 21 Januari 2015 Pukul : 15:00 – 16:30 WIB

d. Hasil yang ingin dicapai

Kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan saran dan bantuan dari berbagai masyarakat disini sangat bijak, dengan batas waktu kurang lebih 2 jam pada rapat pembentukan malam pertama ini cukup memadai dengan paparan dari bapak Geuchik dan Sekretaris Gampong serta dibantu oleh Imum Gampong (Imum Meunasah) serta berbagai macam masukan dari pemuda yang ikut serta dalam rapat ini.

Hasil yang mulai terlihat setelah melakukan rapat persetujuan pembentukan peraturan gampong (reusam). Masyarakat mulai melihat kegiatan dan membatasi tingkah laku masyarakat dalam hal pemeliharaan

(48)

ternak. Dan disisi lain masyarakat mulai membicarakan berbagai macam hal di setiap perkumpulan seperti warung dan tempat ngumpul lainnya yang sering di duduki dan berkumpulnya masyarakat.

Dan untuk tindak lanjut, dengan adanya aturan yang mengikat masyarakat ini maka diharapkan kepada setiap warga yang terdapat di Gampong Peulandok Tunong dapat dengan bijak mematuhi aturan yang sudah dibuat dan dapat dilaksanakan dengan bijak kedepannya. Dengan begitu maka setiap permasalahan dan setiap sengketa yang terdapat dalam masyarakat dapat diselesaikan dengan baik dan adil, dan tidak terdapat kesalahpahaman dalam penetapan sanksi yang diberikan.

e. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung:

1. Geuchik Gampong sangat berantusias terhadap pelaksanaan dan pembuatan reusam tersebut.

2. Sekdes sangat mendukung terhadap program yang akan dijalankan dan sangat mendukung terhadap program ini.

3. Imum gampong / imum menasah juga sangat ingin di gampong peulandok tunong adanya suatu kepastian dan adanya suatu aturan yang tertulis yang berlaku.

4. Tuha peut ingin keberlakuan aturan atau reusam ini berlaku secepatnya untuk memastikan bahwa adanya suatu hal yang pasti. 5. Pemuda gampong dan seluruh aparatur desa yang ada di gampong

juga berniat membuat suatu aturan yang tertulis, namun tidak adanya suatu hal yang menggerakkan warga, sehingga dengan adanya program ini semua masyarakat dan seperangkat aparatur pemuda sangat berterimakasih terhadap program ini.

(49)

Faktor penghambat:

1. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap informasi yang di peroleh dari pemerintah

2. Kurangnya pendidikan dan kemampuan masyarakat dalam hal ini. 3. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap himbauan ataupun

suatu peraturan yang berlaku.

6. Penanggung Jawab: Islahul Umam (Teknik/Teknik Mesin)

a. Bidang Kegiatan Utama: Penyuluhan Tentang Antisipasi Bahaya Kebakaran

Kebakaran merupakan bencana yang paling sering dihadapi. Kebakaran itu sendiri bisa digolongkan sebagai bencana alam atau bencana yang disebabkan oleh manusia. Bahaya kebakaran dapat terjadi setiap saat, karena banyak peluang yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Pencegahan kebakaran adalah usaha menyadari/mewaspadai akan faktor-faktor yang menjadi sebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan tersebut menjadi kenyataan. Sedangkan penanggulangan kebakaran adalah usaha yang dilakukan untuk memadamkan api serta mencegah meluasnya kebakaran. Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat, situasi dan waktu yang tidak kita kehendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Jadi api yang menyala di tempat-tempat yang dikehendaki seperti kompor, di perindustrian dan tempat atau peralatan lain tidak termasuk dalam kategori kebakaran. Adapun definisi kebakaran menurut Departemen Tenaga Kerja adalah “Suatu reaksi oksidasi eksotermis (terjadi karena pemanasan) yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api atau penyalaan”.

(50)

b. Maksud, Tujuan dan Saran yang ingin dicapai Adapun maksud dari kegiatan tersebut adalah untuk:

Kebakaran merupakan bencana yang paling sering dihadapi. Kebakaran itu sendiri bisa digolongkan sebagai bencana alam atau bencana yang disebabkan oleh manusia. Bahaya kebakaran dapat terjadi setiap saat, karena banyak peluang yang dapat memicu terjadinya kebakaran.

Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah untuk : berbagi informasi tentang bahaya dan antisipasi terjadinya bencana kebakaran, baik itu bencana kebakaran kecil maupun bencana kebekaran besar.

Sasaran dari kegiatan penyuluhan tentang antisipasi bahaya kebakaran adalah siswa-siswi SDN 1 Peulandok Tunong. Kecamatan Trienggadeng,kabupaten Pidie Jaya.

c. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan tentang antisipasi bahaya kebakaran

Hari : Jum’at

Tanggal : 23 januari 2015 Pukul : 09.00 -12.00 WIB.

d. Hasil yang ingin dicapai

Penyuluhan tentang antisipasi bahaya kebakaran yang dilaksanakan di SDN Peulandok Tunong dilaksanakan oleh Islahul Umam dibantu oleh Muhammad yani yang juga anggota dari kelompok KKN. kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di SDN Peulandok Tunong. Dan kegiatan ini sudah berlangsung dimulai dari Hari Jum’at / 23 januari 2015, sabtu / 24 januari 2015

Gambar

Tabel I.I Orbitrasi / Jarak
Tabel 1.2 Keadaan Sosial
Tabel 1.3 Kekayaan Gampong
Tabel 1.4 mata pencaharian masyarakat yang masih aktif
+4

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena disposisi dilihat dari segi staffing birokrasi tidak terdapat permasalahan, dikarenakan kemampuan aparatur yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang

Latar belakang penulis melaksanakan penelitian yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Matematika Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas VI Semester I

Latar belakang kami mengambil judul tersebut adalah masih tingginya angka mortalitas penyakit meningitis di Jawa Timur akibat terjadinya defisit neurologis dan RSU

Pada penelitian ini budaya keselamatan kerja dibagi menjadi enam faktor utama yaitu (1) komitmen top manajemen, (2) peraturan dan prosedur keselamatan kerja, (3) komunikasi,

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik spesifik seperti rasio kecukupan modal, ukuran bank, kredit bermasalah, rasio pengembalian aset,

Narasumber : oh, ya biasa dari bangun pagi, solat subuh, sebelum solat subuh biasanya saya sudah bangun untuk nyiapin perlengkapan anak- anak sekolah, sambil ini yah

Dalam penelitian korelasi ini, Arikunto (2002: 31) menyatakan bahwa dalam penelitian korelasi (penelitian korelasional) peneliti memilih individu-individu yang memunyai variasi