• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sop Gangguan Cemas (Anxietas) Dan Depresi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sop Gangguan Cemas (Anxietas) Dan Depresi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ditegakkannya

ditegakkannya suatu suatu diagnosis diagnosis tersendiri. tersendiri. Untuk gejala Untuk gejala anxietas, beberapaanxietas, beberapa gejala autonomik harus ditemukan, walaupun tidak terus menerus, di gejala autonomik harus ditemukan, walaupun tidak terus menerus, di samping rasa cemas atau khawatir berlebihan.

samping rasa cemas atau khawatir berlebihan. 2.

2. Hasil AnamnesisHasil Anamnesis (Subjective)(Subjective) Keluhan

Keluhan

Biasanya pasien datang dengan keluhan fisik seperti: nafas pendek/cepat, Biasanya pasien datang dengan keluhan fisik seperti: nafas pendek/cepat,  berkeringat,

 berkeringat, gelisah, gelisah, gangguan gangguan tidur, tidur, mudah mudah lelah, lelah, jantung jantung berdebar,berdebar, gangguan lambung, diare, atau bahkan sakit kepala yang disertai dengan rasa gangguan lambung, diare, atau bahkan sakit kepala yang disertai dengan rasa cemas/khawatir berlebihan.

cemas/khawatir berlebihan.

Allo dan Auto Anamnesis tambahan: Allo dan Auto Anamnesis tambahan: a.

a. Adanya gejala seperti minat dalam melakukan aktivitas/semangat yangAdanya gejala seperti minat dalam melakukan aktivitas/semangat yang menurun,

menurun, merasa merasa sedih/murung, sedih/murung, nafsu nafsu makan makan berkurang berkurang atau atau meningkatmeningkat  berlebihan,

 berlebihan, sulit sulit berkonsentrasi, berkonsentrasi, kepercayaan kepercayaan diri diri yang yang menurun,menurun,  pesimistis.

 pesimistis.  b.

 b. Keluhan biasanya sering terjadi, atau berlangsung lama, dan terdapatKeluhan biasanya sering terjadi, atau berlangsung lama, dan terdapat stresor kehidupan.

stresor kehidupan. c.

c. Menyingkirkan Menyingkirkan riwayat riwayat penyakit penyakit fisik fisik dan dan penggunaan zat penggunaan zat (alkohol,(alkohol, tembakau, stimulan, dan lain-lain)

tembakau, stimulan, dan lain-lain) Faktor Risiko

Faktor Risiko a.

a. Adanya Adanya faktor faktor biologis biologis yang yang mempengaruhi, mempengaruhi, antara antara lainlain hiperaktivitas sistem noradrenergik, faktor genetik.

hiperaktivitas sistem noradrenergik, faktor genetik.  b.

 b. Ciri kepribadian tertentu yang imatur dan tidak fleksibel, sepertiCiri kepribadian tertentu yang imatur dan tidak fleksibel, seperti ciri kepribadian dependen, skizoid, anankastik, cemas menghindar.

ciri kepribadian dependen, skizoid, anankastik, cemas menghindar. c.

c. Adanya stresor kehidupan.Adanya stresor kehidupan. 3.

3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang SederhanaHasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)(Objective) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik

Respirasi meningkat, tekanan darah dapat meningkat, dan tanda lain sesuai Respirasi meningkat, tekanan darah dapat meningkat, dan tanda lain sesuai keluhan fisiknya.

keluhan fisiknya.

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang

Laboratorium dan penunjang lainnya tidak ditemukan adanya tanda Laboratorium dan penunjang lainnya tidak ditemukan adanya tanda yang bermakna. Pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk menyingkirkan yang bermakna. Pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk menyingkirkan diagnosis banding sesuai keluhan fisiknya.

diagnosis banding sesuai keluhan fisiknya. 4.

4. Penegakan DiagnosisPenegakan Diagnosis (Assessment)(Assessment) Diagnosis Klinis

Diagnosis Klinis

Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Kriteria diagnosis berdasarkan ICD 10, yaitu: adanya gejala-gejala Kriteria diagnosis berdasarkan ICD 10, yaitu: adanya gejala-gejala kecemasan dan depresi yang timbul bersama-sama, dan masing-masing gejala kecemasan dan depresi yang timbul bersama-sama, dan masing-masing gejala tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk dapat tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk dapat ditegakkannya suatu diagnosis tersendiri.

ditegakkannya suatu diagnosis tersendiri. a.

a. Gejala-gejala Gejala-gejala kecemasan antkecemasan antara lara lain:ain: 1)

1) Kecemasan atau khawatir berlebihan, sulit berkonsentrasiKecemasan atau khawatir berlebihan, sulit berkonsentrasi 2)

2) Ketegangan motorik: gelisah, sakit kepala, gemetaran, tegang,Ketegangan motorik: gelisah, sakit kepala, gemetaran, tegang, tidak dapat santai

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(3)

GANGGUAN CEMAS (ANXIETAS) DAN DEPRESI GANGGUAN CEMAS (ANXIETAS) DAN DEPRESI

SOP

SOP

 Nomor  Nomor Terbit Terbit ke ke 11  No.Revisi  No.Revisi 0000 Tanggal Diberlakukan Tanggal Diberlakukan Halaman Halaman 2 2 - - 11 Puskesmas

Puskesmas Kalirejo Kalirejo Ns. Ns. Sulyanto, Sulyanto, SKepSKep NIP: 196707171987031004 NIP: 196707171987031004 3)

3) Aktivitas autonomik berlebihan: palpitasi, berkeringat berlebihan,Aktivitas autonomik berlebihan: palpitasi, berkeringat berlebihan, sesak nafas, mulut kering,pusing, keluhan lambung, diare

sesak nafas, mulut kering,pusing, keluhan lambung, diare  b.

 b. gejala-gejala depresi, antara lain :gejala-gejala depresi, antara lain : 1)

1) Suasana perasaan sedih/murung.Suasana perasaan sedih/murung. 2)

2) Kehilangan Kehilangan minat/kesenangan minat/kesenangan (menurunnya (menurunnya melakukan melakukan aktivitas)aktivitas) 3)

3) Mudah lelahMudah lelah 4)

4) Gangguan tidurGangguan tidur 5)

5) Konsentrasi menurunKonsentrasi menurun 6)

6) Gangguan pola makanGangguan pola makan 7)

7) Kepercayaan diri yang berkurangKepercayaan diri yang berkurang 8)

8) PesimistisPesimistis Rasa tidak Rasa tidak 5.

5. Rencana Penatalaksanaan KomprehensifRencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)(Plan) Penatalaksanaan

Penatalaksanaan a.

a.  Non-farmakologi Non-farmakologi 1)

1) Konseling dan edukasi pada pasien dan keluargaKonseling dan edukasi pada pasien dan keluarga a)

a) Karena Karena gangguan gangguan campuran campuran cemas cemas depresi depresi dapatdapat mengganggu produktivitas pasien, keluarga perlu memahami mengganggu produktivitas pasien, keluarga perlu memahami  bahwa

 bahwa hal hal ini ini bukankarena bukankarena pasien pasien malas malas atau atau tidak tidak maumau mengerjakan tugasnya, melainkan karena gejala-gejala penyakitnya mengerjakan tugasnya, melainkan karena gejala-gejala penyakitnya itu sendiri, antara lain mudah lelah serta hilang energi. Oleh sebab itu sendiri, antara lain mudah lelah serta hilang energi. Oleh sebab itu, keluarga perlu memberikan dukungan agar pasien mampu dan itu, keluarga perlu memberikan dukungan agar pasien mampu dan dapat mengatasi gejala penyakitnya.

dapat mengatasi gejala penyakitnya.  b)

 b) Gangguan Gangguan campuran campuran anxietas anxietas dan dan depresi depresi kadang- kadang-kadang memerlukan pengobatan yang cukup lama, diperlukan kadang memerlukan pengobatan yang cukup lama, diperlukan dukungan

dukungan keluarga keluarga untuk untuk memantau memantau agar agar pasienpasien melaksanakan pengobatan dengan benar, termasuk minum obat melaksanakan pengobatan dengan benar, termasuk minum obat setiap hari.

setiap hari. 2)

2) Intervensi PsikososialIntervensi Psikososial a)

a) Lakukan Lakukan penentraman penentraman ((reassurancereassurance) ) dalam dalam komunikasikomunikasi terapeutik,

terapeutik, dorong dorong pasien pasien untuk untuk mengekspresikan mengekspresikan pikiranpikiran  perasaan tentang gejala dan riwayat gejala.

 perasaan tentang gejala dan riwayat gejala.  b)

 b) Beri penjelasan adanya pengaruh antara faktor fisik danBeri penjelasan adanya pengaruh antara faktor fisik dan  psikologis,

 psikologis, termasuk termasuk bagaimana bagaimana faktor faktor perilaku, perilaku, psikologik psikologik dandan emosi

emosi berpengaruh berpengaruh mengeksaserbasi mengeksaserbasi gejala gejala somatik somatik yangyang mempunyai dasar fisiologik.

mempunyai dasar fisiologik. c)

c) Bicarakan dan sepakati rencana pengobatan danBicarakan dan sepakati rencana pengobatan dan  follow-  follow-up

up, bagaimana menghadapi gejala, dan dorong untuk kembali ke, bagaimana menghadapi gejala, dan dorong untuk kembali ke aktivitas normal.

aktivitas normal. d)

d) Ajarkan teknik relaksasi (teknik nafas dalam)Ajarkan teknik relaksasi (teknik nafas dalam) e)

e) Anjurkan untuk berolah raga teratur atau melakukan aktivitasAnjurkan untuk berolah raga teratur atau melakukan aktivitas yang disenangi serta menerapkan perilaku hidup sehat.

yang disenangi serta menerapkan perilaku hidup sehat. f)

f) Ajarkan untuk selalu berpikir positif dan manajemenAjarkan untuk selalu berpikir positif dan manajemen stres dengan baik.

stres dengan baik.  b.

(4)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

GANGGUAN CEMAS (ANXIETAS) DAN DEPRESI GANGGUAN CEMAS (ANXIETAS) DAN DEPRESI

SOP

SOP

 Nomor  Nomor Terbit Terbit ke ke 11  No.Revisi  No.Revisi 0000 Tanggal Diberlakukan Tanggal Diberlakukan Halaman Halaman 3 3 - - 11 Puskesmas

Puskesmas Kalirejo Kalirejo Ns. Ns. Sulyanto, Sulyanto, SKepSKep NIP: 196707171987031004 NIP: 196707171987031004 amitriptilin dan imipramin tidak boleh diberikan pada pasien amitriptilin dan imipramin tidak boleh diberikan pada pasien dengan penyakit jantung, dan pemberian berhati-hati untuk dengan penyakit jantung, dan pemberian berhati-hati untuk  pasien

 pasien lansia lansia karena karena efek efek hipotensi hipotensi ortostastik ortostastik (dimulai (dimulai dengandengan dosis minimal efektif).

dosis minimal efektif). 2)

2) Pada pasien dengan gejala kecemasan yang lebih dominan danPada pasien dengan gejala kecemasan yang lebih dominan dan atau dengan gejala insomnia dapat diberikan kombinasi atau dengan gejala insomnia dapat diberikan kombinasi Fluoksetin

Fluoksetin atau atau sertralin sertralin dengan dengan antianxietas antianxietas benzodiazepin.benzodiazepin. Obat-obatan antianxietas jenis benzodiazepin yaitu: diazepam 1 x Obat-obatan antianxietas jenis benzodiazepin yaitu: diazepam 1 x 2-5 mg atau lorazepam 1-2 x 0,5-1 mg atau klobazam 2 x 5-10 2-5 mg atau lorazepam 1-2 x 0,5-1 mg atau klobazam 2 x 5-10 mg

mg atau atau alprazolam alprazolam 2 2 x 0,25-0,5 mg. x 0,25-0,5 mg. Setelah kira-kira 2-4Setelah kira-kira 2-4 minggu benzodiazepin di

minggu benzodiazepin ditappering-offtappering-off  perlahan,  perlahan, sementarasementara antidepresan

antidepresan diteruskan diteruskan hingga hingga 4-6 bulan 4-6 bulan sebelum disebelum di tappering- tappering-off 

off . Hati-hati potensi penyalahgunaan pada alprazolam karena. Hati-hati potensi penyalahgunaan pada alprazolam karena waktu paruh yang pendek.

waktu paruh yang pendek. Kriteria Rujukan

Kriteria Rujukan

Pasien dapat dirujuk setelah didiagnosis mengalami gangguan ini, terutama Pasien dapat dirujuk setelah didiagnosis mengalami gangguan ini, terutama apabila gejala progresif dan makin bertambah berat yang menunjukkan apabila gejala progresif dan makin bertambah berat yang menunjukkan gejala depresi seperti pasien menolak makan, tidak mau merawat diri, ada gejala depresi seperti pasien menolak makan, tidak mau merawat diri, ada ide/tindakan bunuh diri; atau jika tidak ada perbaikan yang signifikan ide/tindakan bunuh diri; atau jika tidak ada perbaikan yang signifikan dalam 2-3 bulan terapi.

dalam 2-3 bulan terapi.

B. Tujuan B. Tujuan C. Kebijakan

C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No :SK Kepala Puskesmas No : D. Referensi

D. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2015 tentang Panduan PraktikPeraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer

Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer E. Langkah

E. Langkah 1.1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatatPerawat melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatat dalam buku status pasien.

dalam buku status pasien. 2.

2. Dokter melakukan anamnesa terarah, pemeriksaan fisik dan pemeriksaanDokter melakukan anamnesa terarah, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan  penunjang

 penunjang lain lain terhadap terhadap pasien pasien yang yang sesuai sesuai guna guna mendiagnosa mendiagnosa gangguangangguan cemas dan depresi

cemas dan depresi 3.

3. Dokter mendiagnosa Gangguan cemas dan depresiDokter mendiagnosa Gangguan cemas dan depresi 4.

4. Dokter memberi tatalaksana sesuai dengan diagnosisDokter memberi tatalaksana sesuai dengan diagnosis 5.

5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit Gangguan cemas danDokter memberikan edukasi mengenai penyakit Gangguan cemas dan depresi dan menjelaskan tentang rencana pengobatan

depresi dan menjelaskan tentang rencana pengobatan 6.

6. Dokter melakukan rujukan jika sudah terjadi komplikasi dan keadaannyaDokter melakukan rujukan jika sudah terjadi komplikasi dan keadaannya semakin berat

semakin berat 7.

7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan.Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan. F. Unit Terkait

F. Unit Terkait

Pendaftaran dan klinik jiwa Pendaftaran dan klinik jiwa

(5)

GANGGUAN CEMAS (ANXIETAS) DAN DEPRESI GANGGUAN CEMAS (ANXIETAS) DAN DEPRESI

SOP

SOP

 Nomor  Nomor Terbit Terbit ke ke 11  No.Revisi  No.Revisi 0000 Tanggal Diberlakukan Tanggal Diberlakukan Halaman Halaman 4 4 - - 11 Puskesmas

Puskesmas Kalirejo Kalirejo Ns. Ns. Sulyanto, Sulyanto, SKepSKep NIP: 196707171987031004 NIP: 196707171987031004

Referensi

Dokumen terkait

- Diagnosis keracunan merkuri dapat ditegakkan dengan anamnesis untuk mengetahui riwayat pajanan dan pemeriksaan fisik sesuai efek yang ditimbulkan. Pemeriksaan

Penegakan diagnosis demam tifoid dapat dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Namun diagnosis pasti dapat ditegakkan dari hasil kultur darah. Hasil

Simpulan: Pada kasus ini, diagnosis fasciitis nekrotikan tipe II yang disebabkan oleh Acinetobacter baumanii ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang maka pada pasien ini dapat ditegakkan diagnosis G3P2A0, 38 tahun, gravid 28 minggu, janin

Diagnosis dapat ditegakkan dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik serta.. dapat dibantu dengan

Penegakan diagnosis demam tifoid dapat dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Namun diagnosis pasti dapat ditegakkan dari hasil kultur darah. Hasil

Kista Bartholin memiliki ukuran kecil, yaitu 1-3 cm, biasanya unilateral, dan asimtomatik.[2,3] Diagnosis kista Bartholin ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.[3]

Dokumen Terkait Rekam medis SOP klinis Identifikasi kebutuhan pasien Kajian sesuai standar profesi Data anamnesis Data diagnosis beserta ICD X Data pemeriksaan fisik Paraf