• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah tb hiv

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah tb hiv"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SEORANG LAKI-LAKI 30 TAHUN DENGAN DEMAM LEBIH SEORANG LAKI-LAKI 30 TAHUN DENGAN DEMAM LEBIH

DARI 1 BULAN DARI 1 BULAN KELOMPOK 1 KELOMPOK 1

030.06.112 Herman Malondong

030.06.112 Herman Malondong

030.07.020 Anifah

030.07.020 Anifah

030.07.130 Kadek Fabrian Khamandanu

030.07.130 Kadek Fabrian Khamandanu

030.07.212 Regina Fristasari

030.07.212 Regina Fristasari

030.08.014 Akbar Sidiq

030.08.014 Akbar Sidiq

030.08.018 Almira Devina Gunawan

030.08.018 Almira Devina Gunawan

030.08.044 Aseptri Wijaya

030.08.044 Aseptri Wijaya

030.08.061 Birri Ifkar 

030.08.061 Birri Ifkar 

030.08.063 Cahyarani Wulansari

030.08.063 Cahyarani Wulansari

030.08.081 Dian Rosa Ari Zona

030.08.081 Dian Rosa Ari Zona

030.08.082 Diaz Rahmadi Gusnadi

030.08.082 Diaz Rahmadi Gusnadi

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Jakarta, 4 Januari 2012

Jakarta, 4 Januari 2012

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Prevalensi HIV dan dinamika epidemi HIV di Indonesia sangat beragam. Enam  propinsi dengan beban tertinggi adalah Bali, Jawa Timur, Papua, Kepulauan Riau, Jakarta dan Jawa Barat. Sebagian besar kasus baru HIV terjadi pada pengguna jarum suntik, dan jumlahnya telah bertambah delapan kali lipat sejak tahun 1998.

Meskipun pemantauan HIV pada penderita TBC belum pernah dilakukan dan  prevalensi infeksi HIV pada penderita TBC usia dewasa (15-49 tahun) belum diketahui secara pasti, namun TBC adalah infeksi terbesar kedua yang sering dialami pederita AIDS di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Selain itu, 24%  pasien HIV positif yang memeriksakan diri di klinik khusus pada tahun 2004 dinyatakan  juga mengidap TBC. Di sebuah klinik TBC di Jakarta, 21% dari penderita TBC yang

diobati menjalani konseling dan VCT dipastikan HIV positif.

Pengidap HIV yang memiliki daya tahan tubuh rendah sangat berisiko tertular   penyakit tuberkulosis. Kasus TB-HIV bertambah tinggi seiring peningkatan jumlah

(3)

BAB II

LAPORAN KASUS

Pada suatu hari Anda sedang berjaga di UGD. Datang seorang laki-laki umur 30 tahun datang dengan keluhan demam lebih dari 1 bulan.

Sejak 40 hari yang lalu, pasien merasakan demam naik-turun tidak terlalu tinggi disertai mencret; sudah beberapa kali berobat ke berbagai tempat praktek tetapi tidak  sembuh. Napsu makan menurun. Terdapat batuk yang mula-mula kering kemudian  berdahak. Berat badan menurun sekitar 10 kg selama sakit ini. Tidak ada mual dan

muntah. Buang air kecil lancar, jernih, tak mengejan dan tak menetes.

Riwayat penyakit dahulu : disangkal

Riwayat penyakit keluarga : disangkal

Riwayat pengobatan : disangkal

Riwayat kebiasaan : pasien merupakan seorang supir truk antar pulau dan sering melakukan hubungan seks dengan PSK sejak tahun 2005. Merokok 2 bungkus perhari dan suka minum alkohol sejak SMP kelas 2

Pada pemeriksaan Fisik didapatkan :

Keadaan umum : pasien sadar, gizi kurang, anemis, tidak ikterik dan tidak  sesak 

Tanda vital : TB 170 cm; BB 51 kg; TD 110/70 mmHg; Nadi 100x/menit; Suhu 38,5 C; RR 24x/menit

Kepala : Normosefali, rambut hitam

Mata : konjungtiva pucat, sclera tidak ikterik 

Telinga : dalam batas normal

(4)

Leher : Terdapat pembesaran kelenjar ke 2 leher 

Mulut : Pada mulut lidah tampak bercak keputihan

Pemeriksaan rongga toraks :

Jantung : BJ I-II regular; murmur (-); Gallop (-)

Paru

Inspeksi : simetris

Palpasi: vocal fremitus normal

Perkusi : sonor ke 2 lapang paru

Auskultasi : vesikuler normal, ditemukan adanya ronki dan suara amforik   pada daerah apeks paru kanan

Pada pemeriksaan abdomen dan ekstremitas tidak ditemukan kelainan

SOAL KASUS DISKUSI SESI 2 BELUM???????????????????????????

BAB III PEMBAHASAN KASUS 3.1. Identitas Pasien  Nama : Tn. A Usia : 30 tahun Jenis kelamin : ♂ Alamat : -Pekerjaan :

(5)

Keluhan utama pada kasus ini adalah pasien mengeluh demam. Setelah dilakukan anamnesis pada pasien didapatkan :

Riwayat Penyakit Sekarang :

• Sejak 40 hari yang lalu merasakan demam naik-turun tidak terlalu tinggi • Mencret

•  Nafsu makan menurun

• Batuk mula-mula kering kemudian berdahak  • Berat badan menurun sekitar 10 kg

Riwayat Penyakit Dahulu :

-Riwayat Keluarga :

-Anamnesis Tambahan :

• Dimana tempat tinggal pasien? (ditanyakan agar dapat mengetahui

kondisi lingkungan pasien, sehingga dapat menduga penyakit apa yang diderita  pasien)

• Apakah ada keringat malam? (khas pada TBC)

• Apakah di lingkungannya ada yang menderita penyakit seperti ini ?

(mengarah ke TBC)

• Apakah ada tanda penyakit menular seksual seperti kencing bernanah ?

• Apakah saat berhubungan seks memakai pelindung ? • RPS : bagaimana durasi dan konsistensi dari diarenya ?

Interpretasi anamnesis :

Pada pasien diketahui demam naik turun tidak terlalu tinggi dan juga mencret terjadi sejak 40 hari yang lalu. Lalu disertai gejala batuk progresif, nafsu makan menurun dan penurunan berat badan lebih dari 10 kg. Kelompok kami menyimpulkan bahwa perjalanan penyakit pasien terjadi kronis, dan gejala yang dikeluhkan pasien mengarahkan kepada TB-HIV. Ditambah lagi dilihat dari sisi lingkungan kerja dari Tn. A yaitu seorang supir truk antar pulau bisa terjadi

(6)

 penurunan imunitas dan juga kebiasaan Tn. A sering melakukan hubungan seks dengan PSK sejak 6 tahun yang lalu, merokok 2 bungkus perhari dan suka minum alkohol sejak SMP kelas 2 menguatkan dugaan kami kalau pada Tn.A menderita TB-HIV

3.3. Hipotesis

Hipotesis kami ini dibuat berdasarkan keluhan utama diatas, dengan kata lain hanya  berdasarkan anamnesis, yaitu :

1. HIV AIDS

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune

Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar- benar bisa disembuhkan.

2. TBC

Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menahun (kronis) dan menular. Penyakit ini dapat diderita oleh setiap orang, tetapi paling sering menyerang orang berusia 15-35 tahun, terutama mereka yang bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal satu rumah dan berdesak-desakan dengan  penderita TBC lainnya

3. Pneumocystis Carinii Pneumonia

Pneumocystis Carinii Pneumonia (PCP) merupakan penyakit paru yang diakibatkan oleh jamur  Pneumocystis carinii. PCP adalah infeksi oportunistik 

(IO) paling umum terjadi pada orang HIV-positif. Tanpa pengobatan, lebih dari 85 persen orang dengan HIV pada akhirnya akan mengembangkan penyakit PCP. PCP menjadi salah satu pembunuh utama Odha. Namun, saat ini hampir  semua penyakit PCP dapat dicegah dan diobati.

(7)

3.4. Pemeriksaan Fisik 

Setelah anamnesis, dilakukanlah pemeriksaan fisik, dan hasilnya adalah sebagai  berikut :

• Keadaan umum : pasien sadar, gizi kurang, anemis, tidak ikterik dan tidak 

sesak 

• Tanda vital : TB 170 cm; BB 51 kg; TD 110/70 mmHg; Nadi 100x/menit;

Suhu 38,5 C; RR 24x/menit

• Kepala : Normosefali, rambut hitam

• Mata : konjungtiva pucat, sclera tidak ikterik   • Telinga : dalam batas normal

• Hidung : Sekret (-)

• Leher : Terdapat pembesaran kelenjar ke 2 leher   • Mulut : Pada mulut lidah tampak bercak keputihan

Pemeriksaan rongga toraks :

• Jantung : BJ I-II regular; murmur (-); Gallop (-) • Paru

- Inspeksi : simetris

- Palpasi : vocal fremitus normal - Perkusi : sonor ke 2 lapang paru

- Auskultasi : vesikuler normal, ditemukan adanya ronki dan suara amforik   pada daerah apeks paru kanan

• Pada pemeriksaan abdomen dan ekstremitas tidak ditemukan kelainan

Interpretasi Pemeriksaan Fisik :

Tampak keadaan umum gizi kurang dan konjungtiva anemis kemungkinan karena berat badannya yang menurun hingga 10 kg. Tensi normal, nadi dalam batas atas karena anemi, frekuensi pernafasan dalam batas normal, suhu tubuh meningkat akibat dari adanya infeksi. Mulut terdapat bercak keputihan kemungkinan sudah terjadi infeksi oportunistik pada mulut dan pembesaran kelenjar leher menunjukkan gejala klinis HIV sudah masuk ke stadium AIDS. Pada pemeriksaan paru

(8)

didapatkan tanda dari TBC yaitu pada perkusi terdengar sonor ke 2 lapang paru dan  pada auskultasi terdengar suara amforik pada daerah apeks paru yang khas pada

tuberkulosis

3.5. Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang 3.5.1. Darah Rutin

Hasil Laboratorium :???????????????????????????????????

3.5.2. Rontgen Thoraks

????????????????????????????????.

3.6. Diagnosa Kerja dan Analisa Kasus

Dari hasil analisis kasus di atas maka diagnosa kerja kelompok kami adalah “TB-HIV”. Atas dasar sebagai berikut:

1. Dilihat dari gejala klinis HIV stadium AIDS pada pasien ini sudah didapatkan 2 dari 3 gejala utama dan lebih dari 1 dari 5 gejala minor. Yaitu diare kronis lebih dari 1 bulan, penurunan berat badan lebih dari 10 % ( gejala mayor ). Dan batuk kronis lebih dari 1 bulan, infeksi pada mulut oleh Candida Albicans, pembengkakan kelenjar getah bening ( gejala minor )

2. Pada anamnesis didapatkan pasien adalah supir truk antar pulau dan suka

 berhubungan seks dengan PSK dari 6 tahun yang lalu. Itu adalah faktor resiko untuk terkena HIV. Ditambah pasien adalah supir truk antar pulau juga mungkin didapatkan penurunan sistem imun

3. Pada pemeriksaan paru didapatkan perkusi sonor ke 2 lapang paru dan

auskultasi terdengar adanya suara amforik. Hal itu mengarahkan bahwa pasien ini sudah menderita TBC

4. Keadaan umum gizi kurang dan anemis. Kemungkinan terjadi akibat

 penurunan berat badan pasien yang sampai 10 kg. Dikarenakan adanya  penurunan nafsu makan dan infeksi kronis.

5. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan pergeseran

(9)

Non Medikamentosa (2) Medikamentosa 3.8. Komplikasi(3) 3.9. Prognosis Ad vitam : Ad fungsionam : Ad sanationam :

(10)

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN

(11)

Referensi

Dokumen terkait

HIV adalah singkatan dari (Human Immunodeficiency Virus) , yaitu virus yang menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dengan cara menyerang sel darah putih

ABSTRAK: - Bahwa Infeksi HIV/AIDS adalah virus perusak sistem kekebalan tubuh manusia yang proses penularannya sulit dipantau dan tidak mengenal batas

AIDS disebabkan oleh infeksi HIV atau Human Immuno-deficiency Virus (Depkes, 2005). HIV dapat menimbulkan AIDS dengan langkah melawan sel darah putih yang disebut sel

Hampir semua orang yang terinfeksi HIV, yang tidak mendapat  pengobatan, akan berkembang menjadi AIDS. Progresivitas infeksi HIV  bergantung pada karakteristik virus dan

AIDS muncul setelah benteng pertahanan tubuh yaitu sistem kekebalan alamiah melawan bibit penyakit runtuh oleh virus HIV, dengan runtuhnya/hancurnya sel-sel

HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan AIDS,

52 Acronyms and Abbreviations NIMART Nurse Initiated Management of Antiretroviral Therapy HIV Human Immunodeficiency Virus AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome WHO World

MENCEGAH SEBELUM TERLAMBAT AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome Adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh ODHA Adalah sebutan untuk