• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman KPLDH 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman KPLDH 2"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PELAKSANAAN

KETUK PINTU LAYANI DENGAN HATI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Visi Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah Jakarta Sehat 2017. Guna mendukung visi tersebut dibuat beberapa misi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, diantaranya yaitu “menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, kesehatan perorangan dan kegawatdaruratan kesehatan dengan prinsip pelayanan kesehatan prima”, “penguatan bidang kesehatan masyarakat sampai dengan tingkat kelurahan” dan “meningkatkan kemitraan lintas sektor dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan” serta “meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan”.

Tenaga kesehatan di Provinsi DKI Jakarta jumlahnya lebih dari cukup, namun masalah kesehatan di DKI Jakarta terus bertambah dan berkembang.Pola pengelolaan masalah kesehatan nampaknya telah bergeser dari yang seharusnya dominan pada upaya promotif dan preventif, kepada kecenderungan pada upaya kuratif dan rehabilitatif.

Pola dan jenis penyakit yang berkembang menuntut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengeluarkan berbagai kebijakan baru. Salah satu yang diharapkan dapat mengimbangi masalah kesehatan adalah Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati, yang dalam penyelenggaraannya menggunakan pendekatan continuum of care, dengan prinsip mengutamakan upaya promotif dan preventif, paradigm

(2)

sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, dokter keluarga dan berbasis komunitas serta kerjasama dengan lintas sektor dan lintas program di wilayah kerja.

Dengan kebijakan Ketuk Pintu Layani dengan Hati ini diharapkan Dinas Kesehatan dapat mengumpulkan data yang akurat, dapat memetakan permasalahan kesehatan, mendapatkan prioritas masalah dan prioritas pemecahan masalah serta adanya perbaikan terhadap berbagai masalah kesehatan di provinsi DKI Jakarta.

Untuk merealisasikannya, maka perlu disusun pedoman penyelenggaraan Ketuk Pintu Layani dengan Hati agar dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaannya.

1.2. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati adalah menekankan pada upaya promotif dan preventifdengan tetap melakukan upaya kuratif dan rehabilitatiftermasuk di dalamnyaupaya paliatif.

1.3. TUJUAN

1.3.1. Tujuan Umum

Tersusunnya Buku Pedoman Pelaksanaan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai pedoman operasional pelaksanaan upaya promotif dan preventif secara menyeluruh dan terpadu bagi semua pihak yang terkait agar diperoleh pemahaman yang sama tentang kegiatan KPLDH dalammeningkatkan kemandirian masyarakat untuk mengatasi

(3)

masalah kesehatan agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

1.3.2. Tujuan Khusus

Pedoman Pelaksanaan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ini dapat digunakan sebagai acuan dalam:

a. Mengumpulkan data yang akurat, b. Memetakan permasalahan kesehatan, c. Mendapatkan prioritas masalah d. Mencari alternatif pemecahan masalah

e. Mendapatkan prioritas pemecahan masalah serta adanya f. Perbaikan terhadap berbagai masalah kesehatan di provinsi

DKI Jakarta.

1.4. DEFINISI OPERASIONAL

1. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Upaya Kesehatan Perorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan.

(4)

3. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.

4. Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut yang selanjutnya disingkat FKTL adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat spesialistik untuk keperluan diagnosis, perawatan dan pengobatan.

5. Dokter layanan primer yang selanjutnya disingkat DLP adalah dokter tempat kontak pertama pasien untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi, usia dan jenis kelamin yang sedini dan sedapat mungkin secara paripurna dengan pendekatan holistik, berkesinambungan, berkoordinasi dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.

6. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

7. Dana kapitasi adalah besaran pembayaran per bulan yang dibayar dimuka kepada FKTP berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.

(5)

8. Lembaga Swadaya Masyarakat yang selanjutnya disingkat LSM adalah Lembaga Swadaya Masyarakat di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang mempunyai kegiatan dalam bidang kesehatan.

9. Sektor terkait adalah Unsur Pemerintah, Pemerintah Daerah, LSM, Swasta, Pemangku Kepentingan, Masyarakat termasuk orang tua yang memiliki komitmen dan bertanggungjawab dalam melakukan edukasi dan informasi mengenai Kesehatan.

10. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, isteri atau suami isteri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.

11. Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

12. Ketuk Pintu Layani Dengan Hati yang selanjutnya disingkat KPLDH adalah pendekatan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif yang diawali dengan pendataan setiap rumah dan/atau pintu rumah sampai dengan pemenuhan hak-hak kesehatan dasarnya, pemantauan status kesehatan keluarga hingga evaluasi hasilnya, termasuk kewajiban keluarga menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.

(6)

13. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah bagian dari kerja Lurah dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui forum musyawarah RW dilingkungan kerjanya yang ditetapkan oleh Lurah.

14. Masalah kesehatan individu atau keluarga adalah berbagai keluhan fisik dan psikologis serta sosial yang dirasakan oleh individu atau keluarganya yang memerlukan penanganan kesehatan yang bersifat individu atau keluarga.

15. Masalah kesehatan komunitas adalah berbagai keluhan yang dirasakan oleh sekelompok orang yang ditinggal di suatu komunitas tertentu dan didukung oleh data dan fakta yang ada serta berisiko terjadinya masalah kesehatan yang berdampak pada komunitas.

16. Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disebut pendapatan BLUD adalah pendapatan yang diterima dari jasa pelayanan, hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah, Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara dan pendapatan lain yang sah selama 1 (satu) tahun anggaran.

17. Komunikasi, Informasi dan Edukasi yang selanjutnya disingkat KIE adalah proses pemberian infomasi kesehatan melalui komunikasi dan edukasi yang informatif kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pengetahuan masyarakat.

(7)

18. Perawatan Paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual.

(8)

BAB II

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 2.1 KEBIJAKAN

Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati memiliki strategi pendekatan continuum of care yang bermakna bahwa bentuk pelayanan yang diberikan meliputi seluruh golongan umur dan mencakup siklus kehidupan manusia, yang berpedoman pada:

(1) Rasio dokter dan tenaga kesehatan lainnya dengan penduduk adalah 1 : 1.250 jiwa.

(2) Prinsip program ketuk pintu layani dengan hati adalah sebagai berikut : a. promotif b. preventif c. paradigma sehat d. pertanggungjawaban wilayah e. kerjasama f. dokter keluarga g. berbasis domisili h. kemandirian masyarakat i. pemerataan

(3) Berdasarkan prinsip preventif diselenggarakan kegiatan preventif yang berguna menemukan secara dini penyakit agar segera dilakukan tindakan dan/atau pengobatan/perawatan.

(4) Berdasarkan prinsip preventif diselenggarakan kegiatan preventif yang berguna menemukan secara dini penyakit agar segera dilakukan tindakan dan/atau pengobatan/perawatan.

(9)

(5) Berdasarkan prinsip paradigma sehat kegiatan penguatan pelayanan kesehatan diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan serta mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

(6) Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah penguatan pelayanan kesehatan digerakkan oleh Puskesmas yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah

(7) Berdasarkan prinsip kerjasama dalam penggerakkan penguatan pelayanan kesehatan, Puskesmas Kecamatan sebagai koordinator menjalin kerjasama dengan organisasi profesi kesehatan dan masyarakat.

(8) Berdasarkan prinsip dokter keluarga, dalam kegiatan penguatan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan pembina menerapkan prinsip dokter keluarga yang mendorong keluarga tetap sehat, tidak jatuh sakit dan melaksanakan diagnosa awal dengan baik

(9) Berdasarkan prinsip berbasis domisili, kerjasama yang dilakukan dalam pengelolaan kegiatan penguatan pelayanan kesehatan lebih diutamakanberdasarkan domisili tenaga kesehatan.

(10) Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat, kegiatan penguatan pelayanan kesehatan melalui perubahan perilaku dan sikapyang mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

(11) Berdasarkan prinsip pemerataan, kegiatan penguatan pelayanan kesehatan program KPLDH diselenggarakan secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan

(10)

2.2. SASARAN

Sasaran dari pelaksanaan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati adalah setiap penduduk yang berdomisili di wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta termasuk aspek kesehatan lingkungan disekitar rumahnya.

2.3. PERENCANAAN

Perencanaan Kegiatan Ketuk Pintu Layani dengan Hati meliputi : a. Pengumpulan Data

1. Melakukan pendataan kesehatan keluarga dengan menggunakan e-formulir;

2. Pendataan dilakukan oleh petugas kesehatan dan dapat dibantu oleh mahasiswa kesehatan yang didampingi oleh kader kesehatan;

3. Pendataan dilakukan berbasis IT yang menggunakan dukungan software khusus;

4. Sasaran pendataan adalah setiap anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah atau setiap kepala keluarga;

5. Rumah yang sudah dilakukan pendataan diberikan stiker ketuk pintu layani dengan hati;

b. Pengolahan Data

1. Merekapitulasi data yang sudah terkumpul 2. Melakukan coding terhadap data

3. Melakukan editing terhadap data 4. Melakukan klasifikasi terhadap data

(11)

c. Analisa Data

1.

Data dianalisa berdasarkan variabel sasaran (kebutuhan dokter dan tenaga kesehatan lainnya berdasarkan rasio yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan, jumlah penduduk yang ada, fasilitas, sarana dan sumber daya manusia yang ada di lingkungan masyarakat, tingkat kesakitan dan angka kunjungan warga ke fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, besaran dana kapitasi, peta sebaran masalah, besaran masalah, trend masalah kesehatan dan lain-lain)

2.

Menggunakan software SPSS untuk menganalisa variabel secara

kuantitatif baik univariat, bivariat maupun multivariat untuk mencari masalah kesehatan, hubungan antar variabel dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.

3.

Dapat menggunakan analisa kualitatif baik melalui wawancara individu maupun Focus Group Discussion (FGD).

d. Perumusan Masalah Kesehatan

Hasil analisa secara kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk mendapatkan rumusan masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjayang terdiri dari prioritas masalah kesehatan, kemungkinan penyebab masalah kesehatan prioritas dan alternatif penyelesaian masalah kesehatan.

e. Penapisan Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan yang didapatkan dari analisa dapat ditapis lagi dengan pendekatan individu dan komunitas.

(12)

f. Rencana Kerja bersama

Tahap akhir dari perencanaan adalah menentukan plan of action Penyelenggaran Ketuk Pintu Layani dengan Hati, yaitu:

 Puskesmas dan dokter serta tenaga kesehatan lainnya menyusun rencana kerja mengacu pada pedoman / acuan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat

 Dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang bertanggungjawab bersama warga menyepakati jadwal kegiatan.

 Menyusun rencana kerja bersama untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat secara terpadu dan lintas sektoral dalam bentuk plan of action (POA).

 Menyepakati rencana kerja bersama yang telah disusun. 2.4 PENGORGANISASIAN

2.4.1 Pembagian tugas dan wewenang: 1. Dinas Kesehatan

a) Memimpin penyelenggaraan program Ketuk Pintu layani dengan Hati di tingkat propinsi

b) Mengkoordinasi penyelenggaraan program Ketuk Pintu layani dengan Hati di tingkat propinsi

c) Mengarahkandan menentukan kebijakanpelaksanaan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati yang didelegasikan kepada Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan sebagai koordinator Tingkat Provinsi.

d) Mengembangkan kebijakan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati yang bekerjasama dengan

(13)

SKPD/UKPD dan/atau instansi pemerintah/swasta termasuk dengan organisasi profesi.

e) Menjalin kerjasama dengandengan organisasi profesi, institusi pendidikan dan atau fasilitas kesehatan lainnya f) Melakukan Advokasi Kebijakan KPLDH

g) Melakukan sosialisasi ke lintas sektor tingkat propinsi

2. Sekretariat Dinas Kesehatan

a) Berkoordinasi untuk memperkuat pelaksanaan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati secara terintegrasi sesuai fungsi dan tugas pokok Sekretariat Dinas Kesehatan

b) Mengkoordinasikan proses rekrutmen pegawai Non PNS bagi tim KPLDH

c) Membuat format kontrak kerja antara Puskesmas Kecamatan dengan tim pelaksana KPLDH,

d) Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara penyelenggaraan KPLDH tingkat propinsi

e) Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran dalam proses pelaksanaan KPLDH

f) Mengkoordinasi kebutuhan alat/sarana/prasarana yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan KPLDH

3. Bidang Pelayanan Kesehatan

a) Menyusun pedoman pelaksanaan penyelenggaraan KPLDH,

(14)

b) Mengadakan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan KPLDH di wilayah,

c) Menyelenggarakan Pembinaan dan pengawasan KPLDH di wilayah,

d) Merangkum dan menetapkan Standar Pelayanan KPLDH dan Indikator Keberhasilan Kegiatan yang mendukung Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan nasional. e) Menyusun format laporan (manual dan digital )

f) Menyusun instrumen monev triwulanan, semester dan tahunan.

4. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan

a) Berkoordinasi untuk memperkuat pelaksanaan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati secara terintegrasi sesuai fungsi dan tugas pokok bidang Pengendalian Masalah Kesehatan.

b) Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data yang telah didapat oleh tim KPLDH.

c) Memetakan masalah kesehatan d) Menapis masalah kesehatan

e) Pengendalian masalah penyakit menular dan penyakit tidak menular

f) Pengendalian masalah kesehatan lingkungan

5. Bidang Kesehatan Masyarakat

a) Berkoordinasi untuk memperkuat pelaksanaan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan

(15)

Hati secara terintegrasi sesuai fungsi dan tugas pokok bidang Kesehatan Masyarakat.

b) Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi c) Penanggulangan masalah kesehatan ibu dan anak d) Penanggulangan gizi

e) Mengkoordinir promosi kesehatan terkait kesehatan masyarakat dalam pelaksanaan KPLDH

f) Pengawasan dan pendampingan masyarakat kelompok rentan

6. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan

a) Berkoordinasi untuk memperkuat pelaksanaan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati secara terintegrasi sesuai fungsi dan tugas pokok bidang Sumber Daya kesehatan.

b) Menetapkan standar kompetensi tenaga kesehatahn dalam tim KPLDH

c) Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam KPLDH

d) Pemantauan dan peningkatan mutu program KPLDH e) Menetapkan standar obat dan alat kesehatan yang

digunakan dalam KPLDH

7. Suku Dinas Kesehatan

a) Memimpin penyelenggaraan program Ketuk Pintu layani dengan Hati di tingkat kota/kabupaten administrasi

(16)

b) Mengkoordinasi penyelenggaraan program Ketuk Pintu layani dengan Hati di tingkat kota/kabupaten administrasi c) Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan

pengendalian terhadap Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati diwilayah kerja Kab/Kota Administrasi.

d) Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati pada tingkat Kabupaten/Kota Administrasi,

e) Memberikan petunjuk pelaksanaan dalam kerjasama dengan organisasi profesi.

f) Melakukan sosialisasi ke lintas sektor tingkat kota/kabupaten administrasi

g) Menyusun petunjuk pelaksanaan tugas tim KPLDH bagi puskesmas

8. Puskesmas Kecamatan

a) Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat di tingkat kecamatan,

b) Menyusun perencanaan KPLDH tingkat kecamatan, c) Sebagai koordinator Penyelenggaraan Program Ketuk

Pintu Layani dengan Hati tingkat kecamatan,

d) Menunjuk koordinator program KPLDH di tingkat kecamatan

e) Memberikan bimbingan kepada tim KPLDH di tingkat kecamatan,

(17)

f) Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas tim KPLDH kepada puskesmas kelurahan,

g) Melakukan koordinasi dan integrasi POA KPLDH dengan program kesehatan di Puskesmas Kecamatan.

h) Membina dan mengawasi Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati pada tingkat kecamatan i) Menerima rujukan dari tim kesehatan Program Ketuk Pintu

Layani dengan Hati, merujuk pasien ke RSU Kecamatan,atau ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dan menerima rujukan balik dari fasyankes yang lebih tinggi.

j) Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Suku Dinas

k) Melaksanakan koordinasi kerjasama dengan organisasi profesi, institusi pendidikan dan atau fasilitas kesehatan lainnya

l) Menyediakan dukungan manajemen pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh tim KPLDH.

9. Puskesmas Kelurahan

a) Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat di tingkat kelurahan,

b) Menyusun perencanaan KPLDH tingkat kelurahan

c) Sebagai koordinator Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati tingkat kelurahan,

(18)

d) Memberikan bimbingan kepada tim KPLDH di tingkat kelurahan

e) Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas tim KPLDH kepada tim KPLDH

f) Melakukan koordinasi dan integrasi POA KPLDH dengan program kesehatan di Puskemas Kelurahan.

g) Supervisi dan pembinaan langsung, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dari setiap tim KPLDH diwilayah kerjanya,

h) Menindaklanjuti rujukan balik dari fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi untuk pemantauan dan perawatan dirumah.

i) Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas Kecamatan

j) Melaksanakan kerjasama dengan organisasi profesi, institusi pendidikan dan atau fasilitas kesehatan lainnya.

10. Rumah Sakit Umum Kecamatan

a) Menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan,

b) Menerima rujukan pasien Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati melalui Puskesmas Kecamatan atau Puskesmas Kelurahan

c) Dapat merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

(19)

e) Upaya rujuk balik melibatkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat setempat.

2.4.2 Alur Koordinasi dan Tanggung Jawab KPLDH

Alur koordinasi dan tanggung jawab KPLDH tingkat Propinsi

CATT : --- Lambangkan koordinasi Pembinaan dan Pengawasan GUBERNUR DKI /KEPALA DAERAH KEPALA SUKU DINAS KESEHATAN KEPALA DINAS KESEHATAN BIRO KESEJAHTERAAN SOSIAL KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN KEPALA PUSKESMAS KELURAHAN

(20)

Alur pelaporan KPLDH di Internal Dinas Kesehatan

CATT : --- Melambangkan Rantai Koordinasi KEPALA DINAS KESEHATAN WAKIL KEPALA DINAS KESEHATAN KESEKRETARIATAN BIDANG PELAYANAN KESEHATAN BIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN

(21)

BAB III

MANAJEMEN SUMBER DAYA

3.1. SUMBER DAYA MANUSIA

3.1.1 Tim KPLDH terdiri dari dokter, perawat dan bidan

3.1.2. Rasio Tim KPLDH dengan penduduk adalah 1 : 1.250 jiwa

3.2. SARANA PRASARANA

Dalam melaksanakan tugasnya, dibutuhkan perlengkapan sebagai berikut: 1. KPLDH Kit :

 Steteskop  Tensi meter  Penlight  Thermometer

 Timbangan dan alat ukur tinggi badan  Respiratory Rate timer

 Bidan kit (ANC set)  Buku KIA

2. Alat dan bahan penunjang  Alkohol Swab  Hands scoen  Masker  Handscrub 3. Alat promkes  Sticker KPLDH  Leaflet  Brosure

 Dan media lainnya 4. Perangkat administrasi

 Tab sesuai dengan spesifikasi teknis yang terdapat di e-katalog  Perangkat koneksi internet atau komunikasi lain yang

(22)

 Papan jalan  Form : family folder

Pemantauan status kesehatan keluarga (continuum of care )  Pengkajian pasien

 Inform concent  Form Rujukan  Alat tulis

5. Obat obatan Emergensi dasar  Analgetik

 antipiretik  ISDN

 Anti Hipertensi  Oralit

 Tab Fe, Vit A  Antihistamin

 Kelengkapan P3 K (betadine, plester, salep antibiotik , kasa, gunting )

6. Petugas wajib memakai/ membawa tanda pengenal berupa:  Identitas petugas

 Memakai seragam ( topi, rompi , kaus kerah , sepatu kets ) dan APD-nya

 Tanda pengenal petugas ( lampiran ) 3.3. PEMBIAYAAN

(1) Biaya yang diperlukan untuk Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) masing-masing SKPD/UKPD dan dari pendapatan BLUD Puskesmas serta sumber lain yang tidak mengikat.

(2) Beban biaya dipergunakan antara lain untuk kegiatan remunerasi pegawai, upaya promotif dan preventif, pelatihan, pengembangan,

(23)

pendampingan, pembinaan, perawatan, pengobatan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan, serta pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

(24)

BAB IV

PELAKSANAAN KETUK PINTU LAYANI DENGAN HATI

4.1. IMPLEMENTASI PELAYANAN

Kegiatan pada tahap implementasi Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati terdiri dari 2 (dua) pendekatan yaitu ;

(1) Implementasi untuk penanggulangan masalah kesehatan individu/keluarga, terdiri dari ;

a. Melakukan pemantauan status kesehatan dan tumbuh kembangsetiap anggota keluarga secara berkala (skrining) melalui kunjungan rumah (home visit).

b. Memberikan penyuluhan & motivasi agar keluarga selalu menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dalam bentuk edukasi dan konseling personal (home education);

c. Merawat anggota keluarga yang sakit (home care) termasuk dengan terapi komplementer, (pemanfaatan keanekaragaman hayati) oleh petugas yang terlatih,serta paliatif carebagi keluarga yang membutuhkan dan pemanfaatan pangan sehat.

d. Melakukan pembinaan kesehatan lingkungan termasuk makanan jajanan dan adanya potensi timbulnya penyakit menular & pengendalian penyakit tidak menular pada kelompok khusus di masyarakat (home surveilance);

e. Melakukan rujukan kasus sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku serta tingkat severity termasuk pelayanan kegawatdaruratan.

f. Memberdayakan masyarakat agar cermat menggunakan obat (GEMA CERMAT)

(25)

(2) Implementasi untuk penanggulangan masalah kesehatan masyarakat terdiri dari ;

a. Kemitraan

b. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral c. Teknologi tepat guna dan

d. Pemberdayaan

Kegiatan dikoordinasikan oleh Puskesmas Kecamatan dan/atau Puskesmas Kelurahan.

Kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh tim KPLDH antara lain yaitu;  Skrining status kesehatan secara umum

 ANC

 Pemeriksaan fisik payudara

 Mengajarkan kebutuhan nutrisi secara sederhana  Mengajarkan tanda-tanda kelainan kehamilan

 Mengajarkan kebutuhan seksualitas selama kehamilan  Konsultasi per telepon

 Mengajarkan konsumsi obat-obatan yang aman  Mengajarkan fisiologis kehamilan

 Konseling individual

 Pendampingan ibu hamil berisiko tinggi  Membina kelompok pendukung ibu (KP Ibu)

 Dukungan antisipasi terhadap risiko kehamilan yang mungkin terjadi

(26)

 Penyuluhan P4K (program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi)

 Melakukan skrining  Pemantauan ASI ekslusif

 Deteksi dini kekerasan pada bayi  Melakukan pijat bayi

 Menilai status gizi

 Memeriksa tanda kelainan tumbuh kembang  Menilai status cairan dan elektrolit

 Menilai pemenuhan status nutrisi  Mengobservasi status respirasi  Caregiver support

 Perawatan mata

 Mengajarkan orang tua bayi tentang pemenuhan makanan dan minum

 Mengajarkan orang tua bayi cara perawatan bayi dirumah  Mengajarkan orang tua bayi cara pencegahan infeksi  Mengajarkan orang tua bayi cara attachment promotion  Kanggoro care

 Mengajarkan orang tua bayi cara mengatasi bayi tersedak  Mengajarkan orang tua bayi cara memandikan bayi  Mengajarkan orang tua bayi cara perawatan tali pusat  Mengajarkan orang tua bayi tanda-tanda infeksi

 Mengajarkan orang tua bayi cara pemberian obat (bila mendapatkan program pengobatan)

(27)

 Breast care

 Penyuluhan kelompok ibu yang memiliki bayi  Pemberian immunisasi

 Pendampingan kelompok pendukung ibu (KP ibu)  Penyuluhan tentang immunisasi

 Mengajarkan tentang Vulva hygine  Mengajarkan tentang Breast care  Pemantauan KB pasca persalinan  Perawatan luka post partum

 Kunjungan rumah untuk pemantauan status kesehatannya

 Penyuluhan tugas keluarga sesuai tahap perkembangan keluarganya

 Konseling kebutuhan KB  Emosional support  Parenting promotion  Vehicle safety promotion

 Pencegahan post partum blues (depresi post partum)

 Penyuluhan perlindungan dan dukungan dari kekerasan pada anak

 Mendengar aktif  Pemberian obat  Reduksi kecemasan

 Penanganan asma pada anak

 Mengajarkan mekanisme koping yang adaptif  Mengajarkan P3K

(28)

 Surveilance environment  Pemantauan tanda-tanda vital

 Pencegahan penyalahgunaan NAPZA  Pembentukan “dokter kecil”

 Melakukan rujukan

 Mengajarkan pendidikan kesehatan reproduksi  Penyuluhan tentang makanan sehat

 Deteksi dini makanan dan minuman yang berbahaya  Pemberian obat

 Pemantauan ketaatan terhadap program pengobatan; TB, kusta, HIV, dll

(3) Jam Pelayanan dan pengaturan shift petugas

Jam pelayanan petugas diatur sesuai jam kerja pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu jam 07.30 – 16.00 untuk hari Senin – Kamis dan jam 07.30 – 16.30 untuk hari Jumat.

Pembagian shift dan tempat tugas bagi petugas KPLDH diatur oleh Puskesmas kelurahan.

4.2. PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Laporan penyelenggaraan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati dan Hasil evaluasi pelaksanaan kebijakan, program, serta Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hatidilakukan oleh Biro Kesos kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

2. Pelaporan secara berkala; dilakukan secara berjenjang dari Puskesmas Kelurahan sampai dengan Dinas Kesehatan.

(29)

3. Pelaporan dilakukan baik tertulis maupun berbasis teknologi informasi realtime oleh tim KPLDH.

4.3. HAK DAN KEWAJIBAN

(1) Hak individu, keluarga dan masyarakat dalam Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati adalah;

a. Mendapatkan KIE

b. Mendapatkan pelayanan kesehatan dasar(mengacu pada pedoman dan Standar Pelayanan KPLDH)

(2) Hak petugas kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati adalah mendapatkan (remunerasi)dari Puskesmas Kecamatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3) Kewajiban petugas kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati adalah;

a. Memberikan KIE

b. Melakukan kunjungan rumah/ memberikan pelayanan berdasarkan masalah kesehatan individu/keluarga

c. Memberikan pelayanan sesuai kompetensi

d. Memberikan pelayanan berdasarkan standar pelayanan KPLDH e. Menjaga etika dalam melaksanakan tugas

f. Mencatat dan melaporkan setiap hasil kegiatan kepada Kepala Puskesmas Kelurahan dibantu oleh tim

g. Menanda tangani kontrak kerja dengan kepalaPuskesmas Kecamatan (tenaga non PNS).

(30)

4.3. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PELAYANAN Pembinaan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan, pemahaman, keterampilan, advokasi, kemitraan, kemandirian, akses dan kesinambungan program.

(1) Pembinaan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan antara lain ; a. Penyuluhan

b. Konsultasi c. Pendampingan

d. Pendidikan dan pelatihan e. Supervisi.

(2) Dalam melaksanakan pembinaan, Puskesmas Kecamatan berkoordinasi dengan Camat/Lurah/SKPD/UKPD terkait, termasuk dengan Suku Dinas Kesehatan dan/atau Rumah Sakit Umum Kecamatan.

(31)

BAB V

PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN

(1) Pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan Ketuk Pintu Layani dengan Hati ini dilakukan olehDinas Kesehatan dan atau suku dinas Kesehatan.

(2) Kegiatan Pengawasan dilaksanakan secara berkala dan dapat dilakukan melalui :

a. Monitoring di lapangan;

b. Meminta laporan dari masing-masing masing-masing sektor; dan c. Rapat koordinasi dengan mengikutsertakan SKPD/UKPD terkait dan

melibatkan sektor swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta masyarakat.

(3) Evaluasi Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati dilakukan oleh masing-masing sektor penyelenggara.

(4) Evaluasi dilakukan terhadap keseluruhan proses penilaian dalam rangka pencapaian tujuan penyelenggaraan untuk mengetahui perkembangan dan hambatan dalam pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati.

(5) Evaluasi pelaksanaan kebijakan, program, serta kegiatan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

a. Hasil evaluasi pelaksanaan kebijakan, program, serta kegiatan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati digunakan sebagai bahan masukanbagi penyusunan kebijakan, program, serta kegiatan untuk tahunberikutnya.

(32)

b. Indikator keberhasilan proses Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati yang dievaluasi antara lain ;

1. Angka deteksi dini

2. Terlaksananya program promotif dan preventif. 3. Screening tumbuh kembang anak

(33)

FORM 1

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TIM KETUK PINTU LAYANI DENGAN HATI

DINES KESEHATAN PEMERINTAH PROPINSI DKI JAKARTA

BERITA ACARA BINWASDAL KPLDH

Pada hari ini :………..tanggal : ……bulan ……… tahun :…….. Kami yang bertandatangan dibawah ini sesuai dengan Surat Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No : ……. Telah melakukan pemeriksaanterhadap :

Nama team KPLDH : PKM kel : PKM Kec :

Suku dinas wilayah kota :

Nama ketua team KPLDH Anggota : 1.

2. 3. dst

(34)

Dokumen Persyaratan :

No Uraian Ada Tidak Keterangan

1 Izin pribadi STR/ SIP Dokter Bidan Perawat 2 Surat Kontrak perorangan dari Pkm Kecamatan 3 Surat Tugas dari Pkm Kecamatan 4 Bukti SPPD turun

kewilayah ( pengurus RT)

Kelengkapan

No Uraian Ada Tidak Keterangan

1 Tanda Pengenal Petugas 2 Kelengkapan KPLDH Kit 3 Kelengkapan Bidan 4 Kelengkapan Perawat

(35)

Form Laporan

No Uraian Ada tidak Keterangan

1 Form Laporan kegiatan E form 2 Form Rujukan

Form Kegiatan UKM

No Tanggal Uraian Ada Tidak Keterangan

Form Kegiatan UKP

No Tanggal Uraian Ada Tidak Keterangan

Form Absensi laporan kegiatan harian

Jam Tanggal 1 2 3 4 5 6 dst 08.00 09.00 dst 20.00

(36)

LAPORAN AKTIVITAS TIM KPLDH

Jenis Kegiatan : 1. Pendataan 2. Layanan Paliatif 3. Layanan Imunisasi

4. Layanan Pemeriksaan Kesehatan 5. Dll

Nama pasien :

NIK Pasien :

Nama Kepala Keluarga :

Tanggal :

Waktu :

Lokasi :

Uraian Aktivitas :

Rencana Tindak Lanjut :

- Pengobatan :

- Rujukan :

- Kunjungan ulang :

- Integrasi dengan Program

(37)

Catatan / Kesimpulan ……… ……… ……… ……… ……… ………

Pihak yang diperiksa Petugas TTD 1. ……….. 2. ……….. 3. ……….. 4. ……….. 5. dst

(38)

FORM 2

RUJUKAN TEAM KPLDH

Nama team KPLDH PKM kel : PKM Kec :

Suku dinas wilayah kota :

Nama ketua team KPLDH Anggota : 1.

2. 3. dst

(39)

SURAT RUJUKAN

Yth. Teman Sejawat : ... Di : ...

Mohon pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut terhadap penderita, Nama Pasien : ... Jenis Kelamin : ... Umur : ... No. Telpon : ... Alamat Rumah : ... No BPJS : ………. Anamnese Keluhan : ... Pemeriksaan Fisik: ... Diagnosa sementara : ...

Terapi/Obat yang telah diberikan : ... ... Demikian surat rujukan ini kami kirim, kami mohon balasan atas surat rujukan ini. Atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami

(...) No. SIP:...

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut metode ceramah dan diskusi diharapkan peneliti mengetahui metode penyuluhan yang lebih efektif terhadap

memberi dukungan dan menularkan semangatnya. Teman-teman di rumah kost serta rekan-rekan dan semua pihak yang belum saya sebutkan satu per satu dalam lembaran ini.

• Jika seorang dokter melakukan tindakan menyimpang dari apa yang seharusnya atau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan menurut standard profesinya, maka dokter

Berkaitan dengan uraian tersebut, masalah yang menjadi dasar ulasan adalah bagaimana bentuk kebudayaan prasejarah yang spesifik dari masa awal Holosen dan masa Neolitik di

Evaluasi Derajat Optimum dimana dilakukan dengan memberikan nilai 0 selanjutnya diselesaikan dengan mencari indeks baris dan kolom yang telah ditentukan, setelah dilakukan

BDE’nin akademik başarı üzerindeki etkisini incelemek amacıyla öncelikle 43 çalışma meta-analiz sürecine dâhil edilmiş, meta- analize dâhil edilen tüm

No Nama Instansi Pemerintah, Lembaga, Asosiasi, dan Pihak Lain Rincian Jenis Data dan Informasi Deskripsi Bentuk Data Penyampaian Cara Penyampaian Pertama Kali Penyampaian Jadwal

Sejalan dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media video