• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bidang teknologi informasi dan komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bidang teknologi informasi dan komunikasi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memasuki abad ke-21, bidang teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat yang dipicu oleh temuan dalam bidang rekayasa material mikroelektronika. Perkembangan ini berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia kini banyak tergantung kepada teknologi informasi dan komunikasi. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan tersebut. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan belajar sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara cepat. Dengan demikian, selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaakan untuk merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja.

(2)

Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diajarkan sebagai salah satu mata pelajaran keterampilan yang pelaksanaannya dapat dilakukan secara terpisah atau bersama-sama dengan mata pelajaran keterampilan lainnya.

Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada jenjang SMA/MA mencakup penguasaan keterampilan komputer, prinsip kerja berbagai jenis peralatan komunikasi dan cara memperoleh, mengolah dan mengkomunikasikan informasi. Mata pelajaran ini merupakan kelanjutan dari pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah diperoleh pada jenjang SMP/MTs sekaligus sebagai bekal bagi peserta didik untuk beradaptasi dengan dunia kerja dan perkembangan dunia termasuk pada jenjang yang lebih tinggi.

Salah satu standar kompetensi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan standar isi 2006 di tingkat kelas XI SMA/MA adalah mampu menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan informasi. Perangkat lunak yang biasa digunakan adalah Microsoft Excel.

Standar kompetensi tersebut berperan sebagai tujuan yang harus dicapai oleh siswa kelas XI SMA/MA pada semester 1. Dalam proses belajar mengajar, upaya mencapai tujuan tersebut melibatkan komponen-komponen pembelajaran, yaitu isi/materi, metode, media dan evaluasi. Sebagaimana yang disebutkan oleh Wina Sanjaya (2006:58):

(3)

Sebagai suatu sistem, proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lain saling berinteraksi dan berinterelasi. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media dan evaluasi.

Media sebagai salah satu komponen pembelajaran memiliki peranan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran pada hakekatnya bertujuan untuk menciptakan proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Sebagaimana Miarso (2006:458) mendefinisikan media pembelajaran sebagai berikut:

Segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.

Salah satu pedoman penggunaan media adalah harus

mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan (Miarso, 2006:461).

Materi tentang Microsoft Excel adalah materi yang bersifat aplikatif. Penggunaan video pembelajaran dapat membantu pemahaman materi tersebut. Sebagaimana yang disampaikan oleh Cheppy Riyana (2007:5) “Media video pembelajaran adalah media atau alat bantu yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori, aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran”.

Video merupakan teknologi yang mampu menyediakan fasilitas audio dan visual sehingga video merupakan salah satu bentuk file yang memberikan informasi yang hampir mendekati atau sama dengan obyek asli jika dibandingkan dengan file audio maupun file visual.

(4)

Heinich, et al (Alawiyah, 2006:16) menyebutkan beberapa keuntungan menggunakan video dalam pembelajaran, yaitu:

1. Bergerak. Sifat-sifat yang nyata pada video dalam proses pembelajaran adalah kemampuannya untuk memperlihatkan gerakan-gerakan. Hal ini membuat video lebih menguntungkan dibanding dengan media lain.

2. Proses. Video dapat menyajikan suatu proses dengan lebih tepat guna (efektif) dibanding dengan media lain.

3. Pengamatan yang baik. Video memungkinkan adanya pengamaan yang baik terhadap suatu keadaan/peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung, dapat dilihat/diamati secara baik dan meyakinkan.

4. Kemampuan belajar. Menurut hasil penellitian terbukti bahwa video sangat berguna untuk mengajarkan keterampilan, karena kemungkinan adanya pengulangan sehingga suatu keterampilan bisa dipelajari secara berulang-ulang.

5. Dramatisasi. Kemampuan video untuk mendramatisasikan

peristiwa-peristiwa dan situasi membuatnya cocok bagi PBM dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan masalah-masalah kemanusiaan. 6. Domain afektif. Karena video memiliki dampak emosional yang

tinggi, maka video sangat cocok untuk mengajarkan masalah-masalah yang menyangkut domain afektif.

7. Memecahkan masalah (problem solving). Suatu episode video dapat digunakan secara tepat guna dalam situasi pembelajaran yang menekankan pada proses pemecahan masalah.

8. Pemahaman budaya. Kita dapat mengembangkan suatu saluran penghargaan untuk budaya lain dengan melihat lukisan video dan film tentang kehidupan sehari-hari masyarakat lain.

9. Pemahaman yang sama. Dengan mengamati program video atau film together, suatu kelompok yang berlainan dapat membangun suatu basis bersama untuk mendiskusikan suatu masalah dengan kecenderungan yang sama.

Dampak dari pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini adalah maraknya web yang memberikan fasilitas pendistribusian video dalam bentuk streaming. Sebut saja, YouTube, MetaCafe, LiveLeak dan lain-lain.

Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file video secara

(5)

server). Dengan kata lain, file video yang terletak pada sebuah server

dapat secara langsung dijalankan pada komputer client sesaat setelah ada permintaan dari client sehingga proses download file video yang menghabiskan waktu cukup lama dapat dihindari.

Video streaming merupakan upaya mentransfer data video sedemikian rupa sehingga dapat diproses dengan stabil dan terus mengalir melalui jaringan seperti disebutkan dalam Network Dictionary, “Video streaming

refers to transferring video data such that it can be processed as a steady and continuous stream over the network”.

Jaringan yang biasa digunakan dalam video streaming adalah internet. Namun, perkembangan komputer di Indonesia yang mengalami peningkatan tidak diimbangi dengan peningkatan kelengkapan internet. Data yang disampaikan oleh Lilik Gani selaku Ketua Pusat TIK untuk Pendidikan Departemen Pendidikan Indonesia pada International Seminar

Educational Technology 2009 di Bandung menunjukkan bahwa saat ini

perkembangan lab komputer di Indonesia mengalami peningkatan.

Tabel 1.1

Data Perkembangan Lab Komputer di Indonesia Sumber Daya Komputasi 2007 2008 2009 (50%) SMP/MTs (24.686) SMA/MA (9.897) SMK (6.800) 7.643 (31 %) 4.441 (44,9 %) 4.760 (70 %) 9.920 (40,2%) 5.204 (52,6%) 4960 (72,9%) 12.420 (50,3 %) 6.940 (70,1 %) 5.360 (78,8%)

(6)

Perkembangan itu tidak diimbangi dengan penyediaan fasilitas telepon yang merupakan salah satu media akses internet. Berikut merupakan data dari PMPTK (Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan) tahun 2007 tentang kondisi dan potensi ICT di sekolah.

Tabel 1.2

Data Kondisi dan Potensi ICT di Indonesia

Jenjang Terdata Tersambung Fix

dengan Telepon Persentase

SD 134.609 12.804 9,5 % SMP 21.240 8.999 42,4 % SMA 8.000 4.298 53,7 % SMK 5.339 3.464 64,9 % MI 22.275 4.911 22,0 % MTs 10.870 4.888 45,0 % MA 4.669 2.681 57,4 % 207.002 42.045 20,3 %

Data tersebut menunjukkan bahwa belum semua sekolah tersambung dengan telepon dan secara tidak langsung menunjukkan belum semua sekolah mampu mengakses internet. Namun demikian, sekolah-sekolah yang telah memiliki lab komputer tetapi belum dilengkapi dengan akses internet dapat menggunakan jaringan yang menghubungkan antar komputer dalam menggunakan video streaming. Jaringan Local Area

Network (LAN) adalah salah satu bentuk jaringan dari berbagai macam

jaringan komputer yang ada. LAN merupakan jaringan internal yang menjembatani komunikasi antar dua komputer atau lebih dengan cakupan jarak yang relatif sempit dengan jangkauan maksimal 100 m. Jaringan LAN memiliki karakteristik topologi jaringan yang sederhana dan memiliki kecepatan akses hingga 100 Mbps.

(7)

Penggunaan video streaming sebagai media pembelajaran dengan LAN tetap dapat dilakukan. Salah satu keunggulan penggunaan video streaming berbasis Local Area Network jika dibandingkan dengan melalui jaringan internet adalah kemampuan transfer data yang tinggi mencapai 100 Mbps dibandingkan dengan internet yang memiliki kecepatan transfer jauh lebih rendah (sekitar 1 Mbps untuk kondisi yang bagus).

Madrasah Aliyah Al-Hidayah Cikancung merupakan sekolah milik Yayasan Al-Hidayah dan baru berdiri sekitar tahun 2000. Pada tahun 2006 telah tersedia perlengkapan komputer dan sudah terkonfigurasi dalam jaringan LAN, tetapi belum dilengkapi dengan layanan internet.

Pada penelitian ini, penggunaan media video streaming berbasis Local

Area Network dibandingkan dengan penggunaan e-Book. Pemilihan ini

didasari atas pertimbangan keduanya merupakan Computer Based

Instruction yang biasa digunakan untuk materi yang bersifat aplikatif.

Selain itu, sharing file e-Book dalam jaringan Local Area Network mudah. Sebagai salah satu bentuk media gambar yang disertai suara dengan penyajian yang lebih variatif, penggunaan media video streaming berbasis

Local Area Network diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar

yang lebih konkret dibandingkan dengan e-Book. Penggunaan media video

streaming berbasis Local Area Network dalam proses pembelajaran

merupakan salah satu alternatif yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan dalam ranah kognitif aspek pemahaman dan penerapan dibandingkan dengan penggunaan e-Book.

(8)

Berdasarkan semua pernyataan di atas, maka diperlukan suatu kajian yang cukup mendalam mengenai penggunaan media video streaming berbasis Local Area Network untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan membandingkannya dengan penggunaan e-Book. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengkaji “Penggunaan media video streaming berbasis Local Area Network untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi – (Studi Eksperimen Kuasi terhadap siswa kelas XI MA Al-Hidayah Cikancung)”.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan akan dijawab dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan media video streaming berbasis Local Area

Network dengan siswa yang menggunakan e-Book pada mata pelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi?”

Secara lebih rinci pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan media video streaming berbasis Local

Area Network dengan siswa yang menggunakan e-Book pada aspek

pemahaman mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi?

2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan media video streaming berbasis Local

(9)

Area Network dengan siswa yang menggunakan e-Book pada aspek

penerapan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media video streaming berbasis Local Area Network dengan siswa yang menggunakan e-Book pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media video streaming berbasis Local Area Network dengan siswa yang menggunakan e-Book pada aspek pemahaman mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

2. Mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media video streaming berbasis Local Area Network dengan siswa yang menggunakan e-Book pada aspek penerapan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik secara langsung ataupun tidak langsung bagi:

(10)

1. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat dapat menjadi inovasi dalam kawasan

pengembangan Teknologi Pendidikan, khususnya mengenai

pengembangan teknologi audiovisual untuk pembelajaran. 2. Guru Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada guru agar dapat meningkatkan kualitas pengajarannya secara optimal dengan menggunakan media video streaming berbasis Local Area Network dan juga untuk meningkatkan kompetensi dalam pemanfaatan teknologi. 3. Peserta Didik

Sebagai salah satu media alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar secara mandiri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

4. Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan telaah dalam meneliti lebih jauh tentang media pembelajaran yang relevan dengan penelitian ini.

5. Peneliti Sendiri

Untuk memperdalam wawasan keilmuan dan memberikan gambaran jelas tentang penggunaan media video streaming berbasis Local Area Network yang dianggap masih jarang digunakan di Madrasah Aliyah khususnya pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

(11)

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan pengertian dalam penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa definisi operasional berikut ini:

1. Video Streaming berbasis Local Area Network

Video streaming dalam penelitian ini adalah serangkaian gambar gerak

disertai suara yang berisi materi cara penggunaan fungsi statistika pada perangkat lunak pengolah angka Microsoft Excel dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dimana komputer client dapat langsung menjalankan file video dari komputer server tanpa harus menyimpan file video di dalam hardisk. Proses pengiriman file video dari

server ke client berlangsung dalam jaringan Local Area Network.

2. E-Book

Singkatan dari electronic book atau buku elektronik. E-Book adalah buku yang dapat dibuka dan dibaca secara elektronis melalui komputer. Dalam penelitian ini, e-Book berisi materi cara penggunaan fungsi statistika pada perangkat lunak pengolah angka Microsoft Excel dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

3. Hasil Belajar

Merupakan kemampuan seseorang dalam suatu bidang tertentu yang diperoleh dari mempelajarai bidang tertentu. Kemampuan yang menjadi titik fokus dalam penelitian ini berupa kemampuan pada domain kognitif aspek pemahaman dan penerapan.

(12)

4. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Merupakan mata pelajaran intrakurikuler yang berisi materi-materi perpaduan dari Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Dalam penelitian ini, materi yang dipelajari adalah mengenai cara penggunaan fungsi statistika dalam perangkat lunak pengolah angka Microsoft Excel.

F. Asumsi

Asumsi atau anggapan dasar menurut Arikunto (2006:61) adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Berdasarkan pemikiran di atas, maka yang menjadi anggapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 Skema Asumsi Penelitian

Metode SISWA HASIL BELAJAR Video streaming BerbasisLAN Media Tujuan Materi PBM Evaluasi

(13)

Dalam proses pembelajaran, siswa merupakan subjek belajar yang diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan metode dan media merupakan upaya untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu baik yang berupa perangkat keras maupun lunak yang mengandung pesan yang dapat menunjang terjadinya proses belajar, sehingga menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Asumsi penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan media pembelajaran sangat efektif digunakan untuk

pencapaian tujuan pembelajaran.

2. Penggunaan media yang tepat oleh guru akan meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Media video memiliki peranan yang besar dalam merangsang motivasi belajar siswa.

4. Penggunaan media video streaming berbasis Local Area Network dalam pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan dapat membantu dan mempermudah siswa dalam proses belajar.

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian.

(14)

Hipotesis Umum:

Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan media video streaming berbasis Local Area Network dengan siswa yang menggunakan e-Book pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Madrasah Aliyah Al-Hidayah Cikancung.

Hipotesis Khusus:

a. Hipotesis Nol (H0: µ1 = µ2)

Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan media video streaming berbasis Local Area

Network dengan siswa yang menggunakan e-Book pada aspek pemahaman

mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Hipotesis Kerja (H1: µ1 ≠µ2)

Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan media video streaming berbasis Local Area Network dengan siswa yang menggunakan e-Book pada aspek pemahaman mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

b. Hipotesis Nol (H0: µ1 = µ2)

Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan media video streaming berbasis Local Area

Network dengan siswa yang menggunakan e-Book pada aspek penerapan

(15)

Hipotesis Kerja (H1: µ1≠µ2)

Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan media video streaming berbasis Local Area Network dengan siswa yang menggunakan e-Book pada aspek penerapan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

H. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi, yaitu suatu bentuk eksperimen yang ciri utama validasinya tidak dilakukannya penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada yang dalam hal ini adalah kelas biasa. Sebagaimana dikemukakan oleh Mohammad Ali (1993:140):

Eksperimen kuasi hampir sama dengan eksperimen sebenarnya perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu kuasi ekperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group).

Alasan tidak dilakukannya penugasan random ini disebabkan peneliti tidak mungkin mengubah kelas yang telah ada sebelumnya, sehingga peneliti dapat menentukan subjek penelitian yang mana saja yang masuk ke dalam kelompok-kelompok eksperimen. Kelompok-kelompok-kelompok yang berada dalam satu kelas biasanya sudah seimbang sehingga jika peneliti membuat kelompok kelas yang baru maka dikhawatirkan akan hilangnya suasana alamiah suatu kelas tersebut. Untuk menghindari hilangnya suasana alamiah kelas tersebut maka peneliti menggunakan metode kuasi eksperimen dengan mempergunakan kelas yang sudah ada di dalam populasi tersebut.

(16)

Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sudjana (2007:12), yang mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

Dalam penelitian terdapat dua variabel utama, yakni variabel bebas atau variabel prediktor (independet variabel) sering diberi notasi X adalah variabel penyebab atau yang diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain, dan variabel terikat atau variabel respons (dependent variabel) sering disebut notasi Y, yakni variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel bebas.

Penggunaan media video streaming berbasis Local Area Network dilaksanakan di kelas eksperimen dan pembelajaran dengan menggunakan

e-Book dilaksanakan di kelas kontrol. Keduanya ditempatkan sebagai variabel

bebas, sedangkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif yaitu aspek pemahaman dan penerapan ditempatkan sebagai variabel terikat. Untuk melihat hubungan antar variabel yang akan diteliti, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.3

Tabel Hubungan Antar Variabel

Variabel Bebas Variabel Terikat Kelas Eksperimen (X1) Kelas Kontrol (X2) Perbedaan Kemampuan Aspek

Pemahaman (Y1)

X1Y1 X2Y1

Perbedaan Kemampuan Aspek Penerapan (Y2)

X1Y2 X2Y2

Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah desain Non

Equivalent (pretest dan posttest) control group design, yang merupakan bentuk

desain penelitian dalam metode eksperimen kuasi. Kelompok eksperimen (group a) dan kelompok kontrol (group b) dipilih tanpa penugasan random dan

(17)

untuk setiap kelompok diadakan pretest dan posttest. Desain yang digunakan adalah sebagai berikut:

Kelompok Pre Test Perlakuan Perlakuan Post Test

A(KE) O1 X1 O2

B(KK) O3 X2 O4

Keterangan:

KE = Kelompok Eksperimen

O1 = Kemampuan kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan

X1 = Perlakuan dengan menggunakan video streaming berbasis

Local Area Network

O2 = Kemampuan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan

KK = Kelompok Kontrol

O3 = Kemampuan kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan

X2 = Perlakuan dengan menggunakan e-book

04 = Kemampuan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan kelompok mana yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok kontrol. Kelompok yang menggunakan media video

streaming berbasis Local Area Network digunakan sebagai kelompok

eksperimen, sedangkan kelompok yang menggunakan e-Book digunakan sebagai kelompok kontrol.

Sebelum perlakuan (X), kedua kelompok diberikan pretest. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen yang menggunakan media video streaming berbasis Local Area Network dan kelompok kontrol yang menggunakan e-Book. Kemudian kedua kelompok diberikan posttest, hasilnya kemudian dibandingkan dengan skor pretest sehingga diperoleh gain, yaitu selisih antara skor pretest dan posttest.

(18)

I. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Al-Hidayah Cikancung Bandung. Alasan pengambilan lokasi di sekolah ini adalah karena sekolah ini sesuai dengan latar belakang masalah penelitian yang diajukan peneliti.

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Madrasah Aliyah Al-Hidayah yang berjumlah 60 orang siswa terdiri kelas XI IPS-1 dan kelas XI IPS-2.

3. Sampel Penelitian

Karena jumlah populasi sedikit, maka dalam penelitian menggunakan sampel total yaitu seluruh kelas XI Madrasah Aliyah Al-Hidayah Cikancung. Sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI IPS-1 dan sebagai kelompok kelas kontrol yaitu kelas XI IPS-2. Jumlah total sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang siswa, yang terdiri dari 30 orang kelas eksperimen dan 30 orang kelas kontrol.

Gambar

Gambar 1.1   Skema Asumsi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Kadar air dari N-metil kitosan lebih kecil dibandingkan kadar air kitosan yang digunakan, sehingga N-metil kitosan memiliki kemampuan yang lemah dalam mengikat

Skala 1 menunjukkan keadaan yang sangat tidak sesuai hingga skala 10 yang menunjukkan paling sesuai dengan kondisi anda.. Pernyataan

Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui strategi pemasaran serta diversifikasi produksi seperti apa yang telah dilakukan “ Umi Mushroom Farm ” tersebut

Skenario pengujian juga digunakan sebagai dasar pengetahuan selama proses pengujian yang nantinya akan diterapkan pada pengujian secara otomatis dengan menggunakan metode regresi

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut, Industri sepatu di Indonesia menunjukkan persaingan

Ada tiga penyebab utama antara lain; (1) faktor meningkatnya pertumbuhan penduduk baik secara alami (kelahiran) maupun perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi),

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor persaingan usaha memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang, pendidikan memiliki

Sarolangun Tahun 2012, berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku, telah ditetapkan pemenang untuk pekerjaan Pengadaan Alat Kesehatan (Poskesdes) KIT sebagai berikut