• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemilihan lokasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pemilihan lokasi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 5 B. METODE PEMILIHAN LOKASI

Manajemen Produksi juga membagi dalam aktivitas pemilihan lokasi, tersedia beberapa metode analisis. Metode yang lazim dijumpai dalam praktik mencakup metode pusat titik berat ( center of gravity method), metode median sederhana ( simple median method ), metode pemeringkatan factor ( factor rating method), aplikasi metode transportasi (transportation method ), dan metode holistic ( heuristic method).

1. Metode Factor rating; metode ini memberikan suatu landasan penetuan lokasi dengan cara membubuhkan bobot terhadap factor- factor yang perlu dipertimbangkan. Selain factor- factor kuantitatif seperti kapasitas, biaya, dan jarak dapat juga dianalisis factor- factor kualitatif seperti sikap masyarakat. Factor kualitatif dikuantitatifkan untuk memudahkan penilaian. Akan tetapi bisa dinilai sering terjadi dari masuknya subyektifitas, keobyk tifan mendasari pentingnya penilaian dilakukan oleh lebih dari satu orang dan hasilnya di rata- ratakan. Metode pemeringkatan factor mempunyai enam tahapan :

a Mengembangkan daftar factor- faktro terkait;

b Menetapkan bobot pada setiap factor untuk mencerminkan seberapa jauh factor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan;

c Mengembangkan suatu skala untuk setiap factor;

d Meminta manajer untuk menentukan skor setiap lokasi untuk setiap factor dengan menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap ke-3; e Mengalihkan skor dengan bobot dari setiap factor dan menetukan jumlah

total untuk setiap lokasi;

f Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.

2. Pusat Titik Berat; Metode ini digunakan untuk memilih sebuah lokasi usaha yang mampu meminimaliskan jarak atau biaya menuju fasilitas- fasilatas yang sudah ada. Mulanya di buat suatu peta berskala dari tempat- tempat yang akan di tuju dengan memilih titik sebaran sebagai pusat koodinat. Jarak antara tempat berasumsi garis lurus, dan biaya distribusi per unit produk per kilometer adalah sama. Lokasi pabrik atau gudang yang tepat dicari dengan mengaplikasikan dengan rumus berikut .

Cx = Koordinat X dari pusat titik berat Cy = Koordinat Y dari pusat titik berat

Vi = volume dari bahan yang akan diangkut dari sumber ke- I Dix = jarak dari sumber bahan ke-I dari sumbu X

Diy = jarak dari sumber bahan ke-I dari sumbu V K = banyaknya sumber bahan yang dievaluasi

(2)

3. metode median sedehana; pada dasarnya mirip cara penyelesaianya dengan Center of Gravity Method. Aplikasinya memerlukan beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut :

a. hitung jumlah atau volume bahan yang akan diangkut, V; b. cari median dari volume angkutan V, yaitu 0,5 x V;

c. buat peta dimensi dua dan identifikasi lokasi sumber bahan berdasarakan nilai koordinat X,Y tiap sumber;

d. Urutkan sumber bahan menurut jaraknya ke-X dan ke-Y;

e. Pilih sumber bahan terdekat sampai mencapai median dan titik di mana median dicapai menunjukkan X0 dan Y0;

f. Hitung selisih mutlak antara lokasi sumber dengan X0 dan Y0; g. Cari nilai biaya angkutan;

h. Cari lokasi optimal.

4. Metode Trasnpotasi; pada prinsipnya metode ini mencari nilai optimal yang dapat diperoleh dengan mempertimbangkan pemenuhan demand dan supply pada biaya transpotasi yang terendah. Tujuan dari model transportasi adalah untuk menentukan pola pengangkatan yang terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan titik jaringan penawaran- permintaan menghadapi masalah seperti ini. Walaupun teknik pemograman linear dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sejenis ini, telah dikembangkan algoritma yang lebih efesien, special-purpose, untuk mengembangkan aplikasi transportasi. Model transportasi menemukan pemecahan awal yang layak dan kemudian membuat peningkatan bertahap sampai tercapai pemecahan yang optimal. Lebih lanjut, juga dipakai beberapa pembatasan dalam aplikasinya, yaitu :

a. Aplikasi dalam Pemilihan Lokasi dimana dalam pengembangannya tidak hanya dipakai untuk analisis distribusi, tetapi juga sudah dipakai dalam pemilihan lokasi dan perencanaan agregat;

b. Evaluasi Derajat Optimum dimana dilakukan dengan memberikan nilai 0 selanjutnya diselesaikan dengan mencari indeks baris dan kolom yang telah ditentukan, setelah dilakukan evaluasi derajat optimum maka untuk menyelesaikan perlu dilakukan uji derajat optimal untuk menentukan apakah lokasi memenuhi syarat atau tidak.

5. Heuristics Method atau lazim juga disebut metode holistic Yang merupakan metode pemilihan lokasi yang sangat baik diterapkan dalam usaha menentukan lokasi perusahaan jasa, layan public seprti rumah sakit atau puskesmas dan lainnya. Metode ini mudah penerapannya karena tidak menggunakan formula matematik yang rumit.

A. Prosedur Meminimumkan Biaya Distribusi

Untuk meminimumkan biaya dengan mempergunakan metode transportasi ini, perlu dilakukan berbagai langkah, yaitu sebagai berikut:

1. Nyatakan program dengan jelas sehingga jumlah kapasitas pengiriman atau sumber yang tersedia sama dengan jumlah kapasitas permintaan terhadap produk yang bersangkutan.

(3)

2. Aplikasikan metode lokasi awal untuk mendapatkan solusi yang layak

3. Evaluasilah hasil lokasi awal untuk menentukan apakah alokasi telah optimal atau belum sehingga masih harus diperbaiki

4. Evaluasi derajat optimal program minimisasi dilakukan, baik atas jumlah kotak atau pasar yang dilayani maupun kotak atau pasar yang tidak dilayani

5. Modifikasilah solusi yang ad ajika syarat optimal dalam butir 4 dipenuhi 6. Ulangi langkah ke-3, ke-4, dan ke-5 sampai dicapai kondisi optimal. B. Pendekatan Maksimisasi Kontribusi

Apliasi metode transportasi dalam memecahkan analisis distribusi yang optimal dapat pula dilakukan melalui pendekatan maksimisasi kontribusi.secarateoritis, kontribusi adalah selisih antara harga jual dan biaya variable yang berguna untuk menutupi biaya tetap organisasi/perusahaan sekaligus menghasilkan laba.

C. Pengujian Derajat Optimum Pemecahan

Setelah proses alokasi selesai, sesuai dengan prosedur yang telah dikemukakan dalam uraian terdahulu, untuk menguji derajat optimum hasil alokasi, perlu memerikasa jumlah kotak yang berisi dan indeks kotak yang kososng.

(4)

BAB 8 3. Tipe sumber populasi

tipe sumber populasi dibedakan atas sebagai berikut: A. Infinite Model

Tipe ini merupakan model analisis antrean di mana objek yang akan dating meminta pelayanan pada fasilitas servis yang bersangkutan tidak tertentu (bersifat acak). Misalnya, kendaraan bermotor yang akan tiba di Stasiun Pengisian Bensin Untuk Umum (SPBU) X tidak dapat dipastikan asal dan jumlahnya. Ada kemungkinan A yang mengisi bensin SPBU X hari ini, besok harnya akan mengisi bensin di SPBU Y, Z, dan seterusnya.

Postulat yang dipakai pada model ini adalah sebagai berikut.

1). Pelanggan yang tiba memiliki distribusi Poisson, maksundnya: terdapat kecenderungan (probabilitas) jumlah objek yang tiba pada jumlah yang lebih besar daripada tingkat rata-rata kedatangan adalah kecil, sedangkan kecenderungan (probabilitas) jumlah objek yang tiba pada jumlah yang lebih kecil daripada tingkat rata-rata kedatangan adalah besar.

2). Kemampuan melayani distribusi eksponensial negative

3). Pelayanan pelanggan di fasilitas servis mengikuti disiplin: First come, First Service.

4). Pada system dengan model Single Channel, Single Phase, tingkat mampu layani () > tingkat rata-rata kedatangan pelanggan.

B. SIMULASI 1. Defenisi

Simulasi adalah kegiatan mengabstraksi sebuah keadaan nyata ke dalam sebuah tiruan yang menggambarkan keadaan nyata itu melalui aktualisasi karakteristik utama objek yang berangkutan. (G.A Silver dan J.B Silver 1977). Memperhatikan pengertian di atas, pada dasarnya dapat dikemukakan bahwa simulasi merupakan prosedur kuantitatif untuk mencari hasil optimum suatu objek nyata melalui peniruan karakteristik utama objek nyata yang bersangkutan.

Objek itu data berupa:

a. Pelayanan sebuah usaha ambulans terhadap panggilan pemakai, rumah sakit, perorangan ataupun pemakai lainnya.

b. Pengaturan persediaan untuk mencapai laba yang maksimumkan atau biaya yang minimum.

c. Penyusunan anggaran peremajaan armada bus atau truk sebuah usaha angkutan darat;

(5)

2. Jenis simulasi

Menurut Buffa dan Dyer (1978), ada empat macam simulasi yang lazim dipakai dalam praktik, yaitu sebagai berikut:

a. Simulasi deterministic, yaitu simulasi atas keadaan nyata melalui abstraksi proses di mana nilai yang terikat adalah nilai yang terukur atau pasti. b. Simulasi Stokastik, yaitu simulasi atas keadaan nyata yang proses

kejadiannya bersifat probabilistic.

c. Simulasi diskrit, yaitu simulasi yang dilakukan untuk menirukan suatu keadaan nyata dalam prototype yang sesuai.

d. Simulasi kontinum, yaitu simulasi suatu keadaan nyata yang hasilnya akan berada pada suatu rentang nilai, batas bawah dan batas atas, atau minimum dan maksimum.

Referensi

Dokumen terkait

Pembersih Stempet /Minyak (Dasar Solven = mesin bag.. Pembersih Stempet /Minyak

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa soal nomor 1 bentuk uraian dapat diselesaikan dengan langkah-langkah dari nomor 1 sampai nomor 3 pada butir soal bentuk objektif tipe terstruktur;

Korosi/iritasi kulit : Tidak terklasifikasi (Berdasarkan data yang ada, kriteria klasifikasi tidak terpenuhi) Iritasi/kerusakan mata yang serius : Tidak terklasifikasi

Gambar 5.5 Grafik sisa pemotongan (kg) benda uji bentang 3500 mm Grafik sisa pemotongan dipengaruhi oleh terjadinya kesalahan pada awal pembuatan benda uji yang dibuat dalam

Mohon partisipasi seluruh anggota jemaat GPBB untuk melakukan pemungutan suara ini yang akan diadakan pada 12 Agustus setelah KU1 & KU2. Hermawan atau

1) Proses perubahan yang terjadi pada suatu maujud dapat berlangsung dalam waktu singkat, tetapi dapat juga dalam waktu yang relatif lama. Oleh karena itu, ada verba proses yang

1) Berdasarkan hasil identifikasi faktor SWOT dan hasil validasi oleh pihak expert didapatkan 6 aspek eksternal dan 5 aspek internal serta 39 faktor internal dan 43 faktor

program safJana dengan nilai minimum C dan NR (nilai rata-rata) minimum 3.. Setelah dinyatakan sebagai peserta Program Jalur Cepat Sarjana-Magister, mahasiswa diijinkan