• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP halusinasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASKEP halusinasi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. A

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. A

DENGAN HALUSINASI

DENGAN HALUSINASI

Di Ruang Larasati Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo

Di Ruang Larasati Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo

Semarang

Semarang

(2)

A. PENGKAJIAN

RUANG RAWAT

: XI (Larasati)

TANGGAL RAWAT : 23-06-2014

I. Identitas Klien

Klien

 Nama

: Ny. A

Umur

: 56 tahun

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Tempat Pertemuan: Ruang menonton televisi

Jenis kelamin

: Perempuan

Suku/bangsa

: Jawa/Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan

: SD

Alamat

: Ds. Terban RT 02/03 Jekulo kudus

Penanggung Jawab

(3)

III. Faktor Predisposisi

Keluarga klien mengatakan klien belum pernah sakit sebelumnya, dirawat

di RSJ baru 1x dan mulai sakit pada tahun 2012 dan belum pernah

dilakukan pengobatan sebelumnya. Klien tidak pernah mengalami

 penganiayaan fisik, seksual, penolakan, kekerasan dalam rumah tangga

ataupun tindakan kriminal. Dan di anggota keluarga klien tidak ada anggota

keluarganya yang sakit jiwa. 3 tahun yang lalu klien mempunyai

 pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu pada saat ibunya meninggal

karena sakit . klien sering mengamuk karena peralatan makanan yang sudah

tidak layak masih dipakai.

Masalah keperawatan : Resiko Menciderai diri sendiri dan orang lain

IV. Pemeriksaan Fisik

1.

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 150/ 90 mmHg

 Nadi

: 80 kali per menit

RR

: 20x/menit

2.

Ukur : TB : - cm, BB : - kg

(4)

V.

Psikososial

1. Genogram

Bagan 1 : Genogram

Keterangan:

(5)

suami dan anaknya karena anaknya belum mempunyai tempat tinggal sendiri. Di

keluarga klien tidak ada yang mengalami seperti klien.

2.

Konsep diri

Citra tubuh

: klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.

Identitas diri

: sebelum sakit klien biasanya ikut acara PKK di

masyarakat dan perannya biasanya sebagai pembawa

acara dan klien adalah anak ketiga dari enam

 bersaudara

Peran

: klien adalah seorang Ibu rumah tangga dan tidak ada

hambatan dalam melaksanakan perannya. Tetapi

semenjak

klien

sakit,

klien

kesulitan

dalam

 berhubungan dengan orang lain, sering menyendiri

dirumah tidak mau bergaul.

Ideal diri

: klien ingin sembuh dan pulang ke rumah dan ingin

kembali menjadi ibu rumah tangga untuk keluarganya.

Harga diri

: klien mengatakan sejak dia sakit dia lebih suka

(6)

 b.

Kegiatan ibadah : klien sebelum sakit rajin melakukan ibadah shalat,

mengaji. Tetapi selama sakit klien tidak pernah sholat

c.

Masalah keperawatan :

-5. Status mental

a. Penampilan

Klien mengatakan dirumah mandi 2x sehari, mandi pakai sabun dan

shampo, gosok gigi dengan pasta gigi sebanyak 2x. Di RSJ mandi 2x,

gosok gigi setiap habis mandi menggunakan pasta gigi, keramas 3x

seminggu.

Klien nampak bersih, rambut rapi,penampilan cukup rapi.

Masalah keperawatan :

- b. Pembicaraan

Selama interaksi klien berbicara kurang jelas, lambat, kadang tidak

nyambung.

Masalah Keperawatan :

-c.

Aktivitas motorik

(7)

f. Interaksi selama wawancara

Pada waktu interaksi klien kontak mata kurang karena tidak mau

menatap lawan bicara.

Masalah keperawatan

:-g. Persepsi klien mengatakan mendengar suara-suara yang tidak ada

wujudnya dan sering mengamuk. Suaranya muncul pada saat malam

hari, dan mendengar nya sehari 3x dengan waktu yang sering, suaranya

mengatakan untuk tidak gembar-gembor, dan menyuruhnya shalat

(“jangan gembar-gembor terus”, “asmonah cepat sana shalat”).

Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran

h. Proses pikir

Klien bicaranya kacau karena terkadang tidak nyambung saat di ajak

 berkomunikasi.

Masalah keperawatan :

-i.

Isi pikir

Klien terkadang membicarakan presiden soeharto dan tommy soeharto

karena klien berfikir mereka ada saudaranya.

(8)

l.

Tingkat konsentrasi berhitung

Saat berinteraksi dan wawancara, klien berfokus pada satu topik

 pembicaraan. Kemampuan berhitung klien cukup baik, klien dapat

 berkonsentrasi dan mampu berhitung sederhana..

m. Kemampuan penilaian

Klien dapat mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan orang lain.

Seperti saat perawat memberikan pilihan kepada klien bahwa dia

memilih mengobrol atau istirahat, dan klien menjawab mengobrol dulu

Masalah keperawatan :

-n. Daya tilik diri

Klien tidak mengingkari sakit yang dialaminya.

VI. Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan

Klien makan 3 kali sehari sesuai porsi yang disediakan rumah sakit.

Klien mengatakan merasa senang dengan pola makannya, klien suka

makan bersama teman-temannya.

(9)

gigi sebelum tidur, klien terbiasa merapikan tempat tidur setelah ban gun

tidur.

f. Penggunaan obat

Selama di RSJ klien mendapatkan terapi obat dan rutin minum obat dan

klien bisa minum obat secara mandiri tanpa di paksa oleh perawat.

g. Pemeliharaan kesehatan

klien memperhatikan masalah kesehatannya, dan terbukti klien di ajak

oleh suaminya ke RSJ untuk mendapatkan pengobatan untuk bisa

kembali normal. Dan suaminya mendukung sepenuhnya untuk

kesembuhan klien dan setelah itu keluarganya mau untuk mengajak

klien untuk kontrol kesehatannya.

h. Aktivitas di dalam rumah

Klien dapat memenuhi semua kebutuhannya di rumah secara mandiri,

sering memasak sendiri dirumah.

i.

Aktivitas di luar rumah

Klien mengatakan senang bergaul di lingkungannya seperti kegiatan

PKK dan Posyandu sebelum sakit dan belanja setiap hari untuk

(10)

X.

Kurang Pengetahuan Tentang

Klien mengatakan dirinya tahu alasan dibawa kerumah sakit karena

mengamuk akibat membanting-banting peralatan akhirnya klien

marah-marah dan memukul-mukul tembok.

Masalah keperawatan :

-XI.

Aspek Medik

Diagnosa Medis : Skizofrenia paranoid

Teraphy

Chlorpromizin 1x50mg

Zofredol 2x2mg

Zac 1x20mg

Captopril 12,5-25

Simvastatin 1x10mg

(11)

XII.

ANALISA DATA

No.

Hari/tanggal

Data Fokus

Masalah Keperawatan

1

Jum`at, 18 juli 2014

09.00

DS:

  

klien

mengatakan

mendengar

suara-suara

yang tidak ada wujudnya

dan sering mengamuk.

Suaranya muncul pada

saat malam hari, dan

mendengar nya sehari 3x

dengan

waktu

yang

sering,

suaranya

mengatakan untuk tidak

gembar-gembor,

dan

menyuruhnya

shalat

Gangguan persepsi sensori :

halusinasi pendengaran

(12)

2.

Jum`at, 18 juli 2014

09.30

DS :

  

Keluarga

Klien

mengatakan klien dirumah

dekat dengan suaminya

karena

dirumah

hanya

 bersama suaminya, dan

lebih

sering

bertemu

dengan suaminya karena

anaknya di luar kota.

Sebelum sakit klien aktif

dalam kegiatan PKK dan

Posyandu selama 16 tahun.

Tetapi

semenjak

klien

sakit

klien

sering

menyendiri, malu terhadap

dirinya

sendiri,

tidak

 pernah ikut kegiatan di

(13)

dibawa kerumah sakit

karena

sering

marah-marah tanpa sebab tidak

 bisa tidur. lalu klien

sering mengamuk karena

 peralatan makanan yang

sudah tidak layak masih

dipakai.

DO :

  

Pandangan kosong

orang lain dan lingkungan

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

-

Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain Dan Lingkungan

-

Halusinasi

(14)

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. A Ruang : XI No. DP Diagnosa Keperawatan Perencanaan Intervensi TTD

Tujuan Kriteria Evaluasi 1 1 Halusinasi a. Tujuan Umum : klien tidak

terjadi perubahan persepsi sensori : halusinasi

 b. Tujuan khusus :

   Klien dapat membina hubungan saling percaya (mengucapkan salam terapeutik, berjabat tangan, menjelaskan tujuan interaksi, membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien.

- Klien dapat mengenali halusinasi

- Klien dapat mengontrol

Ekspresi wajah tenang, klien mau berkenalan dengan perawat, klien mampu menceritakan masalahnya kepada  perawat

Mampu

menceritakan/mengenali apa yang di dengarnya. Klien mampu cara

- Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama perawat, dan jelaskan tujuan interaksi.

- Panggil klien dengan nama  panggilan yang disukai

- bicara dengan sikap tenang, rileks, dan tidak menantang

- Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya - dengarkan ungkapan perasaannya untuk mngidentifikasi halusinasinya

(15)

halusinasinya dengan cara menghardik

- Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain

- Klien dapat melakukan aktifitas yang terjadwal

- Klien dapat meminum obat secara teratur

mengontrol halusinasi dengan menghardiknya yaitu dengan menutup kedua tangan di telinga

klien mampu bercakap-cakap dengan orang lain

klien mampu melakukan kegiatan/aktifitas yang sudah di catat di lembar kegiatan.

Klien mampu minum obat secara teratur.

yang dialami dan dirasakan saat mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya.

- Kaji jenis halusinasinya - Frekuensi halusinasi - Waktu halusinasi - Isi halusinasi

- Tanyakan apa yang dilakukan saat mendengar suara-suara itu?

- Ajarkan cara mengusir suara-suara yang muncul - Ajarkan cara

bercakap-cakap dengan orang lain supaya lupa dengan suara-suara yang muncul

- Lakukan aktifitas yang sudah terjadwal

- Lakukan untuk minum obat secara teratur

(16)

XVI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI  No Hari,tanggal,  jam/  pertemuan Diagnosa keperawatan

implementasi evalusi paraf

1. Jum`at, 18 Juli 2014 jam 10.00

/pertemuan ke 1

halusinasi 1. Membina hubungan saling  percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik, dengan menyapa klien dengan ramah, perkanalkan diri dan menjelaskan tujuan  pertemuan.

2. Memberi lingkungan yang aman dan tenang dengan mengajak klien ke tempat yang nyaman,tenang dan mempersilahkan klien duduk 3. Mengobservasi tingkah laku

klien terkait dengan halusinasi 4. Mengkaji tentang halusinasi

yang dialami klien jenis, isi, frekuensi, waktu.

5. Mengajarkan bersama klien cara tindakan yang dilakukan  jika terjadi halusinasi yaitu

S : klien mengatakan hari ini baik, saya lebih nyaman disini, saya tadi malam bisa tidur, dan masih mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya Suaranya muncul  pada saat malam hari, dan mendengar nya sehari 3x dengan

waktu yang sering, suaranya mengatakan untuk tidak gembar-gembor, dan menyuruh nya shalat (“jangan gembar-gembor terus”, “asmonah cepat sana shalat”). Sekarang saya sudah mengerti cara menghardik suara-suara jika suara-suara itu muncul yaitu dengan mnutup kedua telinga dan menutup mata sambil berkata “pergi -pergi saya tidak mau mendengar suaramu lagi, suaramu palsu” . Dan membuat jadwal kegitan harian klien.

O : klien mau berjabat tangan, mau berkenalan, kontak mata kurang

A : SPIP tercapai dapat mengerti cara menghardik dan dapat mempraktekkan kembali cara menghardik halusinasi dan membuat jadwal kegiatan harian

P : lanjutkan SP2P perawat

1. Mengevaluasi cara menghardik halusinasi 2. Mengajarkan klien cara bercakap-cakap dengan

(17)

2. Sabtu, 19 Juli 2014 Jam 10.00 Pertemuan ke-2 SP2P

dengan cara menghardik

1. membina hubungan saling  percaya dengan perawat. Klien dapat mengenal halusinasinya.

2. Evaluasi/validasi

3. Ajarkan cara mnengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. 4. Masukkan dalam jadwal

harian.

5. Melakukan cara kegiatan kedua dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain

orang lain.

3. Menganjurkan memasukan jadwal kegiatan harian Klien :

Lakukan cara menghardik waktu muncul serta memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.

S : klien mengatakan kabar saya hari ini baik mbak, saya sudah bisa melakukan cara menghardik dan membuat  jadwal harian dan mempraktekkannya jika suara-suara itu

muncul. Saya mau disini saja mbak selama 10menit. Saya mau melakukan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. Saya sekarang sudah sedikit bisa melakukan cara bercakap-cakap dengan orang lain yaitu apabila mendengar suara-suara lagi langsung mencari teman ngobrol dengan cara ibu ayo ngobrol dengan saya, saya mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya. Serta membuat jadwal kegitan harian.

O : klien terlihat tenang, kooperatif, lebih sering menundukkan kepala..

A : SP2 teratasi klien dapat menjelaskan cara cakap dengan orang lain dan mengulang cara bercakap- bercakap-cakap dan membuat kegiatan harian

(18)

3. Senin, 21 juli 2014 jam 09.30

Pertemuan ke-3

SP3P 1. membina hubungan saling  percaya dengan perawat. Klien dapat mengenal halusinasinya.

2. Evaluasi/validasi

3. Masukkan dalam jadwal harian.

4. Melakukan kegiatan yang terjadwal

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien dengan  bercakap-cakap dengan orang lain

2. melatih klien membuat jadwal kegiatan harian.

3. menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

Klien :

Anjurkan klien untuk tetap mengingat cara bercakap-cakap dengan orang lain yaitu apabila mendengar suara-suara lagi langsung mencari teman ngobrol dengan cara ibu ayo ngobrol dengan saya, saya mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya. Serta membuat jadwal kegitan harian.

S : saya hari ini baik-baik saja mbak, saya tadi malam bisa tidur. Saya sudah melakukakn kegiatan harian yaitu jika mendengar suara-suara yang tanpa ada wujudnya saya menutup kedua telinga dan bercakap-cakap dengan orang lain. Serta membuat jadwal kegitan harian.

O : klien terlihat tenang, lebih sering menunduk. A : SP3 teratasi dapat menjelaskan cara dan membuat kegiatan harian.

P : lanjutkan SP4P perawat :

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien 2. melatih klien minum obat secara teratur.

3. menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

(19)

4. Selasa, 22 juli 2014 jam 09.45

 pertemuan ke-4

SP4P 1. membina hubungan saling  percaya dengan perawat. Klien dapat mengenal halusinasinya.

2. Evaluasi/validasi

3. Masukkan dalam jadwal harian.

4. Melakukan kegiatan yang terjadwal

5. Mengkolaborasikan pada tim medis untuk pemberian obat dan memberikan obat secara teratur.

Klien :

Anjurkan klien untuk tetap mengingat cara melakukan melakukan aktifitas yang terjadwal yaitu apabila mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya

mengusirnya dengan menutup kedua telinga dan bercakap-cakap dengan orang lain. Serta membuat jadwal kegitan harian.

S : saya hari ini baik mbak, saya sudah bisa melakukan kegiatan yang terjadwal. Selanjutnya saya minum obat secara teratur yaitu pada pagi, siang dan malam setelah makan. Serta membuat jadwal kegitan harian.

O : klien terlihat tenang, kooperatif, tersenyum.

A : SP4 teratasi yaitu dapat menjelaskan cara minum obat secara tertur dan membuat kegiatan harian.

P :

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien 2. melatih klien minum obat secara teratur.

3. menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

Klien :

Anjurkan klien untuk tetap mengingat cara meminum obat secara teratur Serta membuat jadwal kegitan harian.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah radio penerima FM dengan frequency hopping yang dapat bekerja secara baik dan dapat digunakan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan..

"Rama Ian Sokrasana 1tu Juga tampak dalam cerpen Yanusa Nugroho "Kemcrlip Kunang-Kunang Kuning", yang melukiskan Sokrasana dalam keadaan sekarat, dengan menggambarkan

Penggunaan jenis media sosial instagram sangat mudah digunakan, terutama untuk kegiatan berbasis foto dan vidio serta terdapat fitur Hashtag (#) untuk semakin memudahkan

Model penerimaan teknologi ini sering dirujuk dalam penelitian sistem informasi yang berhubungan dengan niat berperilaku dan penggunaan teknologi informasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga

kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing–masing tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan pilihan atau judgement

Syarat dan ketentuan dari produk Sequis Study Plan Insurance tercantum pada Ketentuan Umum dan/atau Ketentuan Tambahan dan/atau Ketentuan Khusus dan/atau endorsemen dan/atau

Pada tingkat kesadaran pengelolaan mengenai proses pengelolaan pengawasan dan evaluasi IT, penelitian menggunakan COBIT, yaitu mendata kegiatan-kegiatan yang berhubungan