• Tidak ada hasil yang ditemukan

Batasan dan Rumusan Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Batasan dan Rumusan Masalah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

PENDAHULUAN

Nasir adalah salah satu pejuang yang ada di kota Padang, beliau lahir dan dibesarkan di Pauh V pada tanggal 2 Mei 1925 dari pasangan Bapak Apen dan Ibu Temban. Sebelum Nasir ikut berperang dengan para pejuang lain, Nasir hanya seorang pemuda biasa yang tidak ada pekerjaan dan pada umur 20 tahun Nasir memutuskan bergabung dengan para pejuang untuk membela Tanah Air dari penjajah Belanda.1 Karena beliau tidak tega melihat saudara-saudaranya di aniaya Belanda. Dan karena keberanian dan kepiawaian beliau mengatur strategi perang di Lasykar Hizbullah beliau dipanggil Sersan oleh teman-teman seperjuangannya.2

Lasykar Hizbullah dibentuk pertama kali pada tanggal 10 Okober 1945, setelah Sjuib Ibrahim, tokoh pemuda Muhammadiyah Padang, mendapat instruksi dari A.R. St. Mansur untuk mendirikan lasykar Hizbullah di Padang. Lasykar Hizbullah merupakan organisasi di bawah Muhammadiyah dan Masyumi, mereka dilatih oleh militer reguler dan menggunakan jenjang kepangkatan militer.3 Pada awal Nasir bergabung dengan lasykar Hizbullah, beliau hanyalah seorang pesuruh yang dipercayakan untuk mengambil beras sebagai persediaan makanan bagi para pejuang ke kantor dewan yang berada di Alai.

Setalah dua bulan menjadi pesuruh di lasykar Hizbullah front Padang, akhirnya Nasir ikut terjun langsung berjuang angkat senjata melawan tentara Belanda secara bergeriliya di dalam hutan. Nasir terus berjuang bergeriliya, adapun wilayah geriliya Nasir dengan anggota laskar Hizbullah nya yaitu diseluruh Kecamatan Koto Tangah, Pauh, Lubuk Kilangan, Bungus, Taluk Kabung, dan Kuranji. Dengan mengalirnya bala bantuan dari lasykar Hizbullah dari Bukittinggi, Payakumbuh, Tanah Datar dan Solok ke front Padang mengingat arena pertempuran sampai agresi Belanda 1947 hanya berpusat disekitar Padang, maka jumlah lasykar itu membengkak dratis sampai 5000 pasukan. Sasaran dari Nasir dan anggotanya yaitu pos-pos Belanda yang ada didaerah pinggiran kota Padang, asrama Belanda yang ada di Alai, Ganting, dan Tabing. Perjuangan

1

Wawancara dengan Nasir di Pauh, tanggal 12 Desember 2013

2 Wawancara dengan Ondon, 87 tahun, teman seperjuangan, tanggal 12 Oktober 2014, Pauh V

3 Mestika Zed, dkk, Sejarah Perjuangan Kemerdekaan 1945-1949 di Kota Padang dan sekitarnya, citra buana Indonesia. Hal. 168

gerilya yang dilakukan oleh Nasir ini adalah dengan berjalan kaki, menyerang pasukan Belanda pada saat malam hari dan terus berpindah-pindah tempat. Sebagai seorang pejuang yang terlibat langsung dalam peristiwa sejarah Nasir juga telah ikut memainkan perannya dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Padang.

Berdasarkan fenomena diatas, permasalahan ini sangat menarik untuk diketahui lebih jauh tentang kehidupan Nasir, bagaimana perjalanan hidupnya dalam menentang penjajahan yang dilakukan Belanda di Padang. Maka dari itu permasalahan ini layak untuk diangkat menjadi sebuah karya ilmiah dengan judul: “Nasir Pejuang Mempertahankan Kemerdekaan RI dari Padang Tahun 1945-1949”

Batasan dan Rumusan Masalah

Penelitian ini membahas secara khusus perihal kehidupan yang berkaitan dengan Nasir yang terlupakan sebagai seorang tokoh pejuang yang berasal dari kota Padang sebagai sosok pejuang yang telah ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia, agar penelitian ini mengarah pada inti permasalahan yang akan diteliti maka diperlukan batasan penelitian yaitu batasan spasial (batasan tempat) dan batasan temporal (batasan waktu).

Batasan waktu dan tempat pada penelitian ini mengikuti perjalanan hidup Nasir dalam kurun waktu tertentu, mulai dari tahun 1945-1949, dimana tahun 1945 adalah waktu awal dari Nasir ikut berjuang. Sedangkan tahun 1949, dijadikan batas akhir, karena ditahun ini merupakan akhir dari perjuangan Nasir dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah (Belanda). Batasan spasial atau batasan tempat meliputi daerah Padang.

Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, penelitian ini ditentukan tentang perjuangan Nasir. Agar penelitian ini lebih terarah, maka permasalah penelitian dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana riwayat hidup Nasir ?

b. Bagaimana peranan Nasir dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Padang (1945-1949) ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Mendeskripsikan riwayat hidup Nasir b. Mendeskripsikan peranan Nasir dalm

(3)

3

memprtahankan kemrdekaan Republik Indonesia di Padang (1945-1949)

Manfaat Penelitian

a. Agar kedudukan biografi sebagai salah satu bentuk tulisan tetap dianggap perlu, dan dianggap penting.

b. Agar penulis dapat mengetahui perjalan hidup tokoh yang ditulis.

c. Agar penulis dapat meneladani dan mengambil pelajaran dari tokoh yang ditulis. d. Dapat menjadi bahan acuan bagi penulis

selanjutnya yang menulis tentang biografi. Tinjauan Pustaka

Kata biografi berasal dari kata bios dan grafi, bios dalam bahasa Yunani berarti hidup dalam kehidupan, dan grafiatau graphien berarti menulis atau penulisan. Jadi esiensinya biografi berarti penulisan riwayat hidup seseorang. Menurut Sutrisno Kutoyo, tiap penulisan tentang kehidupan seseorang adalah sebuah Biografi. Biografi adalah cerita yang benar-benar terjadi pada seseorang yang benar-benar-benar-benar hidup.4

Penulisan biografi merupakan sebagian penulisan dari penulisan sejarah yang sudah lama dikenal orang. Menulis biografi dapat mengetahui kehidupan seseorang tokoh yang dianggap berpengaruh dan berjasa dalam kehidupannya. Tulisan-tulisan mengenai biografi sudah banyak ditemukan.5 Jika diperhatikan dari sekian banyak tulisan tentang biografi, sebagian besar pembahasannya mengenai tokoh-tokoh besar yang berjasa terhadap negara, sulit menemukan biografi tentang tokoh-tokoh kecil yang juga memiliki arti bagi kehidupan masyarakat sekitarnya dan juga bagi negara.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia dikatakan bahwa pejuang adalah orang yang pemberani dalam pengorbanan jiwa dan raga untuk membela kebenaran, perjuangan yang gagah berani.6

Secara implisit Presiden SBY menyatakan bahwa siapa saja bisa menjadi seorang pahlawan bagi negaranya asalkan mereka mau berkarya, berjuang untuk

4

Sutrisno Kutoyo, suatu pendekatan

tentang penulisan pahlawan, (Jakarta : PISDN,

1985) hlm, 23.

5Taufik Abdullah, Manusia dalam kemelut Sejarah, (Jakarta: LP3ES, 1997) Hal.11 6RZ, Leirissa, 1983, Biografi: Termuat Dalam Penulisan Biografi Kesejahrahan dalam Berbagai Lokakarya, Jakarta : PISDN

memberikan konstribusi berupa sebuah karya yang berguna untuk orang lain. Prosesnya terkadang bisa dimulai dengan sebuah idealisme. Secara mudah idealisme dapat diartikan sebagai cita-cita yang ingin dicapai oleh seseorang atu kelompok, idealisme Studi Relevan

Penulisan mengenai biografi pejuang yang tidak tercantum dalam sejarah indonesia, telah banyak diteliti sebelumnya, diantaranya:

Kamidin (2006) yang meneliti tentang,

“Tengku Abdulillah Syafie Dan Gerakan Aceh Merdeka Tahun 1979-2001”, dalam penulisan

skripsi ini dibahas tentang perjuangan politik Tengku Abdulillah Syafei dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tahun 1976.

Selanjutnya adalah tulisan tentang “Kuranji Pada Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia (1945-1949)” yang ditulis oleh Amriman M (1994). Dalam skripsi Amriman mengkaji tentang peranan berbagai kelompok sosial masyarakat Kuranji dalam perang kemerdekaan Republik Indonesia.7

Dari berbagai penelitian di atas maka penulis ingin menulis Biografi Nasir sebagai seorang pejuang veteran yang sangat berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah di daerah Padang.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yang bersifat tematis. Sesuai dengan prosedur penelitian sejarah. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini:

Pertama, Heuristik. Yaitu: menjajaki

dan mengumpulkan data baik data primer maupun sekunder, Dalam mendapatkan data primer digunakan metode wawancara dengan sumber yang dianggap mampu dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan Nasir yakni teman seperjuangannya seperti Ondom, istri dari Nasir sendiri serta beberapa keturunannya dan tokoh Masyarakat dan orang-orang yang mengetahui peranan Nasir dalam memperjuangkan kemerdekaan di Padang. Sedangkan data sekunder seperti: buku-buku yang membahas sesuai dengan topik, diperoleh melalui studi kepustakaan di STKIP PGRI Sumatera Barat, Gedung Juang 45, pustaka FIS UNP dan UNAND.

7Amriman, Kuranji Pada Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia (194-1949), Skripsi

(4)

4

Kedua, kritik Sumber, kegiatan meneliti dan menyeleksi sumber, informasi dan jejak secara kritis, tahap ini menyingkirkan bahan-bahan atau bagian-bagaian yang tidak otentik, setiap sumber memiliki dua aspek yaitu intern dan ekstern, aspek intern disini adalah informasi dari tokoh sendiri, yaitu Nasir, dan aspek ekstern, yaitu sumber yang didapat melalui buku.

Ketiga, interprestasi data, yakni data

yang diperoleh dilapangan maupun dari studi kepustakaan dengan cara mengkaji dan mengkaitkan antara sebab dan akibat terjadinya peristiwa tersebut, setelah sebelumnya melakukan seleksi terhadapan sumber-sumber yang dapat menyusun pola penulisan yang logis dan sistematis.

Keempat, hasil analisis dan interprestasi disajikan dalam bentuk tulisan ilmiah (skripsi).

PEMBAHASAN

Latar Belakang Keluarga Nasir

Ranah Minang merupakan salah satu wilayah yang memiliki peran sangat besar terhadap perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah. Di tanah ini, banyak muncul pahlawan dan pejuang yang sangat berjasa, tidak hanya untuk rakyat Minang saja tetapi juga untuk rakyat Indonesia pada umunya. Sebut saja, M. Hatta, Tuanku Imam Bonjol, Ilyas Yakub dan masih banyak lagi. Selain itu banyak juga pahlawan dan pejuang yang berasal dari Minangkabau yang tidak banyak dikenal secara nasional. Salah seorang pejuang tersebut adalah Nasir.

Nasir lahir dari sebuah keluarga yang sederhana pada tanggal 2 mei 1925.8 Beliau dilahirkan di Kanagarian Pauh V Kota Padang, Sumatera Barat. Nasir adalah anak tunggal dari pasangan Bapak Apen dan Ibu Temban, pada umur 8 tahun orang tua Nasir bercerai dan beberapa tahun kemudian Ibu Nasir menikah lagi dan mempunyai 5 anak dari perkawinan ke duanya. 5 saudaranya yang lain yaitu: Juni (LK), Aci (LK), Icun (LK), Ijus (Pr), Rosneli (Pr). Keenam bersaudara ini selalu hidup rukun meski hidup dalam keluarga yang sederhana, karena tidak ada yang lebih penting selain hidup rukun dalam persaudaraan sehinga keluarga Nasir tidak mudah dipengaruhi oleh fitnah yang

8 Wawancara dengan Nasir, tanggal 28 agustus 2014 di pauh V

tertuju pada keluarganya.9 Karena keenam saudara ini dididik dengan disiplin dalam keluarganya.

Dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, setiap anak yang lahir mengikuti garis keturunan ibu, atau dikenal dengan sistim kekerabatan matrilineal. Begitupun Nasir dan kelima saudaranya, semuanya mengikuti garis keturunan ibu. Ibu dari Nasir ini bersuku Jambak dan ayahnya bersuku sikumbang, dengan demikian Nasir dan saudara-saudaranya bersuku Jambak. Sementara itu, ayahnya merupakan pemuka masyarakat yang disegani oleh masyarakat setempat. Beliau dikenal sebagai Datuak dalam kaumnya.

Banyak hal yang dialami Nasir sejak masa kecil hingga beliau menjadi seorang pejuang. Orang tua Nasir yang memegang teguh ajaran adat dan ajaran agama Islam menyerahkan Nasir ke Surau untuk belajar dasar-dasar agama Islam bersama teman-teman sebayanya.

Selain tempat mengaji dan menimba ilmu, Surau juga berfungsi sebagai asrama bagi kebanyakan anak laki-laki pada masa itu. Anak laki-laki melatih sikap dan mental serta kepribadian di Surau.

Kegemaran Nasir berman Sepak Rago (sejenis sepak takraw), membuat bapak pejuang ini dikenal juga oleh masyarakat diluar kampung tempat beliau berasal. Sepak Rago merupakan jenis olah raga yang populer dikehidupan masyarakat Minangkabau10. Kepiawaian nasir dalam bermain sepak rago, membuat beliau sering diikutsertakan dalam perlombaan yang diadakan dalam nagari maupun antar nagari. Hal ini membuat Nasir memiliki pergaulan yang luas dan memiliki banyak teman di luar kampungnya. Meski telah banyak nama para sahabat yang tidak bisa lagi beliau ingat, namun kenangan tersebut masih melekat erat dalam pikiran Nasir.

Selain berolah raga, kegemaran Nasir yang lainnya adalah memancing. Tidak jarang Nasir membawa hasil pencingannya pulan kerumah untuk dimasak dan dijadikan sumber protein ketika menyantap makanan.

Masa kecil Nasir terjadi seperti kebanyakan anak-anak yang lainnya. Beliau bermain, berkelakar, mengaji, serta menimba ilmu bersama kawan-kawannya. Semuanya

9 Wawancara dengan Ondon 87 tahun, teman seperjuangan, 30 Agustus 2014, di pauh V

10 Wawancara dengan Ondom 87 tahun, teman seperjuangan, tanggal 30 Agustus 2014, di Pauh V

(5)

5

penuh kenangan, meski beliau lahir ketika suasana negara dan daerah yang belum stabil, tetapi Nasir mengaku sangat menikmati kehidupan masa kecilnya11.

Masa-Masa Pendidikan Nasir

Nasir yang lahir dalam keadaan negara yang masih terjajah termasuk daerah Pauh V, tidak mudah dengan begitu saja untuk mendapatkan pendidikan. Belanda yang menjajah Indonesia pada kala itu, ingin menguasai dan mengeksploitasi tanah jajahan serta sumber-sumber penghidupan rakyat Indonesia. Hal ini dikarenakan sumber daya alam Indonesia sangat potensial untuk menutupi keadaan ekonomi Belanda yang memerlukan perbaikan.

Dalam sejarah kebijakan pendidikan kolonial Belanda di Indonesia, terdapat berbagai jenis dan tingkat sekolah, baik yang langsung didirikan oleh pemerintahan Belanda maupun oleh misionaris atau pihak swasta lainnya. Pada pertengahan abad ke-19, pemerintahan Indonesia membangunan beberapa buah sekolah yaitu Sekolah Gubernemen kelas II, Sekolah Nagari, Sekolah Schakel School, dan Sekolah Diniah Scholl,12 yang tentunya masih dibawah asuhan pemerintahan Belanda.

Dibeberapa daerah juga telah berdiri sekolah yang masa itu dikenal dengan Sekolah Rakyat (SR). SR ini juga telah berdiri dikenagarian Pauh V atas usulan gubernur pemerintahan Belanda Van Heust. Van Heust mengusulkan pendirian sekolah ini dengan tipe yang sederhana dan biaya yang murah. Nasir juga salah seorang murid di Sekolah Rakyat yang ada di kenagarian Pauh V. Keinginan untuk menuntut ilmu serta adanya dukungan yang kuat dari orang tua, maka Nasir disekolahkan di SR guna mendapatkan pelajaran secara formal untuk bisa menjadi bekal dimasa yang akan datang. Pelajaran yang diberikan di SR dengan mudah diserap oleh bapak pejuang ini. Beliau sangat menikmati bersekolah, meski tidak bisa berkumpul dengan semua teman-teman yang biasanya mengisi hari-hari Nasir dalam bermain.13

11

Wawancara dengan Nasir tanggal 28 Agustus 2014, di Pauh V

12 Sumarni, (2001). “biografi Arisun Sutan Alamsyah, Dari Seorang Guru Menjadi Bupati Militer pada masa PDRI. (padang:

Fakultas Sejarah UNP). Hlm 17

13 Wawancara dengan Ondom 87 tahun, teman seperjuangan, tanggal 30 Agustus 2014, Pauh V

Bersekolah di SR merupakan kesempatan yang tidak ingin beliau sia-siakan. Namun keterbatasan ekonomi jualah yang membuat Nasir terpaksa berhenti dari sekolahnya. Dengan keadaan keluarga yang sederhana, serta memiliki saudara yang banyak, membuat Nasir membebani orang tuanya lagi untuk melanjutkan sekolahnya. Setelah dua tahun menuntut ilmu di SR, Nasir tidak bersekolah lagi.

Awal Keterlibatan Nasir dalam Perjuangan Tidak lama setelah Nasir berhenti dari SR, Nasir bergabung dengan Lasykar Hizbullah. Lasykar Hizbullah ini dibentuk pertama kali pada tanggal 10 Oktober 1945, yang didirikan oleh Sjuib Ibrahim tokoh pemuda Muhammadiyah Padang. Syarat yang diperlukan hanyalah keberanian dan tekad yang kuat untuk ikut serta melawan penjajah.

Setalah dua bulan menjadi pesuruh di lasykar Hizbullah front Padang, akhirnya Nasir ikut terjun langsung berjuang angkat senjata melawan tentara Belanda secara bergeriliya di dalam hutan. Nasir terus berjuang bergeriliya, adapun wilayah geriliya Nasir dengan anggota laskar Hizbullah nya yaitu diseluruh Kecamatan Koto Tangah, Pauh, Lubuk Kilangan, Bungus, Taluk Kabung, dan Kuranji. Dengan mengalirnya bala bantuan dari lasykar Hizbullah dari Bukittinggi, Payakumbuh, Tanah Datar dan Solok ke front Padang mengingat arena pertempuran sampai agresi Belanda 1947 hanya berpusat disekitar Padang, maka jumlah lasykar itu membengkak dratis sampai 5000 pasukan. Sasaran dari Nasir dan anggotanya yaitu pos-pos Belanda yang ada didaerah pinggiran kota Padang, asrama Belanda yang ada di Alai, Ganting, dan Tabing.14

Perjuangan gerilya yang dilakukan oleh Nasir ini adalah dengan berjalan kaki, menyerang pasukan Belanda pada saat malam hari dan terus berpindah-pindah tempat. Sebagai seorang pejuang yang terlibat langsung dalam peristiwa sejarah Nasir juga telah ikut memainkan perannya dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Padang. Peranan Nasir dalam Mempertahankan Kemerdekaan RI

Sebagai seorang pejuang, Nasir memiliki peranan yang sangat besar. Beliau ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan di kenagarian Pauh V dari penjajah. Meski bertaruh nyawa, tidak sedikitpun tersirat rasa

14 Wawancara dengan Nasir, tanggal 28 Agustus 2014 di Pauh V

(6)

6

gentar di dalam hati Nasir ini. Peperangan terjadi secara sembunyi-sembunyi, membuat Nasir dan rekan-rekan tidak bisa bergerak bebas menikmati kehidupannya.

Nasir melakoni pertempuran dibeberapa tempat, tidak hanya dikenagarian Pauh V. Beliau mengikuti pertempuran sesuai dengan instruksi Komandan yang menjabat pada masa itu. Pertempuran terjadi di beberapa daerah seperti di daerah Koto Tangah, Lubuk Kilangan, Bungus dan Kuranji. Beberapa daerah ini adalah tempat terjadinya pertempuran gerilya yang dilakoni oleh Nasir dan beberapa rekan-rekannya.15

Dalam beberapa acara rapat, Nasir diberi kesempatan untuk berpidato menyerukan agar semua rakyat khususnya Pauh V mau memperjuangkan kemerdekaan sampai tetes darah penghabisan. Pada rapat-rapat selanjutnya, Nasir selalu menekankan perlunya persatuan dan kesatuan untuk terus berjuang mempertahankan kemerdekaan. Selain itu, Nasir juga menyusun satu kesatuan bersenjata mempertahankan Indonesia. “Kalau perlu kita harus berkorban harta dan jiwa”.16 Kalau kita tidak dapat menikmati kemerdekaan, nanti anak cucu menikmatinya. Nasir sering mengadakan pertemuan rahasia yang berlangsung dirumahnya di Pauh V, yang dihadiri para pejuang dan pemuka-pemuka masyarakat Pauh V. Pada rapat rahasia itu disepakati menyetujui dan mengangkat sumpah mengatakan “bialah

mati dari pado tajajah” (biarlah mati dari pada terjajah).

Keterlibatan Nasir Dalam Beberapa Pertempuran DiKota Padang

Pertempuran di daerah Pauh V

Daerah Pauh V yang terletak sekitar 3 KM dari pusat kota Padang. Nasir ikut serta dalam pertempuran di daerah Pauh V dalam pasukan lasykar Hizbullah. di daerah inilah pertama kali Nasir ikut berperan aktif dalam peperangan. 20 Agustus 1945 diadakan rapat kecil dan upacara penaikan Bendera Merah Putih di salah satu lapangan di daerah Pauh V dengan maksud memasyarakatkan sang merah putih. peristiwa ini ternyata mengundang

15 Wawancara dengan Ondom 87 tahun, teman seperjuangan, tanggal 30 Agustus 2014, Pauh V

16 Wawancara dengan Nasir, tanggal 28 Agustus 2014 di Pauh V

kemarahan tentara Belanda. sehingga terjadilah peperangan yang dilakukan secara gerilya.17

Perang gerilya terus berlangsung di tiap-tiap daerah. Karena strategi yang disusun oleh Nasir dan anggotanya berjalan lancar yang membuat Belanda enggan datang terlalu sering, maka sebagian pasukan Lasykar Hizbullah yang bertugas disana termasuk Nasir ditarik kedaerah Lubuk Kilangan. Beliau bergabung dengan rekan-rekan baru disana.

Pertempuran di Daerah Lubuk Kilangan Bergabungnya Nasir pada tahun 1945 dan beberapa orang rekannya, sangat membantu penyerangan yang dilakukan oleh pasukan Lasykar Hizbullah. Nasir dipilih sebagai pendamping komando Maksum.

Nasir mulai membagi pasukan didaerah Lubuk Kilangan. Beliau membagi pasukan sebagai pengintai, penyerangan dan pasukan yang bertahan. Namun sangat di sayangkan, pertempuran di Lubuk Kilangan pada akhirnya di menangkan oleh Belanda.

Pertempuran di Daerah Teluk Kabung Pemerintahan kota Padang menurunkan pasukannya untuk mengamankan daerah Taluk Kabung yang sedang terlibat konflik dengan masyarakat.18 Nasir yang kala itu masih menjabat sebagai pasukan Lasykar Hizbullah ikut pula dalam pengamanan di daerah Taluk Kabung. Seperti peperangan sebelumnya, peperangan di daerah inipun terjadi secara sembunyi-sembunyi. Pasukan Lasykar Hizbullah harus dengan cermat memperhatikan pergerakan pemerintahan Belanda, bila tidak maka pasukan Lasykar Hizbullah akan jadi sasaran serangan tentara Belanda.

Nasir masih dipercaya untuk memimpin pasukan dibagian Timur Teluk Kabung. Seperti yang sebelumnya Nasir membagi anggotanya beberapa bagian, ada yang mengintai diposko Belanda dan sebagian ada yang berjaga-jaga disekitar ladang warga. Dan Nasir sendiri juga ikut pengintaian dekat posko Belanda, disaat Belanda lengah Nasir dan

17 Wawancara dengan Ondom 87 tahun, teman seperjuangan, tanggal 30 Agustus 2014, Pauh V

18 Wawancara dengan Rizki Goa Tama

38 tahun, salah satu cucu dari Nasir, tanggal 28 Agustus 2014 di Pauh V

(7)

7

teman-temannya langsung menculik atau membunuh Belanda secara bergeriliya.19

Pertempuran di Batu Busuk Kuranji

Kemarahan pemerintahan Belanda terhadap rakyat di Taluk Kabung belumlah usai. Hingga akhir tahun 1948, rakyat masih diserang dengan berbagai ancaman ataupun dikenai pajak yang tidak seimbang dengan penghasilan. Belanda masih menyimpan dendam terhadap rakyat dan tentara Indonesia yang melakukan aksinya dalam penyelundupan hasil panen serta mengintai pasukan Belanda hingga membunuhnya sacara diam-diam.

Perang di Batu Busuk memang memberikan kemenangan terhadap Lasykar Hizbullah, meskipun banyak nyawa yang terenggut disana, tetapi ini merupakan titik tolak kemunduran Belanda dalam penjajahannya di Batu Busuk, Kuranji.

Kesimpulan

Nasir yang lahir di Pauh V yang seharusnya mendapat kesempatan mencantumkan namanya dalam lembaran sejarah perjuangan Indonesia, khususnya di daerah Pauh V tempat dia dilahirkan. Kisah perjuangan Nasir hampir tak tersentuh seperti tokoh-tokoh pejuang yang terkenal di Sumatera Barat. Namun perjuangan beliau patut kita hargai dan kita teladani. Dalam konteks demikian biografi Nasir ini layak untuk di tulis.

Sebelum Nasir ikut berperang dengan para pejuang lain, Nasir hanya seorang pemuda biasa yang tidak ada pekerjaan dan pada umur 20 tahun Sersan Nasir memutuskan bergabung dengan para pejuang untuk membela Tanah Air dari penjajah Belanda. Karena beliau tidak tega melihat saudara-saudaranya di aniaya Belanda.

Banyak sekali pertempuran yang dialami oleh Nasir bersama pasukannya yang berakhir dengan darah ataupun kematian. Masih ingat dibenak beliau ada beberapa pertempuran yang menyisakan kepedihan, amarah dan duka yang sempat beliau kenang hingga saat ini, antara lain pertempuran yang terjadi di daerah Pauh V, pertempuran di Lubuk Kilangan, pertempuran di Taluk Kabung, dan pertempuran di Batu Busuk, Kuranji.

19 Wawancara dengan Ondon, 87 tahun, teman seperjuangan, tanggal 12 Oktober 2014, Pauh V

Daftar Pustaka Buku

A.H. Nasution. 2000. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid 1 Proklamasi. Bandung: Ankasa Bandung.

Depeartemen Pendidikan Nasional. 2008.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat.

Donald, K. Emmerson. 2001. Indonesia Beyond

Soeharto. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

David. Berry. 1982. Pokok-pokok Fikiran

Dalam Sosiologi. Jakarta: Rajawali.

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Manus, M.P.B, et al. 1995. Ensiklopedia Tokoh

Kebudayaan. Jakarta: Depdikbud.

Marwati Djoened. Poesponegoro. 1984. Sejarah

Nasional Indonesia Djilid 6. Jakarta:

Balai Pustaka.

Mestika Zed. 1999. Metodologi Sejarah. UNP: Padang

Dr. Mestika Zed, M. A. Dkk. Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan. citra budaya

Ricklefs, M.C. 2010. Sejarah Indonesia Modern

1200-2008. Jakarta: Serambi Ilmu

Semesta.

RM. Soebatarjo. 1983. Biografi Dalam Kumpulan Prasarana Dalam Berbagai Lokakarya. (Jakarta: PIDSN).

R.Z. Leirissa. 1983. Biografi Dalam Pemikiran

Biografi dan Kesejarahan: Suatu Kumpulan Dalam Prasarana Dalam Berbagai Lokakarya. (Jakarta: DEPDIKBUD)

Sagimun, M.D. 1975. “Mengapa Biografi”,

Dalam Penulisan Biografi dan Kesejarahan, Suatu Prasarana Dalam Berbagai Lokakarya. (Jakarta: PIDSN).

Sartono, Kartodirdjo. Pendekatan Ilmu Sosial

Dalam Metodologi Sejarah. jakarta:

(8)

8

Subandrio. 2001. Meluruskan Sejarah

Perjuangan Irian Barat. (Jakarta Selatan: Yayasan Kepada Bangsaku). Sutrisno, Kutoyo. 1985. Suatu Pendekatan

Tentang Penulisan Pahlawan. (Jakarta:

PISDN).

Taufik, Abdullah. 1997. Manusia Dalam

Kemelut Sejarah. (Jakarta: LP3ES).

Aundrey Kahin, Dari pemberontakan ke

Integrasi Sumatera Barat dan politik Indonesia 1926-1998, Hal 171

Karya Ilmiah

Kamidin, Tengku Abdulillah Syafei dan Gerakan Aceh Merdeka tahun 1979-2001, skripsi sejarah , (STKIP PGRI

Sumatera Barat,2006)

Sumarni, Biografi Arisun Sutan Alamsyah Dari

Seorang Guru Menjadi Bupati Militer Pada Masa PDRI. Skripsi (Padang:

UNP, 2007) Arsip

H. Amir Rangkayo Marajo,”Sejarah Dewan

Perjuangan Padang luar Kota di Kalumbuk Kecamatan Kuranji, Kota Padang, (2000). DHD Gedung Joang

45 Padang

Konsep naskah pertempuan Padang dan sekitarnya, tak terbit, (1971), hal 1-2,

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut sesuai dengan temuan dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Young Hon Kim, 2013) yang menemukan bahwa bahwa perceived value para

245 TK MARDIRINI 1 WONOSALAM KECAMATAN WONOSALAM 246 TK MARDIRINI 2 WONOSALAM KECAMATAN WONOSALAM 247 TK MARDISIWI MRANGGEN KECAMATAN MRANGGEN 248 TK MARGO UTOMO

Kekayaan hayati laut Nusa Penida diatas membawa banyak manfaat bagi masyarakat ter- utama dari sektor pariwisata bahari, perikanan dan perlindungan pantai. Terumbu karang

Berdasarkan hasil analisis menggunakan Teknik analisis regresi data panel dan pengukuran dividend payout ratio dengan menggunakan variabel kinerja keuangan dengan

Waste O D RPN Peracikan Proses penyortiran dan pengupasan ulang kulit secara manual pada proses peracikan Terdapat bahan baku fresh yang kulitnya belum terkelupas 5

Bagian pertama tentang pendekatan dalam kajian etika komunikasi yaitu pendekatan kultural guna menganalisis perilaku pelaku profesi komunikasi dan pendekatan strukrural

Dengan penggunaan alat ukur tegangan dan arus induksi dapat diberikan suatu persamaan empiris yang dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik dan

Eutiroidisme adalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah normal sedangkan kelenjar