• Tidak ada hasil yang ditemukan

2009 Indonesian Institute of Sciences (LIPI) UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali*

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2009 Indonesian Institute of Sciences (LIPI) UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali*"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

© 2009 Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali*

Katalog dalam Terbitan

Peranan Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global. Prosiding Seminar/Agung Kurniawan, Ni Kadek Erosi Undaharta, I Putu Agus Hendra Wibawa, I Gede Tirta, Wawan Sujarwo (Ed.). – Jakarta: LIPI Press, 2009.

xx + 738 hlm.; 21 x 29,7 cm ISBN 978-979-799-447-1

1. Konservasi 2. Keanekaragaman Hayati 2. Flora Indonesia 4. Pemanasan Global

333.95

Penelaah : Bayu Adjie, Dedy Darnaedi, Sutrisno, Joko R. Witono, Pande Ketut Sutara, Eniek Kriswiyanti, Teguh Triyono, Ida Bagus Ketut Arinasa

Setting dan Layout : I Putu Agus Hendra Wibawa Desain Sampul : Gede Wawan Setiadi

Penerbit : LIPI Press, anggota Ikapi

*UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali – LIPI Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali 82191 Telp. : +62368 21273; Fax.: +62368 22051 E-mail: kebunrayabali.yahoo.com

(3)

ii

PROSIDING

Seminar “Peranan Konservasi Flora Indonesia

Dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global”

Bali, 14 Juli 2009

ISBN : 978-979-799-447-1

Penelaah :

Bayu Adjie

Dedy Darnaedi

Sutrisno

Joko R. Witono

Pande Ketut Sutara

Enik Kriswiyanti

Teguh Triyono

Ida Bagus Ketut Arinasa

Penyunting :

Agung Kurniawan

Ni Kadek Erosi Undaharta

I Putu Agus Hendra Wibawa

I Gede Tirta

Wawan Sujarwo

Penyelenggara :

UPT BKT Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali - LIPI

bekerja sama dengan

(4)

iii

PROSIDING

Seminar “Peranan Konservasi Flora Indonesia

Dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global”

Bali, 14 Juli 2009

Tidak dibenarkan mengutip ataupun memperbanyak seluruh maupun sebagian isi buku ini kemudian mendistribusikannya, tanpa ijin tertulis dari penerbit.

Diterbitkan oleh :

UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali – LIPI Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali 82191

website : www.kebunrayabali.com e-mail : kebunrayabali@yahoo.com cetakan 2009©

ISBN : 978-979-799-447-1

Penelaah :

Bayu Adjie, Dedy Darnaedi, Sutrisno, Joko R. Witono, Pande Ketut Sutara, Eniek Kriswiyanti, Teguh Triyono, Ida Bagus Ketut Arinasa

Penyunting :

Agung Kurniawan, Ni Kadek Erosi Undaharta, I Putu Agus Hendra Wibawa, I Gede Tirta, Wawan Sujarwo

Setting & Layout :

I Putu Agus Hendra Wibawa Desain Sampul :

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Seminar Nasional Peranan Konservasi Flora Indonesia Dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global telah diselenggarakan pada tanggal 14 Juli 2009 di Kebun Raya “Eka Karya” Bali - LIPI. Dipilihnya tema tersebut didasari oleh rasa kepedulian kita terhadap perubahan iklim yang mulai tidak menentu akhir-akhir ini, yang membawa konsekuensi secara global umat manusia di seluruh belahan dunia, terlepas dari apakah daerah tersebut berkontribusi terhadap terjadinya perubahan iklim atau tidak. Indonesia sebagai negara kepulauan yang beriklim tropis membuatnya berada dalam posisi yang sangat rentan terhadap perubahan iklim.

Ide pelaksanaan seminar ini sebenarnya didorong oleh tugas dan rasa tanggung jawab kami sebagai lembaga konservasi ex-situ tumbuhan tropika khususnya pegunungan kawasan timur Indonesia, dan tuntutan peran serta kami untuk turut berpartisipasi dalam mengatasi pemanasan global yang semakin ramai dibicarakan. Seminar ini terlaksana atas kerjasama antara UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” - LIPI dengan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana beserta Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia (PTTI) dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali. Seminar ini diikuti oleh 165 orang, yang mewakili 16 instansi, termasuk lembaga penelitian, universitas dan lembaga swadaya masyarakat. Dalam seminar ini akan dipaparkan 1 makalah kunci, 4 makalah utama, 5 makalah terpilih, dan diikuti oleh 120 makalah yang tersaji dalam bentuk poster.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia pelaksana dan seluruh pihak yang telah secara langsung maupun tidak langsung membantu terselenggaranya seminar ini. Besar harapan kami bahwa prosiding ini dapat bermanfaat bagi upaya konservasi flora Indonesia dalam mengatasi dampak pemanasan global yang terus berlangsung.

Ir. I Nyoman Lugrayasa Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan

(6)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iv REKOMENDASI ... xv SAMBUTAN KEPALA UPT BALAI KONSERVASI TUMBUHAN

KEBUN RAYA “EKA KARYA BALI” LIPI ... xvi

SAMBUTAN DEPUTI ILMU PENGETAHUAN HAYATI – LIPI ... xix

MAKALAH KUNCI

Peranan Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global

Endang Sukara ... 1 MAKALAH UTAMA

Pembangunan Kebun Raya Daerah dan Peran Strategisnya dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim Global

Mustaid Siregar, Hendrian dan Sutrisno ... 7 Kedalaman Informasi dan Kelembagaan Taksonomi Menghadapi Perubahan

Iklim Global

Dedy Darnaedi ... 14 Pemanasan Global Sebagai Akibat Ulah Manusia Diplanet Bumi

I Wayan Kasa ... 15 Bali dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim

Ketut Suryadarmadi ... 22 MAKALAH ORAL

Impact of Climate Change on Distribution of Elatostema (Urticaceae) In Indonesia

Barry J. Conn dan Julisasi T. Hadiah ... 31 Menyusun Prioritas Koleksi Bagi Kebun Raya Baru di Indonesia

Irawati ... 40 Perubahan Iklim dan Pemanasan Global di Indonesia; Dampaknya terhadap

Kondisi Biogeofisik

Rachmat Fajar Lubis dan Robert Delinom ... 45 Peran Hutan Masyarakat Adat dalam Menjaga Stabilitas Iklim Satu Kajian

Perspektif Deep Ecology (Kasus Masyarakat Desa Adat Tenganan, Bali)

I.G.P.Suryadarma ... 50 New cpDNA Sequences Of The Tree Fern Dicksonia From Indonesia

(7)

vi

MAKALAH PENUNJANG

Inventarisasi dan Eksplorasi Anggrek di Wamena-Papua

I Gede Tirta dan I Nyoman Peneng ... 61 Keanekaragaman Anggrek di Kawasan Sungai Busang, Kalimantan Tengah

Dwi Murti Puspitaningtyas ... 66 Eksplorasi Flora di Kawasan Hutan Komara oleh Kebun Raya Purwodadi

Esti Endah Ariyanti ... 75 Konservasi Tumbuhan Secara Ex Situ Langkah Awal Domestikasi

Subekti Purwantoro ... 81 Beberapa Jenis Pohon yang Menjadi Inang Anggrek Pteroceras javanicum

(J.J.Sm.) Bakh.F. di Twa Lejja Kab. Soppeng Propinsi Sulawesi Selatan

Suhartono ... 85 Kantong Semar (Nepenthes ampullaria Jack) di Hutan Lindung Sungai Wain

Kabupaten Balikpapan Propinsi Kalimantan Timur

Suhartono ... 88 Peranan Konservasi Tumbuhan Warna Alam di Kab. Gianyar dalam Mengatasi

Dampak Pemanasan Global

Pande Ketut Sutara ... 91 Konservasi Nipah (Nypa fruticans) Sebagai Alternatif Desa Banjarasem dalam

Kaitannya dengan Penekanan Pemanasan Global

I Gusti Ngurah Puger ... 99 Eksplorasi Begonia di Cagar Alam Pulau Batanta Barat, Propinsi Papua Barat

I Made Ardaka, I Wayan Mudarsa dan I Nyoman Sudiatna ... 110 Kerapatan dan Keanekaragaman Jenis Pohon pada Perbedaan Status

Kepemilikan Lahan Garapan di Lampung Barat

Indriani Ekasari ... 119 Anggrek Epifit di Twa Bukit Kelam, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten

Sintang, Propinsi Kalimantan Barat

Pa’i Dan Esti Endah Ariyanti ... 128 Digitalisasi Data Konservasi dan Penelitian Tiga Jenis Anggrek Langka di

Jawa Timur Berbasis Sistem Informasi Geografi

Diah Harnoni Apriyanti dan Nina Dwi Yulia ... 133 Identifikasi Dendrobium Spp Daun Pipih dari Seksi Aporum (Orchidaceae) di

Kebun Raya Purwodadi

(8)

vii

Eksplorasi dan Penelitian Tanaman Upacara Agama Hindu di Kecamatan Kintamani, Bangli – Bali

I Made Sudi ... 145 Eksplorasi Flora di Bukit Silangjana Singaraja-Bali

I Made Sudi, I Gusti Putu Wendra dan Ketut Sandi ... 149 Taman Begonia Kebun Raya “Eka Karya” Bali : dalam Tinjauan Analisis

I Made Ardaka dan I Dewa Putu Darma ... 154 Biologi Konservasi Tumbuhan Holoparasit : Percobaan Kultur Invitro Rafflesia

patma dan R. meijerii .

Sofi Mursidawati dan Elizabeth Handini ... 158 Studi Pertumbuhan Anthurium x. ferriense dan Philodendron wendlandii

Schott di Dalam Ruangan pada Intensitas Cahaya yang Berbeda

Siti Fatimah Hanum ... 162 Manipulasi Warna Bunga Hortensia (Hydrangea macrophylla)

dengan Pengaturan pH Tanah

Made Ria Defiani dan Ni Luh Suriani ... 170 Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair dan Jenis Media Terhadap

Pertumbuhan Bibit Anggrek Epidendrum (Epidendrum radicans Pav.)”

Gede Lemes ... 175 Studi Penyimpanan Biji Anggrek Cymbidium finlaysonianum

Elizabeth Handini dan Dwi Murti Puspitaningtyas ... 183 Pelestarian Majegau (Dysoxylum caulostachyum) Flora Identitas Propinsi Bali

Yunita Hardini dan Hartutiningsih M. Siregar ... 191 Masa Berbunga Beberapa Jenis Rhododendron spp. (Sub Sect. Vireya) Koleksi

Kebun Raya ’Eka Karya’ Bali

Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri ... 196 Kultur Daun Phalaenopsis sumatrana Korth. & Rchb.f. Asal Kalimantan Barat

Elizabeth Handini dan Yupi Isnaini ... 206 Isolasi Bakteri Dari Bunga Bangkai (Amorphophalus titanium Becc.) di Kebun

Raya Bogor

Sri Hartin Rahaju, Novik Nurhidayat dan Yuzammi ... 211 Isolasi dan Identifikasi Bakteri Kelompok Pseudomonas “Fluoresens” dari

Bunga Bangkai Amorphophalus paeoniifolius

(9)

viii

Keanekaragaman Isolat Bakteri dari Bunga Bangkai Amorphophalus titanum Becc. di Kebun Raya Cibodas

Sri Hartin Rahaju dan Novik Nurhidayat ... 220 Perbanyakan Baccaurea dulcis dengan Cara Cangkok dengan Pemberian Zat

Pengatur Tumbuh

Reni Lestari ... 227 Aplikasi Bahan Organik untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman dan

Populasi Cacing Tanah di Sumberjaya Lampung Barat

Agus Karyanto, Sri Murwani, Rusdi Evizal dan Sugiatno ... 232 Perkecambahan Biji Beberapa Jenis Tumbuhan Berpotensi

Tri Handayani dan Melani Kurnia Riswati ... 240 Daya Hidup Biji Majegau (Dysoxylum caulostachyum Miq) dan Rijasa

(Elaeocarpus grandiflorus JE.Smith).

Dewi Lestari ... 244 Kajian Tumbuhan Endemik Kalimantan: Osmoxylon borneense Seem.

Hary Wawangningrum dan Dwi Murti Puspitaningtyas ... 249 Manfaat Aren, Arenga pinnata Wurmb. Merr. dan Potensinya Sebagai

Tanaman Reintroduksi di Daerah Aliran Sungai (DAS)

I Made R. Pendit, Ni Putu Sriasih, dan I Made Sumerta ... 254 Pemanfaatan Gatep (Inocarpus fagiferus (Parkinson) Fosb.) Sebagai

Penghijauan Lahan Marginal

I Made Sumerta, I Made R. Pendit dan I Made Suja ... 258 Averrhoa spp. di Kebun Raya Bogor dan Upaya Konservasinya

Inggit Puji Astuti dan Rugayah ... 261 Keanekaragaman Flora di Kawasan Suaka Margasatwa Danau Pulau Besar -

Danau Bawah - Jamrud, Riau.

Esti Munawaroh ... 265 Studi Populasi Jenis-Jenis Bambu Alam di Kawasan Hutan Palungan Batu,

Kabupaten Jembrana-Bali.

Ida Bagus Ketut Arinasa ... 271 Reintroduksi Palem Nyabah (Pinanga arinasae J.R. Witono) Jenis Endemik di

Bali

Ida Bagus Ketut Arinasa ... 276 Inventarisasi Tumbuhan di Taman Nasional Kepulauan Togean

(10)

ix

Analisa Kromosom dan DNA Serta Diversifikasi Morfologi; Studi Kasus pada Salvia spp. (Lamiaceae)

Sudarmono dan Izu A. Fijridiyanto ... 295 Kumis Kucing (Orthosiphon spp.; Lamiaceae) di Indonesia dan Indikasi Jenis

Baru dari Pulau Waigeo, Papua Barat

Sudarmono dan Izu A. Fijridiyanto ... 303 Studi Pendahuluan Deteksi Keragaman Populasi Jati (Tectona grandis L.)

dengan Marka RAPD

Made Pharmawati ... 307 Taman Panca Yadnya Kebun Raya ”Eka Karya” Bali Suatu Konsep Konservasi

dan Budaya Dalam Harmoni

I Dewa Putu Darma ... 312 50 Tahun Peran Kebun Raya Eka Karya Bali dalam Konservasi Tumbuhan

Siti Fatimah Hanum dan Wenni Setyo Lestari ... 316 Inventarisasi Jenis Tanaman Pekarangan yang Berpotensi Obat di Desa

Sukajadi Kabupaten Bogor

Siti Fatimah Hanum ... 328 Potensi Ficus benjamina L. sebagai Tanaman Konservasi di Bali

I Nyoman Peneng ... 337 Peranan Ecopark dalam Pengembangan dan Pelestarian Jenis-Jenis Tumbuhan

Berpotensi di Indonesia

Tri Handayani, Sugiarti dan Ika Sartika ... 344 Keanekaragaman Jenis Araliaceae di Cagar Alam Sago Malintang, Sumatera

Barat

Hary Wawangningrum ... 353 Kekayaan Sumber Daya Alam di Cagar Alam Dolok Sibual-Buali, Sumatera

Utara

Rismita Sari ... 359 Keanekaragaman Spesies Burung dan Habitatnya di Kebun Raya Eka Karya

Bali

Sudaryanto ... 365 Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Buah di Kalimantan Tengah dan Habitat

Tumbuhnya

Reni Lestari, Rismita Sari, Didit Okta Pribadi dan Andy Bhermana ... 370 Potensi dan Konservasi Genitri (Elaeocarpus sphaericus Schum) di Bali

(11)

x

Eksplorasi Tumbuhan di Kawasan Cagar Alam Gunung Tangkoko, Bitung, Sulawesi Utara

Agung Kurniawan dan I Made Raharja Pendit ... 386 Pematahan Dormansi Biji Kedawung (Parkia timoriana (DC.) Merr.) dengan

Larutan H2SO4

Sri Wahyuni dan Syamsul Hidayat ... 396 Perkecambahan Palem Endemik Sulawesi Pigafetta elata (Giseke) Becc.

Kebun Raya Purwodadi

Rony Irawanto ... 404 Biji dan Perkecambahan Typhonodorum lindleyanum Schott Kebun Raya

Purwodadi

Rony Irawanto dan Abban Putri Fiqa ... 410 Studi Perilaku Perkecambahan Biji Cempedak (Artocarpus integer (Thunb.)

Merr.)

Abban Putri Fiqa dan Dewi Ayu Lestari ... 416 Teknik Perbanyakan Konvensional dengan Spliting Batang pada Beberapa

Media Tanam Anggrek Dendrobium macrophyllum A. RICH.

I Gede Tirta ... 420 Efektivitas Media Tanam dan Perlakuan Pratanam pada Perkecambahan Biji

Tanjung (Mimusops elengi L.) dan Trengguli (Cassia fistula L.) sebagai Tumbuhan Penyerap Karbondioksida

Winda Utami Putri ... 424 Analisis Kandungan Klorofil Caulerpa lentillifera J. Agardh Ditinjau dari

Aspek Fisiologis dan Ekologis

Ni Wayan Sri Ika Yadnyasari dan Ni Putu Adriani Astiti ... 430 Palem Marquesas (Pelagodoxa henryana Becc.;Arecaceae), Salah Satu Koleksi

Kritis di Kebun Raya Bogor dan Perbanyakannya

Sumanto ... 433 Induksi Pembentukan Kantong Tanaman Nepenthes rafflesiana Jack pada

Berbagai Konsentrasi Media dan Ukuran Wadah Kultur

Eka Martha Della Rahayu dan Yupi Isnaini ... 436 Perbanyakan Syzygium cumini dan Syzygium polyanthum di Kebun Raya

Purwodadi

Deden Mudiana ... 442 Kegiatan Perbanyakan Tanaman di Kebun Raya Purwodadi

(12)

xi

Variasi Konsentrasi Giberelin (GA3) terhadap Pertumbuhan Planlet Dendrobium conanthum Secara In Vitro

Destario Metusala dan Fajar Nurrachman ... 451 Efektifitas Beberapa Tanaman Penyerap Timbal (Pb) pada Kawasan Pabrik dan

Padat Lalu Lintas di Kawasan Singosari, Kabupaten Malang

Agung Sri Darmayanti dan Siti Sofiah ... 456 Kondisi Fisiologis Daun Puring (Codiaeum variegatum) pada Tingkat Cemaran

Timbal (Pb) yang Berbeda

Agung Sri Darmayanti ... 461 Perkecambahan Biji Kantong Semar (Nepenthes ampullaria Jack.) pada

Berbagai Media In Vitro dan di Rumah Kaca

Yupi Isnaini ... 465 Biologi Konservasi Tumbuhan Holoparasit : Inokulasi Biji Rafflesia patma

Secara In-Vivo

Sofi Mursidawati dan Melani Kurnia Riswati ... 472 Pemekaran Bunga Hibiscus Di Kebun Raya Cibodas

Sumanto ... 476 Sempupu Island Nature Reserve : A Contribution To Small Island’s Plant

Diversity And Karst Ecosystem Conservation As A Potential Investment In Climate Change Mitigation And Adaptation Activity

Rosniati A. Risna and Dwi Narko ... 481 Keberadaan Pulai (Alstonia spp.) di Taman Nasional Ujung Kulon dan Upaya

Perbanyakannya untuk Bahan Baku Kerajinan Maupun Obat Tradisional

Syamsul Hidayat dan Sutrisno ... 491 Kebun Raya “Eka Karya” Bali dan Begonia Sewindu Perjalanan Konservasi,

Penelitian dan Pengembangan Begonia

Hartutiningsih - M. Siregar, I.M. Ardaka, G. W. Setiadi, I.N. Lugrayasa dan

Mustaid Siregar ... 497 Konservasi Tanaman Upacara Agama Hindu Bali dari Kecamatan Bebandem,

Kabupaten Karangasem, Bali

Agung Kurniawan, I Gusti Putu Wendra dan I Ketut Sandi ... 505 Pembuatan Arang Aktif dari Limbah Kulit Suren (Toona sureni Merr.) dalam

Upaya Konservasi Bahan

(13)

xii

Karbon Aktif Serbuk Gergaji Kayu Kelapa (Cocos nucifera L.) dalam Memperbaiki Kualitas Air

Wawan Sujarwo ... 517 Potensi Obat Tumbuhan Benalu di Taman Wisata Alam (TWA) Cani Sirenreng

Dusun Maningo Desa Tellu Boccoe Kecamatan Ponre Kabupaten Bone Sulawesi Selatan

Sri Wuryanti dan Deden Mudiana ... 521 Inventarisasi Tumbuhan Obat di Beberapa Daerah di Kabupaten Banyuwangi

Sri Wuryanti dan Esti Endah Ariyanti ... 527 Potensi Baccaurea spp. : Studi Kasus di Kebun Raya Bogor

Popi Aprilianti, Reni Lestari dan Winda Utami Putri ... 534 Pemanfaatan Bahan Tumbuhan dalam Tradisi Nginang Sirih pada Perayaan

Sekaten di Keraton Kasultanan Jogjakarta

Destario Metusala ... 545 Studi Potensi Beberapa Jenis Bulbophyllum (Orchidaceae) di

Kebun Raya Purwodadi sebagai Tumbuhan Epifit Penyerap CO2

Destario Metusala ... 550 Pendugaan Nilai Keindahan Tanaman Palem Koleksi Kebun Raya Purwodadi

Dendik Subekti dan Rony Irawanto ... 554 Etnobotani Sirih ( Piper betle.L.) sebagai Pelengkap Canang untuk Sarana

Upacara Yadnya

Cornelius Sri Murdo dan Pande Kadek Ayu Suarsini ... 557 Skrining Tumbuhan Yang Berpotensi Sebagai Pestisida Ramah Lingkungan

Untuk Meminimalisir Penyebab Pemanasan Global

I Putu Agus Hendra Wibawa ... 562 Pemanfaatan Gleditsia assamica Bor. Sebagai Tanaman Reboisasi

I Nyoman Peneng dan Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri ... 569 Diversifikasi Pangan Sebagai Salah Satu Alternatif untuk Mengurangi

Pemanasan Global

Joko Ridho Witono dan Yuzammi ... 573 Fenologi Empat Jenis Tumbuhan Akumulator Merkuri

Syamsul Hidayat, Titi Juhaeti dan Nuril Hidayati ... 579 Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Evaluasi Pemilihan Lahan Tanam

(14)

xiii

Murraya sp. dari Cyclops : Karakteristik Morfologi dan Persebarannya

I Nyoman Lugrayasa, Inggit Puji Astuti dan Sutrisno ... 590 Beberapa Tanaman Penyerap Polutan di Kebun Raya Purwodadi

Dewi Ayu Lestari dan Siti Sofiah ... 595 Kadar Karbon Pohon Manii (Maesopsis eminii Engl.) di Kecamatan

Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY

Wawan Sujarwo ... 600 Studi Habitat Dan Populasi Ascocentrum Miniatum (Lindl.) Schltr di

Kabupaten Malang

Pa’i, Siti Nurfadilah dan Nina Dwi Yulia ... 603 Ki Calung (Diospyros macrophylla Blume) di Taman Nasional Ujung Kulon

Banten

Dodo ... 608 Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan untuk Menciptakan

Kenyamanan Klimatik di Jakarta Pusat

Imawan Wahyu Hidayat ... 612 Estimasi Stok Karbon Tanaman Penyerap Polutan di Kebun Raya Purwodadi

Siti Sofiah dan Dewi Ayu Lestari ... 621 Peran Masyarakat dalam Penurunan Efek Global Warming: Studi Kasus Pada 5

Desa di Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali

Ni Luh Watiniasih, N. L. P. Eswaryanti K., I. A. Astarini, Retno Kawuri dan Ni

Made Suartini ... 626 Analisis Pemanfaatan Digital Library: Hubungannya dengan Konservasi

Tumbuhan dan Isu GlobalWarming

Diah Harnoni Apriyanti, Patmiati ... 630 Digitalisasi Data Keragaman dan Penelitian Tiga Jenis Anggrek Langka di

Jawa Timur Berbasis Sistem Informasi Geografi

Diah Harnoni Apriyanti dan Nina Dwi Yulia ... 634 Keragaman Vegetasi di Plot Permanen Cibogo, Kawasan Hutan Kebun Raya

Cibodas: Studi Awal Dinamika Populasi

Anggun R. Gumilang ... 640 Potensi Hutan Pinus Sebagai Penyimpan Karbon di Kecamatan Ngantang,

Kabupaten Malang

(15)

xiv

Estimasi Sumbangan Karbon, Serasah, dan Hubungannya dengan Keberadaan Cacing Tanah pada Sistem Agroforestri

Amir Hamzah dan Rossyda Priyadarshini ... 650 Persebaran dan Pemanfaatan Ketak [Lygodium circinnatum (Burm.f.) Sw.] di

Gunung Pusuk, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

I Dewa Putu Darma dan Ida Bbagus Ketut Arinasa ... 658 Peranan Pertanian Organik dalam Mencegah Pemanasan Global

Solikin ... 664 Sistem Bertanam untuk Meningkatkan Penyerapan CO2 dan Cadangan Karbon

: Kajian Pada Pekarangan

Solikin ... 670 Evaluasi Kualitas Visual Arsitektur Pohon untuk Desain Lansekap

Dwi Setyanti dan Aris Munandar ... 675 Peranan Kawasan Hutan Mangrove Perapat Benoa sebagai Kawasan

Konservasi Flora di Daerah Kota Denpasar

A. A. Ketut Darmadi ... 684 Penurunan Keragaman Pohon dan Nematoda Akibat Alih Guna Hutan Menjadi

Lahan Pertanian Memacu Munculnya Masalah Nematoda

I G. Swibawa, R. Evizal, F.K. Aini, F.X. Susilo, K. Hairiah dan D. Suprayogo ... 688 Could The Antagonistic Plants In Rubber Plantation Save The Natural Carbon

Dioxide Sequestration?

Joko Prasetyo and F.X. Susilo ... 698 Jenis-jenis Lygodium dari Cagar Alam Bukit Bungkuk, Riau dan

Pertumbuhannya di Kebun Raya Bogor

Sri Hartini ... 702 Huperzia squarrosa (G. Forster) Trevisan: Potensi Pemanfaatan, Keberadaan

di Alam dan Konservasinya di Kebun Raya Bogor

Sri Hartini ... 707 Konservasi dan Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Lahan Kering

I Gede Tirta ... 711 Cadangan Karbon pada Sistem Penggunaan Lahan Kopi : Apakah Umur

Tegakan Mempengaruhi Besarnya Karbon Tersimpan?

Rossyda Priyadarshini, Titut Yulistyarini dan Enny Dyah Yuniwati ... 716 Pelestarian Jenis-Jenis Tumbuhan Berguna Melalui Kearifan Lokal Di Desa

Adat Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali

Nyoman Wijana ... 724 DAFTAR PESERTA ... 732

(16)

xv

REKOMENDASI

Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global

Peserta seminar lebih lanjut menyampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut : 1. Konservasi ex situ flora dalam bentuk kebun raya mempunyai peluang untuk

dijadikan model mitigasi dan adaptasi terhadap pemanasan global.

2. Konservasi harus diimbangi dengan kegiatan riset mendasar baik untuk menggali nilai ekonomi tumbuhan maupun untuk mempelajari sifat tumbuhan dalam kaitannya dengan adaptasi dan mitigasi terhadap pemanasan global

3. Penerapan hasil riset diharapkan dapat menekan laju kepunahan jenis akibat dampak pemanasan global sekaligus meningkatkan nilai ekonomi tumbuhan yang bermanfaat bagi masyarakat untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan berbasis sumber daya keanekaragaman hayati.

4. Diperlukan sosialisasi yang lebih intensif untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan, menanam dan memelihara tumbuhan untuk mengatasi pemanasan global tanpa mengabaikan kearifan lokal.

5. Pendirian kebun raya daerah membuka kesempatan pemanfaatan tumbuhan lokal untuk kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, pembangunan ekonomi serta perbaikan lingkungan hidup.

Tim Perumus

Ketua : Ir. Mustaid Siregar, M.Si (Kebun Raya Bogor - LIPI)

Sekretaris : Wawan Sujarwo, M.P (Kebun Raya ”Eka Karya” Bali – LIPI) Anggota : Ir. I Nyoman Lugrayasa (Kebun Raya ”Eka Karya” Bali – LIPI)

: Dr. Irawati (Kebun Raya Bogor - LIPI)

: Prof. Dr. I Wayan Kasa (FMIPA - Universitas Udayana) : Drs. Pande Ketut Sutara, M.Si (FMIPA - Universitas Udayana)

(17)

xvi

SAMBUTAN KEPALA UPT BALAI KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA “EKA KARYA” BALI - LIPI

Ir. I Nyoman Lugrayasa

Om Swastiastu

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua

Yth. Bapak Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati - LIPI

Yth. Bapak Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor - LIPI Yth. Para Pemakalah Utama dan seluruh peserta seminar

Serta para undangan yang Saya hormati

Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan anugerah - Nya sehingga di pagi ini kita dapat bersama-sama kembali di Gedung Serba Guna “Nayaka Loka” ini untuk mengikuti Seminar Nasional “Peranan Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global.”

Para hadirin yang saya hormati,

Ide pelaksanaan seminar ini sebenarnya didorong oleh tugas dan rasa tanggung jawab kami sebagai lembaga konservasi ex-situ tumbuhan tropika khususnya pegunungan kawasan timur Indonesia, dan tuntutan peran serta kami untuk turut berpartisipasi dalam mengatasi pemanasan global yang semakin ramai dibicarakan.

Sebelumnya, tiga seminar dan simposium yang pernah diselenggarakan oleh Kebun Raya “Eka Karya” Bali : yaitu yang pertama di tahun 2004, bekerja sama dengan Universitas Udayana dan Universitas Mahasaraswati, menyelenggarakan seminar khusus tentang “Konservasi Tumbuhan Upacara Agama Hindu”.

Yang ke dua, di tahun 2005, bekerjasama dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Provinsi Bali, untuk menyelenggarakan Simposium “Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Sumber Daya Air di Kawasan Tri-danau Beratan, Buyan dan Tamblingan.”

Dan yang ke tiga, di tahun 2007 melalui kerja sama dengan Universitas Udayana dan Universitas Hindu Indonesia - Denpasar menyelenggarakan seminar tentang tumbuhan usada dengan tema “Konservasi Tumbuhan Usada Bali dan Peranannya dalam Mendukung Ekowisata”.

Pada tahun 2009 ini Kebun Raya “Eka Karya” Bali menggandeng kembali Universitas Udayana, beserta Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali untuk menyelenggarakan seminar dengan tema “Peranan Konservasi Flora Indonesia Dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global.”

Dipilihnya tema tersebut didasari oleh rasa kepedulian kita terhadap perubahan iklim yang mulai tidak menentu akhir-akhir ini, yang membawa konsekuensi secara global umat manusia di seluruh belahan dunia, terlepas dari apakah daerah tersebut berkontribusi terhadap terjadinya perubahan iklim atau tidak. Indonesia sebagai negara kepulauan yang beriklim tropis membuatnya berada dalam posisi yang sangat rentan

(18)

xvii

terhadap perubahan iklim. Naiknya permukaan air laut sebagai salah satu dampak perubahan iklim menyebabkan terancamnya jutaan penduduk yang tinggal di daerah pesisir pantai. Selain itu para petani dan nelayan yang mata pencahariannya sangat bergantung pada cuaca dan musim juga rentan terhadap perubahan iklim. Dampak dari pemanasan global terhadap flora yang ada di dalam kawasan hutan, beberapa juga akan diperkirakan punah karena tidak mampu beradaptasi, sebaliknya spesies yang mampu bertahan akan berkembang tak terkendali. Kebakaran hutan juga punya andil besar terhadap hilangnya berbagai keanekaragaman hayati terutama yang memiliki nilai ekonomis tinggi, dan diperkirakan setiap tahunnya telah terjadi kebakaran hutan di Indonesia seluas 5 juta Ha.

Para hadirin yang saya hormati,

Kita menyadari bahwa mengkonservasi tumbuhan bukanlah pekerjaan mudah, tidak cukup dikerjakan oleh satu instansi dan sekelompok orang. Di sinilah dibutuhkan kesadaran dan kerja sama semua instansi dan lapisan masyarakat harus terlibat aktif berperan. Hal ini tidak mudah kita lakukan apalagi harus mengubah suatu kebiasaan. Ini tantangan untuk kita bersama ke depannya, bagaimana tumbuhan di muka bumi tidak mudah habis akibat penggunaan yang berlebihan dan akibat degradasi habitat. Sebuah sumber yang saya kutip dari hasil Konferensi Kelautan Dunia (WOC) di Manado yang diselenggarakan pada tanggal 11 - 15 Mei 2009, yang mengkaji secara ilmiah tentang potensi laut dalam menyerap dan melepas karbon, turunnya produksi pangan serta meningkatnya banjir dan badai karena perubahan iklim. Iklim sudah mengalami perubahan ekstrim dan jika dibiarkan akan membuat bumi hancur atau bumi tetap ada tetapi manusia tidak ada/punah. Sebuah peringatan bagi perusak lingkungan, usia bumi diramalkan tinggal 100 th lagi terhitung sejak terjadinya pemanasan bumi akibat ulah manusia pada kurun 1990 - 2000 (Sek. Menteri Lingkungan Hidup, Ir. Arief Yuono, M.A, 16/5, dalam seminar Nasional bertajuk “Strategi Adaptasi dan Mitigasi terhadap Perubahan Iklim” yang disampaikan di Universitas Kristen Surabaya).

Bapak Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati - LIPI yang saya hormati,

Pada kesempatan ini dapat kami laporkan bahwa target peserta seminar ini adalah 150 orang. Kini jumlah peserta yang terdaftar di sekretariat adalah 165 orang, yang mewakili 16 instansi, termasuk lembaga penelitian, universitas dan lembaga swadaya masyarakat. Dalam seminar ini akan dipaparkan 1 makalah kunci, 4 makalah utama, 5 makalah terpilih, dan diikuti oleh 120 makalah yang tersaji dalam bentuk poster.

Kami selaku penyelenggara berharap, semoga seminar ini dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai ajang diskusi dan tukar menukar informasi, mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pemanasan global, khususnya mengenai peran serta konservasi flora dalam mengatasi dampaknya.

Dalam kesempatan ini pula, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati - LIPI atas kehadirannya, dan nantinya kami mohonkan pula untuk dapat memberi sambutan sekaligus membuka secara resmi acara seminar ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Dekan Fakultas MIPA Universitas Udayana, Ketua Penggalang Taksonomi Tumbuhan dan Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali atas kerjasamanya. Semoga kerja sama ini dapat terus kita jalin.

(19)

xviii

Akhirnya, adalah karena keuletan dan kegigihan dari seluruh panitia, seminar ini dapat terlaksana. Tiada kata yang lebih tepat dalam menggambarkan dedikasi dan jerih payah Saudara. Dari hati yang paling dalam Saya ucapkan terima kasih atas kebersamaannya. Akhirnya, kepada seluruh peserta seminar saya ucapkan selamat datang dan selamat berdiskusi.

Om Shanti Shanti Shanti Om Wassalamualikum Wr. Wb.

(20)

xix

SAMBUTAN DEPUTI ILMU PENGETAHUAN HAYATI - LIPI

Prof. Dr. Endang Sukara

Ass. wr. wb. Selamat pagi Salam sejahtera Om swastiastu

Yth. Bapak Prof. Dr. Suparka Yth. Bapak Dr. Deddy Darnaedi Yth. Ibu Dr. Irawati

Yth. Saudara Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor,

Yth. Saudara Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Ekakarya Bali, Para tamu undangan dan sdr peserta seminar yang berbahagia

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang atas ridhoNYA, kita dapat hadir dalam keadaan sehat walafiat.

Saudara sekalian, kebun raya sebagai mana kita maklumi, memiliki posisi strategis. Kebun raya adalah tempat untuk konservasi tumbuh-tumbuhan. Di Kebu Raya pula, tumbuhan diteliti secara mendasar agar potesi tumbuhan cepat terungkap. Melalui Kebun Raya ini pula pengetahuan tentang tumbuhan ini dapat dikomuniksikan kepada masyarakat. Kebun Raya mempunyai peran sebagai sarana pendidikan. Karena keindahannya, kesejukannya, dan kenyamanannya, kebun raya merupakan tempat rekreasi.

Saudara sekalian yang berbahagia,

Dalam kaitan tema dari seminar ini, peran konservasi flora Indonesia dalam mengatasi dampak pemanasan global, maka yang menjadi isu penting saat ini meningkatnya kesadaran publik tentang arti pentingnya tumbuhan untuk menjaga keutuhan bumi shg dapat dihuni manusia lebih lama lagi.

Saya sangat menghargai usaha yang dilakukan Kebun Raya Bali menggalang kemitraan menyelenggarakan berbagai kegiatan produktif termasuk menyelenggarakan berbagai kegiatan seminar melalui kerjasama strategis dengan berbagai pihak seperti Universitas, pemerintah daerah dan Departemen Sektor.

Aksi nyata untuk merespon isu strategis dapat segera dilakukan dengan penghijauan untuk menekan laju pendangkalan danau, dengan melaksanakan pelestarian adat dan tradisi kedekatan masyarakat dg tumbuhan, pembangunan ekonomi berbasis kekayaan hayati Bali mulai ecotourism industry (keindahan landskap ekosistem dan budaya) sampai ke industri pharmaceutical berbasis usada.

Saya yakin, melalui usaha positif kita untuk melindungi tumbuhan dan memanfaatkan tumbuhan akan memberikan sumbangan terhadap penurunan laju pemanasan global.

(21)

xx

Dalam kesempatan, perkenankanlah, saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada panitia yang telah bekerja keras dan tekun sehingga acara ini berlangsung dengan baik. Saudara sekalian, demikian sambutan saya,

Dengan mengucapkan

bimillahirrokhmanirrohim, Seminar Nasional Peranan Konservasi Flora Indonesia Dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global. Dibuka dengan resmi.

Selamat berseminar Ass. wr. wb.

(22)

344

ISBN 978-979-799-447-1

Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global

PERANAN ECOPARK DALAM PENGEMBANGAN DAN PELESTARIAN JENIS-JENIS TUMBUHAN BERPOTENSI DI INDONESIA

Tri Handayani, Sugiarti dan Ika Sartika

PKT Kebun Raya Bogor - LIPI Jl. Ir H. Juanda 13 Bogor 16122

ABSTRACT - The effect of global warming has threatened plant life minimize this effect, the

sustainability of plants has to be. The occurence of conservation sites, especially in urban area, is utterly required. Maintained Ecology Park, is an open green area located in Cibinong Science Centre that is surrounding by industrial estates with high population density. The Ecology Park corporate-image is always improved especially in conservation ex situ actions. The existence of the Ecology Park expects to enhance the quality of Cibinong City environment and becoming a centre of knowledge. About 235 potential collection of plant species from 60 genera in Ecology Park plants have been studied. There are 20 kinds usefulness of its collection are found. The Ecology Park is seeking to improve growth of its collection in order to achieve sustainability.

Key words : Ecopark, development, sustainably, potential plants.

PENDAHULUAN

Flora mengandung beragam manfaat bagi hidup dan kehidupan manusia. Adanya pemanasan global telah mengancam kehidupan flora dan fauna di seluruh dunia. Pemanasan global disebabkan oleh adanya efek rumah kaca karena ketidakmampuan tumbuh-tumbuhan dan lautan mengabsorbsi gas CO2 yang berlebihan.

Akibatnya terjadi peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Menurut Astutik (2008) salah satu fenomena alam akibat pemanasan global adalah ketidakpastian datangnya musim hujan dan musim kemarau. Secara umum pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan iklim di muka bumi. Beberapa faktor lain penyebab perubahan iklim antara lain penebangan hutan, pencemaran dari asap kendaraan, asap pabrik dan berkurangnya ruang terbuka hijau.

Penebangan hutan seringkali berdampak pada kurangnya keanekaragaman tumbuhan penghuni hutan. Keanekaragaman di Indonesia menduduki peringkat lima besar di dunia : yaitu memiliki lebih dari 38.000 jenis tumbuhan tinggi. Namun, kawasan hutan di Indonesia berkurang secara cepat akibat dibukanya hutan untuk dimanfaatkan kayunya, untuk lahan pertanian, dan pemanfaatan lahan lainnya (Anonim, 2003). Rusaknya hutan akan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap ekosistem, perubahan iklim serta memperparah dampak dari pemanasan global.

Salah satu upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan membangun kawasan terbuka hijau, seperti Ecology Park

(Ecopark). Ecopark dibangun di dalam kawasan Cibinong Science Centre (CSC). Kawasan CSC – LIPI berada di daerah kawasan industri yang padat pemukiman. Luasnya sekitar 189,9 ha, terletak di Desa Cibinong (150,94 ha) dan Desa Nanggewer (38,69 ha), Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. CSC – LIPI Cibinong diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat pelatihan dan peningkatan pendidikan terutama yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati dan lingkungan. Ecopark dibangun untuk melengkapi fasilitas ilmiah kawasan CSC yang tidak hanya bermanfaat unutk dunia penelitian golongan intelektual saja tetapi juga membangun masyarakat yang berwawasan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan (Sugiarti, 2005).

Awalnya, kawasan Ecopark merupakan lahan pertanian yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam singkong, jagung atau talas. Setelah dibangun Ecopark, dilahan ditanami vegetasi sesuai dengan keragaman tipe-tipe ekosistem Indonesia yang cocok dengan kondisi lingkungan CSC. Jenis-jenis yang ditanam adalah tumbuhan asli Indonesia. Sejak tahun 2003 sampai dengan 2008 telah ditanam sekitar 6.000 jenis. Jenis-jenis yang ditanam memiliki potensi yang beranekaragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi jenis-jenis tersebut, dan cara pelestariannya. Hasilnya diharapkan dapat dimanfaatkan untuk melengkapi informasi ilmiah di Ecopark dan masyarakat umum.

(23)

345

ISBN 978-979-799-447-1

Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global

BAHAN DAN METODE

Bahan yang dipergunakan adalah tanaman koleksi Ecopark. Penentuan potensi jenis dilakukan terhadap koleksi Ecopark yang sudah diketahui jenisnya. Penentuan potensi berdasarkan pada hasil pengamatan di lapangan, percakapan pribadi maupun studi literatur. Semua potensi yang dimiliki oleh suatu jenis di catat. Selain itu di uraikan tentang pelestarian dan pengembangan jenis-jenis tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sekitar 235 jenis tumbuhan dari 60 marga koleksi Ecopark telah dikaji potensinya. Hasilnya ditemukan sekitar 20 macam kegunaan dari jenis-jenis tersebut. Kedua puluh potensi tersebut adalah penghasil kayu utama, penghasil kayu kurang penting, pangan, obat tradisional, bahan industri kosmetik, pakan ternak, pupuk hijau, tanaman pinggir jalan/road side, tanaman peneduh, penghasil damar/resin, tanaman hias, bahan pewarna, upacara adat, sayur-sayuran (lalaban), pemikat satwa (burung, kelelawar atau kalong), penghasil racun, bumbu/rempah, pakan lebah madu, insektisida dan pewangi pakaian.

1. Penghasil Kayu Utama. Jenis-jenis yang

hasil utamanya berupa kayu, biasanya menghasilkan kayu komersial yang berfungsi untuk membangun, mebelair, industri, jembatan, kapal, papan lantai, dan lain-lain. Sebagian besar merupakan kayu berkualitas baik. Banyak diantaranya kayu untuk ekspor.

2. Penghasil Kayu Kurang Penting. Jenis-jenis

pohon yang kayunya kurang tinggi nilainya. Kualitas kayu bervariasi, kurang awet sampai awet. Umumnya digunakan untuk perabot rumah tangga, lantai, perkakas pertanian, kayu lapis, peti kemas, arang, kayu bakar, kotak, perahu, dan lain-lain.

3. Pangan. Golongan tumbuhan yang buahnya

dapat dijadikan pangan, baik sebagai buah segar maupun hasil olahannya (selai, manisan, dan lain-lain)

4. Obat Tradisional. Jenis-jenis yang dapat

dimanfaatkan untuk bahan obat tradisional. Bagian digunakan daun, bunga, buah dan kadang-kadang seluruh bagian tanaman.

5. Bahan Industri Kosmetik. Golongan ini

terdiri atas jenis-jenis yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran dalam industri kosmetik. Pada umumnya untuk campuran bedak, krim badan,

pewangi, minyak rambut, sabun, lulur, pasta gigi atau aroma terapi.

6. Pakan Ternak. Golongan tumbuhan yang

daunnya atau ranting muda dapat digunakan sebagai pakan ternak seperti sapi, kerbau atau kambing.

7. Pupuk hijau. Golongan jenis-jenis yang dapat

dimanfaatkan sebagai bahan pupuk hijau atau bagian akar terdapat bintil akar yang berguna sebagai pengikat oksigen.

8. Tanaman pinggir jalan/Road side tree.

Terdiri atas jenis-jenis yang pada umumnya ditanam dipinggir-pinggir jalan sebagai peneduh, perindang, penambah oksigen maupun pengikat gas CO2.

9. Pohon Pelindung/Peneduh. Terdiri dari

jenis-jenis yang dapat dimanfaatkan untuk peneduh jenis lainnya. Biasanya di area perkebunan (teh, kopi, lada). Setelah tanaman perkebunannya dewasa, pohon pelindung akan ditebang.

10. Damar/getah. jenis-jenis yang menghasilkan

damar atau resin yang dapat dimanfaatkan untuk diolah lebih lanjut.

11. Tanaman Hias. Jenis-jenis yang sengaja

ditanam dipekarangan atau halaman karena keindahan bunga, tajuk, daun atau perawakannya.

12. Bahan Pewarna. Jenis-jenis yang bagian

tanamannya dapat dimanfaatkan untuk pewarna kain, makanan, atau kerajinan.

13. Upacara Adat. Jenis-jenis yang

dimanfaatkan dalam ritual suatu upacara adat keagamaan, suku atau budaya.

14. Sayuran/Lalaban. Jenis-jenis yang

dimanfaatkan untuk sayuran atau di makan mentah sebagai lalab. Bagian yang disayur atau dilalab biasanya daun, pucuk atau bijinya.

15. Bahan Pewarna. Jenis-jenis yang dapat

menarik dan mengundang satwa, seperti burung, kalong, kelelawar atau tupai untuk memakan buah-buahan.

16. Penghasil Racun. Jenis-jenis yang

mengandung racun, biasanya untuk racun ikan atau anak panah. Kadang-kadang racun tersebut dapat meracuni manusia bila memakannya.

(24)

346

ISBN 978-979-799-447-1

Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global

17. Rempah/Bumbu. Jenis-jenis yang

digunakan sebagai bumbu masakan.

18. Pakan Lebah Madu. Jenis-jenis yang

menghasilkan bunga mengandung nectar sebagai sumber pakan lebah madu.

19. Insektisida. Jenis-jenis yang digunakan

sebagai bahan pembasmi serangga, baik secara tunggal maupun campuran.

20. Pewangi Pakaian. Jenis-jenis yang dapat

digunakan untuk memberikan aroma wangi pada pakaian, sprei, sarung bantal, dan lain-lain.

Setiap jenis memiliki potensi satu sampai lebih dari satu (lampiran 1). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jenis-jenis yang banyak dimanfaatkan termasuk ke dalam suku : Euphorbiaceae (20 jenis), Arecaceae (15 Jenis), Caesalpiniaceae (13 Jenis), Dipterocarpaceae (12 jenis), Sterculiaceae (11 jenis), Lauraceae (10 jenis), Ebenaceae (10 jenis), Clusiaceae (10 jenis), Sapindaceae (9 jenis). Jenis yang berpotensi sebagai penghasil kayu kurang penting ternyata jumlahnya paling banyak (162 jenis). Jenis yang dapat dimanfaatkan sebagai pewangi pakaian hanya ada dua. Jumlah jenis yang berpotensi secara lengkap disajikan pada table 1.

Tabel 1. Jumlah Jenis Setiap Kegunaan

Setiap jenis memiliki paling sedikit satu (1) manfaat dan paling bangak 9 manfaat. Secara lengkap banyaknya manfaat setiap jenis disajikan pada tabel 2. Sebagian besar jenis hanya memiliki satu macam manfaat. Manfaat tersebut merupakan kegunaan yang paling sering diambil oleh manusia, yaitu untuk penghasil kayu kurang penting. Dalam hal ini termasuk untuk mebelair, alat-alat rumah tangga, kayu bakar, mainan anak-anak, dan lain-lain.

Tabel 2. Jumlah Kegunaan Yang Dimiliki Suatu

Jenis

No. Banyak Kegunaan Jumlah Jenis

1. Satu macam 88 2. Dua macam 60 3. Tiga macam 37 4. Empat macam 16 5. Lima macam 19 6. Enam macam 5 7. Tujuh macam 7 8. Delapan macam 3 9. Sembilan macam 1 Perawatan koleksi di Ecopark dimulai sejak masih di pembibitan. Bibit-bibit yang akan ditanam dipelihara dengan baik. Media tanam yang digunakan adalah campuran antara tanah , kompos dan pupuk kandang. Sebelum ditanam di lapang/kebun, dibuat lubang tanam yang diisi dengan pupuk kandang dan dibiarkan selama 2 – 4 minggu. Kedalam lubang tanam ditambahkan Furadan dan NPK. Untuk menghindarkan tanaman baru tidak rusak oleh angin, maka dibuat ajir dari bambu sebagai penguat. Teriknya matahari yang mengenai bibit yang masih muda dikurangi dengan cara memberikan peneduh. Penyiraman dan penyiangan dilakukan secara rutin sedangkan pemberantasan hama dan penyakit dilakukan hanya bila ada serangan.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah terdapat 20 macam potensi yang dimiliki oleh sekitar 300 jenis koleksi Ecopark. Setiap jenis mempunyai 1 – 9 macam potensi. Potensi yang paling banyak sebagai penghasil kayu ringan/kurang penting, sedangkan yang paling sedikit sebagai pewangi pakaian.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Strategi dan Rencana Aksi Kehati

Indonesia 2003 – 2020. IBSAP Dokumen

Regional BAPPENAS.

No. Kegunaan Jumlah Jenis

1. Penghasil kayu utama 30 2. Penghasil kayu kurang

penting 162 3. Bahan pangan 61 4. Obat tradisional 55 5. Industri kosmetik 15 6. Pakan ternak 5 7. Pupuk Hijau 7

8. Tanaman pinggir jalan 51 9. Tanaman peneduh 26 10. Penghasil damar/resin 12 11. Tanaman hias 50 12. Bahan pewarna 14 13. Upacara adat 15 14. Sayuran/lalaban 8 15. Pemikat satwa 31 16. Penghasil racun 12 17. Rempah/bumbu 8 18. Pakan lebah madu 5 19. Insektisida 10 20. Pewangi pakaian 2

(25)

347

ISBN 978-979-799-447-1

Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global

Astuti Sri, A.M. Boynawan, Adid A.D., Dany Perwita Sari, Dewi Wulansari, F. Setyawan, F. Setyoningrum, I.Setiawan, Mahendra, 2008. Persepsi Masyarakat Tentang Ecopark

Terkait Dengan Isu Perubahan Iklim,

Darnaedi, D; Irawati; Wiriadinata H; R. Abdulhadi; Suhirman; Puspitaningtyas DM; Asikin D; Hadiah JT dan Widyatmoko D (eds). 1992. Prosiding Seminar Nasional

Konservasi Flora Nusantara. UPTBP – Kebun Raya Bogor-LIPI.

Lemmens, R.H.M.J and N.Wulijarni Soetjipto (eds.). 1992. Plant Resources of South-East

Asia No. 13. Dye and Tannin – Producing Plants. Prosea Foundation, Bogor,

Indonesia.

Lemmens, R.H.M.J, I. Soerianegara and W.C.Wong (eds.). 1995. Plant Resources of

South-East Asia 5 (2); Timber trees : Minor Commercial Timbers, Prosea Foundation,

Bogor, Indonesia.

M.S.M, Sosef, L.T. Hong and S. Prawirohatmodjo (eds.). 1998. Plant

Resources of South-East Asia 5 (3). Timber trees : Lesser-Known Timbers, Prosea

Foundation, Bogor, Indonesia.

Soerianegara, I and Lemmens, R.H.M.J, (eds.). 1994. Plant Resources of South-East Asia 5

(1). Timber trees : Major Commercial Timbers, Prosea Foundation, Bogor,

Indonesia.

Sugiarti, 2006. Ecopark Cibinong Science – Study Kasus Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Berbasis Konservasi,

Prosiding Simposium Analisis Daya Dukung Dan Daya Tampung Sumber Daya Air di Kawasan Beratan, Buyan dan Tamblingan, Bali.

Verheij, E.W.M and R.E. Coronel (eds.). 1992.

Plant Resources of South-East Asia 2. Edible Fruits and Nuts. Prosea Foundation, Bogor,

Indonesia .

(26)

348

ISBN 978-979-799-447-1

Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global

Lampiran 1 : JENIS-JENIS TANAMAN BERPOTENSI DI ECOPARK

No. Nama Jenis Famili Potensi

1. Actinodaphne macrophylla (Blume) Nees var. angustifolia Koord. & Valeton

Lauraceae 2 2. Adenanthera malayana A.J.G.H. Kosterm Mimosaceae 2, 9 3. Adenanthera microsperma Teijsm. & Binn. Mimosaceae 2, 9 4. Adenanthera pavonina L. Mimosaceae 2, 3, 7, 8, 11 5. Agathis borneensis Warb. Araucariaceae 1, 10, 6. Aglaia elliptica Blume Meliaceae 2, 4 7. Aglaia odorata Lour. Meliaceae 2, 3, 8, 11, 13 8. Aglaia odoratissima Blume Meliaceae 2 9. Aleurites moluccana (L.) Willd. Euphorbiaceae 2, 5, 17

10. Aleurites trisperma Blanco Euphorbiaceae 2 11. Alstonia scholaris (L.) R.Br. Apocynaceae 1, 4, 11

12. Altingia excelsa Noronha Hamamelidaceae 1, 14 13. Anisoptera marginata Korth. Dipterocarpaceae 1 14. Annona glabra L. Annonaceae 8, 19 15. Annona squamosa L. Annonaceae 3, 8, 19 16. Antiaris toxicaria (Pers.) Lesch. Moraceae 2, 3, 12, 16 17. Antidesma bunius (L.) Spreng. Euphorbiaceae 2, 3, 8, 9, 15 18. Antidesma montanum Blume Euphorbiaceae 2, 8, 9, 15 19. Antidesma stipulare Blume Euphorbiaceae 2, 15 20. Aquilaria malaccensis Lam. Thymelaceae 1

21. Aralidium pinnatifidum Miq. Araceae 11

22. Archidendron ellipticum (Blume) L.C. Nielsen Mimosaceae 2, 9, 16 23. Ardisia cymosa Blume Myrsinaceae 2 24. Areca catechu L. var alba Blume Arecaceae 4, 5, 8 25. Areca vestiaria Giseke Arecaceae 8, 11

26. Arenga hastata (Becc.) Whitemore Arecaceae 8, 11 27. Arenga microcarpa Becc. Arecaceae 8, 11 28. Arenga obtusifolia Mart. Arecaceae 8, 11 29. Arenga pinnata (Wurmb) Merr. Arecaceae 3, 17 30. Artocarpus altissimus (Mix.) J.J.Sm. Moraceae 2

31. Artocarpus heterophyllus Lam. Moraceae 2, 3, 6, 8, 14, 15 32. Artocarpus integer (Thunb.) Merr. Moraceae 2, 3, 6, 8, 15 33. Arytera littoralis Blume Sapindaceae 2, 3, 11 34. Azadirachta indica A.Juss. Meliaceae 2, 4, 5, 6, 7, 8, 19 35. Baccaurea dulcis Mull.Arg. Euphorbiaceae 2, 3, 4, 8, 9, 12, 15 36. Baccaurea parviflora Mull. Arg. Euphorbiaceae 2, 3, 4, 8, 9, 12, 15 37. Baccaurea racemosa (Reinw. ex Blume) Euphorbiaceae 2, 3, 4, 8, 9, 12, 15 38. Barringtonia asiatica (L.) Kurz Lecytidaceae 2, 4, 9, 11, 16 39. Barringtonia gigantostachya Koord. & Valeton Lecythidaceae 2, 16 40. Beilschmiedia gemmiflora (Blume) Kosterm Lauraceae 2 41. Bischofia javanica Blume Euphorbiaceae 2, 9, 12 42. Bouea macrophylla Griff. Anacardiaceae 2, 3, 9, 15

43. Bridelia tomentosa Blume Euphorbiaceae 2 44. Brownlowia peltata Benth. Tiliaceae 2

45. Buchanania arborecens (Blume) Blume Anacardiaceae 2, 4, 9 46. Burckella oxycarpa H.J.Lam Sapotaceae 2 47. Calophyllum macrocarpum Hook.f. Clusiaceae 1

48. Calophyllum soulattri Burm.f. Clusiaceae 1, 4, 16 49. Cananga odorata (Lam.) Hook.f. & Thomson Annonaceae 2, 4, 5, 8, 11, 13, 19 50. Canarium asperum Benth. subsp. asperum var.

asperum

(27)

349

ISBN 978-979-799-447-1

Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global

No. Nama Jenis Famili Potensi

51. Canarium decumanum Gaertn. Burseraceae 2, 10 52. Canarium hirsutum Willd. Subsp. hirsutum Burseraceae 2, 4, 10 53. Canarium indicum L. Burseraceae 2, 3, 8 54. Canarium kipella (Blume) Miq. Burseraceae 2 55. Carallia brachiata (Lour.) Merr. Rhizophoraceae 2, 11 56. Caryota mitis Lour. Arecaceae 2, 3, 8, 9, 11 57. Cassia fistula L. Caesalpiniaceae 2, 4, 8, 9, 11 58. Cassia sieberiana DC. Caesalpiniaceae 2, 8 59. Celtis philippensis Blanco var. wrightii (Planch.)

Soepadmo

Ulmaceae 2, 4 60. Cerbera manghas L. Apocynaceae 2, 11, 16 61. Chionanthus ramiflorus Roxb. Oleaceae 2 62. Cinnamomum cassia (L.) Nees ex Blume Lauraceae 2 63. Cinnamomum porectum (Roxb.) Kosterm Lauraceae 2, 4, 5 64. Cinnamomum sintoc Blume Lauraceae 2, 4

65. Citrus grandis (L.) Osbeck. Rutaceae 3 66. Clausena excavata (Burm.f.) Hook. & Thomson var.

excavata

Rutaceae 19 67. Cleistanthus myrianthus (Hassk.) Kurz Euphorbiaceae 2 68. Cryptocarya costata Blume Lauraceae 2 69. Cynometra ramiflora L. Caesalpiniaceae 1, 8, 11 70. Dacryodes angulata H.J.Lam Burseraceae 2

71. Daemonorops oblonga (Reinw.) Martelli Arecaceae 2 72. Dehaasia incrassata (Jack) Kosterm. Lauraceae 2 73. Desmos chinensis Lour. Annonaceae 11 74. Desmos dasymaschalus (Blume) Safford Annonaceae 8, 11 75. Dillenia indica L. Dilleniaceae 2, 3, 11 76. Dillenia pentagyna Roxb. Dilleniaceae 2, 3, 4 77. Dimocarpus longan Lour. subsp. longan var. longan Sapindaceae 3, 8, 15, 18 78. Diospyros aurea T. & B. Ebenaceae 2 79. Diospyros beccarii Hiern. Ebenaceae 2 80. Diospyros blancoi A.DC. Ebenaceae 2, 3 81. Diospyros buxifolia (Blume) Hiern. Ebenaceae 2 82. Diospyros lanceifolia Roxb. Ebenaceae 2, 16 83. Diospyros macrophylla Blume Ebenaceae 2, 3 84. Diospyros malabarica (Desr.) Kostel. Ebenaceae 2, 3, 4, 12 85. Diospyros maritima Blume Ebenaceae 2, 16 86. Diospyros pilosanthera Blanco Ebenaceae 2 87. Diospyros rostrata (Merrill) Bakh. Ebenaceae 2 88. Dipterocarpus retusus Blume Dipterocarpaceae 1 89. Dryobalanops lanceolata Burck Dipterocarpaceae 1

90. Durio zibethinus Murray Bombacaceae 2, 3, 9, 15, 18 91. Durio lanceolotus Mast. Bombacaceae 2

92. Dyera costulata (Miq.) Hook.f. Apocynaceae 2, 10, 19 93. Dysoxylum alliaceum (Blume) Blume Meliaceae 2, 3, 19 94. Dysoxylum parasiticum (Osbeck) Kosterm. Meliaceae 2, 19 95. Dysoxylum gaudichaudianum (A.Juss.) Miq. Meliaceae 2, 19 96. Elaeocarpus grandiflorus Sm. Elaeocarpaceae 2, 11 97. Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn. Lauraceae 1, 4, 16 98. Ficus ampelas Burm.f. Moraceae 7, 15 99. Ficus hispidioides S.Moore Moraceae 2, 15 100. Firmiana malayana Kosterm. Sterculiaceae 2, 8 101. Flacourtia jangomas (Lour.) Raeusch. Flacourtiaceae 2, 3, 4, 15 102. Flacourtia rukam Zoll. & Moritzi Flacourtiaceae 2, 3, 4, 14, 15

(28)

350

ISBN 978-979-799-447-1

Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global

No. Nama Jenis Famili Potensi

103. Garcinia balica Miq. Clusiaceae 2 104. Garcinia celebica L. Clusiaceae 2 105. Garcinia dulcis Hook.f. ex T. Anderson Clusiaceae 2, 3, 10 106. Garcinia macrophylla Miq Clusiaseae 2 107. Garcinia parvifolia (Miq.) Miq. Clusiaceae 2 108. Garcinia picrorhiza Miq. Clusiaceae 2

109. Garcinia porrecta Wall. Clusiaceae 2, 3

110. Garcinia xanthocymus Hook.f. ex T. Anderson Clusiaceae 2, 3, 12, 17 111. Glochidion macrostigma Hook.f. Euphorbiaceae 2

112. Goniothalamus macrophyllus (Blume) Hook.f. &

Thomson

Annonaceae 11 113. Graptophyllum pictum (L.) Griff. Acanthaceae 4 114. Gronophyllum microcarpum Scheff. Arecaceae 3, 11 115. Guettarda speciosa L. Rubiaceae 2, 11 116. Helicia serrata Blume Proteaceae 2, 11 117. Heritiera javanica (Blume) Kosterm. Sterculiaceae 1

118. Heritiera littoralis Dryand. ex W.T.Aiton Sterculiaceae 1, 3, 4, 16 119. Heritiera sylvatica Vidal Sterculiaceae 1 120. Hernandia nymphaeifolia (Presl.) Kubitzki Hernandiaceae 2, 3, 4, 6 121. Hiptage benghalensis (L.) Kurz Malpighiaceae 1, 4, 9, 10 122. Hopea odorata Roxb. Dipterocarpaceae 2

123. Horsfieldia macrothyrsa (Miq.) Warb. Myristicaceae 1 124. Intsia bijuga (Colebr.) Kuntze Caesalpiniaceae 1, 3, 4 125. Intsia palembanica Miq. Caesalpiniaceae 1, 3, 4, 12 126. Ixonanthes petiolaris Blume Linaceae 2 127. Ixora macrothyrsa (Teijsm. & Binn.) T.Moore Rubiaceae 2, 8, 11 128. Knema cinerea (Poir.) Warb. Myristicaceae 2 129. Koompassia excelsa (Becc.) Taub. Caesalpiniaceae 1, 4 130. Kopsia arborea Blume Apocynaceae 9

131. Lagerstroemia speciosa (L.) Pers. Lythraceae 2, 4, 8, 9, 11 132. Lansium aqueum Jack Meliaceae 2, 3

133. Lansium domesticum Corr. Meliaceae 2, 3, 4, 8, 15, 19 134. Lepisanthes alata (Blume) Leenh. Sapindaceae 20, 15

135. Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh. Sapindaceae 2, 3, 11, 15 136. Lepisanthes senegalensis (Poir.) Leenh. Sapindaceae 2

137. Litsea garciae Vidal Lauraceae 2 138. Livistona hasseltii Hassk. ex H.A.Wendl. Arecaceae 8, 11 139. Livistona rotundifolia (Lam.) Martelli Arecaceae 8, 11 140. Lophopetalum javanicum (Zoll.) Turcz. (aff.) Celastraceae 1, 16 141. Lunasia amara Blanco Rutaceae 4 142. Macaranga tanarius Mull.Arg. Euphorbiaceae 2

143. Madhuca obovata Macbride Sapotaceae 1

144. Magnolia candollii (Blume) H. Keng Magnoliaceae 2, 5, 11, 13, 20 145. Mallotus moritzianus Mull. Arg. Euphorbiaceae 2

146. Mallotus subpeltatus Mull. Arg. Euphorbiaceae 2

147. Mangifera casturi Kosterm. Anacardiaceae 2, 3, 8, 9, 15

148. Manglietia glauca Blume Magnoliaceae 2, 9 149. Melia azedarach L. Meliaceae 2, 4, 19

150. Michelia odora (Chun) H.P. Nooteboom & B.L. Magnoliaceae 2, 8, 13

151. Mimusops elengi L. Sapotaceae 2, 4, 5, 8, 11, 13, 15 152. Monocarpia marginalis (Scheff.) J.Sincl. Annonaceae 2

153. Murraya koenigii Spreng. Rutaceae 2, 3, 4, 5, 8, 11, 13, 20

(29)

351

ISBN 978-979-799-447-1

Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global

No. Nama Jenis Famili Potensi

15 155. Musa salaccensis Zoll. Musaceae 15 156. Nenga pumila (Martelli) H.A. Wendl. Arecaceae 8, 11 157. Neonauclea calycina (Bartl. ex DC.) Merr. Rubiaceae 9

158. Nephelium lappaceum L. Sapindaceae 2, 3, 4, 8, 15, 18 159. Nothaphoebe umbelliflora Blume Lauraceae 2

160. Octomeles sumatranus Miq. Datiscaceae 2, 3, 4, 11, 18 161. Orophea hexandra Blume Annonaceae 2

162. Palaquium borneense Burck Sapotaceae 1

163. Pangium edule Reinw. Flacourtiaceae 2, 14, 16, 17 164. Parkia timoriana (DC.) Merr. Mimosaceae 2, 4, 7 165. Pentace polyantha Hassk. Tiliaceae 2 166. Pentaspadon motleyi Hook.f. Anacardiaceae 2, 3 167. Phaleria capitata Jack Thymelaeaceae 8, 11 168. Phaleria octandra (L.) Baill. Thymelaeaceae 8, 11 169. Pinanga caesia Blume Arecaceae 11 170. Pinanga densiflora Becc. Arecaceae 11 171. Pinanga disticha (Roxb.) Blume ex H. Wendl. Arecaceae 11 172. Pisonia alba Span. Nyctaginaceae 11 173. Planchonia vallida (Blume) Blume Lecythidaceae 2, 14 174. Platymitra macrocarpa Boerl. Annonaceae 2 175. Pleomele angustifolia (Roxb.) N.E.Br. Agavaceae 11, 17 176. Podocarpus koordersii Rehder Podocarpaceae 2 177. Polyalthia affinis Teijsm. & Binn. Annonaceae 2 178. Polyalthia glauca (Hassk.) Boerl. Annonaceae 2,8 179. Polyalthia longifolia (Sonn.) Thwaites Annonaceae 2, 8 180. Polyscias fruticosa (L.) Harms Araliaceae 2, 4, 11 181. Pometia pinnata J.R. Forst. & G.Frost. Sapindaceae 2, 3, 9, 15 182. Pouteria campechiana (H.B. & K.) Baehni Sapotaceae 2, 3, 8, 15 183. Pouteria duclitan (Blanco) Baehni Sapotaceae 2, 3, 15 184. Premna corymbosa Rohl. & Willd. Verbenaceae 2 185. Prunus javanica (Teijsm. & Binn.) Miq. Rosaceae 2 186. Protium javanicum Burm. Burseraceae 2, 9 187. Pterocarpus indicus Willd. Papilionaceae 1, 4, 12 188. Pterospermum diversifolium Blume Sterculiaceae 2 189. Pterospermum javanicum Jungh. Sterculiaceae 2, 12 190. Quassia indica (L.) Nooteboom Simaroubaceae 2, 4 191. Rouvolfia sumatrana Jack Apocynaceae 2 192. Ryparosa javanica (Blume) Kurz ex Koord. &

Valeton

Flacourtiaceae 2 193. Salacca edulis Reinw. Arecaceae 3, 4, 15 194. Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr. Meliaceae 2, 3, 4, 9, 15 195. Sapindus rarak DC. Sapindaceae 2, 4, 9 196. Saraca indica L. Caesalpiniaceae 2, 4, 8, 11, 14 197. Shoarea pinanga Scheff. Dipterocarpaceae 1

198. Shorea javanica Koord. & Valeton Dipterocarpaceae 1, 10 199. Shorea johorensis Foxw. Dipterocarpaceae 1 200. Shorea leprosula Miq. Dipterocarpaceae 1, 4, 10 201. Shorea selanica (Lam.) Blume Dipterocarpaceae 1, 10 202. Siphokentia beguinii Burret Arecaceae 8, 11 203. Smilax leucophylla Blume Smilacaceae 3, 15 204. Stelechocarpus burahol (Blume) Hook.f. &

Thomson

Annonaceae 3, 4, 5, 8, 11, 15 205. Stelechocarpus cauliflorus (Scheff.) R.E. Fries Annonaceae 2, 8, 15

(30)

352

ISBN 978-979-799-447-1

Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global

No. Nama Jenis Famili Potensi

206. Stemonurus celebicus Valeton Icacinaceae 2

207. Stemonurus grandiflolius Becc. Icacinaceae 2 208. Sterculia foetida L. Sterculiaceae 2, 3, 4, 9, 12

209. Sterculia hamiltonii (Kuntze) Adelb. Arecaceae 2 210. Sterculia longifolia Vent. Sterculiaceae 2

211. Sterculia macrophylla Vent. var. falco Hochr. Sterculiaceae 2, 3, 4 212. Strombosia javanica Blume Olacaceae 2, 11 213. Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston Myrtaceae 2, 3, 7, 13, 16 214. Syzygium cumini (L.) Skeels Myrtaceae 2, 3, 5, 7, 10, 13, 16,

18 215. Syzygium lineatum (DC.) Merr. L.M.Perry Myrtaceae 2, 4 216. Syzygium malaccense (L.) Merr. L.M.Perry Myrtaceae 2, 3, 4, 8, 13 217. Syzygium polyanthum (Wight) Walp var.

polyanthum

Myrtaceae 2, 3, 4, 8, 12, 13, 17 218. Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. L.M.Perry Myrtaceae 2, 3, 4, 8, 12, 13 219. Syzygium syzygioides (Miq.) Amshoff Myrtaceae 2, 10, 16 220. Tabernaemontana aurantiaca Gaudich Apocynaceae 8 221. Tabernaemontana macrocarpa Jack Apocynaceae 8 222. Talauma candollii Blume var. candolii Magnoliaceae 5, 11

223. Tamarindus indica L. Caesalpiniaceae 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 13, 15, 17

224. Teijsmanniodendron bogoriense Koord. Verbenaceae 2 225. Terminalia bellirica (Gaertn.) Roxb. Combretaceae 2, 4, 12 226. Terminalia copelandii Elmer Combretaceae 2, 3 227. Thespesia populnea (L.) Soland. ex Correvon Malvaceae 2, 8, 11, 13 228. Trevesia burckii Boerl. Araliaceae 11 229. Trevesia sundaica Miq. Araliaceae 11 230. Vatica pauciflora (Korth.) Blume Dipterocarpaceae 1 231. Vatica venulosa Blume Dipterocarpaceae 1 232. Xanthophyllum papuanum Melch. Polygalaceae 2 233. Xerospermum noronhianum (Blume) Blume Sapindaceae 2, 15 234. Xylocarpus granatum Koen. Meliaceae 2, 4, 5 235. Zanthoxylum rhetsa (Roxb.) DC. Rutaceae 2, 4, 17

Gambar

Tabel 2.  Jumlah Kegunaan Yang Dimiliki Suatu  Jenis

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 12 menyajikan besarnya PSDH yang harus dibayarkan oleh perusahaan dari setiap sortimen kayu yang dihasilkan dari kegiatan tebang akhir untuk masing- masing daur

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa interpretasi parameter dalam model regresi logistik untuk variabel bebas dikotomus dapat

Pada penelitian ini untuk meningkatkan kinerja dan performansi dari BRKGA maka algoritma akan dipadukan dengan modifikasi, yaitu local search.Karena, perbaikan yang

Isi pesannya, “Kepada Yth Pak Gubernur Ahok, kami orangtua murid SDN 13 Pagi, Cempaka Baru meminta gerobak- gerobak yang nongkrong di sekitar sekolah diteribkan..

Pengurasan di antaranya di RW 02 Jl Bintaro Permai dan Jl Saidi Raya, Kelurahan Pesanggrahan, sudah lama dinantikan warga lantaran kedua lokasi tersebut rawan

Fery mengaku sudah berkoordinasi dengan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (SPKP) Jakarta Selatan terkait pengadaan alat pemadam api ringan (APAR) untuk

sedangkan proses akomodasi terjadi pada saat siswa perlu memodifikasi skema yang ada di pikirannya dengan informasi yang ada pada masalah untuk bisa

(1) Terhadap lokasi yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8, apabila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan lain,