• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Lasagna Gulung merupakan salah satu restoran di Kota Bogor yang menyajikan beragam menu makanan yang berasal dari Italia. Restoran Lasagna Gulung menawarkan berbagai menu bercita rasa lokal dan internasional. Menu lokal yang ditawarkan oleh restoran ini, seperti nasi tutug oncom, siomay seafood, sate, lumpia udang, ikan asin kemasan kaleng serta asinan yang merupakan makanan khas Kota Bogor. Menu internasional yang ditawarkan berupa lasagna gulung sebagai menu andalan dengan empat varian rasa, antara lain lasagna gulung ayam, lasagna gulung beef, lasagna gulung kerang dan lasagna gulung tuna. Menu internasional lainnya yang menjadi menu favorit konsumen yaitu bruschetta, cannelloni, sandwich serta menu-menu lainnya. Keunikan restoran Lasagna Gulung yang menyajikan menu-menu berbahan dasar ikan menarik perhatian Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia untuk memberikan penghargaan GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) di tahun 2008 atas upaya restoran ini untuk mendukung program GEMARIKAN.

4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Lasagna Gulung merupakan salah satu restoran di Kota Bogor yang menyajikan beragam menu makanan yang berasal dari Italia. Restoran Lasagna Gulung diprakarsai oleh tiga orang wanita yang saat ini memegang jabatan sebagai pemilik restoran sekaligus pemegang saham yaitu Ibu Baby Ahnan, Ibu Tintin Kuraesin dan Ibu Susi Gusnadi pada September 2007. Namun pada tahun 2010, Lasagna Gulung memiliki tambahan pemegang saham, yaitu Ibu Fany. Lasagna Gulung merupakan salah satu unit bisnis dari tujuh unit bisnis yang dimiliki oleh Pia Apple Pie (PAP) Group di bidang kuliner. Keenam unit bisnis lainnya yaitu Pia Apple Pie, Macaroni Panggang, MP Steak, DBC & Spageti Restaurant, Rijstafel Pizza dan yang terbaru adalah Rumah Cup Cakes.

(2)

Restoran yang berlokasi di Pav. Salak No. 24 Bogor ini pada awalnya menawarkan konsep yang sifatnya take away dimana konsumen hanya membeli produk Lasagna Gulung untuk dibawa pulang. Namun seiring berjalannya waktu, konsep awal tersebut dikembangkan dengan menambahkan konsep dine in bagi para konsumen. Konsep dine in memberikan kenyamanan bagi konsumen untuk menikmati menu lasagna gulung yang lezat dengan suasana layaknya berada di rumah sendiri. Kenyamanan yang ditawarkan Lasagna Gulung, meliputi area parkir yang memadai, mushola, 2 ruangan toilet, serta tempat duduk yang terdiri dari dua bagian. Ruang duduk bagian pertama yang terletak di dalam ruangan (indoor) menggunakan kursi minimalis, sedangkan bagian kedua yang terletak di luar ruangan (outdoor) menggunakan konsep lesehan.

4.1.2. Struktur Organisasi

Restoran Lasagna Gulung memiliki struktur organisasi yang sederhana yang ditunjukkan pada Gambar 3. Pemilik restoran yang sekaligus berperan sebagai pemegang saham menduduki kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi. Restoran ini memiliki karyawan yang berjumlah 26 yang terdiri dari 24 pegawai tetap dan dua orang pegawai part time. Restoran Lasagna Gulung dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-harinya dipimpin dan diawasi oleh seorang supervisor. Supervisor bertugas mengawasi dan mengontrol karyawan serta seluruh kegiatan usaha yang berlangsung untuk dipertanggungjawabkan kepada pemliik restoran. Supervisor dalam melaksanakan tugasnya dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan dibantu oleh dua orang wakil supervisor.

Kegiatan operasional restoran Lasagna Gulung dilaksanakan oleh tujuh divisi yang terdiri dari divisi kasir, divisi umum, divisi gudang, divisi dapur produksi, divisi dapur karyawan, divisi bar, dan divisi waiters. Setiap divisi dipimpin oleh seorang ketua divisi. Divisi kasir bertugas dalam penerimaan dan pengeluaran uang yang berasal dari pembelian konsumen dan melayani konsumen yang melakukan

(3)

pembelian take away (dibawa pulang). Divisi kasir berjumlah dua orang dengan sistem pembagian jam kerja setiap harinya, yaitu shift pagi dan shift malam. Divisi umum bertugas dan bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan area restoran dan fasilitas yang dimiliki oleh restoran serta mengatur area parkir bagi konsumen. Divisi gudang bertugas dan bertanggung jawab atas penyediaan bahan baku yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi restoran Lasagna Gulung. Divisi dapur produksi bertugas memproduksi menu utama, yaitu lasagna gulung, dan menu-menu khusus lainnya yang dipesan oleh konsumen. Divisi dapur karyawan yang ditugaskan kepada satu orang karyawan bertanggung jawab menyediakan makanan bagi karyawan restoran. Divisi bar bertugas dalam memproduksi minuman baik minuman dingin maupun minuman panas, kudapan serta makanan pencuci mulut. Divisi waiters bertugas melayani konsumen dengan baik.

Gambar 2. Struktur organisasi restoran Lasagna Gulung Pemilik Restoran Lasagna Gulung Supervisor Wakil Supervisor Divisi kasir Divisi Bar Divisi Umum Divisi Gudang Divisi Dapur Produksi Divisi Waiters Divisi Dapur Karyawan

(4)

4.2. Bauran Pemasaran Restoran Lasagna Gulung

Restoran Lasagna Gulung merupakan perusahaan jasa yang melibatkan berbagai aspek keterlibatan pelanggan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan model 8P dalam bauran pemasaran. Gambaran bauran pemasaran Lasagna Gulung dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.2.1. Elemen Produk

Produk utama restoran Lasagna Gulung adalah lasagna gulung. Makanan yang berasal dari Italia ini biasanya disajikan dalam bentuk lempengan pasta yang berlapis daging. Namun restoran Lasagna Gulung memberi sedikit variasi terhadap lasagna yang dibuatnya. Menu lasagna yang disajikan di Lasagna Gulung dibuat dalam bentuk berupa gulungan yang berisikan sayuran dan daging di dalamnya disertai empat jenis keju, yaitu keju edamer, parmesan, mozarella dan cheddar. Menu lasagna gulung yang ditawarkan restoran ini memiliki empat varian isi, antara lain lasagna gulung ayam, lasagna gulung daging (beef), lasagna gulung tuna dan lasagna gulung kerang. Lasagna gulung yang disajikan di restoran ini dapat dinikmati oleh 2-6 orang tiap porsinya. Selain menyediakan menu makanan ala Italia, restoran ini juga menyajikan menu-menu makanan khas Indonesia, seperti nasi tutug oncom, siomay seafood, asinan, sate, serta ikan asin siap makan yang tidak menggunakan zat pengawet dan zat kimia.

Restoran Lasagna Gulung mengutamakan kualitas makanan yang diproduksinya yang akan disajikan kepada konsumen. Pemilihan bahan baku, proses pengolahan dan pengemasannya merupakan hal-hal utama yang diperhatikan oleh restoran Lasagna Gulung agar kualitas makanannya tetap terjaga.

Produk yang disajikan di Lasagna Gulung menggunakan bahan baku utama berupa tepung terigu, telur, sayuran, ayam, daging, kerang, dan tuna. Tepung terigu digunakan untuk membuat adonan kulit lasagna. Sayuran yang digunakan sebagai bahan isian dalam membuat Lasagna Gulung beraneka ragam. Pembuatan lasagna gulung beef menggunakan daging sapi, bayam dan telur sebagai bahan

(5)

isiannya. Lasagna gulung ayam menggunakan ayam dan jamur, sedangkan lasagna gulung tuna berisikan tuna segar dan jagung manis. Lasagna gulung kerang memiliki sedikit perbedaan yaitu tidak menggunakan sayuran sebagai bahan isiannya, sehingga isi lasagna gulung kerang hanya daging kerang. Menu-menu yang disajikan restoran Lasagna Gulung sebagian besar berbahan dasar ikan. Ikan yang digunakan untuk memproduksi makanan-makanan di restoran ini merupakan ikan yang masih segar karena didapat langsung dari pasar ikan. Ikan-ikan segar ini merupakan bahan utama untuk isi dan toping bagi beberapa menu di restoran Lasagna Gulung serta sebagai bahan dasar dalam pembuatan kaldu ikan yang dibutuhkan dalam memproduksi produk lasagna gulung, sup ikan, serta siomay seafood. Restoran Lasagna Gulung sangat memperhatikan kualitas dari bahan baku yang digunakan dalam proses produksi agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.

Dilihat dari segi pengolahan produk, Lasagna Gulung memiliki keunggulan, yaitu semua makanan yang dihasilkan tidak menggunakan penambahan zat-zat kimia, penyedap rasa, serta bahan pengawet sehingga konsumen dapat mengkonsumsi makanan di restoran ini tanpa mengkhawatirkan keamanan produk bagi kesehatan serta kehalalannya. Namun hal ini berpengaruh terhadap masa kadaluarsa produk restoran Lasagna Gulung yang hanya dapat bertahan maksimal 3 hari sejak proses pembuatan.

Produk Lasagna Gulung yang dilapisi kertas aluminium foil kemudian dimasukkan ke dalam kemasan kardus putih berukuran 32 cm x 13 cm dengan label “Lasagna Gulung” serta stiker bertuliskan jenis lasagna yang dipesan. Kardus ini diperoleh dari supplier lokal yang berlokasi di Kota Bogor. Kemasan kardus digunakan untuk produk lasagna gulung, gulung manis, dan bruschetta baik bagi konsumen yang dine in maupun take away. Selain itu, restoran ini menggunakan kemasan botol cantik untuk produk ikan asin siap makan dan kemasan plastik mika untuk produk cannelloni bagi

(6)

konsumen dengan layanan take away. Penggunaan kemasan kardus secara dominan untuk produk-produk Lasagna Gulung merupakan salah satu wujud kepedulian restoran ini terhadap lingkungan dalam rangka mengurangi penggunaan plastik yang saat ini menjadi sumber pencemaran.

4.2.2. Tempat dan Waktu

Restoran Lasagna Gulung berlokasi di Jalan Salak No. 24 Bogor. Pemilihan tempat yang dilakukan oleh pemilik sangat tepat karena letaknya yang strategis, yaitu berada di pusat Kota Bogor serta mudah dijangkau oleh konsumen baik yang menggunakan angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Pemilik memilih tempat ini karena letaknya yang bersebelahan dengan restoran yang telah dibangun sebelumnya yaitu Macaroni Panggang dan MP Steak yang sudah memiliki nama di mata wisatawan Kota Bogor. Selain itu, strategi tempat yang telah dilakukan memiliki keunggulan karena terletak di dekat tempat wisata Kebun Raya Bogor, kawasan jajan Taman Kencana Bogor, kantor-kantor yang berlokasi di Jalan Padjajaran serta lingkungan sekolah dan kampus. Restoran Lasagna Gulung beroperasi setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Konsumen yang datang ke restoran Lasagna Gulung tidak hanya berasal dari kota Bogor, tetapi juga konsumen yang datang dari luar Kota Bogor. Letak restoran yang tidak terlalu jauh dari pintu tol Bogor, yaitu hanya sekitar 5 km memungkinkan wisatawan dari luar Kota Bogor, seperti Jakarta, Tangerang, Bandung dan lain-lain dapat menjangkaunya dengan mudah. Banyak pengunjung dari luar kota yang datang ke restoran ini dengan sengaja karena ingin mencicipi kelezatan lasagna gulung yang hanya terdapat di Kota Bogor. Namun, seringkali masyarakat tidak mengetahui keberadaan restoran ini karena papan nama yang diletakkan di depan restoran ukurannya tidak terlalu besar dan tidak ada petunjuk yang jelas di sekitar jalan raya Kota Bogor. Selain itu spanduk yang digunakan agar masyarakat dapat mengetahui keberadaan restoran ini saat ini hanya dipasang di

(7)

dinding restoran yang menghadap ke arah Macaroni Panggang. Spanduk yang biasanya dipasang di depan restoran yang menghadap arah jalan raya saat ini sedang diperbaiki sehingga restoran Lasagna Gulung hanya mengandalkan papan nama yang ukurannya tidak terlalu besar sebagai petunjuk keberadaan restoran ini bagi masyarakat dan para wisatawan.

Suasana yang ditawarkan oleh restoran Lasagna Gulung bernuansa asri layaknya berada di rumah sendiri dengan diiringi alunan musik tahun 80 dan 90’an. Konsep yang dibangun oleh restoran ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama yang berada di dalam ruangan menggunakan konsep seperti rumah makan biasa yaitu menggunakan meja dan kursi minimalis. Bagian kedua berupa konsep lesehan yang hanya menggunakan meja serta bantal sebagai alas duduk. Meja yang disediakan untuk lesehan berjumlah 5 buah di mana salah satu meja yang terdapat tepat di tengah bangunan outdoor ini dapat digunakan bagi konsumen yang datang dengan jumlah banyak seperti keluarga. Selain itu, pengunjung yang memilih tempat duduk outdoor dapat menikmati sejuknya suasana di restoran karena di halaman depan restoran masih terdapat pohon-pohon yang rindang serta anak-anak dapat bermain ayunan dan melihat ikan di kolam yang berada di taman mini restoran Lasagna Gulung.

Restoran Lasagna Gulung tidak memiliki saluran distribusi. Namun, lokasi restoran yang bersebelahan dengan Macaroni Panggang dan MP Steak serta tidak terlalu jauh dari Rumah Cupcakes, memudahkan restoran Lasagna Gulung untuk melebarkan area penjualan. Konsumen yang berkunjung ke Macaroni Panggang, MP Steak dan Rumah Cupcakes dapat juga memesan menu Lasagna Gulung dari restoran yang mereka kunjungi baik untuk take away maupun dine in.

(8)

4.2.3. Proses

Proses produksi produk restoran Lasagna Gulung masih sederhana seperti restoran pada biasanya. Ketika konsumen melakukan pemesanan, waiters akan melakukan pencatatan pesanan. Kemudian pesanan akan diinformasikan ke bagian dapur produksi untuk disiapkan. Konsumen tidak perlu menunggu lama untuk menyantap menu yang disajikan restoran Lasagna Gulung karena sebagian besar menu telah diproduksi sebelumnya, sehingga pada saat konsumen memesan, bagian dapur produksi hanya butuh 10-15 menit untuk memanaskannya. Bagi konsumen take away, produk-produk Lasagna Gulung sudah tersedia di display yang berada di meja kasir sehingga konsumen dapat memilih produk dengan cepat dan tidak perlu menunggu lama. Seluruh proses produksi di restoran Lasagna Gulung sangat mengutamakan kebersihan karena restoran ini sadar bahwa usaha yang dijalankannya menyangkut produk yang dikonsumsi oleh konsumennya untuk dimakan.

4.2.4. Produktivitas dan Kualitas

Produktivitas dan kualitas merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Produktivitas dan kualitas berkaitan erat dengan pengawasan terhadap proses produksi. Restoran Lasagna Gulung berusaha untuk selalu menjaga produktivitas serta kualitas baik terhadap proses maupun pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Dalam menjaga produktivitas dan kualitas agar tetap baik, seluruh proses dilaksanakan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) telah ditetapkan. Pengawasan yang dilakukan oleh supervisor restoran Lasagna Gulung kepada karyawan bertujuan agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya masing-masing secara bertanggung jawab sehingga produk dan pelayanan yang diberikan dapat sesuai dengan harapan konsumen. Pengawasan yang dilakukan di restoran Lasagna Gulung sudah baik dengan menerapkan sistem kepercayaan terhadap karyawan sehingga karyawan merasa nyaman dan tidak kaku saat bekerja.

(9)

4.2.5. Orang

Usaha restoran merupakan salah satu jenis jasa yang bergantung pada interaksi langsung antara konsumen dengan karyawan. Sifat interaksi ini sangat berpengaruh terhadap persepsi konsumen terhadap kualitas jasa. Karyawan restoran Lasagna Gulung selama ini dapat berinteraksi dengan baik dengan para konsumen. Keramahtamahan terhadap konsumen menjadi hal utama yang dipegang oleh restoran Lasagna Gulung sehingga diharapkan konsumen memiliki kesan positif terhadap restoran ini.

4.2.6. Bauran Promosi

Kegiatan-kegiatan promosi yang selama ini telah dilaksanakan oleh restoran Lasagna Gulung, meliputi mass selling (periklanan dan publisitas), public relations, dan promosi penjualan. Sampai saat ini restoran Lasagna Gulung belum pernah melaksanakan promosi melalui personal selling serta direct marketing. Namun Lasagna Gulung memanfaaatkan satu bentuk promosi tidak formal yang dilakukan oleh konsumen yaitu word of mouth (informasi mulut ke mulut) karena memiliki dampak positif yang sangat besar dalam mempengaruhi calon konsumen.

1. Mass Selling

Mass Selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu (Tjiptono, 2008). Bentuk mass selling yang digunakan oleh restoran Lasagna Gulung berupa periklanan dan publisitas yang menggunakan beberapa media yang dapat memberikan informasi mengenai restoran Lasagna Gulung kepada masyarakat. a. Periklanan

1. Mini Banner

Saat awal didirikan, Lasagna Gulung menggunakan media promosi berupa mini banner berukuran 1,5 m x 0,5 m. Pemasangan mini banner oleh Lasagna Gulung dilakukan di pintu tol Jagorawi, sekitar Jalan Jalak Harupat, Jalan Padjajaran serta di

(10)

restoran-restoran yang dikelola oleh Pia Apple Pie Group, seperti Pia Apple Pie, Macaronni Panggang, MP Steak serta Death By Chocolate & Spageti Restaurant.

2. Spanduk

Lasagna Gulung menggunakan dua buah spanduk dengan ukuran 3 x 0,8 m sebagai salah satu media promosi. Pemasangan kedua spanduk tersebut dilakukan di area Lasagna Gulung. Satu buah spanduk dipasang di depan restoran Lasagna Gulung yang menghadap ke jalan raya. Satu buah spanduk dipasang di depan restoran Lasagna Gulung yang menghadap ke arah Macaroni Panggang. Hal ini bertujuan untuk memberi petunjuk kepada konsumen Macaroni Panggang mengenai Lasagna Gulung yang berlokasi tepat di sebelah Macaroni Panggang. Namun, saat ini spanduk yang biasanya dipasang di depan restoran Lasagna Gulung yang menghadap arah jalan raya tersebut sedang diperbarui sehingga untuk sementara hanya satu buah spanduk yang digunakan sebagai media promosi.

3. Brosur

Restoran Lasagna Gulung menggunakan media promosi berupa brosur dengan design yang dirancang khusus oleh pemilik restoran. Brosur digunakan sebagai media promosi yang difokuskan pada saat pembukaan restoran Lasagna Gulung dan saat penjualan restoran mengalami penurunan. Namun penyebaran brosur juga dilakukan sekitar 1-3 kali tiap bulannya di beberapa lokasi, seperti pintu tol Jagorawi, beberapa mal yang terletak di Kota Bogor, perumahan di sekitar area Bogor, Hotel Salak serta instansi-instansi pemerintah dan swasta di Kota Bogor, yaitu Telkom, kantor pajak, dan kantor imigrasi. Selain itu, penyebaran brosur juga dilakukan di enam restoran lainnya yang dikelola Pia Apple Pie Group antara lain Pia Apple Pie, Macaroni Panggang, MP Steak, DBC & Spageti Restaurant, Rijstafel Pizza, dan Rumah Cup Cakes. Kendala yang seringkali

(11)

terjadi yaitu pihak Lasagna Gulung mengalami keterlambatan dalam proses pencetakan brosur oleh pihak percetakan sehingga menghambat penyebaran brosur secara maksimal.

4. Papan Nama

Restoran Lasagna Gulung memiliki dua buah papan nama yang terletak di depan restoran. Papan nana yang digunakan Lasagna Gulung berukuran 50 cm x 80 cm. Media promosi berupa papan nama yang dimiliki oleh restoran ini hanya dua buah dan ukurannya yang tidak terlalu besar dapat mengakibatkan konsumen kurang jelas dalam melihat petunjuk yang mengarah ke restoran tersebut.

b. Publisitas

Lasagna Gulung memanfaatkan publisitas sebagai salah satu cara dalam mempromosikan produk Lasagna gulung kepada masyarakat Indonesia tanpa harus mengeluarkan biaya untuk promosi. Pemanfaatan publisitas oleh Lasagna Gulung dapat digunakan untuk memberi informasi yang lebih terperinci mengenai Lasagna Gulung, seperti menu makanan yang ditawarkan Lasagna Gulung, lokasi serta fasilitas yang disediakan oleh Lasagna Gulung. Namun, Lasagna Gulung dalam memanfaatkan publisitas ini masih pasif. Lasagna Gulung belum pernah secara sengaja mengundang media untuk meliput restorannya. Media yang pernah digunakan Lasagna Gulung untuk menyampaikan pesan publisitas kepada masyarakat Indonesia yaitu televisi dan media cetak.

1. Liputan di Televisi

Stasiun televisi yang pernah meliput Lasagna Gulung antara lain Trans TV, Trans 7, SCTV, ANTV dan TVRI. Trans TV meliput Lasagna Gulung dalam program acara Wisata Kuliner dan Good Morning sedangkan Trans 7 dalam program acara Jalan-Jalan. 2. Media Cetak

Selain diliput oleh beberapa stasiun televisi, Lasagna Gulung pernah dimasukkan dalam beberapa artikel kuliner di berbagai

(12)

media cetak seperti majalah, tabloid dan koran. Majalah yang pernah memasukkan Lasagna Gulung sebagai salah satu bahan beritanya adalah F Magazine, majalah lokal Kota Bogor. Selain F Magazine, Lasagna Gulung juga pernah diangkat dalam artikel kuliner di tabloid Nova dan Sedap Sekejap. Sedangkan koran yang pernah menyajikan informasi mengenai Lasagna Gulung secara terperinci adalah koran Kompas serta Jurnal Bogor.

2. Promosi Penjualan

Promosi penjualan salah satu cara yang digunakan oleh restoran Lasagna Gulung untuk menarik pelanggan baru, yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk. Promosi penjualan yang pernah dilakukan restoran Lasagna Gulung berorientasi pada pelanggan. Restoran ini melakukan promosi penjualan berupa pemberian discount (potongan harga) untuk semua produk resoran Lasagna gulung kepada pelanggan pada saat pembukaan di bulan September 2007. Potongan harga yang diberikan saat pembukaan restoran sebesar 10%. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan tertarik terhadap produk restoran Lasagna Gulung dan melakukan pembelian. 3. Hubungan Masyarakat

a. Program Penjualan Nasi Murah dan Pakaian Bekas Layak Pakai Restoran Lasagna Gulung bersama Pia Apple Pie Group melakukan program penjualan nasi murah dan pakaian bekas layak pakai sebagai salah satu wujud kepedulian sosial terhadap masyarakat kelas bawah yang kurang mampu. Program ini secara rutin diselenggarakan dua kali dalam sebulan di salah satu unit bisnis Pia Apple Pie Group secara bergantian tiap waktunya. Nasi murah dijual dengan harga Rp 300,00 sedangkan pakaian bekas layak pakai dijual dengan harga Rp 200,00-Rp 500,00.

b. Program Penjualan Susu Murah

Selain penjualan nasi murah dan pakaian bekas layak pakai, restoran Lasagna Gulung melakukan program sosial lainnya, yaitu program penjualan susu murah. Program kerja sama seluruh unit

(13)

bisnis Pia Apple Pie Group ini ditujukan untuk anak-anak jalanan, pengemis dan pengamen di Kota Bogor yang notabenenya jarang mengkonsumsi susu dalam kesehariannya. Susu yang disediakan dalam bentuk siap minum ini dijual dengan harga Rp 100,00 per bungkusnya. Penjualan susu murah dilakukan dengan sistem keliling, di mana setiap unit bisnis restoran mengirimkan perwakilan karyawannya untuk turut serta menjual susu di daerah-daerah yang menjadi tempat mencari nafkah bagi para pengemis, pengamen dan anak jalanan, seperti kawasan lampu merah Jalan Pangrango dan Tugu Kujang.

c. Program Makan Bersama menjelang Bulan Puasa

Program ini dirancang khusus untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan bagi kaum muslim. Program yang dilakukan secara rutin setahun sekali ini kembali ditujukan untuk anak jalanan, pengemis dan pengamen di Kota Bogor. Program ini dirancang untuk menciptakan kebersamaan antara karyawan dengan masyarakat yang kurang mampu.

4. Word Of Mouth

Informasi dari konsumen ke konsumen lain merupakan salah satu elemen bauran promosi yang secara tidak formal masuk ke dalam salah satu program promosi restoran Lasagna Gulung. Meskipun word of mouth bukan program promosi yang difokuskan restoran Lasagna Gulung, word of mouth memiliki pengaruh yang sangat besar. Beberapa hal yang dilakukan dalam program ini meliputi penyebaran informasi tentang produk restoran Lasagna Gulung yang lezat, pelayanan yang ramah, serta suasana yang nyaman yang ditawarkan restoran ini. Word of mouth merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh konsumen yang merasa puas terhadap kualitas produk dan pelayanan restoran Lasagna Gulung sehingga mendorong konsumen tersebut untuk merekomendasikannya kepada teman, keluarga dan kerabat.

(14)

4.2.7. Bukti Fisik

Bukti fisik diperlukan oleh perusahaan untuk menunjukkan keberadaannya di tengah-tengah masyarakat. Tanah seluas 300 m2 dan bangunan restoran Lasagna Gulung merupakan bukti fisik yang sangat jelas untuk menunjukkan keberadaan restoran Lasagna Gulung. Bukti fisik lainnya adalah perlengkapan interior yang dimiliki restoran Lasagna Gulung, berupa 8 meja dan 28 kursi minimalis untuk bagian indoor serta bantal dan lima buah meja untuk konsep lesehan. Di samping itu, bukti fisik didukung dengan adanya logo, papan nama, spanduk, buku daftar menu, serta kepedulian karyawan restoran Lasagna Gulung terhadap pelanggan. Restoran Lasagna Gulung perlu mengelola bukti fisik yang terlihat oleh pelanggan secara hati-hati karena akan berpengaruh terhadap tingkat awareness pelanggan. 4.2.8. Bauran Harga

Harga yang ditetapkan untuk menu makanan berkisar antara Rp 10.000,00 sampai Rp 80.000,00, sedangkan untuk minuman, harga yang ditetapkan berkisar antara Rp 4.000,00 sampai dengan Rp 18.000,00. Harga produk di restoran Lasagna Gulung relatif bersaing karena disesuaikan dengan ukuran dan kualitas produk yang baik serta target pasar yang dipilih yaitu tingkat ekonomi menengah ke atas. Restoran Lasagna Gulung selama ini telah mengalami kenaikan harga sebanyak dua kali untuk menu andalan, yaitu lasagna gulung. Pada saat masih awal didirikan, harga yang ditetapkan untuk semua jenis lasagna gulung adalah Rp 48.000,00, kemudian harga meningkat menjadi Rp 52.000,00 dan selanjutnya meningkat lagi menjadi Rp 54.000,00 sampai sekarang. Kenaikan harga yang terjadi pada menu andalan, lasagna gulung, disebabkan oleh harga bahan baku yang semakin tinggi pada saat adanya kenaikan harga bahan bakar minyak. Menu lasagna gulung beef yang merupakan produk yang baru diluncurkan memiliki sedikit perbedaan harga, yaitu Rp 58.000,00 karena bahan baku daging sapi yang mahal serta penambahan telur di setiap potongnya.

(15)

4.3. Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Validitas kuesioner

Penelitian awal dilakukan terlebih dahulu dengan menyebar kuesioner kepada 30 responden, kemudian dilakukan uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dan hasilnya dibandingkan dengan nilai r tabel. Hasil uji validitas terhadap 16 pertanyaan membuktikan bahwa seluruh pertanyaan dinyatakan valid karena nilai r korelasi berada di atas nilai r tabel sebesar 0,361. Tabel hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

2. Reliabilitas kuesioner

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Teknik Cronbach dengan bantuan Software SPSS version 15.0 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,926. Hal ini menunjukkan bahwa semua pertanyaan yang telah valid dapat dinyatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6. Tabel hasil uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.4. Karakteristik Responden

Penelitian ini mengambil responden dari konsumen Lasagna Gulung. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 100 orang, yaitu konsumen yang telah membeli produk restoran Lasagna Gulung. Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, pekerjaan, pendidikan terakhir atau yang sedang dijalani, pendapatan, serta bentuk promosi yang diketahui. Hasil analisis deskriptif karakteristik responden selengkapnya disajikan pada Lampiran 5.

1. Jenis Kelamin

Mayoritas responden di restoran Lasagna Gulung adalah konsumen berjenis kelamin perempuan. Gambar 4 menunjukkan bahwa konsumen berjenis kelamin perempuan memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan konsumen berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebesar 62%, sementara konsumen

(16)

berjenis kelamin laki-laki hanya sebesar 38%. Hal ini menggambarkan bahwa restoran Lasagna Gulung didominasi oleh konsumen berjenis kelamin perempuan yang memiliki tingkat sosialisasi yang tinggi.

Gambar 3. Jenis kelamin responden

2. Usia

Konsumen Lasagna Gulung mayoritas berasal dari golongan yang usianya relatif muda. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5 yang menunjukkan bahwa konsumen berusia 21 hingga 30 tahun memiliki persentase tertinggi yaitu sebesar 56%. Konsumen yang berusia 31-40 tahun sebesar 21%. Sedangkan konsumen yang berusia di atas 40 tahun dan yang berusia lebih 18-20 tahun masing-masing sebesar 14% dan 9%. Konsumen dengan usia 21-30 tahun pada umumnya memiliki tingkat sosialisasi yang tinggi dimana pada usia tersebut, seseorang senang berkumpul dengan teman-temannya dan mencoba sesuatu yang baru.

Gambar 4. Usia Responden

3. Status Pernikahan

Gambar 6 menunjukkan bahwa konsumen Lasagna Gulung sebanyak 57% berstatus belum menikah, sementara yang telah menikah sebesar 43 %. Hal ini disebabkan karena pada umumnya Lasagna Gulung didominasi oleh

18-20 th 9% 21-30 th 56% 31-40 th 21% > 40 th 14% Laki-laki 38% Perempuan 62%

(17)

konsumen yang usianya relatif muda. Selain itu, orang yang berstatus belum menikah cenderung memiliki aktivitas berlebih yang dilakukan di luar rumah sehingga aktivitas makan pun akan lebih banyak dilakukan di luar rumah.

Gambar 5. Status pernikahan responden

4. Pekerjaan

Gambar 7 menunjukkan bahwa sebanyak 36% pengunjung restoran Lasagna Gulung memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta. Pelajar/mahasiswa mengikuti dengan persentase sebesar 27%. Kemudian pekerjaan lainnya, meliputi pegawai BUMN, dosen dan pekerja lepas memiliki persentase sebesar 14%. Hal ini berkaitan erat dengan lokasi restoran Lasagna Gulung yang strategis, yang berada di sekitar kantor, instansi-instansi swasta serta lingkungan sekolah dan kampus di Kota Bogor. Tingginya tingkat persentase konsumen yang bekerja sebagai pegawai swasta menunjukkan bahwa pengunjung Lasagna Gulung sebagian besar memiliki pekerjaan yang layak serta penghasilan yang cukup.

Gambar 6. Pekerjaan responden

Pelajar/ Mahasiswa 27% PNS 9% Pegawai Swasta 36% Wiraswasta 7% Pensiunan 0% Ibu Rumah Tangga 7% Lainnnya 14% Menikah 43% Belum Menikah 57%

(18)

5. Pendidikan

Konsumen yang datang ke Lasagna Gulung dilihat dari tingkat pendidikannya sebagian besar berasal dari tingkat sarjana, baik yang telah lulus maupun yang sedang menjalani pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 8 yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan sarjana memiliki persentase tertinggi dibandingkan dengan Pascasarjana, SLTA, dan Diploma, yaitu sebesar 59 %. Sedangkan konsumen dengan pendidikan terakhir atau sedang menjalani tingkat pendidikan SLTP sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Lasagna Gulung merupakan orang-orang yang berasal dari kaum terpelajar.

Gambar 7. Pendidikan responden

6. Pendapatan per Bulan

Berdasarkan karakteristik pendapatan per bulan, responden Lasagna Gulung mayoritas memiliki pendapatan per bulan di atas Rp 3.000.000,00, yaitu sebesar 46%. Karakteristik pendapatan per bulan memiliki hubungan yang sangat erat dengan pekerjaan di mana konsumen Lasagna Gulung sebagian besar berprofesi sebagai pegawai swasta. Persentase yang tinggi pada pendapatan per bulan di atas Rp 3.000.000,00 menunjukkan bahwa konsumen Lasagna Gulung memiliki penghasilan yang cukup serta berasal dari tingkat ekonomi menengah-atas sesuai dengan target pasar restoran tersebut. Karakteristik pendapatan per bulan konsumen retoran Lasagna Gulung disajikan pada Gambar 9.

SLTP 0% SLTA15% Diploma 9% Sarjana 59% Pascasarja na 17%

(19)

Gambar 8. Pendapatan per bulan responden

7. Sumber Informasi

Pada karakteristik ini, responden dapat memilih lebih dari satu jawaban. Gambar 10 menunjukkan bahwa promosi yang dominan dalam memperkenalkan restoran Lasagna Gulung kepada responden adalah promosi yang dilakukan oleh teman, keluarga dan kerabat melalui mulut ke mulut (word of mouth), yaitu sebesar 64,7%. Sementara itu, sumber informasi lainnya yang meliputi papan nama serta koran memiliki persentase paling rendah sebesar 6%. Promosi yang dilakukan secara tidak formal dan sukarela ini dilakukan oleh konsumen restoran Lasagna Gulung yang sebelumnya telah melakukan pembelian di restoran ini.

Gambar 9. Sumber informasi utama

≤ 1.000.000 16% 1.000.001-1.500.000 11% 1.500.001-2.000.000 9% 2.000.001-2.500.000 7% 2.500.001-3.000.000 11% > 3.000.000 46% Teman 65% Televisi 14% Internet 3% Spanduk 9% Brosur 3% Lainnya 6%

(20)

4.5. EPIC MODEL

4.5.1. Empati (Empathy)

Dimensi empati digunakan untuk mengetahui pendapat konsumen mengenai strategi promosi yang dilakukan oleh restoran Lasagna Gulung. Pertanyaan nomor 1 dan 2 pada kuesioner penelitian merupakan representasi dimensi empati. Hasil persentase analisis tabulasi sederhana EPIC Model selengkapnya disajikan pada Lampiran 6. Hasil perhitungan frekuensi dimensi empati terhadap promosi restoran Lasagna Gulung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Faktor Empathy responden terhadap promosi restoran Lasagna Gulung

Atribut Bobot Jumlah Responden

Promosi Baik Menyukai Promosi

Sangat Tidak Setuju 1 2 2

Tidak Setuju 2 14 11

Cukup 3 31 34

Setuju 4 43 46

Sangat Setuju 5 10 7

Total 100 100

Setelah menghitung frekuensi, skor rata-rata dihitung untuk mengukur tingkat efektivitas dimensi empati. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) dimensi empati dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil perhitungan skor rata-rata dimensi empati Atribut Pertanyaan Frekuensi x Bobot Skor Rata-rata per Atribut

Total Skor Rataan Dimensi Empati (X Empati) Promosi Baik 345 3,45 3,45 Menyukai Promosi 345 3,45

Skor rataan pada dimensi empati yang dihasilkan adalah sebesar 3,45. Selanjutnya skor tersebut dimasukkan ke dalam rentang skala EPIC Model. Nilai X Empati sebesar 3,45 berada dalam rentang

(21)

skala 3,4 sampai dengan 4,2. Skor sebesar 3,45 pada rentang skala tersebut menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung efektif dilihat dari segi dimensi empati. Hal ini memberikan informasi bahwa promosi yang selama ini telah dilakukan oleh restoran tersebut disukai oleh para konsumen karena promosi-promosi tersebut memiliki daya darik tersendiri bagi konsumen dan konsumen merasakan adanya hubungan positif antara pribadi mereka dengan promosi yang dilaksanakan restoran Lasagna Gulung. Namun, apabila dilihat dari besarnya skor rataan pada rentang skala EPIC Rate, promosi yang telah dilakukan restoran Lasagna Gulung ini mendekati rentang skala cukup efektif. Hal ini disebabkan oleh minimnya media promosi yang digunakan oleh restoran tersebut untuk memasarkan produknya.

4.5.2. Persuasi (Persuasion)

Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek (Durianto, 2003). Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap dan keinginan berperilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Pertanyaan nomor 3 dan 4 pada kuesioner penelitian merupakan representasi dari dimensi persuasi. Hasil perhitungan frekuensi dimensi persuasi terhadap promosi restoran Lasagna Gulung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Faktor Persuasion responden terhadap promosi restoran Lasagna Gulung

Atribut Bobot Jumlah Responden

Tertarik Berkeinginan Membeli

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 2

Cukup 3 13 15

Setuju 4 64 59

Sangat Setuju 5 23 24

(22)

Setelah menghitung frekuensi, skor rata-rata dihitung untuk mengukur tingkat efektivitas dimensi persuasi. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) dimensi persuasi dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil perhitungan skor rata-rata dimensi persuasi Atribut Pertanyaan Frekuensi x Bobot Skor Rata-rata per Atribut

Total Skor Rataan Dimensi Persuasi (X Persuasi) Tertarik 410 4,10 4,075 Berkeinginan Membeli 405 4,05

Skor rataan pada dimensi persuasi yang dihasilkan adalah sebesar 4,075. Selanjutnya skor tersebut dimasukkan ke dalam rentang skala EPIC Model. Nilai X Persuasi sebesar 4,075 berada dalam rentang skala 3,4 sampai dengan 4,2. Skor sebesar 4,075 pada rentang skala tersebut menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung efektif dilihat dari segi dimensi persuasi. Hal ini memberikan informasi bahwa promosi yang dilakukan oleh restoran Lasagna Gulung dapat memberikan peningkatan atau penguatan karakter produk makanan restoran ini. Promosi tersebut memiliki dampak terhadap keinginan konsumen untuk membeli produk Lasagna Gulung.

4.5.3. Dampak (Impact)

Dimensi impact (dampak) menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan (Durianto, 2003). Pertanyaan nomor 5 dan 6 pada kuesioner penelitian merupakan representasi dari dimensi dampak. Hasil perhitungan frekuensi dimensi impact terhadap promosi restoran Lasagna Gulung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana dapat dilihat pada Tabel 10.

(23)

Tabel 10. Faktor Impact responden terhadap promosi restoran Lasagna Gulung

Atribut Bobot Jumlah Responden

Tahu Betul Kreatif

Sangat Tidak Setuju 1 5 5

Tidak Setuju 2 19 27

Cukup 3 45 40

Setuju 4 30 22

Sangat Setuju 5 1 6

Total 100 100

Setelah menghitung frekuensi, skor rata-rata dihitung untuk mengukur tingkat efektivitas dimensi impact. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) dimensi persuasi dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil perhitungan skor rata-rata dimensi dampak Atribut Pertanyaan Frekuensi x Bobot Skor Rata-rata per Atribut

Total Skor Rataan Dimensi Dampak

(X Dampak)

Tahu Betul 303 3,03 3,00

Kreatif 297 2,97

Skor rataan pada dimensi impact yang dihasilkan adalah sebesar 3,00. Selanjutnya skor tersebut dimasukkan ke dalam rentang skala EPIC Model. Nilai X Persuasi sebesar 3,00 berada dalam rentang skala 2,6 sampai dengan 3,4. Skor sebesar 3,00 pada rentang skala tersebut menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung cukup efektif dilihat dari segi dimensi dampak. Hal ini berarti bahwa produk restoran Lasagna Gulung cukup menonjol. Namun promosi yang dilakukan oleh restoran Lasagna Gulung relatif standar karena peningkatan pengetahuan konsumen terhadap produk yang ditawarkan masih relatif kurang. Restoran Lasagna Gulung dalam melakukan promosi sebaiknya mempertimbangkan terlebih dahulu apakah promosi yang dilakukan cukup melibatkan konsumen untuk mengetahui produk restoran ini dan apakah produk restoran Lasagna Gulung cukup menonjol dibandingkan merek lainnya di benak masyarakat karena tingkat keterlibatan konsumen terhadap suatu produk akan memiliki

(24)

hubungan yang positif dengan tingkat tanggapan pengaruh konsumen, seperti emosi dan perasaan.

4.5.4. Komunikasi (Communication)

Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut (Durianto, 2003). Pertanyaan nomor 7,8 dan 9 pada kuesioner penelitian merupakan representasi dari dimensi komunikasi. Hasil perhitungan frekuensi dimensi komunikasi terhadap promosi restoran Lasagna Gulung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Faktor komunikasi responden terhadap promosi restoran Lasagna Gulung

Atribut Bobot Jumlah Responden

Jelas Mengkomunikasikan Mengerti Sangat Tidak Setuju 1 2 4 4 Tidak Setuju 2 29 16 17 Cukup 3 47 43 42 Setuju 4 19 33 34 Sangat Setuju 5 3 4 3 Total 100 100 100

Setelah menghitung frekuensi, skor rata-rata dihitung untuk mengukur tingkat efektivitas dimensi komunikasi. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) dimensi komunikasi dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Hasil perhitungan skor rata-rata dimensi komunikasi Atribut Pertanyaan Frekuensi

x Bobot

Skor Rata-rata per Atribut

Total Skor Rataan Dimensi Komunikasi

Jelas 292 2,92 3,08

Mengkomunikasikan 317 3,17

Mengerti 315 3,15

Skor rataan pada dimensi komunikasi yang dihasilkan adalah sebesar 3,08. Selanjutnya skor tersebut dimasukkan ke dalam rentang

(25)

skala EPIC Model. Nilai X Komunikasi sebesar 3,08 berada dalam rentang skala 2,6 sampai dengan 3,4. Skor sebesar 3,08 pada rentang skala tersebut menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung cukup efektif dilihat dari segi dimensi komunikasi. Hal ini berarti konsumen cukup dapat mengingat pesan utama yang disampaikan. Pesan dalam promosi meninggalkan kesan dan pemahaman konsumen yang cukup akan produk restoran Lasagna Gulung. Namun, restoran ini sebaiknya melakukan promosi yang lebih komunikatif agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Secara umum, promosi yang dilakukan oleh restoran Lasagna Gulung cukup efektif dalam memberikan informasi kepada konsumen.

4.5.5. EPIC Rate

Berdasarkan hasil analisis pengukuran efektivitas promosi restoran Lasagna Gulung dengan menggunakan EPIC Model dapat diketahui bahwa dari keempat dimensi EPIC Model hanya dua dimensi yang berada dalam rentang skala efektif yaittu dimensi empati dan dimensi persuasi. Sementara itu, dimensi dampak dan dimensi komunikasi berada dalam rentang skala cukup efektif. Hal ini menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan restoran ini disukai oleh konsumen dan memberikan dampak terhadap keinginan konsumen untuk membeli produk yang disajikan oleh restoran Lasagna Gulung. Promosi yang dilakukan restoran ini di sisi lain cukup menonjol dibandingkan dengan pesaingnya dan konsumen cukup dapat mengingat pesan utama yang disampaikan.

Skor rata-rata yang telah dihasilkan pada tiap dimensi selanjutnya dihitung kembali untuk menghasilkan EPIC Rate secara keseluruhan. Secara keseluruhan EPIC Rate, rata-rata adalah 3,40. Nilai ini berada dalam rentang skala cukup efektif, yaitu antara 2,6 sampai 3,4. Hal ini berarti promosi yang dilakukan restoran Lasagna gulung cukup efektif saja tetapi kinerjanya belum maksimal. Nilai yang dihasilkan pada EPIC Rate belum bisa mencapai skala efektif

(26)

karena dimensi dampak dan komunikasi hanya berada pada rentang skala cukup efektif. Oleh karena itu, restoran Lasagna Gulung harus meningkatkan program promosi yang lebih kreatif serta komunikatif terutama pada dimensi dampak dan komunikasi. Grafik hasil analisis efektivitas promosi restoran Lasagna Gulung dapat dilihat pada Gambar 11. 1 2 3 4 5

Gambar 10. EPIC Model promosi restoran Lasagna Gulung

4.6. Direct Rating Method

4.6.1. Perhatian (Attention)

Perhatian merupakan alokasi kapasitas pemrosesan utntuk stimulus yang baru masuk (Durianto, 2003). Pertanyaan nomor 10 dan 11 pada kuesioner penelitian merupakan representasi dari faktor perhatian. Hasil persentase analisis tabulasi sederhana Direct Rating Method selengkapnya disajikan pada Lampiran 7. Hasil perhitungan persentase frekuensi responden tiap kategori pernyataan pada faktor perhatian terhadap promosi restoran Lasagna Gulung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana dapat dilihat pada Tabel 14.

Empati 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1 Dampak 4,075 = efektif Komunikasi 3,00= cukup efektif 3,08 = cukup efektif 3,45 = efektif Persuasi

(27)

Tabel 14. Faktor perhatian responden terhadap promosi restoran Lasagna Gulung

Kategori pernyataan Bobot Jumlah Responden

Menarik Perhatian Melihat Lagi

Sangat Tidak Setuju 1 2 5

Tidak Setuju 2 26 31

Cukup 3 31 34

Setuju 4 33 27

Sangat Setuju 5 8 3

Total 100 100

Setelah menghitung persentase frekuensi, skor rata-rata dihitung untuk mengukur tingkat efektivitas faktor perhatian. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) faktor perhatian dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Hasil perhitungan skor rata-rata faktor perhatian Atribut Pertanyaan Frekuensi

x Bobot

Skor Rata-rata per Atribut

Total Skor Rataan Faktor Attention

Menarik Perhatian 319 3,19 3,06

Melihat Lagi 292 2,92

Dikonversi ke skala tabel DRM g = 3,06 x (20/5) = 12,24

Skor rataan pada faktor perhatian yang dihasilkan adalah sebesar 3,06. Selanjutnya skor rataan tersebut dimasukkan ke dalam rentang skala penilaian DRM Method. Nilai X Perhatian sebesar 3,06 berada dalam rentang skala 2,6 sampai dengan 3,4. Skor sebesar 3,06 pada rentang skala tersebut menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung cukup efektif dilihat dari segi faktor perhatian. Hal ini berarti promosi restoran Lasagna Gulung cukup menarik perhatian konsumen. Pihak restoran Lasagna Gulung harus meningkatkan promosinya dengan mempertimbangkan karakteristik konsumen serta tampilan yang dapat memikat konsumen. Promosi yang kreatif serta inovatif sebaiknya dilakukan oleh restoran Lasagna Gulung agar lebih menarik perhatian konsumen.

(28)

4.6.2. Pemahaman (Read Througness)

Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus (Durianto, 2003). Pertanyaan nomor 12 pada kuesioner penelitian merupakan representasi dari faktor pemahaman. Hasil perhitungan persentase frekuensi responden tiap kategori pernyataan pada faktor pemahaman terhadap promosi restoran Lasagna Gulung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Faktor pemahaman responden terhadap promosi restoran Lasagna Gulung

Kategori pernyataan Bobot Jumlah Responden

Tahu Lebih Jauh

Sangat Tidak Setuju 1 4

Tidak Setuju 2 8

Cukup 3 42

Setuju 4 39

Sangat Setuju 5 7

Total 100

Setelah menghitung persentase frekuensi, skor rata-rata dihitung untuk mengukur tingkat efektivitas faktor perhatian. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) faktor pemahaman dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Hasil perhitungan skor rata-rata faktor pemahaman Atribut Pertanyaan Frekuensi x Bobot Skor Rata-rata per Atribut Total Skor Rataan Faktor Pemahaman

Tahu Lebih Jauh 337 3,37 3,37

Dikonversi ke skala tabel DRM g = 3,37 x (20/5) = 13,48

Skor rataan pada faktor pemahaman yang dihasilkan sebesar 3,37. Selanjutnya skor tersebut dimasukkan ke dalam rentang skala penilaian DRM Method. Nilai X Pemahaman sebesar 3,37 berada dalam rentang skala 2,6 sampai dengan 3,4. Skor sebesar 3,37 pada rentang skala tersebut menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung cukup efektif dilihat dari segi pemahaman konsumen. Hal ini berarti konsumen cukup memahami promosi-promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung. Restoran

(29)

Lasagna Gulung dalam melakukan strategi promosi sebaiknya mempertimbangkan bagaimana faktor pribadi, pengemasan produk dan nama merek mempengaruhi pemahaman konsumen. Promosi yang dapat dipahami oleh konsumen dengan baik akan mendorong konsumen untuk tahu lebih jauh mengenai restoran ini.

4.6.3. Respon Kognitif (Cognitive)

Respon kognitif menentukan penerimaan yang terkait dengan pikiran yang muncul selama tahap pemahaman. Pertanyaan nomor 13 pada kuesioner penelitian merupakan representasi dari faktor respon kognitif. Hasil perhitungan persentase frekuensi responden tiap kategori pernyataan pada faktor respon kognitif terhadap promosi restoran Lasagna Gulung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Faktor respon kognitif responden terhadap promosi restoran Lasagna Gulung

Kategori pernyataan Bobot Jumlah Responden

Memaparkan pesan

Sangat Tidak Setuju 1 3

Tidak Setuju 2 18

Cukup 3 44

Setuju 4 34

Sangat Setuju 5 1

Total 100

Setelah menghitung persentase frekuensi, skor rata-rata dihitung untuk mengukur tingkat efektivitas faktor respon kognitif. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) faktor respon kognitif dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Hasil perhitungan skor rata-rata faktor respon kognitif Atribut Pertanyaan Frekuens

i x Bobot

Skor Rata-rata per

Atribut

Total Skor Rataan Faktor Respon

Kognitif

Memaparkan pesan 312 3,12 3,12

Dikonversi ke skala tabel DRM g = 3,12 x (20/5) = 12,48

Skor rataan pada faktor respon kognitif yang dihasilkan adalah sebesar 3,12. Selanjutnya skor tersebut dimasukkan ke dalam rentang

(30)

skala penilaian DRM Method. Nilai X respon kognitif sebesar 3,12 berada dalam rentang skala 2,6 sampai dengan 3,4. Skor sebesar 3,12 pada rentang skala tersebut menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung cukup efektif dilihat dari segi respon kognitif. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen cukup mengerti dan menerima pesan yang disampaikan dalam promosi-promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung. Kesesuaian merek dan ketepatan gambar dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam promosi restoran Lasagna Gulung dapat meningkatkan penerimaan pesan-pesan promosi oleh konsumen. 4.6.4. Respon Afektif (Affection)

Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Pertanyaan nomor 14 dan 15 pada kuesioner penelitian merupakan representasi dari faktor respon afektif. Hasil perhitungan persentase frekuensi responden tiap kategori pernyataan pada faktor respon afektif terhadap promosi restoran Lasagna Gulung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Faktor respon afektif responden terhadap promosi restoran Lasagna Gulung

Kategori pernyataan Bobot Jumlah Responden Daya Tarik

Bagus

Gambar Bagus

Sangat Tidak Setuju 1 2 3

Tidak Setuju 2 17 20

Cukup 3 44 38

Setuju 4 31 31

Sangat Setuju 5 6 8

Total 100

Setelah menghitung persentase frekuensi, skor rata-rata dihitung untuk mengukur tingkat efektivitas faktor respon afektif. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) faktor respon afektif dapat dilihat pada Tabel 21.

(31)

Tabel 21. Hasil perhitungan skor rata-rata faktor respon afektif

Skor rataan pada faktor respon afektif yang dihasilkan adalah sebesar 3,215. Selanjutnya skor tersebut dimasukkan ke dalam rentang skala penilaian DRM Method. Nilai X Respon Afektif sebesar 3,215 berada dalam rentang skala 2,6 sampai dengan 3,4. Skor sebesar 3,215 pada rentang skala tersebut menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung cukup efektif dilihat dari segi respon afektif konsumen. Hal ini berarti promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung dapat memberikan perasaan dan emosi yang cukup pada konsumen yang memperhatikannya. Pihak restoran Lasagna Gulung sebaiknya lebih memperhatikan aspek-aspek yang dapat menimbulkan perasaan riang dan bergairah pada konsumen, seperti penggunaan gambar dan tulisan yang kreatif dan logo yang unik yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

4.6.5. Sikap atau Perilaku (Behaviour)

Kemampuan promosi untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap suatu produk sering bergantung pada sikap konsumen terhadap promosi tersebut Pertanyaan nomor 16 pada kuesioner penelitian merupakan representasi dari faktor perilaku. Hasil perhitungan persentase frekuensi responden tiap kategori pernyataan pada faktor perilaku terhadap promosi restoran Lasagna Gulung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana dapat dilihat pada Tabel 22. Atribut Pertanyaan Frekuensi x Bobot Skor Rata-rata per Atribut

Total Skor Rataan Faktor Afektif Daya Tarik Bagus 322 3,22 3,215 Gambar Bagus 321 3,21

Dikonversi ke skala tabel DRM

(32)

Tabel 22. Faktor perilaku responden terhadap promosi restoran Lasagna Gulung

Kategori pernyataan Bobot Jumlah Responden

Mendorong Pembelian

Sangat Tidak Setuju 1 1

Tidak Setuju 2 10

Cukup 3 37

Setuju 4 44

Sangat Setuju 5 8

Total 100

Setelah menghitung persentase frekuensi, skor rata-rata dihitung untuk mengukur tingkat efektivitas faktor perilaku. Hasil perhitungan skor rata-rata (X) faktor perilaku dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Hasil perhitungan skor rata-rata faktor perilaku

Skor rataan pada faktor perilaku yang dihasilkan adalah sebesar 3,48. Selanjutnya skor tersebut dimasukkan ke dalam rentang skala penilaian DRM Method. Nilai X Perhatian sebesar 3,48 berada dalam rentang skala 3,4 sampai dengan 4,2. Skor sebesar 3,48 pada rentang skala tersebut menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung efektif dilihat dari segi perilaku atau sikap konsumen. Hal ini berarti promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung dapat menghasilkan sikap yang positif bagi konsumen. Konsumen menyukai promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung dan selanjutnya akan membuat konsumen ingin membeli produk restoran ini.

4.6.6. Nilai Total Direct Rating Method

Setelah diperoleh nilai total skor rataan pada masing-masing faktor yang dikonversi ke dalam skala tabel direct rating, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan seluruh skor faktor Direct Rating

Atribut Pertanyaan Frekuensi x Bobot Skor Rata-rata per Atribut

Total Skor Rataan Faktor Perilaku Mendorong

Pembelian

348 3,48 3,48

Dikonversi ke skala tabel DRM

(33)

Method untuk mengetahui efektivitas promosi serta respon konsumen terhadap promosi yang dilakukan oleh restoran Lasagna Gulung. Hasil perhitungan skor seluruh faktor Direct Rating Method disajikan dalam Tabel 24.

Tabel 24. Hasil perhitungan skor keseluruhan Direct Rating Method

Faktor Direct Marketing Skor Hasil Konversi ke Skala Tabel Direct Rating

Perhatian 12,24

Pemahaman 13,48

Respon kognitif 12,48

Respon afektif 12,86

Sikap atau Perilaku 13,92

Total Skor Direct Rating Method 64,98

Berdasarkan analisis dengan Direct Rating Method yang ditunjukkan Tabel 18, diperoleh nilai direct rating (g) sebesar 64,98. Apabila nilai tersebut dimasukkan ke dalam tabel direct rating, maka promosi yang dilakukan oleh restoran Lasagna Gulung berada dalam skala baik, yaitu dalam rentang skala 60 sampai 80. Hal ini berarti promosi yang dilakukan restoran Lasagna Gulung cukup berhasil dilihat dari segi perhatian, pemahaman, respon kognitif, respon afektif serta sikap konsumen. Konsumen Lasagna Gulung memberikan respon positif terhadap promosi-promosi yang dilakukan oleh restoran ini.

4.7. Alternatif Strategi Promosi yang Efektif bagi Restoran Lasagna Gulung Promosi adalah bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mengingatkan dan menginformasikan pelanggan mengenai suatu produk dan merek tertentu. Karakterisik perilaku konsumen yang cepat berubah dan pembosan menjadi tantangan tersendiri bagi divisi pemasaran, khususnya promosi. Berbagai produk terkadang mengalami booming sesaat tetapi cepat mati dan dilupakan konsumen. Salah satu langkah yang harus diperhatikan untuk menghindari fenomena tersebut adalah dengan merumuskan strategi promosi yang efektif. Strategi promosi yang efektif

(34)

dapat digunakan untuk mempengaruhi persepsi serta preferensi konsumen terhadap produk dan merek perusahaan. Hal ini pada akhirnya akan berperan secara berarti dalam proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen.

Strategi promosi yang efektif yang dapat diterapkan oleh restoran Lasagna Gulung yaitu dengan mengoptimalkan peran word of mouth yang dilakukan oleh konsumen. Sejak awal pendiriannya, restoran Lasagna Gulung telah menggunakan strategi word of mouth untuk memasarkan produknya. Mereka ingin mengikuti kesuksesan restoran Macaroni Panggang yang dapat membangun brand image yang kuat di benak konsumennya. Word of mouth merupakan alat promosi yang murah dan efektif dalam menginformasikan produk kepada calon konsumen karena konsumen memiliki kecenderungan untuk membicarakan produk yang pernah dikonsumsinya terhadap orang lain. Akan tetapi, restoran Lasagna Gulung sebaiknya memiliki kontrol terhadap pemberitaan baik yang positif maupun negatif mengenai produk dan perusahaan agar tidak memiliki dampak yang besar yang dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan.

Restoran Lasagna Gulung dapat meningkatkan program promosi mass media dengan melakukan kegiatan periklanan yang gencar melalui media-media yang telah digunakan sebelumnya, seperti brosur, mini banner dan spanduk. Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk, mempengaruhi khalayak untuk membeli, dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak, serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi. Brosur, mini banner dan spanduk yang digunakan sebagai media promosi dapat dibuat dengan design dan tulisan yang lebih kreatif dan komunikatif agar dapat menarik perhatian konsumen dan pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti dan dipahamioleh konsumen. Penyebaran brosur yang sebelumnya difokuskan hanya saat penurunan penjualan dapat lebih ditingkatkan intensitasnya dengan melakukan penyebaran secara rutin 4-5 kali dalam sebulan di kawasan yang berpotensi dikunjungi banyak orang, seperti Kebun Raya Bogor, The Jungle Water

(35)

Adventure, hotel, pintu tol Jagorawi. Penyebaran yang juga dilakukan di restoran-restoran lain yang dikelola oleh Pia Apple Pie Group harus didukung oleh karyawan restoran-restoran tersebut dengan menyebarkan brosur Lasagna Gulung kepada konsumen yang mengunjungi restoran-restoran tersebut secara lebih agresif. Selain itu, restoran Lasagna Gulung dapat menggunakan kembali media mini banner dengan design yang kreatif dan menarik yang disebarkan di lokasi-lokasi yang strategis di Kota Bogor. Pemanfaatan program publisitas yang selama ini dilakukan secara pasif sebaiknya dikembangkan dengan cara mengundang media pers baik cetak maupun elektronik secara aktif untuk meliput restoran Lasagna Gulung sebagai salah satu bahan berita di media tersebut. Program promosi penjualan yang sebelumnya dilakukan oleh restoran Lasagna Gulung pada saat awal didirikan yaitu pemberian potongan harga sebesar 10% dapat diterapkan kembali sebagai salah satu stategi promosi restoran ini ke depannya. Restoran Lasagna Gulung dapat menerapkan program pemberian diskon untuk merangsang pelanggan baru agar melakukan pembelian. Penyusunan strategi promosi yang tepat dan efektif diharapkan mampu meningkatkan jumlah pelanggan baru serta mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan yang sudah ada menjadi pelanggan setia yang datang berkali-kali sehingga menjadi committed buyers.

4.8. Implikasi Manajerial

Hasil pengolahan yang dilakukan memiliki implikasi yang positif bagi pihak manajemen restoran Lasagna Gulung. Implikasi ini dapat dijadikan sebagai masukan dan rekomendasi bagi pihak manajemen untuk mengembangkan strategi promosi yang lebih baik di masa depan. Implikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Promosi yang dilakukan oleh restoran Lasagna Gulung ternyata cukup efektif untuk meningkatkan dan mempertahankan pangsa pasar yang telah ada. Konsumen merespon dengan baik promosi yang selama ini telah dilakukan oleh restoran Lasagna Gulung. Promosi yang cukup efektif ini menuntut restoran Lasagna Gulung untuk meningkatkan

(36)

strategi pemasaran yang lebih baik dan lebih variatif agar konsumen tertarik dengan produk yag ditawarkan restoran ini.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai karakteristik konsumen, segmentasi dan target pasar yang dibidik oleh restoran Lasagna gulung telah tercapai. Segmentasi restoran Lasagna Gulung adalah konsumen yang memiliki penghasilan cukup serta berasal dari tingkat ekonomi menengah-atas. Target yang ingin dicapai oleh restoran Lasagna Gulung adalah konsumen yang memiliki kesenangan dalam bidang kuliner dan memiliki kondisi keuangan yang cukup. Sementara itu, positioning yang diharapkan oleh restoran Lasagna Gulung adalah sebagai restoran yang mengutamakan kualitas, baik terhadap produknya yang lezat dan berbeda maupun terhadap pelayanan yang diberikan. Namun, sebagian konsumen masih menganggap pelayanan yang diberikan oleh restoran ini kurang memuaskan sehingga restoran Lasagna Gulung diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanannya agar konsumen merasa puas sehingga konsumen tidak akan berpaling ke restoran kompetitor.

3. Hasil penelitian ini juga terkait dengan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, tempat dan waktu, proses, produktivitas dan kualitas, orang, promosi, bukti fisik dan harga. Pada komponen produk, restoran Lasagna Gulung sudah memiliki daya tarik dan ciri khas tersendiri di benak konsumen dengan produk utamanya, lasagna gulung, yang berbeda dengan produk para kompetitor. Restoran Lasagna Gulung juga harus menjaga dan mempertahankan kualitas produk dan senantiasa meningkatkan kualitas produk agar kepuasan konsumen dapat tercapai. Dilihat dari segi tempat, restoran Lasagna Gulung berada di wilayah yang sangat strategis yaitu terletak di pusat Kota Bogor. Namun, lokasi yang berada di pusat kota ini sangat rentan karena persaingan yang terjadi antar restoran di wilayah ini sangat ketat. Restoran Lasagna Gulung perlu mempertimbangkan pelebaran area distribusi, seperti dengan membuka cabang di luar kota Bogor mengingat banyaknya pelanggan restoran Lasagna Gulung yang berasal dari luar kota. Dilihat dari segi proses,

(37)

konsumen yang ingin makan di tempat dapat menikmati menu di restoran Lasagna Gulung dalam waktu yang singkat. Efektivitas dan efisiensi dari proses produksi sangat dibutuhkan oleh restoran Lasagna Gulung karena apabila terjadi hambatan dalam proses produksi maka hal tersebut akan menjadi kendala dalam penyampaian produk kepada konsumen dan pada akhirnya menentukan tingkat kepuasan konsumen.

4. Produktivitas bagi usaha restoran adalah hal yang berjalan seiring dengan pengawasan terhadap proses produksi. Pengawasan yang dilakukan oleh supervisor restoran Lasagna Gulung sudah cukup baik. Supervisor melakukan pengawasan melalui pemberian kepercayaan kepada karyawan sehingga karyawan merasa nyaman dalam bekerja tanpa adanya tekanan. Tingkat produktivitas yang baik pada karyawan restoran Lasagna Gulung ini sangat berpengaruh terhadap proses produksi dalam menghasilkan produk bagi konsumen. Dilihat dari segi orang, karyawan restoran Lasagna Gulung dapat berinteraksi dengan baik dengan para pelanggan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesan konsumen bagi restoran ini. Restoran Lasagna Gulung sebaiknya memberikan penekanan kepada karyawannya agar meningkatkan kecepatan dalam pelayanan dan penanganan pelanggan karena hal tersebut akan menentukan tanggapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan restoran Lasagna Gulung. Bukti fisik diperlukan oleh perusahaan untuk menunjukkan keberadaannya di tengah-tengah masyarakat. Bangunan restoran Lasagna Gulung adalah salah satu bukti fisik yang sangat jelas untuk menunjukkan keberadaan restoran Lasagna Gulung. Di samping itu, bukti fisik didukung dengan adanya perlengkapan interior, logo, papan nama, spanduk, buku daftar menu, serta kepedulian karyawan restoran Lasagna Gulung terhadap pelanggan. Restoran Lasagna Gulung perlu mengelola bukti fisik yang terlihat oleh pelanggan secara hati-hati karena akan berpengaruh terhadap tingkat awareness pelanggan.

5. Promosi produk restoran Lasagna Gulung dapat difokuskan untuk memperkenalkan dan menarik calon konsumen karena promosi kepada konsumen yang dimiliki sudah terbukti cukup efektif. Promosi yang

(38)

kreatif dan inovatif perlu dilakukan oleh restoran Lasagna Gulung kepada calon konsumen. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan posisi restoran Lasagna Gulung yang baik di mata masyarakat secara umum. Selain itu, restoran Lasagna Gulung sebaiknya mengoptimalkan bentuk promosi “word of mouth” sebagai salah satu program promosi formal karena memiliki pengaruh yang besar. Strategi promosi yang akan diterapkan harus mempertimbangkan adanya keterlibatan dari seluruh stakeholder perusahaan, baik dari pemilik, karyawan, maupun konsumen karena adanya dukungan dari seluruh stakeholder dapat menunjang keefektifan strategi promosi yang akan dilakukan. Harga merupakan salah satu komponen yang penting untuk diperhatikan. Pihak restoran Lasagna Gulung harus memiliki pertimbangan yang matang apabila ingin melakukan peningkatan harga karena hal ini sangat berpengaruh terhadap jumlah penjualan.

Gambar

Gambar 2. Struktur organisasi restoran Lasagna Gulung Pemilik Restoran Lasagna Gulung Supervisor Wakil Supervisor Divisi kasir Divisi Bar Divisi Umum Divisi Gudang  Divisi  Dapur  Produksi Divisi Waiters   Divisi  Dapur  Karyawan
Gambar  7  menunjukkan  bahwa  sebanyak  36%  pengunjung  restoran  Lasagna  Gulung  memiliki  pekerjaan  sebagai  pegawai  swasta
Gambar 8. Pendapatan per bulan responden
Tabel  6.  Faktor  Empathy  responden  terhadap  promosi  restoran  Lasagna Gulung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan hasil persilangan yang menggunakan sumber tepung sari DR 1 yang tidak menghasilkan biji berwarna keunguan, karena DR 1 selain berpotensi sebagai sumber warna ungu

156 MI157 RIZKI AMALIA NURDINI MTs MA'HADUT THOLABAH 157 MI158 ATIKAH QOTRUN NADA MTs MA'HADUT THOLABAH 158 MI159 NOVIA IKA FITRIANA MTs MA'HADUT THOLABAH 159 MI160 DEVI FATIMATUZ

Cai, Lixin 2010 “The Relationship between Health and Labour Force Participation: Evidence from a Panel Data Simultaneous Equation Model,” Labour Economics, Vol.. Cai, Lixin,

Bagi Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar sebagai Perusahaan Dalam Negeri wajib menyerahkan surat pernyataan sebagai Perusahaan Dalam Negeri yang dilengkapi dengan / For Goods/Services

dan video pembelajaran psikolinguistik untuk perkuliahan yang telah di susun oleh penulis dalam aplikasi vinesa akan dicek kembali kelengkapannya sebelum memulai

Dan yang terakhir narasumber ke tujuh Sella Amalia adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik, Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik STAN Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Menurut John Stott, “apa yang disalibkan dengan Kristus bukanlah sebagian dari diri yang dinamai natur aku yang lama, tetapi seluruh aku yang sebelum bertobat” 11 Karena