• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Sejarah Buku

Ada berbagai sumber yang menguak sejarah tentang buku. Buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Ada pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di Kamboja karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun dan kemudian membacanya berulang-ulang. Berabad-abad kemudian di Cina, para cendekiawan menuliskan ilmu-ilmunya di atas lidi yang diikatkan menjadi satu. Hal tersebut memengaruhi sistem penulisan di Cina di mana huruf-huruf Cina dituliskan secara vertikal yaitu dari atas ke bawah.

Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Cina berhasil menciptakan kertas pada tahun 200-an SM dari bahan dasar bambu di ditemukan oleh Tsai Lun. Kertas membawa banyak perubahan pada dunia. Pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Cina ke Eropa pada awal abad 11 Masehi. Disinilah industri kertas bertambah maju. Apalagi dengan diciptakannya mesin cetak oleh Gutenberg perkambangan dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku. Pecinta buku biasanya dijuluki sebagai seorang bibliofil atau kutu buku (http://id.wikipedia.org/wiki/Buku).

2.1.2 Pengertian Perpustakaan

Istilah perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Yang berarti buku, atau kitab. Kemudian mendapat awalan per dan akhiran an menjadi perpustakaan. Selanjutnya

(2)

7 dalam istilah perpustakaan terkandung pengertian "kumpulan buku dan informasi yang disusun di ruang tertentu dilengkapi dengan perlengkapan (sarana prasarana), menurut aturan tertentu, diatur dan dilayankan oleh petugas (pustakawan) dan dipergunakan oleh para pembaca/pemakai.

Sedangkan bahan pustaka adalah wadah informasi, dapat berupa buku dan non buku. Buku adalah hasil rekaman informasi yang tertulis atau tercetak, seperti buku teks ataumonografi, majalah, brosur, dan lain-lain. Sedangkan non buku adalah hasil rekaman informasi berupa suara atau gambar pada peta, film, dan sebagainnya.

Menurut Dra.Noerhayati S. (1987: 1) memberikan definisi sebagai berikut, perpustakaan adalah salah satu alat yang vital dalam setiap program pendidikan, pengajaran, dan penelitian (research) bagi setiap lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dapat dikatakan bahwa nilai suatu lembaga pendidikan tinggi, atau lembaga riset dan ilmu pengetahuan itu bergantung pada kualitas kelengkapan dan kesempurnaan jasa yang diberikan oleh perpustakaanya.

Menurut Drs. Ibrahim Baffadal, M.Pd (2008: 2) mendefinisikan perpustakaan sebagai suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.

Menurut Wafford (Darmono, 2004: 2) mengatakan bahwa perpustakaan adalah salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengelola, dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum. Lebih luas lagi pengertian perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan ,menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan ( http://staff.uny.ac.id ).

(3)

8

A. Asal Mula Perpustakaan

Perkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan di sejarah manusia karena perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam sejarahnya, manusia mula-mula tidak menetap sebagai mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain. Kehidupan seperti ini sering disebut kehidupan nomaden. Manusia mencari makan dari alam sekitarnya, sedangkan untuk keperluan ternaknya ia mencari sumber air serta rumput. Manusia mulai berusaha menggarap lahan yang ada disekitarnya, untuk keperluan daging manusia memburu binatang yang ada disekitarnya. Kehidupan berburu ini tidak beranjak jauh dari kehidupan nomaden.

Dalam pengembarannya serta dari kehidupan bertaninya, manusia memperoleh pengalaman bahwa bila dia member tanda pada sebuah batu, pohon, papan, lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia dapat menyampaikan berita ke manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada batu atau pohon atau benda lainnya. Selama itu manusia berhubungan dengan manusia lain melalui bahasa lisan maupun bahasa isyarat. Setelah menggunakan berbagai tanda yang dipahatkan pada pohon ataupun batu ataupun benda lainnya, manusia mulai berkomunikasi dengan kelompok lain melalui bahasa tulisan.

Berdasarkan bukti arkeologis diketahui bahwa perpustakaan pada awal mulanya tidak lain berupa kumpulan catatan transaksi niaga. Dengan kata lain, perpustakaan purba tidak lain merupakan sebuah kemudahan untuk menyimpan catatan niaga. Karena kegiatan perpustakaan purba tidak lain menyimpan kegiatan niaga maka ada kemungkinan bahwa perpustakaan dan arsip semula bersumber pada kegiatan yang sama untuk kemudian terpisah.

Dari kegiatan itu, ternyata bahwa sejak semula salah satu kegiatan perpustakaan ialah menyimpan produk tulisan masyarakat sekaligus juga perpustakaan merupakan produk masyarakat karena tak ada perpustakaan tanpa ada masyarakat.

(4)

9 B. Kondisi Menguntungkan Pengembangan Perpustakaan

Dari perkembangan perpustakaan selama hampir 500 tahun itu, kita dapat menyimak adanya kondisi yang menguntungkan pertumbuhan perpustakaan. Ada pula kondisi yang menghambat pertumbuahan perpustakaan sehingga perpustakaan tidak berkembang secara wajar. Perpustakaan mencerminkan kebutuhan sosial, ekonomi, kultural, dan pendidikan suatu masyarakat. Bila kebutuhan tersebut dipenuhi, masyarakat akan menuntut pembangunan perpustakaan. Di negara maju, kebutuhan ekonomi sudah dipenuhi dan meningkat ke kebutuhan kultural. Di negara berkembang, mayarakat masih bergulat dengan kesulitan ekonomi sehingga kebutuhan yang mendesak ialah kebutuhan pangan, pakaian, dan papan.

Karena itu, perkembangan perpustakaan, terutama perpustakaan umum, di negara berkembang lebih lambat dibandingkan di negara maju.

Dengan demikian, perpustakaan akan tumbur subur bila :

a. Masyarakat telah matang dalam arti telah mencapai kematangan sosial dan kultural sehingga menyadari perlunya penyimpanan, penyebaran, dan perluasan wadah pengetahuan.

b. Bila dalam masyarakat timbul dorongan untuk memperbaiki diri sendiri serta tumbuh kesadaran akan perlunya informasi.

c. Adanya kepemimpinan yang mendorong penggunaan perpustakaan, tunjangan keuangan untuk menunjang perpustakaan serta minat budaya dan intelektual untuk menggunakan perpustakaan.

d. Adanya kemakmuran ekonomi yang memungkinkan perorangan maupun perusahaan menyumbang sebagian keuntungannya untuk perpustakaan (http://ilmuperpustakaan.wikispaces.com).

(5)

10

C. Fungsi Perpustakaan

Pada umumnya perpustakaan memiliki beberapa fungsi. Fungsi-fungsi perpustakaan yaitu sebagai berikut :

a. Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena tidak mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.

b. Fungsi informasi, perpustakaan menyediakan bebagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna perpustakaan dapat :

• Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu.

• Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam bebagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya.

• Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. • Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

c. Fungsi pendidikan, perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang memperoleh : • Agar pengguna perpustakaan mendapatkan kesempatan untuk mendidik diri

sendiri secara berkesinambungan.

• Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi kreativitas dan kegiatan intelektual. • Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis. • Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.

(6)

11 d. Fungsi rekreasi, perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi

bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya unuk :

• Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani.

• Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang.

• Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.

• Masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti : Novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.

e. Fungsi kultural, perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk :

• Meningkatkan mutu kehidupam dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok.

• Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni.

• Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian.

• Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis.

• Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasaan ahli teknologi.

f. Fungsi perpustakaan adalah sebagai tempat untuk mengumpulkan, menata, mengolah, menyimpan, melestarikan, merawat dan menyediakan bahan pustaka dalam berbagai bentuk.

g. Fungsi penelitian. Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakanberbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi ( http://staff.uny.ac.id ).

(7)

12 D. Jenis Perpustakaan

a. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Sekolah/Madrasah Perpustakaan sekolah/madrasah diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang layanannya diperuntukkan peserta didik, guru, dan pemangku kepentingan dengan satuan pendidikan yang bersangkutan. Perpustakaan yang termasuk dalam pengertian perpustakaan sekolah adalah :

• Perpustakaan Sekolah Dasar (SD);

• Perpustakaan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB); • Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP);

• Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB); • Perpustakaan Sekolah Menengah Atas (SMA);

• Perpustakaan Sekolah Menengag Atas Luar Biasa (SMALB); • Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK);

• Perpustakaan Raudatul Athfal (RA); • Perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah (MI); • Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah (MTs); • Perpustakaan Madrasah Aliyah (MA);

• Perpustakaan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK);

• dan lainnya sesuai jenjang dan bentuk satuan pendidikan lain yang sederajat. b. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi diselenggarakan oleh satuan pendidikan tinggi yang layanannya diperuntukkan sivitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan. Pengertian perpustakaan perguruan tinggi mencakup perpustakaan yang berada dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi:

• Akademi. • Sekolah Tinggi. • Universitas.

(8)

13 • Institut.

• Politeknik. • Fakultas.

c. Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum dibentuk dan dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat. Perpustakaan Umum mencakup :

• Perpustakaan Umum Kabupaten /Kota • Perpustakaan Desa

• Perpustakaan Komunitas d. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus diselenggarakan oleh lembaga negara, pemerintah, pemerintah daerah, ataupun swasta yang layanannya diperuntukkan bagi pengguna di lingkungan lembaga/instansi yang bersangkutan. Perpustakaan khusus mencakup:

• Perpustakaan instansi pemerintah • Perpustakaan BUMN

• Perpustakaan Bank • Perpustakaan organisasi

• Perpustakaan lembaga penelitian • Perpustakaan perusahaan

• Perpustakaan rumah sakit

• Perpustakaan lembaga pemasyarakatan

(9)

14 E. Koleksi & Klasifikasi Buku

Koleksi yang dimiliki perpustakaan tidak hanya berupa bahan cetak saja, namun ada juga lembaran music, berbagai karya media audiovisual, dan bentuk mikro. Bahan cetak mencakup buku, jurnal, kliping, Koran, majalah, laporan. Pamflet, posiding, manuskrip ( naskah ), case study, skripsi, thesis dan karya tulis lainnya. Lembaran music karya media audiovisual, dan bentuk mikro mencakup film, slide, kaset, piringan hitam, microfilm, mikrofis, mikroburam, Laser Disc (CD), Video Compact Disc (VCD), dan Digital Versatile Disc (DVD).

Ketika buku-buku dan koleksi baru yang telah tiba diperpustakaan tentunya akan segera diproses oleh pustakawan. Menurut Soejono Trimo (1992), pemrosesan bahan-bahan ini meliputi : 1) pendaftaran bahan-bahan-bahan-bahan (administratif) dan 2) pengklasifikasian dan pembuatan catalog (teknisnya). Setelah kedua langkah itu selesai dikerjakan, barulah bahan-bahan tersebut disusun pada rak-rak atau kabinet-kabinetnya, berarti bahan-bahan tersebut telah siap dipinjamkan dan disebarkan

Soejono Trimo (1992) menyatakan bahwa katalog adalah daftar bahan-bahan yang ada diperpustakaan, yang disusun menurut suatu sistem tertentu secara alfabetis ataupun sistematis untuk memudahkan mencari dan menempatkan kembali bahan-bahan yang dibutuhkan oleh para pembaca serta petugas perpustakaan.

Katalog dapat berbentuk buku atau lembaran-lembaran lepas yang kemudian dijilid dan juga berbentuk kartu. Seiring berkembangnya teknologi, perpustakaan sudah banyak meninggalkan katalog manual dan beralih ke katalog digital. Saat ini catalog digital sering disebut Online Public Access Catalog (OPAC). OPAC dapat diakses di website perpustakaan melalui internet.

Agar buku-buku yang memiliki subjek yang sama atau berhubungan terkumpul menjadi satu, harus ada metode klasifikasi yang diterapkan. Terdapat lima metode pengklasifikasian atau penomoran buku pada perpustakaan yang dapat diterapkan dan diakui secara internasional. Yaitu Bliss Bibliographic Classification, Colon

(10)

15 Classification, Dewey Decimal Classification, Library of Congress Classification, dan Universal Decimal Classification. Namun yang sering diterapkan yaitu Dewey Decimal Classification (DDC) dan Universal Decimal Classification (UDC).

a. Dewey Decimal Classification (DDC)

Dewey Decimal Classification, atau yang biasa disebut DDC,dibuat oleh Melvil Dewey (1851-1931) pada 1876 berdasarkan kajiannya terhadap puluhan buku, pamflet, dan kunjungannya ke berbagai perpustakaan. DDC bukanlah klasifikasi ilmu pengetahuan, namun klasifikasi pengetahuan untuk keperluan menyusun buku di perpustakaan. DDC telah banyak dimodifikasi dan dikembangkan dalam 22 kali revisi yang telah dilakukan hingga tahun 2004.

Sistem DDC memberi nomor buku menurut subjeknya. Dengan demikian, buku disusun menurut subjeknya tanpa memperhatikan dimana buku tersebut diletakan di rak. Bila buku baru datang, maka buku tersebut dapat disisipkan diantara buku lama selama buku baru tersebut berkaitan subjeknya. Terdapat sepuluh kelas utama dalam penomoran DDC. Berikut ini adalah sepuluh kelas utama tersebut :

Berikut adalah pembagian lebih jelas lagi untuk 10 kelas pada kategori Art & Recreations :

No. Klasifikasi Keterangan Kategori

000 Computer Science, Information & General Works 100 Philosophy & Psychology

200 Religion

300 Social Sciences

400 Languange

500 Science

600 Technology

700 Arts & Recreation

800 Literature

900 History & Geography

(11)

16 b. Universal Decimal Classification (UDC)

Universal Decimal Classification, atau yang biasa disebut UDC merupakan adaptasi dari Dewey Decimal Classification (DDC). UDC disusun pada 1895 oleh Paul Otlet dan Henri La Fontaine dari Belgia. UDC dikenal dengan berbagai nama seperti Classification Internationale Desimale, International Decimal Classification, Expanded Dewey, dan Brussel Expansion of Dewey. Namun nama UDC yang lebih dikenal.

UDC merupakan metode yang didasari oleh DDC, tetapi metode ini dianggap lebih kuat dan spesifik. UDC juga menambahkan symbol dalam penomorannya metode ini tidak hanya dapat digunakan dalam klasifikasi literatur, tetapi juga dapat digunakan pada koleksi lain seperti video, rekaman, film, music, peta, dan lainnya. Metode UDC banyak diterapkan diperpustakaan di Eropa. Berikut ini adalah sepuluh kelas utama tersebut.

No. Klasifikasi Keterangan Kategori

700 Arts

710 Landscaping & Area Planning

720 Architecture

730 Sculpture Ceramics & Metalwork 740 Drawing & Decorative Art

750 Painting

760 Graphic Art

770 Photography & Computer Art

780 Music

790 Sport, Games & Entertainment Tabel 2.2 The Hundred Divisions

(12)

17 Metode klasifikasi yang lazim diterapkan pada perpustakaan adalah Dewey Decimal Claasification (DDC). Sedangkan untuk koleksi lain, pada umumnya pustakawan atau pengelola menerapkan metode tersendiri utnuk member penomoran koleksi lain diluar buku.

F. Sistem Pelayanan Perpustakaan

Terdapat dua system pelayanan yang diterapkan pada perpustakaan, yaitu :

a. Closed Access Service

Sistem pelayanan dimana pengunjung tidak dapat menuju rak koleksi utnuk mencari dan mendapatkan koleksi yang dinginkan secara langsung. Pengunjung akan mendapat bantuan pustakawan yang bertugas mencari dan mengambilkan koleksi yang dinginkan. Kelebihan sistem ini adalah kemanan dan kondisi buku lebih terjamin, penyusunan buku lebih teratur, dan ruang penyimpanan buku lebih efisien. Kekurangan system ini adalah pengunjung tidak dapat mencari dn memilih sendiri buku yang diperlukan, sehingga dapat mengurangi minat baca pengunjung.

No. Klasifikasi Keterangan Kategori

0 General / Umum

1 Fisafat dan Psikologi 2 Agama, Teologi 3 Ilmu Sosial

4 ( kosong, digunakan untuk perluasan mendatang ) 5 Sains dan Matematika

6 Ilmu Terapan, Kedokteran, Teknologi 7 Seni, Rekreasi, Hiburan Olahraga 8 Bahasa, Linguistik, Sastra, Fisiologi 9 Geografi, Biografi, Sejarah

(13)

18 b. Open Access Service

Sistem pelayanan dimana pengunjung dapat menuju rak koleksi utnuk mencari dan mendapatkan koleksi yang dinginkan secara langsung tanpa perantara pustakawan, atau dengan kata lain self-service. Kelebihan sistem ini adalah pengunjung dapat mencari dan memilih buku secara langsung, sehingga pengunjung memiliki minat baca yang lebih besar dan tidak ada tekanan. Kekurangan sistem ini adalah kemanan dan kondisi buku yang kurang terjamin, penyusunan buku kurang teratur sehingga dapat mengganggu distribusi buku ke pengunjung lain, serta membutuhkan area penyimpanan lebih luas (http://thesis.binus.ac.id).

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu jenis perpustakaan yang keberadaannya ada pada perguruan tinggi yang secara khusus dimanfaatkan oleh sivitas akademik. Sebagai alat bantu atau sarana untuk tercapainya tujuan pembelajaran diperguruan tinggi. Untuk memperjelas pengertian perpustakaan perguruan tinggi dapat kita perhatikan beberapa pendapat tentang pengertian perpustakaan perguruan tinggi.

Menurut Sulistyo Basuki (1991: 51): “Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi atau badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama memberikan tercapainya tujuan perguruan tinggi”.

Sedangkan menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (1991: 1) Menyatakan bahwa “Perpustakaan perguruan tinggi adalah unit kerja yang merupakan bagian yang integral dari suatu lembaga perguruan tinggi induknya, yang bersama-sama dengan unit kerja bagian lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda melaksanakan program Tri dharma”.

(14)

19 A. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Sebagai sebuah lembaga yang telah dibentuk dalam penyelenggaraannya perpustakaan harus memiliki tujuan agar setiap proses kegiatan yang dilaksanakan dapat berhasil sesuai dengan tujuannya, demikian juga halnya dengan perpustakaan perguruan tinggi juga harus mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai. Didalam buku pedoman pengelolaan koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999: 4) dinyatakan bahwa tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah :

a. Dharma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran, dilaksanakan dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

b. Dharma kedua yaitu penelitian, dilakukan melalui kegiatan mengumpul, mengolah, menyimpan, menyajikan, dan menyebarluaskan informasi bagi para peneliti.

c. Dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, diselenggarakan melalui kegiatan mengumpul, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat.

Sedangkan menurut Supriyanto (2006: 2) tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:

a. Memenuhi keperluan informasi pengajar dan

mahasiswa

b. Menyediakan bahan literatur rujukan pada semua tingkat akademik.

c. Menyediakan jasa peminjaman serta jasa

informasi aktif bagi pemakai.

B. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Sebagai lembaga perpustakaan perguruan tinggi memiliki fungsi tertentu dalam menjalankan aktifitasnya yang merupakan sumber informasi demi tercapainya tujuan.

(15)

20 Fungsi perpustakaan perguruan tinggi menurut Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (2004: 3), dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu :

a. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung evaluasi pembelajaran.

b. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah di akses oleh pencari dan pengguna informasi.

c. Fungsi Riset

Perpustakaan merupakan fungsi bahan–bahan riset dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan teknologi dan seri koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya–karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

d. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreatifitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

e. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh karya perguruan tingginya sivitas akademik dan non akademik.

(16)

21 Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan.

g. Fungsi Interprestasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber–sumberinformasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan Tri dharmanya.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa perpustakaan perguruan tinggi memiliki bermacam fungsi untuk menunjang tercapainya tujuan dari perpustakaan tersebut. Adapun fungsi dari perpustakaan perguruan tinggi yang utama adalah fungsi edukatif dan informatif (http://repository.usu.ac.id ).

2.2.2 Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi

SNI 7330:2009, Perpustakaan Perguruan Tinggi dimaksudkan untuk menyediakan acuan tentang manajemen perpustakaan yang berlaku pada perpustakaan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang meliputi universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik dan perguruan tinggi lainnya yang sederajat.

Standar ini dibahas dan disepakati secara konsensus oleh Panitia Teknis 01-01 Perpustakaan dan Kepustakaan pada tanggal 23 Pebruari 2009 di Jakarta dan telah mendapatkan tanggapan dan masukan dari Masyarakat Standarisasi Indonesia (MASTAN).

A. Ruang Lingkup

Standar perpustakaan perguruan tinggi ini menetapkan dasar pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi. Standar ini berlaku pada perpustakaan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang meliputi universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik dan perguruan tinggi lainnya yang sederajat.

(17)

22 B. Pengertian / Definisi

Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang bertujuan memenuhi kebutuhan informasi pengajar dan mahasiswa di perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi dapat juga terbuka untuk publik.

C. Misi

Misi perpustakaan perguruan tinggi adalah:

a. Mengembangkan, mengorganisasi dan mendayagunakan koleksi; b. Menyelenggarakan pendidikan pengguna;

c. meningkatkan literasi informasi pengguna;

d. Mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi yang ada dan yang akan ada;

e. Melestarikan materi perpustakaan.

D. Tujuan

Perpustakaan perguruan tinggi bertujuan menyediakan materi perpustakaan dan akses informasi bagi pengguna untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

E. Koleksi

a. Kebijakan Koleksi

Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan bahan bacaan wajib dan bahan bacaan pengaya.

(18)

23 Perpustakaan mengembangkan koleksinya disesuaikan dengan kegiatan dharma perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan :

• Materi perpustakaan pendukung dharma perguruan tinggi;

Perpustakaan menyediakan materi perpustakaan dengan tidak memandang format maupun media guna mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat serta kegiatan dharma lainnya yang sesuai dengan program lembaga induknya.

• Materi perpustakaan inti (koleksi bahan ajar);

Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan bahan bacaan mata kuliah yang ditawarkan di perguruan tinggi. Masing-masing judul bahan bacaan tersebut di sediakan tiga eksemplar untuk tiap seratus mahasiswa, di mana satu eksemplar untuk pinjaman jangka pendek dan dua eksemplar lainnya untuk pinjaman jangka panjang.

• Terbitan pemerintah;

Perpustakaan menyediakan terbitan pemerintah daerah dan pusat.

• Terbitan perguruan tinggi;

Perpustakaan menyediakan terbitan perguruan tinggi yang bersangkutan, termasuk terbitan lembaga penelitian, karya akhir mahasiswa, karya pengajar, serta karya yang berkaitan dengan perguruan tinggi tersebut.

• Terbitan badan internasional;

Perpustakaan menyediakan terbitan badan internasional.

• Materi perpustakaan referensi;

Perpustakaan menyediakan bahan referensi.

(19)

24 Perpustakaan melanggan sekurang-kurangnya satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan perguruan tinggi pada program diploma serta sarjana, dan dua judul untuk program pascasarjana.

d. Penambahan Koleksi

Penambahan koleksi sekurang-kurangnya 2% dari jumlah judul atau minimal dua ratus judul per tahun dipilih mana yang paling besar.

e. Cacah ulang

Cacah ulang sekurang-kurangnya dilaksanakan satu kali dalam tiga tahun.

f. Penyiangan

Perpustakaan melakukan penyiangan terhadap materi perpustakaan yang rusak serta tidak dapat diperbaiki dan tidak dapat dikonversi ke format lain, materi yang tersedia dalam jumlah yang besar. Pelaksanaannya disesuaikan dengan kebijakan pengembangan koleksi dan aturan yang berlaku.

g. Materi perpustakaan elektronik

Perpustakaan menyediakan akses sumber informasi elektronik termasuk internet, dan pangkalan data.

F. Pengorganisasian Materi Perpustakaan

a. Materi perpustakaan diorganisasikan agar dapat ditemubalik secara cepat dan tepat.

b. Materi perpustakaan dideskripsikan, diklasifikasi dan disusun secara sistematis dengan menggunakan :

• pedoman deskripsi bibliografis dan atau metadata; • bagan klasifikasi;

• pedoman tajuk subjek dan atau tesaurus; • pedoman penentuan tajuk entri utama.

(20)

25 G. Layanan Perpustakaan

a. Jam buka perpustakaan disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan dharmanya sekurang-sekurangnya lima puluh empat jam per minggu.

b. Layanan yang diberikan, antara lain : • Layanan sirkulasi;

• Layanan pinjam antarperpustakaan; • Layanan referensi;

• Layanan pendidikan pengguna;

• Layanan pendidikan pengguna dan literasi informasi diberikan kepada mahasiswa dan pengajar.

• Layanan penelusuran informasi; ( http://elib.unikom.ac.id ) H. Gedung

Penataan ruangan perpustakaan sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan semua kegiatan di perpustakaan baik aspek layanan maupun untuk kegiatan penyiapan semua sarana dan prasarana pendukung layanan perpustakaan. Perpustakaan pada umumnya minimal memiliki 4 (empat) macam ruangan diantaranya :

a. Ruang koleksi buku (rak-rak buku)

1 rak (1 sisi, 5 susun, lebar 100 cm) dapat memuat 115-165 buku eksemplar buku dan jarak antar rak 100-110 cm. Jadi dapat dihitung berapa kebutuhan luas ruang yang diperlukan untuk menempatan rak dan dapat disesuaikan dengan bahan pustaka yang dimiliki. Hal ini pun perlu dipertimbangan untuk tahun-tahun yang akan datang. Atau berdasarkan buku standar gedung dan perabot perpustakaan sekolah yang dibuat Perpusnas bahwa rumus menentukan luas ruangan adalah :

Jumlah judul x jumlah eksemplar buku x 1 m2

(21)

26 b. Ruang baca

Dari beberapa pedoman bahwa untuk siswa diperkiraan memerlukan tempat 1 m2 yang dapat secara keseluruhan diambil sekitar 20 - 30 % populasi siswa.

c. Ruang pengolahan bahan pustaka dan ruang Staf

Untuk melakukan aktifitas pengadaan dan pengolahan buku luas ruangan tergantung berapa jumlah pengelola perpustakaan diperkirakan setiap petugas memerlukan 2,5 m2.

d. Ruang sirkulasi

Ruang ini dipergunakan untuk melayani siswa dalam peminjaman dan pengembalian buku, ruang yang diperlukan minimal cukup untuk meletakan meja sirkulasi dan perlengkapan lainnya.

I. Perlengkapan Perpustakaan

Perabot perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan sekolah yang digunakan perpustakaan agar dapat optimal dibutuhkan perabot dan perlengkapan perpustakaan antara lain :

a. Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desain khusus, biasanya disesuaikan dengan aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan sirkulasi.

b. Meja dan kursi baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan dengan pemilihan jenis disesuaikan dari luas ruangan perpustakaan.

c. Meja dan kursi kerja. Tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian meja kerja ini sangat penting. Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan dari meja kerja.

d. Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit (stick).

e. Lemari katalog atau disebut juga kabinet katalog yang digunakan untuk menyimpan kartu katalog.

(22)

27 f. Lemari multi media yang digunakan untuk menyimpan koleksi dalam bentuk

multi media seperti kaset, CD ROM, mikrofilm.

g. Lemari arsip digunakan untuk arsip perpustakaan yang berupa data siswa yang menjadi anggota perpustakaan, data siswa yang meminjam koleksi perpustakaan dan data koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah.

h. Laci penitipan tas atau loker dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas, jaket dan barang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan perpustakaan.

i. Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar. Kegunaannya adalah untuk mengangkut buku-buku yang dikembalikan oleh siswa dari meja sirkulasi ke rak buku ( http://library.um.ac.id ).

J. Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perpustakaan mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi.

a. Sistem Informasi

Perpustakaan dapat menggunakan sistem informasi yang sesuai dengan keperluan.

b. Perangkat Lunak

Perpustakaan menggunakan perangkat lunak yang dapat membantu pengolahan dan pelayanan informasi, sistem informasi manajemen, dan operasional administrasi.

c. Perangkat Keras

Perpustakaan menggunakan peralatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung pengolahan, pelayanan, akses informasi serta kerjasama dengan perpustakaan lain ( http://elib.unikom.ac.id ).

(23)

28 Yuniwati Yuventia sebagai Pustakawan UNDIP & Koordinator JASAPUSPERTI memberikan penjelasan tentang kerjasama perpustakaan yaitu kerjasama pada dasarnya dapat dilakukan oleh perpustakaan sesuai dengan UU No. 43 tahun 2007 Bab XI pasal 42 yang berbunyi :

a. Perpustakaan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan layanan kepada pemustaka.

b. Peningkatan layanan kepada pemustaka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemustaka yang dapat dilayani dan meningkatkan mutu layanan perpustakaan.

c. Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan peningkatan layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan memanfaatkan sistem jejaring perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Adapun dasar dibentuknya kerjasama adalah : peningkatan kebutuhan masyarakat akan informasi; perkembangan karya cipta manusia; peningkatan aktivitas pengelola informasi; keterbatasan sumber dana; keterbatasan sumber daya informasi; keterbatasan SDM; keterbatasan akses; keterbatasan infrastruktur, dsb (http://digilib.undip.ac.id).

(24)

Gambar

Tabel 2.3 Klasifikasi UDC

Referensi

Dokumen terkait

Teman-teman PPDS periode Juli 2009 yang tidak mungkin dapat saya lupakan yang telah membantu saya dalam keseluruhan penelitian maupun penyelesaian tesis ini, khususnya Wardah,

Jenis lalat buah yang menyerang mangga adalah Bactrocera papayae, belimbing dan jambu biji adalah Bactrocera carambolae, sedangkan yang menyerang jambu air adalah

Desa Tokawi Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan merupakan desa yang memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebagai sumber listrik dengan

Tidak seperti tiga kanal YouTube dan video sebelumnya yang menggunakan Perang Dunia sebagai konten video mereka, Lazardi menggunakan sejarah Jawa sebagai

RC4 termasuk ke dalam kode aliran ( stream cipher ) dengan kunci rahasia/kunci simetri (kunci yang sama digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi)1. Seperti halnya

LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN. Semester Pertama Semester Pertama Prognosis

Metode pengolahan data dapat dilakukan dengan cara:.

Berdasarkan Pengertian informasi menurut para ahli yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk