• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI LAILY AMI SULISTIO RINI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI LAILY AMI SULISTIO RINI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

LAILY AMI SULISTIO RINI

OPTIMASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK KERING ETANOL BIJI KOPI

ROBUSTA (Coffea canephora L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

dengan BASIS VANISHING CREAM

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayat serta karuniaNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Optimasi Sediaan Krim Ekstrak Kering Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) Sebagai Antioksidan dengan Basis Vanishing Cream” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Kedua orang tua saya, bapak H. Sasrani dan ibu Hj. Suyatmi yang dengan penuh kasih sayang, ketulusan dan kesabaran selalu memberikan sepenuhnya semangat, nasihat, dukungan moral dan materi, serta yang paling utama adalah doa yang berlimpah sehingga saya dapat menjalani studi farmasi dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

2. Ibu Dra. Esti Hendradi M.Si., Apt., Ph.d selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt. selaku dosen pembimbng II yang selalu memberikan arahan dengan penuh semangat dan kesabaran, membimbing dan meluangkan waktu serta memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

3. Bapak Drs. H Achmad Inoni, Apt., dan Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm, Apt., selaku tim penguji yang memberikan dorongan, saran, kritik yang membangun serta nasihat untuk skripsi yang telah dikerjakan kepada penulis. 4. Bapak Yoyok Bekti P., M.Kep, Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program sarjana.

(5)

v

5. Ibu Sovia Aprina Basuki selaku Kepala Laboratorium Sediaan Farmasetika dan Laboratorium Kimia Terpadu, yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Ibu Siti rofida S.Si., Apt., M.Far. sebagai Dosen Wali yang telah memberikan asuhan akademik, bimbingan moral dan nasihat selama menjalankan studi. 7. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga penulis menyelesaikan pendidikan sarjana dengan lancar.

8. Mas Ferdi dan Mbak Bunga selaku laboran yang membantu dan mendampingi penulis dalam penelitian.

9. Kakak dan adik saya Agung Purnomo Adi dan Niken Indah Tri Astuti yang menjadi penyemangat.

10. Asri Verni Ningsih dan Evy Mulyana Sari yang menjadi teman seperjuangan dalam penelitian dan penyelesaian skripsi ini.

11. Cimot-cimotan yang telah menjadi sahabat seperjuangan saya selama di bangku perkuliahan .

12. Teman – teman angkatan 2010 khususnya kelas farmasi C atas persahabatan selama dibangku perkuliahan.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu- persatu, terima kasih atas bantuan, dukungan, semangat dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T membalas kebaikan Bapak, Ibu dan saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua.

Malang, Agustus 2014

(6)

vi

RINGKASAN

Kopi merupakan bahan minuman yang terkenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga terkenal di seluruh dunia. Hal ini karena seduhan kopi memiliki aroma yang khas yang tidak dimiliki oleh bahan minuman lainnya. Selain itu, kopi juga memiliki nilai sejarah, budaya dan ekonomi yang kuat (Hecimovic et all, 2011). Secara garis besar kopi dibedakan menjadi 3 yaitu kopi arabika, kopi robusta (Coffea canephora L.), dan kopi liberika (Najiyati dan Danarti, 2004). Saat ini sudah banyak dilakukan beberapa penelitian tentang biji kopi robusta terkait dengan kandungan asam chlorogenic yang memiliki potensi antioksidan cukup tinggi, termasuk di industri kosmetik. Seperti diketahui sifat antioksidan dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk mencegah penuaaan dini. Antioksidan dibuat dalam sediaan formulasi krim. Formulasi krim dipilih menggunakan basis vanishing cream karena basis ini lebih mudah terpenetrasikan di kulit sehingga efek yang diinginkan dapat masuk kedalam kulit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui formulasi yang dapat memberikan karateristik fisik (pH, viskositas, dan daya sebar), aseptabilitas dan dari sediaan krim antioksidan ekstrak kering etanol biji kopi robusta (Coffea canephora L) dengan kadar 10%, 15%,dan 20% serta menentukan efektifitas antioksidan pada sedian krim tipe O/W dengan bahan aktif Coffea Canephora L. pada kadar 10%, 15% dan 20% dan juga mengetahui pada kadar berapakah ekstrak daun biji kopi robusta (Coffea canephora L ) (10%, 15% dan 20%) yang dapat memberikan karakteristik fisik (pH, viskositas, daya sebar), aseptabilitas dan efektifitas yang terbaik sebagai sediaan krim antioksidan.

Pada penelitian ini dibuat 3 macam formula yaitu asam stearat 5%, malam putih 9%, vaselin album 17%, span 20 4,8%, TEA 0,5%, Propilenglikol 1,5%, nipagin 0,2, nipasol 0,4%, tween 80 0,2%, gliserin 10%, aquadest sampai dengan 100%. Kecuali kadar ekstrak kering etanol biji kopi robusta pada F1 10%, F2 15%, F3 20% dari masing masing formula vanishing cream. Evaluasi sediaan meliputi tipe emulsi, organoleptis, pH, daya sebar, viskositas, aseptabilitas, dan efektivitas nilai antioksidan.

Tahap awal dilakukan uji tipe emulsi dengan tes pewarnaan menggunakan methylen blue, dari ketiga formula menunjukkan krim ekstrak kering etanol biji kopi robusta (Coffea canephora L) termasuk kedalam tipe O/W yaitu memberikan warna yang homogen pada sediaan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan organoleptis, didapatkan bahwa sediaan formula I, formula II, dan formula III memiliki tekstur yang lembut, berbau khas kopi, dan memiliki warna coklat muda. Pada pemeriksaan pH menunjukkan rerata pH formula I (6,48 ± 0,07) > formula II (6,09 ± 0,06) > formula III (5,96 ± 0,04). Hasil analisis statistik dengan One-Way Annova diperoleh F Hitung (62,688) > F Tabel(5,143). Kemudian untuk mengetahui perbedaan tiap formula dilakukan uji HSD didapatkan formula I> formula II> formula III.

Berdasarkan uji daya sebar sediaan krim dari masing masing formula dapat diketahui bahwa pada formula I(0,027 ±0,0057), formula II(0,026 ± 0,0014), dan formula III(0,035 ± 0,0048). Untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak kering etanol biji kopi robusta (Coffea canephora L)

(7)

vii

uang digunakan pada sediaan terhadap daya sebar sediaan krim dilakukan uji analisis statistik dengan One-way Annova didapatkan F Hitung (0,856) < F Tabel (0,5134) dengan derajat kepercayaan α = 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan daya sebar yang bermakna pada daya sebar.

Berdasarkan pemeriksaan viskositas didapatkan hasil formula I (30,00 ± 0,00 dPAS), formula II (48,33 ± 2,89dPAS), dan formula III (33,33 ± 2,89 dPAS). Untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak biji kopi robusta (Coffea canephora L) yang digunakan pada sediaan dilakukan anilisis statistik dengan One-Way Annova didapatkan F Hitung (51,5) > F Tabel (5,143) dengan derajat kepercayaan α = 0,05 berarti terdapat perbedaan viskositas yang bermakna.

Dari uji aseptabilitas yang dilakukan bahwa ketiga formula memiliki skor yang sama pada kesan kelembutan saat dioleskan. Untuk skor kemudahan diratakan formula II dan formula III memiliki nilai yang sama. Untuk kemudahan dicuci formula I dan formula III memiliki skor yang sama. Dan formula II memiliki skor tertinggi. Dari ketiga kriteria penilaian yang diamati diambil kesimpulan bahwa formula II memiliki kriteria aseptabilitabilitas yang paling baik diatara ketiga formula.

Dari hasil evaluasi uji efektivitas nilai antioksidan yang dilakukan didapatkan hasil formula I didapatkan nilai inhibisi antioksidan (89,05 ± 10,18), formula II (93,41 ± 3,34), dan formula III (96,45 ± 0,21). Untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak kering etanol biji kopi robusta (Coffea canephora L) yang digunakan pada sediaan dilakukan uji analisis stastistik dengan One-Wat Annova didapatkan F Hitung (1,087) < F Tabel (0,5143) dengan derajat kepercayaan α= 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan nilai antioksidan yang bermakna.

Berdasarkan karakteristik fisik (Ph, daya sebar, dan viskositas) serta aseptabilitas dari ketiga formula yang dibuat, formula II merupakan formula yang terbaik karena memberika karakteristik fisik dan aseptabilitas sediaan yang baik terhadap sediaan krim ekstrak kering etanol biji kopi robusta. Tetapi dari uji efektifitas nilai antikoksidan formula III merupakan yang terbaik karena mempunyai nilai % inhibisi yang paling besar diantara formula I dan II.

(8)

viii

ABSTRAK

OPTIMASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK KERING ETANOL BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN dengan BASIS

VANISHING CREAM

Biji kopi robusta mempunyai kandungan chlorogenic acid yang berfungsi sebagai antioksidan alami. Saat ini banyak masyarakat Indonesia terutama remaja terkena proses penuaan dini. Hal tersebut terjadi karena pola hidup masyarakat sekarang yang kurang sehat. Untuk itu diperlukan asupan antioksidan dari luar. Sediaan krim mulai dilirik pasar kosmetika saat ini karena krim mudah terpenetrasi ke kulit.

Penelitian ini untuk menentukan pada kadar berapakah ekstrak kering etanol biji kopi robusta (10%, 15%, dan 20%) memberikan karakteristik fisik, aseptabilitas dan efektifititas nilai antioksidan terbaik dalam formula krim ekstrak kering etanol biji kopi robusta sebagai antioksidan dengan basis vanishing cream. Evaluasi meliputi tipe emulsi, daya sebar, viskositas dan efektifitas nilai antioksidan.

Hasil pemeriksaan organoletis untuk ketiga formula memiliki tekstur yang lembut, berbau kopi, serta warna sama yaitu coklat muda. Analisis statistik dengan One-Way Annova menemukan bahwa ada perbedaan yang bermakna untuk evaluasi Ph, viskositas, tetapi untuk daya sebar dan nilai antioksidan tidak ada perbedaan yang bermakna. Untuk evaluasi aseptabilitas, formula II (15%) adalah yang memenuhi kriteria penilaian aseptabilitas diantara ketiga formula.

Berdasarkan karakteristik fisik (pH, daya sebar dan viskositas) serta aseptabilitas dari ketiga formula yang dibuat, formula II (15%) yang terbaik karena memberikan karakterstik fisik dan septabilitas sediaan yang paling baik. Untuk nilai antioksidan formula III (20%) memiliki nilai persen inhibisi antioksidan tertinggi.

(9)

ix

ABSTRACT

OPTIMIZATION OF ETHANOL STOCKS CREAM DRY EXTRACT robusta coffee beans (Coffea canephora. L) AS ANTIOXIDANT with

Vanishing BASE CREAM

Robusta coffee beans have a content of chlorogenic acid that serves as a natural antioxidant. Many people in Indonesia, especially tennager exposed to the process of premature aging. It happens because the lifestyle of the people now are less healthy. Because of that we need to required intake of antioxidants from the outside. Preparations began ogled cream cosmetics market today because of the cream easily penetrated into the skin.

This study was to determine the content of what is the dried ethanol extract of robusta coffee beans (10%, 15%, and 20%) give the physical characteristics, acceptability and the best value effectivesness of antioxidant formula cream in dry ethanol extract of robusta coffee beans as an antioxidant with a vanishing cream base. The evaluation includes the type of emulsion, dispersive power, viscosity and effectiveness of antioxidant value.

Organoletis examination results for the third formula has a soft texture, smell the coffee, and the same color is light brown. Statistical analysis by One-Way Annova found that there were significant differences for the evaluation of pH, viscosity, but to spread the power and value of antioxidants no significant difference. To evaluate acceptability, the formula II (15%) were eligible acceptability ratings among the three formulas.

Based on the physical characteristics (pH, viscosity and dispersive power) as well as the acceptability of the three formulas are created, the formula II (15%) is best because it gives physical and characteristics of aseptability in best preparation. For the antioxidant value of formula III (20%) has the highest antioxidant value percent inhibition.

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

RINGKASAN ...v

ABSTRAK ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Hipotesis Penelitian ... 5 1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...6

2.1 Tanaman Kopi ...6

2.1.1 Sejarah Tanaman Kopi ...6

2.1.2 klasifikasi Tanaman Kopi...7

2.1.3 Kandungan Kimia Tanaman kopi Robusta ...8

2.1.4 Mekanisme Antioksidan pada Polifenol ...12

2.2 Antioksidan ...13

2.2.1 Definisi Antioksidan ...13

2.2.2 Pemakaian Antioksidan ...14

2.2.3 Mekanisme Kerja Antioksidan ...14

2.3 Anti Aging ...15

2.3.1 Definisi Aging atau Penuaan ...15

2.3.2 Anti Aging pada Kulit ...16

2.4 krim ...17

(11)

xi 2.4.2 Vanishing Cream ...19 2.5 Formulasi Basis ...20 2.6 Kulit ...23 2.6.1 Definisi Kulit ...23 2.6.2 Anatomi Kulit ...23 2.6.3 Warna Kulit ...24

2.6.4 Mekanisme Perlindungan Alami kulit...24

2.7 Evaluasi Sediaan ...25

2.8 Uji Aktivitas Antioksidan ...25

2.8.1 Metode DPPH ...25

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ...27

BAB IV METODE PENELITIAN ...29

4.1 Rancangan Penelitian ...29

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ...29

4.2.1 Tempat Penelitian ...29 4.2.2 Waktu Penelitian ...29 4.3 Bahan ...29 4.4 Alat ...29 4.5 Metode Kerja ...30 4.6 Rancangan Formula ...31

4.6.1 Formula Basis Vanishing Cream ...31

4.6.2 Formula Krim Ekstrak Kering Etanol Biji Kopi Robusta ...32

4.7 Evaluasi Sediaan ...33

4.7.1 Evaluasi Tipe Emulsi ...33

4.7.2 Evaluasi Fisik Sediaan ...33

4.7.3 Evaluasi Aseptabilitas Sediaan...34

4.7.4 Evaluasi Uji Antioksidan ...36

4.8 Analisis Data ...39

4.8.1 Data Absorbansi ...39

4.8.2 Perhitungan Persentase Inhibisi ...39

BAB V HASIL PENELITIAN ...40

(12)

xii

5.2 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulsi Sediaan ...40

5.3 Hasil Uji Karateristik Fisik Sediaan ...40

5.3.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Kering Etanol Biji kopi Robusta ...41

5.3.2 Hasil Pengukuran pH Sediaan ...42

5.3.3 Hasil Pengukuran Daya Sebar ...44

5.3.4 Hasil Pengukuran Viskositas ...46

5.4 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan ...49

5.5 Hasil Evaluasi Uji Nilai Antioksidan Efektifitas Sediaan ...52

BAB VI PEMBAHASAN ...54

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...60

7.1 Kesimpulan ...60

7.2 Saran ...60

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Biji Kopi Robusta ...7

2.2 Struktur chlorogenic Acid ...12

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ...28

4.1 Skema Kerja` ...30

4.2 Skema Pembuatan Basis Vanishing cream ...32

4.3 Cara Pembuatan Larutan DPPH ...36

4.4 Cara Pembuatan Larutan Blanko ...36

4.5 Cara Pembuatan Larutan Uiji Ekstrak Kering Etanol Biji Kopi Robusta ...37

4.6 Cara Pembuatan Larutan kontrol Positif ...38

5.1 Ekstrak Kering Etanol Biji Kopi Robusta ...40

5.2 Hasil Pewarnaan Methylen Blue Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak kering Etanol Biji Kopi Robusta ...41

5.3 Histogram Harga pH Sediaan krim Antioksidan Ekstrak Kering Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) Pada Formula I, II dan III ...44

5.4 Histogram Harga Daya Sebar Sediaan krim Antioksidan Ekstrak Kering Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) Pada Formula I, II dan III ...46

5.5 Histogram Harga Viskositas Sediaan krim Antioksidan Ekstrak Kering Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) Pada Formula I, II dan III ...47

5.6 Histogram Presentase Nilai Kemudahan Dioleskan krim Antioksidan Ekstrak Kering Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) Pada Formula I, II dan III ...50

5.7 Histogram Presentase Nilai Kemudahan Diratakan krim Antioksidan EkstrakKering Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) Pada Formula I, II dan III ...51

5.8 Histogram Presentase Nilai Kemudahan Dicuci krim Antioksidan Ekstrak Kering Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) Pada Formula I, II dan III ...51

(14)

xiv

5.9 Histogram Nilai Antioksidan Sediaan krim Antioksidan Ekstrak Kering Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) Pada Formula

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Karateristik Umum biji Kopi Robusta ...8

II.2 Komposisi dari bji kopi hijau (berdasarkan varietas) dan dari kopi instan (persentasi dari basis kering)...9

II.3 Purine Alkaloid pada Biji Kopi ...10

II.4 Kandungan Asam Klorogenat pada Biji Kopi ...11

IV.1 Formulasi Basis Vanishing Cream ...31

IV.2Krim Ekstrak Kering Etanol Biji Kopi Robusta ...33

V.1 Hasil pengamatan Organoleptis Sediaan krim Antioksidan ekstrak kering etanol biji kopi Robusta (Coffea canephora. L) ...42

V.2 Hasil Pengukuran pH Sediaan antioksidan ekstrak kering etanol biji kopi Robusta (Coffea canephora. L) ...43

V.3 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan Krim antioksidan ekstrak kering etanol biji kopi Robusta (Coffea canephora. L) ...45

V.4 Hasil pengukuran viskositas sediaan krim antioksidan ekstrak kering etanol biji kopi Robusta (Coffea canephora. L) ...47

V.5 Perbandingan parameter aseptabilitas sediaan krim antioksidan ekstak kering etanol biji kopi Robusta (Coffea canephora. L) ...50

V.6 Hasil pengukuran nilai antioksidan sediaan krim antioksidan ekstrak kering etanol biji kopi Robusta (Coffea canephora. L) ...53

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ...64 2. Surat Pernyataan ...65 3. Determinasi Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea canpehora. L) ...65 4. Data Pengukuran Daya Sebar Sediaan krim Antioksidan Ekstrak Kering

Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) ...71 5. Surat Pernyataan Persetujuan ...77 6. Prosedur Uji Aseptabilitas ...78 7. Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak kering

Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L)

8. Hasil Evaluasi Nilai Antiokdidan Sediaan krim Antioksidan Ekstrak kering Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) ...83 9. Hasil Uji Statistik Pengukur pH Sediaan krim Antioksidan Ekstrak kering

Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) ...91 10. Hasil Uji Statistik Pengukur Daya Sebar Sediaan krim Antioksidan Ekstrak

kering Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora. L) ...93 11. Hasil Uji Statistik Pengukur Viskosita Sediaan krim Antioksidan Ekstrak

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M., 1994, Farmasetika, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Ansel H.C., 1989. Introduction to Pharmaceutical Dosage form, Terjemahan /; Farida Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi keempat, Jakarta : Universitas Indonesia Press, p 513

Datta .H.S, Mitra S.K, Paramesh R, and Patwardhan B.,2009. India. Theories and Manegement of Aging: Modern and Ayurveda Persperctives

Departemen Kesehatan RI., 1995. Farmakope Indonesia IV, Departemen Kesehatan RI., Jakarta

Depkes RI., 1979. Farmakope Indonesia III, Departemen Kesehatan RI., Jakarta

Erna Ciptaningsih, 2012, Uji Aktivitas Antioksidan dan Karateristik Fitokimia pada Kopi Luwak Arabika dan Pengaruhnya terhadap Tekanan Darah Tikus Normal dan Tikus Hipertensi. Depok. Tesis Universitas Indonesia.

Escoffier C., de rigal J., Rochefort A., Vasselet R.,1989. Age-related Mechanical Properties of Human Skin : An In Vivo study. Journal Invest Dermatol; PMID:2768836

Hecimovic,L., Cvitanovic,A.B., Horzic, D and komes, D. 2011. Comparative Study of Polyphenols and Caffeine in Different coffe Varieties Affected By The Degree of Roasting. Food Chemistry

(18)

xviii

Hostettmann, M., dan Marston, A. 1985. Cara Kromatografi Preparatif :Penggunaan pada Isolasi Senyawa Alam. Penerjemah: Padmawinata, K., Penerbit ITB. Bandung

Kenisa .Y.P, 2012. Effect of Robusta Coffe Beans ointment on Full Thickness Wound Healing. Surabaya. Dental Journal vol 4 No.1 March 2012

Kerscher M., Buntrock H., 2011. Anti Aging Creams. Hautarzt; PMID: 18503551

L. H. Klingman. 1989. Photoaging, Manifestations, Prevention, and Treatment. Dermatologic Clinics, Vol. 4 No.3,pp. 518-528.

Miftakhur Rohmah. 2007. Kajian Aktivitas antioksidan, Sifat Kimia, Fisika, dan organoleptik Campuran Kopi Robusta dengan Kayu Manis. Yogyakarta. Tesis Universitas Gajah Mada

Rahardjo. Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta

Ridwansyah. 2003 Pengolahan Kopi, jurusan teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara

Ruta Gancivicience., Aikaterini I.L., Athanosios T., Evgenia M and Christos C.Z., 2012. Skin Anti –Aging Strategies. Dermato Endocrinology Vol.4 No.3,pp. 308-319

Sri Najiyanti dan Danarti. 2004. Budidaya Tanaman Kopi dan Pasca Panen.Penebar Swadaya. Jakarta

Sukohar A, Setiawan, Firman F, Herry S., 2011. Isolation and Characterization Vytotoxic Compounds Caffeine And Chlorogenic Acid Seeds of Lampung Coffee Robusta. Lampung. Jurnal Medika Planta – Vol. 1 No.4 Oktober 2011

(19)

xix

Supardiman, L . 1989. Peranan sinar matahari dan tabir surya dalam proses Penuaan kulit, Kumpulan Naskah Ilmiah Simposium Kulit dan Perawatannya pada usia senja, Surabaya, April 1989. hal 51 – 56.

Tan Hoan Tjay dan Rahardja, K. 2007. Obat-obat penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sampingny. Edisi 6. Jakarta: Gramedia

Uitto J, 1997. Understanding Premature Skin Aging, N Engl J Med; No 20,337:1463 - 1465

Villanueva, Cristina M., Cantor, Kenneth P, King, will D.2006. total and Spescific International journal of Cancer.

Voigt, R, 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi edisi 5, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hal 170.

Wasitaatmadja, S.M., 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik,Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Yaar M., Gilcherst BA. 1999. Aging of Skin. In Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine Vol.2

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Strategis (RENSTRA) OPD Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lampung Barat tahun 2017-2022 adalah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dampak perilaku pengetahuan di klasifikasikan Sedang (2,11), Perubahan sikap petani diklasiflkasi sedang (2,18) dan Perubahan

Dampak kesehatan penting langsung dari penggunaan energi tersebut pada rumah tangga khususnya pada orang tidak mampu adalah adanya anak yang terbakar atau luka

Pada daerah irigasi Sesaot aliran sungai dari Bendung Sesaot memiliki tujuh saluran sekunder yaitu, saluran sekunder Batu Kumbung, saluran sekunder Pondok

Wina Sanjaya (2006:57) mengemukakan, belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Namun demikian kita sulit melihat bagaimana proses terjadinya perubahan tingkah laku dalam

Berdasarkan hasil analisis data, persentase daya hambat pada uji antagonis secara in vitro antara isolat bakteri anggota spesies Streptomyces spp.. Berdasarkan uji

Pada saat waktu ujian habis, semua peserta tidak diperbolehkan mengerjakan soal ujian lagi. Sebelum LJU terkumpul dan dihitung, semua peserta

Observasi kondisi sekolah dilakukan guna mengenali lingkungan sekolah sebagai lokasi praktek mengajar. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan