• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Gambaran Umum Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Kalimantan Selatan

Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk pada tahun 1982 yang di sahkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H. M. Said dan bertempat di kawasan Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Pada awal berdirinya, lembaga ini sebelumnya bernama Zakat dan Wakaf (ZAWA) yang dipimpin oleh H. M. Rafiie Hamdie pada tahun 1979, kemudian kepemimpinan ZAWA digantikan oleh H. Maksid (1994-1997) dan pada tahun 1995, ZAWA berubah nama menjadi Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah (BAZIS).

Kepemimpinan dilanjutkan oleh Prof. Drs. H. Aswadie Syukur, Lc, (1997-2000), namun karena kesibukan akhirnya beliau menyerahkan BAZIS kepada H. Umar Yasin, BA sebagai ketua. Pada tahun 2000 terpilih kembali sebagai ketua untuk periode 2000-2004, dan berlanjut hingga 2007. Pada masa kepemimpinan H. Umar Yasin, BA, BAZIS berubah nama menjadi Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA).

Pada periode 2007-2010, BAZDA dipimpin oleh Drs. H. Rusdiansyah Asnawi, SH. Pada masa kepemimpinan beliau BAZDA berganti nama menjadi Badan Amil Zakat (BAZ). Pada periode ini untuk pertama kali diadakan studi banding yang dilaksanakan ke kota Balikpapan dengan tujuan sebagai referensi dalam memperbaiki kualitas kinerja BAZ.

Pada tahun 2011 BAZ berubah nama menjadi BAZNAS yang dipimpin oleh H. Gusti (P) Rusdi Effendi AR periode 2011-2014. Beliau terpilih kembali menjadi ketua BAZNAS untuk periode 2015-2020. Di bawah kepemimpinan beliau mulai terlihat beberapa

(2)

perkembangan yang cukup signifikan, seperti melakukan studi banding pada tahun 2013 ke BAZNAS Provinsi Jatim, 2014 ke BAZNAS Kabupaten Bandung, dan 2015 ke BAZNAS Kota Padang, serta melakukan kunjungan ke BAZNAS Pusat di Jakarta. Studi banding ke Bandung bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai manajemen Rumah Sehat, hal ini berhubungan dengan rencana BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yang akan membangun Rumah Sehat di Banjarbaru tepatnya di Jalan Trikora. Studi banding ke Padang bertujuan untuk menggali kiat-kiat yang dilakukan BAZNAS Padang yang sukses dalam pengumpulan zakat dan juga meninjau pengelolaan program Zakat Community Development (ZCD) yang dilaksanakan oleh BAZNAS Padang. Sedangkan studi banding ke BAZNAS Pusat sebagai referensi untuk memperbaiki kualitas kinerja BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan serta menjalin silaturahmi.

Pada masa kepemimpinannya, BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan juga menerbitkan buletin yang berisi tentang uraian di seputar Zakat, Infak/Sedekah (ZIS). Selain itu, pada tahun 2013 setiap bulan Ramadhan juga membuka konter zakat di Pasar Wadai, dan meletakkan kotak infak/sedekah di depan kantor Banjarmasin Post agar pengumpulan ZIS bisa lebih maksimal selama bulan Ramadhan, serta menerbitkan iklan untuk menyalurkan zakat, infak/sedekah pada surat kabar Banjarmasin Post.

BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan didirikan dengan membawa visi yaitu “Ampih Miskin dengan Sentuhan Zakat”. Adapun misi dari BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan adalah sosialisasi yang tepat, pendistribusian dan pendayagunaan yang akurat dan capacity building.

Pada tahun 2018 BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan mendapatkan penghargaan BAZNAS AWARD kategori pendistribusian dan pelaporan keuangan terbaik tingkat Nasional yang

(3)

diberikan oleh BAZNAS Republik Indonesia yang diselenggaran di Jakarta.

Struktur Organisasi

Untuk membangun BAZNAS yang amanah, transparan dan profesional salah satunya adalah pembentukan struktur organisasi. Adapun setruktur organisasi BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Gambar 4.1. Struktur Organisasi BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan

Sumber: BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan

Kegiatan Instansi

Kegiatan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan Dana Zakat, dan Infak/Sedekah

Jalannya pengumpulan dana ZIS harus diawasi khusus oleh satu bagian, yaitu bidang pengumpulan. Semua transaksi yang terjadi diawasi langsung oleh Wakil Ketua I. BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan bertugas mengumpulkan zakat dari muzakki, selain zakat juga mengumpulkan infak/sedekah dan dana sosial

(4)

keagamaan lainnya dengan akad muqqoyadah (terikat) dan muthlaqah (tidak terikat).

Akad muqqoyadah merupakan akad terikat, yaitu muzakki dapat menentukan orang yang akan menerima infak/sedekah, sesuai dengan keinginan, atau dengan kata lain infak/sedekah diserahkan kepada orang tertentu. Adapun akad muthlaqah merupakan akad tidak terikat, yaitu muzakki tidak memiliki subyek khusus atas infak/sedekah yang diserahkan, melainkan mengikuti aturan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan untuk disalurkan kepada 8 (delapan) golongan ashnaf.

Adapun layanan yang disediakan oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan untuk pengumpulan zakat, infak/sedekah adalah sebagai berikut:

1) Unit Pengumpul Zakat (UPZ)

BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan menghimbau beberapa instansi untuk membentuk UPZ, hal ini dilakukan untuk mengumpulkan dana zakat, infak/sedekah dari para pegawai instansi melalui pemotongan gaji secara langsung. Ini bertujuan agar memudahkan BAZNAS untuk melakukan pengumpulan dana.

2) Sosialisasi

Hal ini dilakukan agar berbagai kalangan baik masyarakat umum maupun instansi-instansi dapat mengenal dan mengetahui bahwa BAZNAS adalah sebuah lembaga pengelola zakat, infak/sedekah dan dana keagamaan sosial lainnya. Bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:

a) Memberikan informasi atau seruan untuk berzakat kepada masyarakat melalui buku yang diterbitkan dengan slogan “Ampih Miskin dengan Sentuhan Zakat”, yang dibagikan ke instansi-instansi tingkat I yaitu seperti kantor

(5)

Gubernur, Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, dan lain sebagainya.

b) Melalui media seperti, menerbitkan buletin BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan setiap 3 (tiga) bulan sekali yang mulai diterbitkan sekitar akhir tahun 2011 dan awal 2012 lalu, spanduk atau baliho yang disebarkan pemasangannya di Provinsi Kalimantan Selatan, dan dimuat juga surat kabar Banjarmasin Post setiap harinya. 3) Konter Zakat

Pengumpulan zakat bisa dilakukan secara tunai, yaitu dengan cara muzakki datang secara langsung ke konter zakat. Konter Zakat BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yang bertempat di Kantor Sekretariat BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan Komplek Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang buka setiap hari kerja dari Senin-Jumat. Tetapi khusus untuk bulan Ramadhan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan juga membuka konter di Pasar Wadai Ramadhan di depan Banjarmasin Post Group serta di mall. Pembukaan konter ini bertujuan agar dapat memudahkan para muzakki menyalurkan zakatnya.

4) Penerimaan Melalui Bank

Selain para muzakki dapat memberikan dana zakatnya secara langsung ke kantor sekretariat BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan, dana zakat, infak/sedekah juga dapat diterima melalui bank. Layanan melalui perbankan ini dilakukan agar memudahkan para muzakki menyalurkan zakat apabila tidak mempunyai waktu untuk menyerahkan langsung ke konter BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan. Pengumpulan zakat dilakukan melalui 11 (sebelas) rekening bank diantaranya sebagai berikut:

(6)

Table 4.1 Rekening Bank BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan

Sumber: BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan 5) Jemput Bola

BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan tidak hanya berfungsi sebagai penerima dana ZIS tunai dari UPZ, masyarakat umum maupun melalui bank, tetapi juga memberikan layanan jemput zakat kepada muzakki dengan mendatanginya secara langsung (jemput bola) dengan menghubungi via telepon BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan, maka pihak BAZNAS akan segera mendatangi pihak muzakki tersebut.

6) Membuat website melalui situs www.baznasKalimantan Selatan.co.id sehingga semua orang dapat mengakses dan memeriksa langsung apakah dana yang disalurkan mereka (muzakki) pada BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan tersalurkan dengan benar dengan melihat laporan keuangan yang tersedia di website tersebut.

Bank Kalimantan Selatan 001.03.01.31056.8

Bank Mandiri 031-00-0716308-5 BNI 415.114.430 BRI 0003.01.041773.50.9 Bank Muamalat 611.002.5853 BNI Syariah 789.889.9990 BRI Syariah 101.127.8333 BTN 000.100.155.00.00101

Bank Syariah Mandiri 777.999.3088 Kalimantan Selatan Syariah 901.00.01.00284.9

(7)

b. Pendistribusian Dana Zakat, dan Infak/Sedekah

BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan bertugas mendistribusikan dana yang berhasil dikumpulkan kepada mustahik sesuai dengan akad penyerahan muqqoyadah (terikat). Akad muqqoyadah adalah akad terikat, yang dalam hal pendistribusian akad ini adalah dimana saat melakukan pendistribusian khususnya dana zakat sasaran penyaluran 8 (delapan) golongan ashnaf, tidak kurang dan tidak lebih yang diterangkan dalam Al- Qur’an surat At Taubah ayat 60 bahwa yang berhak menerima zakat yaitu:

1) Fakir 2) Miskin 3) Muallaf

4) Riqab (Hamba Sahaya) 5) Amil (Pengurus Zakat)

6) Gharim (Orang yang berhutang) 7) Sabilillah

8) Ibnu Sabil

Selain 8 (delapan) ashnaf tersebut, penerima dana zakat juga mereka yang berada dalam kondisi tertentu atau khusus menuntut pemberdayaan seperti dalam kondisi sebagai berikut:

1) Anak jalanan 2) Gelandangan 3) Pengemis

4) Anak-anak putus sekolah 5) Korban bencana alam

6) Remaja dan pemuda pengangguran 7) Korban kekerasaan

(8)

c. Pendayagunaan Dana Zakat, dan Infak/Sedekah

BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan bertugas mendayagunakan dana yang berhasil dikumpulkan kepada mustahik dengan akad penyerahan muqqoyadah (terikat) dan muthlaqah (tidak terikat). Akad muqqoyadah dalam pendayagunaan adalah dimana pihak BAZNAS menginginkan mustahik untuk melakukan usaha yang ditentukan BAZNAS di awal perjanjian, sedangkan untuk akad muthlaqah pihak BAZNAS membebaskan mustahik untuk mengelola dana yang telah diberikan untuk usaha produktif, namun tidak terlepas dari hal yang memberikan manfaat kepada mustahik itu sendiri ke depannya.

Pendayagunaan dilakukan melalui berbagai program/kegiatan yang produktif. Pendayagunaan dana zakat ini berfungsi untuk mengubah keadaan penerima dari yang terkategori mustahik menjadi muzakki, namun hal ini tidaklah mudah karena untuk memberikan pemahaman kepada penerima (mustahik) perlu waktu agar dana yang disalurkan kepadanya dapat bermanfaat dalam kehidupan ke depannya.

d. Program Bagian Pendistribusian

Untuk mengentaskan kemiskinan, dilakukan melalui tiga pendekatan:

1) Memberikan akses bagi mustahik melalui program sosial. 2) Menguatkan kemampuan ekonomi melalui program ekonomi. 3) Memberdayakan mustahik yang tertindas melalui program

dakwah dan advokasi.

Program pendistribusian ZIS dikelompokkan dalam berdasarkan bidang dan asnafnya sebagai berikut:

(9)

Table 4.2 pendistribusian ZIS berdasarkan bidang dan asnafnya

Sumber: BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan

Pendistribusian secara langsung dilakukan oleh BAZNAS melalui Pelaksana Program yang dibentuk atas persetujuan Rapat Pleno, baik yang sudah diputuskan maupun yang akan diputuskan di masa mendatang antara lain:

1) Bidang sosial: Bantuan Pengobatan, Pemulangan Orang Terlantar, Bantuan kebutuhan Hidup, Bantuan Hutang Pendidikan, Peralatan Sekolah Untuk Sahabat, Beasiswa, Ibu Hamil Sehat, Layanan Aktif, Teras Sehat, Tanggap Pasca Bencana, Klinik Masjid dan Sanitasi Air Bersih, Klinik Masjid, BAZNAS Sahabat Difabel, BAZNAS Panca Bencana, Paket Bahagia Lansia.

2) Bidang Ekonomi: Mustahik Pedagang, Technopreneur, Balai Temak, Sentra Penggemukan Ternak, Kebun Sehat, Z-Mart, ZCD, BAZNAS Micro Finance Kalımantan Selatan, Kampung Kambang dan Sekolah Wira Usaha,

3) Bidang Dakwah Advokasi: Muallaf Center BAZNAS, Kaderisasi Da'i, Da'i Enterpreneur, Bedah Rumah (Fakir dan Miskin), Bedah Rumah Marbot (fisabilillah), Bantuan Sarana Prasarana ibadah, dan Program Ramadhan.

Asnaf/ Program

Sosial Ekonomi Dakwah

Pendidikan Kesehatan Kemanusiaan

Fakir V V V V Miskin V V V V V Muallaf V Riqab V Gharimin V V V V Sabilillah V V V V V Ibnu Sabil V

(10)

Mekanisme Penyaluran Dana Zakat

Pendistribusian atau penyaluran merupakan kegiatan membagikan harta dari orang yang mampu kepada orang yang berkurangan harta sebagaimana dalam dalam Alquran disebutkan penyaluran dana zakat dikhususkan hanya kepada 8 asnaf. BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan merupakan sebagai mediator muzakki dan mustahik bertugas untuk menghimpun, mengelolah, dan mendistribusikan. Dengan hadirnya Badan Amil Zakat Nasional dapat mampu untuk lebih terorganisir baik dalam penghimpunan pengelolaan dan pendistribusian sehingga dana yang tersalurkan dapat memberikan efek jangka panjang khususnya dalam program beasiswa serta dapat meningkatkan kesejahteraan mustahik dan dapat mengubahnya mustahik menjadi seorang muzzaki.

BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan memiliki berbagai macam program dalam pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat. Program beasiswa merupakan salah satu program yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi dan social, program beasiswa adalah implementasi dari penyaluran atau pendistribusian zakat secara konsumtif kreatif, maka dana zakat tersebut memberikan dampak jangka panjang bagi mustahik. Pendistribusian zakat pada program beasiswa sendiri di BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan memiliki dua jenis yaitu pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) ke bidang akademik lalu dana zakat yang tersisa akan diserahkan kepada mahasiswa melalui pihak kampus dan yang kedua BAZNAS menyerahkan langsung kepada mahasiswa tanpa dipotong biaya kuliah. Dari hasil wawancara dengan Bapak Noor Huda Fitri selaku penanggungjawab bagian pendistribusian & pendayagunaan serta Pak Hakim selaku penanggungjawab program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan bahwa dalam program beasiswa menyalurkan dana zakat berbentuk konsumtif kreatif artinya adalah BAZNAS Provinsi

(11)

Kalimantan Selatan memberikan biaya kuliah berupa uang tunai atau pembayaran UKT kepada mustahik dan melakukan pendampingan setelah mustahik mendapat dana zakat beasiswa tersebut. Mustahik yang berhak menerima dana zakat ini adalah mustahik yang diprioritaskan bagi yang kurang mampu berprestasi, mahasiswa yang memiliki semangat belajar tinggi namun terhalang karena keterbatasan biaya dan memiliki tekad yang kuat mengikuti kegiatan pendampingan. Diharapkan program beasiswa akan meningkatkan pengetahuan akademik maupun non-akademik, keterampilan, wawasan mustahik sehingga kesejahteraan mustahik juga meningkat, mendorong lahirnya para penerus bangsa yang memiliki keluhuran akhlak dan kedalaman ilmu pengetahuan.

Format pemberian dana zakat diberikan kepada mustahik setelah mustahik menyerahkan berkas yang diminta BAZNAS. Tahap yang pertama adalah pihak kampus menyerahkan nama-nama mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa BAZNAS. Selanjutnya BAZNAS akan melakukan pemilihan terhadap mahasiswa tersebut sebanyak 20 orang setiap kampus.

Secara keseluruhan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan memiliki tahapan-tahapan dalam mendistribusikan zakat. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Sosialisasi BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan memiliki beberapa cara dalam mensosialisasikan terkait program beasiswa yang dimiliki kepada 3 kampus besar yang ada di Kalimantan Selatan yang sudah dipilih oleh pimpinan (Hakim, 2020).

2) Pengisian formulir penerima manfaat beasiswa BAZNAS. Mustahik yang ingin mengajukan beasiswa juga melengkapi berkas-berkas yang diminta BAZNAS.

3) Pemilahan data dilakukan oleh pihak BAZNAS. Kelengkapan dan kesesuaian data menjadi bagian seleksi.

(12)

4) Selanjutnya pihak BAZNAS menghubungi pihak kemahasiswaan kampus untuk berkoordinasi. Pihak kampus akan memilih nama-nama sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan terutama kriteria tidak diperkenankannya mahasiswa yang telah memperoleh beasiswa dari pihak lain. Kriteria ini disepakati oleh pihak kampus sebagai upaya untuk memberi peluang mahasiswa lainnya.

5) Penandatanganan perjanjian kerja sama kampus – BAZNAS. Seluruh pembiayaan beasiswa dilakukan melalui kampus atau dapat diserahkan langsung ke mustahik, baik dana SPP, uang saku namun untuk dana pembinaan diberikan setiap adanya kegiatan pembinaan.

6) Penandatanganan akad ditandatangani peserta beasiswa dengan diketahui pihak kampus dan pihak BAZNAS sebagai saksi.

7)

Pendistribusian beasiswa sesuai perencanaan anggaran, pendistribusian anggaran dari BAZNAS kepada pihak kampus dilakukan setiap tahun. Komponen terdiri atas SPP, uang saku, dan dana pembinaan

8)

Pendampingan kelas, ini merupakan pendampingan tahap awal yaitu dengan mengundang semua mustahik yang diberikan bantuan. Pada tahun ini BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan memberikan kegiatan yang bertemakan Sociopreuner menciptakan pengusaha yang cinta terhadap lingkungan atau sosial. Dengan memberikan pelatihan-pelatihan tentang sociopreuner dengan mendatangkan narasumber yang bergerak di bidang tersebut pada bulan Januari selama 2 hari.

Kemudian juga diberikan tugas untuk praktek lapangan melihat potensi zakat serta potensi usaha apa yang bisa dikembangkan di desa atau daerah tersebut dan pada bulan Maret diadakan di beberapa kelurahan kota Banjarmasin dan 2 desa di kecamatan Aluh-aluh, selain itu juga melakukan karya tulis ilmiah dengan pemateri Pimpinan

(13)

Redaksi Serambi Ummah, menganalisis dan mengelola kebun sehat BAZNAS, menganalisis di kampung-kampung untuk membuat pohon masalah (mencari solusi untuk permasalahan yang ada di kampung tersebut), sekolah informal dengan pemateri pemilik Rumah Kreatif dan Pintar, melakukan tebar manfaat qurban, bedah film yang terdapat pesan moral, memberikan bantuan sosial untuk warga yang terdampak kebakaran dan juga meneliti index zakat desa di suatu kelurahan, sehingga dapat dianalisis apakah bisa diadakan kegiatan penyaluran zakat.

Dengan pendampingan lapangan ini melakukan kegiatan dari berbagai masalah yang disampaikan pada tahap pendampingan kelas serta nantinya harapan upaya dana yang tersalur itu bisa tepat guna dan bisa efektif sehingga memberikan dampak jangka panjang kepada mustahik sehingga kesejahteraan mustahik meningkat.

Pembahasan Hasil Penelitian Identifikasi Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian adalah mustahik yang menerima beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan, populasi dalam penelitian ini berjumlah 80 orang yang menjadi mustahik penerima beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan dengan identifikasi sebagai berikut:

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Adapun data dari mustahik penerima beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden

Sumber: Data Primer (Diolah)

No Keterangan Jumlah Persentase

1 Laki-laki 26 32.5%

2 Perempuan 54 67.5%

(14)

Berdasarkan keterangan pada tabel di atas dapat diketahui tentang jenis kelamin mustahik yang mendapatkan beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yang diambil dari 80 orang sebagai responden. Jenis kelamin yang paling banyak adalah jenis kelamin perempuan sebesar 67,5% sejumlah 54 orang dan laki-laki sebesar 32,5% sejumlah 26 orang dengan total persentase sebesar 100%. Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa sebagian besar mustahik yang menerima beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yang diambil sebagai responden dalam penelitian ini adalah perempuan.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Responden

Data mengenai usia responden dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu 19 - 20 tahun, 21 - 22 tahun, 23 - 25 tahun. Adapun data mustahik yang mendapatkan beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yang menjadi responden sebagai berikut:

Tabel 4.4 Usia Responden

No Keterangan Jumlah Persentase

1 19 - 20 Tahun 36 45%

2 21 - 22 Tahun 31 38,75%

3 23 - 25 Tahun 13 16,25%

Total 80 100%

Sumber: Data Primer (Diolah)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mustahik yang menjadi responden dalam penelitian ini berusia 19 hingga 20 tahun sebanyak 36 orang dengan persentase 45%, mustahik yang berusia 21 hingga 22 tahun sebanyak 31 orang dengan persentase 38,75%, mustahik yang berusia 23 hingga 25 tahun sebanyak 13 orang dengan persentase 16,25%. Dari keterangan di atas menunjukan bahwa sebagian besar mustahik penerima beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yang diambil

(15)

sebagai responden dalam penelitian ini adalah berusia 19 hingga 20 tahun.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Responden Data pendidikan responden penelitian dibagi menjadi 3 kategori yaitu Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA), Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin. Adapun data mengenai mustahik penerima beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yang menjadi responden sebagai berikut:

Tabel 4.5 Pendidikan Responden

No Keterangan Jumlah Persentase

1 ULM 20 25%

2 UNISKA 20 25%

3 UIN 40 50%

Total 80 100%

Sumber: Data Primer (Diolah)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, menunjukkan asal pendidikan responden yang sebagian besar berasal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin yaitu sebanyak 40 orang dengan persentase 50%, sedangkan untuk Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 25% sama dengan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA) sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 25%.

d. Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi variabel dalam penelitian ini terdiri dari efektivitas penyaluran dana zakat dan efektivitas program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan. Data variabel-variabel

(16)

tersebut diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel Item Pertanyaan Selalu Sering Kadang Tidak Pernah

Efektivitas Penyaluran

Dana Zakat

Mengikuti proses seleksi

beasiswa dengan baik 64 13 3 -

Biaya perkuliahan dibayarkan langsung oleh bagian kemahasiswaan 33 10 8 29 Kesesuaian penyaluran dana beasiswa 49 27 4 -

Dana zakat yang diterima dari BAZNAS dapat memenuhi keperluan pendidikan

51 26 3 -

Syarat (Prosedur) zakat untuk pendidikan yang ditetapkan BAZNAS sulit 46 27 7 - Menggunakan dana beasiswa untuk keperluan kuliah 58 20 2 - Menerima anggaran sesuai dengan waktu yang ditentukan

33 42 5 -

Pengalokasian dana

beasiswa rutin diterima 44 32 4 - Lamanya tentang jarak

waktu antara

permohonan pengajuan zakat dengan pencairan dana zakat

- 1 29 50

Menerima anggaran sesuai dengan yang disebutkan pada saat tanda terima

68 9 3 -

Zakat bermanfaat untuk

(17)

Lanjutan

Variabel Item Pertanyaan Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Pelaporan penggunaan dana beasiswa - - 29 51 Mengikuti peraturan beasiswa 66 14 - - Efektivitas Program Beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan Indeks Prestasi Kumulatif <3,00 26 53 1 - Beasiswa yang diberikan berpengaruh terhadap IPK 34 29 17 -

Selalu hadir ketika kegiatan pembinaan berlangsung 43 29 8 - Dengan adanya beasiswa dapat meningkatkan semangat belajar 44 31 5 - Dengan adanya beasiswa dapat meningkatkan keterampilan 38 30 12 - Dengan adanya beasiswa dapat meningkatkan pengetahuan 49 30 1 - Dengan adanya beasiswa dapat meningkatkan prestasi akademik 23 39 18 - Dengan adanya beasiswa dapat meningkatkan prestasi non-akademik 18 29 33 - Berniat mengundurkan diri sebagai mahasiswa penerima beasiswa - - 5 75

(18)

Sumber: Data Primer (Diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1) Untuk variabel Efektivitas Penyaluran Dana Zakat, item nomor 1 sebanyak 64 menyatakan selalu bahwa, saya mengikuti proses seleksi beasiswa dengan baik. Untuk item pertanyaan nomor 2 sebanyak 33 orang menyatakan selalu bahwa, biaya perkuliahan dibayarkan langsung oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan melalui bagian kemahasiswaan. Untuk item pertanyaan nomor tiga sebanyak 49 orang menyatakan selalu bahwa, dana zakat yang disalurkan telah sesuai. Untuk item pertanyaan nomor empat sebanyak 51 orang menyatakan selalu bahwa, saya menyetujui dana zakat yang diberikan BAZNAS dapat memenuhi keperluan pendidikan. Untuk item pertanyaan nomor lima sebanyak 46 menyatakan tidak pernah bahwa syarat atau prosedur untuk pendidikan yang ditetapkan sulit.

Untuk item pertanyaan nomor enam sebanyak 58 orang menyatakan selalu, bahwa saya menggunakan dana beasiswa

untuk keperluan kuliah. Untuk item pertanyaan nomor tujuh sebanyak 42 orang menyatakan sering bahwa, saya menerima anggaran sesuai dengan waktu yang ditentukan. Untuk item pertanyaan nomor delapan sebanyak 44 orang menyatakan selalu bahwa, saya memahami pengalokasian dana beasiswa rutin diterima. Untuk item pertanyaan nomor sembilan sebanyak 50 orang menyatakan tidak pernah bahwa, lamanya jarak waktu antara permohonan pengajuan zakat dengan pencairan dana zakat. Untuk item pertanyaan nomor sepuluh sebanyak 68 orang menyatakan selalu bahwa, saya menerima anggaran sesuai dengan yang disebutkan

(19)

pada saat tanda terima. Untuk item pertanyaan nomor sebelas sebanyak 63 orang menyatakan selalu bahwa, dana zakat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Untuk item pertanyaan nomor duabelas sebanyak 51 orang menyatakan tidak pernah adanya pelaporan bahwa dana beasiswa digunakan untuk keperluan apa saja.

2) Untuk variabel Efektivitas Program Beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan, untuk item pertanyaan nomor tiga belas sebanyak 66 orang menyatakan selalu mengikuti peraturan beasiswa. Untuk item pertanyaan nomor empat belas sebanyak 53 orang menyatakan sering bahwa indeks prestasi kumulatif <3.00. Untuk item pertanyaan nomor lima belas sebanyak 34 orang menyatakan bahwa selalu, beasiswa yang diberikan berpengaruh terhadap IPK. Untuk item pertanyaan nomor enam belas sebanyak 43 orang menyatakan selalu hadir ketika kegiatan pembinaan berlangsung yaitu satu bulan sekali. Untuk item pertanyaan nomor tujuh belas sebanyak 44 orang menyatakan selalu bahwa beasiswa dapat meningkatkan semangat belajar. Untuk item pertanyaan nomor delapan belas sebanyak 38 orang menyatakan bahwa selalu bahwa beasiswa dapat meningkatkan keterampilan. Untuk item pertanyaan nomor Sembilan belas sebanyak 49 orang menyatakan selalu bahwa adanya beasiswa meningkatkan pengetahuan. Untuk item pertanyaan nomor duapuluh sebanyak 39 menyatakan sering bahwa adanya beasiswa meningkatkan prestasi akademik. Untuk item pertanyaan nomor dua puluh satu sebanyak 33 orang menyatakan bahwa kadang-kadang bahwa adanya beasiswa dapat meningkatkan prestasi non-akademik. Untuk item pertanyaan nomor dua puluh dua sebanyak 75 orang

(20)

menyatakan bahwa tidak pernah berniat mengundurkan diri sebagai mahasiswa penerima beasiswa.

Analisis Statistik Deskriptif a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui data ini valid atau tidak, dengan hasil uji validitas dari 22 pertanyaan dengan setiap variabel efektivitas penyaluran dana zakat dan efektivitas program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan.

Uji validitas dilakukan dengan menguji sebanyak 80 responden yang mendapatkan beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan. Nilai r tabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan jumlah responden sebanyak 80 orang sebesar 0,2172. Untuk menyatakan valid apabila Taraf signifikansi α=5% jika diperoleh hasil yang lebih besar dari r Tabel pada taraf signifikan α=5%, berarti butir pertanyaan tersebut valid. Hasil uji validitas sebagai berikut:

Tabel 4.7 Uji Validitas

Variabel Item

Pertanyaaan R Hitung R Tabel Ket

Efektivitas Penyaluran Dana Zakat 1 0.357 0.217 Valid 2 0.500 0.217 Valid 3 0.632 0.217 Valid 4 0.445 0.217 Valid 5 0.466 0.217 Valid 6 0.492 0.217 Valid 7 0.630 0.217 Valid 8 0.497 0.217 Valid 9 0.297 0.217 Valid 10 0.616 0.217 Valid 11 0.351 0.217 Valid 12 0.296 0.217 Valid 13 0.382 0.217 Valid

(21)

Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai r hitung untuk semua variabel disetiap item pertanyaannya memiliki nilai r hitung > r tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk semua variabel dinyatakan valid. Dengan demikian, penelitian ini dapat dilanjutkan untuk uji yang selanjutnya untuk mengetahui keefektivitasan penyaluran dana zakat dalam bentuk program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat kestabilan dan konsistensi dari responden dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Hasil uji ini akan mencerminkan dapat atau tidaknya suatu instrumen penelitian dipercaya, berdasarkan tingkat ketepatan dan kemantapan suatu alat ukur (Larasati, 2018). Suatu instrument dikatakan reliable apabila memiliki nilai koefisien Cronbach's Alpha ≥ 0,6. Hasil output SPSS yang diperoleh untuk uji reliabilitas dari variabel efektivitas penyaluran dana zakat dan efektivitas program Lanjutan

Variabel

Item

Pertanyaaan R Hitung R Tabel Ket

Efektivitas Program Beasiswa BAZNAS Provinsi Kalim antan Selatan 14 0.352 0.217 Valid 15 0.567 0.217 Valid 16 0.587 0.217 Valid 17 0.599 0.217 Valid 18 0.750 0.217 Valid 19 0.662 0.217 Valid 20 0.734 0.217 Valid 21 0.624 0.217 Valid 22 0.254 0.217 Valid

(22)

beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Ket Efektivitas Penyaluran

Dana Zakat 0,629 Reliabel

Efektivitas Program Beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan

0,763 Reliabel

Sumber: Data Primer (diolah)

Dari tabel 4.6 di atas terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai koefisien Cronbach's Alpha ≥ 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel tersebut adalah reliabel. Hal ini berarti Dengan demikian, penelitian ini dapat dilanjutkan untuk uji yang selanjutnya untuk mengetahui efektivitas penyaluran dana zakat dalam program pemberian beasiswa oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan.

c. Hasil Analisis Deskriptif

Penelitian ini dalam pengukuran efektivitas menggunakan deskriptif statistik (frekuensi). Berikut adalah hipotesis yang akan diuji

1) Efektivnya penyaluran dana zakat yang diberikan oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan bagi mahasiswa muslim penerima beasiswa.

2) Tidak efektivnya penyaluran dana zakat yang diberikan oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan bagi mahasiswa muslim penerima beasiswa.

Analisis statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari mean, median, standard

(23)

deviation, range, maximum, dan minimum yang merupakan ukuran untuk melihat apakah variabel terdistribusi secara normal atau tidak. Variabel tersebut meliputi

1) Efektivitas Penyaluran Dana Zakat dengan beberapa indikator yaitu indikator keberhasilan program, indikator keberhasilan sasaran, kepuasan terhadap program dan juga indikator pencapaian tujuan menyeluruh. Yang mana setiap indikator memiliki beberapa poin pertanyaan.

2) Efektivitas Program Beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yang mempunyai indikator tepat sasaran, indikator memberikan dorongan semangat dan indikator meningkatkan prestasi mahasiswa dalam bidang akademik maupun non akademik. Dengan masing-masing indikator memiliki beberapa pertanyaan.

Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Efektivitas Penyaluran Dana Zakat

a) Indikator Keberhasilan Program

Tabel 4.9 Statistik Indikator Keberhasilan Program

Statistics Mengikuti Proses Seleksi Beasiswa dengan Baik Biaya Perkuliahan Dibayarkan Langsung Oleh Bagian Kemahasiswaan Syarat untuk Mendaftar Beasiswa yang Ditetapkan BAZNAS Sulit N Valid 80 80 80 Missing 0 0 0 Mean 3,76 2,59 3,49 Median 4,00 3,00 4,00 Mode 4 4 4 Std. Deviation ,509 1,347 ,656 Variance ,259 1,815 ,430 Range 2 3 2 Minimum 2 1 2 Maximum 4 4 4 Sum 301 207 279

(24)

Sumber: SPSS For Windows

Tabel 4.10 Skor Indikator Keberhasilan Program

Efektivitas Penyaluran

Dana Zakat Rataan Skor Persentase Mengikuti Proses Seleksi

Beasiswa dengan Baik 3,76 94%

Biaya Perkuliahan Dibayarkan Langsung Oleh Bagian

Kemahasiswaan

2,59 64,75%

Syarat untuk Mendaftar Beasiswa yang

Ditetapkan BAZNAS Sulit

3,49 87,25%

Rata-rata Skor 3,28 82%

Sumber: Data Primer (diolah)

Dari tabel di atas dapat diartikan bahwa persepsi responden pada program beasiswa terkait dengan efektivitas penyaluran dana zakat dengan indikator keberhasilan program tergolong sangat tinggi yaitu 82% dari rata-rata skor sebesar 3,28 yang artinya juga bahwa responden setuju dengan keberhasilan program yang dilakukan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan. b) Indikator Keberhasilan Sasaran

Tabel 4.11 Statistik Indikator Keberhasilan Sasaran

Statistics Kesesuaian Penyaluran Dana Beasiswa Menerima Anggaran Sesuai Dengan yang Disebutkan Pada Saat

Tanda Terima

N Valid 80 80

(25)

Mean 3,56 3,81 Median 4,00 4,00 Mode 4 4 Std. Deviation ,592 ,480 Variance ,350 ,230 Range 2 2 Minimum 2 2 Maximum 4 4 Sum 285 305

Sumber: SPPS For Windows

Tabel 4.12 Skor Indikator Keberhasilan Sasaran

Sumber: Data Primer (diolah)

Dari tabel di atas dapat diartikan bahwa persepsi responden pada program beasiswa terkait dengan efektivitas penyaluran dana zakat dengan indikator keberhasilan program tergolong sangat tinggi yaitu 92,12% dari rata-rata skor sebesar 3,685 yang artinya juga bahwa responden setuju dengan keberhasilan sasaran yang dilakukan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan. Efektivitas Penyaluran Dana Zakat Rataan Skor Persentase Kesesuaian Penyaluran Dana Beasiswa 3,56 89%

Menerima Anggaran Sesuai Dengan yang Disebutkan Pada Saat Tanda Terima

3,81 95,25%

(26)

c) Indikator Kepuasan Terhadap Program

Tabel 4.13 Statistik Indikator Kepuasan Terhadap Program

Statistics Dana Zakat yang

Diterima dari BAZNAS Dapat Memenuhi Keperluan Pendidikan Menggunakan Dana Beasiswa untuk Keperluan Kuliah Dana Zakat Bermanfaat untuk Kehidupan Sehari-hari N Valid 80 80 80 Missing 0 0 0 Mean 3,60 3,70 3,74 Median 4,00 4,00 4,00 Mode 4 4 4 Std. Deviation ,565 ,513 ,545 Variance ,319 ,263 ,297 Range 2 2 2 Minimum 2 2 2 Maximum 4 4 4 Sum 288 296 299

Sumber: SPPS For Windows

Tabel 4.14 Skor Indikator Kepuasan Terhadap Program

Sumber: Data Primer (diolah) Efektivitas Penyaluran Dana

Zakat

Rataan

Skor Persentase Dana Zakat yang Diterima dari

BAZNAS Dapat Memenuhi Keperluan Pendidikan

3,6 90%

Menggunakan Dana Beasiswa

untuk Keperluan Kuliah 3,7 92,50%

Dana Zakat Bermanfaat untuk

Kehidupan Sehari-hari 3,74 93,50%

(27)

Dari tabel di atas dapat diartikan bahwa persepsi responden pada program beasiswa terkait dengan efektivitas penyaluran dana zakat dengan indikator kepuasan terhadap program tergolong sangat tinggi yaitu 92% dari rata-rata skor sebesar 3,68 yang artinya juga bahwa responden setuju dengan kepuasan terhadap program yang dilakukan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan.

d) Indikator Pencapaian Tujuan Menyeluruh

Tabel 4.15 Statistik Indikator Pencapaian Tujuan Menyeluruh

Statistics Menerima Anggaran Sesuai Waktu yang Ditentukan Pengalok asian Dana Rutin Diterima Lamanya Jarak Waktu antara Permohonan Pengajuan dengan Pencairan Dana Zakat Pelaporan Beasiswa N Valid 80 80 80 80 Missing 0 0 0 0 Mean 3,35 3,49 3,61 3,64 Median 3,00 4,00 4,00 4,00 Mode 3 4 4 4 Std. Deviation ,597 ,636 ,515 ,484 Variance ,357 ,405 ,266 ,234 Range 2 3 2 1 Minimum 2 1 2 3 Maximum 4 4 4 4 Sum 268 279 289 291

(28)

Tabel 4.16 Skor Indikator Pencapaian Tujuan Menyeluruh

Sumber: Data Primer (diolah)

Dari tabel di atas dapat diartikan bahwa persepsi responden pada program beasiswa terkait dengan efektivitas penyaluran dana zakat dengan indikator pencapaian tujuan menyeluruh tergolong sangat tinggi yaitu 88% dari rata-rata skor sebesar 3,52 yang artinya juga bahwa responden setuju dengan pencapaian tujuan menyeluruh yang dilakukan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai data persepsi responden tentang variabel efektivitas penyaluran dana zakat diperoleh melalui kuesioner dengan responden sebanyak 80 orang pada tabel berikut: Efektivitas Penyaluran Dana

Zakat

Rataan Skor Persentase Menerima Anggaran Sesuai

Waktu yang Ditentukan

3,35 83,75%

Pengalokasian Dana Rutin Diterima

3,49 87,25%

Lamanya Jarak Waktu antara Permohonan Pengajuan dengan Pencairan Dana Zakat

3,61 90,25%

Pelaporan Beasiswa 3,64 91%

(29)

Tabel 4.17 Daftar Statistik Deskriptif Variabel Efektivitas Penyaluran Dana Zakat

Sumber: SPPS For Windows

Berdasarkan tabel di atas diperoleh skor tertinggi 48, skor terendah 29, mean 42,34, median 43,00, modus 43, dan standar deviasi 3,515. Kategori untuk mengetahui efektivitas penyaluran dana zakat: sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik dan sangat baik. Yang mana interval nilai didapat dari perhitungan range dengan rumus nilai maksimum – nilai minimum maka hasil dari 48 – 29 adalah 19. Karena adanya 5 kategori maka untuk interval nilai di dapat dengan rumus

Interval = Range Kategori

Interval = 19 = 3,8 (7) 5

Yang kemudian 3,8 dibulatkan menjadi 4. Selanjutnya untuk frekuensi didapat dari banyaknya data yang termasuk ke dalam interval kelas tersebut, yang mana data tersebut hasil dari total item pertanyaan 1 – 12 dengan jumlah responden 80 orang. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Statistics x N Valid 80 Missing 0 Mean 42,34 Median 43,00 Mode 43 Std. Deviation 3,515 Range 19 Minimum 29 Maximum 48 Sum 3387

(30)

Tabel 4.18 Kategori Efektivitas Penyaluran Dana Zakat

Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase

29 – 32 Sangat Tidak Baik 1 1,3%

33 – 36 Tidak Baik 6 7,5%

37 – 40 Cukup Baik 16 20%

41 - 44 Baik 31 38,9%

45 – 48 Sangat Baik 26 32,5%

Jumlah 80 100%

Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan di atas diketahui efektivitas penyaluran dana zakat adalah baik. Data di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Hasil Efektivitas Penyaluran Dana Zakat

Sumber: Data Primer (diolah)

Dari gambar di atas diketahui bahwa hasil tertinggi adalah rentang skor 41 – 44 atau 38,9% menunjukkan bahwa persepsi responden tentang efektivitas penyaluran dana zakat adalah baik. Sedang yang terendah adalah rentang 29 – 32 atau 1,3 % menunjukkan bahwa persepsi responden 0 5 10 15 20 25 30 35 29 - 32 Sangat Tidak Baik 33 - 36 Tidak Baik 37 - 40 Cukup Baik 41 - 44 Baik 45 – 48 Sangat Baik

(31)

tentang efektivitas penyaluran dana zakat adalah sangat tidak baik.

2) Efektivitas program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan

a) Indikator Tepat Sasaran

Tabel 4.19 Statistik Indikator Tepat Sasaran

Statistics Mengikuti Peraturan Beasiswa Selalu Hadir Ketika Kegiatan Pembinaan Berlangsung Berniat Mengundurkan Diri Sebagai Mahasiswa Penerima Beasiswa N Valid 80 80 80 Missing 0 0 0 Mean 3,83 3,44 3,94 Median 4,00 4,00 4,00 Mode 4 4 4 Std. Deviation ,382 ,672 ,244 Variance ,146 ,452 ,059 Range 1 2 1 Minimum 3 2 3 Maximum 4 4 4 Sum 306 275 315

(32)

Tabel 4.20 Skor Indikator Tepat Sasaran

Efektivitas Program Beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan

Selatan

Rataan Skor Persentase

Mengikuti Peraturan Beasiswa

3,83 95,75% Selalu Hadir Ketika

Kegiatan Pembinaan Berlangsung 3,44 86% Berniat Mengundurkan Diri Sebagai Mahasiswa Penerima Beasiswa 3,94 98,5% Rata-rata Skor 3,73 93,41%

Sumber: Data Primer (diolah)

Dari tabel di atas dapat diartikan bahwa persepsi responden pada program beasiswa terkait dengan efektivitas program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan dengan indikator tepat sasaran tergolong sangat tinggi yaitu 93,41% dari rata-rata skor sebesar 3,73 yang artinya juga bahwa responden setuju dengan sasaran tepat yang dilakukan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan.

b) Indikator Memberikan Dorongan Semangat

Tabel 4.21 Statistik Indikator Memberikan Dorongan Semangat

Statistics Mening katkan Semang at Belajar Meningk atkan Keteram pilan Meningk atkan Pengetah uan Meningk atkan Prestasi Akademi k Meningkat kan Prestasi Non-Akademik N Valid 80 80 80 80 80 Missing 0 0 0 0 0

(33)

Mean 3,49 3,33 3,60 3,06 2,81 Median 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 Mode 4 4 4 3 2 Std. Deviation ,616 ,725 ,518 ,718 ,781 Variance ,380 ,526 ,268 ,515 ,610 Range 2 2 2 2 2 Minimum 2 2 2 2 2 Maximum 4 4 4 4 4 Sum 279 266 288 245 225

Sumber: SPPS For Windows

Tabel 4.22 Skor Indikator Memberikan Dorongan Semangat

Efektivitas Program Beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan

Selatan

Rataan Skor Persentase

Dengan Adanya Beasiswa dapat Meningkatkan Semangat Belajar

3,49 87,25%

Dengan Adanya Beasiswa dapat Meningkatkan Keterampilan

3,33 83,25%

Dengan Adanya Beasiswa dapat Meningkatkan Pengetahuan

3,60 90%

Dengan Adanya Beasiswa dapat Meningkatkan Prestasi Akademik

3,06 76,5%

Dengan Adanya Beasiswa dapat Meningkatkan Prestasi Non-Akademik

2,81 70,25%

Rata-rata Skor 3,258 81,45%

Sumber: Data Primer (diolah)

Dari tabel di atas dapat diartikan bahwa persepsi responden pada program beasiswa terkait dengan efektivitas program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan dengan indikator pemberian dorongan semangat tergolong tinggi yaitu 81,45% dari rata-rata skor sebesar 3,258 yang artinya juga bahwa responden setuju dengan pemberian dorongan semangat yang dilakukan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan.

(34)

c) Indikator Meningkatkan Prestasi Baik Akademik maupun Non-Akademik

Tabel 4.23 Statistik Indikator Meningkatkan Prestasi Baik Akademik maupun Non-Akademik

Sumber: SPPSumber: SPSS For Windows

Tabel 4.24 Skor Indikator Meningkatkan Prestasi Akademik maupun Non-Akademik Efektivitas Program

Beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan

Selatan

Rataan Skor Persentase

Indeks Prestasi Siswa <3.00 3,31 82,75% Beasiswa yang Diberikan Berpengaruh Terhadap IPK 3,21 80,25% Rata-rata Skor 3,26 81,5%

Sumber: Data Primer (diolah)

Dari tabel di atas dapat diartikan bahwa persepsi responden pada program beasiswa terkait dengan

Statistics Indeks Prestasi Siswa <3.00 Beasiswa yang Diberikan Berpengaruh Terhadap IPK N Valid 80 80 Missing 0 0 Mean 3,31 3,21 Median 3,00 3,00 Mode 3 4 Std. Deviation ,493 ,774 Variance ,243 ,600 Range 2 2 Minimum 2 2 Maximum 4 4 Sum 265 257

(35)

efektivitas program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan dengan indikator meningkatkan prestasi akademik maupun non-akademik tergolong tinggi yaitu 81,5% dari rata-rata skor sebesar 3,26 yang artinya juga bahwa responden setuju dengan meningkatkan prestasi akademik yang dilakukan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai data persepsi responden tentang variabel efektivitas program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan diperoleh melalui kuesioner dengan responden sebanyak 80 orang pada tabel berikut:

Tabel 4.25 Efektivitas Program Beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan

Sumber: SPPS For Windows

Berdasarkan tabel di atas diperoleh skor tertinggi 40, skor terendah 26, mean 34,01, median 34,50, modus 35, dan standar deviasi 3,484. Kategori untuk mengetahui efektivitas penyaluran dana zakat: sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik dan sangat baik. Yang mana interval nilai didapat

Statistics y N Valid 80 Missing 0 Mean 34,01 Median 34,50 Mode 35a Std. Deviation 3,484 Range 14 Minimum 26 Maximum 40 Sum 2721

(36)

dari perhitungan range dengan rumus nilai maksimum – nilai minimum maka hasil dari 40 – 26 adalah 14. Karena adanya 5 kategori maka untuk interval nilai di dapat dengan rumus

Interval = Range Kategori Interval = 14

5

=2,8 (8)

Yang kemudian 2,8 dibulatkan menjadi 3. Selanjutnya untuk frekuensi didapat dari banyaknya data yang termasuk ke dalam interval kelas tersebut, yang mana data tersebut hasil dari total item pertanyaan 13-20 dengan jumlah responden 80 orang.

Tabel 4.26 Kategori Efektivitas Program Beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan

Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase

26 – 28 Sangat Tidak Baik 5 6,25%

29 – 31 Tidak Baik 17 21,25%

32 - 34 Cukup Baik 18 22,5%

35 - 37 Baik 25 31,25%

38 - 40 Sangat Baik 15 18,75%

Jumlah 80 100%

Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasarkan di atas diketahui efektivitas program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan adalah baik. Data di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut

(37)

Gambar 4.3 Diagram Hasil Beasiswa BAZNAS

Sumber: Data Primer (diolah)

Dari gambar di atas diketahui bahwa hasil tertinggi adalah rentang skor 35 - 37 atau 31,25% menunjukkan bahwa persepsi responden tentang efektivitas program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan adalah baik. Sedang yang terendah adalah rentang 26 – 28 atau 6,25% menunjukkan bahwa persepsi responden tentang efektivitas program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan adalah sangat tidak baik.

Dari hasil uji hipotesis menggunakan pengukuran efektivitas deskriptif statistik (frekuensi) yang dilakukan peneliti maka hasil menunjukkan positif bahwa penyaluran dana zakat yang diberikan oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan bagi mahasiswa muslim penerima beasiswa maka hipotesis efektifnya penyaluran dana zakat yang diberikan oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan bagi mahasiswa muslim penerima beasiswa diterima.

0 5 10 15 20 25 30 26 – 28 Sangat Tidak Baik 29 - 31 Tidak Baik 32 - 34 Cukup Baik 35 - 37 Baik 38 - 40 Sangat Baik

(38)

Pembahasan Hasil Analisis Data

a. Efektivitas penyaluran dana zakat pada program beasiswa Hasil dari pendapat atau persepsi responden yang diberikan bantuan dari BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan pada program beasiswa yaitu menunjukan efektif dalam pendistribusian pada program beasiswa berikut tabel yang menyatakan terkait efektivitas terhadap program untuk menyejahterakan mustahik:

Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel Indikator Skor Persentase

Efektivitas penyaluran dana zakat Keberhasilan Program 3,28 82% Keberhasilan Sasaran 3,685 92,12% Kepuasan Terhadap Program 3,68 92% Pencapaian Tujuan Menyeluruh 3,52 88% Total 3,54 88,53% Efektivitas Program beasiswa BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan Tepat Sasaran 3,73 93,41% Memberikan Dorongan Semangat 3,258 81,45% Meningkatkan Prestasi Baik Akademik maupun Non-Akademik 3,26 81,50% Total 3,416 85,45%

Sumber: Data Primer (diolah)

Pendapat atau persepsi responden pada program beasiswa sangat tinggi dengan artian para mustahik setuju dengan adanya kesejahteraan yang diperoleh melalui program beasiswa dalam hal ini dapat dikatakan bahwa dalam upaya menyejahterakan mustahik sudah efektif. BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan data sampai bulan Mei 2020 sudah mendistribusikan dana sebesar Rp.666.000.000 untuk program beasiswa, penyaluran zakat untuk

(39)

bantuan pendidikan (beasiswa) sebesar Rp.540.000.000, penyaluran beasiswa Rp.9.840.000 hal ini membuktikan sebagian besar dana yang diberikan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan kepada mustahik sudah efektif membantu baik untuk pembayaran biaya kuliah, pembelian perlengkapan kuliah, tambahan uang saku atau biaya pembinaan.

Dalam pendistribusian dana zakat, pada masa kekinian dikenal dengan istilah zakat konsumtif dan zakat produktif. Hampir seluruh lembaga pengelolaan zakat menerapkan metode ini. Secara umum kedua kategori zakat ini dibedakan berdasarkan bentuk pemberian zakat dan penggunaan dana zakat itu oleh mustahik. Program beasiswa BAZNAS yaitu salah satu cara dalam pendistribusian yaitu termasuk dalam kategori pendayagunaan zakat secara konsumtif kreatif dengan memberikan bantuan usaha kepada mustahik yang dilakukan oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan.

Zakat konsumtif kreatif yang direalisasikan dalam bentuk beasiswa memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap prestasi mahasiswa dan membantu mahasiswa yang tidak mampu (mustahik zakat) agar tetap bisa kuliah dimana beasiswa tersebut diberikan persemester atau pertahun yang dapat membantu mahasiswa dalam membiayai kuliahnya sampai semester terakhir serta menjadi seorang sarjana yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengangkat ekonomi keluarga khususnya dan masyarakat pada umumnya serta pada akhirnya dapat menjadi muzakki. Selain itu dengan adanya beasiswa dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kecenderungan mahasiswa putus kuliah karena keterbatasan biaya.

Suatu program dikatakan efektif apabila hasil yang dicapai, penerapan outcome program dapat mendukung pencapaian tujuan

(40)

suatu program dan program dikatakan tidak efektif apabila pencapaian hasil penerapan outcome tidak mendukung pencapaian tujuan program. Maka dari pernyataan ini program beasiswa yang dilakukan oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan sudah efektif karena melihat outcome pada program beasiswa sudah seusuai dengan tujuan yaitu menyejahterakan mustahik.

Referensi

Dokumen terkait

Pusat dari terapi menulis lebih pada proses selama menulis dari pada hasil dari menulis itu sendiri sehingga penting bahwa menulis adalah suatu aktivitas yang personal, bebas

Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Utara sudah sangat baik namun, dalam aspek kepuasan kerja yakni pekerjaan, gaji atau upah, kesempatan

Kurangnya penggunaan APD pada naan APD pada staf medis staf medis Staf medis se Staf medis secara umum telah cara umum telah menggunakan APD menggunakan APD dengan tepat.

sexmaculatus yang dipelihara dengan pakan kutudaun dari tanaman cabai menghasilkan lebih banyak telur dibandingkan dengan yang diberi pakan kutudaun dari jagung.. Hasil

Lembaga penyiaran televisi adalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan untuk pengolahan jasa pemancar program-program televise melalui sarana transmisi dengan

Varietas gajah memiliki umur pendek yaitu 95-100 hari dan merupakan tipe Spanish (batang tanaman tumbuh tegak). Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah

Asam lemak stearat pada ikan Bandeng segar memiliki persen area 10,4%, kemudian mengalami kenaikan pada proses pengolahan tekanan tinggi atau presto sebesar 10,75% dan pada

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Daerah Bagi Pegawai