• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) UNTUK EFISIENSI WAKTU DALAM LAYANAN CHECK OUT SUPERMARKET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN TEKNOLOGI RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) UNTUK EFISIENSI WAKTU DALAM LAYANAN CHECK OUT SUPERMARKET."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Riptek, Vol.4, No.I, Tahun 2010, Hal.: 55 - 60

1

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI

RADIO FREQUENCY

IDENTIFICATION

(RFID) UNTUK EFISIENSI WAKTU

DALAM LAYANAN

CHECK OUT

SUPERMARKET

Rindra Yusianto *

ABSTRAK

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap layanan check out di supermarket adalah efisiensi waktu. Efisiensi waktu dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun teknologi RFID untuk efisiensi waktu dalam layanan check out di supermarket. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni, yaitu penelitian yang dilakukan dengan membuat sebuah prototype yang diujicoba, pre dan post test. Penelitian dilakukan di Supermarket Siranda Semarang. Supermarket tersebut masih menggunakan barcode. Implementasi teknologi ini menimbulkan permasalahan antrian di kasir baik pada saat pembacaan kode maupun transaksi pembayaran. Data diperoleh dari penelitian lapangan dan studi kepustakaan yang dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji model regresi dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil eksperimen maka diperoleh persamaan regresi ganda yang menyatakan bahwa variabel efisiensi waktu mempunyai hubungan linier terhadap variabel layanan check out di supermarket. Berdasarkan hasil uji hipotesis t diperoleh bahwa ada hubungan linier positif antara efisiensi waktu terhadap layanan check out, hal ini menunjukkan bahwa efisiensi waktu sesudah menggunakan RFID lebih cepat dan efisien. Hal ini menunjukkan bahwa semakin efisien waktu menunggu antrian dan menunggu scanning di kasir maka layanan check out supermarket juga semakin baik. Dimana dalam rancang bangun ini menggunakan RFID reader seri NLF8112WA. RFID ini diletakkan dimeja kasir dengan memanfaatkan teknologi ban berjalan.

Kata kunci: RFID, efisiensi waktu, layanan check out, supermarket

Pendahuluan

Persaingan untuk meningkatkan pelayanan pelanggan supermarket di pasar global terjadi dalam kompetisi yang sangat ketat (Suryadarma et. al., 2007). Sejalan dengan itu, Widyaratna dalam Yusianto (2009) menyatakan bahwa dalam era persaingan semacam ini, kepuasan pelanggan merupakan hal yang utama. Menurut Widiawan dan Irianty dalam Yusianto (2010) salah satu penyebab ketidakpuasan seorang pelanggan atas pelayanan yang diberikan disebabkan adanya perbedaan asumsi antara manajemen supermarket dan harapan pelanggan yang sesungguhnya. Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, perlu diketahui masalah yang sering dihadapi supermarket saat ini. Menurut Muflihun dan Mohammad dalam Yusianto (2009) masalah yang sering dihadapi supermarket adalah sistem layanan check-out dalam hal ini waktu menunggu pada saat pelanggan melakukan transaksi pembayaran yang tidak efisien. Berkenaan dengan hal tersebut maka harus ada implementasi teknologi yang akhirnya mampu memberikan kepuasan atas layanan kepada pelanggan yang sekaligus memecahkan masalah yang selama ini dihadapi supermarket.

Menurut Muhammad dalam Yusianto (2009), pemanfaatan teknologi informasi selain dapat digunakan sebagai media otomatisasi data dan akurasi informasi, juga memungkinkan adanya koordinasi antar bagian di supermarket, menyederhanakan proses, serta mempermudah kontrol dan perencanaan bisnis. Dimana tujuan

akhirnya adalah kepuasan pelanggan terutama dalam layanan check out. Oleh sebab itu, layanan

check out dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, dalam hal ini RFID sebagai media input data dalam rangkaian aktivitas supermarket. RFID difungsikan sebagai alat komunikasi yang mampu membaca data barang dan merubah stok akhir yang pada akhirnya akan mengirimkan data ke database di bagian gudang supermarket. Pembacaan data barang dengan menggunakan RFID lebih baik daripada

barcode, karena bisa dari berbagai arah tanpa

penempatan yang presisi sehingga

mengoptimalkan fungsi kasir.

Penelitian sebelumnya dengan judul Pemetaan Preferensi Pelanggan Supermarket dengan Metode Kano Berdasarkan Dimensi

Servqual yang dilakukan oleh Widiawan dan Irianty (2004) bertujuan untuk mengetahui harapan pelanggan tentang fasilitas dan layanan supermarket menurut dimensi servqual yang dipetakan ke dalam kategori Kano. Hasil dari penelitian Widiawan dan Irianty (2004) adalah dimensi tangible (fisik barang), reliability

(konsistensi) dan assurance (jaminan

ketersediaan barang) merupakan dimensi one dimensional artinya antara manajemen supermarket dan pelanggan memiliki presepsi yang sama. Penelitian tersebut tidak melakukan tindak lanjut (follow up) terhadap apa yang harus dilakukan manajemen berkenaan dengan dimensi one dimensional tersebut. Penelitian yang dilakukan Tarigan (2004) dengan judul Integrasi Teknologi RFID dengan Teknologi ERP

(2)

Rancang Bangun Teknologi RadioFrequency (Rfid) Untuk Efisiensi Waktu dalam Layanan

CheckOut Supermarket (Rindra Yusianto)

Untuk Otomatisasi Data bertujuan untuk meminimalkan sistem pemasukan data yang cepat, tepat dan efisien. Dalam penelitian tersebut, pelayanan pelanggan tidak dibahas sehingga integrasi teknologi RFID hanya sebagai

implementasi teknologi yang tidak

mempertimbangkan sisi pelanggan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hulls (2005) dengan judul The Role of Elasticity in Supply Chain Performance menyatakan bahwa optimalisasi stok dalam rantai pasok dimaksudkan untuk meminimalkan stockouts dan meminimalkan perbedaan stok dengan sistem inventaris. Namun dalam penelitian tersebut, tidak dibahas efisiensi waktu Sedangkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Baars et. al. (2008) yang berjudul Combining RFID Technology and Business Intelligence for Supply Chain Optimization - Scenarios for Retail Logistics bertujuan untuk mengkombinasikan teknologi RFID sebagai media automaic collection dari data rantai pasok di supermarket yang terintegrasi dengan infrastruktur Business Intelligence. Dalam penelitian tersebut dijelaskan konsep dan skenario integrasi data dalam rantai pasok. Tabel-tabel data dari Goods Distribution Center, retailer, consolidator, manufacturer dan logistics

dijelaskan secara detail namun tidak membahas layanan pelanggan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suhermanto et. al. (2008), menyatakan bahwa rancangan otomatisasi data

dengan sistem yang terotomasi, mampu

menyelesaikan kendala pada operasi manual. Otomatisasi data bertujuan untuk menjamin akurasi informasi dan ketepatan penyediaan data. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2008) yang menyatakan bahwa dalam merancang sebuah produk salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah efisiensi baik efisiensi biaya maupun efisiensi waktu. Dimana efisiensi waktu dapat diperoleh dari otomatisasi data.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam penelitian ini presepsi pelanggan berkenaan dengan layanan check out

supermarket ditindaklanjuti dengan merancang bangun alat RFID dengan mempertimbangkan faktor efisiensi waktu.

Bahan dan Metode Penelitian Bahan dan Peralatan Penelitian

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

- Lembar kuisioner dan peralatan menulis. - USB to Serial RS232 Cable Seri HL-340

- Tag RFID 8 ½ x 5 ½ cm yang bekerja pada

- Microcontroller seri 89S51.

- Kabel power PVC insulated copperwire. - LCD 7 ½ x 2 light.

- Power Supply 3A 16 Volt.

- Trafo Step Down merk King Best Quality.

- Laptop Intel Atom CPU N270 1.6 GigaHertz, Memory 1 GigaByte, Harddisk WDC WD1600BEVT 160 GigaByte, Lan Card Realtek RL8102E, VGA Mobile Intel945 Express Chipset Family, Keyboard Standard 101/102 Key dan Monitor Digital Flat 1024 x 768.

- Ban berjalan Omron Sysdrive 3G3JV Inverter,

220 Volt, 3 Phase, 0,4 KW digital operator NPJT31335-1

- Stopwatch merk Sportimer.

- Meteran merk ProHex type measure.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni, yaitu penelitian yang dilakukan dengan membuat sebuah prototype yang diujicoba, pre dan post test. Penelitian dilakukan di Supermarket Siranda Jalan Diponegoro Semarang. Penelitian dilakukan bulan Januari-Maret 2009. Objek yang diamati adalah pelanggan yang sedang memilih barang di rak- rak penjualan dan bagian kasir yang sedang melakukan proses pembacaan barang yang dibeli pelanggan. Proses pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, melalui penelitian lapangan dan studi literatur.Sedangkan pengujian data menggunjana Uji Validitas dan Reliabilitas Data, Uji Penyimpangan Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas), Pengujian Hipotesis (Uji t), Uji Koefisien Determinasi (R2) dan Uji Beda.

Berikut ini prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini :

1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi waktu dalam layanan check out di supermarket dianalisis dan dikelompokkan berdasarkan jurnal-jurnal dan penelitian terdahulu yang sejenis.

2. Setelah faktor-faktor yang berpengaruh diketahui, maka dilakukan pengambilan data dengan menggunakan kuisioner.

3. Selanjutnya dilakukan tabulasi data dan penentuan faktor yang paling berpengaruh terhadap layanan check out dalam rantai pasok di supermarket. Penentuan ini tidak

secara otomatis meniadakan atau

menghilangkan faktor-faktor lainnya. Faktor-faktor lainnya tetap diperhitungkan dalam merancang bangun RFID dalam skala prioritas.

4. Kemudian merancang teknologi RFID untuk efisiensi waktu dalam layanan check

(3)

Riptek, Vol.4, No.I, Tahun 2010, Hal.: 55 - 60

57

berdasarkan faktor yang paling

berpengaruh.

5. Langkah selanjutnya adalah membuat

Prototyping Software dan Hardware RFID dengan memperhitungkan faktor-faktor yang berpengaruh.

6. Untuk menguji hasil rancang bangun, dilakukan pre test terhadap prototype.

7. Ujicoba prototype baik software maupun hardware .

8. Untuk menguji hasil, dilakukan post test.

9. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap

prototype baik software maupun hardware. Hasil Penelitian

Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Hasil uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel (r hitung) Kepu-tusan Koefisien Cronbach Alpha Kepu-tusan Efisiensi Waktu Tunggu Pembayaran di kasir (X1) 0,477 Valid 0,769 Reliabel Efisiensi Waktu Scanning Barcode di kasir (X2) 0,494 Valid Layanan Check

Out (Y) 0,719 Valid 0,868 Reliabel

Berdasarkan df = 28, dimana n = 30 dan df = n – 2 maka diperoleh r tabel sebesar 0,361. Dari hasil perhitungan pada tabel 1 di atas, diperoleh angka Corrected Item Total Correlation (r hitung) untuk variabel X1, X2 dan Y lebih besar dari 0,361. Karena r hitung > r tabel maka variabel-variabel dalam penelitian ini dinyatakan valid. Nilai Cronbach Alpha pada penelitian ini adalah 0.600 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel bila nilai Cronbach Alpha ≥ 0.600. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 1 didapatkan nilai Cronbach Alpha untuk variabel X1, X2 dan Y lebih besar dari 0,600. Sehingga semua variabel dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel dan dapat dipakai sebagai alat ukur.

Uji Normalitas

Uji normalitas menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen, keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji satu sampel kolmogorov-smirnov. Uji ini merupakan uji untuk membandingkan tingkat kesesuaian sampel dengan suatu distribusi tertentu dalam

hal ini distribusi normal. Dalam penelitian ini, hipotesis yang diuji adalah kenormalan data variabel efisiensi waktu (X) dengan menggunakan tingkat kesalahan =0,05

Hipotesis :

Ho : Data variabel efisiensi waktu berdistribusi normal

Ha : Data variabel efisiensi waktu tidak berdistribusi normal

Hasil uji normalitas variabel efisiensi

waktu (X) dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini :

Tabel 2

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Variabel Efisiensi Waktu (X)

Deskripsi Hasil Uji Variabel

Efisiensi Waktu Koefisien

Jumlah Sampel (N) 30 Parameter Normal Rata-Rata 8,4333 Standar Deviasi 0,89763 Signifikansi (p) 0,054

Berdasarkan tabel 2 signifikansi (p) diperoleh sebesar 0,054. Dalam hal ini, nilai p >

dimana 0,054 > 0,05 sehingga Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa data efisiensi waktu berdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas

Tabel 3

Hasil Uji Multikolinearitas Berdasarkan Nilai Tolerance dan VIF

Variabel Terikat Variabel Bebas Statistik Kolinieritas Toleransi VIF Layanan Check Out (Y) Efisiensi Waktu (X) 0,779 1,283

Terlihat tidak ada satu pun variabel bebas yang memilik besaran VIF lebih dari 10. Selain itu nilai toleransi untuk variabel bebas juga mendekati angka 1. Sehingga dapat

disimpulkan tidak terjadi adanya

multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.

Pengujian Hipotesis (Uji t)

Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini digunakan uji t. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi secara parsial yaitu masing-masing variabel bebas (otomatisasi data (X1), akurasi informasi (X2) dan efisiensi waktu(X3)) berpengaruh signifikan ataukah tidak terhadap variabel dependen (layanan check out) pada tingkat signifikansi =5%. Berdasarkan

(4)

Rancang Bangun Teknologi RadioFrequency (Rfid) Untuk Efisiensi Waktu dalam Layanan

CheckOut Supermarket (Rindra Yusianto)

pengolahan data menggunakan alisis uji t dimana taraf signifikansi =0,05 maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4 Hasil Analisis Uji t Variabel Terikat Variabel Bebas Koefi sien t hitung p Layanan Check Out (Y) Efisiensi Waktu (X) 0,374 2,083 0,047

H0 : Ada hubungan linear antara efisiensi waktu terhadap layanan

check out di supermarket.

HA : Tidak ada hubungan linear antara efisiensi waktu terhadap layanan

check out di supermarket.

Besarnya t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dengan menggunakan Derajat Kebebasan (DK) = 28, diperoleh angka t tabel sebesar 2.480. Berdasarkan tabel 4 didapatkan besarnya pengaruh variabel efisiensi waktu (X) terhadap layanan check out (Y) sebesar 0,374 dengan dignifikansi (p) sebesar 0,047. Dimana p tersebut kurang dari 0,05 (taraf signifikansi 5%) dengan t hitung sebesar 2,083 < t tabel sebesar 2,480 sehingga H0 diterima dan HA ditolak. Berarti ada hubungan linear antara efisiensi waktu terhadap layanan check out di supermarket. Sehingga peningkatan efisiensi

waktu akan berpengaruh terhadap

meningkatnya layanan check out. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar prosentase variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) dinyatakan dalam prosentase. Nilai R2 ini berkisar antara 0 < R2 < 1.

Tabel 5

Hasil Analisis Koefisien Determinasi Variabel Terikat Variabel Bebas R R 2 Estimasi Std. Error Layanan Check Out (Y) Efisiensi Waktu (X3) 0,795 0,632 0,76608

Besarnya koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,632 atau 63,2 persen. Dapat diartikan bahwa 63,2 persen variasi variabel terikat yaitu variabel layanan check out pada model dapat diterangkan oleh variabel bebas yaitu efisiensi waktu. Sedangkan sisanya (36,8 persen) dipengaruhi oleh variabel lain di luar model

(selain variabel efisiensi waktu). Dalam penelitian ini, variabel lain tidak dijelaskan.

Pembahasan

Layan check out di supermarket dipengaruhi oleh variabel efisiensi waktu sebesar 63,2 persen. Sehingga dalam rancangan teknologi RFID untuk efisiensi waktu dalam layanan Icheck out di supermarket mempertimbangkan seluruh variabel tersebut. Hal ini diperkuat oleh hasil model persamaan regresi berganda dimana variabel efisiensi waktu berbanding lurus dengan layanan check out. Berdasarkan hal tetrsebut, maka rancang bangun teknologi RFID harus mengakomodasi efisiensi waktu. Jika di break down, efisiensi waktu terdiri dari waktu tunggu antrian (X1) dan waktu tunggu scanning barang di kasir (X2). Dalam penelitian ini, perangkat RFID dirancang untuk dapat dipasang di meja kasir yang dikombinasikan dengan ban berjalan. Dengan ban berjalan ini, maka waktu tunggu antrian dan waktu tunggu scanning barang dikasir dapat diminimalkan. RFID dirancang sedemikian sehingga tidak menjangkau area yang telalu luas melebihi ban berjalan dan mampu membaca tag

dengan kecepatan yang relatif menyesuaikan kecepatan laju ban berjalan. Pembacaan tag pada produk yang diletakkan di ban berjalan akan lebih mudah jika dibandingkan dengan

pembacaan dengan menggunakan barcode.

Rancangan ini mengoptimalkan layanan check out dari sisi efisiensi waktu.

a. Merancang Bangun Rangkaian RFID

Rancangan RFID pada blok diagram dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1

Blok Diagram Rancangan Rangkaian RFID RFID reader NLF8112 WA Microcont roller 89S51 Serial Port RS232 LCD USB to Serial RS232 HL-340 Server dengan Aplikasi Pos Power Supply 3A 16 Volt

(5)

Riptek, Vol.4, No.I, Tahun 2010, Hal.: 55 - 60

59 Berkenaan dengan efisiensi waktu,

rancangan RFID dibuat kecil dan sesimpel mungkin. Hal ini dikarenakan RFID akan dipasang pada meja kasir di depan ban barjalan. Pada rangkaian RFID dipasang LCD sebagai media display dan monitor yang diletakkan di meja kasir. RFID diintegrasikan dengan database yang berada di server.

RFID reader seri NLF8112WA

berfungsi sebagai pembaca tag dirangkai dengan

microcontroller seri 89S51. Fungsi microcontroller

ini adalah untuk mengambil data dalam bentuk bilangan biner yang dibaca oleh RFID reader kemudian mengkonversinya ke dalam kode ASCII dan dimunculkan di LCD.

Fungsi LCD ini untuk menampilkan data kode barang atau serial number yang dipancarkan tag. Selain itu, microcontroller seri 89S51 ini juga berfungsi untuk mengirimkan data ke Serial Port RS232. Serial Port RS232 digunakan sebagai media input output (I/O) yang dapat digunakan untuk melakukan komunikasi data antara RFID reader dengan database di server.

Komunikasi data dari RFID secara teknis melalui Serial Port RS232 dengan koneksi USB to Serial RS232 HL-340 yang terkoneksi ke salah satu USB server. Untuk bisa dioperasikan, RFID diberikan daya dari power supply 3 ampere dengan 16 volt. Berdasarkan hal tersebut, berikut ini gambar hasil rancang bangun teknologi RFID yang difungsikan sebagai alat untuk efeisiensi waktu dalam layanan check out

di supermarket.

Gambar 2 Rangkaian RFID Keterangan :

a : RFID reader seri NLF8112WA b : Microcontroller seri 89S51. c : LCD 7 ½ x 2 light.

d : Serial Port RS232

e : Port Power Supply 3A 16 Volt

Gambar 3

RFID dengan Power Supply 3 A 16 Volt b. Post Test

Post test dilakukan dengan menggunakan uji dua sampel berhubungan sebelum dan sesudah menggunakan teknologi RFID. Dalam penelitian ini uji dilakukan dengan membandingkan waktu rata-rata pelanggan

menunggu sebelum dan sesudah menggunakan teknologi RFID. Statistik uji menggunakan Uji t dengan =0,05 dan df=29. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh t hitung sebesar 15,208 > t tabel sebesar 2,045 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000, dimana t hitung > t tabel dan p < maka H0 ditolak. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah waktu rata-rata pelanggan menunggu dalam antrian di kasir sebelum menggunakan teknologi RFID lebih lama daripada sesudah menggunakan teknologi RFID. Atau waktu rata-rata pelanggan menunggu dalam antrian di kasir sesudah

menggunakan teknologi RFID lebih cepat dan lebih

efisien daripada sebelum menggunakan teknologi RFID.

Kesimpulan

Efisiensi waktu berpengaruh signifikan terhadap layanan check out di supermarket dengan koefisien 0,374. Koefisien dari variabel efisiensi waktu adalah bertanda positif, sehingga pengaruh variabel tersebut berbanding lurus dengan variabel layanan check out. Atau dapat

dijelaskan bahwa semakin efisien waktu menunggu antrian dan menunggu scanning di kasir maka layanan check out supermarket juga semakin baik. Hasil post test rancang bangun teknologi RFID berdasarkan faktor yang berpengaruh terhadap layanan check out di c

a b d

(6)

Rancang Bangun Teknologi RadioFrequency (Rfid) Untuk Efisiensi Waktu dalam Layanan

CheckOut Supermarket (Rindra Yusianto)

supermarket menunjukkan bahwa waktu rata- rata pelanggan menunggu dalam antrian di kasir sesudah menggunakan teknologi RFID lebih cepat dan lebih efisien daripada sebelum menggunakan teknologi RFID. Dimana dalam rancang bangun ini menggunakan RFID reader

seri NLF8112WA. RFID ini diletakkan dimeja kasir dengan memanfaatkan teknologi ban berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

Barrs, Henning. Kemper, Hans-Georg. Lasi, Heiner. Siegel, Marc. 2008.

Combining RFID Technology and Business Intelligence for Supply Chain Optimization – Scenarios for Retail Logistics. Proceedings of the 41st Hawaii International Conference on System Sciences 2008.

Hull, Bradley. 2005. The role of elasticity in supply chain performance. International Journal of Production Economics.98 : No. 2. 301 - 314.

Kurniawan, Riccy. 2008. Rekayasa Rancang Bangun Sistem Perpindahan Material Otomatis dengan Sistem Elektro-Pneumatik. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM. 2 : No. 1. 42 - 47.

Suhermanto. Islam W. Bagdja. Andy Indradjad. 2008. Otomatisasi Sistem Penyedia Data EOS MODIS Untuk Mempercepat Update Informasi Simba. Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh,

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Bandung. Desember.

Suryadarma, Daniel. Poesoro, Adri. dkk. 2007.

Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di Indonesia.

Laporan Penelitian : Lembaga

Penelitian SMERU. Jakarta

Nopember.

Tarigan, Zaplin Jiwa Husada. 2004. Integrasi Teknologi RFID dengan Teknologi ERP Untuk Otomatisasi Data. Jurnal Teknik Industri. 6 : No.2. 134-141.

Widiawan, Kriswanto. Irianty. 2004. Pemetaan Preferensi Pelanggan Supermarket dengan Metode Kano Berdasarkan Dimensi Servqual. Jurnal Teknik Industri.

Gambar

Tabel 4  Hasil Analisis Uji t  Variabel  Terikat  Variabel Bebas  Koefisien  t  hitung  p  Layanan  Check Out  (Y)  Efisiensi Waktu (X)  0,374  2,083  0,047
Gambar 2   Rangkaian RFID  Keterangan :

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan observasi dalam pemilihan komunitas, peneliti dapat memasuki komunitas dengan mendapatkan izin dari anggota komunitas (bertentangan dengan praktik pada

Hasil uji dispersivitas bahan timbunan bendungan Duriangkang yang dilakukan dengan uji crumb, pinhole dan kimiawi menunjukkan bahwa sebagian besar bahan timbunan adalah tanah

Hedonisme dalah bahasa yunani yang berarti kesukaan, kesenangan atau kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat karunia serta rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yaitu penulisan skripsi dengan judul “

Selain yang tersebut di atas, terdapat pula bentuk-bentuk yang secara struktur merupakan paduan struktur masif pada bagian dasarnya dan struktur rangka berbahan kayu di bagian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hubungan bimbingan karir dengan prestasi belajar mata pelajaran kejuruan; (2) hubungan motivasi belajar dengan prestasi

Penyakit ini disebabkan oleh virus Rubella yang termasuk famili Togaviridae dan genus Rubivirus, infeksi virus ini terjadi karena adanya kontak dengan sekret orang yang terinfeksi;

Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oersted, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7.14F. Arah