• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

; Dengan menggunakan tahun dasar baru (2007=100), pada bulan Februari 2009 Kota Kupang terjadi deflasi sebesar 0,73 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 113,77. Dari 66 kota, tercatat tidak seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Samarinda 1,62 persen dengan IHK 118,23 dan terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang -1,06 persen dengan IHK sebesar 118,53.

; Deflasi terjadi karena adanya perubahan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan -0,02 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 1,22 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,16 persen, kelompok sandang 0,37 persen, kelompok kesehatan -0,32 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen serta kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan -5,98 persen.

; Laju inflasi tahun kalender Februari 2009 sebesar 0,44 persen dan laju inflasi “year on

year” (Februari 2009 terhadap Februari 2008) sebesar 8,87 persen.

No. 01/03/53/Th. XII, 2 Maret 2009

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

Pengantar :

Mulai 1 Juli 2008, penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Juni 2008 menggunakan tahun dasar 2007 = 100 (sebelumnya 2002 = 100) yang didasarkan pada hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2007. Cakupan kota bertambah dari 45 menjadi 66 kota, sedangkan paket komoditas naik dari 744 pada tahun 2002 menjadi 774 tahun 2007. Bobot komoditas makanan turun dari 43,38 persen menjadi 36,12 persen. Dengan diberlakukannya IHK 2007=100, maka mulai 1 Juli 2008 penghitungan inflasi dengan IHK 2002 = 100 tidak lagi dilanjutkan.

FEBRUARI 2009 KOTA KUPANG DEFLASI SEBESAR 0,73 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Februari 2009 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS dengan menggunakan penghitungan tahun dasar baru (2007 = 100) di 66 kota (hasil SBH 2007) pada bulan Februari 2009 Kota Kupang terjadi deflasi 0,73 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,61 pada bulan Januari 2009 menjadi 113,77 pada bulan Februari 2009. Laju inflasi tahun kalender Februari 2009 sebesar 0,44 persen dan inflasi “year on year” (Februari 2009 terhadap Februari 2008) adalah 8,87 persen.

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 01/03/53/Th. XII, 2 Maret 2009

2

A. Perkembangan Harga Kota Kupang

Berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan Februari 2009 Kota Kupang mengalami penurunan harga pada berbagai komoditas, yang terlihat pada deflasi bulan Februari 2009 yang sebesar 0,73 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 114,61 persen pada bulan Januari 2009 menjadi 113,77 persen pada bulan Februari 2009.

Tabel 1

Laju Inflasi Kota Kupang Februari 2009 dan Inflasi Tahun Kalender (Point to Point) Menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2008 IHK Februari 2008 IHK Januari 2009 IHK Februari 2009 Inflasi/ Deflasi Feb 2009*) Point to point**) YOY***) Umum 113,27 104,5 114,61 113,77 -0,73 0,44 8,87 Bahan Makanan 115,31 109,69 121,41 121,39 -0,02 5,27 10,67 Makanan jadi,dll 116,08 104,57 117,19 118,62 1,22 2,19 13,44 Perumahan, dll 119,57 104,81 119,71 119,90 0,16 0,28 14,40 Sandang 107,35 105,76 107,74 108,14 0,37 0,74 2,25 Kesehatan 107,75 100,92 107,16 106,82 -0,32 -0,86 5,85 Pendidikan, dll 104,66 102,45 104,78 104,78 0,00 0,11 2,27 Transpor, dll 103,78 97,36 101,20 95,15 -5,98 -8,32 -2,27 Nasional 113,86 104,98 113,77 114,01 0,21 0,14 8,60 *) Persentase perubahan IHK Februari 2009 terhadap IHK Januari 2009

**) Persentase perubahan IHK Februari 2009 terhadap IHK bulan Desember 2008( point to point) ***) Persentase perubahan IHK Februari 2009 terhadap IHK bulan Februari 2008

Selama bulan Februari 2009, Kelompok Makanan Jadi mengalami inflasi 1,22 persen yakni perubahan harga yang paling besar dibanding kelompok pengeluaran lainnya, Kelompok Sandang sebesar 0,37 persen, Kelompok Perumahan sebesar 0,16 persen, kemudian Kelompok Pendidikan sebesar 0,00 persen. Kelompok Bahan Makanan mengalami perubahan sebesar -0,02 persen. Kelompok Kesehatan mengalami perubahan indeks sebesar -0,32 persen dan terakhir Kelompok Transportasi mengalami perubahan indeks sebesar -5,98 persen.

B. Andil Perubahan Harga Barang dan Jasa bulan Februari 2009

Bulan Februar i2009, beberapa kelompok komoditas memberikan andil pembentukan deflasi di Kota Kupang.

Kelompok yang memberikan andil terbesar dalam pembentukan deflasi Kota Kupang bulan Februari 2009 adalah Kelompok Transportasi yaitu sebesar -0,9356 persen.

Diikuti oleh Kelompok Kesehatan yang memberikan andil sebesar -0,0117 persen dan Kelompok Bahan Makanan sebesar -0,0058 persen.

(3)

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Kupang (2007 = 100) Februari 2009 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

Umum -0.7337

1. Bahan Makanan -0.0058

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.1560 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0.0481

4. Sandang 0.0153

5. Kesehatan -0.0117

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 0.0000 7. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0.9356

Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain tomat buah, pepaya, anggur, soto, tomat sayur, lampu TL/neon, kol putih/kubis, ikan tongkol, sawi putih, sawi hijau, ikan dalam kaleng, kacang hijau, pepaya muda, ikan asin belah, sikat gigi, gula pasir, pasir, jeruk, dan lain-lain. (lihat

tabel 8) Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga di Kota Kupang yaitu labu

siam/jipang, jerik nipis/limau, angkutan dalam kota, kentang, ketimun, bunga pepaya, buncis, tissu, daging ayam kampung, daun singkong, es, cabe merah, kacang tanah, angkutan udara, apel, wortel, dan lain-lain. (lihat tabel 8 )

C. Tinjauan IHK Kota Kupang Bulan Februari 2009

Pada gambar 1 di bawah ini terlihat bahwa deflasi bulan Februari 2009 di Kota Kupang terutama dipicu oleh turunnya indeks harga beberapa kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok Makanan Jadi diikuti kelompok Sandang, kelompok Perumahan, kelompok Bahan Makanan, kelompok Kesehatan dan kelompok Transportasi.

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Kupang (2007=100) Agustus 2008 – Februari 2009 90 95 100 105 110 115 120 125

Agust '08 Sept '08 Okt '08 Nov '08 Des '08 Jan '09 Feb '09

In dek s Ha rg a K ons u m en ( IHK )

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 01/03/53/Th. XII, 2 Maret 2009

4

Gambar 2

Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Kupang Bulan Februari 2009

0.02-1.22 0.16 0.37 0.32-0.00 5.98--6.00 -5.00 -4.00 -3.00 -2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 In fl a s i ( % ) Bahan Ma kanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehata

n

Pendidika n

Transpor

tasi

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

Bahan Makanan

Setelah pada bulan Januari 2009 Kelompok Bahan Makanan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 5,29 persen, pada bulan Februari 2009 kelompok ini mengalami penurunan indeks sebesar 0,02 persen dari 114,61 pada bulan Januari 2009 menjadi 121,39 pada bulan Februari 2009 dengan andil terhadap inflasi sebesar -0,0058 persen.

Sub kelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya mengalami kenaikan indeks harga 0,02 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,0016 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah beras.

Sub kelompok daging dan hasil-hasilnya mengalami perubahan indeks sebesar -2,76 persen dengan andil -0,1084 persen. Komoditi yang mengalami penurunan harga adalah daging ayam kampung, daging ayam ras, dan daging sapi.

Sub kelompok ikan segar mengalami perubahan indeks sebesar 2,78 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,1141 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah ikan cakalang, ikan tenggiri, dan ikan tongkol.

Sub kelompok ikan diawetkan mengalami perubahan indeks harga sebesar 2,97 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,0080 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah ikan asin belah dan ikan dalam kaleng.

Sub kelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya mengalami perubahan indeks -0,81 persen dengan andil -0,0180 persen. Komoditi yang mengalami penurunan harga adalah susu kental manis dan telur ayam ras.

Sub kelompok sayur-sayuran mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,03 persen dengan andil 0,0013 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain kangkung, kol putih/kubis, sawi putih, sawi hijau, tomat sayur, dll.

Sub kelompok kacang-kacangan mengalami perubahan indeks harga sebesar -0,13 persen dengan andil -0,0011 persen. Komoditi yang mengalami penurunan harga adalah yaitu kacang kacang tanah dan kacang merah/joglo.

(5)

Sub kelompok buah-buahan mengalami perubahan indeks harga sebesar 8,11 persen dengan andil 0,0559 persen, dengan komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah anggur, jeruk, pepaya, dan tomat buah.

Sub kelompok bumbu-bumbuan mengalami perubahan indeks harga sebesar -3,11 persen dengan andil -0,0599 persen. Komoditi yang mengalami penurunan harga adalah bawang merah, jeruk nipis/limau, cabe merah dan cabe rawit.

Sub kelompok lemak dan minyak mengalami perubahan harga sebesar 0,06 persen dengan andil terhadap inflasi 0,0007 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah minyak goreng.

Sub kelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan indeks harga.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau pada bulan Februari 2009 mengalami perubahan indeks harga sebesar 1,22 persen dari 117,19 pada bulan januari 2009 menjadi 118,62 pada bulan Februari 2009 dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,1560 persen.

Sub kelompok makanan jadi mengalami kenaikan indeks sebesar 1,62 persen dengan andil sebesar 0,1157 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah nasi dan soto.

Sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami perubahan indeks harga 1,46 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,0403 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah gula pasir dan kopi bubuk.

Sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan indeks harga.

Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar mengalami kenaikan indeks sebesar 0,16 persen dari 119,71 pada bulan Januari 2009 menjadi 119,90 pada bulan Februari 2009 dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,0481 persen.

Sub kelompok biaya tempat tinggal mengalami kenaikan indeks sebesar 0,20 persen dengan andil 0,0403 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti pasir dan cat tembok.

Sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air mengalami perubahan indeks harga sebesar 0,05 persen dengan andil 0,0023 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah lampu TL/neon.

Sub kelompok perlengkapan rumah tangga mengalami kenaikan indeks 0,52 persen dengan andil 0,0083 persen dengan komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah kursi dan tempat tidur.

Sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga mengalami perubahan indeks harga sebesar -0,12 persen dengan andil -0,0028 persen. Komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu tisu.

S a n d a n g

Kelompok sandang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,37 persen dari 107,74 pada bulan Januari 2009 menjadi 108,14 pada bulan Februari 2009 dengan andil sebesar 0,0153 persen.

Sub kelompok Sandang Laki-laki mengalami perubahan indeks harga sebesar 0,12 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,0016 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah kaos oblong.

Sub kelompok Sandang Wanita tidak mengalami perubahan indeks harga.

Sub kelompok Sandang Anak-anak mengalami perubahan indeks harga sebesar 0,12 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,0011 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah kaos oblong anak.

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 01/03/53/Th. XII, 2 Maret 2009

6

Sub kelompok Barang Pribadi dan Sandang lain mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,67 persen dengan andil 0,0126 persen. Komoditi yang mengalami perubahan harga adalah emas perhiasan.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Februari 2009 ini mengalami perubahan indeks -0,32 persen dari 107,16 pada bulan Januari 2009 menjadi 106,82 pada bulan Februari 2009 dengan andil --0,0117 persen.

Sub kelompok Jasa Kesehatan tidak mengalami perubahan indeks harga.

Sub kelompok Obat-obatan mengalami perubahan indeks harga sebesar -2,79 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar -0,0149 persen. Komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu obat dengan resep.

Sub kelompok Jasa Perawatan Jasmani tidak mengalami perubahan indeks harga.

Sub kelompok Perawatan Jasmani dan Kosmetika mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,16 persen dengan andil 0,0032 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah bedak dan sikat gigi.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Februari 2009 tidak mengalami perubahan indeks harga.

Sub kelompok Jasa pendidikan tidak mengalami perubahan indeks harga. Sub kelompok Kursus-kursus/pelatihan tidak mengalami perubahan indeks harga. Sub kelompok Perlengkapan pendidikan tidak mengalami perubahan indeks harga. Sub kelompok rekreasi tidak mengalami perubahan indeks harga.

Sub kelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga.

Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok ini pada bulan Februari 2009 mengalami perubahan indeks harga sebesar -5,98 persen yaitu dari 101,20 pada bulan Januari 2009 menjadi 95,15 pada bulan Februari 2009 dengan andil -0,9356 persen terhadap inflasi.

Sub kelompok Transportasi mengalami perubahan indeks harga sebesar -8,57 persen dengan andil -0,9356 persen. Komoditi yang mengalami penurunan harga adalah angkutan dalam kota, angkutan udara, angkutan antar kota, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, bensin dan solar.

Sub kelompok Komunikasi dan Pengiriman tidak mengalami perubahan indeks harga. Sub kelompok Sarana dan Penunjang Transportasi tidak mengalami perubahan indeks harga. Sub kelompok Jasa Keuangan tidak mengalami perubahan indeks harga.

(7)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen, Perubahan, dan Andil Penurunan Indeks Kota Kupang

Februari 2009 (2007=100)

Kelompok/Sub kelompok

Feb 2009

IHK

Perubah

an

(%)

Andil

Inflasi

(%)

UMUM

113.77 -0.73 -0.7337

BAHAN MAKANAN

121.39 -0.02 -0.0058

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya

110.54 0.02 0.0016

Daging dan Hasil-hasilnya

129.43 -2.76 -0.1084

Ikan Segar

128.67 2.78 0.1141

Ikan Diawetkan

134.36 2.97 0.008

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya

124.77 -0.81 -0.018

Sayur-sayuran

141.04 0.03 0.0013

Kacang –kacangan

102.30 -0.13 -0.0011

Buah –buahan

132.10 8.11 0.0559

Bumbu –bumbuan

121.36 -3.11 -0.0599

Lemak dan Minyak

102.26 0.06 0.0007

Bahan Makanan Lainnya

115.23 0.00 0.0000

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK dan

TEMBAKAU

118.62 1.22 0.156

Makanan Jadi

127.56 1.62 0.1157

Minuman yg Tidak Beralkohol

107.71 1.46 0.0403

Tembakau & Min Beralkohol

110.16 0.00 0.0000

PERUMAHAN

119.90 0.16 0.0481

Biaya Tempat Tinggal

124.40 0.20 0.0403

Bahan Bakar, Penerangan, Air

110.69 0.05 0.0023

Perlengkapan Rumahtangga

114.96 0.52 0.0083

Penyelenggaraan RT

112.20 -0.12 -0.0028

SANDANG

108.14 0.37 0.0153

Sandang Laki-laki

108.11 0.12 0.0016

Sandang Wanita

101.85 0.00 0.0000

Sandang Anak-anak

106.22 0.12 0.0011

Barang Pribadi & Sandang Lain

121.59 1.67 0.0126

KESEHATAN

106.82 -0.32 -0.0117

Jasa Kesehatan

100.24 0.00 0.0000

Obat-obatan

94.83 -2.79 -0.0149

Jasa Perawatan Jasmani

131.54 0.00 0.0000

Perawatan Jasmani &Kosmetik

110.17 0.16 0.0032

PENDIDIKAN, REKREASI dan OLAHRAGA

104.78 0.00 0.0000

Jasa Pendidikan

105.04 0.00 0.0000

Kursus-Kursus/Pelatihan

99.97 0.00 0.0000

Perlengkapan/Peralatan Pend

103.30 0.00 0.0000

Rekreasi

106.72 0.00 0.0000

Olahraga

96.28 0.00 0.0000

TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA

KEUANGAN

95.15 -5.98 -0.9356

Transpor

94.30 -8.57 -0.9356

Komunikasi Dan Pengiriman

94.65 0.00 0.0000

Sarana & Penunjang Transpor

106.35 0.00 0.0000

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 01/03/53/Th. XII, 2 Maret 2009

8

D. Perbandingan Inflasi Tahunan

Laju inflasi tahun kalender (Februari 2009 terhadap Desember 2008) sebesar 0,44

persen dan laju inflasi year on year untuk Februari 2009 terhadap Februari 2008 sebesar

8,87 persen.

Tabel 4

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on year

Tahun 2007 – 2009

Inflasi 2007 (2007=100)2008 (2007=100) 2009

(1) (2) (3) (4)

1. Februari

1,02 0,26 -0,73

2. Februari 2009 thd Desember 2008(Tahun

Kalender)

4,75 2,31

0,44

3. Februari(tahun n) thd Februari(tahun n-1)

(year on year)

10,74 5,62

8,87

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Februari 2009 thd Desember 2008)

2007 - 2009

0 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 Jan Feb IN F L A S I ( %) 2007 2008 2009

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun Ke Tahun (Year On Year)

2007 -2009

0 2 4 6 8 10 12 Jan Feb In fl asi ( % ) 2007 2008 2009

(9)

E. Perbandingan Antar Kota

a.

Inflasi Beberapa Kota di Nusa Tenggara Timur

Tabel 5

Perbandingan Inflasi di Beberapa Ibukota Kabupaten di NTT Tahun 2008

Kota Kabupaten Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1. Waikabubak 1.45 0.65 0.39 0.33 1.22 2.30 2.49 0.29 1.00 0.68 0.89 -0.18 2. Waingapu 2.73 0.28 0.57 0.20 0.60 2.69 3. So’E 11.25 11.22 13.11 13.77 13.83 15.31 4. Kefamenanu 0.96 -0.86 0.36 0.56 5.65 4.63 0.25 -0.03 1.01 0.27 1.42 5. Atambua 2.80 1.69 2.21 0.27 1.27 0.55 0.00 0.78 0.40 0.15 0.93 -0.13 6. Kalabahi 7. Larantuka 8. Maumere 2.24 1.76 2.85 1.91 0.71 -1.63 -1.53 2.24 1.76 2.85 9. Ende 1.05 0.30 0.02 1.11 1.10 0.93 0.71 -0.22 0.51 0.34 10. Bajawa 0.87 1.10 1.39 0.54 0.78 2.09 0.08 0.28 0.23 0.39 0.31 0.62 11. Ruteng

Ket :

b.

Inflasi Beberapa Kota di Kawasan Timur Indonesia (KTI)

Tabel 6

IHK Dan Inflasi Kota Di Kawasan Timur Indonesia Bulan Des 2008 – Februari 2009 (2007=100)

Kota IHK Des 2008 IHK Jan 2009 IHK Feb 2009 Inflasi/deflasi Des 2008 Inflasi/deflasi Jan 2009 Inflasi/deflasi Feb 2009 1 2 3 4 6 7 7 1. Jayapura 115,32 113,86 113,36 0,67 -1,27 -0,44 2. Mataram 115,87 116,58 117,01 0,64 0,61 0,37 3. Kupang 113,27 114,61 113,77 1,11 1,18 -0,73 4. Manado 115,21 113,66 115,08 0,46 -1,35 1,25 5. Denpasar 111,46 111,23 112,32 0,28 -0,21 0,98 6. Ambon 110,70 112,05 112,84 -1,84 1,22 0,71 7. Makasar 113,72 113,79 114,56 0,46 0,06 0,68 8. Maumere 119,76 120,85 121,86 -1,53 0,91 0,84 9. Manokwari 122,70 127,41 127,44 1,51 3,84 0,02 10.Kendari 117,45 119,78 120,01 0,45 1,98 0,19 11.Sorong 130,45 130,27 130,36 0,59 -0,14 0,07 12.Palopo 122,01 121,50 121,92 0,83 -0,42 0,35 13.Pare Pare 119,49 119,84 120,05 0,40 0,29 0,18 14. Mamuju 119,25 118,24 118,42 1,20 -0,85 0,15 NASIONAL 113,85 113,77 114,01 -0,04 -0,07 0,21

(10)

Berita Resmi Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 01/03/53/Th. XII, 2 Maret 2009

10

Pada bulan Februari 2009, hanya 2 kota sampel IHK Nasional di Kawasan Timur Indonesia yang mengalami deflasi dan lainnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado (1,25 persen), diikuti Kota Denpasar (0,98 persen), dan Kota Maumere (0,84 persen).

c, Inflasi Kota-kota Sampel IHK Nasional

Dari 66 Kota sampel IHK Nasional, tidak semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi dialami Kota Samarinda yakni sebesar 1,62 persen dan inflasi terendah dialami Kota Pangkal Pinang yaitu sebesar -1,06 persen. Inflasi point to point tertinggi dialami oleh Kota Manokwari yaitu sebesar 3,86 persen dan terendah dialami oleh Kota Jayapura sebesar -1,70 persen.

Tabel 7

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi/Deflasi 66 Kota Bulan Februari 2009 (2007=100)

Kota IHK

Inflasi/

Deflasi

PTP Kota IHK

Inflasi/

Deflasi

PTP

Banda Aceh 113.21 -0.04 -0.34 Probolinggo 116.62 0.54 0.71

Lhokseumawe 115.21 0.88 -0.05 Madiun 118.16 0.91 0.91

Sibolga 116.19 0.75 0.55 Surabaya 112.19 0.96 0.78

Pematang Siantar 114.02 0.52 0.80 Serang 117.94 0.58 0.85

Medan 113.07 -0.40 -0.61 Tangerang 115.92 -0.03 0.25

Padang Sidempuan 115.93 0.22 0.33 Cilegon 115.41 0.39 0.30

Padang 116.73 0.68 0.60 Denpasar 112.32 0.98 0.77

Pekan Baru 113.90 0.12 0.93 Mataram 117.01 0.37 0.98

Dumai 117.88 -0.51 -0.30 Bima 120.49 0.74 1.33

Jambi 115.92 0.66 1.08 Maumere 121.86 0.84 1.75

Palembang 116.02 0.37 0.09 Kupang 113.77 -0.73 0.44

Bengkulu 117.10 0.41 0.39 Pontianak 117.34 1.15 2.12

Bandar Lampung 119.08 -0.31 0.67 Singkawang 118.41 0.46 1.60

Pangkal Pinang 118.53 -1.06 -0.45 Sampit 113.39 0.98 0.78

Batam 111.01 0.59 0.60 Palangka Raya 115.33 -0.55 -0.74

Tanjung Pinang 118.45 0.28 1.48 Banjarmasin 114.78 -0.03 -0.16

Jakarta 112.56 -0.22 -0.46 Balikpapan 114.06 0.21 -0.32 Bogor 116.30 0.60 0.26 Samarinda 118.23 1.62 1.17 Sukabumi 114.88 0.37 0.49 Tarakan 123.10 0.20 0.45 Bandung 112.24 -0.12 -0.41 Manado 115.08 1.25 -0.11 Cirebon 118.13 1.03 0.81 Palu 115.25 0.33 0.73 Bekasi 112.92 0.59 0.19 Watampone 122.62 0.89 1.22 Depok 112.89 -0.67 -0.90 Makasar 114.56 0.68 0.74 Tasikmalaya 115.68 0.10 0.53 Parepare 120.05 0.18 0.47 Purwokerto 113.75 0.52 0.18 Palopo 121.92 0.35 -0.07 Surakarta 108.98 0.67 0.50 Kendari 120.01 0.19 2.18 Semarang 112.71 0.13 0.04 Gorontalo 115.14 0.88 1.54 Tegal 113.58 0.97 1.06 Mamuju 118.42 0.15 -0.70 Yogyakarta 113.78 0.32 0.41 Ambon 112.84 0.71 1.93 Jember 114.95 0.63 0.52 Ternate 116.43 0.07 0.47 Sumenep 111.41 0.38 0.22 Manokwari 127.44 0.02 3.86 Kediri 112.69 0.31 0.43 Sorong 130.36 0.07 -0.07 Malang 113.93 0.39 0.67 Jayapura 113.36 -0.44 -1.70

(11)

Tabel 8

Urutan Andil Inflasi/deflasi per Jenis Barang dan Jasa Bulan Februari 2009

No Jenis Barang/Jasa Andil Inflasi (%) No Jenis Barang/Jasa Andil Inflasi (%)

1 2 3 4 5 6

1 ANGKUTAN DALAM KOTA -0.7035 45 BEDAK 0.0019

2 BENSIN -0.1260 46 LAMPU TL/NEON 0.0023

3 ANGKUTAN UDARA -0.0974 47 BAHAN PELUMAS/OLI 0.0027

4 KENTANG -0.0569 48 PEPAYA MUDA 0.0031

5 BUNGA PEPAYA -0.0538 49 SUSU BUBUK 0.0031

6 DAGING AYAM KAMPUNG -0.0523 50 SAWI HIJAU 0.0033 7 DAGING AYAM RAS -0.0506 51 IKAN DALAM KALENG 0.0034 8 LABU SIAM/JIPANG -0.0309 52 MINYAK GORENG 0.0036

9 CABE MERAH -0.0278 53 KAOS OBLONG 0.0040

10 SENG -0.0271 54 KOPI BUBUK 0.0040

11 DAUN SINGKONG -0.0255 55 KURSI 0.0040

12 SEMEN -0.0251 56 KACANG HIJAU 0.0041

13 BUNCIS -0.0212 57 TEMPAT TIDUR 0.0043

14 TELUR AYAM RAS -0.0209 58 IKAN ASIN BELAH 0.0046

15 JERUK NIPIS/LIMAU -0.0192 59 JERUK 0.0046

16 OBAT DENGAN RESEP -0.0149 60 ANGGUR 0.0062

17 WORTEL -0.0124 61 KOL PUTIH/KUBIS 0.0073

18 ES -0.0107 62 CAKALANG 0.0124

19 BAWANG MERAH -0.0081 63 EMAS PERHIASAN 0.0126

20 APEL -0.0062 64 TOMAT BUAH 0.0190

21 ANGKUTAN ANTAR KOTA -0.0055 65 PEPAYA 0.0323

22 DAGING SAPI -0.0055 66 KANGKUNG 0.0389

23 SOLAR -0.0055 67 SOTO 0.0465

24 KETIMUN -0.0054 68 GULA PASIR 0.0470

25 CABE RAWIT -0.0048 69 SAWI PUTIH 0.0674

26 KACANG TANAH -0.0034 70 NASI 0.0692

27 TISSU -0.0032 71 TOMAT SAYUR 0.0874

28 UDANG BASAH -0.0030 72 PASIR 0.0920

29 MARGARINE -0.0029 73 TONGKOL 0.1038

30 SERAGAM SEKOLAH PRIA -0.0024 31 KACANG MERAH/JOGLO -0.0018 32 SUSU KENTAL MANIS -0.0006

33 PAKU -0.0005 34 ANGKUTAN SUNGAI, DANAU & PENYEBERANGAN -0.0004 35 BANDENG 0.0000 36 SEPATU 0.0000

37 SUSU UNTUK BALITA 0.0001 38 SUSU UNTUK BAYI 0.0003 39 PEMBERSIH LANTAI 0.0004 40 TENGGIRI 0.0009 41 CAT TEMBOK 0.0010 42 KAOS OBLONG 0.0011 43 SIKAT GIGI 0.0013 44 BERAS 0.0016

(12)

Berita Resmi Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 01/03/53/Th. XII, 2 Maret 2009

12

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. Poltak Sutrisno Siahaan

Kepala BPS Nusa Tenggara Timur

Telp (0380) 826289,821755,

e-mail :

bps5300@mailhost.bps.go.id

Gambar

tabel 8)                                                                                                                                                            Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga di Kota Kupang yaitu labu

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan

Salah satu caranya adalah suplementasi tablet besi dianggap merupakan cara yang efektif karena kandungan besinya padat dan lengkap dengan asam folat yang sekaligus dapat mencegah

( pada bagian ini auditor perlu mengukapkan tindak lanjut dari hasil temuan sebelumnya , termasuk tindak lanjut dari audit yang dilaporkan dalam laporan ini

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/6/PBI/2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah (selanjutnya dalam penelitian

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Berdasarkan hasil uji kualitas modul dengan metode validasi oleh ahli, respon peserta didik dalam uji kelas terbatas dan uji keterbacaan dapat disimpulkan bahwa

Dengan adanya beragam metode ta’zir yang diterapkan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penerapan metode ta’zir

Hasil analisa menunjukkan bahwa dari lima orang mahasiswa yang diwawancarai, ada tiga orang mahasiswa yang menyatakan bahwa buku teks reading yang digunakan