• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skipsi Bahasa Inggris 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " Skipsi Bahasa Inggris 2"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN FLASH CARD TERHADAP

PENGUASAAN VOCABULARY PADA SISWA SEKOLAH

DASAR KELAS V SD. N. MUARAREJA 01 DAN 02

TEGAL TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka penyelesaian Studi Strata I untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nama

: JANU ARSETO

NPM

: 1605501323

PRODI

: PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENEDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

(2)

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Flashcard Terhadap Penguasaan Vocabularry Pada Siswa Sekolah Dasar KelasV di SD Negeri Muarareja 01 dan 02 Tahun Pelajaran 2008/2009" telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan di hadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal.

Tegal, Januari 2010

Pembimbing I Pembimbing II

DRS. JCS. PRADJARTO, M. Pd SUMARTONO, S. Pd

(3)

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Flashcard Terhadap Penguasaan Vocabularry Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V di SD. N. Muarareja 01 dan 02 Tahun Pelajaran 2008/2009" telah dipertahankan di hadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti Tegal. Pada :

Hari : Jumat

Tanggal : 29 Januari 2010

Ketua Sekretaris

Dra. Hj. Sitti Hartinah DS, MM Sumartono, S. Pd

NIP. 19541117 1981032 2 002 NIPY. 14452781969

Anggota Penguji Penguji I,

Drs. Rofiudin, M. Hum ( ) NIPY. 555 112 1964

Penguji II,

Sumartono, S. Pd ( )

NIPY. 14452781969 Penguji III,

Drs. JCS. Pradjarto, M. Pd ( )

NIP 19510827 198403 1 001

Disahkan, Dekan

(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 Hadapilah hidup ini dengan senyuman ( Penulis )

 Masa kini akan selalu menjadi lebih cemerlang jika digabungkan dengan harapan akan masa depan ( Lubreitz )

PERSEMBAHAN

Akripsi ini saya persembahkan untuk :

 Orang yang paling tercinta Babehkyue dan ibukyu, terimakasih atas kasih sayangnya dan bamtuan yang diberikan baik spiritual maupun material.

 Ade-adeku ( Umi Ulfa dan Dyah Puspita Sari )

 Keponakan ku Gesha Fahriza Putri  Yang tercinta dan tersayang tunangan

ku ( Nia ) yang selalu menemani dan memberi semangat kuliah.

(5)

SURAT PERYATAAN

Dengan ini saya :

Nama : JANU ARSETO NPM : 1605501323

Program studi : PBI- FKIP UPS Tegal

Menyatakan bahwa SKRIPSI saya yang berjudul :

PENGARUH PENGGUNAAN FLASHCARD TERHADAP PENGUASAAN VOCABULARRY PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V DI SD. N. MUARAREJA 01 DAN 02 TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

Adalah betul-betul merupakan naskah asli hasil tulisan dan fikiran saya. Apabila dikemudian hari ternyata ada keluhan ataupun pernyataan dari pihak lain mengenai keaslian skripsi / hasil penelitian tersebut, maka hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya selaku penulis skripsi tersebut.

Tegal, Januari 2010 Pembuat pernyataan

(6)

PRAKATA

Segala puji dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufik dan hidayahNya kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam juga penulis panjatkan pada Nabi Besar Muhammad SAW, semoga keselamatan senantiasa tercurah pada Beliau dan Para sahabat. Adapun judul dari skripsi ini adalah " Pengaruh Penggunaan Flashcard Terhadap Penguasaan Vocabularry Pada Siswa Sekolah Dasar KelasV".

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Tri Jaka Kartana, M.Si, Rektor Universitas Pancasakti Tegal

2. Bapak Dr. Basukiyatno, M. Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal.

3. Bapak Drs.JCS.Pradjarto.M.pd, pembimbing I yang dengan sabar dan bijaksana memberikan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Sumartono, S.Pd , pembimbing II yang telah membimbing penulis dengan sabar.

5. Bapak dan Ibu dosen jurusan Pendidikan bahasa, program studi Bahasa Inggris yang telah memberikan bakal ilmu pengetahuan kepada penulis. 6. Bapak Sumantri dan Ibu Win, selaku kepala Sekolah Dasar Negeri

Muarareja 01 dan 02.

(7)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peminat Ilmu bahasa pada khususnya dan pembaca pada umunya.

Tegal, Januari 2010

(8)

ABSTRAK

JANU ARSETO, 2009: Pengaruh Penggunaan Flash Card Terhadap Penguasaan Vocabulary Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas 5 : Suatu Penelitian Eksperimental di Sekolah Dasar Negeri Muarareja 01 dan 02 Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi.Program Strata l.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Pancasakti Tegal.

Kata Kunci: Pengaruh, Penggunaan Flash Card, Penguasaan Vocabulary

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Penggunaan flash Card Terhadap penguasaan Vocabulary Pada Siswa Sekolah Dasar kelas 5 semester II di SD Negeri Muarareja 01 dan 02 Kota Tegal tahun pelajaran 2008/2009

Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD. N. Muareja 01 dan 02 Tegal tahun ajaran 2008/2009 yang berjumlah 101 siswa. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir, hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: " Ada pengaruh positif dari penerapan media Flash Card terhadap Penguasaan Vocabulary siswa kelas 5, semester II di SD Negeri Muarareja 01 dan 02 Tahun Pelajaran 2008/2009".

Populasi dalam penelitian adalah siswa SD Muarareja 01 dan 02 Tegal tahun pelajaran 2008/2009 sejumlah 101 siswa. Sampel penelitian diambil dengan cara random sampling yang berjumlah 40 siswa sebagai sampel. Mereka dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama adalah siswa yang diajar dengan menggunakan gambar pada flash card. Kelompok ini terdiri dari 20 siswa. .Kelompok kedua adalah siswa yang diajar hanya dengan menggunakan gambar ilustrasi pada LKS .kelompok tersebut adalah kelompok kontrol terdiri dari 20 siswa.

Penulis menggunakan test tertulis berisi tes vocabulary sebagai instrument penelitian. Bentuk test adalah pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban dengan jumlah soal 20. Alokasi waktu untuk mengerjakan test tersebut adalah 30 menit. Untuk mengetahui reliabilitas dan validitas penulis menguji instrument test tersebut dengan memberikan test kepada 20 siswa yang mempunyai kemampuan yang sama dengan sampel.

(9)

ABSTRACT

JANU ARSETO : The influence of using flash card towards Vocabulary Achievement for elementary student class V: An experimental study on the fifth students of SD. N. Muarareja 01 and 02 Tegal in the second semester in academic year 2008/2009. The Strata One Program of Faculty of Teacher Training and Education Pancasakti University Tegal.

Key Words : The influence, flash card, Vocabulary.

The objective of this research is to know the influence of flash card towards Vocabulary Achievement for the fifth year students.

The population of this research is all of the fifth year students of SD. N. Muarareja 01 and 02 Tegal, Academic year 2008/2009, with the number of population is 101 students.

The writer uses random sampling technique to choose the sample of study. The number of the samples is 40 students, and the writer divides that sample into two groups, that is 20 students who are taught by using flash card as the experimental group (I) and 20 students who are taught by using LKS book as controled group (II).

Based on the theory and frame of thinking the hypothesis of this research is formulated as follows " There is positive influence of using flash card towards Vocabulary Achievement for the fifth year students of SD. N. Muarareja 01 and 02 Tegal in the second semester in academic year 2008/2009".

The writer uses a written test as the instrument of the research. It consists of 20 items in multiple Choice types with four options. The test needs thirty minutes to do. To know the validity and the reliability of the instrument, the writer had tried out by giving a test to 20 students having the same competence with the sample of study.

The result of descriptive analysis shows that the degree of significance is five percent (5%) and free degree is 38. The result oft-test is 3,362 and t-table 2,712, so the result oft-test is higher than t-table (3,362>2,712).

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAM PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……….iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

PRAKATA………... ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTARISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...4

C. Batasan Masalah ...5

D. Rumusan Masalah ...5

E. Tujuan Penelitian ...5

F. Manfaat Penelitian...5

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori ...7

1. Pengajaran Bahasa Inggris Pada Siswa SD...7

1.1. Kebijakan Pembelajaran Bahasa Inggris di SD ...7

1.2. Hakikat Pembelajaran...8

1.3. Pengertian Bahasa dan Pembelajaran Bahasa...8

2. Media Pengajaran...10

2.1. Pengertian Media...10

(11)

2.3. Tujuan dan Fungsi Media...12

2.4. Penggolongan Media...14

3. Beberapa Jenis Media Pandang...16

3.1. Flash Card...16

a. Pengertian Flash Card...17

b. Kelebihan Flash Card...18

c. Manfaat Flash Card...20

d. Cara Pembuatan Flash Card...20

e. Penggunaan Flash card Pada Pembelajaran Vocab...22

1. Pengertian Vocab...22

2. Persiapan Penggunaan Flash Card pada Pengajaran Vocab...24

3. Langkah-langkah Penggunaan Flash Card...25

3.2. Pengajaran Bahasa lnggris dengan LKS...26

a. Pengertian LKS...27

b. Beberapa Pandangan Tentang LKS...27

c. Fungsi LKS ...28

B. Kerangka Berfikir ...29

C. Hipotesis ...29

BAB III METODE PENELITIAN ...30

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...30

B. Metode Penentian Subjek Penelitian... 30

1. Populasi...30

E. Metode Pengumpulan Data Penelitian...36

F. Metode Analisis Data Penelitian...36

(12)

2. Mencari Standar Deviasi ...37

3. Mencari Varians Gabungan ...37

4. Mencari Uji-t ...37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...39

A. Penyajian Data...39

B. Analisis Data ...47

C. Pembahasan...48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...49

A. Simpulan...49

B. Saran ...49

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1Nilai Kelompok Eksperimen, Kelompok Siswa

Yang Diajar Vocabulary Dengan Disertai Media

Flash Card`...40 Tabel 2 Nilai Kelompok Kontrol, Kelompok Siswa yang

Diajar Hanya Menggunakan LKS...41 Tabel 3Tabel Analisis Data untuk Kelompok Siswa yang

Diajar Vocabulary Disertai Media Flash Card ...42 Tabel 4Tabel Analisis Data untuk Kelompok Siswa yang

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman

1. Penyajian dari Instrumen Reliabilitas... 52

2. Penyajian Perhitungan Instrumen Validitas... 53

3. Daftar Siswa Kelompok Eksperimen yang Diajar Disertai Media Flash Card... 54

4. Daftar Siswa Kelompok Kontrol yang Diajar Hanya Dengan Menggunakan LKS... 55

5. Contoh jenis-jenis flash card... 56

6. Tabel R Product Moment Scores... 57

7. Daftar Tabel-t... 58

8. Contoh Test Bahasa Inggris Umum... 59

9. Kunci Jawaban... 62

10. Surat Ijin Penelitian... 63

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan adanya perubahan zaman seperti saat ini, terjadi banyak

perubahan di semua aspek kehidupan, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, semua perubahan itu juga berpengaruh terhadap perkembangan dalam

bidang pendidikan, salah satunya dengan diterapkannya pengajaran menggunakan beberapa media atau alat bantu ajar. Hal tersebut diharapkan dapat membantu guru dalam mengajar juga membantu siswa agar lebih mudah memahami materi

yang diajarkan,dan siswa lebih termotivasi sehingga akan tercapai hasil belajar yang lebih baik.

Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang mempersiapkan standar kompetensi dalam Kurikulum 2004, menetapkan bahwa kemampuan yang harus

dimiliki oleh siswa Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

r>udaya dengan menggunakan bahasa Inggris. Dengan demikian, bahasa Inggris berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi selain sebagai alat untuk membina hubungan interpersonal, bertukar informasi

(16)

1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, baik dalam bentuk lisan atau culis, yang meliputi kemampuan mendengarkan

(listening), berbicara (speaking), membaca (reading)., dan menulis

(writing).

2. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat bahasa dan pentingnya bahasa

Inggris sebagai salah satu bahasa asmg untuk menjadi alat utama belajar. 3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antarbahasa dan

budaya serta memperluas cakrawala biidaya agar siswa memiliki wawasan lintas budaya dan dapat melibatkan diri dalam keragaman budaya.

Salah satu komponen pembelajaran bahasa adalah pemahaman kosakata

dari bahasa Inggris itu sendiri, di samping komponen-komponen lainnya. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran bahasa inggris, penulis sering mendapati para

siswa di Sekolah Dasar sering mengalami kesulitan dalam mencapai suatu kompetensi dasar dan tuiuan pengajaran itu sendiri.

Hal ini dikarenakan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kurang

memadai, sehingga sangat mengganggu pencapaian kompetensi seperti yang teitera dalam kurikulum Mereka sering kesulitan memahami arti sebuah kata

karena pemahaman kosakata mereka relatif kurang memadai sehingga proses pencapaian suatu kompetensi dasar akan berjalan lebih lama.

Apabila para siswa mengalami kesulitan dalam memahami arti sebuah kata

selama proses pembelajaran maka dengan terpaksa akhirnya penulis memberikan jalan pintas pada mereka dengan cara:

(17)

b. memberitahu secara langsung arti dari kata tersebut.

Walaupun cara tersebut apabila terlalu sering digunakan berakibat

kurang baik bagi para siswa karena :

1. hanya beberapa orang siswa yang memiliki kamus

2. siswa menjadi tergantung pada kamus bukan pada pemahaman konteks kata

3. siswa sering menunggu pada makna kata yang berasal dari guru

Melihat kendala-kendala tersebut dan fenomena yang ada di lapangan,

maka penulis mencoba mencari berbagai macam teknik dan strategi untuk membantu meningkatkan penguasaan vocabulary terutama pada siswa SD kelas V, dimana sebelumnya penulis memperhatikan sifat anak SD itu sendiri yang masih

senang bermain, hal tersebut membuat mereka sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar. Penulis harus bisa membuat anak merasa tertarik untuk belajar,

agar tidak bosan para siswa bisa belajar sambil bermain. Diantaranya yaitu dengan penerapan media atau alat bantu ajar.

Ada beberapa jenis media pendidikan atau alat bantu ajar yang biasa

digunakan dalam proses pengajaran antara lain sebagai berikut.

1) Media grafis seperti gambar, foto, poster, kertas komik. Media grafis

sering juga disebut media 2 dimensi.

2) Media 3 dimensi, dalam bentuk model seperti model padat, model penampang, diorama, mark up,dll

(18)

Namun penulis hanya akan menerapkan penggunaan media flash card karena media tersebut berupa gambar berwarna yang disertai dengan kosa kata

serta cara membacanya dan akan dibahas dalam penelitian yang berjudul pengaruh penggunaan flash card terhadap penguasaan vocabulary pada siswa SD kelas V.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas bahwa dalam pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar perlu menggunakan media ajar yang tepat dan bisa merangsang keaktifan siswa. Salah satunya yaitu dengan media flash card.

Adapun penerapan flash card sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ketersediaannya kondisi siswa, kondisi kelas, ketersediaan dana, faktor

motivasi dan minat siswa serta lingkungan siswa. Sehingga sehubungan dengan faktor-faktor tersebut di atas, maka muncul beberapa masalah yang berhubungan dengan penelitian yaitu :

1. Bagaimana penguasaan vocabulary pada siswa SD kelas V?

2. Bagaimana teknik penerapan media flash card dalam proses mengajar

voccabulany di SD Negeri Muarareja 02 Tegal ?

3. Apakah ada perbedaan penguasaan vocabulary antara siswa yang diajar dengan menggunakan media flash card beserta LKS dengan siswa yang

(19)

C. Batasan Masalah

Masalah tentang penerapan flash card dalam penelitian ini jika dikaji

secara mendalam dan mendetail maka akan sangat luas sehingga karena keterbatasan waktu, jarak, serta kemampuan yang ada maka penulis hanya membatasi permasalahan yaitu tentang pengarah penerapan media flash card

terhadap penguasaan vocabulary siswa SD kelas V tahun pelajaran 2008/2009

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, baik yang dibahas dalam latar belakang, identifikasi masalah, maupun pembatasan masalah, maka penulis dapat

merumuskan perumusan masalah penelitian ini yaitu sebagai berikut "Apakah penggunaan media flashcard efektif terhadap penguasaan vocabulary pada

siswa Sekolah Dasar kelas V ?."

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan flashcard terhadap penguasaan vocabulary pada Siswa Sekolah

Dasar Kelas V.

F. Manfaat Penelitian

(20)

1. Membantu mengembangkan penelitian dalam bidang pendidikan lebih jauh, terutama pada bidang pendidikan bahasa Inggris.

2. Memacu para guru dalam mengajarkan bahasa Inggris dengan cara yang lebih efektif, kreatif dan menyenangkan.

3. Memotivasi para siswa agar tambah giat dalam belajar

(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan teori

1. Pengajaran Bahasa Inggris pada Siswa Sekolah Dasar

Mata pelajaran bahasa Inggris secara resmi bisa diajarkan di sekolah dasar sejak tahun ajaran 1994 sebagai mata pelajaran muatan

lokal. Walaupun dalam kenyataan ada sekolah dasar yang sudah memprogramkan pelajaran bahasa Inggris bagi siswanya sebelum tahun tersebut, terutama sekolah-sekolah swasta yang mampu menyediakan

pengajar dan bahan ajamya.

1.1. Kebijakan Pembelajaran Bahasa Inggris di SD

Sebagai kebijakan yang berorientasi ke depan, pemerintah telah menerbitkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional diikuti dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 yang menyebutkan tentang pengembangan sumber daya manusia.

Selain itu terdapat kebijakan mengenai mata pelajaran muatan lokal di SD, yaitu kebijakan Depdikbud Republik Indonesia Nomor 0487/14/1992 Bab VIII yang menyatakan bahwa sekolah dasar dapat

(22)

Kebudayaan Nomor 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris lebih dini sebagai

satu mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran ini dapat dimulai di kelas 4 SD sesuai aturan pemerintah.

1.2. Hakikat Pembelajaran

Menurut Hafidin Pembelajaran pada hakekatnya adalah usaha dari guru atau pendidik untuk menyuruh, menciptakan dan

mengembangkan situasi belajar mengajar yang kondusif yaitu suatu keadaan kelas yang mendorong, merangsang menantangkan, memberikan rasa aman dan menarik minat anak didik untuk

melakukan kegiatan dan aktifitas belajar secara optimal. Hilgard ( 1948:10 ) menyatakan bahwa :

Learning is the process by which on activity orginates or is changed through training procedures ( wheter in the laboratory or in the natural environment ) as distinguished from changes by factors

not atrisutable to training

Dalam proses pembelajaran akan terjadi interaksi antara murid

dengan lingkungannya. Dengan demikian dalam proses pembelajaran tidak hanya terjadi antara guru dengan murid tetapi juga dengan sumber- sumber lainnya. Seperti: media dan materi.

1.3 Pengertian Bahasa dan Penbelajaran Bahasa Inggris

Bahasa adalah sesuatu yang paling berguna dan merupakan

(23)

bahasa mempunyai pola dan system yang sangat luas dan berbeda antara bahasa satu dengan bahasa lainnya.

Menurut kamus Oxford Advance Dictionary, Language is human_and non instinctive methode of communicating ideas, feeling

and desires by means of system of sound and sounds symbols.

Sementara itu Robert D. Hess & Doreen J. Croft mengatakan The complex system of speech sounds that we call language is the

basic channel for human intellectual and social interaction.

Dan WJS Poerwadarminta mengatakan Bahasa adalah system dari pada lambing (tanda yang berupa sebarang bunyi - bahasa bunyi

yang dipakai orang untuk melahirkan fikiran dan perasaan.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa

adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada si penerima. Belajar bahasa tidak tumbuh dengan sendirinya tetapi memerlukan

interaksi dengan yang lainnya. Anak - anak yang tumbuh dan terisolasi dari lingkungan sosial bahasanya tidak akan berkembang.

Manusia mempunyai kemampuan untuk menghasilkan bermacam -macam suara. Suara -suara tersebut dikembangkan menjadi symbol yang bermakna. " The ability of children to think symbolically and to

produce sounds symbols makes it possible for children to learn

language, the need to communicate makes it necessary for children to

(24)

belajar bahasa apapun, termasuk belajar bahasa inggris sebagai bahasa asing.

Untuk mengoptimalkan " golden Age " dalam pembelajaran bahasa Inggris, Guru diharapkan mampu memfasilitasi pembelajaran yang bervariasi dengan menggunakan game , lagu dan alat bantu

lainnya untuk mencapai hasil yang memuaskan . " Young children love to imitate and mime; They are inhibited in acting out roles, and

they enjoy repetition because it gives than a sense of assurance and

achievement".

Berdasarkan beberapa alasan di atas tidak diragukan lagi bahwa

anak - anak dapat dan mampu belajar bahasa Inggris di Sekolah Dasar dengan mudah, antusias dan alami.

2. Media Pengajaran

Berdasarkan keterangan di atas, kita ketahui bahwa salah satu cara untuk

membantu anak dalam belajar vocabulary yaitu dengan penerapan media ajar. Menurut Piaget (1963:35), cara berfikir anak berkembang melalui

keterlibatan langsung dengan benda dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Serta semua anak adalah pebelajar aktif.

2.1. Pengertian Media

(25)

maksudnya adalah segala sesuatu yang membawa pesan dari suatu sumber kepada penerima pesan (Anita,1987:72).

Media adalah suatu alat yang di pakai sebagai saluran ( channel} untuk menyampaikan suatu pesan ( message )atau informasi dari suatu sumber ( resource ) kepada penerimanya (soeparno, 1990:81). Media

adalah sumber belajar.secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang membuat kondisi siswa untuk

memungkinkan memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. ( Gerlack dan Ely dalam Mudhofar, 1990:81)

Memperhatikan pendapat tentang media, dapat disimpulkan bahwa

media adalah suatu alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk menyampaikan informasi agar siswa memperoleh

pengetahuan keterampilan atau sikap.

2.2. Penggunaan Media dalam PBM

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan di dalam

melaksanakan kurikulum agar dapat mempengaruhi siswa dalam mencapai tujuan pendidikannya yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada

dasamya akan mengantarkan para siswa untuk untuk menuju perubahan tingkah laku, baik intelektual,moral, maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial.Dalam mencapai tujuan

(26)

Mengajar umumnya atau mengajar bahasa inggris khususnya merupakan usaha menggabungkan beberapa komponen untuk mencapai

tujuan. Itu berarti bahwa keberhasilan dalam mengajar tidak ditentukan oleh sebuah komponen yang ada.

Athony (1983:65 ) menyatakan, “ Language teaching is a

collective tittle of a variety of activitas undertaken by different

circumstance, consequently there is no single medium ideal for language

teaching as it often claimed”.

Itu tidak berati bahwa suatu proses belajar mengajar guru harus membawa semua komponen ke dalam kelas dan menggunakannya. Itu

akan menjadi sulit dilakukan karena beberapa keterbatasan. Karena itu guru sering memfokuskan penggunaannya yang pasti seperti media visual.

Misalnya dengan menggunakan media gambar.

Dengan alat media dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar, memperjelas materi yang diajarkan dan sangat bermanfaat bagi

siswa di dalam menerima pelajaran.

2.3. Tujuan dan Fungsi Media

Tujuan utama menggunakan media adalah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap semaksimal mungkin para siswa sebagai penerima pesan ( Soeparno, 1987:5).

Kedudukan media dalam proses belajar mengajar sebagai perantara dalam menyampai pesan. Dengan menggunakan media diharapkan dapat

(27)

Di bawah ini diuraikan tentang fungsi media : Arif Sadiman ( 1986 : 11 ), sebagai berikut:

a. memperjelas penyajian pesan

b. mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan indera c. mengaktif siswa

d. mengatasi kesulitan guru dalam menghadapi siswa yang mempunyai sifat unik dan berbeda.

Kriteria pemilihan media :

 Sesuai kompetensi, siswa, kebutuhan, daerah, dan biaya

 Keadaan sarana pendukung

 Kemampuan pengelolaan

 Ketepatgunaan/efisiensi

 Mutu teknis

Media pembelajaran yang baik

 Ukuran harus besar artinya dapat dibaca siswa seluruh kelas

 Pesan jelas tidak timbul makna ganda

 Gambar berwarna lebih baik daripada hitam putih

 Bentuk atau gambar harus realistik artinya memberikan pemahaman nyata

(28)

 Tampilan sederhana tidak kompleks, mudah dipahami, tdk menimbulkan makna ganda, tulisan, gambar, warna, bentuk, komposisi, keseimbangan

Karakteristik media pembelajaran :

1. Dapat dilihat dan atau didengar

model, rekaman video, powerpoint, flash 2. Alat bantu pembelajaran

alat bantu bukan pengganti guru 3. Medium perantara informasi

penyampai informasi

4. Alat belajar (modul, rekaman, bahan ajar)

Edgar Dale dalam Wiryang ( 1987 : 10 ) fungsi media adalah

sebagai berikut :

a. Memberikan dasar - dasar konkrit untuk berfikir. b. menarik perhatian siswa terhadap pelajaran. c. Hasil belajar lebih tahan lama.

d. Memberikan pengalaman nyata sehingga usaha belajar sendiri dapat e. berkembang.

f. Mengembangkan keteraturan dan kontinuitas pikir. f. Kegiatan belajar mengajar lebih mendalam dan beraneka ragam.

2.4. Penggolongan Media

(29)

menggolongkan media pengajaran bahasa menjadi tiga yaitu : a) Media Pandang ( visual ), b) Media Dengar ( Audio ), dan c) Media Pandang

Dengar ( Audio Visual ). Untuk lebih jelas diuarikan di bawah ini : a. Media Pandang (visual)

Media pandang adalah media yang mengkomunikasikan pesan melalui

alat penglihatan. Media ini di bedakan menjadi dua yaitu : 1) Media Pandang Proyeksi.

Media pandang proyeksi adalah media pandang pengoperasianya menggunakan pesawat proyektor atau diproyeksikan dilayar.. Dengan menggunakan proyektor mated pelajaran dapat dipantaukan pada layer

contoh OHP, Slide, dan Film bisu. 2) Media Pandang Nonproyektor

Media pandang non proyektor adalah media pandang yang pengoperasiannya tanpa menggunakan pesawat atau proyektor. Media ini sangat sederhana dan sering digunakan oleh para guru dibandingkan

dengan media yang lain. Contoh media ini adalah gambar, poster, grafik, peta, papan magnet, papan selip dan kubus struktur.

b. Media Dengar (Audio)

Media audio merupakan saluran untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima pesan melalalui indera pendengaran

( Zulfahnur,1994 : 33). Contoh media ini adalah radio, rekaman dan lain-lain.

(30)

Media ini merupakan perpaduan antara dua media dengar. Melalui media ini siswa dapat mendengarkan dan dapat menikmati pesan.

Contoh media ini adalah slide suara, film suara dan TV.

3. Beberapa Jenis Media Pandang

Ada banyak jenis media pandang ( visual), tetapi dalam penelitian ini

penulis hanya akan membahas tentang media pandang (visual) dalam bentuk gambar pada flash card dan gambar – gambar pada buku LKS ( Lembar Kerja

Siswa )

3.1.Flash card

Flashcard atau Education Card adalah kartu-kartu bergambar

yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania.

Gambar-gambar pada flashcard dikelompok-kelompokkan antara lain: seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka, dsb. Kartu-Kartu Belajar tersebut dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak

dan dibacakan secara cepat, hanya dalam waktu 1 detik untuk masing-masing Kartu Anak.

Tujuan dari metode itu adalah melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini.

Flashcard atau Kartu Belajar ini merupakan terobosan baru di bidang

metode pengajaran membaca dengan mendayagunakan kemampuan otak

(31)

Namun, sebagaimana umumnya metode-metode baru yang ada, metode Kids Flash cards ini juga mendatangkan kritik maupun tanda

tanya dari masyarakat maupun profesional di bidang pendidikan dan perkembangan anak, bahkan ada yang menganggapnya mustahil.

Penyebabnya, dasar dari metode Flashcards adalah melatih anak

menghafal asosiasi antara gambar dan kata-kata, sehingga ketika ia melihat kata-kata itu lagi di kemudian hari maka ia akan mengingat dan

dapat mengucapkannya. Inilah yang disebut ”membaca”. Namun bila anak melihat kata-kata baru, ia tak dapat mengucapkannya karena belum pernah diperkenalkan sebelumnya sehingga penerapan media gambar berwarna

pada anak sangat membantu dalam pengenalan kosa kata baru.

a. Pengertian Flash Card

Flash card adalah kartu ukuran besar, biasanya menggunakan

kertas yang agak tebal, kaku, dan ukurannya A4. Flash card memperlihatkan gambar atau tulisan kata - kata. Biasanya flash card

terdiri atas perangkat yang dikelompokkan menurut jenis atau kelasnya, misalnya kelompok gambar makanan , buah - buahan ,sayur - sayuran,

alat rumah tangga , alat transportasi , dan pakaian ( Leach, 1986:5 ). Menurut Webster (1972 : 6 ), flash card adalah beberapa seperangkat kartu seperti nomor, kata, dan lain-lain. Dimulai dengan

(32)

Latihan untuk pengayaan kosa kata sangat dianjurkan dengan menggunakan flash card agar siswa dapat menambah kosakata dan

mengingat dengan mudah karena sambil melihat gambarnya . Untuk menghindari salah persepsi terhadap gambar-gambar yang ada di flash card, sebaiknya flash card dicoba untuk ditunjukkan dahulu kepada

orang lain sebelum dipakai mengajar anak-anak.

Flash card lebih banyak digunakan untuk seluruh kelas. Karena

itu, ukurannya besar agar jelas dilihat oleh sernua siswa. Biasanya, guru memegang beberapa buah flash card dan digerakkan dengan cara memindahkan kartu bergambar yang berada ditumpukkan terakhir ke

arah depan untuk dilihat siswa. Gerakan memindah kartu dilakukan dengan cepat , mungkin itu alasan mengapa dinamakan flash card (flash

= sekilas, dengan cepat).

Penggunaan flash card pada kegiatan tertentu, misalnya describing things. Gambar yang berwarna akan lebih menarik sebab anak-anak

senang gambar yang berwarna-warni dibanding gambar hitam putih . Gambar di flash card dibuat secara kelompok berdasarkan jenisnya.

Misalnya, membuat set yang terdiri dari lima gambar buah yaitu banana, grapes, apple, orange, dan strawberry. Gambar-gambar pada

Flash card dapat dibuat menggunakan tangan / foto, atau

(33)

merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang dicantumkan pada bagian belakangnya.

b. Kelebihan Flashcard

- Mudah di bawa-bawa

Dengan ukuran yang kecil Flashcard dapat disimpan di tas

bahkan di saku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat digunakan di mana saja, di kelas ataupun di luar kelas.

- Praktis

Dilihat dari cara pembuatan dan penggunaannya, media flashcard sangat praktis, dalam menggunakan media ini guru tidak

perlu memiliki keahlian khusus, media ini tidak perlu juga membutuhkan listrik. Jika akan menggunakan kita tinggal menyusun

urutan gambar sesuai dengan keinginan kita, pastikan posisi gambarnya tepat tidak terbalik, dan jika sudah digunakan tinggal disimpan kembali dengan cara diikat atau menggunakan kotak khusus

supaya tidak tercecer. - Gampang diingat

Karakteristik media flashcard adalah menyajikan pesan-pesan pendek pada setiap kartu yang disajikan. Misalnya antara lain mengenal huruf, mengenal angka, mengenal nama binatang, atau tata

cara berwudlu dan lain sebagainya. Sajian pesan-pesan pendek ini akan memudahkan siswa untuk mengingat pesan tesebut. Kombinasi antara

(34)

sesuatu, untuk mengetahui nama sebuah benda dapat dibantu dengan gambarnya, begitu juga sebaliknya untuk mengetahui apa wujud

sebuah benda atau konsep dengan melihat huruf atau teksnya. - Menyenangkan

Media flashcard dalam penggunannya bisa melalui permainan.

Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu benda atau nama-nama tertentu dari flashcard yang disimpan secara acak, dengan cara

berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai perintah. Selain mengasah kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan (fisik).

c. Manfaat Flashcard

Adapun manfaat penggunaan flash card antara lain :

- Meningkatkan kemampuan anak dalam menghafal dan menguasai

kosa kata (vocabulary) bahasa Inggris dalam waktu cepat.

- Memudahkan orang tua atau guru dalam mengajar dan rnengenalkan kosa kata (vocabulary) kepada anak sejak dini.

- Anak akan mendapatkan dua manfaat sekaligus; mengerti bahasa Inggris dan mengenal jenis-jenis binatang, buah, dll

d. Cara Pembuatan flash card

Adapun, flash card tidak hanya dapat diperoleh dengan membeli, tetapi guru dapat membuatnya sendiri dengan biaya yang

(35)

1) Siapkan kertas yang agak tebal seperti kertas duplek atau dari bahan kardus. Kertas ini berfungsi untuk menyimpan atau menempelkan

gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Kertas tersebut di berikan tanda dengan pensil atau spidol dan menggunakan penggaris, untuk menentukan ukuran 25X30 cm

3) Potong-potonglah kertas duplek tersebut dapat menggunakan gunting atau pisau kater hingga tepat berukuran 25X30 cm. Buatlah

kartu-kartu tersebut sejumlah gambar yang akan ditempelkan atau sejumlah materi yang kita butuhkan.

4) Selanjutnya, jika objek gambar akan langsung dibuat dengan tangan,

maka kertas alas tadi perlu dilapisi dengan kertas halus untuk menggambar, misalnya kertas HVS, kertas concert atau kertas

karton.

5) Mulailah menggambar dengan menggunakan alat gambar seperti kuas, cat air, spidol, pinsil warna, atau membuat desain

menggunakan komputer dengan ukuran yang sesuai lalu setelah selesai ditempelkan pada alas tersebut.

6) Jika gambar yang akan ditempel memanfaatkan yang sudah ada, misalnya gambar-gambar yang di jual di toko, di pasar, maka selanjutnya gambar-gambar tersebut tinggal di potong sesuai

(36)

7) Pada bagian akhir adalah memeberi tulisan pada bagian kartu-kartu tersebut sesuai dengan nama objek yang ada didepannya.

Nama-nama ini biasa dengan menggunakan beberapa bahasa misalnya Indonesia dan Inggris.

e. Penggunaan Flashcard Pada Pembelajaran Kosa Kata

Bahasa merapakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui kata bahasa dan kosa kata. Dengan demikian bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

Bahasa semakin berfungsi dalam pemakaian berbahasa seseorang dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas kosa kata yang dimiliki.

1) Pengertian vocabulary (kosa kata)

Kosa kata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui maknanya/ dan dapat digunakan oleh seseorang dalam

suatu bahasa,. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua

kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelegensia atau

tingkat pendidikannya.

Pemahaman kosakata secara umum dianggap sebagai

(37)

pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Murid sekolah sering diajarkan kata-kata baru

sebagai bagian dari mata peJajaran tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan kosakata sebagai suatu kegiatan yang menarik dan edukatif.

Penguasaan kosa kata merupakan hal yang paling mendasar yang harus dikuasai seseorang dalam pembelajaran bahasa inggris

yang merupakan bahasa asing bagi seluruh siswa dan masyarakat Indonesia. Bagaimana seseorang dapat mengungkapkan suatu bahasa apabila ia tidak memahami kosakata dari bahasa tersebut.

Apalagi kalau yang dipelajari itu adalah bahasa asing, sehingga penguasaan kosakata bahasa tersebut merupakan sesuatu yang

mutlak dimiliki oleh pembelajar bahasa.. Apabila seorang siswa memiliki perbendaharaan kata bahasa inggris yang memadai maka otomatis akan lebih menunjang pada pencapaian empat kompetensi

bahasa inggris tadi. Demikian juga sebaliknya tanpa memiliki kosa kata yang memadai seorang siswa akan mengalami kesulitan dalam

mencapai kompetensi berbahasa di atas. Kosakata bahasa Inggris yang perlu dipelajari oleh siswa SD diperkirakan sebanyak kurang lebih 500 kata. Hal tersebut dapat dilihat dari (Tarigan, 1989 : 3 )

" Kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas tergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimiliki

(38)

Dari uraian diatas dapat terlihat jelas bahwa kualitas dan kuantitas kosa kata sangat penting dalam meningkatkan

keterampilan berbahasa seseorang. Sehingga baik atau tidaknya kualitas dan kuantitas kosa kata dapat dilihat dari keterampilan berbahasa seseorang. Dengan demikian jika masalah ini dipahami

benar-benar maka dapatlah dimengerti betapa kualitas dan kuantitas kosa kata seseorang turut menentukan bagi

perkembangan mental. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan bahwa

" Kualitas dan kuantitas,tingkat dan kedalaman kosa kata

seseorang merupakan indeks pribadi yang terbaik bagi perkembangan mentalnya". (Tarigan, 1989 : 3 )

Untuk hal tersebut diatas maka perlu adanya penguasaan kosa kata dari bahasa yang digunakan atau dipelajari.Kemudian penulisan mengungkapkan pengertian dari penguasaan kosa kata.

Penguasaan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Kemampuan seseorang untuk mendalami suatu bidang yang

dipelajari". (Depdikbud, 1989 : 462 ).

Sedangkan arti kosa kata adalah : " Perbendaharaan kata" ( Depdikbud, 1989 : 462 ), sehingga dapat penulis simpulkan

(39)

pengertian penguasaan kosa kata adalah kemampuan untuk memahami perbendaharaan kata bahasa inggris. Pembelajaran

penguasaan vocabulary bisa menggunakan media apa saja.

2) Persiapan Penggunaan Flash card pada pengajaran vocabulary

- Mempersiapkan diri.

Guru perlu menguasai bahan pembelajaran dengan baik, memiliki keterampilan untuk menggunakan media tersebut. Kalau

perlu untuk memperlancar lakukanlah dengan latihan berulang-ulang meski tidak langsung dihadapan siswa. Siapkan pula bahan dan alat-alat lain yang mungkin diperlukan. Periksa juga urutan

gambarnya kalau-kalau ada yang terlewat atau susunannya tidak tepat.

- Mempersiapkan flashcard

Sebelum dimulai pembelajaran pastikan bahwa jumlahnya cukup, cek juga urutannya apakah sudah benar.

- Mempersiapkan tempat

Hal ini berkaitan dengan posisi guru sebagai penyaji pesan

pembelajaran apakah sudah tepat berada di tengah-tengah siswa, apakah ruangannya sudah tertata dengan baik, perhatikan juga penerangannya lampu atau intensitas cahaya di ruangan tersebut

- Mempersiapkan siswa

Sebaiknya siswa ditata dengan baik, diantaranya dengan

(40)

memperoleh pandangan secara memadai. Cara duduk secara melingkar dipastikan semua siswa dapat melihat sajian dengan

baik, berbeda dengan berjejer ke belakang, mungkin saja ada siswa yang tidak dapat melihat ke depan karena terhalang teman yang lainnya, atau terlalu jauh sehingga tidak jelas.

3) Langkah-langkah Penggunaan Flash Card

- Tunjukkan bagian depan kartu (yang berisi gambar dan kata

dalam bahasa Inggris) kepada anak.

- Kartu-kartu yang sudah disusun di pegang setinggi dada dan menghadap ke depan siswa.

- Sambil menunjukkan kartu, guru membacakan teks bahasa inggris sesuai lafal ( cara membacanya ) seperti tertera di

belakang kartu, kemudian bacakan pula artinya agar anak paham. - Bacakan teks pada kartu dengan suara vyang terdengar jelas dan

bimbinglah anak agar mengikuti

- Jangan beralih ke kartu lain sebelum anak dapat mengikuti lafal bahasa Inggris dengan baik dan benar. Ulangi sampai lafal bahasa

Inggris yang diucapkan anak baik dan benar.

- Lakukan berulang-ulang secara konsisten, agar anak dapat belajar secara sistematis sehingga daya serapnya dalam mengingat akan

lebih optimal.

Jika sajian dengan cara permainan, letakan kartu-kartu tersebut di

(41)

yang akan berlomba misalnya tiga orang berdiri sejajar, kemudian guru memberikan perintah, misalnya cari nama binatang kuda, maka siswa

berlari menghampiri kotak tersebut untuk mengambil kartu yang bergambar kuda dan bertuliskan "kuda”

3.2.Pengajaran Bahasa Inggris dengan LKS

Karena hampir semua sekolah menerapkan buku lembar kerja siswa ( LKS ) yang terdapat mated ajar juga latihan-latihan soal, maka

penulis dalam skripsi ini akan membandingkan penguasaan vocabulary antara siswa yang diajar dengan penggunaan flashcard dengan siswa yang hanya diajar dengan gambar pada buku LKS

a. Pengertian LKS

Lembar kerja siswa (LKS) ialah lembar kerja yang berisi informasi

dan perintah / instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan.

(Http://www.erlangga.co.id )

b. Beberapa Pandangan Tentang LKS

Pandangan pertama tentang LKS, Saat ini di sekolah-sekolah banyak ditemui penggunaan buku jenis LKS (Lembar Kerja Siswa) yang sebenaraya merupakan buku rangkuman materi pelajaran yang

disertai dengan kumpulan soal, terutama soal-soal pilihan ganda. LKS yang semestinya dikerjakan di sekolah dalam kegiatan pembelajaran,

(42)

Dalam LKS jenis ini, materi pelajaran biasanya tidak disampaikan dalam bentuk uraian/bacaan, melainkan sudah dalam

bentuk rangkuman atau poin-poin penting saja.

Lembar kerja siswa (LKS) dapat dianggap sebagai suatu media atau alat pembelajaran, karena dipergunakan guru sebagai perantara

dalam melaksanakan kegiatan pengajaran untuk mencapai tujuan insrruksional khusus atau tujuan pembelajaran khusus.

Pandangan kedua tentang LKS. LKS dikatakan sebagai sarana belajar, karena dengan LKS siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar untuk mencapai suatu TIK( Http://www.erlangga.co.id )

c. Fungsi LKS

Dalam proses belajar mengajar ada dua, yaitu: (1) dari segi

siswa: fungsi LKS adalah sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek maupun di luar kelas sehingga siswa berpeluang besar untuk mengembangkan kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih

keterampilan, memproses sendiri untuk mendapatkan perolehannya, (2) dari segi guru: melalui LKS, guru dalam menyelenggarakan

kegiatan belajar mengajar sudah menerapkan metode "membelajarkan siswa" dengan kadar SAL (Student active learning) yang tinggi. Intervensi yang diberikan guru bukan dalam bentuk jawaban atas

(43)

Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu dari sekian banyak media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di

sekolah. Dalam pengajaran mata pelajaran, media LKS banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa.

Namun gambar yang ada di LKS kurang jelas karena berwarna

hitam putih dan kurang bervariasi. Sehingga kurang bisa memotifasi siswa dalam belajar (Http://www.erlangga.co.id )

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori di atas, maka dapat dikemukakan landasan

sebagai berikut:

1) Dalam belajar bahasa Inggris, penggunaan Flash card sebagai media ajar

perlu dioptimalkan, karena mengingat sifat anak –anak yang masih senang bermain dan tertarik pada gambar-gambar yang berwarna-warni dibanding gambar hitam putih yang ada pada LKS..

2. Respon anak berbeda bila diajar bahasa Inggris dengan menggunakan media flashcard, dibanding tanpa menggunakan media ajar.

3. Penguasaan vocabulary dalam pembelajaran bahasa Inggris bagi siswa Sekolah Dasar sangat penting dan merupakan salah satu dasar penguasaan ketrampilan berbahasa

(44)

Hipotesis adalah jawaban sementara yang belum terbukti kebenarannya. Bardasarkan landasan teori di atas, maka penulis mencoba untuk merumuskan

hipotesis.

Dalam pengajaran bahasa Inggris SD kelas V diduga akan terdapat perbedaan penguasaan vocabulary antara siswa yang diajar dengan media

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Muarareja 01 dan 02 Kota legal.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian yaitu pada tanggal 20 Mei 2009 - 20 Juni 2009 tahun ajaran 2008-2009.

B. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD. N.

Muarareja 01 dan 02 kota Tegal

- SD. N. Muarareja 01 : Kelas V A : 29 siswa Kelas V B : 23 siswa

- SD. N. Muarareja 02 : Kelas V : 59 siswa

Jumlah :101 siswa

C. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 kelompok sample yaitu kelompok eksperimen yang diajar menggunakan media gambar pada

flash card terdiri dari 20 siswa yang diambil secara acak dari seluruh siswa kelas VA SD. N. Muarareja 01 dan kelompok pengendali yang diajar

(46)

terdiri dari 20 siswa yang diambil secara acak dari seluruh siswa kelas V SD. N. Muarareja 02 kota Tegal.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas

Penggunaan flash card pada pengajaran bahasa Inggris pada siswa kelas V Sekolah Dasar Muarareja 02 kota Tegal.

2. Variabel terikat

Penguasaan vocabulary pada siswa kelas V Sekolah Dasar sebagai akibat dari penerapan flash card pada proses pembelajaran.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan penulis berupa tes tertulis yaitu

tes vocabulary berbentuk soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal dimana tiap butir soal disediakan 4 pilihan jawaban ( a, b, c, dan d ).

Sebelum diberikan pada kelompok sampel, instrumen tersebut penulis

uji pada sejumlah siswa yang mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel melalui tes try out yaitu pada 20 siswa kelas V B pada SD. N.

Muarareja 01 Tegal yang diambil secara acak. Hal tersebut guna mengetahui apakah tes tersebut memenuhi kriteria.

Antara lain :

(47)

1. Realibilitas

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang

mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan,

keajegan, kestabilan, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran

dapatdipercaya. ( Arikunto, 1997 : 170 )

Untuk mengetahui realibilitas tes, peneliti menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson dengan teknik skor belahan awal dan skor belahan

akhir. Rumusnya yaitu:

( Arikunto, 1990:130 )

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y n : Jumlah sample

X : Skor belahan awal Y : Skor belahan akhir

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa :

(48)

∑y = 146 ∑xy = 1041

rxy = 20.1041 - (141)(146)

20.1007 (141)2



20.1092 (146)2

 

= 20820 – 20586

20140 1988121840 21316

= 234

259.524

= 234

135716

= 234

368,396 = 0,636

Kemudian, hasil dari uji korelasi dimasukkan dalam rumus untuk

memperoleh indeks reliabilitas dengan rumus Spearman Brown, yaitu :

r11 = 2X

r

1/21/2

( 1 + r 1/21/2)

Keterangan :

r l/2l/2 .Indeks korelasi antara dua belahan instrument

rll : Realibilitas instrument

maka = 2 X 0,636 ( 1 + 0,636)

(49)

1,636

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh harga r hitung 0,775 setelah

dikonsultasikan ke r tabel dengan N = 20 dan d = 5 %, maka diperoleh harga r tabel sebesar 0,444. Berarti rll lebih besar daripada rt ( 0,775 > 0,444 ). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Tabel dapat

dilihat pada lampiran.

2. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalarn melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi

apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukurnya yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Untuk menguji validitas tes, penulis menggunakan teknik korelasi product moment dari person dengan rumus :

rxy = N∑xy-(∑x)(∑y)

( Arikunto, 1990:130 ) Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

(50)

Y : Nilai tes ulangan harian

Dari tabel pada lampiran dapat diketahui bahwa :

∑N = 20 ∑X² = 1045,25

Dari hasil perhitungan tersebut, diperoleh harga r product moment 0, 941 setelah dikonsultasikan ke r tabel dengan taraf signifikasi 5 % maka diperoleh r

(51)

Dengan n = 20 dan d = 0,05 maka r hitung lebih besar dari pada r tabel ( 0,941> 0,444 ), jadi dapat disimpulkan bahwa tes uji coba tersebut valid. Tabel

dapat dilihat pada lampiran

D. Penyajian Instrumen

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan 2 kelompok :

a. Kelompok I : Sebagai sampel penelitian terdiri dari 20 siswa yang

diajar dengan media flashcard beserta LKS.

b. Kelompok II : Sebagai sampel pengendali terdiri dari 20 siswa yang diajar hanya menggunkan LKS

E. Metode Pengumpulan Data Penelitian

Dalam teknik pengumpulan data, penulis memberikan test tertulis berupa test vocabulary berisi test pilihan ganda berisi 20 soal dengan 4 pilihan jawaban (a, b, c, dan d) di setiap butir tesnya.

F. Metode Analisa Data Penelitian

Teknik analisa data penelitian ini yaitu dengan rumus :

1. Mencari Mean

Yaitu mencari rata - rata nilai siswa

Rumus : X : X N .

(52)

Keterangan :

X : nilai rata - rata

∑ X : jumlah nilai N : jumlah siswa

2. Standar Deviasi

Menggunakan rumus :

(Xi-X)² = Deviasi dari Mean Kuadrat

N = Jumlah Sampel

3. Standar Deviasi Gabungan

Menggunakan rumus:

S² : ( n 1 – 1 ) S² + ( n 2 – 1 ) S² n1 + n2 - 2

( Arikunto, 2002 ) Keterangan :

S1 = Standar Deviasi dari Kelompok I

S2 = Standar Deviasi dari Kelompok II n1 = Jumlah Sampel Kelompok I n2 = Jumlah Sampel Kelompok II

(53)

Keterangan :

1

x = Mean Kelompok I

2

x = Mean Kelompok II

S = Varians Gabungan

n1 = Jumlah Sampel Kelompok I n2 = Jumlah Sampel Kelompok II

Dengan taraf signifikasi 0,05 bila hasil t hitung lebih besar dari

(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data

Adapun pengumpulan data, penulis mengadakan tes tertulis kepada siswa sampel penelitian yang berupa tes vocabularry. Tes tersebut berjumlah 20 soal dengan 4 pilihan jawaban di setiap butir soalnya. Adapun kedua

kelompok sampel penelitian harus mengerjakan tes tersebut dalam waktu 30 menit.

Kemudian, nilai yang diperoleh kedua kelompok sampel ditulis dalam tabel. Penyusunan nilai tersebut dipisah antara nilai kelompok sampel eksperimen dengan kelompok pengendali, sehingga terdapat 2 tabel nilai.

Pada tabel II yaitu kelompok eksperimen yang diajar menggunakan flash card disertai LKS dimana setelah diberikan test tertulis nilai rata-ratanya

(55)

Tabel 1

Nilai Kelompok Eksperimen, Kelompok Siswa yang diajar Vocabulary

Dengan Disertai Penggunaan Media Flash Card

(56)

Tabel 2

Nilai Kelompok Kontrol, Kelompok Siswa yang Diajar

Vocabulary Hanya Menggunakan LKS

(57)

Tabel 3

Tabel Analisis Data untuk Kelompok Siswa yang diajar Vocabualry

Dengan Disertai Media Flash Card

(58)

Tabel 4

(59)

Sebelum data dianalisis, maka perlu dikemukakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari Mean

a. Kelompok Siswa Eksperimen

n = 30 b. Kelompok Siswa Pengendali

n = 20

a. Kelompok siswa eksperimen (I)

4,5 5,5 5,5 6 6 6,5 6,5 7 7 7

7 7,5 7,5 8 8 8 8,5 8,5 9 9 Median = 7 + 7 = 7

2

(60)

b. Kelompok siswa kontrol (II)

4 4 4 4,5 4,5 5 5 5 5 5

5,5 6 6 6,5 6,5 7 7 8 8 8,5 Median = 5 + 5,5 = 5,25

2

Jadi nilai tengahnya yaitu = 5,25

3. Modus (Mo)

a. Kelompok siswa eksperimen (I) Modus = 7

b. Kelompok siswa kontrol (II) Modus = 5

4. Mencari Standar Deviasi (SD)

a. Kelompok siswa eksperimen

(61)

S = 1,234

b. Kelompok siswa kontrol

n =20

5. Mencari Varian Gabungan (S)

S2 = (n-l)S12 + (n-l)S22 (nl + n2) - 2 Ket:

51 = Standar deviasi kejompok I 52 = Standar deviasi kelompok II nl = Jumlah sample kelompok I n2 = Jumlah sample keloimpok II

maka:

nl =20 n2 = 20

(62)
(63)

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh t hitung sebesar = 3,362 dan t tabel dengan derajat kebebasan (dJ) = 38 dan taraf signifikasi = 5 %

diperoleh t-tabel sebesar = 2,712, sehingga t hitung lebih besar dari t-tabel ( 3,362 > 2,712). Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ( Ho) ditolak, dan hipotesis penelitian (HI) diterima.

Jadi siswa yang diajar dengan disertai media flashcard akan memperoleh penguasaan vocabulary yang lebih baik dari pada siswa yang

(64)

BABV

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan tinjauan dalam Literature, Kerangka Berfikir, Hipotesis, Instrumen Penelitian dan Data Analisis dari Populasi, maka penulis

dapat menarik kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut.

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan media flash card dan LKS terhadap penguasaan vocabularry pada siswa Sekolah Dasar kelas V.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di SD. N. Muarareja 01 dan 02 Tegal, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Penerapan media flash card pada siswa Sekolah Dasar kelas V berpengaruh positif terhadap penguasaan vocabularry. Hal tersebut dibuktikan dari analisis data yang menunjukkan bahwa pada taraf signifikasi ( d ) = 5 % dan derajat

kebebasan ( dJ) = 38 didapat t data lebih besar dari t tabel ( 3,362 > 2,712).

B. Saran-saran

Adapun penulis ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut semoga bisa bermanfaat:

(65)

2. Dalam penerapan media flash card, guru harus menyesuaikan dengan kondisi siswa dan kelas yang akan diterapkan.

(66)

DAFTAR PUSTAKA

Sadiman, Arif. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: Raja.

Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta : PT. Indeks

Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Http : //arifmiboy.blogsop.com/2009/03/teknik-pembuatan-media-pembelajaran. Htm/

Aniath, Sri. 2008. Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta: Universitas Terbuka.

Suyanto, Kasihani K. E. 2007. English For Young Learners. Jakarta : Bumi Aksara.

Suyanto, Kasihani K. E. 2006. Learning By Doing. Bandung : Grafindo Media Pratama\

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Sulistyorini. 2008. LKS Bahasa Inggris Excelent. Surakarta : Adinugraha

(67)

Lampiran 1

Tabel 5

Penyajian Instrumen Reliabilitas

No Nama Score Nilai X Y X² Y² XY

1 Anggi Pratama 11 5,5 5 6 25 36 30

2 Bagus 16 8 8 8 64 64 64

3 Didi Frantoro 14 7 7 7 49 49 49

4 Fara Azhari 15 7,5 7 8 49 64 56

5 Ferlin 15 7,5 8 7 64 49 56

6 Fredi. S 12 6 6 6 36 36 36

7 Jenal Abidin 14 7 7 7 49 49 49

8 Kavita Dina 16 8 8 8 64 64 64

9 Lia Novita 16 8 7 9 49 81 63

10 Pandu. P 11 5,5 6 5 36 25 30

11 Risma Ayu 12 6 6 6 36 36 36

12 Riski Ade 14 7 7 7 49 49 49

13 Risqi Anggraeni 15 7,5 8 7 64 49 56

14 Sugeng Pranoto 18 9 8 10 64 100 80

15 Sugiadi 15 7,5 7 8 49 64 56

16 Tri Agustin 13 6,5 7 6 49 36 42

17 Windi Vionita 15 7,5 7 8 49 64 56

18 Umi Latifah 15 7,5 7 8 49 64 56

19 Winarsi Ayu 16 8 8 8 64 64 64

20 Ade Wibowo 14 7 7 7 49 49 49

JUMLAH 287 137 141 146 1007 1092 1041

(68)

Lampiran 2

Tabel 6

Penyajian Instrumen Validitas

No Nama X Y X² Y² XY

1 Anggi Pratama 5,5 5 30,25 25 27,5

2 Bagus 8 6 64 36 48

3 Didi Frantoro 7 5 49 25 35

4 Fara Ashari 7,5 8 56,25 64 60

5 Ferlin 7,5 7 56,26 49 52,5

6 Fredi .s 6 5 36 25 30

7 Jaenal Abidin 7 5 49 25 35

8 Kavita Diva 8 5 64 25 40

9 Lia Novita 8 5 64 25 40

10 Pandu P 5,5 6 30,25 36 33

11 Risma Ayu 6 5 36 25 30

12 Riski Ade 7 5 49 25 35

13 Risqi. A 7,5 7 56,25 49 52,5

14 Sugeng 9 6 81 36 54

15 Sugiadi 7,5 6 56,25 36 45

16 Tri Agustin 6,5 5 42,25 25 32,5

17 Windi Vionita 7,5 8 56,25 64 60

18 Umi Latifah 7,5 7 56,25 49 52,5

19 Winarsih 8 6 64 36 48

20 Ade Wibowo 7 5 49 25 35

JUMLAH 137 117 1045,25 705 845,55

Keterangan : X : Nilai Tes Uji Coba

(69)

Lampiran 3

Contoh-contoh Flash card

Kinds of Animal Transportation

Occupation Vegetable

(70)
(71)
(72)

Gambar

tabel sebesar 0,444. Berarti rll lebih besar daripada rt ( 0,775 > 0,444 ). Dengan
tabel 0,444.
Tabel 1
Tabel 2
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis aplikasi sejenis dengan analisis aplikasi yang akan dibangun, maka berikut adalah tabel perbandingan untuk proses pengembangan sistem pelatihan kemampuan

Penggunaan material berupa pasir beton dan kerikil beton pada jadwal penggunaan material tidak sinkron dengan jadwal pelaksanaan, karena pada jadwal pelaksanaan untuk

Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah menerapkan model pembelajaran explicit instruction pada mata pelajaran akuntansi dasar adanya peningkatkan kompetensi siswa

Metode secara kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi

Kaitannya Star Mild “Bikin Hidup Lebih Hidup” dengan slogan –slogan yang dibahas dibawah ini adalah menggambarkan suatu kondisi yang sedang terjadi atau yang lagi populer pada saat

Terdapat 7 sample dari 10 sampel minuman teh kemasan industri rumah tangga yang beredar di Kelurahan Sungai Dama dan Kelurahan Selili menggandung cemaran bakteri

Tujuan Penelitian: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kejadian Insomnia pada lansia di Puskesmas

Pertumbuhan jamur tiram dapat berlangsung dengan optimal jika media tanam banyak mengandung unsur hara esensial berupa Nitrogen yang dibutuhkan oleh jamur sehingga