• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Kerja Bubut dua senter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proses Kerja Bubut dua senter "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

2.5 PROSES KERJA A3

NO NAMA PERALATAN DIMENSI AWAL DIMENSI AKHIR

1 Benda bubut  Vernier caliper

Mesin bubut

 Bromus

 Kunci chuck

 Kunci toolpost

Pahat

 Google

Kuas

 Center drill

 Kunci drill chuck

Mata bor 8.5 mm

 Drill chuck

 Drill post

Kunci pas

(2)

2.5.1 NUT

NO Langkah Sketsa Gambar Proses Kerja Maksud dan Tujuan

1 Pengukuran

 Pasang benda kerja pada

vernier caliper untuk

mengetahui panjang awal

sehingga bisa diperkirakan

panjang benda yang akan

dipotong agar mendapatkan

panjang yang sesuai

 Panjang benda 20 mm

 Diameter benda 20 mm

 Mengetahui ukuran benda

kerja

 Memperkirakan ukuran yang

(3)

2 Center Drill

 Memasang benda kerja pada

chuck,kemudian mesin bubut

di nyalakan

 Memasang drill chuck pada tail stock

 Memasang center drill pada

drill chuck, kencangkan

dengan kunci drill chuck.

 Mendekatkan tailstock pada benda, lalu kunci tailstock dengan kunci pas

 Lakukan pemakanan dengan

memutar handwheel

 Membuat lubang lokasi

(4)

 Drill hingga terbentuk lubang

untuk pengeboran,beri

bromus

(5)

3 Proses pengeboran  Pasang mata bor ukuran 8,5

mm pada drill chuck,

kemudian masukkan pada

tailstock.

 Dekatkan tailstock dan

hidupkan mesin

 Lakukan pengeboran dengan

kedalaman 1-2 mm secara

berulang hingga tembus dan

beri bromus, hal ini

dilakukan agar pahat bor

tidak cepat aus jika dipaksa

melakukan pengeboran, juga

untuk menbuang geram.

.

 Mematikan mesin.

 Membuat lubang diameter

8,5 mm yang akan dilakukan

(6)

2.5.2 BAUT PENEKAN

1 Pengukuran  Pasang benda kerja pada vernier

caliper

 Lakukan pengukuran pada

panjang dan diameter

 Mengukur dan memperkirakan

panjang dan diameter benda

awal

 Diameter 20 mm

(7)

2 Facing

 Pasang benda kerja pada chuck lalu mesin bubut di nyalakan

 Lakukan setting nol dengan

mendekatkan pahat ke

permukaan benda yang berputar,

lalu jauhkan benda searah

sumbu-Y,

 Untuk mengurangi panjang

benda dari 102 mm menjadi 100

mm, lakukan pemakanan facing

sebesar 0.5 mm 10 divisi

sebanyak 4 kali pemakanan ke

arah sumbu-X

 Untuk meratakan ujung benda kerja

 Untuk mengurangi panjang

(8)

3 Penggoresan

 Setting nol pahat dengan

permukaan benda dengan cara;

 Memutar benda kerja dengan

menghidupkan spindle

 Menggeser searah sumbu-x

sejauh 80 mm lalu gores sedikit

permukaan benda untuk

menandai batas pemakanan

selanjutnya.

 Untuk mempermudah proses

turning dalam melakukan

panjang pemakanan sejauh 80

(9)

4 Turning diameter 10 mm

 Lakukan setting dengan

mendekatkan pahat ke bagian

muka benda, setelah menempel,

jauhkan benda searah sumbu-X

 Putar skala pada engkol menuju nol sebagai titik acuan

 Lakukan pemakanan maksimal

setebal 0,5 mm 20 divisi

sebanyak 10 kali sejauh 80 mm

 Lakukan pemakanan berulang

sampai diameter menjadi 10 mm

sejauh 80 mm

 Beri bromus pada saat

pemakanan

 Melakukan turning untuk

mengurangi diameter benda

dari 20 mm menjadi 10 mm

(10)

5 Pengukuran

 Pasang benda kerja pada vernier caliper

 Membaca kedua skala pada

vernier caliper

 Lakukan pengukuran panjang

dan diameter

 Untuk mengukur panjang dan

Referensi

Dokumen terkait

Jika sembah cipta mengutamakan peran makhluk dan sehebat-hebat ciptaan masih amat kalbu, maka sembah jiwa lebih halus dan jauh dibanding dengan kekuatan yang mendalam

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh POS-Tagging menggunakan metode Brill Tagger

Wawako juga mengajak kaum ibu yang bergabung dengan PKK di seluruh Kota Solok, untuk dapat bergotong royong membantu pemerintah guna meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap

Wire le ss Se

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

adalah berkaitan dengan upaya penciptaan iklim penanaman modal yang sehat seperti berikut; (1) Kondisi sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Natuna yang belum bisa

6 of 2007 allows community empowerment through hutan kemasyarakatan (HKm) on all forest functions (production, protected and conservation), Ministerial Regulation

N sedimen tersuspensi menunju tinggi (Gambar 7 dan Gamb kembali ke kolom perairan, sedimen tersuspensi lebih ting Hasil pengolahan data Kabupaten Pati adalah arus pa yang