• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Sistem Pengendalian Manajemen dala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Sistem Pengendalian Manajemen dala"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Sistem Pengendalian Manajemen dalam Organisasi Lia Pramesti

Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro Departemen Akuntansi, Sistem Pengendalian Manajemen Kelas D

I. PENDAHULUAN

Dalam bagian ini terdapat sedikit latar belakang yang digunakan dalam menulis serta disertai dengan tujuan penulisan artikel ini.

Sistem Pengendalian Manajemen digunakan sejak tahun 1960 untuk membuat konsep dalam pengimplementasian strategi perusahaan (Simons 1990). Hal ini membuat para akademisi dan praktisi pendidikan di dunia untuk membahas Sistem Pengendalian Manajemen yang menyimpulkan bahwa topik ini sangat menarik untuk dibicarakan. Data menunjukan bahwa sejak tahun 1990 sampai 1996 hampir 50% riset yang dipublikasikan di Amerika Utara membahas Sistem Pengendalian Manajemen (Shields 1997). Peran Sistem Pengendalian Manajemen salah satunya adalah dalam perubahan organisasi yang direncanakan oleh perusahaan (Chenhall and Euske 2007). Bukan hanya perubahannya tetapi Sistem Pengendalian Manajemen juga membuat sebuah strategi baru untuk tujuan perusahaan. Sistem Pengendalian Manajemen juga didesain untuk meningkatkan kinerja perusahaan (Jamil and Mohamed 2013). Penulis merasa bahwa saat ini peran Sistem Pengendalian Manajemen telah banyak diteliti oleh para akedemisi lain, penulis hanya berusaha untuk menyimpulkan dan membuat sedikit ulasan tentang tulisan atau artikel yang telah dibuat sebelumnya untuk menambah pengetahuan pembaca.

II. DISKUSI Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

(2)

pengelolaan kegiatan lain yang dilakukan agar perilaku karyawan dapat dikendalikan untuk keselarasan tujuan (Malmi and Brown 2008).

Peran Sistem Pengendalian Manajemen dalam organisasi

Pertama, Sistem Pengendalian Manajemen berperan untuk mempengaruhi dan mengarahkan perilaku sumberdaya organisasi agar sesuai dengan tujuan perusahaan (Aliyu, Jamil, and Mohamed 2014). Namun, biasanya perilaku ini didasari oleh keinginan pemimpin yang bersifat birokratis yang bertumpu pada kehendaknya sendiri demi tujuan perusahaan. Akan tetapi keefektifan suatu Sistem Pengendalian Manajemen ditentukan antara lain oleh seberapa jauh sistem tersebut sesuai dengan karakteristik dan lingkungan organisasi (Sawitri 2011).

Kedua, Sistem Pengendalian Manajemen berperan untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam unit bisnis yang bergantung pada bentuk maupun budaya organisasi, budaya organisasi yang dominan mempunyai pengaruh kuat terhadap anggota organisasi, dengan demikian budaya organisasi mendukung keberhasilan manajemen mengimplementasikan strategi (Hofstede, Geert; Neuijen, Bram; Ohayv, Denise Daval; Sanders 1990). Terkadang, budaya organisasi merupakan bagian dari lingkungan organisasi yang umpan balik dari pekerjanya tidak bergantung pada budaya tetapi memang bagian dari pengendalian perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi tidak memperkuat hubungan antara atribut dan mekanisme Sistem Pengendalian Manajemen dengan kinerja unit bisnis, hal ini ditunjukkan dengan responden yang menjawab 21,36 % bahwa unit bisnis cenderung mempunyai budaya perusahaan yang berorientasi pada hasil, pekerjaan professional, ketat dan pragmatis akan penggunaan alat pengendalian dan mekanisme umpan balik bukan tergantung pada budaya perusahaan tersebut melainkan ditentukan oleh faktor lain, karena budaya perusahaan itu sendiri sudah dianggap sebagai mekanisme pengendalian (Sawitri 2011).

(3)

dipengaruhi langsung oleh aktivitas yang terjadi di bidang bisnis lainnya, misalnya bidang operasional, penelitian dan pengembangan organisasi. Jenis kontrol yang merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Manajemen yang digunakan manajer itulah yang sangat penting bagi keberhasilan strategi tersebut (Langfield-Smith 1997).

Peran Sistem Pengendalian Manajemen dalam mendesain Sistem Pengukuran Kinerja Dengan menggunakan Sistem Pengukuran Kinerja yang merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Manajemen memprediksikan bahwa terdapat hubungan langsung ataupun tidak langsung antara Sistem Pengukuran Kinerja dengan kinerja perusahaan (Mahama 2006). Sistem Pengukuran Kinerja berhubungan positif dengan kinerja perusahaan, walaupun kemunculannya tidak secara tiba-tiba dalam sebuah organisasi. Peran Sistem Pengendalian Manajemen salah satunya adalah mendesain Sistem Pengukuran Kinerja, penelitian yang mendasara ini menggunakan empat tuas pengendalian Simons sebagai variabel untuk menjelaskan hubungan tersebut. Studi tersebut menemukan bahwa Sistem Pengendalian Manajemen berkorelasi dengan masing-masing dari empat Sistem Pengendalian Manajemen dan menyarankan bahwa pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja perlu dilakukan karena dapat mempengaruhi kinerja di keseluruhan sektor organisasi studi kasus Hotel Kelas Menengah di Malaysia (Jamil and Mohamed 2013).

III. SIMPULAN DAN SARAN

SPM merupakan kesatuan sistem lengkap seperti aturan manajerial dalam mengarahkan karyawan, sistem, aturan, praktik, nilai, dan pengelolaan kegiatan lain yang dilakukan dengan menggunakan informasi agar perilaku karyawan dapat dikendalikan untuk keselarasan tujuan. SPM membantu manajer untuk membantu mereka daam mengambil keputusan sesuai rencana dan strategi perusahaan.

Peran SPM adalah mempengaruhi dan mengarahkan perilaku sumberdaya organisasi agar selaras dengan tujuan perusahaan, cara yang efektif harus digunakan oleh manajer dengan menyesuaikan karakteristik dan lingkungan organisasi.

Budaya organisasi yang merupakan bagian dari lingkungan organisasi ternyata tidak memperkuat hubungan antara atribut dan mekanisme sistem pengendalian karena budaya organisasi cenderung berorientasi pada hasil, professional, dan ketat sehingga budaya organisasi ini sudah dianggap sebagai mekanisme pengendalian.

(4)

dalam menggunakan semua sumberdaya perusahaan dan berusaha mengimplementasikan SPM dalam strategi bisnis.

Dikatakan unggul apabila terdapat pengukuran kinerja dari organisasi, ternyata SPM juga berperan untuk mendesain sebuah sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan empat tuas Simons sebagai variabelnya yaitu belief, boundary, diagnostic and interactive (Simons 1995).

Dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penulisan ini seperti ketidaktepatan penulis dalam menyimpulkan kutipan dari artikel-artikel sumber yang menimbulkan masalah ketidaksinambungan dengan kutipan selanjutnya. Diharapkan di masa yang akan datang terdapat banyak artikel baru mengenai topik ini yang lebih mudah untuk dipahami serta terdapat penjelasan lebih lanjut mengenai topik-topik baru yang belum bisa dijelaskan dalam artikel ini.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Aliyu, Nuraddeen Shehu, Che Zuriana Muhammad Jamil, and Rapiah Mohamed. 2014. “The Mediating Role of Management Control System in the Relationship between Corporate Governance and the Performance of Bailed-out Banks in Nigeria.” Procedia - Social and Behavioral Sciences 164(August): 613–20.

Chenhall, Robert H., and K. J. Euske. 2007. “The Role of Management Control Systems in Planned Organizational Change: An Analysis of Two Organizations.” Accounting, Organizations and Society 32(7–8): 601–37.

Dent, Jeremy F. 1990. “Strategy, Organization and Control: Some Possibilities for Accounting Research.” Accounting, Organizations and Society 15(1–2): 3–25. Hofstede, Geert; Neuijen, Bram; Ohayv, Denise Daval; Sanders, Geert. 1990. “Measuring

Organizational Cultures: A Qualitative and Quantitative Study across Twenty Cases.” Administrative Science Quarterly 35(2): 286.

Jamil, Che Zuriana Muhammad, and Rapiah Mohamed. 2013. “The Effect of Management Control System on Performance Measurement System at Small Medium Hotel in Malaysia.” International Journal of Trade, Economics and Finance 4(4): 202–8. Langfield-Smith, Kim. 1997. “Management Control Systems and Strategy: A Critical

Review.” Accounting, Organizations and Society 22(2): 207–32.

Mahama, Habib. 2006. “Management Control Systems, Cooperation and Performance in Strategic Supply Relationships: A Survey in the Mines.” Management Accounting Research 17(3): 315–39.

(5)

Package-Opportunities, Challenges and Research Directions.” Management Accounting Research 19(4): 287–300.

N Anthony, Roberts. 1965. Planning and Control Systems; a Framework for Analysis. Boston: Harvard Business School Press.

Sawitri, Peni. 2011. “Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa.” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 16424(Vol 13, No 2 (2011): SEPTEMBER 2011): 151–61.

Shields, Michael D. 1997. “Research in Management Accounting by North Americans in the 1990s.” Journal of Management Accounting Research: 3–61.

Simons, Robert. 1990. “The Role of Management Control Systems in Creating Competitive Advantage: New Perspectives.” Accounting, Organizations and Society 15(1–2): 127– 43.

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga, perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti lembaga keuangan baik bank maupun nonbank (asuransi, reksadana, money changer dan yang lainnya). Sedangkan barang

PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN

Sumber: Data Olahan Peneliti 2014 Berdasarkan hasil analisis melalui uji hipotesis pada hasil analisis jalur I dan analisis jalur II menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

vjeravaju i prostorije u kojima šti ć ene osobe provode pojedine aktivnosti, tako da mogu ć nost videonadzora (uz upozorenje na ulazu) ne bi trebalo predstavljati neo č ekivanu

Menimbang, bahwa kehendak dan pengetahuan akan hubungan antara perbuatan dengan akibat yang akan muncul sudah diketahui oleh para terdakwa sebelum melakukan perbuatannya

Darurat Penanggulangan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau Tahun 2017 Menetapkan Perpanjangan Status Siaga Darurat Penanggulangan

Minimum banyaknya kelereng yang harus diambil secara acak sedemikian sehingga kelereng yang terambil dijamin memuat sedikitnya 5 kelereng yang berwarna sama adalah

Dalam tulisan ini dibahas metode untuk menilai kemampuan proses (Perbandingan Kemampuan Proses) dengan menggunakan bilangan fuzzy yang mempunyai fungsi keanggotaan