• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 sanitasi dan higieni ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4 sanitasi dan higieni ppt"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT INSPEKSI DAN SERTIFIKASI

DIREKTORAT INSPEKSI DAN SERTIFIKASI

OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK

OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK

DAN PRODUK KOMPLEMEN

DAN PRODUK KOMPLEMEN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

(2)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Higiene dan sanitasi merupakan salah satu

aspek yang sangat penting dalam penerapan

Cara Pembuatan Obat Tradisional yang baik.

Higiene dan sanitasi yang tidak diterapkan

dengan baik dapat menimbulkan kesalahan

yang bersifat mayor atau langsung berpengaruh

pada mutu produk

(3)

TUJUAN HIGIENE DAN SANITASI

TUJUAN HIGIENE DAN SANITASI

Untuk menghilangkan semua

(4)

KATA KUNCI (KEY WORD)

KATA KUNCI (KEY WORD)

Bersih :

berarti bebas dari debu, noda dan kotoran.

Pembersihan dapat dicapai dengan air dan atau pelarut

lainnya, kondisi ini dapat dilihat secara visual

Sanitasi:

berarti bebas dari bakteri atau dapat berarti juga bersih

dan tidak membahayakan kesehatan.

Dapat dilakukan dengan desinfektan atau dengan

sterilisasi.

Higiene:

(5)

HYGIENE DAN SANITASI

:

Hygiene : Aktivitasnya lebih mengarah kepada manusianya

Sanitasi : Lebih dititik beratkan pada faktor-faktor lingkungan

KONTAMINAN PADA OBAT TRADISIONAL

Dapat berupa : Cemaran fisik

Cemaran biologis Cemaran kimia

Dapat mencemari : Bahan baku Peralatan

(6)

CEMARAN FISIK

Menyebabkan bahaya fisik (mis. Luka) bagi pemakai OT

Contoh cemaran :

Tanah/kerikil

Logam, paku, kaca

Potongan kayu

Bekas bahan bangunan

Bagian tanaman yang tidak dikehendaki

Serangga/bagian tubuh serangga

Plastik

Bagian tubuh manusia (rambut, kuku)

Serpihan alat produksi

dan sebagainya

Terjadinya pencemaran

(7)

CEMARAN BIOLOGIS

Adalah m

ikroorganisme yang mencemari produk OT

Dapat berupa :

Bakteri

Kapang

Khamir

Protozoa

Terjadinya pencemaran :

Pada proses budidaya

Pada proses pemanenan

Pada penanganan pasca panen

(8)

BAKTERI

Bersifat pembusuk : Merusak produk produk menjadi busuk

Bersifat patogen : Penyebab infeksi orang menjadi sakit Contoh : Bakteri Salmonella sp.(S.pulmorum, S.typosa,

S. gallinarum)

Bakteri Shigella dysenteriae Bakteri Escherichia coli

Bakteri Vibrio cholerae

Bakteri Vibrio parahaemolyticus Bakteri Clostridium prefringens Bakteri Klebsiella pneumoniae

Bakteri Corynebacterium diphteriae dsb

Menghasilkan toksin Menyebabkan keracunan Contoh : Bakteri Staphylococcus aureus

(9)

S. aureus : - Tidak tahan panas, tapi sangat tahan garam - Toksin hanya dapat dinonaktifkan pada

pe-manasan 100o C selama 30 menit C. Botulinum : - Tidak tahan pemenasan

- Toksin sangat mematikan

- Dapat membentuk spora yang sangat tahan pemanasan

B. Sereus : - Menghasilkan spora yang sangat tahan pemanasan

K A P A N G

» Penyebab kebusukan, karena kapang menguraikan senyawa metabolit primer

» Menghasilkan mikotoksin penyebab keracunan akut & kronis. Contoh aflatoksin yang tahan pemanasan

(10)

K H A M I R

»

Penyebab terjadinya fermentasi sehingga

menghasilkan alkohol

PROTOZOA

»

Protozoa adalah hewan bersel 1 dan ada yang

dapat menyebabkan penyakit seperti :

-

Entamoeba hystolitica

(desentri amoeba)

-

Entamoeba coli

(diare)

-

Giardia lamblia

(diare)

- Toxoplasma gondii

(Toksoplasmosis)

- dsb.

(11)

CEMARAN KIMIA

Dapat berasal dari

:

Residu senyawa kimia yang digunakan di pertanian

Penggunaan bahan tamabahan yang dilarang

Senyawa yang terbentuk selama pengolahan dan penyimpanan

Senyawa yang dihasilkan oleh mikroba

Contoh : Insektisida, fungisida, pupuk, logamberat, bahan

tambahan,

InsektisidaKebanyakan berupa neurotoksin

Antara lain meliputi :

(12)

FUNGISIDA Untuk mencegah pertumbuhan kapang Ada yang mengandung Hg, untuk

mencegah pertumbuhan kapang pada biji

P U P U K Pupuk nitrogen teroksidasi jadi nitrit dan nitrat keracunan nitrit/nitrat Pupuk dari limbah kadang

mengandung logam berbahaya

LOGAM BERAT Dapat bersal dari tanah, air, alat atau ingkungan selama proses

penyiapan bahan baku atau pengolahan

BAHAN TAMBAHAN Tidak boleh bertentangan dengan Kep. Menkes No. 661/1994

(13)

CEMARAN SILANG ANTAR PRODUK

Walaupun OT merupakan pruduk alam yang relatif aman, Tetapi cemaran silang antar produk perlu dihindari semak-simal mungkin

SUMBER-SUMBER KONTAMINAN

Personil tangan, pakain, saluran pernapasan, mulut

Simplisia/bahan baku asal bahan, pengeringan,air

Binatang binatang peliharaan, unggas, serangga, bnt pengerat, mamalia dsb.

(14)

Mikroba tangan

- Mikroba alami : Ada di pori-pori tangan atau kuku Misal : Staphylococcus epidermidis

Staphylococcus aureus

- Mikroba sementara : Merupakan pencemaran

Misal : dari feses setelah buang air dan tidak mencuci tangan dengan baik, dapat mencemari handle pintu, meja, alat pengolahan, dsb.

- Contoh bakteri : - E. coli

- Salmonella sp.

- C. perfringens dsb.

Kontaminan pada bahan baku

-

Salmonella sp. - V. parahaemolyticus - Clostridium sp. - dsb

(15)

Cemaran dari mulut dan hidung

- Cemaran dari saluran pernapasan dan mulut: - S. aureus

- Corynebacterium diphteriae - Klebsiella pneumoniae

- Streptococcus pyogenes - Mycobacterium tuberculosis - dsb

Cemaran dari hewan

- Unggas : Salmonella pullorum

,

Salmonella gallinarum, dsb

- Anjing/kucing : Salmonellla sp., Toxoplasma gondii, dsb - Serangga : E. coli, streptococcus, dsb (lalat, kecoa)

(16)

Makin banyaknya industri, makin tinggi peluang untuk

terjadinya pencemaran pada lingkungan, akibatnya makin

tinggi pula peluang untuk terjadinya pencemaran pada

produk.

Prinsip-prinsip dasar hygiene dan sanitasi perlu

dipelajari dan diterapkan dengan sebaik-baiknya.

Makin banyaknya industri, makin tinggi peluang untuk

terjadinya pencemaran pada lingkungan, akibatnya makin

tinggi pula peluang untuk terjadinya pencemaran pada

produk.

Prinsip-prinsip dasar hygiene dan sanitasi perlu

dipelajari dan diterapkan dengan sebaik-baiknya.

- Personalia

- Bangunan dan ruangan

- Peralatan dan perlengkapan

- Bahan baku

- Lingkungan

- Bahan dan alat pembersih

(17)

PRINSIP UTAMA DALAM PENGENDALIAN

PRINSIP UTAMA DALAM PENGENDALIAN

KONTAMINASI PRODUK

KONTAMINASI PRODUK

Bahwa lebih mudah memperbaiki problem

kontaminasi sebelum kontaminan tersebut

mencemari produk dari pada memperbaiki

produk yang telah terkontaminasi.

Penerapan Higiene dan sanitasi yang baik

merupakan cara untuk mencegah

(18)

P E R S O N A L I A

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Kesehatan

Perilaku hygienik

Kebersihan perorangan

(19)

K E S E H A T A N

Penyakit yang diderita karyawan

dapat mempengaruhi kualitas produk

dapat menimbulkan pencemaran pd

produk

Penyakit yang dapat mencemari produk

: luka/infeksi terbuka pada kulit, diare,

batuk, dsb

Kesehatan karyawan dapat

(20)

Tindakan :

Pemeriksaan/pemeliharaan kesehatan karyawan secara

rutin

Karyawan diminta melapor bila sedang sakit, dan bagi

yang berpenyakit menular hendaknya tidak diperkenankan masuk kerja

Bagi karyawan yang menderita luka terbuka, penyakit

kulit, diare, batuk tidak dipekerjakan di ruang pengolahan produk, juga tidak diperbolehkan menyentuh bahan baku, produk,kemasan dan peralatan

(21)

PERILAKU HIGIENIS

Antara lain :

Mencuci tangan dengan air yang bersih dan sabun sebelum dan setelah selesai mengerjakan pekerjaan yang

berhubungan

dengan produk, sehabis dari kamar mandi/WC, atau apabila disadari bahwa tangannya kotor

Tidak makan, minum dan merokok di lingkungan produksi

Tidak meludah, membuang ingus dan dahak sembarangan

No Eating,

No Drinking

(22)

Tidak membuang sampah sembarangan

Menggunakan pelindung kerja terutama di ruang produksi

Menggunakan pakaian yang bersihMenjaga kebersihan tangan dan

kuku

Tidak menggunakan cincin, jam tangan, kuteks pada waktu kerja di r. produksi

(23)

Perilaku hygienis di lingkungan karyawan

dapat diupayakan melalui :

Penyuluhan dan pelatihan,

Pemantauan (sidak atau berkala),

Teguran bagi yang belum melaksanakan,

Sangsi bagi yang sering melanggar,

Pemberian penghargaan bagi yang selalu berperilaku hygienik., dsb.

, Contoh dari pimpinan

Sasaran yang perlu diperhatikan:

Badan, rambut dan tangan

Bagian-bagian ini dapat mencemari produk OT

Sasaran yang perlu diperhatikan:

Badan, rambut dan tangan

Bagian-bagian ini dapat mencemari produk OT

(24)

:

Menggunakan tutup kepala,

Menggunakan pakaian kerja dan perlengkapan

kerja seperti alas kaki, sarung tangan,tutup

hidung/mulut dan perlengkapan lainnya.

Kebersihan badan sebelum melakukan aktivitas

Pengaturan rambut dan kebersihan rambut,

serta

(25)

Bangunan dan ruangan

Lokasi tidak didaerah tercemar dan tidak dalam beraktivitas mencemari lingkungan

Perlu dilakukan pembersihan dan sanitasi sesuai protap Pembersihan : menghilangkan kotoran/cemaran fisik

Sanitasi : mengurangi/menghilangkan cemaran mikroba - Dengan radiasi UV untuk udara

- Dengan Ozon untuk udara

(26)

Mengatur letak dan tata ruang, agar tidak terjadi lalu lintas yang simpang siur

Ruang makan yang terpisah uang produksi

Ruang cuci alat/bahan baku yang terpisah dengan ruang produksi,

Ruang pengeringan yang terlindung dari pencemaran debu, serangga,

Saluran air pembuangan yang memadai.

Terdapat tempat sampah yang cukup

(27)

Peralatan dan perlengkapan

Pembersihan peralatan : Menghilangkan kotoran Tahapan :

- Penghilangan kotoran yang besar

- Penghilangan kotoran dengan senyawa pembersih (deterjen, sufaktan)

- Pembilasan senyawa pembersih

- Penggunaan sanitaser untuk

menghambat/menghilangkan mikroorganisme (alkohol, air panas)

- Pembilasan dan Pengeringan

Sanitasi Peralatan : Menghilangkan mikroba yang tertinggal

Dengan Pemanasan

- Kering : Udara kering panas > 80oC

- Basah : Ai r panas > 80oC disemprotkan/direndam

(28)

Dengan Senyawa kimia

Dengan senyawa Klorin : Misal HOCl (asam hipoklorit), NaOCl, CaOCl, Kloramin, Cl2, ClO2

 Senyawa anti mikroba

 Efektivitasnya tergantung pH

 Sangat korosif pada pH 5, digunakan pada pH 6-7

Dengan senyawa iodin

 Kelompok Iodofor, yang mengandung Iod dan surfaktan anionik

 Senyawa antibakteri I2, aktif pada pH asam (± pH 3)

Dengan senyawa Quats (Ammonium quarterner)

 Sanitaser efektif tapi spektrum antimikrobanya sempit

 Jenis A : Alkil dimetil benzil amonium klorida Dimetil etil benzil amonium klorida

 Jenis B : Diisobutil fenoksi etoksi etil dimetil benzil ammonium klorida

(29)

BAHAN BAKU

BAHAN BAKU

Kebersihan bahan baku sangat menentukan

jumlah mikroba awal pada obat tradisional.

Proses pengurangan jumlah mikroba awal

dari bahan baku sangat diperlukan.

Sortasi bahan dari cemaran bahan asing dan kotoran.

Pembersihan simplisia/pencucian dengan

air bersih

Pengeringan dengan cara yang tepat

(mutu simplisia tidak berubah).

Penyimpanan dengan cara yang benar.

(30)

PEMBERSIHAN DAN SANITASI LINGKUNGAN KERJA

Dilakukan terhadap dinding, lantai dan langit-langit ruangan

Untuk ruang pengolahan hanya boleh menggunakan

senyawa pembersih yang khusus

Bahan baku dan alat yang sudah bersih jangan sampai tercemari senyawa pembersih

Pembersihan dinding, dan langit-langit ruang

pengolahan sebaiknya dilakukan setiap hari, untuk lantai dan saluran pembuangan dilakukan setiap akhir proses

(31)

VALIDASI PEMBERSIHAN DAN SANITASI

Yang dimaksud adalah :

Tindakan pembuktian yang didokumentasikan bahwa proses pembersihan dan sanitasi yang dilaksanakan akan senantiasa menghasilkan tingkat kebersihan yang ditetapkan

Maksud :

Pembuktian melalui pengujian dan analisis bahwa prosedur pem-Bersihan yang dimaksud dapat membersihakan sisa bahan (residu, Partikel asing dan mikroba, dari suatu alat dan ruangan dalam batas Batas yang ditetapkan secara reprodusible.

Tujuan

(32)

HIGIENE LINGKUNGAN

HIGIENE LINGKUNGAN

PROGRAM PENGENDALIAN HAMA (Pest

PROGRAM PENGENDALIAN HAMA (Pest

Control)

Control)

Pest (serangga, burung, tikus,

dll) harus dikendalikan supaya

tidak masuk dan mencemari

ruang produksi ataupun ruang

gudang

Bangunan dilengkapi dengan

alat-alat pencegah masuknya

pest (hama)

(33)

Referensi

Dokumen terkait

keadaan yg baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat (Kamus Besar Bahasa.. Indonesia), juga sangat mempengaruhi kesehatan seseorang karena sanitasi berhubungan

Model yang digunakan merupakan model SIR ( Susceptible- Infected- Recovered ) dengan imigrasi dan sanitasi pada pengambilan data penelitian berasal dari Dinas

Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi penyediaan air bersih dan sarana jamban di Pulau Kodingareng sudah cukup memadai, meskipun masih terdapat sarana sanitasi yang

1.1.1 Kompetensi Keahlian : Konstruksi Gedung, Sanitasi, dan Perawatan (4 Tahun).. MATA

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya

Melihat berbagai tantangan yang dihadapi Kota Semarang untuk memberikan pelayanan air minum dan sanitasi yang memadai maka tercetuslah program WSLIC-3 yang

Dari hasil pengamatan sementara dari peneliti mengenai fasilitas sanitasi di pelabuhan masih kurang memadai, seperti terlihat tempat sampah masih banyak yang tidak tertutup,

Lantai Memenuhi syarat sbb :  Rapat air  Tahan air, basa, asam dan bahan kimia lainnya  Permukaan rata serta halus tetapi tidak licin dan mudah dibersihkan  Untuk ruangan yg