A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan merupakan lembaga yang terencana, terorganisasi dan di dalamnya terdapat aturan-aturan untuk kelancaran dan kesuksesan dalam pelaksanaan pembelajaran di lembaga pendidikan. Ada beberapa manajemen bidang yang ada di lembaga pendidikan masing-masing. Mulai dari manajemen bidang kelembagaan, peserta didik, biaya, sarpras, supervisi dan bidang lainnya. Dengan demikian masing-masing bidang memiliki pembahasannya masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Sebuah lembaga yang tidak memiliki manajemen dan organisasi yang baik maka akan dipandang sebagai lembaga yang ngawur dan terkesan hanya sekedar tempat belajar dan mengajar saja. Lebih dari itu lembaga pendidikan juga perlu adanya penataan sedemikin rupa sehingga mampu menunjang kegiatan belajar mengajar disana, mulai dari kenyamanan, kebersihan dan sarana prasana pendukun yang dibutuhkan di lembaga pendidikan tersebut. Bukan tidak mungkin dengan adanya manajemen yang baik maka akan meningkatkan nilai lembaga pendidikan di kalangan masyarakat luas.
Sekolah-sekolah unggulan tentu juga memiliki manajemen yang sangat baik dan teratur, tidak mungkin tanpa adanya manajemen yang baik sekolah tersebut menjadi maju dan unggul. Tanpa manajemen bisa saja sebuah lembaga pendidikan tersebut mengalami penurunan dari segi kualitas dan juga kuantitas. Tentu ini akan menjadi mimpi buruk bagi lembaga pendidikan tersebut apabila karena manajemen yang tidak baik bisa mengakibatkan sekolah tersebut tertinggal dan kehilangan kepercayaan dari masyarakat sehingga semakin berkurang jumlah siswa yang mau sekolah disana. Sudah banyak sekali sekolah sekolah tutup karena kurang baiknya manajemen itu sendiri. Kadang ada yang menganggap sekolah hanya tempat belajar dan mengajar saja, masuk jam 07.00 selesai jam 13.00 tanpa adanya pengelolaan sekolah pada bidang yang lain seperti administrasi, lingkungan sekolah, lingkungan kelas, dan seluruh ruang lingkup yang ada di sekolah.
Kami disini akan membahas tentang manajemen peserta didik. Karena menurut kami peserta didik merupakan komponen yang penting dalam kelancaran proses pembelajaran di lembaga pendidikan. Maka manajemen sangatlah penting untuk dilakukan untuk mengatur segala kebutuhan dari peserta didik yang berbeda-beda. Mulai dari kebutuhan individu maupun kebutuhan untuk sekolahnya. Manajemen ini menjadi sangat penting untuk membantu guru dalam mengelola banyaknya peserta didik yang ada sesuai dengan kurikulum dan peraturan yang berlaku di sekolah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah kami uraikan diatas maka kami menemukan ada 3 rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Bagaimana definisi dari manajemen peserta didik?
2. Bagaimana tujuan, fungsi dan prinsip manajemen peserta didik? 3. Apa saja yang menjadi ruang lingkup manajemen peserta didik?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang ada diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa memahami definisi dari manajemen peserta didik
BAB II PEMBAHASAN
MANAJEMEN PESERTA DIDIK
1. Pengertian Manajemen Peserta Didik
Berdasar asal kata, manajemen peserta didik merupakan penggabungan dari kata manjemen dan peserta didik. Secara etimologis, manajemen merupakan terjemahan dari
management yang berasal dari bahasa latin, perancis dan italia yaitu manus, mano, manage/menege dan maneggiare yang berarti melatih kuda agar dapat melangkah dan menari seperti yang dikehendaki pemiliknya.1 Andrew F. Sikula mengemukakan bahwa
Manajemen pada umunya dikaitkan dengan aktivitas-aktiviats perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, peempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.2
Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan/mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien.3
Pengertian Peserta Didik sendiri menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.4 Abu Ahmadi berpendapat bahwa Peserta
Didik adalah sosok manusia sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu diartikan orang seorang yang tidak tergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri.5
Secara etimologis peserta didik adalah anak didik yang mendapat pengajaran ilmu. Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Dapat
1 Sururi, Manajemen Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm 204 2Ibid..,hlm. 204
dikatakan bahwa peserta didik merupakan barang mentah (raw material) yang harus diolah dan bentuk sehingga menjadi suatu produk pendidikan.6
Dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah orang yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan daam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.7
Manajemen peserta didik atau Pupil Personnel Administration adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan diluar kelas. Manajemen peserta didik juga dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Dengan demikian manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.8
2. Tujuan, Fungsi dan Prinsip Manajemen Peserta Didik
Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah), proses pembelajaran di lembaga sekolah dapat berjalan lancer, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.9
Tujuan khusus manajemen peserta didik:
a. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan psikomotor peserta didik
b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum, bakat dan minat peserta didik c. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik
d. Dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.10
Fungsi umum manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri se optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
6 Kompri, Manajemen Pendidikan 2, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm 190 7 Sururi, Manajemen Pendidikan…,hlm 205
8Ibid..,hlm 205 9Ibid..,hlm 206
individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dari segi-segi potensi peserta didik lainnya.11 Sedangkan prinsip-prinsip manajemen peserta didik adalah12 :
a. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah
b. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik
c. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan
d. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik
e. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik
f. Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan pesrta didik baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.
3. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik
Ada beberapa ruang lingkup dalam manajemen peserta didik yaitu : a. Analisis kebutuhan peserta didik
Analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah :
1) Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterimas 2) Menyusun program kegiatan kesiswaan
b. Rekruitmen peserta didik
Merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan yang bersangkutan. Langkah-langkah rekruitmen peserta didik (baru) adalah sebagai berikut :
1) Pembentukan panitia penerimaan siswa baru
2) Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara terbuka.
c. Seleksi peserta didik
Kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan tersebut berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku. Seleksi peserta didik penting dilakukan terutama bagi lembaga pendidikan yang calon peserta didiknya melebihi daya tampung yang tersedia.13 Adapun cara seleksi yang dapat digunakan adalah :
1) Melalui tes atau ujian
2) Melalui penelusuran bakat kemampuan 3) Berdasarkan nilai Ijazah atau nilai UN
Dari hasil seleksi tersebut peserta didik akan ditentukan mana yang diterima dan mana yang ditolak. Untuk yang diterima maka peserta didik melakukan membayar daftar ulang dan mendapat seragam sekolah.
d. Orientasi
Kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan tempat peserta didik itu menempuh pendidikan.14 Adapun tujuan
diadakan orientasi adalah :
1) Agar peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang ada 2) Agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah
3) Agar peserta didik siap menghadapi lingkungan yang baru baik secara fisik, mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
e. Penempatan peserta didik (pembagian kelas)
Pengelompokan peserta didik menurut William A Jagger dapat didasarkan atas15 :
1) Fungsi Integrasi, pengelompokan yang berdasarkan kesamaan yang ada pada peserta didik (jenis kelamin, umur, dll)
2) Fungsi perbedaan, pengelompokan berdasarkan perbedaan yang ada dalam individu peserta didik (minat, bakat, kemampuan, dll)
Menurut Hendyat Soetopo pengelompokan dapat didasarkan atas16 :
1) Friendship Grouping (berdasar memilih teman yang sesuai) 2) Achievement Grouping (berdasar prestasi yang dicapai) 3) Aptitude Grouping (berdasar kemampuan dan bakat)
4) Attention or Interest Grouping (berdasar minat peserta didik)
13 Sururi,Manajemen Pendidikan…,hlm 209 14Ibid…,hlm 210
5) Intelelligence Grouping (berdasar kecerdasan peserta didik) f. Pembinaan dan pengembangan peserta didik
Ada dua macam kegiatan dalam manajemen pembinaan dan pengembangan peserta didik, yakni dengan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan di dalam kurikulum yang pelaksanaannya dilakukan pada jam-jam pelajaran dan semua peserta didik wajib mengikuti kegiatan kurikuler ini. Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan peserta didik yang dilaksanakan di luar ketentuan yang telah ada di dalam kurikulum. Kegiatan ini berdasarkan pada bakat dan minat dari masing-masing peserta didik dan tidak wajib diikuti seluruh peserta didik. Keberhasilan pembinaan dan pengembangan peserta didik dapat diukur dari naik kelas atau tidak peserta didik tersebut.17
g. Pencatatan dan pelaporan
Kegiatan ini dilakukan sejak dari siswa masuk ke sekolah sampai siswa tersebut dari sekolah. Pencatatan diperlukan agar pihak lembaga dapat memberikan bimbingan yang optimal pada peserta didik. Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai wujud tanggungjawab lembaga agar pihak-pihak terkait dapat mengetahui perkembangan peserta didik di lembaga tersebut.18 Adapun beberapa peralatan yang
digunakan untuk mempermudah kegiatan ini yaitu19 :
1) Buku induk siswa
Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan tentang telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik. Setelah peserta didik
mengikuti seluruh program yang ada dan berhasil lulus pada ujian akhir maka peserta didik dapat dinyatakan lulus dan akan menerima STTB atau Ijazah dari pihak sekolah.20
Setelah lulus maka otomatis hubungan anatara peserta didik dan sekolah akan terputus dan peserta didik yang telah lulus dari sekolah biasa disebut dengan alumni. Maka untuk menjaga hubungan baik tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan diadakannya reuni atau temu kangen antar angkatan atau antar kelas.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
1. Manajemen peserta didik atau Pupil Personnel Administration adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan diluar kelas. Manajemen peserta didik juga dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.
2. Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah), proses pembelajaran di lembaga sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Fungsi umum manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri se optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dari segi-segi potensi peserta didik lainnya.
3. Prinsip-prinsip manajemen peserta didik adalah manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah, segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik, kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan, kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik, kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik, apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Kompri. 2014. Manajemen Pendidikan 2. Bandung: Alfabeta.